BAB 4 ANALISIS
Pada bab ini akan dilakukan evaluasi dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, yaitu analisis berdasarkan identifikasi dan kebutuhan pengguna, analisis terhadap basis data serta analisis terhadap implementasi web.
4.1
Analisis Berdasarkan Identifikasi dan Kebutuhan Pengguna Informasi Pasut Identifikasi kebutuhan pengguna yang dilakukan melalui studi literatur baik dari
buku, artikel maupun internet ini menghasilkan informasi mengenai data yang diperlukan untuk pembangunan basis data informasi pasut. Setelah melakukan studi literatur didapatkan bahwa informasi pasut yang dibutuhkan biasanya adalah muka air tertinggi, muka air terendah dan tinggi pasut dalam sehari. Adapun yang menjadi sumber data informasi pasut dalam tugas akhir ini adalah Buku Daftar Pasut tahun 2007 yang dikeluarkan oleh JANHIDROS AL. Data yang digunakan terdiri dari data grafik dan data atribut. Data grafik seperti peta Indonesia diperoleh dari website dalam bentuk peta raster. Sedangkan data atribut seperti definisi, tipe atau jenis, dan manfaat informasi pasut diperoleh dengan cara studi literatur dan data komponen harmonik pasut dan data prediksi pasut diperoleh dari Buku Daftar Pasut JANHIDROS AL. Masalah yang dihadapi berkaitan dengan penanganan data atribut adalah keterbatasan pada data yang tersedia yaitu hanya data pada tahun 2007. Hal ini disebabkan karena untuk mendapatkan data yang mutakhir perlu dilakukan pembaharuan data dengan cara pengamatan pasut secara periodik kemudian data tersebut disimpan dalam suatu basis data. Data pasut yang ditampilkan pada tugas akhir ini lebih informatif bila dibandingkan dengan data pasut yang ditampilkan pada (Lukman, 2002) karena terdapat peta wilayah Indonesia yang berisi titik-titik yang menyatakan lokasi dari stasiun pasut, fungsi keterdekatan lokasi stasiun pasut dengan lokasi kapal berdiri, peta rupa bumi stasiun pasut terpilih untuk dapat membantu memperjelas user mencari lokasi dari stasiun pasut
44
dengan pasti di lapangan dan tinggi prediksi pasut perjam dalam sehari beserta grafiknya yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan kelautan.
4.2
Analisis terhadap Basis Data Konsep perancangan basis data yang disusun dalam aplikasi ini dibuat sederhana
dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Pada perancangan basis data tahap logikal, relasi yang terbentuk seluruhnya adalah relasi berderajad dua yaitu relasi yang melibatkan dua entitas. Dalam tugas akhir ini, terdapat lima entitas yang menjadi penyusun terbentuknya basis data dalam pembangunan sistem informasi pasut. Entitas tersebut adalah: 1. Stasiun Pasut 2. Alat 3. Data Pengamatan 4. Komponen Harmonik 5. Prediksi Pasut Stasiun Pasut Entitas
stasiun
pasut
dilengkapi
dengan
atribut
koordinat
geografis
untuk
mengidentifikasi posisi stasiun pasut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk menentukan koordinat geografis dari suatu wilayah diperlukan titik referensi yang digunakan untuk keperluan kerekayasaan, maka perlu ditambahkan atribut titik ikat pasut. Dalam entitas ini terdapat juga atribut provinsi dan ibu kota yang digunakan sebagai referensi geografis untuk menyatakan letak batas suatu daerah administrasi. Atribut denah, peta rupa bumi dan foto stasiun pasut dapat membantu memperjelas user mencari lokasi dari stasiun pasut dengan pasti di lapangan. Karena setiap stasiun pasut berbedabeda zona waktu, oleh sebab itu stasiun pasut yang ada perlu dikelompokkan menjadi beberapa zona, maka dalam entitas stasiun pasut ini perlu ditambahkan atribut zona waktu. Alat Entitas alat menunjukkan bahwa dalam stasiun pasut pasti memiliki alat pengamatan pasut. Dalam entitas ini terdapat data atribut seperti nama alat dan tipe alat sebagai
45
identitas dari alat yang digunakan dalam stasiun pasut tersebut. Selain itu, atribut selang waktu rekam, transfer via satelit dan data ke komputer digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana alat tersebut bekerja. Data pengamatan yang dihasilkan dari alat mempunyai selang waktu rekam dalam orde detik sedangkan data yang dibutuhkan hanya dalam orde jam tetapi permasalahan diatas dapat diatasi dengan cara hanya mengambil data pengamatan perjam. Data Pengamatan Entitas ini digunakan karena setiap alat pasti menghasilkan data pengamatan. Karena pangamatan pasut dilakukan pada periode tertentu oleh karena itu dalam entitas ini harus ada atribut lama pengamatan, tahun, bulan, tanggal, jam dan tinggi pasut. Masalah yang dihadapi yaitu untuk mengkonversi dari data pengamatan menjadi komponen harmonik pasut perlu menggunakan software tertentu. Tetapi dalam tugas akhir ini tidak membahas cara mengkonversi data melainkan mengintegrasikan data yang sudah tersedia ke dalam web. Entitas ini memungkinkan bila dilakukan dilakukan pengembangan fungsi aplikasi dengan data pengamatan real time yaitu dengan cara menghubungkan sensor alat pengamatan dengan basis data yang memiliki program koneksi antara alat dengan basis data yang dibangun. Komponen Harmonik Setiap data pengamatan menghasilkan beberapa komponen harmonik untuk wilayah Indonesia . Secara ideal, komponen harmonik yang dihasilkan dari data pengamatan bisa mencapai puluhan tetapi pada proses analisis biasanya wilayah Indonesia hanya menggunakan sembilan komponen harmonik pasut. Oleh karena itu data atribut yang harus ada untuk entitas komponen harmonik yaitu amplitudo dan fase dari sembilan komponen harmonik tersebut. Prediksi Pasut Prediksi pasut merupakan data yang paling banyak diinginkan oleh pengguna data informasi pasut. Untuk keperluan navigasi (keselamatan pelayaran) digunakan untuk mengetahui tinggi pasut saat tertentu di atas Chart Datum dan untuk keperluan rekayasa diperlukan muka air tertinggi yang digunakan dalam rancangan rekayasa dan konstruksi bangunan pantai seperti pelabuhan karena tiang pancang untuk penyangga landasan harus
46
selalu lebih tinggi dari muka air tertinggi di daerah tersebut. Oleh karena itu dalam entitas prediksi pasut harus terdapat atribut tahun, bulan, tanggal, jam, dan tinggi prediksi pasut. Diagram ER yang mencerminkan hubungan antar entitas ini terbentuk sesuai dengan informasi yang ingin dihasilkan dari sistem basis data informasi pasut yang dibangun. Informasi yang ingin dihasilkan dari basis data dalam pembangunan sistem informasi pasut ini adalah 1. Menampilkan informasi mengenai pasut seperti definisi, jenis atau karakteristik serta manfaat dari informasi pasut tersebut. 2. Menampilkan informasi stasiun pasut seperti lokasi geografis stasiun pasut, denah atau sketsa stasiun pasut, peta rupa bumi stasiun pasut, foto stasiun pasut, dan jenis alat yang digunakan. 3. Menampilkan informasi komponen harmonik pasut. 4. Menampilkan tinggi prediksi pasut harian beserta grafiknya. Data yang telah diperoleh perlu disimpan dalam suatu basis data agar dapat dengan mudah diakses dan menjadi suatu data yang terintegrasi di suatu lokasi penyimpanan. Dengan tujuan tersebut maka dibangun suatu basis data dengan mempergunakan perangkat lunak MySQL. Pertimbangan menggunakan perangkat lunak DBMS MySQL dalam pembuatan aplikasi sistem informasi ini mengacu pada kemudahan dalam penggunaannya, cepat secara kinerja query dan mencukupi untuk penyimpanan data yang besar. Selain itu, DBMS MySQL merupakan DBMS yang open source sehingga dapat didistribusikan secara bebas dan dapat dipergunakan oleh setiap orang baik untuk keperluan pribadi ataupun komersial.
4.3
Analisis terhadap Implementasi Web Dasar pemilihan informasi berbasis web didasari oleh dua faktor yaitu faktor
kemudahan untuk digunakan dan diakses oleh banyak orang dan faktor murah bahkan gratis dan bebas untuk digunakan karena mulai dari DBMS MySQL yang merupakan DBMS open source sampai Apache sebagai web server bersifat open source. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hampir semua perangkat lunak yang digunakan untuk
47
membangun aplikasi client server untuk sistem informasi ini bersifat open source, murah, dan sedikit biaya source. Namun dalam penyampaian informasi dari hasil tampilan antarmuka, kemampuan query atribut basis data di internet terbatas pada jenis pencarian yang ditawarkan oleh pembuat sistem pada situs web. Jenis pencarian tersebut yaitu informasi dasar mengenai pasut, informasi stasiun pasut, informasi komponen harmonik pasut dan informasi tinggi prediksi pasut harian beserta grafiknya. Berdasarkan jenis pencarian yang sudah ditampilkan di atas, secara umum orang atau badan yang bisa mengakses informasi pasut ini yaitu JANHIDROS-AL, BAKOSURTANAL, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kenavigasian, dan orang yang memerlukan informasi pasut untuk keperluan navigasi (keselamatan pelayaran) maupun untuk keperluan kerekayasaan laut.
48