BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Riwayat dan Struktur Perusahaan PT. General Buditekindo (GBT) didirikan pada tahun 1989, dan bergerak dalam
bidang pelayanan industri minyak dan industri pemerintah. PT. General Buditekindo telah dikenal oleh PT. Caltex Pacific Indonesia dan PT. Pertamina Indonesia sejak tahun 90an. PT. General Buditekindo memiliki kapasitas untuk menyediakan pelayanan seperti pengeboran dan Work Over Services, Steam Generator. Selain pelayananpelayanan tersebut diatas, PT General Buditekindo juga menyediakan dan mensuplai Rental Oil Well Equipment. PT General Buditekindo juga memiliki fasilitas-fasilitas workshop untuk Repairing dan Machining Job, dan valve Repair yang bertempat di Duri, Riau-Sumatra. PT General Buditekindo (GBT) memiliki tiga divisi, antara lain : 1. Project / Services Division 2. Repair / Maintenance Division 3. Rental / Supplies Division (Labor, Equipment and Spare-parts, etc) PT General Buditekindo juga telah diakreditasi dan disertifikasi oleh Worldwide Quality Assurance (WQA) dan UKAS, Quality Management for ISO 9001-2000 dengan sertifikat no. QM 1147 untuk Provision of Drilling, Workover Service, Machining Job,
40
41 Valve Repair, dan Steam Boiler Injection for Oil Industries. Ini untuk menjamin kualitas manajemen untuk memberikan kepuasan pelayanan pada pelanggan. Perusahaan ini memiliki 2 buah kantor dan sebuah workshop fasilities and yard, yaitu:
Kantor Pusat Alamat :Jl. Gondangdia Lama No. 31, Jakarta Pusat 10350 Telepon : 021-31923068 (Hunting) Faks
: 021-31922695
E-mail :
[email protected]
Kantor Cabang Pekanbaru Alamat : Jl. Lokomotif Kav 5-10 No. 5, Pekanbaru, Riau-Sumatra Telepon : 0761-43936 Faks
: 0761-31487
E-mail :
[email protected]
Workshop Facilities and Yard : KM 06 Kulin – Duri, Km-6, Jl. Raya Duri-Dumai Telepon
: 0765-560462
Faks
: 0765-560055
Jajaran direksi saat ini adalah sebagai berikut:
Presiden Direktur
Direktur Operasional : Donny Hardono
Komisaris
: Budiono Salim
: Agus Santoso Suwanto
42 Struktur organisasi PT General Buditekindo adalah sebagai berikut:
43 3.2
Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Skema jaringan kantor pusat GBT adalah sebagai berikut:
Gambar 3-1 Skema jaringan PT General Buditekindo.
44 Wireless Router yang digunakan adalah Linksys WRT54G dan cable modem yang digunakan adalah Motorola SB5101SURFboard Cable Modem. Komputer pada PT General Buditekindo berjumlah 8 unit. Dari gambar 3-1, dapat dilihat bahwa wireless router menghubungkan jaringan LAN ke internet melalui cable modem. Semua laptop, PC dan server dapat mengakses internet. Laptop dapat mengakses internet langsung melalui wireless router sedangkan PC dan file server harus melalui komputer Admin Workstation yang berfungsi sebagai network bridge. Bandwidth internet yang dimiliki adalah sebesar 1,5 Mbps. Selain jaringan komputer, perusahaan ini juga memiliki jaringan telepon PBX. Jumlah line ke PSTN Telkom yang dimiliki adalah 4 nomor line. Permasalahan yang dirasakan GBT adalah biaya telepon yang harus dikeluarkan setiap bulan adalah sekitar 7,5 juta Rupiah. Kurang lebih 50% dari biaya telepon setiap bulan tersebut adalah biaya komunikasi interlokal antara kantor pusat di Jakarta dan kantor cabang di Pekanbaru. Perusahaan berharap dapat melakukan efisiensi dengan menggunakan teknologi VoIP yang relatif murah namun efektif. Kantor pusat ini apabila ditinjau dari segi infrastruktur IT, masih memiliki infrastruktur yang sederhana. Dimana jumlah komputer total 8 unit, memiliki jaringan komputer yang terdiri dari sebuah LAN dan koneksi internet. Kantor pusat PT General Buditekindo ini kami jadikan sebagai sebuah sampel small office dalam skripsi ini. Definisi small office yang digunakan sebagai batasan dalam analisis dan perancangan dalam skripsi ini adalah kantor yang memiliki sebuah jaringan LAN saja seperti kantor pusat PT General Buditekindo. Selain itu jumlah komputernya juga tidak lebih dari 100
45 unit. Pembuatan batasan ini digunakan untuk menghasilkan rancangan yang tepat bagi semua small office yang didefinisikan diatas. Perlu diperhatikan bahwa small office tidak berarti perusahaan tersebut memiliki omset kecil, namun yang kecil adalah jaringan komputernya.
3.3
Perancangan Sistem Perancangan sistem terdiri dari perancangan jaringan dan perancangan server.
3.3.1 Perancangan Jaringan Dibanding skema jaringan pada gambar 3-1, desain jaringan pada gamber 3-2 mengalamai
beberapa
perubahan.
Hub
yang
digunakan
sebelumnya
untuk
menghubungkan komputer-komputer PC, file server dan admin workstation, digantikan dengan sebuah switch. Switch digunakan karena switch dapat meneruskan paket data secara unicast sedangkan hub hanya dapat secara broadcast. Keuntungan yang diperoleh dari penggantian hub menjadi switch adalah meningkatnya performa jaringan karena lalu lintas paket data broadcast yang tidak perlu dapat dihilangkan. Selain itu, gambar 3-2 juga memperlihatkan bahwa switch itu juga dapat langsung dihubungkan dengan wireless router untuk mengurangi network diameter.
46
Gambar 3-2: Desain jaringan yang diusulkan. IPPBX dan IM server ditambahkan ke jaringan melalui switch. Komputerkomputer akan dapat menggunakan fitur IM dan IPPBX setelah user agent diinstalasi ke masing-masing komputer. Analog Telephone Adapter (ATA) digunakan untuk menghubungkan telepon maupun mesin faks ke jaringan komputer agar dapat memiliki extension dari IPPBX server. PBX analog yang terhubung ke telepon, mesin faks dan PSTN juga dihubungkan ke ATA agar extension di PBX dapat berkomunikasi dengan extension di IPPBX server.
47 Komunikasi ke kantor cabang Riau dilakukan dengan menghubungkan IPPBX server ke server VoIP Rakyat. Kantor pusat maupun kantor cabang Riau harus memiliki nomor extension dari server VoIP Rakyat.
3.3.2 Perancangan Server Penulis memanfaatkan berbagai macam perangkat lunak yang sifatnya open source. Dari beberapa perangkat lunak tersebut, penulis memilih untuk menggunakan Briker sebagai server untuk menyediakan layanan VoIP. Alasan pemilihan Briker ini adalah bahwa Briker mampu menyediakan berbagai layanan VoIP yang setara dengan PABX yang ada di pasaran. Fitur-fitur seperti IVR, Ring group, Call forward, Follow me, ACD, Trunking dan Billing sangat dibutuhkan untuk implementasi layanan VoIP. Selain itu, instalasi dan konfigurasi Briker juga tidak terlalu sulit. Briker cukup diinstalasi dan dikonfigurasi pada salah satu komputer yang berada pada suatu jaringan TCP/IP, dan secara otomatis komputer tersebut menjadi server VoIP instant. Dan alasan penting lainnya bahwa Briker dibuat oleh orang Indonesia sendiri yang bernama Anton Raharja. Anton Raharja memiliki forum yang dinamakan Voip Rakyat, sehingga apabila ada permasalahan dengan Briker dapat berkonsultasi langsung dengan pembuatnya. Untuk menciptakan layanan seperti instant messaging, video call, video conference, dan screen sharing, penulis memerlukan sebuah server lagi untuk mendukung fitur-fitur tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung fitur-fitur tersebut adalah Openfire. Perangkat lunak ini juga merupakan perangkat lunak open source.
48 Server Openfire secara default mendukung fitur-fitur seperti instant messaging (IM), IM conference, send file, dan menelepon namun terbatas di dalam Local Area Network (LAN) saja. Supaya server Openfire dapat mendukung fitur-fitur tambahan seperti video call, video conference, dan screen sharing, maka penulis meng-install plugin tambahan yang dinamakan Red5. Plugin ini merupakan open source streaming server untuk media flash (audio dan video), sehingga dengan adanya plugin ini di dalam Openfire, maka server dapat memberikan layanan video call, video conference, dan screen sharing. Instalasi Red5 memerlukan Openfire versi 3.6.0 keatas, dan Java 1.6. Untuk merancang supaya server Openfire mampu mendukung layanan telepon yang lebih luas, penulis meng-install plugin yang dinamakan SIP Phone. Plugin ini menyediakan dukungan untuk SIP account management, sehingga Openfire dapat memberikan layanan telepon dengan menggunakan protokol SIP. Dengan protokol SIP, panggilan telepon dapat dilakukan tidak terbatas hanya di dalam satu jaringan saja, melainkan dapat melakukan panggilan antar jaringan. Kedua server ini baik Briker maupun Openfire memerlukan tempat penyimpanan data yang berkaitan dengan fungsi yang digunakan. Oleh karena itu, server database merupakan komponen yang sangat diperlukan oleh kedua server ini. Briker telah memiliki server database sendiri untuk penyimpanan data. Server database yang digunakan oleh Briker adalah MySQL. Openfire juga memiliki embedded database yang dapat dipilih apakah ingin di-install atau tidak. Penulis mencoba untuk menggunakan embedded database yang telah disediakan oleh Openfire, namun ternyata penggunaan embedded database ini dapat menimbulkan masalah lain. Hal ini dikarenakan masih terdapat bug di dalamnya. Oleh karena itu, penulis memilih
49 menggunakan database yang sudah ada di dalam Briker. Penggunaan MySQL selain menggunakan standar SQL, perangkat lunak ini juga merupakan salah-satu software database yang bersifat open source. Penulis menyadari bahwa Openfire dapat di-install ke dalam Briker. Hal ini mengingat bahwa Briker merupakan salah-satu distribusi Linux, dan Openfire memiliki edisi yang kompatibel dengan Linux, sehingga memungkinkan untuk meng-install Openfire ke dalam Briker. Penulis merancang kedua perangkat lunak ini menjadi satu server, karena dengan begitu dapat menghemat jumlah server, perawatan dan penggunaannya pun dapat lebih mudah.
3.3.3 Pemilihan User Agent Spark dibuat secara khusus untuk Openfire sehingga berbagai fitur Openfire akan segera didukung oleh Spark. Plugin tambahan yang akan digunakan untuk Spark adalah SIP phone plugin dan Red5 plugin. Perangkat lunak untuk user agent atau yang disebut dengan softphone dan dirancang agar komputer personal dapat digunakan sebagai perangkat komunikasi untuk mendukung semua fitur-fitur yang disediakan oleh server. Perancangan ini harus memberikan kemudahan pada pengguna dalam melakukan panggilan, instant messaging, conference, dan screen sharing.
Lisensi
Spark
Xlite
Pandion
SJPhone
Open source
Shareware
Open source
Shareware
50 Platform
Cross-platform
Windows, Mac
Windows
Cross-platform
Fitur yang didukung
IM
File Transfer
IM Conference
Video Conference
VoIP
Faks
Integrasi dengan Briker dan Openfire
x
x
x
x
Hanya VoIP
Hanya mendukung sebagian
Hanya VoIP
x
Sepenuhnya
x x x
x
Penulis mencoba menggunakan beberapa softphone open source, diantaranya adalah Xlite, Pandion, SJPhone, dan Spark. Berdasarkan percobaan dan informasi yang diperoleh dari internet, Xlite dan Pandion mampu mendukung semua fitur yang disediakan oleh Openfire. Namun, ada beberapa fitur yang harus dilakukan konfigurasi sendiri sehingga penggunaannya dapat dikatakan tidak mudah seperti yang diharapkan oleh penulis. Percobaan dengan menggunakan SJPhone menemukan bahwa softphone ini tidak dapat mendukung semua fitur yang disediakan server, ditambah lagi dengan sering terjadi error yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna. Oleh karena itu, penulis memilih menggunakan Spark sebagai softphone yang akan di-install ke user agent. Spark merupakan softphone yang dibuat khusus untuk bekerja dengan server Openfire, sehingga fitur-fitur yang disediakan Openfire dapat dijalankan dengan baik di Spark.
51 Perancangan Spark sendiri juga membutuhkan plugin tambahan. Plugin yang diperlukan adalah SIP Phone dan Red5. Plugin ini dapat diunduh langsung dari www.igniterealtime.org, dan ditempatkan pada folder Plugins tempat dimana Spark diinstall. Penulis membutukan SIP Phone plugin dalam perancangan ini, plugin ini digunakan untuk mengkonfigurasi dukungan SIP Phone pada Spark yang disediakan oleh server Openfire. Dengan ini, Spark dapat membaca konfigurasi yang berasal dari server Openfire tersebut, sehingga apabila telah dikonfigurasi dengan benar maka pengguna dapat melakukan panggilan ataupun menerima telepon. Penulis juga membutuhkan Red5 plugin dalam perancangan ini. Plugin ini digunakan untuk dapat melakukan streaming video pada Spark. Untuk itu, diperlukan webcam dan web browser yang mendukung Flash, karena Red5 merupakan streaming server yang bersifat open source. Perancangan softphone seperti ini akan mendukung semua fitur yang disediakan oleh server.