27
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisis Sistem
Dalam membangun sebuah perangkat lunak perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi dilakukan beberapa tahap analisis yaitu: 1. Menentukan masalah yang akan dibangun untuk sebuah perangkat lunak sistem pakar. Sistem yang akan dibangun merupakan sebuah perangkat lunak sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi. 2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun sistem, yaitu berupa informasi tentang jenis-jenis penyakit dan obat-obatannya melalui literatur dan observasi yang digunakan sebagai base knowledge. 3. Mempersentasikan pengetahuan kedalam tabel gejala yang telah di analisis, aturan pakai serta pohon pelacakan, penelusuran gejala dan jenis penyakit. 4. Ulasan sistem yang dibuat.
Universitas Sumatera Utara
28
3.1.1
Analisis Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah membuat suatu sistem yang dapat memiliki kepastian berdasarkan data yang diambil dari buku pedoman penggunaan obat bebas dan bebas terbatas. Penerapan sistem pakar dalam permasalahan pemberian obat-obatan yang benar meliputi pengumpulan data jenisjenis penyakit, defenisi penyakit dan solusi dalam menangani penyakit tersebut.
3.1.2
Identifikasi Masalah
Langkah pertama dalam mengembangkan sistem pakar adalah mendefenisikan masalah yang akan dikaji, dalam hal ini adalah dengan mengidentifikasi permasalahan yang akan dibuat terlebih dahulu, adapun masalah-masalah yang akan diambil dalam pembangunan sistem pakar ini untuk mendiagnosa penyakit pada seseorang serta cara penanganannya. Jenis-jenis penyakit, defenisi penyakit dan gejala-gejalanya adalah sebagai berikut: 1.
Batuk
Batuk merupakan refleks yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran pernapasan. Bila terdapat benda asing selain udara yang masuk atau merangsang saluran pernapasan, otomatis akan batuk untuk mengeluarkan atau pernapasan atas (misalnya batuk-pilek, flu) dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. Ada dua jenis batuk yaitu batuk berdahak dan batuk kering. Batuk
Universitas Sumatera Utara
29
berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya dahak dari batang tenggorokan. Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai keluarnya dahak. Gejala-gejala penyakit batuk adalah pengeluaran udara dari saluran pernapasan secara kuat, yang mungkin disertai
dengan pengeluaran dahak,
tenggorokan sakit dan gatal. 2.
Flu
Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya tahan tubuh tinggi biasanya sembuh sendiri tanpa ada obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang memiliki daya tubuh rendah lebih cenderung menderita komplikasi saperti infeksi bakteri sekunder. Gejala-gejala flu adalah Demam, sakit kepala, nyeri otot, mata berair, batuk, bersin, hidung berair, Sakit tenggorokan. 3.
Demam
Demam bukan suatu penyakit , tetapi hanyalah merupakan gejala dari suatu penyakit. Suhu tubuh normal 370 C. Apabila suhu tubuh labih dari kenaikan shuh 37,20C pagi hari dan lebih dari 37,70C pada sore hari berarti demam. Kenaikan suhu 380C pada anak-anak dibawah lima tahun dapat menyebabkan kejang dengan gejala antara lain: tangan dan kaki kejang, mata melihat ke atas, gigi dan ,ulut tertutup rapat, serta penurunan kesadaran. keadaaan demikian segera dibawa kedokter. Gejala-gejala demam adalah Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas , sedang tangan dan kaki dingin, mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu meningkat dengan cepat. 4.
Nyeri
Nyeri merupakan suatu gejala yang menunjukan adanya gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi dan kejang otot.
Universitas Sumatera Utara
30
Contoh : nyeri karena sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, nyeri karena sakit gigi, dan lain-lain. Obat nyeri adalah obat yang mengurangi nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. 5.
Sakit maag
Sakit maag adalah peningkatan produksi asam lambung sehingga terjadi iritasi lambung. Maag atau sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa nyeri atau pedih pada ulu hati meskipun baru selesai makan. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau di waktu lapar dan hilang setelah makan, biasanya karena produksi asam lambung berlebihan dan belum menderita sakit maag. Gejalagejala sakit maag adalah Nyeri serta rasa panas pada ulu hati dan dada, mual, kadang disertai muntah dan perut kembung. 6.
Kecacingan
Kecacingan adalah penyakit dimana seseorang memiliki cacing didalam ususnya dan menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Gejala-gejala kecacingan adalah mengeluarkan cacing pada saat buang air besar atau muntah, Badan kurus dan perut buncit, kehilangan nafsu makan, lemas, lelah, pusing, nyeri kepala, gelisah, dan sukar tidur, gatal-gatal disekitar dubur terutama pada mala hari, gangguan lambung,kejang perut disertai diare, kehilangan berat badan, demam, gangguan saluran pencernaan, pusing nyeri kepala, gatal didaerah masuknya cacing. 7.
Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam sehari, biasanya disertai sakit dan kejang perut. Jenis-jenis diare antara lain:
Universitas Sumatera Utara
31
a.
Diare akut disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, obat-obat tertentu atau penyakit lain. Gejala diare akut adalah tinja cair, terjadi mendadak, badan lemas kadang demam dan muntah, berlangsung beberapa jam sampai bebarapa hari.
b.
Diare kronik, yaitu diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu lam, berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
c.
Disentri adalah diare disertai dengan darah dan lendir. Gejala-gejala diare adalah frekuensi buang air lebih besar melebihi normal,
kotoran cair, sakit/kejang perut, demam, muntah-muntah. Gejala pada anak-anak: a.
dehidrasi ringan/sedang, gelisah, rewel, mata cekung, mulut kering, sangat haus, kulit kering.
b. Dehidrasi berat, lesu, tak sadar, mata sangat cekung, mulut sanagt kering, malas/tidak bisa minum, kulit sangat kering. 8.
Biang keringat
Biang keringat adalah masalah kulit yang biasa terjadi pada cuaca panas dan lembab, tetapi tidak berbahaya. Gejala-gejala biang keringat adalah bintil-bintil halus kemerahan, terutama pada daerah-daerah lipatan tubuh seperti leher, lipat tangan, lipat saku, di bawah payudara,(pada wanita), lipatan paha, lipatan kulit kaki (bayi) dan lipatan lutut, kemerahan, lembab, gatal. 9.
Jerawat
Jerawat adalah istilah awam untuk Acne vulgaris, yang biasa terjadi pada usia remaja ketika terjadi perubahan hormon sehingga menghasilkan lebih banyak minyak. Gejala jerawat adalah bintik merah menonjol dan sakit, dapat berisi nanah,
Universitas Sumatera Utara
32
biasa di bagian, wajah. bisa juga timbul di bagian kulit kepala, leher, punggung dan dada bagian atas, bintik putih/hitam yang menonjol dan tidak sakit. 10.
Kadas/kurap dan panu
Kadas atau kurap merupaka infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini bisa mengenai semua bagian kulit tetapi biasa ditemukan di bagian kepala, kuku, lipatan lengan, lipatan paha atau kaki. Panu juga merupakan suatu infeksi jamur pad kulit. Penyakit ini biasanya tidak memberikan keluhan yang berarti . munculnya ditadnai dengan bercak bersisik halus yang berwanra putih kingga kecoklatan. Gejal-gejala kadas/kurap adalah lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan bersisik, bagian tengah agak cekung dan sering bebas dari peradangan, sangat gatal,terutama saat berkeringat, peradangan kulit, biasanya akibat garukan, pada kepala: lesi berupa bercak-bercak kebotakan kadang-kadang beradang jelas, kadang-kadang tidak beradang, pada kuku: penebalan kuku/jaringan dibawah kuku, lama-lama kuku akan rusak dan lepas Gejala-gejala panu adalah bercak putih pada kulit dengan batas tegas, bersisik halus, gatal terutama bila keringat. 11.
Ketombe
Ketombe adalah pengelupasan kulit kepala dalam jumlah kecil dari kulit kepala yang kelihatan normal. Ketombe bukan disebabkan oleh kulit kepala yang kotor, namun apabial kulit kepala jarang dicuci makan akan menambah penumpukan kulit kepala yang terkelupas. Gejala-gejala ketombe adalah kepala gatal, dan terdapat pengelupasan kulit, kulit kepala kering/agak berminyak, kotoran putih(kulit yang
Universitas Sumatera Utara
33
terkelupas) dengan mudah bisa di hilangkan masalah ketombe kadang di ketahui setelah kotoran putih jatuh di bahu. 12.
Kudis
Kudis merupakan suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit. Meskipun tidak berbahaya, rasa gatal yang hebat dapat mengganggu. Kudis dapat menular ke orang lain. Gejala-gejala kudis adalah terdapat bintil kecil berwarna merah pada kulit, biasanya pada tangan, lipat siku, sekitar alat kelamin, dan lipatan tubuh lainnya, garis berwarna putih/merah di kulit (merupakan liang pada kulit yang dibuat oleh tungau unutk menaruh telurnya, rasa gatal yang hebat, luka/koreng yang disebabkan oleh garukan. 13.
Kutil
Kutil adalah jaringan yang tumbuh yang disebabkan oleh virus. Kutil dapat tumbuh dimana saja bagian tubuh terutama dibagian tangan dan kaki. Gejala-gejala kuti adalah saat berjalan terasa nyeri, adanya penebalan jaringan kulit permukaan tidak rata, kulit dikaki bisa terasa sakit bila tertekan saat berdiri. 14.
Luka bakar
Luka bakar adalah cedera pada jaringan kulit yang disebabkan oleh api (panas kering) ataupun oleh cairan panas (panas basah). Derajat rasa sakit tidak berhubungan dengan derajat cedera. Gejala-gejala tergantung kepada derajat kegawatan luka bakar a. Luka bakar permukaan : kemerahan, sangat kesakitan, b. Luka bakar sedang : kulit melepuh, terkelupas, bengkak, sangat kesakitan c. Luka bakar dalam : kulit warna putih dan seperti lilin/hitam dan hangus, tidak terasa sakit.
Universitas Sumatera Utara
34
15.
Luka iris dan luka serut
Luka iris adalah luka karena benda tajam dengan pinggiran-pinggiran luka yang rapi. Luka serut (gesekan/abrasi) adalah suatu cedera pada permukaan kulit. Gejalagejala sobekan pada kulit yang mungkin membuat cedera jaringan kulit di bawahnya, pendarahan yang sedikit samapi sedang yang akan berhenti sendiri, sakit/nyeri.
3.2 Perancangan Sistem
Diagram konteks atau sering juga disebut juga dengan model sistem fundamental memepersentasikan seluruh sisitem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input output yang di tunjuk oleh anak panah yang masuk dan keluar secara beraturan.
Gambar 3.1 Konteks Diagram
Universitas Sumatera Utara
35
3.2.1
Data Flow Diagram (DFD)
Dari diagram konteks diatas, aliran data yang ada pada sistem digambarkan dengan lebih rinci menggunakan data flow diagram.
3.2.2.1 DFD Level 0 Data penyakit
USER Info penyakit
Data relasi
Data penyakit Pakar
1.0 Data penyakit
Pengolahan Data Info gejala yang telah dihapus, ditamabah Info kerusakan yang dihapus ,diubah,dan ditamba Info relasi yang telah dihapus, diubah, dan ditambah Info pakar yang telah dihapus, diubah dan ditambah Data gejala yang telah dihapus, ditambah Data penyakit yang telah dihapus, diubah dan ditambah Data penyakit yang telah dihapus,diubah dan ditambah Data pakar yang telah dihapus, diubah dan tambah
Info penyakit Yang di olah
Info relasi Yang diolah
relasi
Penyakit Info penyakit Data gejala
Gejala
Info penyakit
2.0 Diagnosa
Info gejala Yang diolah
Penyakit
pakar
Universitas Sumatera Utara
36
Gambar 3.2 DFD Level 0 3.2.2.2
DFD Level 1 Proses Pengolahan Gejala
Id pakar valid
Info gejala yang sudah ditambah
data gejala yang akan ditambah
3.1.1 Tambah
info gejala yang sudah ditambah
Id pakar valid Data gejala yang diedit
Data gejala yang akan
info gejala yang sudah diedit
diubah
Pakar
Gejala
3.1.2
info gejala yang akan
diubah
Edit
Id pakar valid
Data gejala yang akan Dihapus
3.1.3 Hapus
Data gejala yang dihapus Info gejala yang sudah dihapus
Gambar 3.3 DFD Level 1
Universitas Sumatera Utara
37
3.2.2.3
DFD Level 1 Proses Pengolahan Obat
Id pakar valid
Info obat yang sudah ditambah
data obat yang akan ditambah
3.1.1 Tambah
info obat yang sudah ditambah
Id pakar valid Data obat yang diedit
Data obat yang akan
info obat yang sudah diedit
diubah
Pakar
Obat
3.1.2
info obat yang akan diubah
Edit
Id pakar valid
Data Obat yang akan Dihapus
3.1.3 Hapus
Data Obat yang dihapus Info obat yang sudah dihapus
Gambar 3.4 DFD Level 2
Universitas Sumatera Utara
38
3.2.2.4
DFD Level 1 Proses Pengolahan penyebab
Id pakar valid
Info penyebab yang sudah ditambah
data obat yang akan ditambah
3.1.1 Tambah
info penyebab yang sudah ditambah
Id pakar valid Data penyebab yang diedit
Data penyebab yang akan
info penyebab yang sudah diedit
diubah
Pakar
penyebab
3.1.2
info penyebab yang akan diubah
Edit
Id pakar valid
Data penyebab yang akan Dihapus
Data penyebab yang dihapus
3.1.3 Hapus
Info penyebab yang sudah dihapus
Gambar 3.5 DFD Level 3
Universitas Sumatera Utara
39
3.2.2.5
DFD Level 1 Proses Pengolahan penanganan
Id pakar valid
Info penanganan yang sudah ditambah
data penanganan yang akan ditambah
3.1.1 Tambah
info penanganan yang sudah ditambah
Id pakar valid Data penanganan yang diedit
Data penangana yang akan
info penanganan yang sudah diedit
diubah
Pakar
penanganan
3.1.2
info penanganan yang akan diubah
Edit
Id pakar valid
Data penanganan yang akan Dihapus
Data penanganan yang dihapus
3.1.3 Hapus
Info penanganan yang sudah dihapus
Gambar 3.6 DFD Level 4
Universitas Sumatera Utara
40
3.2.2.6
DFD Level 1 Proses Pengolahan Penyakit
Id pakar valid
Info Penyakit yang sudah ditambah
data Penyakit yang akan ditambah
3.1.1 Tambah
info Penyakit yang sudah ditambah
Id pakar valid Data Penyakit yang diedit
Data Penyakit yang akan
info Penyakit yang sudah diedit
diubah
Pakar
penyakit
penyaki t
3.1.2
info Penyakit yang akan diubah
Edit
Id pakar valid
Datar Penyakit yang akan Dihapus
Data Penyakit yang dihapus
3.1.3 Hapus
Info Penyakit yang sudah dihapus
Gambar 3.7 DFD Level 5
Universitas Sumatera Utara
41
3.2.2.7
DFD Level 1 Proses Pengolahan Relasi
Id pakar valid
Info Relasi yang sudah ditambah
data Relasi yang akan ditambah
3.1.1 Tambah
info Relasi yang sudah ditambah
Id pakar valid Data Relasi yang diedit info Relasi yang sudah diedit
Data Relasi yang akan
diubah
Pakar
relasi
3.1.2
info relasi yang akan diubah
Edit
Id pakar valid
Datar Relasi yang akan Dihapus
3.1.3 Hapus
Data Relasi yang dihapus Info Relasi yang sudah dihapus
Gambar 3.8 DFD Level 6
Universitas Sumatera Utara
42
3.2.2.8
DFD Level 1 Proses Pengolahan Pakar
Id pakar valid
Info Pakar yang sudah ditambah
data Pakar yang akan ditambah
3.1.1 Tambah
info Pakar yang sudah ditambah
Id pakar valid Data Pakar yang diedit
Data Pakar yang akan diubah
info Pakar yang sudah diedit
Pakar
pakar
3.1.2
info Pakar yang akan diubah
Edit
Id pakar valid
Datar Pakar yang akan dihapus
3.1.3 Hapus
Data Pakar yang dihapus Info Pakar yang sudah dihapus
Gambar 3.9 DFD Level 7
Universitas Sumatera Utara
43
3.3
Perancangan Data
Perancangan data terdirir dari table Relasi dan struktur table yang terdapat pada ERD dari sistem pakar untuk mendeteksi upaya pengobatan diri sendiri.
3.3.1
Sekema Relasi
Proses relasi antara file merupakan gabungan antar file yang mempunyai kunci utama yang sama, shingga file-file tersebut emnajdi kesatuan yang dihubungkan oleh field kunci tersebut. Pada proses ini elemen-elemen data dikelompokan menajdi suatu file database beserta entitas dan hubungannya. Berikut adalah skema relasi sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
44
Gambar 3.10 Skema Relasi
Universitas Sumatera Utara
45
3.3.2
Struktur Tabel
Table merupakan tempat penyimpanan informasi dari sebuah aliran data dalam sebuah sistem. Berikut dari beberapa tabel sistem yang akan dibangun.
1.
Tabel penyakit Nama Table : penyakit Fungsi : menginputkan data penyakit Table 3.1 Field
Type
Ket
Id
Int(3)
Primary key
Kode-penyakit
Varchar(5)
Primary key
Nama_penyakit
text
Universitas Sumatera Utara
46
2.
Tabel Obat Nama Tabel : obat Fungsi : menginputkan data obat Table 3.2
2.
Field
Type
Ket
Id
Int(3)
Primary key
Kode_obat
varchar(5)
Primary key
Kode-penyakit
Varchar(5)
Nama_obat
text
keterangan
text
Tabel Gejala Nama Tabel : gejala Fungsi : menginputkan data gejala Table 3.3 Field
Type
Ket
Id
Int(3)
Primary key
Kode_gejala
varchar(5)
Primary key
Kode-penyakit
Varchar(5)
Nama_gejala
Text
Universitas Sumatera Utara
47
3.
Tabel Penyebab Nama Tabel : penyebab Fungsi : menginputkan data penyebab Table 3.4
4.
Field
Type
Ket
Id
Int(3)
Primary key
Kode_penyebab
varchar(5)
Primary key
Kode-penyakit
Varchar(5)
Nama_penyebab
Text
Tabel Penanganan Nama Tabel : penanganan Fungsi : menginputkan data penanganan Table 3.5 Field
Type
Ket
Id
Int(3)
Primary key
Kode_penanganan
varchar(5)
Primary key
Kode-penyakit
Varchar(5)
Nama_penanganan
text
Universitas Sumatera Utara
48
5.
Tabel Pakar Nama Tabel : pakar Fungsi : menginputkan data pakar Table 3.6
3.3.3
Field
Type
Username
Varchar(200)
Password
Varchar(200)
Email
Varchar(200)
Ket
ERD (Entity Relationship Diagram)
E-R merupakan cara untuk mengorganisasikan data, dimana diagram ini akan memperlihatkan hubungan entitas yang terdapat dalam sistem. E-R yang diusulkan untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.9.
Universitas Sumatera Utara
49
Gambar 3.11 ERD Sistem Pakar Upaya Pengobatan Diri Sendiri
Universitas Sumatera Utara
50
3.3 Flowchart
Perancangan prosedural pada sistem ini menggunakan flowchart yang berguna untuk menggambarkan tahap penyelesaian suatu masalah dengan menggunakan simbol-simbol. 1.
Flowchart login pakar
Mulai Email dan password
Pengecekan email Dan password
Isi ulang data login pakar login gagal, username dan password tidak cocok
`
Where Email_pakar=email AND Password pakar=password AND status_pakar=masuk
tidak
Ya halaman akun pakar
selesai Gambar 3.12 Flowchart Login Pakar
Universitas Sumatera Utara
51
2.
Flowchart pengolahan data Penyakit
Mulai Tampil form penyakit Iskan penyakit yang akan diinput
isikan kerusakan
Pengecekan inputan y Apakah form== ?
T
Masuk database
Penyakit berhasil di input Selesai Gambar 3.13 Flowchart Pengolahan Data Penyakit
Universitas Sumatera Utara
52
3.
Flowchart pengolahan data Obat
Mulai Tampil form obat isikan obat Isikan obat yang akan diinput
Pengecekan inputan y Apakah form == ?
T
Masuk database
obat berhasil di input selesai Gambar 3.14 Flowchart Pengolahan Data Obat
Universitas Sumatera Utara
53
4.
Flowchart pengolahan data Gejala
Mulai
Tampil form gejala Isikan gejala yang akan diinput
isikan gejala
Pengecekan inputan Y Apakah form == ?
T
Masuk database
gejala berhasil di input
selesai Gambar 3.15 Flowchart Pengolahan Data Gejala
Universitas Sumatera Utara
54
5.
Flowchart pengolahan data Penyebab
Mulai Tampil form penyebab isikan penyebab
Isikan penyebab yang akan diinput
Pengecekan inputan y Apakah form == ?
T
Masuk database
penyebab berhasil di input selesai Gambar 3.16 Flowchart Pengolahan Data Penyebab
Universitas Sumatera Utara
55
Flowchart pengolahan data Penanganan
Mulai Tampil form penanganan Isikan penanganan
Isikan penanganan yang akan diinput
Pengecekan inputan y Apakah form == ?
T
Masuk database
penanganan berhasil di input selesai Gambar 3.17 Flowchart Pengolahan Data Penanganan
Universitas Sumatera Utara
56
6.
Flowcahart Diagnosa Penyakit
Gambar 3.18 Flowchart Diagnosa Kerusakan
Universitas Sumatera Utara
57
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1
Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan sistem yang ada dalam dokumen rancangan sistem yang telah disetujui dan telah diuji, menginstal dan memulai menggunakan sistem baru yang telah dibuat. Adapun langkah-langkah yang dibutuhkan dalam implementasi sistem adalah: 1. Mendapatkan software dan hardware yang tepat/sesuai untuk merancang website. 2. Menyelesaikan rancangan sistem. 3. Menulis, menguji, mengontrol dan mendokumentasikan website. 4. Mendapatkan persetujuan.
4.1.1 Komponen Utama Dalam Sistem
Dalam pembuatan program sistem pakar ini, dan data lainnya yang sudah dirancang membutuhkan perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software)
Universitas Sumatera Utara
58
dan Brainware yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : a.
Perangkat Keras (Hardware) Hardware yang digunakan untuk mendukung sistem ini adalah : 1. Prosesor Dual Core. 2. Hardisk untuk tempat rogram beroperasi dan sebagai media penyimpanan data. 3. Memori minimal 2Gb. 4. Monitor super VGA. 5. Keyboard. 6. Mouse. 7. Dan lain-lain.
b.
Perangkat lunak (Software) Hardware tidak akan memecahkan suatu masalah tanpa adanya komponen software. Adapun software yang sering digunakan dalam pembuatan website ini adalah: 1. Minimal sistem operasi Windows xp 2. Browser untuk menjalakan sistem ini seperti Mozila firefox, Google chrome, Opera, dan lain-lain. 3. XAMPP Version 1.6.4 software yang merangkum Apache 2.2.8 sebagai web server, PHP 5.2.4 sebagai web programming dan MySQL 5.0.45 sebagai database server. 4. Macromedia Dreamweaver 8, Sublime Text, Notepad ++ sebagai web editor. 5. Adobe Photoshop CS5 sebagai desain layout.
Universitas Sumatera Utara
59
c.
Pemakai (Brainware) Dalam mengolah dan menggunkan sistem ini diperlukan tenaga dan sumber daya manusia untuk menjalankan program ini. Pemakai pertama adalah user yang berkonsultasi dengan sistem pakar ini dan yeng kedua adalah sistem pakar itu sendiri atau admin yang mengolah data masukan dari user ataupun dari pakar itu sendiri.
4.2
Tujuan Implementasi Sistem
Adapun tujuan dari implementasi sistem adalah: 1. Memberi rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana pengolahan data dan penyajian informasi. 2. Menyelesaikan rancangan sistem yang ada didalam dokumen sistem yang baru atau yang telah disetujui.
4.3 Tampilan Akhir Website
4.3.1 Halaman index.php
Merupakan halaman utama yang akan diakses pertama kali ketika situs dibuka. Pada halaman ini berisi menu utama beranda, tata cara, syarat dan ketentuan, sistem penilaian dan tentang kami. Halaman ini juga berisi menu pencarian dan login.
Universitas Sumatera Utara
60
Halaman index yang penulis bangun dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 1.Halaman index.php untuk user Merupakan halaman yang dapat diakses oleh user yang mengunjungi situs tersebut. User dapat melihat informasi penyakit.
Gambar 4.1 Halaman index.php untuk user
4.3.2
Halaman index.php untuk admin
Merupakan halaman yang dikhususkan untuk administrator situs, yang jika ingin masuk ke halaman ini harus melakukan login terlebih dulu. Di halaman ini administrator bisa melakukan penambahan, pengeditan maupun penghapusan terhadap data penyakit, gejala, obat, penyebab dan penanganan.
Universitas Sumatera Utara
61
Gambar 4.2 Halaman index.php untuk admin
4.3.3 Halaman tampilpenyakit.php Halaman ini berisi tentang daftar penyakit yang terdapat website, serta sebagai pembantu bagi user yang kurang mengerti dengan daftar penyakit.
Gambar 4.3 Halaman tampilpenyakit.php
Universitas Sumatera Utara
62
4.3.4 Halaman tampilkriteriapenyakit.php Halaman ini berisi tentang obat, penyebab, gejala, penanganan. Yang di tujukan untuk pengguna.
Gambar 4.3 Halaman tampilkriteriapenyakit.php
Universitas Sumatera Utara
63
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dalam penulisan tugas akhir ini telah diuraikan bagaimana perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem pakar ini didesain untuk upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi. 2. Untuk menjalankan sistem ini seorang pengguna harus terkoneksi dengan internet terlebih dahulu. 3. Pengguna bisa langsung menjalankan sistem ini tanpa harus login. 4. Jenis penyakit, gejala, obat, penyebab dan penanganan dapat diubah, ditambah dan dihapus sesuai dengan kebutuhan pakar dari website ini.
Universitas Sumatera Utara
64
5.2
Saran
Dengan selesainya perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendir (upds) atau swamedikasi ini, penulis memiliki beberapa saran dalam pengembangan yang lebih lanjut : 1. Perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendir (upds) atau swamedikasi dikemudian hari dapat dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya dalam bentuk website, tetapi dalam bentuk aplikasi yang bisa di instal pada android, windows phone dan komputerdan dapat diakses tanpa harus terkoneksi dengan internet. 2. Web yang dibuat dikemudian hari ditambah fitur-2 yang lebih menarik, baik dari desain grafis maupun contentnya agar pengunjung tidak bosan.
Universitas Sumatera Utara