BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian Populasi adalah jumlah keseluruhan subyek atau obyek yang akan diteliti. Populasi dapat diartikan sebagai jumlah keseluruhan semua anggota yang diteliti, sedangkan sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi (Oei, 2006:115) Populasi dari penelitian ini adalah Divisi Customer Care Biznet Networks yang berjumlah 42 karyawan. Oei (2006:117) menyatakan ”Sebagai pedoman kasar, untuk perusahaan-perusahaan kecil dengan jumlah karyawan sedikit (di bawah 200), riset, seperti survei, bisa dilakukan terhadap semua karyawan. Artinya, penelitian melibatkan seluruh populasi sehingga sampel sama dengan populasi”. Berdasarkan pedoman tersebut, maka sampel dari penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berada di Divisi Customer Care Biznet Networks.
3.2 Desain Penelitian Kumar, dalam Seniati, Yulianto, & Setiadi (2009), mengelompokkan jenis penelitian dalam tiga perspektif yaitu berdasarkan tipe informasi, tujuan, dan aplikasi.
3.2.1 Perspektif Tipe Informasi Penelitian ini mengintegrasikan metode kuantitatif dan kualitatif dalam pengumpulan data, sering disebut mixed method research. Dalam Creswell (2003) dijelaskan bahwa mixed method research terbagi menjadi dua yaitu 1. Sequential Method.
Peneliti yang menggunakan sequential method, mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara bertahap. Sequential method dapat dilakukan dalam tiga cara yaitu a. Sequential Explanatory Strategy. Karakteristik khas dari sequential explanatory strategy adalah pengumpulan dan analisis data kuantitatif terlebih dahulu, yang diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif. Data kualitatif berfungsi untuk menjelaskan dan menafsirkan temuan dari metode kuantitatif.
b. Sequential Exploratory Strategy. Berbeda dengan sequential explanatory strategy, urutan metode yang digunakan untuk pengumpulan data tidak menjadi prioritas dalam sequential exploratory strategy. Pada dasarnya, temuan yang
diperoleh
dengan
menggunakan
metode
kuantitatif
bermanfaat untuk mendukung temuan yang diperoleh melalui metode kualitatif. Fokus utama dari sequential exploratory strategy adalah untuk mengeksplorasi fenomena yang diteliti.
c. Sequential Transformative Strategy. Sama
halnya
transformative
dengan strategy
dua
model
juga
di
melibatkan
atas,
sequential
dua
metode
pengumpulan data yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data tidak mempermasalahkan kuantitatif duluan atau kualitatif duluan, karena pada akhirnya
keduanya akan dilakukan
integrasi. Kuantitatif dan kualitatif masing-masing memiliki bobot yang sama.
2. Concurrent Method. Peneliti yang menggunakan concurrent method dalam penelitian, mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif pada waktu yang bersamaan. Tiga model penerapan concurrent method yaitu
a. Concurrent Triangulation Strategy. Model concurrent triangulation strategy menggunakan dua metode pengumpulan data yang berbeda pada waktu bersamaan dengan tujuan memvalidasi temuan dalam satu penelitian. Tidak terdapat
penekanan
prioritas
terhadap
metode
memiliki
kemiripan
kuantitatif
maupun kualitatif. b. Concurrent Nested Strategy. Concurrent
nested
strategy
dengan
concurrent triangulation strategy sekaligus memiliki perbedaan. Concurrent nested strategy memberikan penekanan prioritas pada salah satu metode pengumpulan data, baik kuantitatif maupun kualitatif. Prioritas salah satu metode dimaksudkan untuk menggali informasi dengan tingkat yang berbeda sehingga dapat memberikan hasil dengan perspektif yang lebih luas. c. Concurrent Transformative Strategy. Concurrent transformative strategy menggunakan perspektif teoritis yang spesifik sebagai acuan dalam pengumpulan data yang
melibatkan
metode
kuantitatif
dan
kualitatif
secara
bersamaan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Sequential Explanatory Strategy yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, metode pengumpulan data kuantitatif dengan desain survei melalui kuesioner. Kuesioner bertujuan untuk memberikan gambaran kepuasan kerja karyawan. Kemudian pada tahap kedua, peneliti menggunakan metode pengumpulan data kualitatif melalui wawancara secara mendalam dengan
subjek penelitian agar mendapatkan data yang dibutuhkan untuk menjelaskan data kuantitatif yang didapat.
3.2.2 Perspektif Tujuan Pada dasarnya, desain penelitian dapat dibagi menjadi tiga jenis: riset eksploratori, deskriptif, kausal. Ketiga macam desain penelitian ini menghasilkan informasi yang berbeda-beda, sehingga penentuan desain penelitian yang akan digunakan tergantung pada informasi yang akan dicari.
Sumber: Oei (2010: 2010) Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksporatorif. Menurut Oei (2010), desain eksploratori bertujuan untuk menemukan masalah, memperoleh pandangan mendalam dan menyeluruh tentang masalah sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu ingin mengeksplorasi secara mendalam tentang kepuasan kerja karyawan.
3.2.3 Perspektif Aplikasi
Menurut perspektif aplikasi ada dua macam jenis penelitian, yaitu penelitian murni (pure research) dan penelitian terapan (applied research). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberi definisi dari penelitian murni yaitu penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis. Artinya kegunaan dari penelitian ini tidak segera dipakai namun suatu saat akan dipakai juga. Sedangkan definisi dari penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan dapat segera dipakai untuk keperluan praktis. Penelitian terapan berkaitan dengan penemuan-penemuan yang berkenaan dengan aplikasi dan konsep teoritis. Penelitian ini termasuk penelitian terapan, karena pihak perusahaan berharap segera dengan diketahuinya gambaran kepuasan kerja karyawannya, maka perusahaan dapat mengambil tindakan, seperti mempertahankan, memperbaiki hal-hal yang dapat membuat karyawan menjadi puas.
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian Ada 6 Faktor yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Pekerjaan itu sendiri (Work it self) 2. Atasan (Supervision) 3. Teman sekerja (Work Group) 4. Kesempatan Promosi (Promotion Opportunity) 5. Gaji (Pay) 6. Kondisi Kerja (Working Condition)
Tabel 3.1 Konstruk Kuesioner Kepuasan Kerja
Domain
Indikator
Item
1. Pekerjaan Itu Sendiri
1. Pekerjaan
1. Pekerjaan saya sekarang
sesuai
ini tidak sesuai dengan
kemampuan
kemampuan yang saya miliki
2. Bangga
2. Saya bangga terhadap
terhadap
pekerjaan saya sekarang ini
pekerjaan
3. Karakteristik
3. Saya merasa pekerjaan
pekerjaan
saya menantang 4. Pekerjaan saya menawarkan berbagai variasi tugas
4. Ketertarikan
5. Saya menyukai pekerjaan
terhadap
yang saya lakukan sekarang
pekerjaan
ini 6. Pekerjaan ini sangat penting bagi saya
2. Atasan
1. Sikap atasan
1. Atasan langsung saya
terhadap
selalu memberikan feedback
bawahan
terhadap hasil pekerjaan saya 2. Atasan saya memberikan
arahan kerja yang jelas 3. Atasan saya menghargai pendapat saya
3. Teman Sekerja
2. Hubungan
4. Saya mempunyai
antara atasan
hubungan yang baik dengan
dan bawahan
atasan langsung saya
1. Hubungan
1. Saya merasakan
dengan rekan
kenyamanan ketika
kerja
berhubungan dengan rekan kerja
2. Mendapat
2. Saya merasa rekan-rekan
bantuan dari
kerja akan membantu saya
rekan
saat dibutuhkan 3. Saya merasa rekan kerja saya kurang bersedia membantu jika saya mengalami kesulitan
3. Mampu
4. Saya merasa dapat
bekerja sama
bekerja sama dengan rekan
dengan rekan
kerja untuk menyelesaikan
kerja
pekerjaan
4. Kesempatan Promosi
1. Kebijakan
1. Perusahaan memberikan
promosi
kenaikan jabatan berdasarkan kinerja karyawan
2. Promosi
2. Proses kenaikan jabatan
yang adil
terbuka bagi siapa saja tanpa terkecuali 4. Perusahaan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap karyawan untuk naik jabatan
5. Gaji
1. Sistem
1. Gaji diterima tepat pada
pemberian gaji
waktunya
2. Kesesuaian
2. Saya merasa gaji yang
gaji dengan
saya terima sesuai dengan
pekerjaan
pekerjaan yang saya lakukan 3. Saya merasa gaji yang diterima sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan saya 4. Gaji yang saya terima kurang sesuai dengan yang
saya harapkan
3. Kesesuaian
5. Saya menerima
tunjangan
kompensasi yang memadai jika bekerja lembur 6. Tunjangan yang diberikan kepada saya memadai
6. Kondisi Kerja
1. Kenyamanan
1. Saya merasa nyaman
ruang kerja
dengan ruang kerja saya 2. Saya puas dengan kebersihan ruang kerja
2. Jam kerja
3. Saya puas dengan pengaturan jam kerja karyawan
3. Fasilitas
4. Saya mendapatkan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk mendukung pekerjaan saya 5. Perusahaan memenuhi sarana kerja yang dibutuhkan karyawan
Sumber: Peneliti 3.4 Setting Lokasi
Penelitian mengenai Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kepuasan Kerja Karyawan ini dilakukan di Biznet Networks, Jakarta. Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih empat bulan mulai dari Oktober 2011 hingga Januari 2012.
3.5 Instrumen Penelitian dan Pengukuran 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus (Oei, 2005:38). Data ini tidak tersedia sebelumnya, sehingga periset perlu melakukan pengumpulan data sendiri. Untuk mengambil data secara kuantitatif, yaitu dengan pemberian kuesioner, membutuhkan 42 karyawan Customer Care. Untuk mengambil data secara kualitatif, yaitu dengan metode wawancara, membutuhkan 6 karyawan. Pengambilan sampel untuk diwawancarai ini berdasarkan kesediaan dari karyawan untuk diwawancarai, karena Customer Care harus selalu siap menerima telepon ketika jam kerja. Karyawan yang bersedia berjumlah 6, wawancara dapat dilakukan ketika jam pergantian shift kerja karyawan.Berikut ini adalah cara yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data primer: a. Observasi:
Metode observasi dijalankan dengan mengamati dan
mencatat pola perilaku orang, objek, atau kejadian-kejadian melalui cara yang sistematis (Malhotra, 2010 dalam Oei, 2005:53). Peneliti melakukan observasi langsung ke Divisi Customer Care Biznet Networks yang menjadi obyek penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. b. Wawancara tidak terstruktur: Mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan mengenai masalah-masalah yang diteliti secara langsung kepada pihak yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu karyawan-karyawan
Biznet Networks, baik yang berada di Divisi Customer Care ataupun Divisi lain. c. Survei: Data dikumpulkan dengan menanyai karyawan melalui daftar pertanyaan atau kuesioner terstruktur. Survei yang diberikan merupakan pertanyaan standar. Standar disini berarti antara satu responden dengan responden lain diberi pertanyaan yang sama. Penelitian ini dalam hal mendapatkan data dari responden menggunakan metode survey, dengan berupa kuesioner atau angket, dengan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian. Yang dimaksudkan sikap menurut Thurstone yang dikutip dari Sarwono (2006) ialah ”1) pengaruh atau penolakan, 2) penilaian, 3) suka atau tidak suka, 4) kepositifan atau kenegatifan terhadap suatu obyek psikologis”. Biasanya sikap dalam skala likert diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral sampai yang paling positif. Biasanya skala likert menggunakan 5 kategori. Menurut Zikmund (1997) yang dikutip dari Oei (2006:89) menyatakan bahwa ”Penggunaan kategori yang terlalu banyak (misalnya sampai dengan 9 kategori) seringkali justru membingungkan responden”. Kategori yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu favorable dan unfavorable. Untuk kategori yang favorable adalah: a. Sangat Setuju, bernilai 5 b. Setuju, bernilai 4 c. Kurang Setuju, bernilai 3 d. Tidak Setuju, bernilai 2 e. Sangat Tidak Setuju, bernilai 1
Untuk kategori yang Unfavorable sebagai berikut:
a. Sangat Setuju, bernilai 1 b. Setuju, bernilai 2 c. Kurang Setuju, bernilai 3 d. Tidak Setuju, bernilai 4 e. Sangat Tidak Setuju, bernilai 5
Sedangkan untuk data sekunder, menurut Oei (2005:33) data yang telah dikumpulkan pihak lain, bukan oleh periset sendiri, untuk tujuan lain. Peneliti hanya memanfaatkan data yang ada untuk penelitiannya. Berikut ini adalah cara yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data sekunder melalui Studi Kepustakaan khususnya tentang Kepuasan Kerja karyawan dalam bekerja yang diperoleh dari: a. Data Internal, yaitu data yang bersifat intern atau dari dalam Biznet Networks dimana peneliti berada, seperti catatan atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan skripsi ini. b. Data Eksternal, yaitu memperoleh data dari luar perusahaan, dengan cara membaca buku, majalah, buku-buku literature, referensi, internet, dan lain-lain yang berkaitan dengan skripsi agar dapat digunakan dalam pembahasan skripsi ini.
3.5.2 Teknik Pengukuran 3.5.2.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila
skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sarwono, 2006). Menurut Azwar (2010) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan atau valid, tetapi Azwar juga mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan batas kriteria 0,30 menjadi 0,25, tetapi menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan. Uji validitas penelitian ini menggunakan software SPSS.
3.5.2.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu pengukuran yang digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Kuesioner yang tidak reliabel maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Pengukuran reliabilitas dalam pengukuran ini menggunakan metode Cronbach Alpha. Menurut Sekaran (1992) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Pengukuran ini menetapkan batas minimum α = 0,7. Apabila hasil uji reliabilitas dengan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,7 maka variabel-variabel yang ada dinyatakan reliabel. Perhitungan untuk uji reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS.
3.6 Prosedur Berikut ini adalah prosedur yang dilakukan selama pelaksanaan penelitian yang meliputi beberapa tahap, yaitu: 1. Persiapan.
a. Merancang instrumen penelitian kuesioner untuk mengukur kepuasan kerja karyawan dan pedoman wawancara. b. Mengurus perizinan penelitian Biznet Networks.
2. Pengumpulan data. Peneliti mengumpulkan data dengan memberikan kuesioner kepada seluruh karyawan Customer Care Biznet Networks yang ada, yaitu berjumlah 42 karyawan, tetapi yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 36 orang. Setiap karyawan mendapatkan satu kuesioner kepuasan kerja. Kemudian ada juga pengumpulan data secara kualitatif dengan menggunakan wawancara terhadap enam orang karyawan. Pemberian kuesioner dilakukan pada tanggal 23 Desember 2011, serta pengambilan wawancara dilakukan pada tanggal 7 Januari 2012.
3. Pengolahan data Hasil data dari kuesioner diolah kemudian didapatkan bahwa ada dua item yang harus dibuang, karena memiliki validitas yang rendah. Kemudian dilakukan uji coba lagi, dan didapatkan hasil validitas dan reliabilitas yang baik. Teknik pengolahan data menggunakan analisa statistik deskriptif,
4. Penyajian hasil penelitian yang dilakukan.