26
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Deskriptif Latar PT Intiland Development Tbk merupakan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia yang menfokuskan pada pengembangan properti, manajemen, dan investasi. Portofolio perusahaan meliputi pengembangan empat segmen utama yakni kawasan perumahan, mixed-use dan bangunan tinggi, perhotelan, dan kawasan industri. Lokasi proyek-proyek perusahaan tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, dan beberapa kota lainnya. Didirikan pada awal tahun 1970-an oleh Hendro S. Gondokusumo, Intiland mampu menyelesaikan proyek-proyek inovatif dan menakjubkan, antara lain Pantai Mutiara, proyek hunian mewah berkonsep kanal-laut pertama di Indonesia yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara. Proyek prestisius lainnya yakni Regatta ‘The Icon’, kondominium mewah yang dirancang oleh Tom Wright, arsitek Burj Al Arab di Dubai. Regatta dibangun untuk menjadi salah satu ikon kota Jakarta yang inovatif dan indah. Proyek pengembangan lainnya yakni Graha Famili, perumahan paling prestisius seluas 280 hektar yang berlokasi di wilayah Surabaya Barat. Selain proyek-proyek tersebut, perusahaan tercatat sukses mengembangkan puluhan proyek properti dalam berbagai segmen (sumber: http://www.intiland.com/id/profile). PT Intiland Development, Tbk sebagai perusahaan induk bertempat di Intiland Tower (gedung Dharmala). Jl. Jendral Sudirman 32, Jakarta 10220. Indonesia.
26
27 3.2 Sumber Data Data yang didapat diperoleh dari hasil kegiatan kerja praktek pada PT Intiland Development Tbk. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan atas data primer dan sekunder. a.
Data Primer, adalah data yang diperoleh dari sumber data yang pertama atau tangan pertama dilapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek penelitian, dari hasil pengisian kuisioner, wawancara, observasi. (Rachmat Kriyantono 2012:41). Bila diaplikasikan dengan kegiatan penelitian yang saya lakukan, maka data primer diperoleh dari hasil wawancara pihak internal dan observasi langsung dimana saya memiliki kesempatan untuk memperhatikan dan mempraktekan langsung kegiatankegiatan perusahaan.
b.
Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data ini juga dapat diperoleh dari data primer penelitian yang terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk tabel (Rachmat Kriyantono 2012:42). Data sekunder dalam kegiatan penelitian diolah dari data-data perusahaan dan dokumentasi perusahaan.
3.3 Satuan Kajian Dalam penelitian ini memiliki tiga fokus pembahasan yang diantaranya (1) media relations sebagai strategi perusahaan membangun citra positif, (2) tujuan dari media relations, (3) hambatan yang ditemui dalam kegiatan media relations itu tersebut.
28 3.4 Tahap-tahap Riset Tahapan atau proses riset bukanlah sebuah proses yang sederhana, melainkan proses yang memerlukan beberapa tahapan kegiatan. Gerald E. Miller dan Henry Nicholson dalam buku Communication Inquiry menemukan tiga tahapan riset (Rachmat Kriyantono, 2012:75): a.
Menanyakan Pertanyaan, tahap ini merupakan tahap yang menyertai seluruh proses riset. Jadi periset tidak lebih dari proses menanyakan sesuatu yang menarik, dan signifikan (bermanfaat) serta menyediakan jawaban secara sistematik.
b.
Observasi, disini periset melakukan pengamatan terhadap suatu objek. Metode observasi yang digunakan cukup bervariasi. Ada yang mengobservasi dengan menguji dokumen-dokumen dan artefak-artefak, observasi partisipan, ada yang menggunakan instrumen-instrumen tertentu dan eksperimen terkontrol atau interview. Semua metode dalam observasi pada dasarnya digunakan untuk menjawab pertanyaan.
c.
Mengkontruksi jawaban, periset pada tahap ini mencoba mendefinisikan, menggambarkan, dan menjelaskan serta memberikan penilaian. Upaya mengkontruksi jawaban ini selain mengacu dan menguji teori juga pada akhirnya dapat menghasilkan pengetahuan dan teori baru.
3.5 Metode Riset Berdasarkan metodologi kualitatif (Rachmat Kriyantono, 2012: 62-67) dikenal beberapa metode riset: antara lain focus group discussion, wawancara mendalam, studi kasus, dan observasi. Selain itu
29 terdapat juga metode analisis isi kualitatif, framing, semiotika maupun analisis wacana. Berikut adalah penjelasannya: a.
Metode Focus Group Discussion, adalah metode riset di mana periset memilih orang-orang yang dianggap mewakili sejumlah publik atau populasi yang berbeda.
b.
Metode Wawancara Mendalam, adalah metode riset di mana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terusmenerus untuk menggali informasi dari responden.
c.
Metode Observasi, adalah metode di mana periset mengamati langsung objek yang diteliti. Ada dua jenis observasi: (1) observasi partisipan, yaitu periset ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti. (2) observasi
nonpartisipan,
yaitu
observasi
di
mana
periset
tidak
memosisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang diteliti. d.
Metode Studi Kasus, adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis.
e.
Metode Etnografi, adalah riset yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana individu-individu menggunakan budayanya untuk memaknai realitas.
Dalam penelitian ini, metode riset yang digunakan oleh penulis adalah metode wawancara mendalam, metode observasi, dan metode studi kasus.
30 3.6 Pengumpulan dan Pencatatan Data Pada penelitian kali ini metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, lebih jelas metode ini digunakan karena mempunyai tujuan untuk mencari penjelasan mengenai suatu pembahasan dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Adapun alasan peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dikarenakan peneliti ingin meninjau lebih jauh mengenai penerapan strategi media relations pada PT Intiland Development, Tbk terkait membangun citra. Nasution (2003) dalam buku (Elvinaro Ardianto, 2011:183-186) mengemukakan, pengumpulan data penelitian kualitatif terdiri dari: 1.
Data dari lapangan, dalam penelitian naturalistik data dikumpulkan terutama oleh peneliti sendiri secara pribadi dengan turun ke lapangan serta mengumpulkan informasi melalui observasi atau wawancara.
2.
Manusia sebagai alat penelitian, peneliti serasi sebagai instruemen penelitian kualitatif karena mempunyai ciri-ciri: (a) peka dan dapat bereaksi
terhadap
segala
stimulus
dari
lingkungan
yang
harus
diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian; (b) dapat menyesuaikan
diri
terhadap
semua
aspek
keadaan
dan
dapat
mengumpulkan aneka ragam data sekaligus; (c) dapat memahami situasi dalam segala seluk-beluknya; (d) suatu situasi yang melibatkan manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata-mata; (e) dapat segera menganalisis data yang diperoleh; (f) dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan. 3.
Observasi, dasar semua ilmu pengetahuan, yakni mengumpulkan data. Bila kita ingin mengenail dunia sosial, kita harus memasuki dunia itu. Kita harus hidup dikalangan manusia, mempelajari bahasanya, melihat sendiri
31 apa yang terjadi, mendengarkan sendiri apa yang dikatakan orang, catat apa yang dilihat dan didengar, catat apa yang mereka katakan, kemudian pikirkan dan rasakan. 4.
Wawancara, ada 3 macam pendekatan dalam wawncara: (a) dalam bentuk percakapan informal, yang mengandung unsur spontanitas, santai tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya; (b) menggunakan lembaran berisi garis besar pokok-pokok, topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan; (c) menggunakan daftar pertanyaan yang lebih perinci, namun bersifat terbuka yang telah dipersiapkan lebih dahulu dan akan diajukan manurut urutan dan rumusan yang tercantum (Nasution,2003:69)
5.
Dokumen, Data penelitian naturalistik diperoleh dari sumber bukan manusia, diantaranya dokumen dan bahan statistik. Dokumen terdiri atas tulisan pribadi, seperti buku harian, surat-surat, dan dokumen resmi.
6.
Foto, foto dapat menangkap, “membekukan” suatu situasi pada detik tertentu. Dengan demikian, foto memberikan bahan deskriptif yang berlaku saat itu.
7.
Bahan Statistik, Data kuantitatif yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif adalah data statistik yang biasanya dimiliki oleh setiap lembaga, perusahaan atau organisasi.
3.7 Analisis dan Penafsiran Data Analisis Data Kualitatif Bogdan & Biklen (Moleong, 2007:284) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
32 milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mengintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritrakan kepada orang lain. Selanjutnya menurut Janice Mcdury (Moleong, 2007:248) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut: 1.
Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam kata.
2.
Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.
3.
Menuliskan ‘model’ yang ditemukan.
4.
Koding yang telah dilakukan.
Penafsiran data dapat dijabarkan ke dalam tujuan, prosedur, peranan hubungan kunci, peranan Interogasi data, dan langkah-langkah penafsiran data dengan menggunakan metode analisis komparatif (Moleong, 2007:257). Berikut adalah uraiannya: 1.
Tujuan Penafsiran Data, Menurut Schaltzman dan Strauss, tujuan yang akan dicapai dalam penafsiran data ialah satu diantara tuga tujuan berikut: deskriptif semata-mata, deskripsi analitik, atau teori substantif.
2.
Proses Umum Penafsiran Data, Data ditafsirkan menjadi kategori yang berarti sudah menjadi bagian dari teori dan dilengkapi dengan penyusunan hipotesis kerjanya sebagai teori yang nantinya diformulasikan, baik secara deskriptif maupun secara preporsional.
3.
Peranan Hubungan Kunci dalam Penafsiran Data, yaitu suatu metafora, model, kerangka umum, pola yanng menolak, atau garis riwayat. Hubungan kunci itu dimanfaatkannya untuk mengahaluskan hubungan dan
33 menghubung-hubungkan
suatu
kategori
dengan
kategori
lainnya.
Hubungan kunci ini berfungsi sebagai aturan untuk digunakan sebagai kriteria inklusiekslusi. 4.
Peranan Interogasi Terhadap Data, Dengan adanya modal hubungan kunci berarti segala sesuatu yang diharapkan dapat muncul dari data. Menurut Schalztman dan Strauss, analisis tidak dapat menceriterakan data apa yang harus diungkapkannya. Jalan ampuh yang dapat ditempuh ialah mengadakan interograsi terhadap data. Interogasi terhadap data berarti mengajukan seperangkat pertanyaan pada data sehingga terungkaplah banyak persoalan dari data itu sendiri.
5.
Langkah-langkah Penafsiran Data dengan Menggunakan Metode Analisis komparatif dalam Rangka Penyusunan Teori Substantif, menurut Weber, Durkheim, dan Mannheim. Pada mulanya analisis komparatif hanya digunakan untuk menganalisis satuan sosial berskala besar seperti organisasi, bangsa, lembaga. Namun, yang jelas analisis komparatif tersebut dapat juga digunakan untuk satuan sosial berukuran besar maupun kecil.
3.8 Pemeriksaan Keabsahan Data Pada penelitian kali ini pemeriksaan keabsahan data menggunakan analisis trianggulasi. Trianggulasi yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Disini jawaban di cross-check dengan dokumen yang ada. Menurut Dwidjowinoto (Rachmat Kriyantono, 2012: 72-73) ada beberapa macam trianggulasi, yaitu:
34 1.
Trianggulasi sumber, membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya,
membandingkan
hasil
pengamatan
dengan
wawancara;
membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi. 2.
Trianggulasi Waktu, Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Karena itu periset perlu mengadakan observasi tidak hanya satu kali.
3.
Trianggulasi Teori, memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komprehensif
4.
Trianggulasi Periset, menggunakan lebih dari satu periset dalam mengadakan observasi atau wawancara.
5.
Trianggulasi metode, usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Trianggulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data.