BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas tentang metode yang digunakan pada penelitian ini yang meliputi objek penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, definisi operasional variabel serta skala pengukuran variabel.
A. Objek penelitian Objek dalam penelitian ini adalah para nasabah pengguna Internet banking di Surakarta.
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kausal komparatif (causal comparative research), yaitu suatu penelitian yang menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada serta mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data-data tertentu.
C. Teknik Pengambilan Data
a) Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2005) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tempat dimana penulis mengadakan penelitian untuk diamati dan dicatat. Dalam hal ini data primer berupa hasil presepsi kuesioner tentang atribut inovasi keuangan terhadap adopsi internet banking oleh para nasabah pengguna Internet banking di Surakarta. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari survey yang dilakukan oleh peneliti. Dimana survey ini dilakukan dengan membagi kuesioner pada responden yang dijadikan sampel. b) Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, peneliti mengguakan metode survey melalui pembagian kuesioner kepada responden. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006). Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden penelitian yaitu pertanyaan atau pernyataan yang berkaitan dengan praktik inovasi, dan adopsi Internet banking.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah para nasabah pengguna Internet banking di wilayah Surakarta.
2.
Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati (Sekaran, 2006). Menurut data yang dilansir oleh TOP BRAND AWARD peneliti menentukan sampel dari bank bank yang memiliki peringkat top brand yaitu, BCA (Bank Central Asia), Mandiri, BRI (Bank Rakyat Indonesia), dan BNI. Sampel pada penelitian ini adalah para nasabah pengguna Internet banking di Wilayah Surakarta yang berjumlah 120 Nasabah yang mengunakan Internet banking (BCA,Mandiri,BRI,BNI). Jumlah populasi yang dijadikan
sampel
sebanyak
120
responden,
mengacu
pada
pedoman
pengambilan sampel dari Sekaran (2006) yaitu pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variabel yang akan dianalisis. Jumlah variabel yang dianalisis sebanyak 5, jadi minimal sampelnya adalah 50. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu purposive sampling. Menurut (Sugiyono, 2006: 77) Non probability sampling dalah teknik sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Purposive sampling adalah teknik mengambil sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah, atau strata, melainkan berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu (Arikunto:2006).
E. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional merupakan variabel terikat (dependen) yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (independen) (Sugiyono,2012). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel Independen
Variabel Independen adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubah atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2000). Variabel independen dalam penelitian ini adalah kapabilitas inovasi yang terdiri dari: a. Persepsi Kemudahan Penggunaan (X1) Persepsi kemudahan menjelaskan sejauh mana inovatif internet banking. Produk ini mudah untuk memahami dan beroperasi. (Black dkk, 2001),anggapan pelanggan tentang inovasi yang kompleks akan memakan banyak waktu sebelum diadopsi bank perlu untuk membuat percaya kepada pelanggan mereka. Dengan kata lain, dirasakan kemudahan penggunaan saat datang ke produk internet banking yang inovatif diharapkan memiliki pengaruh positif adopsi. Sebuah studi yang dilakukan (Kent, 2008) di Estonia menetapkan bahwa Persepsi kemudahan penggunaan penggunaan produk perbankan yang inovatif positif mempengaruhi adopsi pelanggan seperti inovasi. Indikator variabel dalam peneitian ini adalah kemudahan pengoperasional internet banking, kemudahan penggunaan internet banking, dan kesulitan penggunaan internet banking (Karahana et al., 1999). b. Persepsi Resiko Keuangan (X2) Persepsi resiko keuangan mengacu pada potensi kerugian keuangan akibat kesalahan transaksi atau penyalahgunaan rekening bank. (Kuisma, 2007) menunjukkan bahwa banyak konsumen menolak menggunakan produk internet banking yang inovatif karena mereka takut kerugian tersebut. Off-line bank umumnya mempekerjakan tenaga administrasi untuk memverifikasi apakah rekening penerima pembayaran jumlah dan jumlah disimpan atau ditarik akurat, tapi perlindungan seperti jarang tersedia di perbankan online, dan ini dapat membangkitkan perasaan tidak aman dan ketidakpastian. Beberapa peneliti telah menambahkan risiko dianggap faktor penting untuk diadopsi (Tan dan Teo, 2000; Polatoglu dan Ekin, 2001). Kurangnya keamanan dan kemungkinan privasi
kekhawatiran telah diakui sebagai kendala utama untuk adopsi. Indikator dalam variabel ini adalah tingginya risiko, keamanan bertransaksi, kekhawatiran bertransaksi, dan kenyamanan bertransaksi (Featerman MS and Pavlou PA, 2003). c. Kesesuaian (X3) Menurut (Rogers, 2003, p. 15) menyatakan bahwa,“kesesuaian sejauh mana suatu inovasi dianggap sebagai konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi potensial”. Sebuah inovasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan individu dapat mempengaruhi negatif atau adopsi inovasinya (Sherry, 1997; McKenzie, 2001). Indikator dalam variabel ini adalah sesuai kebutuhan, mendukung kebutuhan, sesuai dengan keinginan, dan membutuhkan perubahan (Karahana et al., 1999).
d. Persepsi Kemanfaatan (X4) Persepsi kemanfaatan sebagai atribut adopsi inovasi berarti bahwa baru layanan inovatif harus dianggap lebih baik dari pendahulunya (Eriksson et al, 2008). Dalam kasus produk perbankan yang inovatif seperti internet banking, ATM dan mobile banking, manfaat yang dirasakan dicapai terutama melalui menambahkan kenyamanan dalam bentuk kebebasan dari waktu dan kendala khusus. Produk perbankan yang inovatif membantu konsumen mengelola anggaran pribadi mereka lebih efisien, memungkinkan mereka untuk mengawasi status akun mereka dan masalah keuangan lainnya. Menurut Tan dan Teo (2000), manfaat yang dirasakan terutamadiukur dengan menilai keunggulan inovasi dalam hal kenyamanan keseluruhan. Kolodinsky et al (2004), menunjukkan bahwa manfaat yang dirasakan secara positif berkaitan dengan adopsi konsumen (penggunaan terus-menerus) produk perbankan yang inovatif. Indikator dalam variabel ini adalah kecepatan bertransaksi, mendukung aktivitas, dan dukungan manfaat menggunakan internet banking (Karahana et al., 1999).
e. Kualitas informasi dan bimbingan oleh bank (X5) Laukkanen dan Kiviniemi (2010) mendukung hal ini, bahwa pendidikan dan bimbingan yang ditawarkan oleh bank-bank memiliki pengaruh positif terhadap adopsi internet banking. Menurut mereka, pendidikandan bimbingan menciptakan kesadaran yang diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dari teknologi inovatif itu sendiri. Indikator dalam variabel ini adalah keakuratan informasi, informasi yang dapat dipercaya, informasi yang disajikan secara urut,
informasi yang relevan, dan kejelasan informasi (Laukkanen dan Kiviniemi, 2010).
2.
Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Sugiyono, 2000). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah adopsi internet banking (Y). Adopsi, yaitu proses yang dilalui seseorang dalam merespon sebuah produk atau teknologi yang baru sampai pada tahap pengambilan keputusan dengan tujuan agar teknologi dapat diadopsi atau digunakan. Internet banking sebuah teknologi yang baru dan dikenalkan pada nasabah dengan tujuan agar nasabah dapat menggunakan teknologi tersebut dan dapat membantu atau mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Indikator dalam variabel ini adalah kesadaran nasabah terhadap kehadiran internet banking, minat nasabah untuk mencari informasi tentang internet banking, penilaian nasabah terhadap internet banking, percobaan yang dilakukan untuk mengetahui manfaat dan kegunaan internet banking, pengadopsian layanan internet banking (Gigih, 2015).
F. Skala Pengukuran Variabel Untuk mengukur tanggapan atau sikap responden, penulis mennggunakan skala likert. Dalam skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen yang dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan (Sugiyono, 2012). Dalam skala likert umumnya berisi lima bagian skala terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner, diantaranya: 1. Sangat Tidak Setuju
(SS)
mempunyai skor 1
2. Tidak Setuju
(S)
mempunyai skor 2
3. Netral
(N)
mempunyai skor 3
4. Setuju
(TS)
mempunyai skor 4
5. Sangat Setuju
(STS) mempunyai skor 5
G. Metode Analisis 1. Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian. Dalam penelitian ini uji validitas dipergunakan untuk mengukur apakah kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan sudah sesuai atau benar. Uji validitas pada dasarnya dilakukan dengan melihat korelasi antara skor dari masing-masing data dibanding dengan skor totalnya. Dalam uji validitas tersebut, validitas dapat dicek melalui nilai signifikansi yaitu jika α≤ 0,05, maka kuesioner dianggap valid (Imam Ghozali,2001).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran eksistensi sekor yang dapat dicapai oleh orang yang sama pada kesempatan yang berbeda. Uji realibilitas adalah salah satu cara untuk melihat apakah alat ukur yang berupa kuesioner yang digunakan konsisten atau tidak. Untuk memeriksa reliabilitas suatu kuesioner, variabel-variabel yang ada tersebut dikelompokan menjadi beberapa kelompok (Rangkuti, 2002). Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0. pengujian reliabilitas dilakukan dengan cronbach alpha, suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,6. Dalam pengkukuran ( Triton, 2005 ) mengklasifikasikan nilai cronbach alpha sebagai berikut:
-
Nilai 0,00 – 0,20 dikategorikan kurang reliabel
-
Nilai 0,21 – 0,40 dikategorikan agak reliabel
-
Nilai 0,41 – 0,60 dikategorikan cukup reliabel
-
Nilai 0,61 – 0,80 dikategorikan reliabel
-
Nilai 0,81 – 1,00 dikategorikan sangat reliabel
3. Analisis Diskriptif Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana untuk memberikan gambaran mengenai masalah yang ada (Sugiyono, 2004). Analisis ini dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data secara sistematis sesuai fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Hasil analisis deskriptif memuat sifat dan fenomena pada hubungan yang terjalin antara pengguna internet banking dengan produk internet banking. Peneliti menggolongkan responden berdasarkan variabel-vaiabel yang diteliti masing-masing ke dalam tiga kelompok (rendah-sedang-tinggi). Selanjutnya dilakukan pengolahan atas jawaban yang diberikan responden melalui kuesioner
yang diberikan peneliti dengan mengelompokkan jawaban responden ke dalam 3 kelompok tersebut dengan menggunakan rumus (Djarwanto, 1998):
Range Interval = _______ k Range dihitung dengan rumus: Range = Xn-Xi Keterangan: Xn: Nilai pengamatan tertinggi (jumlah item pertanyaan dikalikan skala tertinggi setiap item pertanyaan) Xi: Nilai pengamatan tertendah (jumlah item pertanyaan dikalikan skala terendah setiap item pertanyaan)
4. Analisis Regresi Berganda Metode analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2012). Rumus perhitungan adalah:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +...+ e
Dimana : Y = Adopsi Internet banking α
= Konstanta
persamaan regresi linier berganda
X1 = Persepsi kemudahan X2 = Persepsi resiko keuangan X3 = Kesesuaian X4 = Persepsi Kemanfaatan X5 = Kualitas informasi dan bimbingan oleh bank b
= Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan peningkatan ataupun penurunan variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
e = standard error
H.
Pengujian Hipotesis a. Pengujian model regresi dan R2 dengan uji F Untuk menguji hipotesis yang diajukan, digunakan model analisis berganda. Regresi berganda untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen inovasi secara bersama-sama dengan variabel dependen adopsi internet banking. Pengujian dilakukan dengan menggunakan level signifikan 0,05 (α = 5%). Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, pengujian hipotesisnya:
a) Jika probabilitas tingkat kesalahan F hitung ≤ 0,05 maka terdapat pengaruh variabel inovasi (persepsi kemudahan penggunaan, persepsi risiko, persepsi kesesuaian, persepsi manfaat) secara bersama-sama terhadap adopsi internet banking. b) Jika probabilitas tingkat kesalahan F hitung > 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel inovasi (persepsi kemudahan penggunaan, persepsi risiko, persepsi kesesuaian, persepsi manfaat, kualitas pendidikan dan bimbingan oleh bank) secara bersama-sama terhadap adopsi internet banking. b. Uji koefisien regresi dengan uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
inovasi yang
meliputi persepsi kemudahan penggunaan, risiko keuangan, kesesuaian, manfaat yang dirasakan terhadap adopsi internet bankingpada nasabah pengguna internet banking di Surakarta. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, pengujian hipotesisnya sebagai berikut : a) Jika probabilitas tingkat kesalahan t hitung ≤ 0,05 maka terdapat pengaruh positif
variabel
persepsi
kemudahan
penggunaan,
risiko
keuangan,
kesesuaian, manfaat yang dirasakan terhadap adopsi internet banking. b) Jika probabilitas tingkat kesalahan t hitung > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh positif variabel persepsi kemudahan penggunaan, risiko keuangan, kesesuaian, manfaat yang dirasakan terhadap adopsi internet banking.