BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1
Sejarah Organisasi
Dalam sejarah panjang perminyakan Indonesia disebutkan bahwa pada masa Hindi Belanda, tugas penyediaan dan pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM) dilaksanakan oleh dua perusahaan minyak yakni BPM dan Stanvac. Pada tahun 1961 dibentuk PN. Pertamin yang memiliki organisasi pemasaran di dalam negeri yang sangat kuat di sektor hilir khususnya di bidang pemasaran sehingga pada tahun 1964 PN. Pertamin diberi tanggung jawab oleh Pemerintah untuk mengurus distribusi minyak dalam negeri. Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.27/1968 dibentuk Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PN. Pertamina) sebagai hasil penggabungan dari PN. Pertamin yang bergerak di bidang eksploitasi minyak dengan PN. Pertamin. Untuk memudahkan pendistribusian BBM dan Gas Bumi serta hasil olahannya keseluruhan pelosok negri, di sektor hilir pada saat itu di bentuk Daerah Pemasaran III yang berada dibawah naungan Direktorat Pemasaran Dalam Negeri dan dipimpin oleh Kepala Daerah. Daerah Pemasaran III pada mulanya beralamat di JL. Matraman Raya dengan menggunakan Kantor yang sebelumnya ditempati PN. Pertamin. Peran yang dimilikinya adalah di bidang penyediaan dan pelayanan bahan bakar minyak maupun
34
35
gas bumi, pemasaran hasil-hasil minyak dan gas bumi, produk-produk petrokimia dan produk-produk lainnya di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Pada tahun 1970, kantor Daerah Pemasaran III berpindah ke JL. Juanda No.13 Jakarta dan pada tahun 1974 berpindah lagi ke JL. Kramat Raya 29 Jakarta Pusat. Daerah Pemasaran III pada tahun 1977 mengalami perubahan nama menjadi Unit Pemasaran III dan pada tahun 1987 mengalami perubahan lagi menjadi Unit Pembakalan dan Pemasaran Dalam Negeri III (UPPDN III) yang dikepalai oleh seorang Pemimpin Unit. Perpindahan kantor pusat UPPDN III dilakukan kembali pada tahun 1986 dengan menempati gedung baru di JL. Kramat Raya 59 Jakarta Pusat yang dipergunakan hingga saat ini. Pada tahun 2001, sebutan UPPDN III diubah kembali menjadi Unit Pemasaran III (UPMS III) yang dikepalai oleh General Manager. Dengan terbitnya Undang-Undang Otonomi Daerah yang berakibat terjadinya pemekaran Provinsi Jawa Barat pada tahun 2001, maka terbentuknya Banten menjadi sebuah provinsi, menambah cakupan wilayah kerja Unit Pemasaran III di samping DKI Jakarta dan Jawa Barat. Berdasarkan surat keputusan direksi No. Kpts-113/C00000/2001-SO tanggal 23 Oktober 2001, Pertamina Unit Pemasaran III berada di bawah Bidang Pemasaran dan Niaga, Direktorat Hilir, Secara Operasional, Bidang Pemasaran dan Niaga saat ini memiliki delapan Unit Pemasaran (UPMS) yang tersabar di seluruh wilayah Indonesia, satu unit Pelumas dan 1 unit LPG dan Produk Khusus. Dalam perjalanan usahanya Pertamina kemudian di Jakarta mengalami perubahan bentuk usaha menjadi PT. Pertamina (PERSERO), berdasarkan Surat
36
Keputusan Direksi No. Kpts-019/C00000/2004-SO tanggal 6 April 2004 dari akte pendirian No. 20 tanggal 9 Oktober 2003. Unit Pemasaran III yang berkantor pusat di Jakarta memiliki tugas pokok memenuhi kebutuhan BBM dan memasarkan produk-produk Non BBM di wilayah kerjanya. Selain memiliki kantor cabang di Bandung, UPMS III memiliki beberapa fasilitas di beberapa lokasi : •
Instalasi Tanjung Priok Jakarta dengan kapasitas 136.844 KL, dibangun dan dioperasikan oleh Shell/Stanvac sejak tahun 1940.
•
Depot Pengisian Pesawat Utara (DPPU) Pondok Cabe Ciputat dengan kapasitas 400KL, dibangun dan dioperasikan pada tahun 1971.
•
Pengisian Gas Elpiji Tanjung Priok Jakarta, dengan kapasitas 10.000 MTON dibangun pada tahun 1971 dan dioperasikan pada tanggal 17 Juli 1972.
•
Depot Pelumpang Jakarta dengan kapasitas 320.746 KL, dibangun pada tahun 1972 dan dioperasikan pada tahun 1974.
•
Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma dengan kapasitas 2.100 KL, dibangun pada tahun 1972 dan dioperasikan pada tahun 1975.
•
Depot Tasikmalaya dengan kapasitas 32.968 KL, dibangun pada tahun 1975 dan dioperasikan pada tahun 1977.
•
Pengisian Gas Elpiji Balongan Indramayu degan kapasitas 136 MTON dibangun pada tahun 1975 dan dioperasikan pada tahun 1977.
•
Depot Padalarang dengan kapasitas 58.729 KL, dioperasikan secara resmi pada tanggal 11 Juli 1979.
37
•
Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Cengkareng dengan kapasitas 72.000 KL, dibangun pada tahun 1984 dan beroperasi pada tanggal 1 Maret 1985.
•
Depot Ujungberung Bandung dengan kapasitas 95.117 KL, dibangun pada tahun 1986 dan dioperasikan pada tahun 1987.
•
Terminal Transit BBM Balongan Indramayu dengan kapasitas 178.983 KL, dibangun pada tahun 1992 dan dioperasikan sejak Agustus 1994.
•
Terminal Transit BBM Tanjung Gerem Merak dengan kapasitas 90.732 KL, dibangun pada tahun 1993 dan dioperasikan pada tanggal 7 April 1995.
•
Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Husein Sastranegara Bandung dengan kapasitas 400 KL, dibangun dan dioperasikan pada tahun 1995.
•
STS (Ship To Ship) Teluk Semangka Kabupaten Temangus dengan kapasitas 299.388 KL, dioperasikan pada tanggal 31 Desember 2002.
•
Depot Cikampek Jawa Barat.
Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Perushaan PT. Pertamina (Persero)
38
Kegiatan Produksi (barang/jasa)
Kegiatan
produksi yang dihasilkan oleh PT. PERTAMINA (Persero)
Pemasaran BBM Retail Region III berupa BBM PSO (BBM Bersubsidi) dan BBM NPSO atau BBK (Bahan Bakar Khusus).
BBM PSO (Bahan Bakar Bersubsidi)
BBM Bersubsidi atau BBM PSO mempunyai 4 jenis produk bahan bakar yaitu 1. Premium Premium adalah bahan bakar minyak yang berwarna kekuningan yang jernih.penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin,seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. 2. Minyak Tanah Minyak Tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki titik didih antara 1500C dan 3000C dan tidak berwarna. Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu penerangan, memasak, water heating, dll. Pada umumnya merupakan pemakaian domestic (rumahan) dan usaha kecil. 3. Minyak Solar Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan system injeksi pompa mekanik(injection pump)dan electronic injection ,jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis kendaraan bermotor transportasi dan mesin industri.
39
4. Bio Solar Pertamina siap memproduksi dan menjual biodiesel dari bahan dasar minyak kelapa sawit atau CPO(crude palm oil).Bahan bakar ini secara bertahap akan mengurangi peran solar.
BBM Non-PSO (Non Subsidi) / BBK (Bahan Bakar Khusus)
Bahan Bakar Khusus PERTAMINA mempunyai
4 jenis produk
bahan bakar yaitu : 1. Pertamax Pertamax merupakan bahan bakar ramah lingkungan (unleaded) beroktan tinggi hasil penyempurnaan produk pertamina sebelumnya. Pertamax di tujukan untuk kendaraan yang memasyarakatkan pengguna bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbale (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang di produksi diatas tahun 1990 tertama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters. Bagi pengguna kendaraan yang diproduksi dibawah tahun 1990 tetapi mengiginkan peningkatan kinerja mesin kendaraannya juga dapat menggunakan produk ini. Pertamax merupakan bahan bakar yang sangat bersahabat dengan lingkungan sekitar. 2. Pertamax Plus Merupakan bahan bakar superior Pertamina dengan kandungan energy tinggi dan ramah lingkungan, diproduksi menggunakan bahan baku pilihan berkualitas tinggi sebagai hasil penyempurnaan formula terhadap produk Pertamina sebelumnya.Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi
40
mutakhir yang mempersyaratkan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax Plus sangant direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi rasio > 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injetion (EFI),Variable Value Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochangers dan catalytic converters. Keunggulan dari Pertamax Plus : •
Pertamax Plus terkandung energi besar yang akan membuat pembakaran kendaraan lebih bertenaga, berakselerasi tinggi, lebih responsive dan knock free.
•
Pertamax Plus mampu membersihkan timbunan deposit pada fuel injector,
inlet
valve,
ruang
bakar
yang
dapat
menurunkan
performance mesin kendaraan dan mampu melarutkan air didalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada daluran dan tangki bahan bakar. •
Komposisi bahan baku yang tidak menggunakan campuran timbal dan metal lainnya membuat energy gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan ramah lingkungan.
•
Dapat menekan biaya perawatan dan menghemat konsumsi bahan bakar.
3. Biopertamax Biopertamax adalah bahan bakar kendaraan bermotor moder yang bermutu tinggi dan ramah lingkungan ,hasil pencampuran 95% Pertamax dan 5% Etanol murni.Sebagai energy terbarukan, Biopertamax dapat digunakan pada semua jenis kendaraan non-diesel tanpa adanya modifikasi
41
mesin dan dapat menjaga kelestraian lingkungan secara berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik. Keunggulan Biopertamax : •
Ramah lingkungan/langit biru.
•
Emisi gas buang yang lebih baik
•
Pembakaran lebih sempurna
•
Tidak perlu modifikasi mesin atau alat
•
Memperpanjang umur mesin
•
Merupakan bahan bakar terbarukan
•
Bersifat detergensi(membersihkan ruang bakar)
4. Pertamina DEX Merupakan bahan bakar mesin diesel modern yang telah memenuhi dan mencapai standart emisi gas buang EURO 2, memiliki angka performa tinggi dengan cetane number 53 kelas (HSD mempunyai cetane number 45), memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm,direkomendasikan untuk mesin diesel teknologi terbaru (Diesel Common Rail System), sehingga pemakaian bahan bakarnya lebih irit dan ekonomis serta menghasilkan tenaga yang lebih besar. (sumber : www.bphmigas.com). 3.1.1 Visi Misi PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran III Jakarta mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :
42
3.1.1.1 Visi PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran III mempunyai visi menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia. 3.1.1.2 Misi PT. PERTAMINA (PERSERO) Unit Pemasaran III mempunyai misi yaitu memasarkan produk minyak, gas dan hasil olahannya dengan mengutamakan Etika, Keramahan, Ketepatan dan berwawasan lingkungan dan mengelola usaha dan berorientasi pada pencapaian kinerja terbaik serta menjadi asset unggulan bagi Perusahaan, Pemerintah, Pekerja dan Masyarakat. 3.2
Struktur Organisasi
VP Fuel Retail General Manajer FRM Region III Ast. Manajer
Ast. Manajer Statistic
External Relation
Ast. Sales Analysis
Ast. Manajer Sales
VP
Sales Area Fuel Retail Manajer
Pws. Ut
Pws. Ut. CI &
Statistik
Eval
Ast. SAP Cutomer
Ast. Market Survey
Ast. Estimate & Realisasi
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Pertamina (Persero)
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Secara fisik struktur Organisasi bagian SDM, Umum dan struktur organisasi Unti Pemasaran III Jakarta adalah seperti tergambar sebagai berikut :
43
General Manager Pemasaran BBM Region III Membawahi : 3.2.1 Sekertaris Bertugas untuk mengatur kearsipan dan administrasi perusahaan. 3.2.2 Manager Sales Area Membawahi : •
Sales Area Manager DKI Jakarta
•
Sales Area Manager BODETABEK
•
Sales Area Manager Bandung
•
Sales Area Manager Cirebon
•
Sales Area Manager Banten
3.2.3 Asisten Manager Sales Adm.& Gen. Account Bertugas untuk membantu Manager Sales Area dalam hal pemasaran produk dan pembukaan. 3.2.4 Asisten Manager Statistic & Comp. Intelegence Membawahi : ¾ Pengawas Utama Statistik Membawahi : •
Ast. Sales Analysis
•
Ast. SAP Customer Master Data
44
¾ Pengawas Utama CI & Evaluasi Membawahi :
3.2.5
•
Ast . Market Survey & Promotion
•
Ast. Estimate & Relasi
Tugas Utama Statistic & Comp. Intelegence
1. Mengatur dan mengawasi penyiapan metodologi pengumpulan data dan penelitian data untuk penyusunan statistic. 2. Mengatur dan mengawasi pengumpulan data yang berhubungan dengan pemasaran dan penjualan BBM & BBK serta mengatur analisis dan penelitian agar dilaksanakan sesuai dengan dengan metodologi yang telah ditentukan. 3. Mengarahkan pelaksanaan analisis penjualan agar dapat diketahui kendala yang ada serta menentukan langkah penanggulan lebih lanjut. 4. Menginvetarisasikan kegiatan penjualan BBM PSO dan BBK tahun sebelumnya. 5. Menyiapkan dan melakukan perhitungan untuk penerbitan breakdown target/quota BBM PSO dan BBK berdasarkan sektor Penggunaan, Wilayah Daerah Niaga (WDN) dan Supply Point (Plant) tahun berjalan. 6. Melakukan Penyusunan rencana penjualan BBM PSO & BBK untuk tahun berikutnya per sektor, per Supply Point dan per Kodya/Kabupaten di wilayah Pemasaran BBM Retail Region III. 7. Mengoordinasikan estimasi BBM & BBK dengan Manajemen agar dapat dikirimkan ke Manajemen Suplay & Distribusi. 8. Mengumpulkan dan menyusun data realisasi penjualan BBM dan BBK dari masing-masing depot setiap bulan untuk dilakukan evaluasi perbulan.
45
9. Menyiapkan penerbitan data dan penjualan BBM dan BBK untuk keperluan penilaian
pencapaian
kinerja
Sales
Area
Manager
&
Sales
Respresentasi,pembuatan performance Summary GM, Variance Analysis, Forecast Accuracy Supply Point dan pembuatan laporan penjualan ke Manajemen dan kantor pusat secara akurat dan tepat waktu. 10. Menyiapkan statistic penjualan dan pemasaran BBM jika diperlukan dapat disajikan sesuai kebutuhan. 11. Mengoordinasikan realisasi data penjualan BBM & BBK setiap bulan untuk dilakuakan evaluasi/verifikasi bersama pihak internal dan eksternal (keuangan,
S&D,
Kantor
Pusat,
BPH
Migas,
Satuan
Pengawas
Internal,Departemen Keuangan RI, dll). 12. Meyiapkan proses pembuatan berita acara notulen hasil evaluasi/verifikasi BPH
Migas dan Departemen Keuangan RI untuk diketahui oleh GM
Pemasaran BBM Retail Region III. 13. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penjualan minyak tanah perwilayahan kodya/kabupaten di Pemasaran BBM Retail Region III. 14. Mengkoordinasikan & mengimformasikan penjualan BBM dan BBK perwilayahan sehingga
terpantau jumlah BBM dan BBK yang telah
didistribusikan di wilayah Pemasaran Retail Region III. 15. Membuat dan mengarahkan kegiatan perbaikan data yang terkait dengan SAP Customer Master Data agar dengan ketentuan peruntukan pendistribusian jenis BBM tertentu. 16. Mengkoordinasikan
pembuatan
laporan-laporan
Weekly
Dashboad,
Performance Dialogue, Bulanan, Triwulan dan Tahunan dari fungsi Pemasaran BBM Retail Region III secara tepat waktu.
46
17. Melakukan monitoring & evaluasi penarikan minyak tanah atas wilayah yang telah dilakukan kkinversi Gas LPG.
Tanggung Jawab
1. Tersusunya usulan rencana pengembangan pasar atas dasar permintaan konsumen atau hasil kajian/analisis sebelum mendapat persetujuan dari General Manager. 2. Terselenggaranya pelaksanaan Market Survey. 3. Tersusunya ukuran kinerja terpilih Sales Area Manager dan Sales Respresentative pada masing-masing wilayah kinerjanya. 4. Tersusun forecast penjualan BBM & BBK sebagai bahan kajian manajemen untuk menentukan strategi penyediaan dan penjualan BBM & BBK berikutnya. 5. Terselenggaranya pemantauan aktifitas competitor agar dapat diantisipasi proses bisnisnya untuk dijadikan sebagai tantangan bisnis dimasa dating.
Asisten Manager External Relation Bertugas untuk melakukan hubungan kerjasama dengan pihak-pihak lain dan memberikan kepada masyarakat Indonesia.
3.3
Sistem yang Sedang Berjalan Saat ini PT. Pertamina (Persero) belum menggunakan aplikasi Sistem
informasi geografis dalam program kerja mereka yang berhubungan dengan teknologi informasi secara akurat. PT. Pertamina (Persero) masih menggunakan
47
sistem informasi manajemen untuk kegiatan monitoring terhadap SPBU – SPBU tersebut.
3.4
Permasalahan yang Dihadapi Berdasarkan analisis mengenai sistem yang sedang berjalan di perusahaan
PT. Pertamina (Persero) masih menggunakan sistem informasi manajemen dalam memonitor SPBU – SPBU. Sistem yang sudah berjalan tersebut masih terdapat kekurangan dalam penyajian informasi, karena data – data tersebut belum terintegrasi antara data satu dengan data yang lainnya. Sementara kebutuhan perusahaan semakin lama yang semakin meningkat sehingga diperlukan tampilan data informasi yang lebih lengkap dan akurat dengan menampilkan alamat, lokasi spasial SPBU PT. Pertamina (Persero) di wilayah Jakarta Barat saja, tetapi juga menampilkan fasilitas yang terdapat pada masing – masing SPBU. Sistem yang akan dibuat adalah sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan data spasial dan non-spasial untuk membantu perusahaan dalam mengamati proyek yang sedang berjalan setiap waktu dengan lengkap dan akurat.
3.5
Usulan Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah tersebut kami penulis berinisiatif membuat suatu
aplikasi Sistem informasi geografis berbasiskan web. Aplikasi
ini
nantinya
akan
dapat
menampilkan
suatu
pendataan
terkomputerisasi yang menyediakan informasi spasial berupa sebaran SPBU. Aplikasi tersebut juga dapat menampilkan alamat, fasilitas-fasilitas, dan data penjualan yang dikhususkan untuk user internal perusahaan PT. Pertamina (Persero).
48
Aplikasi tersebut dapat diupdate sesuai dengan perkembangan tiap-tiap proyek pembangunan SPBU-SPBU baru yang sedang berjalan, sehingga perusahaan dapat mengetahui dan memonitor sampai sejauh mana proyek tersebut berjalan.
3.6
Perancangan Database
3.6.1 Kamus Data
1.
Kota (IdKota, NamaKota)
2.
Kecamatan (IdKec, Kecamatan, Area, IdKota)
3.
Jalan (Jn_code, Kelas_jala, Nama_Jalan, Length, IdKec)
4.
SPBU
NamaSPBU,
(IdSPBU,
AlamatSPBU,
FasilitasSPBU,
ProdukSPBU, Jn_code ) 5.
PenjualanProduk
(IdPenjualan,
BulanPenjualan,
TahunPenjualan,
PenjualanProduk, Jumlahpenjualan, IdSPBU )
3.6.2 Spesifikasi File Data
1. Tabel Kota Nama Tabel
=
Kota
Deskripsi
=
Berisi informasi Kota Jakarta Barat
Primary Key
=
IdKota
Tabel 3.1 Tabel Kota
Nama Field
Tipe
Panjang
Keterangan
IdKota
Int
-
Id Kota Jakarta Barat
NamaKota
Varchar
20
Wilayah Kota Jakarta Barat
49
2. Tabel Kecamatan Nama Tabel
=
Kecamatan
Deskripsi
=
Berisi informasi Kecamatan di Jakarta Barat
Primary Key
=
IdKecamatan
Tabel 3.2 Tabel Kecamatan Nama Field
Tipe
Panjang
Keterangan
IdKecamatan
Int
-
Id Kecamatan di Jakrta Barat
Kecamatan
Varchar
20
Nama Kecamatan di Jakarta Barat
Area
Int
-
Luas Area Kecamatan
IdKota
Int
-
Id Kota
3. Tabel Jalan Nama Tabel
=
Jalan
Deskripsi
=
Berisi informasi Jalan
Primary Key
=
IdJalan
Tabel 3.3 Tabel Jalan Nama Field
Tipe
Panjang
Keterangan
Jn_code
Int
-
Id Jalan
Kelas_jala
Varchar
20
Jenis Jalan
Nama_Jalan
Varchar
20
Nama Jalan
Length
Int
-
Panjang Jalan
IdKec
Int
-
Id Kecamatan
50
4. Tabel SPBU Nama Tabel
=
SPBU
Deskripsi
=
Berisi informasi tentang SPBU
Primary Key
=
Id SPBU
Tabel 3.4 Tabel SPBU Nama Field
Tipe
Panjang
Keterangan
IdSPBU
Int
-
Id SPBU
NamaSPBU
Varchar
20
Nama SPBU
AlamatSPBU
Varchar
50
Alamat SPBU
FasilitasSPBU
Varchar
50
Fasilitas SPBU
ProdukSPBU
Varchar
20
Produk SPBU
IdJalan
Int
-
Id Jalan
5. Tabel PenjualanProduk
Nama Tabel
=
PenjualanProduk
Deskripsi
=
Berisi informasi tentang Penjualan Produk
Primary Key
=
IdPenjualanProduk
51
Tabel 3.5 Tabel PenjualanProduk Nama Field
Tipe
Panjang
Keterangan
IdPenjualan
Int
-
Id Penjualan Produk
BulanPenjualan
Varchar
20
Bulan Penjualan Produk
TahunPenjualan
Varchar
20
Tahun Penjualan Produk
PenjualanProduk
Varchar
20
Nama Produk yang dijual
Jumlahpenjualan
Int
-
Jumlah Penjualan Produk
IdSPBU
Int
-
Id SPBU
3.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram ( ERD )
52
Tabel 3.6 Tabel Entity Nama Entity
Multiplicity
Relational
Multiplicity
Nama Entity
Kecamatan
1..*
Terdapat
1..1
Kota
1..1
Kecamatan
1..1
Jalan
1..1
SPBU
pada Jalan
1..*
Terdapat pada
SPBU
0..*
Terdapat pada
PenjualanProduk 1..*
Terdapat pada
3.7
Perancangan Sistem
3.7.1 Diagram Konteks
Kebutuhan Analisis
Insert, Update, Delete Administrator Peta Wilayah Jakarta Barat
Pengolahan SIG SPBU Pertamina
Data Spasial Data Atribut SPBU Print out data teks dan grafis Informasi spasial dan non spasial
Gambar 3.4 Diagram Konteks (Nol)
Pertamina
Hasil Analisis
53
3.7.2 Diagram Level 1 (Rinci) Administrator
Hasil Analisis Insert, Update, Delete
3.0 Pengolahan SIG SPBU Pertamina
Pertamina
Print out data teks dan grafis Informasi spasial dan non spasial
Peta Wilayah Jakarta Barat
Data Atribut SPBU
Data Spasial SPBU
2.0 Pendataan Spasial
Data spasial yang dibutuhkan
Data non spasial yang dibutuhkan
1.0 Pendataan Non Spasial Hasil Pendataan Non Spasial
Hasil Pendataan Spasial
Data Non Spasial Data Spasial
Gambar 3.5 Diagram Level 1 ( Rinci )
54
3.8
Diagram Hierarki Menu 1.
Menu Utama User Login
Menu Utama
Beranda
Informasi mengenai Website
Profil
SIG SPBU
Tentang Kami
Profil PT. Pertamina (Persero) Perkecil
Perbesar
Analisis
Gambar 3.6 Diagram Hierarki Menu Utama User
Legenda
55
2.
Menu Utama Admin Login
Menu Utama
Jalan
SPBU
Kota
Kecamatan
Keluar
Penjualan
Tambah
Tambah
Tambah
Tambah
Tambah
Ubah
Ubah
Ubah
Ubah
Ubah
Hapus
Hapus
Hapus
Hapus
Hapus
Gambar 3.7 Diagram Hierarki Menu Utama Admin
Keluar Web
56
3.9
State Transition Diagram (STD)
Login Pesan Kesalahan Pesan Kesalahan
Username
Password
Menu Utama
Klik Menu Beranda
Beranda
Informasi mengenai Website
Klik Menu Profil
Klik Menu SIG SPBU
Profil
Profil PT. Pertamina (Persero)
Klik Menu Tentang Kami
SIG SPBU
Klik Perkecil
Klik Perbesar
Perkecil
Perbesar
Tentang Kami
Klik Analisis
Klik Legenda
Analisis
Legenda
Gambar 3.8 State Transition Diagram (STD) Menu Utama User
57
Login Pesan Kesalahan
Pesan Kesalahan
Username
Password
Menu Utama
Klik Menu Jalan
Jalan
Tampilan Data Jalan
Klik Menu SPBU
SPBU
Tampilan Data SPBU
Klik Menu Kota
Klik Menu Kecamatan
Kecamatan
Kota
Tampilan Data Kota
Tampilan Data Kota
Klik Menu Penjualan Klik Menu Keluar
Penjualan
Tampilan Data Penjualan
Gambar 3.9 State Transition Diagram (STD) Menu Utama Admin
Keluar
Keluar Web
58
Tampilan Menu Jalan
Isi Form tambah Jalan
Klik data pada tabel Jalan
Field Terisi
Data terpilih
Klik Tambah Klik Ubah
Data berhasil ditambah
Tampilan menu ubah
Klik Hapus
Data berhasil dihapus
Isi Form data yang diubah
Data berhasil diubah
Gambar 3.10 State Transition Diagram (STD) Menu Jalan Pada Admin
59
Tampilan Menu SPBU
Isi Form tambah SPBU
Klik data pada tabel SPBU
Field Terisi
Data terpilih
Klik Tambah Klik Ubah
Data berhasil ditambah
Tampilan menu ubah
Klik Hapus
Data berhasil dihapus
Isi Form data yang diubah
Data berhasil diubah
Gambar 3.11 State Transition Diagram (STD) Menu SPBU Pada Admin
60
Tampilan Menu Kota
Isi Form tambah Kota
Klik data pada tabel Kota
Field Terisi
Data terpilih
Klik Tambah Klik Ubah
Data berhasil ditambah
Tampilan menu ubah
Klik Hapus
Data berhasil dihapus
Isi Form data yang diubah
Data berhasil diubah
Gambar 3.12 State Transition Diagram (STD) Menu Kota Pada Admin
61
Tampilan Menu Kecamatan
Isi Form tambah Kecamatan
Klik data pada tabel Kecamatan
Field Terisi
Data terpilih
Klik Tambah Klik Ubah
Data berhasil ditambah
Tampilan menu ubah
Klik Hapus
Data berhasil dihapus
Isi Form data yang diubah
Data berhasil diubah
Gambar 3.13 State Transition Diagram (STD) Menu Kecamatan Pada Admin
62
Tampilan Menu Penjualan
Isi Form tambah Penjualan
Klik data pada tabel Penjualan
Field Terisi
Data terpilih
Klik Tambah Klik Ubah
Data berhasil ditambah
Tampilan menu ubah
Klik Hapus
Data berhasil dihapus
Isi Form data yang diubah
Data berhasil diubah
Gambar 3.14 State Transition Diagram (STD) Menu Penjualan Produk Pada Admin
63
3.10
Perancangan Layar
3.10.1 Rancangan Layar Login
Pada rancangan layar ini, Admin dan user diwajibkan untuk melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk ke halaman – halaman menu utama aplikasi Sistem informasi geografis SPBU PT. Pertamina (Persero). Admin dan user diharuskan untuk memasukkan username dan password. Kemudian sistem akan mengecek apakah username dan password yang dimasukkan sudah benar di database. Pesan kesalahan akan ditampilkan di aplikasi ini, jika Admin dan user salah memasukkan isi dari field.
Username
Login
Password
Gambar 3.15 Rancangan Login
64
3.10.2 Rancangan Layar Beranda
Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat maksud dari dibuatnya Sistem informasi geografis SPBU PT. Pertamina (Persero).
BERANDA
PROFIL
SIG SPBU
TENTANG KAMI
HEADER
Berisikan Kata Pembuka Dalam Web
FOOTER
Gambar 3.16 Rancangan Halaman Beranda
65
3.10.3 Rancangan Layar Profil
Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat profil umum PT. Pertamina (Persero) beserta visi dan misi perusahaannya.
BERANDA
PROFIL
SIG SPBU
TENTANG KAMI
HEADER
Berisikan Profil PT. Pertamina (Persero)
FOOTER
Gambar 3.17 Rancangan Halaman Profil
66
3.10.4 Rancangan Layar SIG SPBU
Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat Sistem informasi geografis wilayah jakarta barat beserta layer – layer jalan, kecamatan, dan titik SPBU. User dapat mengarahkan navigasi nya ke kanan, kiri, atas maupun bawah border peta. Selain itu juga dapat memperbesar maupun memperkecil peta, mengaktifkan dan menonaktifkan layer – layer sesuai keinginan user melalui legenda serta menganalisis tampilan SPBU di setiap kecamatan.
BERANDA
PROFIL
SIG SPBU
TENTANG KAMI
HEADER
LEGENDA
MAP
FOOTER
Gambar 3.18 Rancangan Halaman SIG SPBU
NAVIGASI
67
3.10.5 Rancangan Layar Tentang Kami
Pada rancangan layar ini, setelah melakukan login user dapat melihat informasi kelompok pembuat aplikasi ini. BERANDA
PROFIL
SIG SPBU
TENTANG KAMI
HEADER
Berisikan Informasi Kelompok Skripsi SIG
FOOTER
Gambar 3.19 Rancangan Halaman Tentang Kami
68
3.10.6 Rancangan Layar Jalan pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan terdapat menu Jalan dimana Admin dapat melihat daftar jalan di wilayah Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui halaman ini, Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah Jalan sesuai kebutuhan. Admin juga dapat menambahkan Jalan sesuai dengan kebutuhan melalui form yang tersedia di bawah daftar tabel Jalan. JALAN
SPBU
KOTA
KECAMATAN
PENJUALAN
KELUAR
HEADER
TAMPILAN TABEL JALAN
Ubah Hapus
Tambah
FOOTER
Gambar 3.20 Rancangan Halaman Jalan Pada Admin
3.10.7 Rancangan Layar SPBU pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan terdapat menu SPBU dimana Admin dapat melihat daftar SPBU di wilayah Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui halaman ini, Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah SPBU sesuai kebutuhan.
69
Admin juga dapat menambahkan SPBU sesuai dengan kebutuhan melalui form yang tersedia di bawah daftar tabel SPBU. JALAN
SPBU
KECAMATAN
KOTA
PENJUALAN
KELUAR
HEADER
TAMPILAN TABEL SPBU
Ubah Hapus
Tambah
FOOTER
Gambar 3.21 Rancangan Halaman SPBU Pada Admin
3.10.8 Rancangan Layar Kota pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan terdapat menu Kota dimana Admin dapat melihat daftar kota yang ditampilkan dari database. Pada skripsi ini, kota yang ditampilkan hanya Jakarta Barat. Selain itu, melalui halaman ini, Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah Kota sesuai kebutuhan. Admin juga dapat menambahkan Kota sesuai dengan kebutuhan melalui form yang tersedia di bawah daftar tabel Kota.
70 JALAN
SPBU
KOTA
KECAMATAN
PENJUALAN
KELUAR
HEADER
TAMPILAN TABEL KOTA
Ubah Hapus
Tambah
FOOTER
Gambar 3.22 Rancangan Halaman Kota Pada Admin
3.10.9 Rancangan Layar Kecamatan pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan terdapat menu Kecamatan dimana Admin dapat melihat daftar Kecamatan di wilayah Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui halaman ini, Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah Kecamatan sesuai kebutuhan. Admin juga dapat menambahkan Kecamatan sesuai dengan kebutuhan melalui form yang tersedia di bawah daftar tabel Kecamatan.
71 JALAN
SPBU
KOTA
KECAMATAN
PENJUALAN
KELUAR
HEADER
TAMPILAN TABEL KECAMATAN Ubah Hapus
Tambah
FOOTER
Gambar 3.23 Rancangan Halaman Kecamatan Pada Admin
3.10.10
Rancangan Layar Penjualan pada Admin
Pada rancangan layar ini, setelah Admin melakukan login, akan terdapat menu Penjualan Produk dimana Admin dapat melihat daftar Penjualan Produk SPBU di wilayah Jakarta Barat yang ditampilkan dari database. Selain itu, melalui halaman ini, Admin dapat menekan tombol hapus dan ubah Penjualan Produk SPBU sesuai kebutuhan. Admin juga dapat menambahkan Penjualan Produk SPBU sesuai dengan kebutuhan melalui form yang tersedia di bawah daftar tabel Penjualan Produk SPBU.
72 JALAN
SPBU
KOTA
KECAMATAN
PENJUALAN
KELUAR
HEADER
TAMPILAN TABEL PENJUALAN Ubah Hapus
Tambah
FOOTER
Gambar 3.24 Rancangan Halaman Penjualan Pada Admin
3.10.11
Rancangan Layar Ubah pada Admin Pada rancangan layar ini, Admin dapat mengubah data jalan, SPBU,
Kota, Kecamatan, dan Penjualan melalui form ini. JALAN
SPBU
KOTA
KECAMATAN
PENJUALA N
HEADER
Ubah
FOOTER
Gambar 3.23 Rancangan Halaman Ubah Pada Admin
KELUAR
73
3.11
Perancangan Spesifikasi Proses 3.11.1 Modul Halaman Login User
MULAI masukkan Username dan Password JIKA tekan tombol “Login” apakah Username dan Password sudah benar dengan yang di database JIKA sudah benar masuk ke menu Beranda JIKA salah Tampilkan pesan kesalahan “Username harus diisi dan Password harus diisi” SELESAI JIKAtekan tombol “Keluar” Keluar dari menu utama User Kembali ke Halaman Login SELESAI
3.11.2 Modul menu utama User
MULAI LAKUKAN PEMILIHAN PROSEDUR PROSEDUR 1 : Klik Beranda Tampilkan Beranda PROSEDUR 2 : Klik Profil Tampilkan Profil Pertamina PROSEDUR 3 : Klik SIG SPBU
74
Tampilkan Map SPBU PROSEDUR 4 : Klik Tentang Kami Tampilkan Tentang Kami PROSEDUR PEMILIHAN SELESAI SELESAI JIKA SELESAI
3.11.3 Modul menu SIG SPBU MULAI Panggil modul SIG SPBU JIKA dipilih “Perkecil” MAKA buka modul Perkecil Pilih daerah Pada Peta Peta mendetail ke luar JIKA dipilih “Perbesar” MAKA buka modul Perbesar Pilih daerah Pada Peta Peta mendetail ke dalam Jika dipilih “Analisis” Maka buka modul Analisis JIKA dipilih “Legenda” MAKA buka modul Legenda SELESAI
75
3.11.4 Modul Halaman Login Admin
MULAI masukkan Username dan Password JIKA tekan tombol “Login” apakah Username dan Password sudah benar dengan yang di database JIKA sudah benar masuk ke menu Jalan JIKA salah Tampilkan pesan kesalahan “Username harus diisi dan Password harus diisi” SELESAI JIKA tekan tombol “Keluar” Keluar dari menu utama Admin Kembali ke Halaman Login Admin SELESAI
3.11.5 Modul menu utama Admin
MULAI JIKA tidak memilih Keluar LAKUKAN PEMILIHAN PROSEDUR PROSEDUR 1 : Klik Jalan Terkoneksi ke database Jalan Tampilkan Jalan PROSEDUR 2 : Klik SPBU Terkoneksi ke database SPBU
76
Tampilkan SPBU PROSEDUR 3 : Klik Kota Terkoneksi ke database Kota Tampilkan Kota PROSEDUR 4 : Klik Kecamatan Terkoneksi ke database Kecamatan Tampilkan Kecamatan PROSEDUR 5 : Klik Penjualan Terkoneksi ke database Penjualan Produk Tampilkan Penjualan PROSEDUR PEMILIHAN SELESAI SELESAI JIKA memilih memilih tombol “Keluar” MAKA keluar dari web SELESAI
3.11.6 Modul Ubah Pada Admin
MULAI Menampilkan data atribut Memilih data yang akan diubah Mengubah data yang diinginkan Tekan tombol “Ubah” SELESAI
77
3.11.7 Modul Hapus Pada Admin
MULAI Menampilkan data atribut Memilih data yang akan dihapus Tekan tombol “Hapus” Keluar Alert Jika OK Terkoneksi ke database Data berhasil dihapus Jika Batal Data tidak dihapus SELESAI