BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Deskripsi Latar Dalam
penelitian
yang
berjudul
“
STRATEGI
KOMUNIKASI
ORGANISASI PT. TIGAMATA INDONESIA DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN (Periode Maret-Juni 2013)”, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif karena, peneliti ingin melihat fenomena-fenomena komunikasi yang terjadi pada PT. Tigamata Indonesia dalam membangun hubungan dengan para pelanggannya dan objek penelitian merupakan perusahaan yang interaksi jual belinya adalah business to business. Pelanggan dari perusahaan bukanlah masyarakat pada umumnya, melainkan perusahaan-perusahan besar. Selain karena hal tersebut, alasan peneliti mengguakan metode penelitian kualitatif adalah agar peneliti dapat menjelaskan penelitian secara lebih mendalam. Menurut Sekaran, penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang terorganisir, sistematis, berdasarkan data, dilakukan secara kritis, objektif, ilmiah untuk mendapatkan jawaban atau pemahaman yang lebih mendalam atas suatu masalah (Raco, 2010:5). Sedangkan menurut John Creswell penelitian didefinisikan sebagai suatu proses bertahap bersiklus yang dimulai dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti (Raco, 2010:6). Menurut Creswell penelitiaan kualitatif
didefinisikan sebagai suatu
pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala
53
54 sentral (Raco, 2010:7). Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, seorang peneliti harus menjaga jarak terhadap masalah yang ditelitinya, sedangkan penelitian kulitatif peneliti justru menjadi instrument penting. Dalam penelitian kualitatif, analisis datanya tidak menggunakan ilmu statistika tetapi menggunakan rumus pertanyaan 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Yang menjadi hal penting untuk dicermati dari penelitian kualitatif adalah Why, krena memberikan pemahaman lebih dalam dari hasil penelitian. Penelitian kualitatif memiliki beberapa sifat khas yaitu penekanan pada lingkungan yang alamiah (naturalistic setting), induktif (inductive), fleksibel (flexible), pengalaman langsung (direct experience), kedalaman (indepth), proses, menangkap arti, keseluruhan (wholeness), partisipasi aktif dari partisipan dan penafsiran (interpretation) (Raco, 2010:56) Sedangkan menurut Danim, penelitian kualitatif memiliki karakteristik, yaitu (Danim, dalam Ardianto, 2011:59) :
A. Ilmu-ilmu lunak B. Fokus penelitian: kompleks dan luas C. Holistik dan menyeluruh D. Subjektif dan perspektif emik E. Penalaran: dialiktik-induktif F. Pengetahuan: makna dan temuan G. Mengembangkan/membangun teori H. Sumbangsih tafsiran I. Komunikasi dan observasi J. Elemen dasar analisis: kata-kata K. Interpretasi individu L. Keunikan
Penelitian kualitatif berdasar dari ilmu-ilmu perilaku dan juga ilmu-ilmu sosial. Esensi dari penelitian kualitatif adalah sebagai sebuah metode pemahaman
55 atas keunikan, dinamika, dan hakikat holistik dari kehadiran manusia dan interaksinya dengan lingkungan (Ardianto, 2011:59).
3.1.1 Sumber Data Pada penelitian ini, yang menjadi sumber data adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah hasil dari wawancara mendalam kepada para responden dan juga informan. Wawancara mendalam (intensive or depth interview) adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data yang mendalam (Ardianto, 2011:178). Dalam melakukan wawancara, peneliti bebas bertanya pertanyaan yang sesuai dengan penelitian dan informan atau responden yang menjawab bebas untuk memberikan jawaban yang lengkap dan mendalam atau bahkan tidak ada jawaban yang disembunyikan. Informan dalam wawancara ini adalah Direktur Utama dan head of promotion department PT. Tigamata Indonesia. Informan adalah orang yang ingin peneliti ketahui atau pahami, dan orang tersebut yang akan diwawancarai oleh peneliti beberapa kali. (Ardianto, 2011:178) Sedangkan yang menjadi data sekunder dari penelitian ini adalah studi pustaka dan dokumen-dokumen. Dokumen-dokumen yang dimaksudkan disini adalah dokumen-dokumen resmi yang dimilki oleh perusahaan. Dokumen-dokumen perusahaan ini termasuk dokumen yang bebas terbuka untuk umum.
56 3.1.2 Satuan Kajian Sumber atau pokok permasalahan pada penelitiaan ini adalah bagaimana PT. Tigamata Indonesia dalam melakukan komunikasi organisasi dan strategi komunikasi PT. Tigamata Indonesia dalam menjalin hubungan dengan pelanggan.
3.2
Tahap-Tahap Riset Di dalam setiap penelitiaan sudah pasti terdapat teknik pengumpulan data
untuk menjadi dasar dari penelitan yang akan dilakukan. Menurut Kriyantono (2007:91) yang dikutip oleh Ardianto (2011:178-182), teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif terdiri dari: A.
Wawancara mendalam (intensive/depth interview) Wawancara mendalam adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan berulang-ulang secara intensif. Didalam wawancara mendalam terdapat pembedaan antara responden yaitu orang yang hanya ditanya sekali dengan informan yaitu orang yang ingin peneliti ketahui/pahami dengan melakukan wawancara berulang-ulang.Wawancara mendalam biasa disebut juga dengan wawancara intensif karena terdapat wawancara yang dilakukan secara berulang-ulang. Wawancara mendalam merupakan alat utama yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif yang nantinya
57 akan dikombinasikan dengan observasi. Wawancara mendalam memiliki karakteristik yang unik yaitu: a. Digunakan untuk subjek yang sedikit atau bahkan satu orang saja. b. Menyediakan latar belakang secra terperinci mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu. c. Peneliti tidak hanya mendapatkan jawaban verbal dari informan tetapi juga respon-respon nonverbal. d. Dilakukan dalam waktu yang lama dan berulang-ulang. e. Memungkinkan memberikan pertanyaan yang berbeda atas informan yang satu dengan yang lain. B.
Observasi atau pengamatan lapangan (field observation) Obeservasi lapangan adalah adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan panca indera yang dimiliki. Tidak semua observasi dapat digunakan untuk teknik pengumpulan data penelitian karena pengumpulan data melalui observasi diperlukan syarat-syarat tertentu, yaitu (Nazir, dalam Kriyantono, 2007:106): a. Observasi digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara sistematik b. Observasi harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan c. Observasi yang dilakukan harus dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan posisi umum, bukan dijelaskkansebagai sesuatu yang menarik perhatian
58 d. Validitas dan reliabilitasnya dapat dicek dan dikontrol e. Observasi dimulai dengan mengidentifikasi tempat yang akan diteliti, lalu melakukan pemetaan untuk memperoleh gambaran umum tentang sasaran penelitian. Lalu peneliti melanjutkan dengan mengidentifikasi siapa yang akan diobservasi, kapan dan bagaimana caranya. Setelah itu, peneliti menetapkan dan menyusun cara merekam wawancara atau kegiatan tersebut. C.
Wawancara kelompok (focus group discussion) Wawancara kelompok adalah teknik pengumpulan data atau metode penelitian untuk memahami sikap dan perilaku khalayak.Biasanya wawancara kelompok terdiri dari 6-12 orang yang secra bersamaan dikumpulkan, lalu di wawancarai oleh moderator.Moderator memimpin para peserta diskusi tentang topik yang dipersiapkan melalui diskusi yang terstruktur. Moderator dapat dirangkap oleh peneliti atau di perankan oleh orang lain (Kriyantono, 2007:116)
D. Studi kasus (case study) Pendekatan studi kasus digunakan secara luas dalam penelitian legal dan banyak dilakukan secara klinis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam dan juga observasi. Teknik ini lebih dipilih karena peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan yang ada pada PT. Tigamata Indonesia dengan memfokuskan pada beberapa informan dan juga melibatkan diri ke dalam tempat penelitian tetapi bukan menjadi partisipan atau objek yang diteliti.
59 3.3
Metode Riset Terdapat banyak sekali metode pengumpulan data penelitian. Pada penelitian
ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hal ini di karenakan peneliti terjun ke lapangan dan bertindak sebagai pengamat seta berusaha sealami mungkin dalam melakukan observasi tanpa memanipulasi variabel. Metode deskriptif-kualitatif lebih didasari untuk mencari teori bukan menguji teori. Selain itu, yang menjadi ciri lain metode deskriptif kualitatif ialah mentitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti terjun langsung ke lapangan yang menjadi objek penelitian dan ia bertindak sebagai pengamat. Menurut Rakhmat (dalam Ardianto, 2011) metode deskriptif-kualitatif tidak jarang melahirkan apa yang disebut Seltiiz, Wrightsman dan Cook, sebagai penelitian yang insightmulating, yakni peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori, tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring. Peneliti bebas mengamati apa yang menjadi objeknya, menjelajah, dan menemukan berbagai pengetahuan-pengetahuan baru selama melakukan penelitian. Hipotesis tidak datang sebelum penelitian, tetapi baru ada dalam proses penelitian.
3.4
Pengumpulan dan Pencatatan Data Bapak Wahyudi Prasetyo S.Sn selaku direktur utama PT. Tigamata Indonesia
dan Bapak Chattra Mahottama S.Sn selaku HRD merangkap kepala promotion department dari PT. Tigamata Indonesia adalah orang-orang yang menjadi informan dalam penelitian ini. Beliau berdua merupakan alumni dari Universitas Paramadina jurusan desain komunikasi visual. Sejak lulus dari universitas, mereka memtuskan untuk membuka usaha sendiri dibidang jasa desain grafis. Hal ni yang menjadi cikal
60 bakal dari adanya PT. Tigamata Indonesia. Peneliti memilih kedua orang tersebut sebagai informan karena menurut peneliti, kedua orang inilah yang mengetahui perusahaan secara keseluruhan. Wawancara terhadap beliau-beliau ini pun dapat mudah dilakukan.
3.5
Analisis dan Penafsiran Data Analisis pada penelitian kualitatif sangat didasarkan pada adanya hubungan
antara variabel yang ingin diteliti. Hal ini bertujuan agar peneliti mendapatkan hubungan dari makna variabel-variabel sehingga dapat menemukan masalah dari penelitian yang sudah dirumuskan. Yang menjadi prinsip pokok dalam penelitian kualitatif adalah mengolah dang menganalisis data yang terkumpul secara sistematik, terstrusktur, dan memiliki makna. Prosedur analisis data penelitian kualitatif terdiri dari 5 kangkah (Jonathan Sarwono, 2006:239-240): A. Mengorganisasi data B. Membuat kategori, menentukan tema dan pola C. Menguji hipotesis yang muncul dengan menggunakan data yang ada D. Mencari eksplanasi alternatif data E. Menulis laporan
3.6
Pemeriksaan dan Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, konsep trianggulasi terkadang mutlak digunakan
walaupun mungkin kita tidak sadar jika kita menggunakannya. secara definisi, trianggulasi adalah
penggunaan dua atau lebih sumber untuk mendapatkan
gambaran yang menyeluruh tentang suatu fenomena yang akan diteliti. intinya adalah
61 penggunaan lebih dari satu "sumber", dimana jika dijabarkan lebih dalam, " sumber" yang dimaksud dapat berarti banyak hal, seperti perspektif, metodologi, teknik pengumpul data, dan lain sebagainya. Menurut Denzin yang dikutip oleh Haris Herdiansyah (2010:201-202) dalam buku berjudul “Metodologi Penelitian Kualitatif”, mengemukakan empat tipe trianggulasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif. Tipe trianggulasi tersebut di jelaskan sebagi berikut: A. Theory triangulation, yaitu penggunaan multiple theory (lebih dari satu teori utama) atau beberapa perspektif untuk menginterpretasi sejumlah data. pada beberapa penelitian kualitatif, mungkin cukup hanya dengan menggunakan satu teori atau grand theory atau satu perspektif ketika melakukan interpretasi data, tetapi terkadang kita memerlukan beberapa grand theory atau lebih dari satu perspektif dalam hal menginterpretasi banyak data dengan pertimbangan jika hanya satu teori atau satu perspektif, analisis, dan interpretasi tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. B. Methodological triangulation, yaitu penggunaan multimetode untuk mempelajari topik tunggal atau kasus tunggal. multimetode yang dimaksudkan misalnya menggabungkan antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif dalam kasus tunggal. hal ini disebut juga dengan metode gabungan. methodological triangulation juga dapat berupa gabungan dari beberapa model dalam penelitian kualitatif. jika memang diperlukan, seorang peneliti boleh menggunakan lebih dari satu model penelitian kualitatif, misalnya menggunakan model studi kasus yang diperkuat dengan etnografi atau melakukan grounded theory yang diperkuat dengan studi kasus dan etnografi. C. Data triangulation, yaitu penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data dalam kasus tunggal. metode pengumpulan data yang pada umumnya dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu wawancara, observasi, FGD, dokumentasi, dan lain sebagainya. dalam penelitian kualitatif, biasanya sering kali menggunakan metode pengumpulan data yang lebih dari satu untuk meneliti kasus tunggal. karena sifat penelitian kualitatif yang dinamis, penggunaan data triangulation sering kali
62 diperlukan, sehingga hampir tidak dianjurkan dalam penelitian kualitatif hanya mengandalkan satu metode pengumpulan data. D. Observer triangulation, yaitu penggunaan lebih dari satu orang observer dalam satu kasus tunggal dalam rangka untuk mendapatkan kesepakatan intersubjektif antar observer. dalam melakukan observasi, terkadang diperlukan banyak observer karena beberapa hal, seperti situasinya terpisah, subjek yang terpisah, subjek yang berbeda, tetapi harus dilakukan pada saat yang bersamaan dalam kaitnnya dengan kasus tunggal. Penggunaan observer triangulation adalah untuk mengurangi bias observer yang biasanya terjadi ketika peneliti melakukan observasi. bias observer yang sering terjadi adalah keberpihakan dalam melakukan observasi karena antara peneliti dan subjek yang diteliti sudah terjalin hubungan emosional.
Pada penelitian ini, penelitian menggunakan data triangulation, karena pada penelitian ini penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini yang menggunakan metode penelitian kualitatif, metode pengumpulan data yang dilakukan lebih dari satu untuk meneliti permasalahan yang ada. Karena sifat penelitian kualitatif yang dinamis, penggunaan data triangulation diperlukan.