Bagian 1 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI
KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK 2014
Perpustakaan Nasional, Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Panduan penulisan skripsi.—Malang: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2014 v + 40 hlm.
ISBN 979-95990-5-9
1. Skripsi– Teknis 808.066 _______________________________________________________
Hak Cipta dilindungi undang-undang.Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa ijin tertulis penerbit. _______________________________________________________
Diterbitkan oleh: Badan Penerbit Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 2014
1
TIM PENYUSUN
Penanggung jawab: Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Pengarah
: Pembantu Dekan Bidang Akademik Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum & Keuangan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan
Ketua
: Prof. Ir. ING Wardana, M.Eng., Ph.D.
Sekretaris
: Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D
Anggota
: 1. KPS S1 Teknik Sipil 2. KPS S1 Teknik Mesin 3. Ketua Jurusan Teknik Pengairan 4. KPS S1 Teknik Elektro 5. Ketua Jurusan Arsitektur 6. Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota 7. Ketua Jurusan Teknik Industri 8. Ketua Minat Teknik Kimia
PENGANTAR
Dalam kesempatan yang baik ini patut kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengkarunia rahmat kepada kita sehingga panduan ini dapat diselesaikan dalam bentuk buku.Buku panduan ini disusun dimaksudkan sebagai acuan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) dan Dosen Pembimbing dalam menyusun karya ilmiah yang di FT UB disebut Skripsi, termasuk di dalamnya Proposal Skripsi dan Artikel Ilmiah. Dalam buku Panduan ini semua format dan tatacara penulisan skripsi diuraikan dengan disertai dengan beberapa contoh yang diharapkan dapat diikuti dan memudahkan pengguna dalam menyusun skripsinya.Buku Panduan ini telah diupayakan disusun dengan sebaik-baiknya. Walaupun demikian, tentunya pembaca akan menjumpai beberapa kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami berharap pembaca tidak segan-segan memberikan koreksinya. Pada kesempatan yang baik ini, kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun buku Panduan Skripsi yang telah bekerja dengan keras dalam menghasilkan Buku Panduan ini.Sebagai akhir kata, kami berharap semoga buku Panduan ini bermanfaat bagi kita. Amin.
Malang, 12 Nopember 2014 Dekan,
Ttd.
Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT NIP. 19700721 200012 1 001
i
DAFTAR ISI Halaman BAGIAN 1 PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR LAMPIRAN
vi
I.
1
PENDAHULUAN
II. PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI
2
III. PENULISAN SKRIPSI
4
3.1. Bagian-bagian Skripsi
4
3.1.1. Bagian awal skripsi
4
3.1.2. Bagian utama skripsi
4
3.1.3. Bagian akhir skripsi
5
3.2. Bagian Awal Skripsi
5
3.2.1. Sampul
5
3.2.2. Pengesahan dosen pembimbing
5
3.2.3. Pengesahan dosen penguji
6
3.2.4. Halaman peruntukan
6
3.2.5. Ringkasan isi skripsi
6
3.2.6 Summary
7
3.2.7. Pengantar
7
3.2.8. Daftar isi
7
3.2.9. Daftar tabel
7
3.2.10. Daftar gambar
7
3.2.11. Daftar lampiran
8
3.2.12. Daftar simbol
8
3.2.13 Daftar singkatan (glosary)
8
3.3. Bagian Utama Skripsi
8
3.3.1. Pendahuluan
8
3.3.2. Tinjauan pustaka
11
3.3.3. Metode penelitian/kajian/perencanaan/perancangan
12
3.3.4. Hasil dan pembahasan
13
3.3.5. Kesimpulan dan saran
13 ii
3.4.
Bagian Akhir Skripsi
14
IV. PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
14
V. TEKNIK PENULISAN
16
5.1. Format Penulisan
16
5.1.1. Kertas
16
5.1.2. Jenis huruf
16
5.1.3. Margin
16
5.1.4. Format
16
5.1.5. Spasi
16
5.1.6. Nomor halaman
16
5.1.7. Penggunaan istilah
17
5.2 Cara Mengutip Pustaka dan Menulis Daftar Pustaka
17
5.2.1 Penulisan catatan kaki
18
5.2.2 Penulisan Daftar Pustaka
18
5.3 Cara Penulisan Persamaan, Tabel, Gambar, Lambang,Satuan, Singkatan dan Cetak Miring
23
5.3.1. Persamaan
23
5.3.2. Tabel
23
5.3.3. Gambar
24
5.3.4. Lambang, satuan dan singkatan
24
5.3.5. Cetak miring
25
BAGIAN 2 I. PENDAHULUAN
28
II. BAGIAN-BAGIAN TESIS ATAU DISERTASI
30
III. PEDOMAN PENGETIKAN
32
3.1. Kertas
32
3.2. Jenis Huruf
32
3.3. Margin
32
3.4. Format
32
3.5. Spasi
32
3.6. Nomor Halaman
32
IV. BAGIAN AWAL DARI TESIS DAN DISERTASI
34
4.1. Sampul
34 iii
4.2. Halaman Judul
34
4.3. Halaman Pengesahan
34
4.4. Halaman Identitas Tim Penguji
34
4.5. Halaman Pernyataan Orisinalitas
35
4.6. Halaman Peruntukan
35
4.7. Halaman Riwayat Hidup
35
4.8. Halaman Ucapan Terimakasih
35
4.9. Halaman Ringkasan
35
4.10. Halaman Summary
36
4.11. Halaman Kata Pengantar
36
4.12. Halaman Daftar Isi
36
4.13. Halaman Daftar Tabel
36
4.14. Halaman Daftar Gambar
37
4.15. Halaman Daftar Lampiran
37
4.16. Halaman Daftar Simbol, Singkatan, dan Definisi
37
V. BAGIAN UTAMA TESIS ATAU DISERTASI
38
5.1. Bab 1. Pendahuluan
38
5.2. Bab 2. Tinjauan Pustaka atau Kerangka Dasar Teoritik
39
5.3. Bab 3. Kerangka Konsep Penelitian
39
5.4. Bab 4. Metode Penelitian
40
5.4.1.Kondisi penelitian
40
5.4.2 Bahan dan Alat
40
5.4.3 Metode penelitian
40
5.4.4 Pengamatan peubah
40
5.4.5 Kesulitan-kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara mengatasinya
41
5.4. Bab 5. Hasil dan Pembahasan
41
5.5. Bab 6. Kesimpulan dan Saran
42
5.5.1. Kesimpulan
42
5.5.2. Saran
42
VI. BAGIAN AKHIR TESIS ATAU DISERTASI
43
VII. CARA MENGUTIP PUSTAKA DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA
44
7.1. Cara Menulis Daftar Pustaka
44
7.2. Penulisan Nama Pengarang Dalam Daftar Pustaka
44 iv
7.3. Kutipan Pustaka yang Disajikan dalam Teks
47
7.4. Kutipan yang Disajikan dalam Catatan Kaki
48
VIII. CARA PENULISAN TABEL, GAMBAR,LAMBANG, SATUAN, SINGKATAN,DAN CETAK MIRING
49
8.1. Tabel
49
8.2. Gambar
49
8.3. Lambang, Satuan, dan Singkatan
50
8.4. Cetak Miring
50
LAMPIRAN
51
v
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Halaman
Lampiran 1. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Skripsi……………. 51 Lampiran 2. Contoh Sampul Luar dan Dalam Skripsi…………………… 52 Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing……….... 53 Lampiran 4. Contoh Halaman Pengesahan………………………………. 54 Lampiran 5. Contoh Ringkasan………………………………………....... 55 Lampiran 6. Contoh Summary……………………………………………. 57 Lampiran 7. Contoh Halaman Pengantar…………………………………. 58 Lampiran 8. Contoh Daftar Isi……………………………………………. 59 Lampiran 9. Contoh Daftar Tabel………………………………………… 61 Lampiran 10. Contoh Daftar Gambar……………………………………... 62 Lampiran 11. Contoh Daftar Lampiran …………………………………… 63 Lampiran 12. Contoh Halaman Daftar Simbol……………………………. 64 Lampiran 13. Contoh Penulisan Artikel Ilmiah…………………………… 65 Lampiran 14. Contoh Kaidah Ejaan yang Berlaku bagi Unsur Serapan dari Berbagai Bahasa Asing…………………………………….........................67 Lampiran 15. Contoh Daftar Pustaka……………………………………... 68 Lampiran 17. Contoh Penulisan Persamaan………………………………. 69 Lampiran 18. Contoh Tabel……………………………………………….. 70 Lampiran 19. Contoh Gambar dan Gambar Kutipan.…………………….. 71 Lampiran 20. Contoh Sampul Depan Tesis .................................................72 Lampiran 21. Contoh Sampul Depan Disertasi ............................................73 Lampiran 22. Contoh Cara Penulisan Punggung Buku ...............................74 Lampiran 23. Contoh Halaman Judul Tesis di bagian dalam ......................75 Lampiran 24. Contoh Halaman Pengesahan Tesis .......................................76 Lampiran 25. Contoh Halaman Pengesahan Disertasi .................................77 Lampiran 26. Contoh Halaman Identitas Tim Penguji Tesis ......................78 Lampiran 27. Contoh Halaman Identitas Tim Penguji Disertasi ................79 Lampiran 28. Contoh Pernyataan Orisinalitas Tesis/Disertasi .....................80 Lampiran 29. Contoh Halaman Peruntukan .................................................81 vi
Lampiran 30. Contoh Riwayat Hidup ...........................................................82 Lampiran 31. Contoh Ucapan Terimakasih ..................................................83 Lampiran 32. Contoh Ringkasan ..................................................................84 Lampiran 33. Contoh Summary.....................................................................87 Lampiran 34. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi ............................................................................................................89
vii
I. PENDAHULUAN
Skripsi ialah suatu karya tulis ilmiah yang didasarkan atas penelitian/ perencanaan/ perancangan/ survey dan investigasi/ studi literatur/ studi perbandingan/ studi
kasus/
studi
jurusan/program
kelayakan
studinya.
dalam bidang
Skripsi
rekayasa
merupakan
yang
tugas
akhir
sesuai
dengan
yang
wajib
disusun/dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Program Sarjana.
Commented [P1]: definisi saya sesuaikan dengan buku pedoman
Mahasiswa menyusun skripsi pada akhir kegiatan studi mereka. Pada umumnya dalam proses penyusunan skripsi didahului dengan penulisan proposal skripsi, penulisan artikel ilmiah untuk seminar hasil dan diakhiri dengan ujian skripsi. Sesuai dengan definisi skripsi maka terdapat banyak jenis kegiatan ilmiah yang dapat dijadikan sebagai skripsi. Sebagaimana layaknya suatu karya ilmiah, skripsi harus disusun dengan menggunakan prosedur, acuan
dan kebenaran yang berlaku pada dunia keilmuan.
Skripsi harus memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu: 1. Isi kajian berada dalam lingkup pengetahuan keilmuan, 2. Langkah pengerjaannya menggunakan metode keilmuan, 3. Sosok tampilannya sesuai dan memenuhi persyaratan sebagai tulisan ilmiah. Tujuan penyusunan skripsi adalah melatih mahasiswa agar secara mandiri mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam merumuskan permasalahan dan mencari pemecahan permasalahannya. Kemudian mampu mengkomunikasikannya secara tertulis dalam bentuk skripsi dan juga secara lisan dalam ujian skripsi. Sesuai dengan judulnya Panduan Penulisan Skripsi ini berisi berbagai aturan dan pedoman tentang tata cara dan format penulisan proposal skripsi, skripsi, dan artikel ilmiah yang berlaku di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Dengan demikian diharapkan akan diperoleh satu kesamaan format penulisan proposal skripsi, skripsi, dan artikel ilmiah pada semua jurusan/program studi di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Jadi tujuan panduan ini adalah untuk mempermudah mahasiswa dalam menyusun proposal skripsi, artikel ilmiah dan skripsinya agar mahasiswa dapat lebih lancar dalam melakukan penulisan skripsi.
1
II. PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI
Proposal skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang harus ditulis sebagai usulan untuk melakukan penulisan skripsi di akhir kegiatan akademis mahasiswa. Penulisan proposal skripsi yang seragam sesuai dengan buku pedoman ini merupakan suatu kebutuhan agar terdapat keseragaman dan standarisasi dalam penulisan serta peningkatan kualitas kegiatan akademik pada jenjang Sarjana(S1). Dalam bab ini akan dijelaskan penulisan proposal skripsi yang pada dasarnya tata cara penulisannya sama dengan penulisan skripsi hanya saja untuk proposal skripsi memiliki bagian lebih pendek. 2.1. Sistematika penulisan. Proposal skripsi sesuai dengan sistematika berikut : 1) Bab I Pendahuluan, 2) Bab II Tinjauan Pustaka, 3) Bab III Metode Penelitian/Kajian/Perencanaan/Perancangan Survey dan Investigasi/ Studi Literatur/ Studi Perbandingan/Studi Kasus/Studi Kelayakan, 4) Daftar Pustaka, 5) Lampiran (bila ada) 2.2. Bagian dari proposal skripsi Pada umumnya proposal skripsi pada jenjang Sarjana terdiri atas tiga bagian, yaitu : 2.2.1. Bagian awal proposal skripsi yang terdiri atas: a. Sampul b. Judul c. Persetujuan dan Pengesahan d. Daftar Isi e. Daftar Tabel (bila ada) f. Daftar Gambar (bila ada) g. Daftar Lampiran (bila ada) h. Daftar Simbol dan Singkatan (bila ada) 2.2.2. Bagian utama proposal skripsi yang meliputi : a. Pendahuluan b. Tinjauan Pustaka c. Metode Penelitian/Kajian/Perencanaan/Perancangan/Survey dan Investigasi/ 2
Studi Literatur/ Studi Perbandingan/Studi Kasus/Studi Kelayakan 2.2.3. Bagian akhir proposal skripsi yang terdiri atas: a.
Daftar Pustaka
b. Lampiran (bila ada) Tata cara penulisan proposal skripsi untuk masing-masing bagian dari proposal skripsi yang telah disebutkan mengacu pada penulisan skripsi yang dijelaskan dalam Bab III Penulisan Skripsi. Sebagai contoh untuk penulisan Bab Pendahuluan dalam proposal skripsi mengacu pada Bab III Penulisan Skripsi yang menjelaskan cara penulisan Bab Pendahuluan. Penulisan proposal skripsi yang mengacu pada Penulisan Skripsi merupakan suatu keharusan yang akan memperlancar penulisan skripsi karena telah menulis skripsi
mulai Bab I Pendahuluan hingga Bab III Metode
penelitian/Kajian/Perencanaan. Ketentuan jumlah halaman proposal skripsi minimal 20 halaman.
3
III. PENULISAN SKRIPSI
Dalam bab ini dibahas tentang penulisan skripsi yang diawali dengan penjelasan bagian-bagian skripsi. Selanjutnya penjelasan detil pada sub-bab dan bab berikutnya. Jumlah total halaman skripsi (termasuk lampiran dan lain-lain) minimal 40 halaman. Skripsi diketik di atas kertas A4 minimal 80 gram dicetak bolak balik (print on both sides). Font yang digunakan adalah times new roman 12, 1,5 spasi. 3.1.
Bagian-bagianSkripsi Skripsi terdiri atas tiga bagian yaitu bagian awal skripsi, bagian utama skripsi, dan
bagian akhir skripsi 3.1.1. Bagian awal skripsi Bagian ini terdiri atas: a) Sampul b) Pengesahan Dosen Pembimbing c) Pengesahan Dosen Penguji d) Peruntukan e) Ringkasan f) Summary g) Pengantar h) Daftar Isi i) Daftar Tabel j) Daftar Gambar k) Daftar Lampiran l) Daftar Simbol dan m) Daftar Singkatan (glossary) (bila ada) 3.1.2. Bagian utama skripsi Skripsi harus menunjukkan adanya kebenaran ilmiah yang harus tampak jelas dituliskan. Kebenaran ilmiah tersebut harus ternyatakan dengan adanya uraian yang benar dari khasanah teori, khasanah empirik dan analisis keduanya dalam penarikan kesimpulan terhadap permasalahan yang dikaji. Oleh karena itu, pada bagian utama skripsi harus ada tulisan tentang argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan; 4
dukungan fakta empiris; dan analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji. Untuk itu, bagian utama skripsi setidak-tidaknya terdiri atas: a) Pendahuluan b) Tinjauan Pustaka c) Metode Penelitian/Kajian/Perencanaan/Perancangan Survey dan Investigasi/ Studi Literatur/ Studi Perbandingan/Studi Kasus/Studi Kelayakan d) Hasil dan Pembahasan e) Kesimpulan dan Saran 3.1.3. Bagian akhir skripsi Bagian ini terdiri atas : a) Daftar Pustaka b) Lampiran-lampiran
3.2. Bagian Awal Skripsi 3.2.1. Sampul Sampul terdiri atas dua bagian, yaitu sampul luar dicetak pada kertas karton (hardcover) dan sampul dalam dicetak pada kertas HVS putih. Pada punggung sampul luar dicantumkan nama penulis, judul skripsi dan tahun kelulusan. Sampul luar skripsi berwarna biru tua. Pada sampul dicetak: judul skripsi (huruf kapital, dianjurkan 12-15 kata); tulisan kata: SKRIPSI (huruf kapital), di bawahnya diikuti dengan nama prodi dan minat/konsentrasi (bila ada);tulisan kalimat: Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik; lambang Fakultas Teknik Universitas Brawijaya; nama lengkap penulis (tanpa gelar), nomor induk mahasiswa; tulisan: KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA, FAKULTAS TEKNIK, MALANG dan tahun skripsi diajukan (Contoh sampul lihat Lampiran 1). Dalam hal penulisan judul skripsi, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut : a)
Dituliskan secara ringkas dan dalam kalimat yang jelas serta tidak melebihi 15 kata.
b) Disajikan dalam kalimat deklaratif dan bukan kalimat tanya. c)
Sedapat mungkin dapat disajikan dalam satu kalimat.
d) Tidak menggunakan kata-kata yang bermakna ganda, membingungkan, terlalu puitis, berisi kata-kata mutiara, atau pernyataan yang mengada-ada. 5
3.2.2. Persetujuan dosen pembimbing Halaman pengesahan dosen pembimbing memuat: tulisan kata: LEMBAR PERSETUJUAN; judul skripsi (huruf kapital); tulisan kata: SKRIPSI; Nama penulis; tulisan kata: Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Nama diikuti nomor induk mahasiswa (NIM) penulis; tulisan kata: Skripsi ini telah direvisi dan disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal......; tulisan kata Dosen Pembimbing yang diikuti ruang di bawahnya untuk tanda tangan, nama dan NIP atu NIK dosen pembimbing. Contoh halaman pengesahan dosen pembimbing ditunjukkan dalam Lampiran 2.
3.2.3 Pengesahan dosen penguji Halaman dosen penguji memuat tulisan kata: LEMBAR PENGESAHAN; judul skripsi (huruf kapital); tulisan kata:SKRIPSI; tulisan kata Disusun oleh:; nama penulis; nomor induk mahasiswa penulis; tulisan kata ”Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan lulus sidang skripsi pada tanggal...”, tulisan kata ”DOSEN PENGUJI [I/II/SAKSI]”; berikut nama dosen penguji dan NIP/NIK; kata ”Mengetahui”, ”Ketua Jurusan/Ketua Program Studi....” diikuti Nama dan NIP. Contoh halaman pengesahan dosen penguji ditunjukkan dalam Lampiran 3.
3.2.4. Halaman peruntukan Halaman peruntukan bukan merupakan halaman wajib untuk diadakan. Pada halaman ini ditulis hal yang amat pribadi antara lain untuk siapa skripsi tersebut dipersembahkan. Dalam penulisannya harus menggunakan bahasa formal dan tidak boleh menampilkan foto. Contoh halaman peruntukan ditunjukkan dalam Lampiran 5.
3.2.5. Ringkasan isi skripsi Ringkasan harus ditulis dalam Bahasa Indonesia, dan dalam Bahasa Inggris (sub bab 3.2.6). Judul ringkasan ditempatkan di sisi halaman bagian tengah atas. Ringkasan setidak-tidaknya mengungkapkan latar belakang permasalahan, tujuan, metode dan hasil. Ringkasan dimulai dengan nama penulis (menggunakan huruf kapital), jurusan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, bulan dan tahun pembuatan skripsi, judul skripsi (menggunakan huruf miring), serta nama-nama dosen pembimbing tanpa gelar. 6
Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan. Ringkasan disusun dengan jumlah 600-800 kata (1-2 halaman) diketik satu spasi yangterdiri atas: a) Latar belakang dan tujuan penelitian/perencanaan/survey dan investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi kelayakan (dalam satu alenia); b) Metode
penelitian/perencanaan/survey
dan
investigasi/studi
literatur/studi
perbandingan/studi kelayakan (dalam satu alenia); c) Hasil dan saran (bila perlu) ditulis dalam satu alenia; dan d) Kata kunci. Contoh ringkasan ditunjukkan dalam Lampiran 6. Sedangkan, ringkasan dalam bahasa inggris (Summary) dapat dilihat dalam Lampiran 7.
3.2.6. Summary Summary adalah ringkasan (sub bab 3.2.5.) yang ditulis dalam versi Bahasa Inggris.
3.2.7. Pengantar Pengantar umumnya mengungkapkan ucapan terima kasih, harapan-harapan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh penulis. Contoh halaman pengantar tersaji dalam Lampiran 8.
3.2.8. Daftar isi Daftar isi memuat pengantar, daftar tabel, daftar gambar, judul bab dan sub bab, daftar pustaka dan lain-lain lengkap dengan nomor halamannya. Contoh halaman daftar isi ditunjukkan dalam Lampiran 9.
3.2.9. Daftar tabel Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang disajikan dalam naskah berikut nomor halamannya. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul tabel dalam naskah skripsi. Contoh halaman daftar tabel ditunjukkan dalam Lampiran 10.
3.2.10. Daftar gambar Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar (grafik, foto, peta, diagram, atau ilustrasi lain) yang disajikan dalam naskah berikut nomor halamannya. 7
Judul gambar di halaman daftar gambar harus sama dengan judul gambar yang tertulis dalam naskah skripsi. Contoh halaman daftar gambar ditunjukkan dalam Lampiran 11.
3.2.11. Daftar lampiran Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan dalam naskah berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran dalam naskah. Contoh halaman daftar lampiran ditunjukkan dalam Lampiran 12.
3.2.12. Daftar simbol Halaman daftar simbol memuat simbol yang digunakan di dalam naskah. Cara penyajiannya adalah sebagai berikut: a. Pada kolom pertama memuat besaran dasar, keterangan simbol. b. Pada kolom kedua memuat satuan. c. Pada kolom ketiga memuat simbol atau lambang. d. Simbol lambang konstanta dan satuan ditulis huruf tegak, sedangkan simbol untuk variabel dan fungsi ditulis dengan huruf miring/italic. Susunan besaran-besaran dasar ditulis menurut urutan abjad. Contoh halaman daftar simbol ditunjukkan dalam Lampiran 13.
3.2.13. Daftar singkatan (glossary) Daftar singkatan memuat istilah atau singkatan yang perlu didefinisikan makna dan kepanjangannya untuk bisa dipahami oleh pembaca umum.
3.3. Bagian Utama Skripsi Bagian utama skripsi terdiri atas beberapa bab. Jumlah bab tidak dibakukan, namun sesuai dengan ruang lingkup penelitian penulis. Bagian utama umumnya terdiri atas: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian/kajian/perencanaan/perancangan, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran.
3.3.1. Pendahuluan Bagian pendahuluan merupakan bab pertama (Bab I) dari skripsi sedikitnya memuat hal-hal berikut: a. Latar belakang; 8
b. Identifikasi masalah; c. Rumusan masalah; d. Pembatasan masalah / Lingkup pembahasan; e. Tujuan; dan f. Manfaat/kegunaan. Oleh karena itu, umumnya Bab I (Bab Pendahuluan) terdiri atas beberapa sub-bab sebagai berikut:
a. Latar belakang Pada intinya latar belakang mengungkapkan alasan-alasan mengapa sesuatu dipermasalahkan sebagai kajian dalam skripsi. Permasalahan harus jelas terungkap melalui argumentasi dan fakta mengapa skripsi harus ditulis. Penyusunan latar belakang masalah setidak-tidaknya dapat dilakukan melalui dua pendekatan: a). Pertama, diawali dari pemikiran teoritis kemudian mengarah ke fakta empirik. b). Kedua, diawali dari dunia empirik ke arah teoritik. Pemikiran teoritik dimaksudkan untuk memaparkan bahwa permasalahan terhadap suatu kejadian atau situasi yang ingin dikaji bermula pada kaidah-kaidah dari konsep-konsep pengetahuan yang dapat dipercaya berdasarkan konsep khasanah keilmuan yang berlaku, kemudian dihubungkan dengan keadaan fakta-fakta di lapangan. Sedangkan pemikiran empirik didasarkan pada keadaan fakta empirik yang kemudian dikaitkan dengan khasanah teoritik dari fakta empirik tersebut.
b. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan tahap awal pemahaman terhadap suatu permasalahan. Dengan mengidentifikasi suatu objek permasalahan yang berada pada jalinan situasi tertentu, dapat dikenali ada tidaknya maupun sosok masalah yang akan dipersoalkan.
9
c. Rumusan masalah Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dari Bab Pendahuluan, yang umumnya dibaca terlebih dahulu oleh pembaca skripsi karena melalui rumusan masalah dapat secara singkat diketahui hal apa yang akan dikaji dalam skripsi. Rumusan masalah dapat ditulis berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui kegiatan ilmiah yang dilakukan. Rumusan masalah dapat pula berupa pernyataan-pernyataan tentang sesuatu persoalan (yang merupakan rincian dari permasalahan yang akan dikaji) dan yang diikuti dengan pernyataan-pernyataan tujuan, keinginan atau harapan yang merupakan jawaban atas persoalan yang dikemukakan.
d. Pembatasan masalah/Lingkup pembahasan Akibat banyaknya kemungkinan yang terjadi, permasalahan harus dibatasi. Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus terungkapkan dengan jelas. Kemudian, yang lebih penting adalah pengungkapan alasan yang mendasari pembatasan tersebut. Misalnya karena luasnya objek kajian, maka kajian hanya membatasi diri pada ragam objek tertentu dengan suatu kriteria yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan dan alasan tertentu.
e. Tujuan Tujuan penelitian/kajian/perencanaan/survey dan investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi kelayakan menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan ilmiah yang dilakukan. Tujuan harus dinyatakan secara spesifik, dalam pernyataan yang jelas dan tegas, tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam memaparkan hasil-hasil yang diharapkan. Umumnya tujuan penelitian dimulai dengan kalimat: 1.
Kajian ini (atau penelitian, perencanaan, perancangan, survey dan investigasi, studi literatur, studi perbandingan, studi kasus, studi kelayakan ini) bertujuan untuk menentukan/mengidentifiksi/mengevaluasi/menganalisis.......................dan seterusnya.
2.
Tujuan
kajian
ini
adalah
memperoleh/mengidentifikasi/mengevaluasi/menganalisis......................
untuk dan
seterusnya. 10
f. Manfaat/kegunaan Umumnya pemecahan masalah keilmuan yang didapat akan memberikan manfaat setidak-tidaknya bagi kepentingan ilmiah atau kepentingan terapan. Namun perlu diingat bahwa kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi biasanya merupakan bagian kecil dari permasalahan yang terjadi di dunia nyata. Oleh sebab itu, dalam mengungkapkan
manfaat
penelitian/kajian/perencanaan/perancangan/survey
dan
investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi kasus/studi kelayakan tersebut tentunya tidak mengada-ada atau melebih-lebihkan manfaat yang sebenarnya akan dicapai. Selain ke empat sub-bab yang harus ada dalam Bab Pendahuluan ini, dapat pula ditambahkan sub-bab lain yang dirasa perlu seperti: (a) definisi konsep, (b) sistematika kajian, (c) kerangka pikir/pemikiran atau sub-bab yang lain.
3.3.2. Tinjauan pustaka Skripsi sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu digunakannya pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah tersebut, umumnya dilakukan melalui kajian pustaka, yaitu dipakainya referensi yang sahih maupun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya. Referensi-referensi atau sumber-sumber pustaka ini ditulis dalam Bab II Tinjauan Pustaka. Sumber-sumber bacaan, baik berupa buku-buku teks, ensiklopedia, monogram, jurnal, tesis, dan lain-lain, merupakan dasar argumentasi keilmuan. Argumentasi ilmiah juga dapat mendasarkan pada pandangan ahli, namun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya pada umumnya merupakan dasar argumentasi ilmiah yang sangat kokoh. Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan, yaitu sebagai berikut a. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas atau dipecahkan. b. Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa isinya harus ditinggalkan. Tidak jarang dijumpai skripsi yang mencantumkan daftar pustaka yang sangat banyak, yang apabila ditelusuri keterkaitan antara isi kepustakaan dan masalah yang dibahas tidak terlalu jelas. Hal semacam ini harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah 11
tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi pada kualitas pustaka yang digunakannya. Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan kajian teoritis melalui sumber bacaan adalah sebagai berikut: a. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis; b. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa yang dipermasalahkan; c. Merangkum hasil-hasil kajian teori, yang dapat berupa kesimpulan yang berisi jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah, atau rangkuman argumentasi teoritik yang akan digunakan dalam analisis hasil kajian. Selain itu pada umumnya pada akhir bagian Bab II Tinjauan Pustaka ini dicantumkan pula sub bab kerangka teori, studi-studi terdahulu (studi yang pernah dilakukan) atau sub bab yang lain.
3.3.3. Metode penelitian/perencanaan/perancangan/survey dan investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi kasus/studi kelayakan Inti isi bab ini adalah penjelasan tentang bagaimana kajian ini dilakukan. Sebagai kajian ilmiah maka kebenaran fakta merupakan keharusan. Dengan demikian dalam bab ini harus jelas terungkapkan bagaimana cara mencari fakta, instrumen yang digunakan, teknik-teknik pengujian kebenarannya, dan lain-lain. Seperti diketahui fakta empirik dapat dicari dari data yang telah ada (atau dari fakta yang telah terjadi) maupun dari suatu fakta yang dicari melalui suatu eksperimen, atau melalui suatu bentuk kegiatan ilmiah yang lain. Apabila skripsi yang disusun berupa penelitian, maka dalam bab ini harus mampu mengungkapkan macam data dan rancangan pencarian data tersebut. Termasuk di dalamnya adalah uraian tentang variabel-variabel yang akan dikaji, populasi, sampling, instrumen pengukuran dan metode pencarian data dan rancangan analisis data yang akan digunakan. Selain itu pada umumnya pada akhir bagian Bab III Metode Penelitian/Kajian/Perencanaan/Perancangan/survey
dan
investigasi/studi
literatur/studi perbandingan/studi kelayakan. ini dicantumkan pula diagram alir penelitian/kajian/perencanaan/perancangan/survey dan investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi kelayakan untuk mempermudah pelaksanaan penelitian. 12
3.3.4. Hasil dan pembahasan Pada Bab ini dituliskan laporan rinci pelaksanaan kegiatan dalam mencapai hasilhasil
penelitian/kajiannya/perencanaan/perancangan/survey
literatur/studi
perbandingan/studi
kelayakan.
Skripsi
dan
dapat
investigasi/studi
berupa
penelitian,
perencanaan, perancangan, survey dan investigasi, studi literatur, studi perbandingan, studi kasus atau hasil studi kelayakan, maka susunan laporan ini isinya dapat berbedabeda. Skripsi yang berupa perencanaan, bab ini berisi berbagai perhitungan perencanaan dan tampilan hasil perencanaannya, sedangkan untuk kegiatan ilmiah yang lain isi bab ini tentu berbeda. Selanjutnya ditampilkan analisis keterkaitan antara kajian-kajian teori dengan faktafakta empirik yang telah diperoleh dalam upaya pengambilan kesimpulan. Tulisan dalam bab ini setidak-tidaknya memberikan jawaban atas pertanyaan: (a) seberapa tingkat kebenaran ilmiah dari pemecahan masalah yang telah dihasilkan dan (b) hal-hal spesifik apa yang penting untuk menjadi perhatian dari hal yang dipermasalahkan.
3.3.5. Kesimpulan dan saran Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang umumnya terdiri atas dua subbab, yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan uraian jawaban dari rumusan masalah yang dituliskan dari atau berdasar pada diskusi hasil kajian. Untuk itu, disarankan agar pernyataan-pernyataan kesimpulan ditulis dalam rangkaian kalimatkalimat deklaratif yang tidak terlalu panjang, ringkas tetapi padat isi. Setiap saran yang ditulis setidak-tidaknya harus mengungkapkan: (a) kepada siapa saran itu diberikan, (b) apa saran yang diberikan dan (c) mengapa saran tersebut diberikan.
Tentu
saja
saran
itu
harus
didapat
berdasarkan
pada
hasil
penelitian/kajian/perencanaan yang telah dilakukan.
3.4. Bagian Akhir Skripsi Bagian akhir skripsi adalah daftar pustaka dan dapat ditambahkan lampiran bila diperlukan. Lampiran dapat terdiri atas data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran dapat berupa: contoh perhitungan, lembar contoh kuesioner, uraian metode analisis, gambar, foto, peta, data penunjang dan lain-lain
13
IV. PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
4.1 Persyaratan Naskah: Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, dengan panjang maksimum lima belas halaman dengan ukuran A-4 ketikan satu spasi, jenis huruf Times New Roman (font size 12). 4.2 Format Penulisan: 1. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut: a) Bagian awal: judul (maksimum 15 kata), nama penulis dan nama pembimbing (dilengkapi dengan nama institusi, alamat institusi, dan e-mail penulis), abstrak (dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris, ditulis dalam satu paragraf yang isinya tujuan, metode dan hasil, ditulis tidak lebih dari 200 kata), dan kata kunci (key words) sebanyak 2 – 4 kata. b) Bagian utama: Pendahuluan (mencakup latar belakang, perumusan masalah, tujuan
dan
manfaat,
dan
tinjauan
pustaka);
penelitian/kajiannya/perencanaan/perancangan/survey
dan
Metode
investigasi/studi
literatur/studi perbandingan/studi kelayakan Hasil dan Pembahasan; Kesimpulan. c) Bagian Akhir: Daftar pustaka (sesuai yang ada di dalam naskah). 2. Judul tulisan sesingkat mungkin tetapi jelas, menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak dikemukakan, tidak memberi peluang penafsiran yang beraneka ragam, ditulis seluruhnya dengan huruf kapital secara simetris (yang tidak boleh lebih dari 15 kata dalam tulisan berbahasa Indonesia, atau 12 kata berbahasa Inggris). 3. Nama penulis ditulis: a) Di bawah judul, diawali huruf kapital, ditulis simetris, dan tidak diawali dengan kata ”oleh”, di bawah nama penulis dan pembimbing disertai juga keterangan nama institusi, alamat institusi dan alamat e-mail penulis. b) Abstrak
memuat
tujuan,
metode
penelitian/
kajiannya/perencanaan/
perancangan/survey dan investigasi/studi literatur/studi perbandingan/studi kelayakan yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan memuat 150–250 kata dalam satu paragraf dan diketik satu spasi (font size 10). Kata kunci/Keywords diketik miring. 5. Teknik penulisan: a) Untuk kata asing dipergunakan huruf miring 14
b) Alinea baru dimulai pada ketikan ketujuh dari batas tepi kiri atau indent first line 0,75 cm, antar alenia tidak diberi tambahan spasi. c) Batas pengetikan: tepi atas tiga centimeter; tepi bawah tiga centimeter; sisi kiri tiga centimeter, sisi kanan dua centimeter. d) Sumber pustaka dituliskan dalam uraian hanya terdiri atas nama penulis dan tahun penerbitan. Namun penulis tersebut harus tepat sama dengan nama yang ditulis dalam daftar pustaka contoh; menurut (Ortuzar, 1994)............; Cervero(1988)(1996) ............; Sunardi et al (2004)............ . Sistem penulisan pustaka ini didasarkan pada American Psychological Association (APA) style.. 6. Penulisan judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali huruf kapital untuk setiap kata tanpa diakhiri dengan tanda titik. Untuk penulisan keterangan gambar, judul gambar diletakkan di bawah gambar dan diawali dengan huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik. Ditulis Gambar 1, tidak ditulis dengan singkatan Gb.1, demikian juga untuk tabel ditulis Tabel 1. 7. Bila sumber gambar atau tabel diambil dari buku atau sumber lain, maka di bawah keterangan gambar atau tabel ditulis sumber: nama penulis dan tahun penerbitan. 8. Daftar Pustaka ditulis dalam urutan abjad nama penulisan dan secara kronologis sesuai dengan American Psychological Association (APA) style. a) Untuk buku: nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul (diketik miring), tempat terbit: nama penerbit. b) Untuk karangan balam buku (suntingan): nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul karangan, nama editor, judul buku (diketik miring), nomor halaman permulaan dan akhir karangan tersebut, tempat terbit: nama penerbit. c) Untuk karangan dalam jurnal: nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal ilmiah (diketik miring), nomor volume/jilid, nomor terbitan yang dicantumkan dalam kurung: nomor halaman pemulaan dan akhir karangan. d) Untuk karangan dalam pertemuan ilmiah: nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama pertemuan ilmiah (diketik miring), penyelenggara (bila perlu), waktu, tempat pertemuan, nomor halaman pemulaan dan akhir karangan. e) Untuk skripsi/tesis/disertasi: nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul, tempat institusi: nama institusi yang menganugerahkan gelar. Contoh penulisan artikel ilmiah dapat dilihat pada Lampiran 14 15
V. TEKNIK PENULISAN
5.1 Format Penulisan 5.1.1. Kertas Kertas yang dipakai adalah HVS minimal 80 mg ukuran A4. Apabila terdapat gambar-gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar dari A4, hendaknya dilipat sesuai dengan aturan yang berlaku. 5.1.2. Jenis huruf Naskah skripsi diketik dengan jenis huruf Times New Roman 12pt. Dicetak bolak-balik 5.1.3. Margin Batas pengetikan naskah sebagai berikut: 3,5 cm dari sisi kiri kertas, 2,5 cm dari sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas tidak termasuk nomor halaman. 5.1.4. Format Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk 7 ketukan atau indent 0,75 cm (0,75 cm default tab). Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan, sedangkan setelah tanda titik diberi jarak dua ketukan Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah atas halaman. Sub-bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital. Pemutusan kata harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar. 5.1.5. Spasi Jarak antara baris dalam naskah adalah satu setengah spasi. Jarak antar paragraf satu setengah spasi. Jarak antara baris dalam judul bab, sub-bab, judul tabel dan judul gambar serta dalam ringkasan diketik dengan jarak satu spasi. 5.1.6. Nomor halaman Bagian awal skripsi diberi nomor halaman dengan menggunakan angka kecil Romawi (i, ii, iii, iv dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Untuk bagian awal skripsi, penomoran halaman dimulai dari halaman pengantar. Sedangkan untuk bagian utama dan bagian akhir skripsi, nomor halaman menggunakan angka Arab (1,2,3,........dan seterusnya) yang diletakkan pada sisi kanan atas. Untuk setiap halaman bab baru, nomor halaman diketikkan di tengah bawah.
16
5.1.7 Penggunaan istilah Istilah yang dipergunakan dalam naskah harus konsisten dan singkat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. a. Tata bahasa dan ejaan Istilah yang digunakan harus memenuhi tata bahasa dan ejaan baku. Penyerapan unsur bahasa asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk kata Bahasa Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Contoh kaidah yang berlaku bagi unsur serapan dapat dilihat dalam Lampiran 15. b. Bahasa asing Penggunaan bahasa asing sedapat mungkin dihindari bila istilah dalam Bahasa Indonesia sudah ada. Jika istilah dalam Bahasa Indonesia belum ada maka istilah tersebut hendaknya ditulis sesuai dengan kata aslinya dan dicetak miring/italic.
5.2.Cara Mengutip Pustaka dan Menulis Daftar Pustaka Dalam penulisan karya ilmiah seringkali menggunakan kutipan-kutipan untuk memperjelas dan menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dituliskan. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari orang lain, dengan syarat harus menyebutkan dari mana pendapat itu diambil. Terdapat dua macam kutipan: kutipan lengkap dan kutipan isi. Kutipan lengkap artinya, naskah asli dikutip secara lengkap baik kata maupun kalimatnya. Sedangkan pada kutipan isi hanya inti sari pendapat yang dikutip. Membuat kutipan tentunya jangan terlalu panjang dan hendaknya diambil yang benar-benar perlu saja. Dalam membuat kutipan lengkap tidak perbolehkan mengadakan perubahan, artinya tidak mengubah kata-kata atau kalimat naskah asli. Kutipan lengkap yang panjangnya tidak lebih dari empat baris dapat langsung dimasukkan dalam naskah dengan diapit oleh tanda kutip. Sedangkan untuk kutipan isi, tidak perlu diberi tanda kutip. Terdapat cara penunjukan kutipan yang lain, yang dilakukan dengan menuliskan: nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman, pada akhir kalimat kutipan. Pada kutipan lengkap, disajikan contoh sebagai berikut “… semakin panjang data pengamatannya maka akan diperoleh hasil perhitungan yang semakin cermat” (Subagio, 1986:12); Tanaka (1988:142) menyatakan “… bendungan tipe urugan mempunyai …” . 17
Sedangkan contoh untuk kutipan isi adalah sebagai berikut: Data hujan dalam kasus ini cukup lengkap selama 40 tahun, sehingga hasil perhitungannya makin cermat (Subagio, 1986:12); … sebagaimana diungkapkan pada penelitiian terdahulu (Tanaka, 1988:142) bendungan tipe urugan mempunyai kelebihan …. Bila kutipan terdiri atas lima baris atau lebih, maka: (1) kutipan dipisahkan dari naskah dengan jarak 2,5 spasi; (2) jarak baris kutipan satu spasi; (3) kutipan itu boleh tidak diapit dengan tanda kutip; (4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman; (5) kutipan iu dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan. 5.2.1. Penulisan catatan kaki Catatan kaki merupakan penjelasan keterangan isi yang ditempatkan di kaki halaman. Tujuan penjelasan itu dapat berupa: (1) keterangan tambahan lain yang perlu tentang isi karangan; (2) merujuk bagian lain dari naskah. Catatan kaki yang dibolehkan dalam pedoman ini adalah catatan kaki berdasarkan isi karangan seperti yang dimaksud dalam nomor (1) dan (2). 5.2.2 Penulisan daftar pustaka Daftar pustaka harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Dalam menuliskannya terdapat beberapa cara yang sedikit berbeda antara yang satu dengan yang lain. Secara umum cara penulisan daftar pustaka adalah mengikuti American Psychological Association (APA) style sebagai berikut : a) Jarak penulisan daftar pustaka satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain diberi jarak 1.5 spasi. b) Huruf pertama rapat batas kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan dari batas kiri (0,75 cm) atau disebut hanging indentation. c) Nama penulis disusun menurut abjad, tidak perlu memberikan nomor urut. d) Informasi disajikan dalam urutan nama pengarang (last name first), tahun terbitan judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Antara informasi itu dipisahkan dengan tanda titik kecuali kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:). e) Judul pustaka diketik dengan huruf miring.
Berikut ini disajikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka: a) Kutipan dari buku yang ditulis oleh satu pengarang: Alisjahbana, I. 1980. Teknologi dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Indayu. 18
Spencer, G. C. 1968. Introduction to Plasticity. London: Champman Hall.
b) Kutipan dari buku dengan dua pengarang: Pasandaran, E.&Taylor, C. D. 1984. Irigasi perencanaan dan Pengelolaan. Jakarta: Gramedia. Fuchs, N. O. & Stephens, R. I. 1980. Metal Fatigue in Engineering. New York: John Wiley&Sons.
c) Kutipan dari buku dengan banyak orang: Sastrapradja, D. S., Adisoemarto, S., Kartawinata, S., Sastrapradja, S. & Rifai, M. A. 1989. Keanekaragaman Hayati untuk Kelangsungan Hidup Bangsa. Bogor: Puslitbang Bioteknologi.
d) Kutipan dari terjemahan: Milman, H.1982.Solution of Problems in Intergrated Electronics, Jilid I. Cetakan I. Terjemahan M. Julius St. Malang:Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
e) Kutipan dari artikel dalam sebuah buku: Rifai, M.A. 1992b. Bimbingan Penelitian. Dalam Rifai, M.A.& Sakri, A. (Penyunting).Bunga
Rampai
Metodologi
Penelitian:
27-32.
Jakarta:
DitBinlitabmas. Davis, R.1962.Character and Society.Dalam Louck, L.G., Gibson, W.M.& Arms, G. (Editor). Toward Liberal Education: 78-79. New York:Mc Graw Hill. Soentoro. 1984. Penyerapan Tenaga Kerja Luar Sektor Pertanian di Pedesaan. Dalam Kasryono, F. (Penyunting).Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia: 54-69. Jakarta: Obor
f) Kutipan dari majalah dan koran: Sapiie, S. 1975. Pemindahan Teknologi: Suatu Usul Pemecahan Untuk Indonesia. Prisma. IV (1):19. Suhardjono. 1991. Menggusur Drainase Mengundang Banjir. Surabaya Post. 13 Januari. hlm. 19. 19
Pitunov, B. 2002. Sekolah Unggulan ataukah Sekolah Pengunggulan? Majapahit Pos. 13 Desember. hlm. 4&11.
g) Kutipan dari karya yang tidak diterbitkan (skripsi, tesis, disertasi): Suroso, A. 1990. Kajian Optimasi Air pada Waduk Bening untuk Irigasi dan PLTM. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya. Tjitro, S. 2001. Simulasi Numerik Proses Pembekuan Alumunium Pada Pengecoran Cetakan Pasir. Tesis. Tidak dipublikasikan. Jakarta: Universitas Indonesia. Malau, V. 1996. Determination a l’aide de Microindentations Hertz ienne et Vickers des Proprietes Micromechaniques de Couuches Superficielle Elaborees Notament par Faisceaux Lasers. PhD Thesis.Unpublished.France: Ecole Centrale de Lyon.
h) Kutipan dari buku pedoman, peraturan, dan ensiklopedia: Ditjen Cipta Karya. 1971. Peraturan Beton Indonesia Tahun 1971.Jakarta: Ditjen Cipta Karya. Griswold, E. N. 1997.“Logical Education”.Encylopedia Americana XVII, hal. 164.
i) Kutipan dari pustaka elektronik yang didapat lewat internet: Mitchel, W. J. 1995. City of Bits: Space, Place and the Infobahn. Cambridge: MIT Press. http://www.mitpress.mit.edu: 80/City of Bits/Pulling Glass/Index.html. (diakses 1 Agustus 2008).
j) Kutipan dari makalah pertemuan ilmiah: Suhardjono. 1980. Sebuah Pengantar tentang Ilmu dan Hakekat Penelitian. Makalah dalam Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah Angkatan ke IV. Pusat Penelitian Universitas Brawijaya. Malang, 17-22 September 1980. Nampiah & Rifai, M. A. 1987. Species of Alternaria in agricultural centers in Java.Makalah
dalam
Symposium
on
Corp
Pathogens
and
Nematodes.BIOTROP. Bogor, 21-23 February 1987.
20
(k) Kutipan dari jurnal Suryawan, B. 1999. Analisis Pengaruh Volume Tabung Udara Terhadap Kapasitas Pompa Ram Hidraulik. JurnalTeknologi. XIII (2):158-164. Diharjo, K. & Jamasri. 2001. Karakteristik Lelah Poros Baja S45C Bertakik V Akibat Beban Amplitudo Konstan dan Beban Tiba-Tiba. MEDIA TEKNIK. XXIII (1):70-75. Wardana, ING., Baedowie, S. & Widodo, A. S. 2001. Pemanfaatan Coil-Oil Mixture (COM) Untuk Pengganti Bahan Bakar Minyak Pada Boiler Industri (Tahap I), Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik (Engineering).13 (I):1-10.
(l) Kutipan dari badan/organisasi sebagai pengarang: UNESCO. 1980. Unisist Guide to Standards for Information Handling.Paris: UNESCO. Badan Pusat Statistik. 2002. Statistik Potensi Desa Propinsi Banten. Jakarta: BPS.
(m) Kutipan dari prosiding pertemuan ilmiah: Nampiah & Rifai, M.A. 1988. Species of Alternaria in agricultural centers in Java. Dalam Rivai, M.A., Machmud, M., Sastraatmadja,. A.H., Tjitrosomo, S.S., Umaly, R.C.& Darmaputra, O. S. (Penyunting). Proceedings of the Symposium on Corp Pathogens and Nematodes: 213-215. Bogor: BIOTROP. Meyer, B. & Herman, K. 1985. Formaldehyde Release from Pressed Wood Products. Dalam Turoski. (Editor). Proceedings of the Symposium at the 187th Meeting on the American Chemical Society: 101-116. Washington: American Chemical Society. Pustaka yang mempunyai dua nama pengarang hendaknya diperhatikan cara penulisan nama pengarang pertama (nama keluarga terlebih dahulu) dan nama pengarang yang kedua (nama keluarga dituliskan dibelakang). Penulisan nama pengarang terkadang cukup membingungkan, sebagai pedoman perhatikan uraian berikut ini. Pada penulisan di daftar kepustakaan tidak perlu dituliskan gelar kesarjanaan atau pangkatnya, untuk nama Indonesia yang hanya terdiri dari satu unsur, dituliskan sebagaimana adanya (misalnya: Suhardjono). Namun banyak nama yang terdiri dari dua unsur atau lebih. Untuk nama yang diikuti dengan nama ayah (Budiono Mismail), nama 21
keluarga (Mochamad Farid Hardja), atau marga (Muchtar Lubis), maka nama ayah, nama keluarga, nama marga dituliskan terlebih dahulu dan disusul dengan unsur nama berikutnya setelah tanda koma. Contoh penulisannya menjadi: Mismail, B.: Bardja, M. F.: Lubis, M. Makin sering sering juga dijumpai nama Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bukan merupakan gabungan nama ayah, keluarga atau marga misalnya: Riyanto Haribowo, Dwi Anita Rukmanasari, Sri Mulyani. Menuliskannya dilakukan dengan unsur nama terakhir diletakkan didepan, jadi dituliskan sebagai berikut: Haribowo, R.; Rukmanasari, D. A.; Mulyani, S. Bila nama diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi Adam) atau nama panggilan (Liek Wilardjo) maka nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau panggilannya (Udiyanto, R.; Adam, A.; Wilardjo, L.). Namun bilamana nama tersebut merupakan gabungan dari gelar, nama, dan nama keluarga (Andi Hakim Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan terlebih dahulu (Nasution, A. H.). Penulisan nama Bali (I Gusti Ngurah Adipa), dimulai dengan nama diri dan baru disusul unsur nama yang lain (Adipa, I. G. N.), namun bila masih ada nama keluarga dibelakangnya (I Wayan Wija Pagehgiri) dituliskan dengan menempatkan nama keluarga di depan (Pagehgiri, I. W. W.). Nama asing umumnya mengikuti satu pola nama tertentu. Nama yang terdiri dari gabungan nama keluarga dan nama diri penulisannya selalu dimulai dengan nama keluarga (Bush, George; Linsey, K. Rey). Nama-nama Belanda yang memakai partikel van der, dan seterusnya, seperti F.P. van Delen dituliskan van Delen, F.P. Nama-nama Cina atau Korea yang umumnya terdiri atas tiga unsur misalnya: Tay Yu Lin ditulis Lin, T. Y. Nama Jepang, misalnya Muto Kiyoshi dituliskan menjadi Kiyoshi, M. Bila kepustakaan yang dirujuk tidak menunjukkan nama penulisnya, maka sebagai pengganti nama ditulis Nama Instansi atau Organisasi atau Penerbit yang mencetak atau menerbitkan kepustakaan tersebut. Contoh penulisan daftar pustaka disajikan dalam Lampiran 16.
22
5.3
Cara Penulisan Persamaan, Tabel, Gambar, Lambang, Satuan, Singkatan dan Cetak Miring
5.3.1 Persamaan Setiap persamaan yang diacu harus diberi nomor berurutan dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan penulisannya. Huruf pertama suatu persaman dimulai setelah sepuluh ketikan spasi dari batas kiri. Nomor persamaan itu dituliskan di kanan persamaan dan ditempatkan menempel pada batas kanan halaman dalam tanda kurung. Bilangan pertama menunjukkan bab letak persamaan tersebut dan bilangan kedua, yang dipisahkan oleh tanda hubung, menunjukkan urutan persamaan itu dalam bab tersebut. Berikut ini contoh suatu persamaan ke 18 dalam bab ketiga:
F() = ro ea
(3-18)
Persamaan itu diacu menurut nomor persamaannya. Selain itu, dalam penulisan persamaan, huruf-huruf variabel dan fungsi ditulis miring/italik sedangkan untuk konstanta ditulis tegak. Contoh penggunaan persamaan dalam Skripsi ditunjukkan dalam Lampiran 17. Persamaan
dalam naskah yang disertai dengan nomor persamaan, harus
di-ketik
dengan huruf P (kapital), seperti contoh berikut: Persamaan (2-3).
5.3.2. Tabel Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah di halaman berikutnya. Dalam keadaan tertentu, huruf dapat diperkecil. Tabel yang disajikan harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam naskah tetapi perlu, cantumkan dalam lampiran. Tabel harus diberi nomor urut dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan tampilnya dalam bab itu. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor persamaan, tetapi tanpa tanda kurung, dan pemisah antara nomor bab dan nomor urutnya berupa titik. Antara nomor tabel dan judul tabel dipisahkan oleh dua ketikan spasi. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan jarak satu spasi. Bila judul tabel lebih dari satu baris, jarak antara baris dalam judul tabel diketik satu spasi dan tidak diakhiri dengan titik. Tabel dalam naskah yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan huruf T (kapital), seperti contoh berikut: Tabel 3.1. 23
Tabel
yang dikutip dari suatu pustaka atau mengacu pada pustaka, harus
dicantumkan sumbernya yang diletakkan di bawah tabel yang mengacu, dipisahkan oleh lima ketikan garis. Acuan tersebut berupa kata “Sumber:” dan diikuti oleh nama akhir pengarang, tahun dan halaman yang diacu. Contoh tabel ditunjukkan dalam Lampiran 18.
5.3.3. Gambar Gambar meliputi grafik, diagram, monogram,
foto, peta.
Pembuatan grafik,
monogram disarankan menggunakan komputer, dengan memakai simbol yang jelas maksudnya. Fotoditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Untuk memperjelas ukuran obyek foto letakkan suatu benda sebagai pembanding, misalnya penggaris atau nyatakan skala objek foto tersebut, misalnya: skala 1 : 100 kali. Pemberian nomor urut gambar menggunakan angka Arab berdasarkan bab dan urutan tampilnya dalam bab tersebut. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor tabel. Judul gambar ditulis di bawah gambar lengkap dengan nomornya. Penulisan gambar dalam naskah yang disertai dengan nomor gambar, huruf g (dalam kata gambar) diketik dengan huruf besar (Kapital). Nomor urut dan judul gambar diketik langsung di bawah gambar dua spasi di bawahnya. Bila judul gambar lebih dari satu baris, maka jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi. Contoh gambar ditunjukkan dalam Lampiran 19.
5.3.4. Lambang, satuan dan singkatan Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan huruf symbol dalam fasilitas program perangkat lunak komputer. Sebagai contoh untuk tanda perkalian tidak menggunakan huruf x atau x tetapi menggunakan tanda perkalian dari huruf symbol ” ”. Kemudian rumus matematika diusahakan ditulis dalam satu baris. Bila hal ini tidak memungkinkan, aturlah cara pengetikan sedemikian rupa, agar rumus tersebut mudah dimengerti. Satuan dan singkatan yang digunakan adalah yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu misalnya: 25oC; 10 mdetik-1; 10 ppm; H2SO4.
24
5.3.5. Cetak miring Kata-kata yang bukan bahasa Indonesia baku ditulis dengan huruf miring, misalnya: heat transfer, diffusion, sentong, iqro’ dan lain-lain. Huruf miring juga dipakai untuk penulisan beberapa bagian dalam daftar pustaka.
25
Bagian 2 PANDUAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI
KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK 2014 26
TIM PENYUSUN PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2014 (Berdasarkan Surat Tugas Dekan No. 805/UN10.6/KP/2014)
Penanggungjawab :Dekan Narasumber
: 1. Pembantu Dekan Bidang Akademik 2. Pembantu Dekan Bidang Adm. Umum & Keuangan 3. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan
Ketua
: Prof. Ir. ING Wardana, M.Eng., Ph.D
Sekretaris
: Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D
Anggota
: 1.KPS S1 Teknik Sipil 2.KPS S1 Teknik Mesin 3. Ketua Jurusan Teknik Pengairan 4.KPS S1 Teknik Elektro 5.Ketua Jurusan Arsitektur 6. Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota 7. Ketua Jurusan Teknik Industri 8. Ketua Minat Teknik Kimia 9. KPS S2 Teknik Sipil 10. KPS S2 Teknik Mesin 11. KPS S2 Teknik Pengairan 12. KPS S2 Teknik Elektro 13. KPS S3 Teknik Sipil
27
I. PENDAHULUAN
Karya ilmiah1 yang disusun oleh mahasiswa program magister atau S2 disebut tesis, dan karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa program doktor atau S3 disebut disertasi. Tesis dan disertasi merupakan karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Dalam sistem pendidikan di program-program magister dan doktor (PPMD) dalam lingkungan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB), tesis merupakan sebagian dari persyaratan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Magister, sedangkan disertasi merupakan sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor. Karya ilmiah berupa tesis atau disertasi dapat dimulai setelah mahasiswa menyelesaikan tugastugas perkuliahan, dan lulus ujian proposal penelitian. Baik mahasiswa S2 maupun S3 sebelum melakukan penelitian, rencana penelitiannya harus mendapatkan persetujuan dari komisi pembimbing. Buku pedoman format penulisan ini disusun dengan tujuan (1) menyeragamkan pokok-pokok format penulisan tesis atau disertasi PPMD di FTUB, (2) sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam menulis tesis atau disertasi dan (3) pedoman bagi komisi pembimbing dalam mengarahkan penulisan tesis atau disertasi. Dalam penulisan naskah tesis maupun disertasi, mahasiswa sebagai penulis bertanggung jawab penuh atas penulisanya dengan memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah, serta aturan-aturan penulisan sesuai buku pedoman ini. Salah satu hal penting dan mendasar adalah penulis naskah tesis maupun disertasi harus menjaga orisinalitas tulisannya dan menghindari praktek plagiasi dengan mematuhi apa yang telah tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi (Lampiran 34). Komisi pembimbing mempunyai tanggung jawab akademik terhadap tesis atau disertasi mahasiswa bimbingannya, dalam hal kebenaran ilmiah dan format penulisannya.
Tanggungjawab akademik ini ditandai oleh tandatangan komisi
pembimbing yang dibubuhkan dalam lembar persetujuan tesis atau disertasi. Oleh 1
Karya ilmiah di sini adalah hasil penelitian dalam rangka menyelesaikan Program Magister atau Doktor. 28
karena itu, mahasiswa harus memperoleh persetujuan dari semua komisi pembimbing untuk menempuh seluruh rangkaian proses untuk ujian tesis atau disertasi. Selama proses ujian tesis atau disertasi dalam batas-batas tertentu dimungkinkan adanya perbedaan pendapat antara penguji selaku pembimbing dan penguji di luar komisi pembimbing. Semua penguji mempunyai hak menguji kemampuan mahasiswa dalam mempertahankan karya ilmiahnya. Tetapi tidak selayaknya para komisi pembimbing mempertanyakan atau mempermasalahkan kebenaran ilmiah dari karya ilmiah mahasiswa bimbingannya pada saat ujian, karena karya ilmiah itu merupakan hasil bimbingannya.
Sedangkan penguji di luar komisi pembimbing disamping
berwenang menguji, juga berwenang mempermasalahkan karya ilmiah mahasiswa.
29
II. BAGIAN-BAGIAN TESIS ATAU DISERTASI
Karya ilmiah tesis atau disertasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
2.1. Bagian Awal Bagian awal terdiri dari: a) Sampul b) Halaman judul c) Halaman pengesahan d) Halaman pernyataan orisinalitas e) Halaman peruntukan (tidak harus ada) f) Halaman riwayat hidup g) Halaman ucapan terima kasih h) Halaman ringkasan (Bahasa Indonesia) i) Halaman summary (Bahasa Inggris) j) Halaman kata pengantar k) Halaman daftar isi l) Halaman daftar tabel m) Halaman daftar gambar n) Halaman daftar lampiran o) Halaman daftar simbol, singkatan, dan definisi
2.2. Bagian Utama Karya ilmiah Bagian utama terdiri atas: Bab I
Pendahuluan
Bab II
Tinjauan Pustaka/Kerangka dasar teoritik
Bab III
Kerangka konsep penelitian
Bab IV
Metode Penelitian
Bab V
Hasil dan Pembahasan atau Bab-bab yang memuat Isi Pokok Bahasan
Bab VI
Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka 30
2.3. Bagian Akhir Karya Ilmiah Bagian akhir karya ilmiah tesis atau disertasi memuat lampiran-lampiran, apabila diperlukan.
31
III. PEDOMAN PENGETIKAN
3.1. Kertas Kertas yang dipakai adalah HVS/Foto kopi ukuran A4 dan bobot minimal 80 gram. Perbanyakan karya ilmiah dilakukan dengan fotokopi yang bersih.
3.2. Jenis Huruf Naskah karya ilmiah diketik dengan komputer dengan huruf jenis Times New Roman 12 cpi (12 huruf/character per inchi).
3.3. Margin Batas pengetikan 4 cm dari sisi kiri kertas, 3 cm dari batas sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas, kecuali Bab baru 5 cm dari sisi atas kertas.
3.4. Format Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik 7 ketukan ke kanan atau indent 0,75cm atau 0,31”. Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan (sebelum titik dua tidak diberi spasi), setelah tanda titik untuk kalimat baru, diberi jarak dua ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah-tengah bagian atas halaman. Sub-bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan kapital, pemutusan kata dalam satu baris kalimat harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
3.5. Spasi Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi. Jarak antar baris dalam kalimat judul, sub judul, sub bab, judul tabel dan judul gambar serta ringkasan/summary diketik dengan jarak satu spasi.
32
3.6. Nomor Halaman Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan menggunakan angka kecil romawi (i, ii, iii, dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Khusus bagian awal utama karya ilmiah, pemberian nomor halaman dimulai dari bagian pendahuluan. Untuk bagian utama dan bagian akhir karya ilmiah, pemberian nomor halaman berupa angka yang diletakkan pada sisi halaman kanan atas. Sedangkan untuk bagian awal pada setiap bab diberikan nomor halaman di bagian bawah tengah.
33
IV. BAGIAN AWAL DARI TESIS DAN DISERTASI
4.17.
Sampul
Pada sampul dicetak: Judul tesis atau disertasi, tulisan kata: tesis atau disertasi (huruf kapital), tulisan kalimat: Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister atau Doktor, nama program studi, lambang Universitas Brawijaya, nama lengkap
penulis
(tanpa
gelar),
nomor
induk
mahasiswa,
tulisan:
Program
Magister/Doktor......Jurusan......Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang, dan tahun tesis atau disertasi diajukan. Contoh sampul tesis (Lampiran 20) dan disertasi (Lampiran 21). Sampul terdiri dari dua bagian: sampul luar dari karton (hard cover) dan sampul dalam dari kertas HVS putih. Pada punggung sampul dicantumkan nama penulis, judul tesis atau disertasi dan tahun kelulusan. Contoh penulisan punggung buku terdapat di Lampiran 22.
4.18.
Halaman Judul
Halaman judul karya ilmiah berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul, namun dicetak di atas kertas HVS putih. Contoh halaman judul tesis dan disertasi (Lampiran 23).
4.19.
Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat judul karya ilmiah, nama penulis dan kata-kata pengesahan, susunan dewan penguji dan tanda tangan dewan penguji dengan urutan ketua komisi pembimbing, anggota komisi pembimbing, anggota komisi penguji dan pengesahan oleh Ketua Program Studi Program Magister/Doktor FTUB. Contoh halaman pengesahan tesis (Lampiran 24) dan disertasi (Lampiran 25).
4.20.
Halaman Identitas Tim Penguji
Halaman identitas tim penguji dicetak pada kertas HVS putih, memuat judul tesis atau disertasi, identitas mahasiswa, nama komisi pembimbing atau komisi promotor, dan nama tim dosen penguji. SK penguji dari Program Pascasarjana Universitas Brawijaya disertakan. Contoh halaman identitas tim penguji tesis (Lampiran 26) dan disertasi (Lampiran 27). 34
4.21.
Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman pernyataan orisinalitas merupakan halaman yang memuat ketegasan penulis bahwa gagasan dan masalah ilmiah dalam tesis atau disertsinya adalah asli miliknya, bukan merupakan jiplakan ide atau masalah dari peneliti lain. naskah tesis atau disertasi bukan karya plagiasi dan menjamin orisinalitasnya dengan mematuhi Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Contoh halaman pernyataan ini disajikan pada lampiran 28 untuk S2 dan S3.
4.22.
Halaman Peruntukan
Halaman peruntukan bukan merupakan halaman wajib untuk
diadakan.
Pada
halaman ini ditulis hal yang sifatnya pribadi antara lain untuk siapa tesis atau disertasi tersebut dipersembahkan. Contoh halaman peruntukan pada Lampiran 29.
4.23.
Halaman Riwayat Hidup
Halaman riwayat hidup berisi nama penulis, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua, riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan serta prestasi-prestasi yang menonjol (Lampiran 30).
4.24.
Halaman Ucapan Terimakasih
Halaman ucapan terima kasih ini di uraikan secara singkat kepada siapa saja yang membantu selama proses penelitian hingga penulisan. Nama yang tertulis paling atas adalah orang yang berkontribusi paling besar pada penelitian. Harap diperhatikan; nama, gelar, instansi dicetak secara benar. Contoh disajikan pada Lampiran 31.
4.25.
Halaman Ringkasan
Ringkasan ditulis dalam dua bahasa: bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Judul ringkasan adalah sama dengan judul karya ilmiah, diketik dengan huruf kapital pada halaman baru. Judul ringkasan atau summary ditempatkan di sisi halaman bagian atas. Ringkasan mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian dan hasilhasil penelitian yang menonjol. Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan (acuan) dari pustaka, jadi merupakan hasil uraian murni dari penulis. Isi ringkasan harus dapat dimengerti tanpa harus melihat kembali pada materi karya ilmiah. Ringkasan disusun 35
dengan jumlah maksimum 600 kata (1,5-2 halaman) dan diketik satu spasi. Contoh ringkasan (Lampiran 32).
4.26.
Halaman Summary
Summary merupakan ringkasan yang ditulis dalam bahasa Inggris. Contoh summary (Lampiran 33).
4.27.
Halaman Kata Pengantar
Kata pengantar memuat rasa syukur sehingga tulisan dapat disajikan, uraian singkat proses penulisan karya ilmiah dan penulis mengantarkan kepada pembaca agar dapat memahami isi tulisan, harapan: penyempurnaan, manfaat bagi yang membutuhkan. Contoh halaman kata pengantar pada Lampiran 7.
4.28.
Halaman Daftar Isi
Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul daftar isi yang diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Dalam daftar isi dimuat daftar tabel, daftar gambar, judul dari bab dan sub bab, daftar pustaka dan lampiran. Keterangan yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi. Judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap sub bab diketik dengan huruf besar. Baik judul bab ataupun sub bab tidak diakhiri titik. Nomor bab menggunakan angka romawi dan sub bab menggunakan angka arab. Jarak pengetikan antara baris judul bab yang satu dengan bab yang lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antara anak bab adalah satu spasi. Contoh halaman daftar isi pada Lampiran 8.
4.29.
Halaman Daftar Tabel
Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru. Judul daftar tabel diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Daftar tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran. Nomor tabel ditulis dengan angka. Jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih dari satu baris diketik satu spasi dan jarak antar judul tabel dua spasi. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul tabel dalam teks. Contoh halaman daftar tabel pada Lampiran 9. 36
4.30.
Halaman Daftar Gambar
Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Halaman daftar gambar memuat daftar gambar, nomor gambar judul gambar dan nomor halaman, baik gambar yang ada dalam teks dan dalam Lampiran. Cara pengetikan pada halaman daftar gambar seperti pada halaman daftar tabel pada Lampiran 10.
4.31.
Halaman Daftar Lampiran
Daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul daftar lampiran diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman daftar lampiran memuat nomor teks judul lampiran dan halaman. Judul daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran. Lampiran, misalnya memuat contoh perhitungan, sidik ragam, peta, data, dan lain-lain.
4.32.
Halaman Daftar Simbol, Singkatan, dan Definisi
Halaman daftar simbol dan singkatan memuat simbol/besaran dan singkatan istilah/satuan. Bagian Daftar simbol ini tidak perlu selalu ada. Cara pengetikannya adalah sebagai berikut: a) Pada lajur/kolom pertama memuat singkatan. b) Pada lajur/kolom ke dua memuat keterangan singkatan yang disajikan pada lajur pertama. c) Penulisan singkatan diurut berdasarkan abjad latin dengan huruf besar diikuti dengan huruf kecil. d) Bila simbol ditulis dengan huruf Yunani, penulisannya juga berdasarkan abjad Yunani. e) Keterangan pada lajur ke dua diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama diketik dengan huruf besar.
37
V. BAGIAN UTAMA TESIS ATAU DISERTASI
Bagian utama karya ilmiah terdiri atas beberapa bab. Jumlah bab tidak dibakukan, namun disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian penulis. Bagian utama umumnya terdiri atas: pendahuluan, tinjauan pustaka/kerangka dasar teoritik/kerangka fikir, kerangka konsep, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka. Rangkaian kata untuk menyampaikan informasi yang disajikan di dalam suatu karya ilmiah hendaknya teliti, singkat, padat, jelas, tajam, dan relevan serta konsisten.
Tabel 1. Urutan penulisan bagian utama tesis atau disertasi
Bab
Gaya Penulisan Umum
I
Pendahuluan
II
Tinjauan Pustaka/Kerangka dasar teoritik
III
Kerangka konsep penelitian
IV
Metode Penelitian
V
Hasil dan Pembahasan atau Bab-bab yang memuat Isi Pokok Bahasan
VI
Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka
5.1. Bab 1. Pendahuluan Bab pendahuluan ini memuat: latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. a) Latar belakang penelitian: memuat fakta-fakta relevan dengan masalah penelitian sebagai titik tolak merumuskan masalah penelitian, alasan-alasan (empiris, teknis) mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan
penelitian
itu dipandang
penting untuk diteliti. b) Perumusan masalah: memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems), atau merumuskan kaitan antara kesenjangan pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan diteliti dengan kesenjangan pengetahuan ilmiah yang lebih luas. Di dalam 38
menyampaikan perumusan masalah harus relevan dengan judul dan perlakuan yang akan diteliti. Perumusan masalah tidak selalu berupa kalimat tanya. c) Tujuan penelitian: dalam tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam beberapa hal, seharusnya tujuan penelitian juga tersirat di dalam judul penelitian. Dengan logika seperti butir (b) di atas, jika perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, jumlah pertanyaan tidak selalu harus sama dengan tujuan penelitian. d) Manfaat penelitian: menyatakan kaitan antara hasil penelitian yang dirumuskan dalam tujuan penelitian dengan masalah kesenjangan yang lebih luas atau dunia nyata yang rumit dan kompleks.
5.2. Bab 2. Tinjauan Pustaka atau Kerangka Dasar Teoritik Posisi tinjauan pustaka ditempatkan sesudah sajian perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, agar bahan-bahan kepustakaan yang disajikan
dalam tinjauan
pustaka secara terpadu dan terarah. Pada bab ini dikemukakan hasil telaah atau kajian teori atau unsur-unsur teori (konsep, proposisi, dsb.) atau hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitiannya secara sistematis dan analitik. Artinya, bab ini tidaklah sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi dan paradigma, secara berjajar dan runtut yang diambil dari pelbagai sumber (cut and paste), tetapi merupakan hasil ramuan dari proses persandingan, perbandingan dan dialog antar teori, konsep, proposisi, paradigma yang ada (mulai dari yang klasik sampai yang mutakhir) yang kemudian peneliti menarik benang merahnya. Sumber pustaka berasal dari Jurnal Ilmiah, kutipan text book boleh asal relevan. Diktat kuliah, penuntun praktikum dan bahan kuliah dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan, asalkan karya asli dari penulis yang bersangkutan.
5.3. Bab 3. Kerangka Konsep Penelitian Konsep adalah gagasan atau pola fikir masalah yang akan diteliti yang dilandasi penjelasan teoritis. Kerangka konsep penelitian meliputi: a) kerangka fikir ilmiah dari masalah yang diteliti, b) hipotesis, dan c) definisi operasional dan pengukuran peubah. Kerangka ini dapat merupakan ringkasan tinjauan pustaka yang melandasi mendukung dan atau menolak teori di sekitar permasalahan penelitian. Juga diuraikan kesenjangan di antara hasil penelitian terdahulu, sehingga perlu diteliti. Uraian kerangka konsep atau 39
kerangka pikir biasanya mengarah ke hipotesis dan dapat disusun berupa narasi atau diagram alur. Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan atau jawaban sementara (berdasarkan hasil penelitian atau pustaka sebelumnya) atas pertanyaan dalam masalah penelitian, yang akan diuji dengan data empirik melalui penelitian ini. Definisi operasional dan pengukuran peubah adalah penjelasan operasionalisasi semua peubah yang dimasukkan dalam hipotesis.
5.4. Bab 4. Metode Penelitian Metode penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian yang experimental dan nonexperimental.Di dalam Bab Metode Penelitian ini lazimnya disajikan uraian yang rinci mengenai: 5.4.1.Kondisi penelitian Uraikan kondisi lingkungan ketika penelitian dilaksanakan misalnya suhu udara, tekanan, kelembaban serta kondisi lain yang dianggap bisa mempenagruhi hasil penelitian atau kondisi tempat penelitian di samping pengaruh perlakuan atau peubah. Uraikan waktu kegiatan penelitian mulai dari persiapan hingga akhir pelaksanaan penelitian 5.5.3. Bahan dan Alat Bahan penelitian dijelaskan spesifikasi bahan atau materi penelitian yaitu termasuk asal sampel, cara persiapan sampel, sifat fisik, dan bahan kimia yang dipakai (Merk dan Negara). Alat yang digunakan juga dijelaskan spesifikasinya secara lengkap, sehingga dapat diketahui validitas penelitian berdasarkan alat ukurnya. Selain itu agar peneliti lain yang ingin menguji ulang penelitian itu tidak mengalami kesalahan. 5.5.4. Metode penelitian Prosedur penelitian disajikan lengkap dan terinci tentang langkah-langkah yang telah diambil pada pelaksanaan penelitian serta digambarkan dalam bentuk diagram alur penelitian. 5.5.5. Pengamatan peubah Uraikan jenis-jenis peubah yang akan diamati/diukur selama penelitian. Metode pengumpulan data yang memuat metode dan prosedur/cara memperoleh data, baik secara kimiawi, fisik, dan sebagainya. Metode dan model analisis data secara kualitatif, statistik dan/atau matematik. 40
5.5.6. Kesulitan-kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara mengatasinya Perlu ditampilkan, agar para peneliti yang akan berkecimpung dalam bidang penelitian yang sejenis terhindar dari hal-hal yang dapat mengurangi tingkat ketelitian pengamatan yang dilakukan.
5.6. Bab 5. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian lazim disatukan dalam satu bab yaitu Hasil dan Pembahasan, tetapi ini bukan merupakan suatu keharusan. Hasil penelitian tidak harus dimuat dalam satu bab saja, tetapi dapat dibagi menjadi beberapa bab sesuai dengan kebutuhan, dengan demikian bentuk penyajian terdapat dua versi, yaitu :
a)
Hasil dan pembahasan yang diuraikankan dalam satu bab yang tidak dipisah, tetapi hasil dan pembahasan sebagai sub bab serta masing-masing sub judul dibagi dalam beberapa sub judul (model 1). Di akhir pembahasan seringkali disajikan sub bab khusus yaitu pembahasan umum.
b)
Hasil dan pembahasan yang diuraikan dalam beberapa bab (model 2). Pemberian nama untuk masing-masing bab disesuaikan dengan isi pokok bahasan.
Penyajian hasil penelitian atau pengamatan dapat berupa teks, tabel, gambar, grafik dan foto. Hasil penelitian atau pengamatan bisa memuat data utama, data penunjang dan pelengkap yang diperlukan untuk memperkuat hasil penelitian atau pengamatan, apabila diperlukan dapat menggunakan hasil uji statistik. Narasi di dalam hasil penelitian atau pengamatan memuat ulasan makna apa yang terdapat di dalam tabel, gambar dan lainlain. Hasil penelitian atau pengamatan dalam bentuk tabel atau gambar atau grafik bukan untuk dibahas tetapi dibunyikan maknanya saja. Pembahasan adalah pemberian makna dan alasan mengapa data yang diperoleh sedemikian rupa dan harus dikemukakan uraian bahasan baik dari peneliti yang bersangkutan, yang dapat diperkuat, berlawanan atau sesuai dengan hasil penelitian orang lain. Ulasan alasan tersebut dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistik. Dalam hal ini yang penting adalah ulasannya mengapa hal tersebut terjadi, bahkan bisa jadi temuannya benar-benar baru (belum pernah ditemukan). Di dalam pembahasan seringkali juga diulas mengapa suatu hipotesa ditolak atau diterima.Suatu hal yang penting untuk diperhatikan di dalam memberikan 41
ulasan adalah komprehensifitas dan tidak keluar dari konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian sehingga alur bahasan terasa konsistensinya dengan judul.
5.7. Bab 6. Kesimpulan dan Saran Pada bagian akhir dari suatu tesis atau disertasi harus disajikan kesimpulan dan saran-saran. Kesimpulan hendaknya disajikan terpisah dari saran. 5.6.1. Kesimpulan Kesimpulan merupakan: (a) pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari hasil pembahasan (b) jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sedapat mungkin harus berkorespodensi dengan tujuan penelitian. 5.7.2. Saran Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang diperuntukkan bagi: (a)
peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan penelitian lanjutan (b)
Kebijakan praktis (c) perbaikan metoda.
42
VI. BAGIAN AKHIR TESIS ATAU DISERTASI
Bagian akhir tesis atau disertasi adalah lampiran. Lampiran memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama tesis atau disertasi. Lampiran dapat berupa: contoh perhitungan, kuesioner, uraian metode analisis, gambar, foto, peta, data penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya, lampiran adalah tambahan penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena bilamana disajikan dalam teks akan mengganggu konteks bahasan.
43
VII. CARA MENGUTIP PUSTAKA DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA
Dalam bab ini, akan dikemukakan mengenai cara menulis daftar pustaka, dan cara menulis kutipan yang dicantumkan dalam teks. Ada dua cara kutipan pustaka yang dicantumkan dalam teks, yaitu (1) kutipan berupa kalimat yang disajikan dalam teks, dan (2) kutipan pustaka yang disajikan sebagai catatan kaki.
7.1. Cara Menulis Daftar Pustaka Daftar pustaka disajikan pada halaman baru, dengan judul daftar pustaka diketik dengan huruf kapital dan diletakkan di sisi halaman sebelah kiri di halaman. FTUB menetapkan penulisan daftar pustaka dengan urutan penyajian sebagai berikut: 1. Nama pengarang diakhiri dengan titik (.) 2. Tahun publikasi diakhiri dengan titik (.) 3. Nama jurnal diakhiri dengan titik (.) sedang nama buku yang diakhiri dengan tanda koma (,) dan 4. Nama penerbitdiakhiri dengan titik (.) Pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka seharusnya sumber penulisan yang diacu oleh penulis, yang ditunjukkan sitasi yang dicantumkan dalam teks. Variasi dalam penulisan karena ada perbedaan dalam sumber pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, artikel jurnal ilmiah, hasil-hasil penelitian berupa laporan hasil penelitian, tesis atau disertasi.
7.2. Penulisan Nama Pengarang Dalam Daftar Pustaka Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga. Daftar pustaka berisi semua pustaka yang digunakan penulis dalam menulis tesis atau disertasi. Beberapa contoh menulis daftar pustaka sebagai berikut: a. Pustaka berupa majalah (jurnal asing atau bahasa Indonesia/buletin) Nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, nama majalah, volume, nomor majalah dan nomor halaman di mana tulisan itu dimuat.
Contoh Pustaka dari Jurnal: Lecomte, N.B., J.F. Zayas, and C.L., Kastner, 1993.Soya proteins: Functional and Sensory Characteristics Improved in Comminuted Meats, J. Food Sci. 58 (3): 464 - 466.
44
b. Pustaka berupa buku teks: Nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, nomor edisi, nama penerbit dan kota tempat penerbit. Contoh Pustaka dari buku teks: Salunke, D.K. and B.B. Desai. 1984. Post Harvest Biotechnology of Fruit and Vegetables. First edition.CRC Press.Inc. ClevelandOhio. p. 44-128. c. Pustaka berupa prosiding (kumpulan beberapa makalah). Nama pengarang makalah, tahun penerbitan, judul makalah, nama editor, judul prosiding, nama penerbit, kota tempat penerbit dan nomor halaman dimana tulisan itu dikutip. Contoh Pustaka dari prosiding: Zagory, D.D. and A.A. Kader, 1989. Long term Storage of Early Gold and Shinko Asian Pears in Low Oxygen Atmospheres in J.K., Fellman (ed.), Proc. Fifth Intl. Controlled Atmospheres Res. Conf., Wenatchee, Wash. p. 4447. d. Pustaka berupa abstrak. Pengutipan pustaka dari internet hanya diperkenankan apabila dari sumber yang jelas berupa nama pengarang, majalah dan atau penerbit. Contoh: Ohmiya, Y., T. Hirano, M. Ohashi. 1996. The Structural Origin of the Color Differences in the Bioluminescence of Firefly Luciferase. Abstracts FEBS e. Pustaka berupa buku teks terjemahan. Contoh: Fukuoka, M. 1991. The One Straw Revolution.An Introduction to Natural Farming, L. Korn. (editor), 1978. First Edition Rodale Press. Inc. H. Soedarwono (penterjemah). 1991. Revolusi Sebatang Jerami. Pengantar Menuju Pertanian Alami. Edisi Pertama. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
45
f. Pustaka berupa buletin di mana nama penulis adalah instansi, tidak ada nomor halaman. Contoh: UNEP, 1993.United National Environment Program: Environmental Data Report, 1993-1994.Blackwell Publishers, Oxford, UK.n.p. g. Pustaka berupa buku teks tidak ada nama pengarang.
Contoh: Biro Pusat Statistik. 1990. Survey Pertanian Produksi Buah-buahan di Indonesia. Jakarta.h. 20-25.
i. Pustaka yang diambil dari internet selain jurnal. Witherspoon, A.M. and R. Pearce. 1982. Nutrient and multispecies criteria standard for
the
Chowan
River,
North
Carolina.
Report
No.
187.
www.2.ncsu.edu/wrri/reports/report187.html. May, 28, 2004.
Apabila tidak tertera tahun maka tanggal pengambilan harus dicantumkan.Jurnal yang diambil dari internet cara penulisan sama dengan point 7.2. a. Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam tesis atau disertasi dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir dari penulis pertama. Selanjutnya tentang penulisan nama, diatur sebagai berikut: a)
Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang ditulis atau nama yang biasa dikenal dalam publikasi ilmiah yang ditulis.
b)
Contoh Muhammad Sudomo ditulis Sudomo, M.; Franciscus G. Winarno ditulis Winarno, F.G. Apabila rangu-ragu boleh ditulis lengkap.
c)
Nama orang barat, nama keluarga terletak pada kata sebelah belakang. Misalnya: James Stewart ditulis Stewart, J.
d)
Jika nama Cina terdiri dari tiga kata yang terpisah, maka kata yang pertama adalah menunjukkan nama keluarga. Contoh: Gan Koen Han ditulis Gan, K.H.
e)
Jika nama Cina terdiri dari tiga kata dengan dua kata memakai garis penghubung, maka kedua kata yang dihubungkan adalah nama diri (bukan nama keluarga). Sebagai contoh Hwa-wee Lee ditulis Lee, H. 46
f)
Judul buku diketik tegak setiap kata (bukan kata sambung) diawali huruf besar.
g)
Judul artikel di Jurnal diketik (tegak atau normal) dan huruf besar hanya diawali judul.
h)
Judul tesis atau disertasi diketik miring (italik) dan diawali kalimat huruf besar.
i)
Nama jurnal diketik miring (italik), nomor volume diketik tebal, nomor jurnal diketik dalam kurung, nomor halaman diketik titik dua (:). Contoh: Hidrobiologia 15 (4): 112-122.
j)
Halaman untuk buku teks tidak diketik, sedang untuk artikel dalam buku teks diketik setelah nama editor (Ed). atau “editor” (eds) untuk jurnal.
k)
Pengetikan baris kedua dalam penulisan pustaka masuk ke dalam 1,5 cm.
7.3. Kutipan Pustaka yang Disajikan dalam Teks Fakultas TeknikUniversitas Brawijaya menetapkan penulisan pustaka
dalam
teks mengikuti cara nama dan tahun, tahun ditaruh dalam kurung. Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga. Contoh: Kader (1991) melaporkan ...…….. Berdasarkan penelitian Tarwiyanto (1990) diperoleh fakta ....… Syarat
mutumaterial yang digunakan dalam penelitian adalah .... (Sentono,
1994).
Nama pengarang yang terdiri atas dua orang atau lebih, ditulis nama belakang. Contoh: Irizarry et al. (1975).Bila pustaka yang dikutip ditulis dua orang, kedua nama tersebut ditulis lengkap. Bilamana pustaka yang dikutip ditulis oleh tiga orang, nama dari semua (tiga) penulis itu dicantumkan semua pada saat kutipan itu dimuat pertama kali dalam teks, untuk penulisan selanjutnya nama pengarang ke dua dan ke tiga tidak perlu dicantumkan, diganti dengan singkatan dkk atau et al., misalnya: Kader, et al. (1991). Bila pustaka ditulis oleh empat orang atau lebih ditulis: Slamet Apriyanto, dkk. (1992) atau Wills, et al. (1991). Penulis dapat mengutip hasil penelitian atau pendapat dari peneliti yang tercantum dalam pustaka penulis lainnya. Kutipan paling banyak lima buah. Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum dalam pustaka lain.
47
7.4. Kutipan yang Disajikan dalam Catatan Kaki Ada dua macam catatan kaki yaitu: berdasarkan (1) isi dan (2) rujukan suatu pustaka. Catatan kaki berdasarkan isi mengandung informasi penting yang menurut penulis, tetapi jika ditulis dalam teks isinya terlalu panjang atau mengganggu alur cerita teks. Catatan kaki berdasarkan rujukan suatu pustaka, tetapi tidak memenuhi syarat untuk dituliskan dalam daftar pustaka. Teks dan catatan kaki dipisahkan oleh garis dari batas sisi kiri halaman. Catatan kaki ditulis dalam bentuk paragraf yang diketik dengan jarak antar kalimat satu spasi, dan jarak antar catatan kaki dua spasi. Catatan kaki harus diketik pada halaman yang sama dengan teks di mana catatan kaki itu disitir. Gunakan Ibid, bila catatan kaki menunjuk catatan kaki yang sama dengan catatan kaki sebelumnya. Judul buku diketik miring. Gunakan op.cit, bila catatan kaki yang disitir telah diselingi oleh catatan kaki yang lain.
Contoh : 5
P.D. Pages, SEARCA Bulletin 2:102 (1971).
6
E.B. Pantastico, UPCollege of Agriculture Monthly Bulletin, 36(8):3.
7
Pages, op. cit. p.4.
8
Pantastico, op. cit. p. 364.
48
VIII. CARA PENULISAN TABEL, GAMBAR, LAMBANG, SATUAN, SINGKATAN, DAN CETAK MIRING
8.1. Tabel Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah dilanjutkan di halaman berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu kompleks. Dalam keadaan tertentu, huruf dapat diperkecil. Tabel yang disajikan harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi perlu, cantumkan di lampiran. Tabel dalam teks yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan huruf "t" kapital, seperti contoh berikut: Tabel 1. Judul tabel, teks dalam lajur kolom harus mudah dimengerti langsung dari keberadaan tabel, tanpa harus melihat keterangan lain dalam teks diluar tabel. Untuk itu jangan menggunakan kode atau simbol dalam lajur kolom tabel yang berisi jenis variabel atau perlakuan yang dipakai dalam penelitian. Tabel harus dapat dimengerti isinya dengan baik, tanpa perlu membutuhkan bantuan keterangan tambahan lain di luar tabel. Bilamana terpaksa ada singkatan yang tidak lazim, sajikan keterangan dari singkatan di bawah tabel. Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dicantumkan nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung. Jarak antara baris dalam judul tabel diketik satu spasi dan tidak diakhiri dengan titik. Contoh tabel dalam Lampiran 18.
8.2. Gambar Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, peta. Pembuatan grafik, monogram disarankan menggunakan komputer, dengan memakai simbol yang jelas maksudnya. Ikuti cara membuat grafik dengan mencontoh grafik dalam jurnal ilmiah terbaru. Diusahakan grafik yang ditampilkan sudah mampu menjelaskan data atau informasi maksud dicantumkannya grafik tersebut, tanpa harus melihat dalam teks lain. Gambar dalam teks harus diketik dengan huruf "g" kapital, seperti contoh pada Gambar 1 di Lampiran 19. Nomor urut dan judul gambar diketik di bawah gambar dua spasi dibawahnya. Jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi. Fotoditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Latar belakang foto sebaiknya kontras dengan obyek foto. Sebelum obyek foto dipotret, letakkan penggaris disamping obyek foto, bila diinginkan agar pembaca mudah memahami panjang dari obyek foto, atau nyatakan skala dari obyek foto tersebut. Misalnya: skala 1:100 kali. 49
Letakkan koin uang logam Rp. 100,- atau penggaris disamping obyek foto, sebelum foto dipotret untuk memudahkan pembaca dalam memahami diameter obyek foto.
8.3. Lambang, Satuan, dan Singkatan Lambang untuk variabel penelitian dipakai untuk memudahkan
penulisan
variabel tersebut dalam rumus dan pernyataan aljabar lainnya. Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan simbol dalam fasilitas program perangkat lunak komputer seperti program Wordstar atau Microsoft Word. Pilihlah lambang yang lazim
digunakan dalam disiplin ilmu saudara. Cara menulis rumus
diusahakan dalam satu baris. Bila ini tidak
matematik
memungkinkan, atur cara pengetikan
sedemikan rupa, agar rumus matematik saudara mudah dimengerti. Lambang diketik dengan huruf abjad Latin dan abjad Yunani. Satuan dan
singkatan yang digunakan
adalah yang
lazim dipakai dalam
disiplin ilmu masing-masing. Ikuti beberapa contoh dibawah ini: 25oC; g; mg; 10 g ml-1 atau 10 g/ml; 50%; 10 ppm; 1.5 N larutan H2SO4; L; kg; ton; kw; oBrix; oBaume; mg O2/kg/jam; atau mg O2 Kg-1 jam-1.
8.4. Cetak Miring Huruf yang dicetak miring untuk menyatakan istilah asing, misalnya: et al.; Ibid;
op. cit.;curing;starter;trimming;dummy. Penulisan spesies miring (Rhizopus
oryzae), sedangkan genus/famili tegak.
50
Lampiran 1. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Skripsi
Ditulis : Judul Skripsi
Nama mhs dan NIM
Sisakan sepanjang 7 cm untuk label perpustakaan
51
Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN NITRIDING DALAM FLUIDIZED BED TERHADAP KETAHANAN AUS PERMUKAAN MARTENSITIC STAINLESS STEEL SKRIPSI TEKNIK MESIN KONSENTRASI TEKNIK PRODUKSI Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
WAHYU EKA PRATIWI NIM. 115060600111009
Skripsi ini telah direvisi dan disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal 12 Desember 2014
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Nama dosen pembimbing I
Nama dosen Pembimbing II
NIP. .................................
NIP. ...............................
52
Lampiran 3
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN NITRIDING DALAM FLUIDIZED BED TERHADAP KETAHANAN AUS PERMUKAAN MARTENSITIC STAINLESS STEEL SKRIPSI TEKNIK MESIN KONSENTRASI TEKNIK PRODUKSI Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
WAHYU EKA PRATIWI NIM. 115060600111009
Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan lulus sidang skripsi pada tanggal 10 Nopember 2014
Dosen Penguji I
Dosen Penguji II
Nama dosen penguji I
Nama dosen penguji II
NIP. .................................
NIP. ...............................
Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Mesin
Nama Kajur/Kaprodi NIP. ............................. 53
Lampiran 4. Contoh Halaman Peruntukan
Teriring Ucapan Terima Kasih kepada: Ayahanda dan Ibunda tercinta
54
Lampiran 5. Contoh Ringkasan
RINGKASAN
Wahyu Eka Pratiwi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Nopember 2014, Pengaruh Temperatur Pemanasan Nitriding dalam Fluidized Bed terhadap Ketahanan Aus Permukaan Martensitic Stainless Steel, Dosen Pembimbing : Yudy Surya Irawan dan Moch. Syamsul Ma’arif.
Stainless steel merupakan logam paduan yang memiliki sifat tahan terhadap lingkungan korosif dan temperatur tinggi, akan tetapi dalam aplikasinya stainless steel juga memerlukan perbaikan sifat yang berupa peningkatan sifat mekaniknya sehingga unsur paduan lainnya dan berbagai macam perlakuan perlu ditambahkan. Jika dikeraskan dengan metode pengerjaan dingin, terjadi perubahan dimensi yang cukup besar dan deformasi yang tidak homogen. Pada penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas secara thermochemical melalui proses nitriding dalam fluidized bed yang bertujuan untuk mengeraskan permukaan logam. Proses nitriding cocok diterapkan pada baja paduan yang mengandung unsur pembentuk nitrida dan dengan bantuan fluidized bed furnace maka proses ini akan mendapatkan laju pemanasan yang lebih cepat, kontrol temperatur yang lebih stabil dan pemanasan yang lebih stabil dari pada conventional furnace. Jenis stainless steel yang digunakan pada penelitian ini adalah martensitic stainless steel tipe 410 karena jenis ini dapat dikeraskan dengan proses perlakuan panas atau proses nitriding pada khususnya. Pada proses nitriding ini dilakukan lima variasi temperatur (500, 550, 600, 650, dan 700 oC) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ketahanan aus permukaan martensitic stainless steel tipe 410 dengan dengan tekanan gas nitrogen 1,5 bar dan waktu penahanan 2,5 jam. Hasil proses nitriding pada fluidized bed terhadap martensitic stainless steel tipe 410 menunjukkan peningkatan ketahanan aus dengan laju keausan minimal (ketahanan aus maksimal) 1,094 10-2 mm3/s pada temperatur proses 600 oC. Tebal lapisan nitrida yang terbentuk terus meningkat dengan ketebalan maksimal 74 m pada temperatur 700oC. Namun, peningkatan tebal lapisan nitrida ini juga diikuti pembentukan struktur mikro yang semakin kasar sehingga ketahanan aus permukaan 55
martensitic stainless steel tipe 410 menurun untuk spesimen yang diproses nitriding pada temperatur di atas 600 oC.
Kata kunci : temperatur, nitriding, fluidized bed, keausan, stainless steel
56
Lampiran 6. Contoh Summary
SUMMARY
Wahyu Eka Pratiwi, Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya, November 2014, Effect of Heating Temperature of Nitriding in a Fluidized Bed on Wear Resistance of Martensitic Stainless Steel Surface, Academic Supervisor : Yudy Surya Irawan and Moch. Syamsul Ma’arif. Stainless steel is a metallic alloy that has good resistance to corrosive environment and high temperature. However, stainless steel still need improvement on its mechanical properties, so that alloys elements and various treatment are essential to be applied. If stainless steel is hardened using a cold working method, the change of dimension will be large and deformation is not homogeneous. In this study, a thermochemical heat treatment which is called nitriding using fluidized bed was performed. The aim of this treatment is to harden metallic surface. Nitriding process is suitable for alloys steels that have elements to form nitride. By using a fluidized bed furnace, heating rate of nitriding process becomes faster and temperature control is more stable than another conventional furnace. Stainless steel used in this study was martensitic stainless steel 410, because it can be hardened using heat treatment process, especially nitriding. In this nitriding process, five heating temperatures (500, 550, 600, 650,700 oC), nitrogen pressure of 1,5 bar and holding time of 2,5 hours were applied to find the effect of those temperatures on wear resistance of martensitic stainless steel 410 surface. Results show that wear resistance of specimen increased with maximum wear resistance of 1,09410-2 mm3/s at nitriding temperature of 600 oC. Thickness of nitride layer increased with maximum thickness of 74 m at nitriding temperature of 700 oC. However, the increase of nitride layer thickness was also followed by formation of coarser microstructures, so that wear resistance of martensitic stainless steel 410 surface becomes lower for specimens nitrided at temperature of 600 oC.
Keywords : temperature, nitriding, fluidized bed, wear, stainless steel 57
Lampiran7. Contoh Halaman Pengantar
PENGANTAR
(Sesuai Keinginan Penulis)
Malang, 12 Nopember2014
Penulis
58
Lampiran 8. Contoh Daftar Isi DAFTAR ISI halaman PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI ............................................................................................
i iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................v DAFTAR GAMBAR ................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................vii DAFTAR SIMBOL ..........................................................................................viii RINGKASAN ...................................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN ........................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................
4
1.3 Batasan Masalah ................................................................................
4
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................
4
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................
5
2.1 Stainless Steel ......................................................................................
5
2.2 Nitriding ..............................................................................................
8
2.3 Fluidized Bed Furnace .........................................................................
10
2.4 Difusi ................................................................................................. 12 2.4.1 Mekanisme larutan substitusi .........................................................
12
2.4.2Difusi interstisial .............................................................................. 12 2.5 Pengaruh Temperatur pada Proses Difusi ...........................................
13
2.6 Keausan ..............................................................................................
13
2.6.1 Jenis keausan .................................................................................... 14 2.6.2Pengujian keausan .............................................................................. 15 2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis ...............................................................
16
2.8 Hipotesa ............................................................................................. 17
59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 18 3.1 Metode Penelitian .............................................................................. 18 3.2 Tempat Penelitian .............................................................................. 18 3.3 Variabel Penelitian ............................................................................. 18 3.4 Alat dan Bahan Penelitian .................................................................. 19 3.4.1 Alat penelitian .........................................................................
19
3.4.2 Bahan penelitian ...................................................................... 21 3.5 Prosedur Penelitian ............................................................................
22
3.6 Pengujian Ketahanan Aus .................................................................. 23 3.7 Rancangan Penelitian .........................................................................
25
3.7.1 Rancangan statistik ................................................................. 25 3.7.2 Analisa varian satu arah ..........................................................
26
3.8 Diagram Alir Penelitian .....................................................................
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 30
4.1 Data Hasil Uji Keausan ...................................................................... 30 4.2 Pengolahan Data ................................................................................
32
4.2.1 Analisa statistik ...................................................................... 32 4.2.2 Analisa varian satu arah ..........................................................
33
4.3 Hubungan antara Temperatur, Keausan, dan Mikrostruktur .................
34
BAB V PENUTUP ...................................................................................
40
5.1 Kesimpulan ........................................................................................
40
5.2 Saran ................................................................................................. 40 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
60
Lampiran 9. Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Halaman
Tabel 1.1
Produksi tenaga listrik di beberapa negara (10 GWh)
13
Tabel 2.5
Distribusi pemakaian listrik di Indonesia
15
Tabel 4.2
Penggunaan memori
17
61
Lampiran 10. Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
Gambar 1.1 Total produksi listrik industri dan rumah tangga di Indonesia
8
Gambar 2.4 Sistem transmisi serat optik
26
Gambar 4.2 Serat Optik
27
Gambar 5.2 Contoh gambar dengan foto
37
62
Lampiran 11. Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Lampiran 1.
Standar kebutuhan listrik industri dan rumah tangga
Lampiran 2.
Kebutuhan tenaga listrik industri di Indonesia tahun 2000 - 2014
Halaman
108
109
63
Lampiran 12.Contoh Halaman Daftar Simbol
DAFTAR SIMBOL
Besaran dasar
Satuandan
Simbol
Singkatannya
Daya, Pancaran Fluks
Watt atau W
P
Fluks magnit
Weber atau Wb
B
Frekuensi
Hertz atau Hz
f
Gaya
Newtonatau N
F
Massa
kilogram atau kg
m
Induktansi
Henry atau H
H
Kapasitas listrik
Farad atau V
C
Kerapatan fluks magnit
Tesla atau T
T
Konduktansi listrik
Siemensatau S
S
Kuat penerangan
lux atau lx
E
Massa
kilogram atau kg
m
Panjang
meter atau m
l
Temperatur dalam celcius
derajat celcius
T
atau C Tekanan Tekanan, Kerja, BanyaknyaPanas
Pascal atau Pa Joule atau J
p W
64
Lampiran 13. Contoh Penulisan Artikel Ilmiah
Pengaruh Suhu Pemanasan Nitriding dalam Fluidized Bed terhadap Ketahanan Aus Permukaan Martensitic Stainless Steel Wahyu Eka Pratiwi, Yudy Surya Irawan,Moch. Syamsul Ma’arif Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Baja tahan karat martensit (Martensitic Stainless Steel) merupakan salah satu baja yang banyak digunakan sebagai komponen mesin yang mengalami gesekan. Salah satu cara meningkatkan kekuatan permukaan logam tanpa adanya perubahan dimensi adalah metode gas nitriding dengan menggunakan dapur fluidized bed dan gas N2. Dalam penelitian ini, gas nitriding dilakukan pada martensitic stainless steel tipe 410 dengan suhu pemanasan 500C, 550C, 600C, 650C, dan 700C selama 2.5 jam. Pengujian ketahanan aus dilakukan dengan metode disk on block (Ogoshi). Dari hasil pengujian ketahanan aus didapatkan ketahanan aus maksimal pada spesimen dengan suhu pemanasan 600C. Peningkatan ketahanan aus ini terjadi dikarenakan semakin tebalnya lapisan nitrida pada permukaan baja hingga 44 m untuk spesimen dengan suhu pemanasan 500C, 550C, dan 600C. Akan tetapi untuk spesimen dengan suhu pemanasan di atas 600C hingga 700C terjadi penurunanketahanan ausnya meskipun ketebalan lapisan nitrida mengalami peningkatan hingga 74 m pada spesimen dengan suhu pemanasan 700 C. Hal ini disebabkan karena....dan seterusnya.(maksimal 200 kata). Kata kunci: Baja tahan karat martensit, nitriding, fluidized bed, ketahanan aus, mikrostruktur
ABSTRACT Martensitic stainless steel is a type of steel that widely used asa component of a machine having friction. A method to improve the strength of the metal surface without any change of dimension is gas nitriding method using fluidized bed furnace and nitrogen gas. In this research, gas nitriding was conducted on martensitic stainless steel type 410 with heating temperatures of 500C, 550C, 600C, 650C, and 700C for 2.5 hours. Wear resistant testing was performed using method of disk on block (Ogoshi). From wear resistant testing, it was found that maximum values obtained from specimen with heating temperature of 600C. The increasing of wear resistant was caused by the increase of nitride layer thickness until 44 mfor specimens with heating temperatures of 500C, 550C, and 600C.However, in the case of specimens with heating temperatures above 600C until 700C, there was decreasing of wear resistant although nitride layer thickness became 74 m thick in the specimens with heating temperature of 700C. It occurred because ..................and so on.(maximum 200 words). 65
Keywords: Martensitic stainless steel, nitriding, fluidized bed, wear resistant, microstructures
Hasil uji keausan menggunakan alat
PENDAHULUAN Baja
tahan
(martensiticstainless
karat
martensit
steel)
adalah
uji Ogoshi High Speed Universal Wear Testing
Machine (Type OAT-U) dengan
salah satu dari baja yang memiliki
pembebanan 2120 gf, waktu pengausan 41
paduan
kandungan
detik, jarak pengausan (l0) 100 m, kecepatan
kromium 11.5 ~ 18% dan memiliki
pengausan 2349 mm/detik, tebal piringan
sifat tahan korosi, ketahanan aus serta
pengaus (B) 3 mm, dan jari-jari piringan
kekuatan pada suhu tinggi. Material ini
pengaus (r) 14,4 mm dapat dilihat pada
banyak digunakan sebagai komponen
Gambar ... dan seterusnya
besi
dengan
mesin seperti pisau turbin (turbine blade), katup, bushing dan piston
KESIMPULAN DAN SARAN
ring(Smith, 2004)......dan seterusnya.
sebagai berikut :
METODE PENELITIAN Material yang digunakan adalah Martensitic stainless steel tipe 410. Material
ini
memiliki
Dari penelitian ini dapat disimpulkan
1.
Semakin
meningkat
suhu
pemanasan ....dan seterusnya.
komposisi
paduan krom 12,7%.Spesimen yang
DAFTAR PUSTAKA
dipotong dari logam silinder pejal
Wardana, ING., Baedowie, S. & Widodo,
Martensitic Stainless Steel410dengan
A. S. 2001. Pemanfaatan Coil-Oil
gergaji bermedia pendingin air dan
Mixture (COM) Untuk Pengganti
diamplas hingga kehalusan #1500
Bahan Bakar Minyak Pada Boiler
sebelum
Industri (Tahap I).Jurnal Ilmu-Ilmu
diperlakukan
nitriding......dan seterusnya.
gas
Teknik (Engineering).13 (I):1-10. Dan seterusnya....
HASIL DAN PEMBAHASAN
66
Lampiran 14.
Contoh Kaidah Ejaan yang Berlaku bagi Unsur Serapan dari Berbagai Bahasa Asing
Asing
Serapan
Asing
Serapan
analysis
analisis
rhytm
ritme
autotrope
autotrop
scheme
skema
construction
kontruksi
ratio
rasio
cubic
kubik
thrombosis
trombosis
classification
klasifikasi
nucleolus
nukleus
activity
aktivitas
extra
ekstra
active
aktif
excess
ekses
central
sentral
zygote
zigot
acclimatization
aklimatisasi
accu
aki
vacctine
vaksin
effect
efek
chromosome
kromosom
text
teks
technique
teknik
contex
konteks
effective
efektif
project
proyek
descrition
deskripsi
percentage
persentase
synthesis
sintesis
primair
primer
system
sistem
formeel
formal
zeolite
zeolit
rationeel
rasional
frequency
frekuensi
rational
rasional
qualiteit
kualitas
quality
kualitas
efficient
efisien
physiology
fisiologi
contour
kontur
analogy
analogi
phase
fase
quadratic
kuadratik
preudo
pseudo
phosphor
fosfor
ptyalin
ptialin
aquarium
akuarium
equator
ekuator
physiology
fisiologi
67
Lampiran 15. Contoh daftar pustaka DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, I. 1980. Teknologi dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Indayu. Davis, R.1962.Character and Society. Ed. Louis G. Louck, William M. Gibson, and George Arms.Toward Liberal Education. New York:Mc Graw Hill. Griswold, E.N. 1997.“Logical Education”.Encylopedia Americana XVII.hlm. 164. Milman, H. 1982.Solution of Problems in Intergrated Electronic. Jilid I. cetakan I. terjemahan M. Julius St. Malang:UPT Penerbitan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Mitchel, W. J. 1995. City of Bits: Space, Place and the Infobahn. Cambridge: MIT Press. http://www.mitpress.mit.edu: 80/City of Bits/Pulling Glass/Index.html. (diakses 14 Desember 1995). Pasandaran, E. &Taylor, C. D. 1984. Irigasi perencanaan dan Pengelolaan. Jakarta: Gramedia. Pitunov, B. 2002. Sekolah Unggulan ataukah Sekolah Pengunggulan? Majapahit Pos. 13 Desember. hlm. 4 & 11. Suhardjono. 1980. Sebuah Pengantar tentang Ilmu dan Hakekat Penelitian. Makalah dalam Penataran Metodologi Penelitian Ilmiah Angkatan ke IV. Pusat Penelitian Universitas Brawijaya. Malang, 17-22 September 1980. Suroso, A. 1990. Kajian Optimasi Air pada Waduk Bening untuk Irigasi dan PLTM. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Malang: Universiras Brawijaya. Sastrapradja, D. S., Adisoemarto, S., Kartawinata, S., Sastrapradja, S. & Rifai, M. A. 1989. Keanekaragaman Hayati untuk Kelangsungan Hidup Bangsa. Bogor: Puslitbang Bioteknologi. UNESCO. 1980. Unisist Guide to Standards for Information Handling.Paris: UNESCO. Wardana, ING., Baedowie, S. & Widodo, A. S. 2001. Pemanfaatan Coil-Oil Mixture (COM) Untuk Pengganti Bahan Bakar Minyak Pada Boiler Industri (Tahap I).Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik (Engineering).13 (I):1-10. 68
Lampiran 17. Contoh Penulisan Persamaan Contoh penulisan persamaan dalam skripsi yang terletak dalam Bab 3 dengan nomor urut 1:
L W
C t 10 5 225 K
(3-1)
dengan : L
= panjang elektroda atas (mil)
W = lebar elektroda atas (mil) C
= nilai kapasitansi (pF)
t
= ketebalan lapisan dielektrik (mil)
K
= konstanta dielektrik pasta yang digunakan
69
Lampiran 18. Contoh Tabel
Tabel 1 Produksi Tenaga Listrik di Beberapa Negara (10 GWh) Negara
1971
1972
1973
1974
1975
Norwegi
1718
1853
1947
1968
1999
Jepang
386
429
477
459
461
Jerman
260
275
299
312
302
Inggris
256
264
282
273
272
a
Sumber: Bank Dunia (1999:21)
70
Lampiran 19. Contoh Gambar dan Gambar Kutipan
Gambar 4.1 Tanggapan perubahan frekuensi terhadap tegangan masukan AC dengan amplitudo = 2 volt.
Contoh Gambar kutipan
Gambar 5.1 Permukaan patahan untuk patahan lelah dan patahan akhir getas dalam sebuah komponen berbahan baja 18 Mn. Sumber: Dowling (1999:380).
71
Lampiran 20. Contoh Sampul Depan Tesis (Warna sampul hijau muda D8 atau Linen, tulisan hitam)1
JUDUL TEMA PENELITIAN TESIS
TESIS
PROGRAM MAGISTER TEKNIK.............. MINAT (OPTIONAL) ...............................
Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar magister teknik
NAMA MAHASISWA NIM. 980204006
KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2 0 14
1
Saat ujian dijilid dengan “soft cover” berwarna hijau muda setelah pengesahan dijilid dengan “hard cover”. 72
Lampiran 21. Contoh Sampul Depan Disertasi (Warna sampul hitam Bandung, tulisan emas)1
JUDUL TEMA PENELITIAN DISERTASI
DISERTASI
PROGRAM DOKTOR TEKNIK.............. MINAT (OPTIONAL) ................................
Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar doktor
NAMA MAHASISWA NIM. 980204006
KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2 0 14
1
Saat ujian tertutup dan terbuka dijilid dengan “soft cover” setelah pengesahan dijilid dengan dengan “hard cover”. 73
Lampiran 22. Contoh Cara Penulisan Punggung Buku
Ditulis : Judul tesis/disertasi Nama mhs dan NIM
Sisakan sepanjang 7 cm untuk label perpustakaan
74
Lampiran 23. Contoh Halaman Judul Tesis di bagian dalam (Kertas warna putih, tulisan hitam)
JUDUL TEMA PENELITIAN TESIS
TESIS / DiSERTASI
PROGRAM MAGISTER/DOKTOR TEKNIK.............. MINAT ....................................
Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar magister/doktor teknik
NAMA MAHASISWA NIM. 980204006
KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2 0 14
75
Lampiran 24. Contoh Halaman Pengesahan Tesis
TESIS JUDUL TESIS………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………
NAMA MAHASISWA NIM ......
telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal ....Nopember...... dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik
Komisi Pembimbing,
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Prof.Dr.Ir. .......................
Dr. ....................................
Malang, ............................
Universitas Brawijaya Fakultas Teknik, Jurusan................... Ketua Program Magister Teknik.......................
Dr. ...................................................... NIP. ............................................... ng, Universitas Brawijaya 76
Lampiran 25. Contoh Halaman Pengesahan Disertasi
DISERTASI JUDUL DISERTASI………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………….
NAMA MAHASISWA NIM .........
telah dipertahankan didepan komisi penguji pada tanggal ....Nopember...... dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Doktor Teknik
Komisi Pembimbing,
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping 1
Prof.Dr.Ir. .......................
Dr......................................
Pembimbing Pendamping 2
Dr. ........................................... Malang, ............................
Universitas Brawijaya Fakultas Teknik, Jurusan................... Ketua Program Doktor Teknik.......................
Prof.Dr....................................................... NIP. ............................................... MMMMMMMMMMMMMMMmmMgggggMMKkdsljfldskjflksd;lfsdsMrawijggggffffffgya Program Pascafffffhhhsarjana
77
Lampiran 26. Contoh Halaman Identitas Tim Penguji Tesis
JUDUL TESIS : ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..
Nama Mahasiswa
: …………………………
NIM
: …………………………
Program Studi
: …………………………
Minat
: …………………………
KOMISI PEMBIMBING :
Ketua
: …………………………
Anggota
: …………………………
TIM DOSEN PENGUJI :
Dosen Penguji 1
: …………………………
Dosen Penguji 2
: …………………………
Tanggal Ujian
: …………………………
SK Penguji
: …………………………
78
Lampiran 27. Contoh Halaman Identitas Tim Penguji Disertasi
JUDUL DISERTASI : ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..
Nama Mahasiswa
: …………………………
NIM
: …………………………
Program Studi
: …………………………
Minat
: …………………………
KOMISI PEMBIMBING
Pembimbing Utama
: …………………………
Pembimbing Pendamping 1 :……………………… Pembimbing Pendamping 2 : …………………………
TIM DOSEN PENGUJI :
Dosen Penguji 1
: …………………………
Dosen Penguji 2
: …………………………
Dosen Penguji 3
: …………………………
Dosen Penguji 4
: …………………………
79
Lampiran 28. Contoh Pernyataan Orisinalitas Tesis/Disertasi
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS/DISERTASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya dan berdasarka hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah yang diteliti dan diulas di dalam Naskah Tesis/Disertasi ini adalah asli dari pemikiran saya. tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis/Disertasi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Tesis (MAGISTER)/Disertasi (DOKTOR) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Malang, …(tanggal)……….
Mahasiswa, Materai Rp 6.000,-1
Tanda tangan Nama Mahasiswa NIM.0221500001
1
Materai asli hanya satu saja yang lain dapat dicopy. Naskah Tesis atau Disertasi yang bermaterai asli disimpan di masing-masing ruang baca program magister/doktor di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. 80
Lampiran 29. Contoh HalamanPeruntukan
Karya ilmiah ini kutujukan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, Kedua anak dan suamiku tersayang XXXXXX dan YYYYYY
81
Lampiran 30. Contoh Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
Nur Halizah, Semarang, 17 Agustus 1970 anak dari ayah …………..dan Ibu …………, SD sampai SMA di kota Semarang lulus SMA tahun ……, lulus program sarjana teknik……Fakultas Teknik Universitas Brawijaya tahun …... Pengalaman kerja sebagai asisten…….di Laboratorium………….Fakultas
Teknik
Universitas
Brawijaya
tahun……hingga……. Juara I Penelitian Inovasi …………… tahun ………...
Malang, Nopember2014
Penulis
82
Lampiran 31. Contoh Ucapan Terimakasih
Ucapan Terimakasih
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: ......... Sujud dan terima kasih yang dalam penulis persembahkan kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta, atas dorongan yang kuat, kebijaksanaan dan do’a. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada suami tercinta ...........dan seterusnya.
Malang, Juni 2014
Penulis
83
Lampiran 32. Contoh Ringkasan RINGKASAN
I KT. SUARSANA, Program Doktor Ilmu Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, April 2014, Karakteristik
Metal
Matrik Komposit
Aluminium Fine Powder Diperkuat SiC Wisker dan Alumina dengan Proses Powder Metalurgi. Promotor : Prof. Dr.lr. Rudy Soenoko, M.Eng.Sc., Ko-Promotor: Prof. lr. Agus Suprapto, M.Sc., Ph.D danDr.Eng. Anindito Purnowidodo, ST., M.Eng.
Komponen kuat, ringan dan murah adalah merupakan persyaratan utama dalam dunia industri mesin.Persyaratan ini memunculkan inovasi dalam pembuatan komposit menggunakan matrik berbasis Aluminium diperkuat Silicon Carbon whiskers dan alumina partikel (Al2O3p).Karakteristik komposit dipengaruhi oleh komposisi bahan matrik dengan penguatnya, serta temperatur dan holding time pada perlakuan sintering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik komposit baru aluminum matrix composite (AMC) dari bahan Al fine powder sebagai matrik diperkuat dengan gabungan silicon carbon whiskers (SiCw) dan alumina partikel (Al2O3p), melalui metode pembuatan metalurgi serbuk pada perlakuan sebelum dan sesudah sintering. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pengujian di laboratorium. Pembuatan komposit melalui metode metalurgi serbuk dengan kompaksi kemudian proses pengujian, sebelum dan sesudah perlakuan sintering. Parameter untuk menentukan karakteristik komposit terdiri dari jenis bahan penelitian Al fine powder (Al), Silicon Carbon whisker (SiCw) dan Alumina partikel (Al2O3p), proses pencampuran, proses penekanan dan perlakuan sintering. Variasi perlakuan temperatur sintering 500oC, 550oC dan 600oC, dengan waktu penahanan (holding time) 1 jam, 3 jam, 6 jam. Karakteristik yang terukur dari penelitian ini adalah sifat fisik dan mekanik yaitu densitas, porositas, kekuatan, kekerasan, modulus elastisitas, serta analisa struktur mikro foto SEM. Analisa data selanjutnya diolah dengan menggunakan Microsoft office Excel 2007. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut : 1).Komposisi persentase berat penguat (3%wt, 6%wt dan 9%wt) alumina pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p) memberikan pengaruh terhadap sifat fisik yaitu densitas meningkat dan porositas 84
menurun dengan peningkatan penguat dari alumina, dimana densitas tertinggi adalah (ρ =2,288 gr/cm3) dan porositas terendah didapat (ρ =1,985 gr/cm3). Sedangkan sifat mekanik yaitu kekerasan juga meningkat pada Al+(SiCw+Al2O3p)disetiap peningkatan persentase berat dari alumina (3%wt, 6%wt dan 9%wt). Nilai kekerasan komposit tertinggi sebelum perlakuan sintering 204,434 VHN diperoleh pada komposisi 60%Al+(31%SiCw+9%Al2O3p). Jadi pengaruh komposisi penguat Al2O3p, dapat meningkatkan sifat densitas dan kekerasan, sedangkan porositas menurun. 2).Perlakuan temperatur dan waktu tahan (holding time) sintering pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p) memberikan pengaruh terhadap karakteristik fisik yaitu densitas meningkat sedangkan porositas menurun disetiap peningkatan temperatur dan holding time sintering. Jadi pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p) yaitu densitas terendah ρ = 2,302 gr/cm3 pada saat temperatur 500oC dengan holding time 1 jam dan densitas tertinggi ρ = 2,631 gr/cm3pada temperatur 600oC dengan holding time 6 jam. Sedangkan sifat mekanik yaitu kekerasan, kekuatan dan modulus elastisitas juga dipengaruhi oleh temperatur dan waktu tahan (holding time) sintering, diawal meningkat sampai temperatur 550oC kemudian terjadi penurunan sifat mekaniknya pada 600oC. Jadi sifat mekanik komposit Al+(SiCw+Al2O3p) dengan temperatur dan waktu tahan (holding time) sintering optimum pada temperatur 550oC dengan holding time 3 jam. 3).Perlakuankomposisi persentase berat (%wt), temperatur dan waktu tahan (holding time) memberikan pengaruh terhadap karakteristik komposit Al+(SiCw+Al2O3p), sebelum dan setelah sintering
yaitu
pengaruh
persentase penyusutan
pori
(shrinkage)
meningkat
denganmeningkatnya temperatur dan holding time sintering. Hal ini disebabkan oleh kepadatan meningkat disetiap komposisi Al+(SiCw+Al2O3p)akibat prosessintering yang dapat mengurangi pori dan membuatstrukturbahan lebihhomogen. Penyusutan pori terlihat dari peningkatan densitas. Nilai densitas meningkat yang terjadi pada temperatur 600oC dengan holding time 6 jam adalah :21,17%, 22,99%, 23,86% dan 23,93%. Jadi temperatur dan waktu tahan sinter pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p) mempunyai hubungan yang berbandingmeningkatnya temperatur dan holding time sintering. Hal ini disebabkan oleh kepadatan meningkat disetiap komposisi Al+(SiCw+Al2O3p)akibat prosessintering yang dapat mengurangi pori dan membuatstrukturbahan lebihhomogen. Penyusutan pori terlihat dari peningkatan densitas. Nilai densitas meningkat yang terjadi pada temperatur 600oC dengan holding time 6 jam adalah :21,17%, 22,99%, 23,86% dan 23,93%. Jadi temperatur dan waktu tahan sinter pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p) 85
mempunyai hubungan yang berbanding lurus dengan nilai penyusutan pori (shrinkage) disetiap penambahan komposisi Al2O3p.
Kata Kunci: Komposit MMC, Sintering, Densitas, Porositas, Shrinkage.
SiCw, Al2O3p dan
86
Lampiran 33. Contoh Summary
SUMMARY
I KT. Suarsana, Doctoral Program in Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Brawijaya University, April 2014, Characteristics of Metal Matrix Composites of Aluminium Fine Powder Reinforced SiC Wisker and Alumina with Powder Metallurgy Process. Promotor: Prof. Dr.lr. Rudy Soenoko, M.Eng.Sc, CoPromotor: Prof. lr. Agus Suprapto, M.Sc., Ph.D. and Dr.Eng. Anindito Purnowidodo, ST., M.Eng .
The strong, lightweight and cheap components are main requirement in the machining industry. This requirement leads to an innovation in making composite use of aluminum-based reinforced Silicon Carbon whiskers and alumina particles (Al2O3p). Composite characteristics are influenced by the composition of the matrix material with its reinforcement, as well as temperature and holding time at the sintering treatment. The purpose of this study was to obtain new characteristics of aluminum matrix composite (AMC) use of material Al fine powder as matrix composite reinforced with silicon carbon whiskers (SiCw) and alumina particles (Al2O3p), which was manufactured through powder metallurgy method with treatment before and after sintering To achieve these objectives were used experimental methods with laboratory testing. Composites were manufactured by compaction powder metallurgy method then the testing was carried out before and after the sintering treatment. Parameters to determine of composite characteristics were material type Al fine powder (Al), Silicon Carbon whisker (SiCw) and Alumina particles (Al2O3p), the process of mixing, pressing process and sintering treatment. Variations in temperature sintering treatment were 500oC, 550oC and 600oC, with a holding time 1 hour, 3 hours, 6 hours. Characteristics to be measured were physical and mechanical properties including density, porosity, strength, hardness, modulus of elasticity, as well as SEM microstructure analysis. Data were analyzed by using Microsoft Office Excel 2007. 87
The results were obtained as follows: 1).Composition of weight percentage reinforcement of alumina (3wt%, 6wt% and 9 wt%) in composite Al+(SiCw+Al2O3p) affects an increase of density and a decrease of porosity as with increase in reinforcement of alumina. The highest density and the lowest porosity were obtained ρ = 2.288 gr/cm3 ) and ρ = 1.985 gr/cm3, respectively. While the hardness also increased in the Al+ (SiCw+ Al2O3p) in every increasing of weight of alumina percentage (3wt%, 6wt% and 9wt%). The highest composite hardness before treatment sintering 204.434 VHN was obtained at the composition of 60% Al + (31% SiCw + 9%Al2O3p). It means that composition of Al2O3p reinforcement can increase the density and hardness properties, while the porosity decreases. 2).Sintering temperatures and holding time of composite Al+(SiCw+Al2O3p) give effect to the physical characteristics, where density increased while porosity decreased in each increasing of sintering temperature and holding time. At composite Al+(SiCw+ Al2O3p), the lowest density was ρ = 2.302 gr/cm3 at 500oC temperature and holding time 1 hour, meanwhile the highest density of ρ = 2.631 gr/cm3 was obtained at a temperature of 600oC with 6 hours holding time. While the mechanical properties such as hardness, strength and modulus of elasticity was also affected by temperature and holding time of sintering. These mechanical characteristics rise to a temperature of 550oC at the beginning and then decrease at 600oC. So the mechanical properties of the composite Al+(SiCw+ Al2O3p) were achieved at optimum sintering temperature 550oC and holding time 3 hours. 3).Composition of weight percentage (wt%), temperature andholding time affect the characteristics of the composite Al+(SiCw+ Al2O3p) before and after sintering. Percentage of shrinkage increased with increasing of temperature and holding time of sintering. This was due to the increasing of density of each composition Al + (SiCw+ Al2O3p) due to the sintering process can reduce pores and make more homogeneous structure of material. Pore shrinkage was indicated from the increase in density. Increasing of density at temperature 600oC with 6 hours holding time were: 21.17%, 22.99%, 23.86% and 23.93%. So sintering temperature and holding time on composite Al+(SiCw+Al2O3p) has a proportional relationship with the pore shrinkage in each addition of Al2O3p composition.
Keywords : Composite MMC, sintering, density, porosity, SiCw, Al2O3p and shrinkage. 88
Lampiran 34. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi
89