APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
BAB 4 ANALISA PERANCANGAN 4.1 ANALISA PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN (ANALISA NON FISIK) 4.1.1 Analisa Pelaku/Pengguna Bangunan Pelaku atau pengguna apartemen antara lain : 1. Penghuni, penghuni terdiri dari orangtua, remaja, anak-anak dan dewasa lajang. 2. Pengunjung/Tamu 3. Pengelola dan para vendornya (maintenance, sekuriti, suppliers) Analisa mengenai kegiatan masing-masing pengguna dapat dilihat pada lampiran 3. Tabel Kegiatan Penghuni dan lampiran 4. Tabel Kegiatan Pengelola. Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut didapat fasilitas yang harus disediakan dalam kompleks apartemen ini antara lain : Pengguna Apartemen
Fasilitas utama
Penghuni
Unit-unit hunian
Fasilitas – fasilitas
Bisnis centre Retail Café Lounce Fitnes centre Loundry Poliklinik Linen Travel Shuttle bus Kolam renang dewasa/anak Joging track
Pengunjung
Lobby utama
Lounge
Pengelola
Office manajemen
Area utilitas & services
4.1.2 Analisa Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang didapat dari menganalisa kegiatan para pengguna bangunan. Dari analisa tersebut didapatkan fasilitas-fasilitas apa saja yang diperlukan untuk mengakomodasi kegiatan para pengguna bangunan. Tabel analisa kebutuhan ruang dapat dilihat pada lampiran 5. Tabel Kebutuhan Ruang.
SUHARDI – NIM.41205120010
27
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.1.3 Optimasi Bangunan Apartemen Data site Luas tapak KDB maximum KLB Tinggi maximum
: : : :
28.380 m2 50% 5 32 lantai
Perhitungan luas lantai Luas lantai Dasar
KDB x Luas tapak
= 33,45 x 28.380
=
9.496 m2
Podium 145% lantai dasar = 145% x 9.496 m2
= 13.778 m2
Luas lantai dasar + Podium 9.496 m2 +13.778 m2
= 21.285 m2
Luas total Lantai Bangunan ( KLB ) = 5 x Luas tapak = 5 x 28.380m
= 141.940 m2
Luas lantai apartemen = KLB – Luas Podium = 141.940 m2–13.778 m2 = 120.615 m2
Perhitungan Ketinggian Bangunan
(A) Luas lantai Typikal diasumsikan ( 8 x Luas unit terluas ) = 8 x 214 m2 = 1.712 m2 (B) Bangunan inti ( Core ) 15% x Luas lantai typical
= 15% x1.712 m2 = 257 m2
(C) Sirkulasi Horizontal (koridor)10% Luas lt.Typikal = 10% x 1.712 m2 = 171,2 m2 Luas lantai ( Typical ) apartemen = ( A ) + ( B ) + ( C )
= 2.140 m2
Jumlah Tower ( KDB x Luas Podium ): Luas lantai typical = ( 33,45 x 13.778 ) : 2.140
= 2,15 tower
Jumlah Tower yang direncanakan = 2 (dua) tower Total jumlah lantai keseluruhan
= Total luas bangunan : Luas lantai typical . = 128.162 m2 : 2.140 m2
= 59 lantai
Jumlah lantai setiap Tower = 59 lantai : 2 = 29,5 lantai ( dibulatkan )
= 30 lantai
Total luas lantai setiap Tower = 30 lantai x 2.140 m2
= 64.200 m2
SUHARDI – NIM.41205120010
28
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Perhitungan Lift Luas Core = 15% x luas lantai typical = 15% x 1712 m2 = 257 m2 Ruang Lift = 20% x luas Core = 20% x 257 m2 = 51 m2 Kapasitas Lift ( m ) … …………………………………………… = 16 orang Kecepatan Lift ( s ) ………………………………………………… = 4 m / detik Ukuran ruang Lift …………………………… ….2.65m x 2.15m = 5,7 m2 Jumlah Lift ( N ) …………………………………………. 51 : 5,7 = 9 buah. Kemampuan lift yang efektif maximum hanya 15 lantai . Untuk mencapai lantai yang ke 28, maka diperlukan “ sky lobby” berfungsi sebagai transit. Sehingga diperlukan lift = 2x 9 lift = 18 lift / satu towernya. Perhitungan Unit Apartemen pada bedasarkan asumsi Type yang terdapat dalam apartemen ini antara lain : Type 1 (satu) kamar tidur = 9,75 % Type 2 (dua) Kamar tidur = 48,25 % Type 3 (tiga) Kamar tidur = 28,00 % TypePenthouse = 15,00% Jumlah Unit –unit dalam setiap lantai Apartemen Tipe 1 (satu) kamar tidur Jumlah Unit/buah 1 (satu) tower
= = = =
2 (dua) tower
=
2
x
56
=
112
unit
115 48,25% 826,64 7,18
m2 x : x
1712 115 27
= = =
826,64 7,18
m2
1 (satu) tower
= = = =
193,94
2 (dua) tower
=
2
x
194
=
388
unit
130 28% 479,36 3,69
m2 x : x
1712 130 27
= = =
479,36 3,69 99,56
m2
1 (satu) tower
= = = =
2 (dua) tower
=
2
x
100
=
200
unit
= = = = =
214 14,75% 252,52 1,2 2
m2 x : x x
1.712 214 27 32,4
= = = =
252,52 m2 1,18 1,2 unit 32,4 unit 64,8 unit( luas unit variatif )
Tipe 2 (dua) kamar tidur Jumlah Unit/buah
Tipe 3 (tiga) kamar tidur Jumlah Unit/buah
Tipe Penthouse Jumlah Unit/buah 1 (satu) tower 2 (dua) tower
80 9,75
1712 80 27
= = =
166,92 2,086 56,325
m2
2,086
m2 x : x
166,92
56 unit
194 unit
100 unit
Total Unit = 112 + 388 + 200 + 64 = 764 unit
SUHARDI – NIM.41205120010
29
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Analisis Kebutuhan Parkir Tower Standar ( asumsi ) 85% memiliki 1 mobil
= 85% x 764 = 649 mobil
15% memiliki 2 mobil
= 15% x 764 = 115 mobil
Jumlah mobil untuk 2 (dua) tower
= 649 + 115 = 764 mobil
Podium Standart ( asumsi )
= 100 M2/ mobil
Jumlah mobil untuk Podium
= 23.274 m2 : 100 M2 = 233 mobil
Pengelola ( asumsi ) 120 orang 30% diantaranya mempunyai mobil
= 30% x120 orang
= 36 mobil
= 15% x 764 mobil
= 115 mobil
Pengunjung/tamu (asumsi) 15% dari jumlah mobil tower
Total mobil yang dialokasikan di lantai Basement = 764 + 233 + 36 + 115 mobil = 1.148 mobil. Standar untuk 1 mobil = 2,4 m x 5m + ( sirkulasi 100% x 12 m2 ) = 12 m2 + 12 m2 = 24 m2 Luas total kebutuhan Parkir Mobil = 1213 mobil x 24 m2 = 29.232 m2
Parkir Sepeda motor berdasarkan asumsi : -
20% unit apartemen memiliki 1 speda motor = 20% x 764 unit
= 153 motor
-
70% Pengelola menggunakan 1 speda motor = 70% x 120 orang
= 84 motor
-
10% Pengunjung dari jumlah unit apartemen= 10% x 764 unit
= 74 motor
-
10% Sopir pribadi menggunakan 1 speda motor = 25% x 764 unit = 191 motor Jumlah sepeda motor = 502 buah.
Area yang dibutuhkan diasumsikan
= 1,5 M2/motor
Jumlah luas untuk speda motor
= 1,5 m2 x 502 motor = 753 m2760m2
Jumlah luas yang dibutuhkan utuk parkir mobil dan motor = 27.552 m2 + 760 m2 = 28.312 m2
SUHARDI – NIM.41205120010
30
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Parkir Luar bangunan Apartemen Taxi standby ( asumsi ) 5% dari jumlah unit apartemen
= 5% x 764 unit = 39 mobil
Luas yang dibutuhkan untuk parkir Taxi
= 39 x 24 m2 = 936 m2
Penyediaan Bus ( ekstra ) diasumsikan
= 6 bis lahan yang dibutuhkan = 6 x 90 m2 = 540 m2
Luas sirkulasi luar bangunan diasumsikan
20% x luastapak – luas lantai dasar
bangunan = 20% ( 28.380 m2 – 9.406 m2 ) = 20% x 18.884 m2 = 3.777 m2 Jumlah sirkulasi dan parkir luar bangunan 3.777 m2 + 540 m2 + 936 m2 = 5.253 m2 Luas total parkir – luas parkir luar apartement = 28.312 m2 – 5.253 m2 = 33.565m2 jumlah lapis parkir = 33.565 m2 : 3.150 m2 = 10,66 ~ 11 ( sebelas ) lapis Karena permukaan air tanah tinggi, lantai basement hanya direncanakan 2 ( dua ) lapis @ 7.335 m2, sisa lapis parkir harus ditempatkan diatas lantai dasar sebanyak 5 lapis x 3.150 = 18.895 m2.
4.1.4 Program Ruang dan Volume Bangunan
I
FASILITAS
KAPASITAS
Hunian Apartemen 1.1. Apartemen 1 Kamar Tidur 1.2. Apartemen 2 Kamar Tidur 1.3. Apartemen 3 Kamar Tidur 1.4. Apartemen tipe Penthouse subtotal core & sirkulasi SUB TOTAL I
764 112 388 200 64
II FASILITAS 2.1. Anchor tenant 1 2.2. Anchor tenant 2 2.3. Anchor tenant 3 / Bank 2.4. Retail 2.5. Lobby & Lounge 2.6. Fitness club + Salon 2.7. Cafe & restaurant 2.8. Ruang Pertemuan 2.9. Kantor pengelola sirkulasi SUB TOTAL II
SUHARDI – NIM.41205120010
UNIT unit unit unit unit
SATUAN x x x x
80 115 130 214
m2 m2 m2 m2
JUMLAH = = = =
8960 44620 26000 13696 93276 18655 111.931
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
= = = =
876 876 350 1968 1300 1550 2107 1987 495 11509 1151 12660
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
20%
41 unit
48
8 unit
263
10%
31
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
FASILITAS KAPASITAS III FASILITAS OUTDOOR 3.1. Kolam Renang 25x20+Locker & R.ganti 3.2. Louser 3.3. Playground 3.4. Jogging Track
IV
V
sirkulasi SUB TOTAL III UTILITAS & SERVICE 4.1. Ruang genset/battery 4.2. Ruang Panel + Trafo 4.3. Ruang Pompa 4.4. Ground Tank 4.5. Hausekeeping & laundry 4.6. Gudang/M&E/Landscape 4.7. R.Kontrol BAS 4.8. R.Supir & Pos + Poly Klinik 4.9. Mushalla 4.10. R. Sekuriti 4.11. IPAL 4.12. Water Treatment Plant 4.13. Gudang/M&E/Landscape
SATUAN
10%
sirkulasi 10% SUB TOTAL IV KLB PERENCANAAN (SUBTOTAL I + II + III + IV) KLB PERENCANAAN DALAM PERSEN PARKIR 4.1. Parkir taksi + bus 4.2. Parkir mobil 1148 mbl x 4.3. Parkir motor 502 mtr x
24 m2 1,5 m2
JUMLAH 1.287 2.620 370 135 4.412 441,2 4853
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
131 75 40 106 100 4000 118 36 100 24 64 64 1937 6795 679,5 7475 136.920 4,82%
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
1476 27352 760 29.788
m2 m2 m2 m2
Program ruang dan perhitungan luas ruang berdasarkan kapasitas dan standard selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. Tabel Program Ruang. 4.1.5 Hubungan Ruang Setelah mendapatkan gambaran mengenai program ruang, maka kita mendapatkan gambaran mengenai perletakan ruang dalam bangunan. Analisa hubungan ruang akan mempermudah dalam menentukan posisi ruang satu dengan yang lain sesuai keterikatannya. Misalnya apakah suatu ruang harus saling berdekatan, atau berhubungan erat, namun bisa diletakkan berjauhan dengan memiliki kemudahan akses, atau tidak berhubungan sama sekali. Analisa hubungan ruang dapat dilakukan dengan pembuatan matrix hubungan seperti tertera pada lampiran 4.5. Matrix Hubungan Ruang. SUHARDI – NIM.41205120010
32
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.2 Analisa Pemilihan Tapak Lokasi Tapak merupakan hal yang terpenting dalam perancangan Tapak dengan memperhatikan sifat dari bangunan Apartemen yang masih sangat dibutuhkan dan diminati oleh masyarakat. Dengan asumsi penduduk yang bertempat tingggal di Kembangan Selatan sampai tahun 2010 diperkirakan mencapai 73.236 penduduk , selisih 19.963 penduduk dari tahun 2005 yang jumlah penduduknya 53.300 1. Jumlah rumah tangga 96% dari 19.963 penduduk = 18.160 jumlah rumah tangga. Kebutuhan hunian 20% 2dari 18.160 jumlah rumah tangga jadi masih dibutuhkan 3.632 hunian yang harus masih disediakan. Lokasi tapak adalah ditempat Carefour yang ada sekarang dan berseberangan dengan Puri Mall persisnya di jalan tembus yang meghubungkan Jl Puri lingkar luar dan Jl. Puri Indah raya. Luas
: 28.380 M2
Koefisien Dasar Bangunan
: 50%
Koefisien Luas Bangunan
: 5
Ketinggian Bangunan
: 32 Lantai
Garis Sepadan Bangunan
: 10 M
Gbr. 4.1. Peta Lokasi
Lokasi tapak memperhatikan kebutuhan dalam perancangan Apartemen yang membutuhkan aksesbilitas ditengah konsentrasi masyarakat yang aktif dan dinamis diperlukan pengelolaan jangka panjang, dengan harapan lokasi tersebut menjadi aktifitas khusus sebagai hunian yang nyaman dan aman.
1 2
Rencana Kebutuhan Rumah tiap Kelurahan di Kecamatan Kembangan tahun 2005, Pemda DKI Tjuk Kuswartojo, Perumahan dan Pemukiman di Indonesia, Penerbit ITB, Bandung 2005
SUHARDI – NIM.41205120010
33
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.1.1. Potensi Tapak Potensi yang sangat baik untuk keberadaan sebuah bangunan apartemen, sehingga bangunan-bangunan yang sudah ada sebelumnya akan dapat bersinergi dengan baik satu sama lain sesuai fungsinya. Bangunan yang dimaksud adalah Mall Puri Indah yang keberadannya hanya berseberarangan, rumah sakit jaraknya hanya 50 M2, Perkantoran swasta dengan ketinggian rata-rata 4 lantai, kondominium 16 lantai dan Kantor Suku Dinas- Pemda DKI Jakarta Barat dan bangunan Komersil lainnya yang masih tahap pembangunan di Kembangan Selatan.
4.1.2. Aksesibilitas Dengan keberadaan lokasi tapak yang dapat dilalui dari baerbagai arah termasuk keberadan bangunan Mall Puri Indah dan jalan Jakarta Outer Ring Road seksi West 1 (JOOR W1) sehingga memudahkan pencapaian yang dapat diakses oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
Keterangan : 1. Cengkareng, Bandara SoekarnoHatta. 2. Tangerang dan Alam Sutera, BSD. 3. Meruya Utara 4. Kebon Jeruk
Gbr. 4.2. Aksesibilitas Tapak
Karena kemudahan akses tersebut baik untuk ke dalam/ keluar kota sekalipun maka Apartemen beserta fasilitasnya yang tersedia, diharapkan calon penghuni tidak akan salah memilih apartemen,yang paling penting dapat mempengarui tetangga dan kerabat untuk bersama-sama tinggal di apartemen dilokasi tersebut.
SUHARDI – NIM.41205120010
34
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.3 Analisa Lingkungan Fisik Tapak Dalam menggunakan tapak, terdapat beberapa penelusuran dalam perencanaan Konsep Tapak melalui solusi permasalahan Tapak, dan mencari beberapa alternatif yang dapat digunakan melalui analisa beberapa aspek kondisi tapak secara fisik, sehingga penggunaan bangunan dapat memanfaatkan faktor yang mendukung pada Tapak, diantaranya melalui :
4.3.1 Lingkungan Makro
Lokasi Tapak berada di Jalan tembus ( penghubung ) antara Jl. Puri lingkar luar dengan Jl. Puri Indah Raya sekarang terdapat bangunan sementara Carefour. Termasuk kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan Selatan wilayah Kota Madya Jakarta Barat dan dapat mengakses ke berbagai tujuan baik ke kota maupaun keluar kota Jakarta. Dengan Batas- batas administrasi : - Utara
: Pluit, Bandara Soekarno- Hatta.
- Timur
: Cawang dan Bekasi
- Selatan
: Cileduk dan Bintaro
- Barat
: Tangerang. , Serang dan Cilegon
SUHARDI – NIM.41205120010
35
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.3.2 Lingkungan Mikro
Utara : Cengkareng, Kapuk, Pluit dan Bandara Soekarno- Hatta.
Timur : Kebon Jeruk, Tomang , Slipi dan Cawang.
Selatan : Kembangan Selatan, Meruya Utara dan Cileduk.
Barat : Karang Tengah, Kunciran, Alam Sutera dan Tangerang.
4.3.3 Kondisi Tapak
Kondisi Tapak sekarang terdapat bangunan Carefour. Disekeliling Tapak terdapat bangunan Mall Puri Indah disebelah Timur, Rumah sakit disebelah Utara, Jl.Tol Lingkar Luar Jakarta Outer Ring Road seksi West 1 ( JORR W1) yang menghubungkan daerah Tangerang, Serang dan Cilegon menuju Bandara SoekarnoHatta dan Jl.Tol Jakarta – Merak serta bangunan Sekolah Theologi international.
SUHARDI – NIM.41205120010
36
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.3.4 Analisa Pencapaian Tapak Pencapaian ke Lokasi dapat dilakukan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Tapak dapat dicapai dari 3 arah yaitu dari Cengkareng, Puri Indah raya dan Meruya Utara.
Infrastruktur
lingkungan
juga
sudah tersedia dengan kondisi yang
baik
terutama
untuk
menunjanng akses menuju Mall Puri Indah.
4.3.5 Analisa Sirkulasi dalam Tapak Tapak dibatasi oleh 2 jalan utama yaitu Jl. Puri Lingkar Luar dan Jl. Puri Indah raya serta 1 jalan lingkungan yaitu Jl. Puri Agung.
Untuk mengindari kemacetan pada jalan utama dan mempertimbangkan kenyamanan penghuni, Pintu masuk dan keluar utama berada pada sisi Jl. Puri Agung ( pintu 1 dan pintu 2 ) termasuk pintu 3 yang berfungsi sebagai masuk dan keluarnya kendaraan service.
Untuk sirkulasi pejalan kaki di intregasikan dengan
sirkulasi
kendaraan
guna
menghindari banyak bukaan pintu agar pengawasan keamanan
berfungsi dengan
maksimal.
SUHARDI – NIM.41205120010
37
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Sirkulasi kendaraan didalam tapak diupayakan tidak mengelilingi bangunan karena terdapat satu sisi yang akan dijadikan area fasilitas pendukung. Kendaraan akan diarahkan menuju drop off dan basement sedangkan kendaraan service dan delivery akan diarahkan langsung menuju loading dock/basement.
1. 4.3.6 Kebisingan dan Polusi Udara Tanggapan : Untuk mengatasi kebisingan dan polusi diperlukan : - Tanaman peneduh dan barrier suara untuk mengurangi pelepasan CO2 di point 1 & 3 - Tanaman peneduh, tanaman hias serta elemen lansekap (waterfall) di point 2 & 4
Kondisi Data : 1. Kendaraan sangat padat 2
& 3 Parkir & sirkulasi kendaraan
4
Perbatasan lahan kosong berupa pohon lebat.
SUHARDI – NIM.41205120010
38
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.3.7 Orientasi Bangunan pada Tapak Kondisi/data : -
Arah lintasan matahari adalah dari sisi timur ke barat, panas akan dirasakan mulai jam 7 pagi sampai jam 4 sore.
Tanggapan : -
Orientasi bangunan dibuat ke arah utara selatan agar kenyamanan serta kebutuhan terhadap sinar matahari pada unit terpenuhi.
-
Bidang yang terdapat di sisi timur dan barat menggunakan kusen pvc dan
kaca
jenis
low
emisivity
(stopsol) -
Penerapan
sun
screen
dan
pepohonan pada fasade bangunan tersebut
dimaksudkan
untuk
mengurangi efek dari sinar matahari masuk ke ruangan dalam dari suatu bangunan
SUHARDI – NIM.41205120010
39
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.3.8 View dalam Tapak
View pada tapak yang didominasi oleh fasilitas komersial dan area hijau merupakan salah satu faktor pendukung tapak yang menjadi interaksi erat dari hubungan kedekatan lokasi tapak yang terdiri :
1. Mall Puri Indah
4. Kondominium 16 lantai
2. Perkantoran 4 lantai
5. Kantor Pemda DKI Jakarta-
Barat 3. Rumah Sakit Puri Kembangan
6. Area hijau
Dari jenis bangunan tersebut sangat baik apabila dijadikan view utama pada tapak yang dapat dimanfaatkan oleh bangunan dengan gubahan masa yang dapat berteraksi.
SUHARDI – NIM.41205120010
40
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.3.9 Penzoningan
1. Zona publik Zona yang diperuntukkan dalam kegiatan yang sifatnya digunakan sebagai fasilitas untuk umum pada fungsi bangunan seperti : Kafe dan Retail. 2. Zona semi Privat Zona yang memiliki hubungan ruang dalam suatu bangunan antara privat dan umum sehingga sifatnya semi privat, pada bangunan apartemen, merupakan fasilitas pelengkap khusus seperti ruang : Bisnis Centre,Lounce ,SPA dan fitnes. 3. Zona privat Zona yang digunakan hanya untuk kegiatan khusus dan memerlukan privasi tersendiri, pada bangunan apartemen merupakan fasilitas yang disediakan seperti Unit- unit Kamar dan Kantor Pengelola termasuk ruang pimpinan. 4. Zona service Zona yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pelayanan dan perawatan
bangunan yang termasuk didalamnya Utilitas,
sehingga sifatnya service oleh
karenanya, mempunyai akses khusus yang harus disediakan untuk melakukan kegiatannya.
SUHARDI – NIM.41205120010
41
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.4 Analisa Bangunan 4.4.1 Pola & Bentuk Massa Pola Massa Bangunan
Analisa
Massa majemuk
- Kegiatan dapat dipisahkan sesuai dengan fungsinya, sehingga tidak saling mengganggu dalam melakukan aktivitas yang satu dengan lainnya - Pencapaian ke fungsi yang lain berbeda menjadi lebih jauh - Dapat membentuk suasana ruang luar yang menyatu dengan bentuk - Membutuhkan lahan yang luas
4.4.2 Bentuk Dasar Bangunan Bentuk Dasar Bentuk segiempat dan transformasinya
Penjelasan
SUHARDI – NIM.41205120010
Ruang dapat digunakan seefisien dan seefektif mungkin Persepsi geometris tidak kaku Pembagian pola grid yang mempermudah sistem struktur
42
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
4.4.3 Analisa Sistem Sirkulasi dalam Bangunan Sirkulasi dalam bangunan perlu diperhatikan karena apartemen memiliki tiga golongan pemakai yang berada didalamnya :
Penghuni apartemen
Pengelola gedung apartemen
Pengunjung apartemen
Oleh karena itu perlu direncanakan pola sirkulasi dalam ruang dan luar bangunan agar setiap kegiatan yang berlangsung di dalamnya tidak saling mengganggu dan bersinggungan sehingga tidak ada yang merasa terganggu atau di ganggu. Dengan pembedaan setiap sirkulasi untuk para pemakai gedung ini maka keamanan dan keprivasian dari masing-masing pemakai akan lebih terjaga.
Contoh sirkulasi yang diterapkan pada FX Residence Semanggi terdapat : 1. Sirkulasi Horisontal berupa korisor yang menghubungkan unit-unit 2. Lift Penghuni & Lift Service 3. Tangga 4. Lift khusus/eksekutif yang langsung menuju lobby tiap-tiap unit untuk tipe tertentu.
4.4.4 Estetika Bentuk dan Tampilan Bangunan Bentuk sangat mempengaruhi sistem konstruksi dan pola arsitektural. Estetika merupakan bagian dari bentuk yang didalamnya terdapat harus memenuhi kriteria proposi, skala, pola, warna, tekstur dan komposisi arsitektur lainnya.
SUHARDI – NIM.41205120010
43
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Proses perancangan arsitektural dapat diringkas sebagai berikut : 1. Pertimbangan-pertimbangan umum mengenai fungsi berdasarkan kebutuhan program design tertentu. 2. Memutuskan pola geometris mana yang harus diikuti oleh tata letak arsitektural. 3. Teka-teki aritmatika semata yang mulai mengambil bentuk. 4. Ruang, bidang padat, bidang datar, garis dan titik menaati aturan komposisi ruang. 5. Semua proses komposisi ruang ini dalam rasa geometris dapat memimpin ke arah bentuk-bentuk teratur. 6. Penentuan proporsi 7. Skala atau rasio geometris juga dominan dalam proses perancangan arsitektur.
4.4.5 Sistem Modul & Struktur Bangunan Modul adalah suatu jarak elemen berulang, sehingga membantu untuk mendapatkan hasil perancangan yang baik. Maksud penggunaan modul ini antara lain : 1. Untuk mendapatkan hasil perencanaan struktur yang baik 2. Untuk mendapatkan keindahan, kesatuan dan keseragaman 3. Untuk mendapatkan kegunaan ruang yang tepat 4. Desain terencana dengan efektif dan efisien
Dengan sistem modul yang baik maka kemudahan yang didapat baik dalam perhitungan ataupun realisasi pelaksanaannya. Pengawasan akan lebih mudah, karena dengan sistem modul ini pengontrolan dan pengurutan bila terjadi kesalahan akan dapat teridentifikasi dengan cepat.
Dalam menentukan sistem struktur dibagi dalam 2 (dua) hal yaitu : 1. Upper structure yaitu bagian struktur bangunan yang terletak di atas tanah, terdiri atas badan bangunan dan kepala bangunan. Termasuk kolom, dinding, atap dan bagian-bagian lainnya. 2. Sub structure yaitu struktur yang terletak di bagian bawah tanah. Diantaranya adalah pondasi yang mengalirkan beban dari upper structure ke tanah sampai dengan tanah keras.
SUHARDI – NIM.41205120010
44
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Dalam merencanakan bangunan beserta strukturnya, masalah pemilihan material merupakan bagian dari perencanaan tersebut, terutama dalam perencanaan Apartemen Kembangan, pemilihan material dipertimbangkan terhadap faktor-faktor sebagai berikut: 1. Ketahanan dan kekuatan terhadap cuaca dan iklim 2. Kekuatan dan ketahanan terhadap api, mengingat banyaknya arsip dan data yang perlu dilindungi 3. Fleksibilitas material terhadap bentuk dan penampilan yang diinginkan 4. Kemudahan perawatan 5. Merupakan material dalam negeri, sehingga mudah didapat dan relatif murah 6. Kemudahan dalam hal pelaksanaan nantinya 7. Dan lain sebagainya 4.4.6 Analisa Sistem Utilitas Sistem prasarana utilitas untuk bangunan high rise building mempunyai sistem yang biasanya tipikal, sesuai dengan tinggi dan bentuk bangunan itu sendiri. Untuk sistem utilitas bangunan pada apartemen ini meliputi :
1. Sistem Distribusi Air Bersih dan Kotor Penghuni memerlukan pengadaan atau penyaluran air bersih dingin, panas ataupun air es untuk tata udara dan pembuangan air kotor, air hujan pelengkapan sanitasi yang diperlukan.3 Air bersih dengan sumber utama dari PAM atau sumur dalam (deep well) sebagai cadangan bila sewaktu-waktu suplai dari PAM berhenti karena mengalami gangguan sistem tertentu, sehingga mengganggu pula kelancaran keperluan servis (membersihkan bangunan, memelihara taman, pompa kebakaran, toilet, dll) untuk menggunakan sumur dalam dan sisa air hujan dipenampungan. Untuk sistem distribusi air bersih dibagi 3 sistem, yaitu :
Up feed : yaitu pertama air dari PAM dan air sumur dipompakan menuju reservoir atas untuk didistribusikan ke fixture atau ruang yang membutuhkan air bersih
3
Poerbo. Hartono, ”Utilitas Bangunan”, Jakarta, 1992
SUHARDI – NIM.41205120010
45
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
Down feed : yaitu pertama air dari PAM dan air sumu di tampung dalam reservoir bawah kemudian langsung didistribusikan ke fixture atau ruangan yang membutuhkan air bersih
Penggabungan antara sistem up feed dan sistem down feed
2. Listrik Sumber tenaga listrik utama berasal dari PLTS, karena kegiatan dalam apartemen berlangsung 24 jam, perlu disediakan listrik cadangan dari generator/PLN secara otomatis jika terjadi kebakaran ataupun aliran listrik dari PLTS tidak mencukupi.
3. Penangkal petir Karena bangunan ini terletak di Kota Jakarta yang rata-rata curah hujannya sedang, jadi kekhawatiran akan keselamatan dan keamanan bagi para penghuni harus dapat diantisipasi dengan pengadaan penangkal petir.
4. Pembuangan sampah Sampah yang dihasilkan oleh apartemen biasanya berbentuk organik dan non organik, sampah lain yang dihasilkan dalam kompleks wilayah apartemen adalah sampah daun-daun pepohonan, dan sampah sisa makanan yang berasal dari fasilitas kulinasi. Sampah akan dikumpulkan terpisah berdasarkan jenisnya lalu dimanfaatkan kembali ataupun dimusnahkan.
5. Penerangan Sistem penerangan yang akan diterapkan pada apartemen ini adalah: a) Sistem alami yaitu dengan memanfaatkan bukaan (jendela) secara maksimal, sehingga dapat menekan penggunaan penerangan buatan yang memakan listrik yang cukup besar, sehingga bangunan ini nantinya bisa dikategorikan sebagai bangunan hemat energi. b) Sistem emergency lighting, adalah sistem penerangan yang bekerja disaat terjadi suatu bencana baik itu berupa kebakaran, gempa bumi dan lain sebagainya, dimana sistem ini akan secara otomatis bekerja dan menyala ditempat yang telah ditentukan berdasarkan standarnya.
SUHARDI – NIM.41205120010
46
APARTEMEN KEMBANGAN – ARSITEKTUR HIJAU
6. Tata Udara Tata udara didalam
bangunan dipertimbangkan
terhadap
faktor-faktor
kenyamanan dalam berbagai aktifitas keseharian di apartemen ini. Atas dasar pertimbangan tersebut sistem tata udara pada ruangan maupun bangunan menggunakan jendela besar yang dapat dibuka agar pergantian udara di dalam ruangan terjadi dengan maksimal
7. Komunikasi Komunikasi yang cepat dan tepat adalah suatu hal yang perlu mendapat perhatian untuk menginformasikan sesuatu kepada penghuni apartemen. Untuk ini komunikasi di dalam apartemen ini sangatlah penting.
8. Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran Sasaran dari penggunaan sistem ini adalah : a. Melindungi bangunan dan pengguna bangunan dari bahaya kebakaran b. Ekonomis dan dapat terjangkau c. Sistem yang dipakai harus cepat dan dapat bekerja secara otomatis maupun manual d. Sistem yang digunakan antara lain sistem detector, sistem sprikler, sistem tangga kebakaran, sistem sound sistem tanda bahaya kebakaran, sitem tabung pemadam
9. Sistem Keamanan Bangunan Dan Tapak Sistem keamanan bangunan menggunakan sistem :
Kamera CCTV
Detektor logam/metal
Sistem tanda pengenal
10. Sistem Perawatan Bangunan (Maintenance) Sistem perawtan bangunan yang selama ini kita kenal adalah Gondola. Pada saat ini dikembangkan pula alat yang disebut dengan scafolding telescopic.
SUHARDI – NIM.41205120010
47