BAB 4 ANALISA PENELITIAN
4.1
Analisa data penelitian Data yang akan digunakan sebagai bahan untuk analisa sebanyak 6 responden,
dimana ke 6 responden ini adalah dari institusi pendidikan yaitu, Universitas Tarumanegara, Universitas Atma Jaya, Sekolah Pahoa, STIE Wijaya Kusuma, Universitas Multimedia Nusantara, STMIK Inti College. Berikut adalah tabel dari wawancara yang telah di lakukan kepada 6 responden tersebut yang di pisahkan berdasarkan klasifikasi pertanyaan.
40
Tabel 4.1 Hasil wawancara dengan Sekolah Pahoa, Universitas Atma jaya, dan Universitas Tarumanegara
41
Tabel 4.2 Hasil wawancara dengan Universitas Multimedia Nusantara, STIE Wijaya Kusuma, STMIK Inti College
Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan terhadap 6 responden, dapat di ketahui bahwa ke 6 responden (100%) dari total responden menyatakan ketertarikannya dan ingin menerapkan “sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” pada institusi mereka dan dengan catatan bahwa mereka juga ingin melihat perbandingannya dengan institusi yang sudah menggunakannya, dengan
42
alasan bahwa sistem ini masih tergolong baru dan mereka ingin melihat peforma dan realibilitasnya.
4.2 Analisa pasar Menurut Kotler dalam menetapkan strategi dan kiat pemasaran dibuat dari sudut pandang penjual terdapat 4 faktor (4P) yaitu tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (products), harga yang kompetitif (price), dan promosi yang gencar (promotions).
4.2.1 Produk yang bermutu
Suatu produk yang akan ditawarkan pada pasar harus diperhatikan berbagai
faktor, seperti harga yang ditawarkan apakah bisa diterima oleh masyarakat, kualitas dari produk yang akan ditawarkan, serta fungsi-fungsi dari produk apakah sesuai dengan keinginan dari institusi pendidikan. Produk yang akan ditawarkan kepada institusi pendidikan harus dipertimbangkan besarnya harga yang sesuai dengan nilai jual produk dan juga harus sesuai dengan permintaan pasar. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa sebanyak 6responden (100%) dari jumlah 6 responden yang tertarik dengan adanya sebuah “Sistem Monitoring LCD Proyektor dan Komputer Secara Terpusat” yang dapat membantu untuk memonitor dan memaintenance penggunaan LCD Proyektor secara terpusat. Dari data yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut dapat diasumsikan bahwa jika “Sistem Monitoring LCD Proyektor dan Komputer Secara Terpusat” ini bisa laku dipasaran.
43
4.2.1.1 Cara Kerja Sistem
Gambar 4.1 Diagram sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat
44
Gambar 4.2 Diagram cara kerja Sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat
4.2.1.2 Kelebihan dan kekurangan “Sistem Monitoring LCD Projector dan computer secara terpusat.” Kelebihan dari “Sistem Monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” antara lain yaitu :
-
Dapat mematikan dan menyalakan komputer
-
Dapat memperlihatkan status komputer (on/off)
-
Dapat mematikan dan menyalakan LCD Proyektor 45
-
Dapat memperlihatkan status Proyektor (on/off)
-
Dapat memperlihatkan umur pemakaian lampu (lamp timer)
Kekurangan dari “Sistem Monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” antara lain yaitu : -
Hanya dapat diterapkan pada LCD Proyektor yang memiliki console port
-
Hanya dapat diterapkan pada LCD Proyektor yang memiliki fasilitas serial
4.2.1
-
Belum teruji kehandalan sistemnya
-
Belum memiliki “Brand Name”
Harga yang kompetitif (price) Penentuan harga sebuah produk yang masih belum dipasarkan merupakan salah
satu faktor yang penting agar produk tersebut bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, khususnya para pengguna LCD Proyektor yang akan menjadi target promosi “Sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” Dari hasil survey yang dilakukan didapatkan data dari para responden yang telah diwawancarai bahwa sebanyak 6 responden (100%) yang tertarik dengan “Sistem Monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” dengan harga sekitar Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000. Biaya modal yang dikeluarkan untuk membuat sebuah “Sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” ini adalah sebesar Rp. 700.000,- dengan biaya pembuatan Rp. 125.000,- dan biaya komponen alat sebesar Rp. 575.000,- Berikut
46
perincian harga-harga komponen yang diperlukan dalam pembuatan sebuah “Sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” yaitu :
Harga Dasar Produk -
Main board modul (PCB) ,komponen modul
Rp. 500.000
Microcontroller, IC, Wiznet,Transistor, Resistor, Dll -
Kabel Serial dan UTP untuk Modul
Rp. 75.000
Sepanjang 10 M -
Ongkos perakitan Modul
Rp. 125.000
Total
Rp. 700.000 Untuk menentukan harga jual kita melakukan hitungan investasi awal, dan
pengeluaran rutin per bulan, baru kita dapat menentukan harga jual produk yang ingin di diproduksi Investasi Awal 4 set komputer @ 3.250.000
Rp. 13.000.000
2 set LCD Proyektor @ 7.000.000
Rp. 14.000.000
Telp & Fax
Rp. 1.000.000
4 Set meja dan kursi @ 600.000
Rp. 2.400.000
Peralatan Kantor dan ATK
Rp. 1.000.000
Total Investasi Awal
Rp. 31.400.000
47
Pengeluaran Rutin / Thn (Biaya tetap) Sewa Tempat @ 11.400.000
Rp. 11.400.000
Gaji karyawan : 3 teknisi @ 1.250.000/bulan
Rp. 45.000.000
Operasional kantor : Listrik, telp, dll. @ 1.000.000/bulan
Rp. 12.000.000
Total pengeluaran rutin / tahun
Rp. 68.400.000
Total pengeluaran rutin / bulan
Rp. 5.700.000
Harga Jual produk : Harga dasar produk
Rp.
700.000
Kapasitas produksi / bulan = 50 pc
Cost of goods = pengeluaran rutin per bulan + Total Investasi Awal Cost of Goods = 5.700.000 + 31.400.000 = 37.100.000 Margin Markup 60% = 37.100.000 * 60% = 22.260.000 Biaya tak terduga 25% = 37.100.000 * 25% = 9.725.000 Harga Jual produk = (37.100.000+ 22.260.000 + 9.725.000) / 50 pc = 69.085.000 / 50 pc = 1.318.700 = 1.500.000 (pembulatan)
48
Dilihat dari total harga jual sebuah “Sistem Monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” yaitu sebesar Rp. 1.500.000,- bisa disimpulkan bahwa kemungkinan sistem ini dapat diterima oleh masyarakat karena harga yang ditawarkan tergolong murah dan masih sesuai dengan jumlah uang yang berani dikeluarkan oleh institusi pendidikan untuk membeli sebuah “Sistem Monitoring LCD Proyektor dan computers secara terpusat”.
4.2.2
Tempat yang strategis (place) Dalam perencanaan pemasaran tempat yang strategis untuk memasarkan suatu
produk yang belum ada dipasaran harus di lakukan survei untuk mengetahui bahwa lokasi yang menjadi target untuk menjual produk tersebut harus sesuai dengan sasaran, pada penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa yang dapat menjadi target untuk menjual produk “sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat”
ini yaitu di institusi pendidikan, khususnya Universitas dan Sekolah
International. Tempat-tempat tersebut menjadi pilihan penelitian karena dilihat dari prospek untuk sistem, tempat-tempat tersebut banyak menggunakan LCD Proyektor untuk keperluan belajar mengajar.
4.2.3
Promosi yang gencar (promotion) Setelah produk telah dibuat, harga dan tempat yang menjadi sasaran untuk
promosi produk telah ditetapkan maka promosi bisa langsung dijalankan agar para
49
pengguna LCD Proyektor bisa mengetahui adanya “Sistem Monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat ini”. Beberapa promosi yang bisa dilakukan untuk memasarkan “Sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” ini antara lain : •
Membagikan brosur yang berisi penjelasan detail dan kegunaan dari “Sistem Monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat”.
•
Bekerjasama dengan media-media seperti majalah-majalah atau Koran yang berhubungan dengan teknologi komputer, dan informasi mengenai perangkatperangkat komputer.
•
Mengadakan
pameran
di
mall-mall
atau
tempat-tempat
lain
untuk
memperkenalkan “Sistim monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat”. •
4.3
Bekerjasama dengan kontraktor gedung.
Jenis LCD Proyektor Jenis-jenis proyektor yang menjadi target pengguna sistem ini adalah jenis
proyektor yang bersifat permanent dan bukan mobile, serta memiliki fasilitas koneksi serial. Pada penelitian yang telah dilakukan adalah terhadap proyektor jenis Panasonic, dan Sharp, sedangkan pada merek Fujitsu tidak bisa diterapkan.
50
4.4
Perencanaan pemasaran Setelah dilakukan semua tahap-tahap untuk pemasaran “Sistem monitoring LCD
Proyektor dan komputer secara terpusat” ini, maka dapat di ambil kesimpulan sementara yaitu semua responden berminat untuk membeli dan menerapkan produk yang akan ditawarkan ini. Karena dari hasil wawancara yang telah dilakukan bahwa harga yang ditawarkan untuk sebuah “Sistem monitoring LCD Proyektor dan komputer secara terpusat” ini sudah sesuai dengan harga dan daya beli dari calon konsumen.
4.4.1
Analisa BEP Asumsi penjualan di buat berdasarkan data dari hasil wawancara,yang hamper semuanya menyatakan tertarik untuk pembelian pertama kali sebanyak 5 sampai 10 pcs modul terlebih dahulu,jika dalam periode 3 bulan hasilnya memuaskan,maka pembelian berikutnya akan dilakukan secara bertahap,dan juga produk ini tergolong produk yang masih baru,sehingga belum sempat diuji reliabilitasnya dalam jangka waktu yang lama,maka kami mengasumsikan bahwa setiap mesin yang kami produksi,terdapat 10 % kegagalan.(Contoh: Jika diproduksi 100 pcs,maka diasumsikan terdapat 10 pcs produk yang mengalami masalah) Adapun
rencana
pemasaran
yang
akan
dilakukan
untuk
memprediksikan waktu yang dibutuhkan agar produk yang dijual bisa secepatnya dapat mencapai break-even,. yaitu :
51
Investasi Awal
= Rp. 31.400.000
Biaya Rutin kantor/Thn (Biaya tetap ) = Rp 68.400.000 Biaya Variabel : Marketing / Sales
= Rp
50.000/Pcs
Biaya pengganti Garansi
= RP
500.000/Pcs
Maintenance
= Rp
450.000/Complain
Sewa Mobil box
= Rp
350.000/hari
Harga dasar produk
= Rp
700.000/Pcs
Adapun perhitungan biaya implementasi untuk produk ini bervariasi berdasarkan
lokasi
dan
struktur
bangunan
dari
tempat
yang
akan
diimplementasikan,karena masing – masing tempat memiliki perbedaan struktur area.Sehingga bila ingin menghitung biaya implementasi harus melakukan survey lokasi terlebih dahulu. Biaya implementasi tersebut meliputi :
-
Biaya kabel yang dibutuhkan
-
Modul Submonitoring dan modul master
-
Jasa instalasi. 52
Asumsi 1 : Prediksi 1 tahun pertama 2 perusahaan memesan masing - masing 80 pcs modul autopower (Total 160 Pcs) Garansi Produk 6 Bulan,dan dalam masa garansi tersebut,terdapat total 16 modul yang rusak,dan setelah masa garansi berakhir terdapat 2 Complain/Bulan,maka : Pengeluaran (biaya variable) : Biaya Marketing / Sales : Rp 50.000 X 160 = Rp
8.000.000
Biaya Garansi : 500.000 X 16
= Rp
8.000.000
Sewa mobil box : 2 X 350.000
= Rp
700.000
160 pcs modul x Rp 700.000
= Rp 112.000.000
Total Pengeluaran
= Rp 128.700.000
Pendapatan: Maintenance :6 x 2 x 450.000
= Rp
Penjualan 160 pcs modul x Rp 1.500.000
= Rp 240.000.000
Total Pendapatan
= Rp 245.400.000
53
5.400.000
Laba Bersih yang diperoleh selama 1 tahun adalah : Pemasukan
= Rp 245.400.000
Pengeluaran + Biaya Kantor= Rp 128.700.000 + Rp 68.400.000
= Rp 197.100.000
Total Laba pada tahun pertama
=Rp 48.300.000\Thn
Laba Bersih pada tahun pertama adalah: Keuntungan bersih - Investasi Awal = 48.300.000 - 31.400.000 = 16.900.000 Dari asumsi tersebut diatas,maka Break Event poin diatas sudah dapat tercapai pada tahun pertama.
Asumsi 2 : Prediksi 1 tahun pertama 2 perusahaan memesan masing - masing 30 pcs modul autopower (Total 60 Pcs) Garansi Produk 6 Bulan,dan dalam masa garansi tersebut,terdapat total 6 modul yang rusak,dan setelah masa garansi berakhir terdapat 2 Complain/Bulan,maka : Pengeluaran (biaya variable) : Biaya Marketing / Sales : Rp 50.000 X 60
= Rp
3.000.000
Biaya Garansi : 500.000 x 6
= Rp
3.000.000
54
Sewa mobil box :2 X 350.000
= Rp
700.000
60 pcs modul x Rp 700.000
= Rp 42.000.000
Total Pengeluaran
= Rp 48.700.000
Pendapatan: Maintenance :6 x 2 x 450.000
= Rp
5.400.000
Penjualan 60 pcs modul x Rp 1.500.000
= Rp
90.000.000
Total Pendapatan
= Rp 95.400.000
Laba Bersih yang diperoleh selama 1 tahun adalah : Pemasukan
= Rp 95.400.000
Pengeluaran + Biaya Kantor= Rp 48.700.000 + Rp 68.400.000
= Rp 117.100.000
Total Laba pada tahun pertama
= (-Rp 21.700.000)/Thn
Laba Bersih pada tahun pertama adalah: Keuntungan bersih - Investasi Awal = (-21.700.000) - 31.400.000 = -53.100.000 Dari asumsi tersebut diatas,maka Break Event poin diatas belum dapat tercapai pada tahun pertama.
55
Asumsi 3 : Prediksi 1 tahun pertama 3 perusahaan memesan masing - masing 40 pcs modul autopower (Total 120 Pcs) Garansi Produk 6 Bulan,dan dalam masa garansi tersebut,terdapat total 12 modul yang rusak,dan setelah masa garansi berakhir terdapat 3 Complain/Bulan,maka :
Pengeluaran (biaya variable) : Biaya Marketing / Sales : Rp 50.000 X 120 = Rp
6.000.000
Biaya Garansi : 500.000 X 12
= Rp
6.000.000
Sewa mobil box : 3 X 350.000
= Rp
1.050.000
120 pcs modul x Rp 700.000
= Rp
84.000.000
Total Pengeluaran
= Rp
97.050.000
Maintenance :6 x 3 x 450.000
= Rp
8.100.000
Penjualan 120 pcs modul x Rp 1.500.000
= Rp 180.000.000
Total Pendapatan
= Rp 188.100.000
Pendapatan:
56
Laba Bersih yang diperoleh selama 1 tahun adalah : Pemasukan
= Rp 188.100.000
Pengeluaran + Biaya Kantor= Rp 97.050.000 + Rp 68.400.000
= Rp 165.450.000
Total Laba pada tahun pertama
=Rp 22.650.000/Thn
Laba Bersih pada tahun pertama adalah: Keuntungan bersih - Investasi Awal = 22.650.000 - 31.400.000 = - 8.750.000
Dari asumsi tersebut diatas,maka Break Event poin diatas belum dapat tercapai pada tahun pertama.
57
Asumsi 4: Prediksi 1 tahun pertama 4 perusahaan memesan masing - masing 35 pcs modul autopower (Total 140 Pcs) Garansi Produk 6 Bulan,dan dalam masa garansi tersebut,terdapat total 14 modul yang rusak,dan setelah masa garansi berakhir terdapat 4 Complain/Bulan,maka :
Pengeluaran (biaya variable) : Biaya Marketing / Sales : Rp 50.000 X 140 = Rp
7.000.000
Biaya Garansi : 500.000 x 14
= Rp
7.000.000
Sewa mobil box : 4 X 350.000
= Rp
1.400.000
140 pcs modul x Rp 700.000
= Rp 84.000.000
Total Pengeluaran
= Rp 99.400.000
Pendapatan: Maintenance :6 x 4 x 450.000
= Rp
10.800.000
Penjualan 140 pcs modul x Rp 1.500.000
= Rp
210.000.000
Total Pendapatan
= Rp 220.800.000
58
Laba Bersih yang diperoleh selama 1 tahun adalah : Pemasukan
= Rp 220.800.000
Pengeluaran + Biaya Kantor= Rp 99.400.000 + Rp 68.400.000
= Rp 167.800.000
Total Laba pada tahun pertama
= Rp 53.000.000/Thn
Laba Bersih pada tahun pertama adalah: Keuntungan bersih - Investasi Awal = 53.000.000 - 31.400.000 = 21.600.000 Dari asumsi tersebut diatas,maka Break Event poin diatas sudah dapat tercapai pada tahun pertama.
Berdasarkan dari asumsi – asumsi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan minimum penjualan sebesar 140 pc / tahun dengan harga jual Rp. 1.500.000. Dengan resiko garansi 10% dari jumlah produksi, dengan garansi selama 6 bulan,baru dapat menutupi biaya pengeluaran kantor,sehingga tidak mengalami kerugian.
59