Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Konseptual & Hiphotesis 80 Kerangka
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
BAB
4
KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS
Tujuan Instruksional : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan pengertian lerangka konseptual dengan benar. 2) Menjelaskan tahap penyususnan kerangka konseptual dengan benar. 3) Menjelaskan pengertian hipothesis dengan benar. 4) Menjelaskan cara memperoleh hipothesis dengan benar. 5) Menjelaskan ciri hipothesis dengan benar. 6) Membedakan bentuk hipothesis dengan benar. 7) Membedakan jenis hipothesis dengan benar.
A. Kerangka Konseptual 1. Pengertian Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu / teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan dibab tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang diteliti. Tinjauan pustaka berisi semua pengetahuan (teori, konsep, prinsip, hukum maupun proposisi) yang nantinya bisa membantu untuk menyusun kerangka konsep dan operasional penelitian. Temuan hasil peneliti yang telah ada sangat membantu dan mempermudah peneliti membuat kerangka konseptual. Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam merumuskan masalah penelitian. Peneliti akan menggunakan kerangka konseptual yang telah disusun untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan mana yang harus dijawab oleh penelitian dan bagaimana prosedur empiris
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
yang digunakan sebagai alat untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Kerangka konseptual diperoleh dari hasil sintesis dari proses berpikir deduktif (aplikasi teori) dan induktif (fakta yang ada, empiris), kemudian dengan kemampuan kreatif-inovatif, diakhiri dengan konsep atau ide baru yang disebut kerangka konseptual.
Deductive thinking
Mental Image “Conception”
“Conceptualization”
Result “Concept”
Inductive thinking Proses konseptualisasi
Keterangan bagan : Konsepsi adalah hasil tangkapan seseorang atau gambaran tentang objek atau ide terhadap rangsangan (stimulus) objek yang merupakan proses mental untuk berpikir kreatif. Pertemuan telur dan sperma adalah contoh suatu konsepsi. Bagaimana supaya telur dan sperma bertemu (konsepsi) pada tempat yang bisa membuahkan bayi yang sehat, maka proses ini merupakan konseptualisasi. Konseptualisasi adalah suatu proses mental di mana seorang ilmuwan menyusun konsep yang didasarkan pengalaman, berpikir deduktif dan induktif. Konsep adalah hasil akhir dari proses konseptualisasi. Hasil dari proses kegiatan ini menghasilkan sebuah konsep atau bayi sehat. Contoh : Sehat adalah konsep, istilah ini mengungkap sejumlah observasi tentang hal-hal atau gejala-gejala yang mencerminkan kerangka keragaman kondisi kesehatan seseorang. Untuk mengetahui apakah seseorang itu sehat atau tidak sehat maka pengukuran konsep sehat tersebut harus melalui konstruksi atau variable-variabel, misalnya : tekanan darah, denyut nadi, Hb darah, dan sebagainya. Tekanan darah, denyut nadi, Hb darah dan sebagainya ini adalah variabel-variabel yang
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
digunakan untuk mengobservai atau mengukur apakah seseorang itu sehat atau sakit. Pemilihan kerangka konsepsual yang tepat pada sebagian besar penelitian ditentukan oleh beberapa landasan, yaitu : 1. landasan pertama berpikir deduktif; analisis teori, konsep, prinsip, premis yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu peneliti harus membuat analisis secara hati-hati dan kritis serta menelaah semua kepustakaan yang berhubungan dengan subyek penelitian secara cermat, sebelum memformulasikan hipotesis yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut. 2. Landasan kedua berpikir induktif ; analisis penelusuran hasil penelitian orang lain yang mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian. 3. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahan dan penetapan tujuan penelitian atas dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan ke-empat dengan cara berpikir kreatif-inovatif; sintesis pengalaman, teori, fakta, tujuan penelitan dan logika berpikir kreatif disusun menjadi kerangka konseptual penelitian. Ada semacam asas dalam pembuatan kerangka pikir atau kerangka konseptual, yaitu : Untuk pendidikan sarjana, kerangka konsep mengacu pada suatu konsep yang telah ada (cukup satu). Variabel yang membentuk kerangka konsep disesuaikan dengan variabel yang relevan dengan permasalahan yang ada (tujuan penelitian). Jadi mencoba mencocokkan teori, konsep dengan realita permasalahan di lapangan. Untuk pendidikan magister, selain berdasarkan kerangka konsep yang ada (bisa lebih dari satu), juga diminta ada masukan ide atau gagasan baru. Paling tidak ada modifikasi variable yang disesuaikan realita di lapangan. Tujuan akhir penelitian program magister lebih diutamakan dalam bentuk ide dan atau teknologi pemecahan masalah. Untuk pendidikan doktor, maka konsep yang ada harus dimodifikasi, artinya seorang program doktor juga ada ide, gagasan inovatif dalam mengembangan konsep. Ide inovatif yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi di mana penelitian tersebut diadakan, sehingga menghasilkan pengetahuan baru. 2. Tahap penyusunan kerangka konseptual. Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
penelitian. Untuk itu langkah-langkah yang dilakukan sebelum membuat kerangka konseptual ini adalah : a. Seleksi dan definisi konsep (logika berpikir untuk mencoba menjelaskan atau atribut dari masalah yang akan diteliti) b. Mengembangkan pernyataan hubungan. c. Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka. Yang meliputi : - Disesuaikan dengan pernyataan masalah. - penjelasan bagaimana hubungan masalah dengan variabel yang lain, yang diduga sebagai penyebab timbulnya masalah. Arah kerangka sesuaikan dengan variable yang akan diteliti dengan mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka dengan membuat garis mana yang diteliti dan tidak dengan menggunakan garis sambung atau terputus, serta buat panah untuk bagian yang ada pengaruhnya dan tidak untuk bagian yang tidak ada pengaruh - Identifikasi dan analisa teori yang diaplikasikan. Contoh : : Diteliti : Tidak diteliti : Berhubungan : Berpengaruh : Sebab akibat : Perbandingan
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
Contoh 1 kerangka konseptual Judul Penelitian : hubungan antara iklim kerja, disiplin kerja dan etos kerja terhadap produktivitas kerja para perawat pelaksana di ....? 3.
Iklim kerja : 4.- Dimensi psikologikal 5.- Dimensi struktural 6.- Dimensi sosial 7.- Dimensi birokratik
8. Disiplin kerja : 9.- Disiplin terhadap waktu 10. kerja - Disiplin terhadap tata tertib 11. - Disiplin terhadap standar 12. kerja 13. - Disiplin terhadap atasan
Produktivitas kerja: - Efficacy - Efektifitas - Efisiensi
14. Etos kerja : 15. - Kerja adalah rahmat 16. - kerja adalah amanah 17. - kerja adalah panggilan 18. - kerja adalah aktualisasi - kerja itu ibadah 19. 20. kerja adalah seni - kerja adalah kehormatan 21. - kerja adalah pelayanan 22.
Perancu : Umur Jenis Kelamin Masa Kerja
Keterangan : Dari bagan diatas terlihat bahwa faktor iklim kerja, disiplin kerja dan etos kerja secara langsung mempengaruhi produktivitas kerja di rumah sakit. Iklim kerja yang kondusif dan harmonis akan membuat perawat menjadi kreatif dan inovatif yang mendorong mereka bekerja dengan optimal. Perawat yang merasa senang dengan apa yang dikerjakannnya akan berdampak pada kinerja yang dihasilkannya dan akan menjadi motivator tersendiri dalam meningkatkan produktivitas kerjanya. Etos kerja yang baik akan mendorong seseorang untuk bekerja sesuai etika yang benar agar apa yang ingin dicapai dapat terwujud dengan baik sesuai harapan organisasi. Dengan etos kerja yang baik maka akan tercipta suasana kerja atau iklim kerja yang kondusif yang akan mendukung pelaksanaan tugas yang baik dan memberikan tingkat produktivitas yang tinggi. Dengan disiplin yang baik dari perawat maka target penyelesaian pekerjaan akan tercapai yang pada gilirannya berpengaruh terhadap produktivitas kerja dalam organisasi.
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
Contoh 2 kerangka konseptual Ibu Menyusui
Manfaat ASI : 1. Memperoleh nutrisi terbaik 2. Daya tahan tubuh lebih baik 3. Pertumbuhan otak optimal 4. Lebih cerdas 5. Memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi
Komposisi ASI : 1. Karbohidrat 2. Protein 3. Lemak 4. Mineral 5. Air 6. Vitamin
Pemberian ASI Eksklusif
ASI keluar oleh karena gerakan peristaltik lidah bayi dengan menghisap puting ibu
ASI terperah keluar
Bayi Terlindungi
Gizi Bayi Terpenuhi
Perkembangan Motorik Halus & Motorik Kasar Bayi Usia 6 Bulan
Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Pada Perkembangan Motorik Halus & Motorik Kasar Bayi Usia 6 Bulan
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
Contoh 2 kerangka konseptual Kandungan rokok yang paling dominan: 1. Nikoktin 2. Tar (bahan karsinogen penyebab kanker) 3. Karbonmonoksida (asap dari knalpot kendaraan)
Pengaruh Rokok Bagi Kesahatan: 1. Jangka Pendek 2. Jangka Panjang
Kebiasaan merokok Menggunakan Anastesi Umum melalui : 1. Pelumpuh otot 2. Inhalasi 3. Intra vena
Post Operasi Fraktur
Pemulihan Kesadaran
Faktor yang mempengaruhi kesadaran: 1. Lesi supra-tentorial 2. Lesi sub-tentorial 3. Gangguan metabolik dan serebral difus: a. Kekurangan O2 b. Kekurangan Glukosa c. Gangguan peredaran darah d. Pengaruh toksin
1. Dengan menggunakan AVPU a. Awake (A) b. Verbal response (V) c. Painful response (P) d. Unresponsive (U)
2.
Dengan menggunakan GCS a. Kemampuan membuka mata b. Kemampuan motorik c. Kemampuan verbal
Waktu yang dibutuhkan untuk Pemulihan Kesadaran dengan GCS = 456
Gambar 3.1 Kerangka konseptual Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Waktu Pemulihan Kesadaran Post Operasi Fraktur yang menggunakan Anestesi General.
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
B. Hipotesis Penelitian 1. Pengertian Hipo artinya bawah, tesis artinya pendapat. Jadi hypotesis berarti pendapat yang kebenaranya masih dangkal dan perlu diuji, patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. hipotesis adalah kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hypotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak. hypotesis seyogyanya diturunkan dari suatu teori, sehingga rumusan hiphotesis harus dalam bentuk pernyataan ilmiah atau proposisi, yang mengandung hubungan dua variable atau lebih. Sumber Hipotesis bisa dari hasil kajian teoritis atau melali proses menghubung-hubungkan sejumlah bukti empiris dan juga bisa hasil perenungan atau reka-reka rasional. Ada beberapa alasan mengapa hipotesis itu harus dibuat yaitu 1) Hipotesis yang dirumuskan peneliti dapat dijadikan bukti kuat, bahwa peneliti mempunyai penguasaan yang cukup luas dan mendalam mengenai fokus kajian.2) Hipotesis merupakan panduan peneliti dalam rangka pengumpulan data dan analisa data, penentuan prosedur kerja dan data yang harus dicari selama proses penelitian. 2. Cara Memperoleh Hipotesis Hipotesis dapat bersumber dari teori atau hasil perenungan yang mendalam. Dari manapun sumber hipotesis , tidak menjadi masalah, namun yang paling utama bahwa untuk merumuskan Hipotesis harus digunakan cara tertentu, yaitu cara berpikir bisa secara induktif maupun deduktif. Berpikir induktif merupakan cara berpikir melalui penarikan kesimpulan umum dari sejumlah atau serangkaian gejala spesifik dari peristiwa nyata dan berpikir induktif merupakan cara berpikir melalui penarikan kesimpulan khusus dari sejumlah atau serangkaian gejala umum dari peristiwa nyata. 3. Ciri hipotesis Seperti telah diuraikan diatas, bahwa hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara atau jawaban sementara dari suatu penelitian. Oleh sebab itu hipotesis harus memiliki landasan teoritis, bukan hanya sekadar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah, melainkan lebih
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
dekat kepada suatu kesimpulan. Ciri-ciri suatu hipotesis adalah sebagai berikut : a. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement),bukan dalam bentuk kalimat tanya. b. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.Hal ini berarti bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang atau akan diteliti. c. Hipotesisi harus dapat diuji, hal ini berarti suatu hipotesis harus mengandung atau terdiri dari variable-variabel yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan. d. Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas sifatnya. 4. Prinsip Uji Hipotesis Prinsip uji hipotesis adalah melakukan perbandingan antara nilai sampel dengan nilai populasi yang diajukan. Peluang untuk diterima atau ditolaknya suatu hipotesis tergantung besar kecilnya perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis. Bila perbedaan cukup besar peluang untuk menolak hipotesispun besar, dan sebaliknya bila perbedaanya kecil maka peluang untuk menolak hipotesis pun kecil. 5. Bentuk Hiphotesis Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu : a. Hipotesis nol (hipotesis statistik) Pada penelitian, hipotesis nol ini diartikan sebagai tidak adanya hubungan atau perbedaan antara dua fenomena yang diteliti. Diberi notasi atau symbol dengan (H0). Contoh : Tidak ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.
b. Hipotesis alternatif (hipotesis penelitian). Adalah lawannya hipotesisi nol, yang berbunyi adanya perbedaan atau adanya hubungan antara dua fenomena yang diteliti (variable bebas dengan variabel terikat), diberi notasi atau symbol dengan (HI). Contoh : Ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
6. Jenis Rumusan Hipotesis Menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu : a. Hipotesis deskriptif Yaitu Hipotesis yang menggambarkan spesifik ciri – ciri suatu tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Contoh : Jika rumusan masalah sebagai berikut : a. Seberapa besar peran keluarga dalam mencegah penularan TB paru terhadap anggota keluarga yang lain ? b. Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X ?. c. Bagaimanakah intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama ? Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut : a. Peran keluarga dalam mencegah penularan TB paru terhadap keluarga yang lain sebagian besar baik. b. Gaya kepemimpinan dilembaga X telah mencapai 70 % dari yang diharapkan. c. Intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama di duga rendah. 2) Hipotesis komparatif (Perbedaan ) Yaitu Pernyataan yang menunjukan dugaan nilai dengan membuat perbandingan dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Contoh : Jika rumusan masalah sebagai berikut : a. Adakah perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu?
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi Kerangka Konseptual & Hiphotesis
P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Konsep & Penulisan Riset Keperawatan
b. Adakah perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas ? c. Bagaimanakah perbedaan tingkat prestasi mahasiswa Akper yang tidur di Asrama Dan di luar asrama ? Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut : a. Tidak terdapat perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu?
Atau bisa begini : Status gizi anak yang dibina posyandu lebih baik dari pada anak yang tidak dibina oleh posyandu? b. Ada perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas. c. Tingkat prestasi mahasiswa Akper yang tidur di Asrama lebih baik dari mahasiswa yang tidur di luar asrama. 3) Hipotesis Asosiatif (hubungan) Suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Sebagai contoh : Jika rumusan masalah sebagai berikut : a. Bagaimanakah hubungan antara pengetahuan dengan perawatan payudara semasa nifas ? b. Bagaimanakah hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar ? c. Bagaimanakah hubungan antara dukungan keluarga dengan terjadinya depresi pada usila ? Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut : a. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perawatan payudara semasa nifas. b. Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar. c. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan terjadinya depresi pada usila.