43
BAB 3 ANALISIS DAN PENELITIAN
3.1
Gambaran Umun dan Sejarah PT Johnson Home Hygiene Products
3.1.1
Sejarah PT Johnson Home Hygiene Products Sejak didirikan pada tahun 1886, SC Johnson telah menraih penghargaan
internasional dalam mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan komitmen untuk menciptakan produk yang inovatif dan berkualitas baik. Berlokasi di Racine, Wisconsin, SC Johnson adalah perusahaan yang dikelola oleh keluarga, dengan peringkat volume sales di 150 perusahaan industri terbaik di Amerika. SC Johnson mempekerjakan sekitar 9500 orang di seluruh dunia, dan beroperasi di 70 negara serta produknya terjual di lebih dari 100 negara di dunia. SC Johnson adalah salah satu perusahaan terdepan dalam menghasilkan produkproduk kebersihan rumah tangga, alat-alat penyimpanan rumah tangga, pembasmi serangga, serta perawatan tubuh. Contoh-contoh produknya adalah Baygon, Autan, Bayclin, Bayfresh, Pledge, Glade, Windex, Vanish, Shout, Ziploc, Saran Wrap, Scrubbing Bubbles, Fantastik, Raid, OFF!, dan Edge. Perusahaan bergerak dalam bidang pembuatan dan pemasaran berbagai jenis produk seperti insektisida, pengharum ruangan dan pembersih rumah tangga. •
JHHP adalah perusahaan yang beroperasi di berbagai daerah di Nusantara. Kantor pusat JHHP berada di gedung Mid Plaza I, lantai 16 dan 17, yang terletak pada jalan Jend. Sudirman – Jakarta.
44
•
JHHP merupakan cabang dari SC Johnson – Racine
•
JHHP merupakan hasil akuisisi dari unit bisnis rumah tangga dari Bayer AG oleh SC Johnson di tahun 2002.
Struktur Organisasi PT Johnson Home Hygiene Products
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Johnson Home Hygiene Products
3.1.2
Filosofi Itikad baik adalah satu –satunya yang membuat bisnis dapat bertahan, hal itu
adalah yang utama. Pada tahun 1976, SC Johnson menyatakan secara resmi bahwa filosofi mereka mengekspresikan keyakinan mereka terhadap hubungan kepada masyarakat yang kepercayaannya harus dijaga dan harus bertanggung jawab terhadap mereka.
45
Karyawan : Kami yakin bahwa kekuatan utama berada pada sumber daya manusia Konsumen : Kami percaya yakin itikad baik orang-orang yang menggunakan dan menjual produk dan layanan kami Masyarakat Umum : Kami yakin menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dalam ekonomi pasar bebas Pihak Eksternal dan Internal : Kami yakin mampu memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dimana bisnis kami beroperasi Masyarakat Internasional : Kami yakin dalam meningkatkan kepercayaan internasional.
3.1.3
Visi Perusahaan Sejak didirikan pada tahun 1886, SC Johnson telah beroperasi dengan prinsip
bahwa perusahaan bertanggung jawab menciptakan tempat yang lebih baik untuk komunitas internal perusahaan. Pada waktu yang sama, PT Johnson Home Hygiene Products telah bekerja dengan menciptakan kondisi yang baik di lingkungan local untuk mengembangkan bisnisnya. Rencana Strategis SC Johnson menyatakan bahwa PT Johnson Home Hygiene Products akan menyediakan kepemimpinan yang kuat untuk komunitas di mana perusahaan beroperasi. Sebagai pimpinan perusahaan, SC Johnson mampu meningkatkan kualitas hidup pegawai perusahaan, merangsang tumbuhnya lapangan pekerjaan, melindungi lingkungan alam, dan menarik orang-orang berbakat serta terampil.
46
3.1.4
Produk dan Layanan SC Johnson banyak memproduksi produk-produk kebersihan rumah tangga,
beebrapa diantaranya yang dipasarkan di Indonesia adalah : ¾ Baygon
Baygon adalah produk insektisida yang sangat terkenal di Indonesia. Sejak 1978, produk ini telah digunakan untuk mengontrol nyamuk dan serangga lain. Sebagai produk yang sangat dipercaya masyarakat, Baygon dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Dengan dukungan yang berkesinambungan dari laboratorium di Amerika, merek Baygon selalu menciptakan produk baru sebagaimana selalu menjaga kualitasnya dengan standar yang tinggi.
Produk yang dijual dibawah merek Baygon :
Baygon® Aerosol Green cap
Baygon® Aerosol Yellow cap
Baygon® Aerosol White cap
Baygon® Aerosol Low Irritant
Baygon® Oil Spray
Baygon® Electric
Baygon® Coil
47
¾ Autan
Autan adalah produk pengusir serangga yang didesain untuk mengusir nyamuk secara efektif. Nyaman dan mudah digunakan, Autan tersedia dalam bentuk sachet maupun lotion. •
Bayclin Bayclin adalah produk pembersih yang dapat menghilangkan noda. Selain itu
Bayclin juga anti jamur dan dapat berfungsi sebagai pembasmi hama. Jika digunakan sesuai aturan, Bayclin juga efektif untuk membersihkan kamar mandi, dapur, dan ruang makan. Bayclin juga efektif untuk menghilangkan bau busuk dari sampah. Bayclin juga aman untuk membersihkan buah-buahan dan sayuran.
Bayclin sangat efektif dalam : •
Menjaga warna putih pada pakaian
•
Menghilangkan noda dan bau
•
Pembersih ruangan rumah
•
Membunuh kuman
Bayclin tersedia dalam bentuk botol maupun jerigen plastik dengan bermacam ukuran. Terdapat tiga pilihan aroma harum : Regular, Lemon, dan Fresh.
48
¾ Bayfresh
Bayfresh adalah produk pengharum ruangan. Beberapa produk yang dipasarkan dengan merek Bayfresh :
Bayfresh Aerosol
Bayfresh Solid Refill
Bayfresh Salsa
Bayfresh Air Sanitizer
3.2
Sistem yang sedang berjalan pada PT Johnson Home Hygiene Product
3.2.1
Topologi Dan Infrastruktur Jaringan
Dalam kaitan dengan sistem teknologi informasi secara keseluruhan, PT JHHP memiliki jaringan WAN yang cukup besar karena PT JHHP memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia dan juga memiliki konektivitas dengan kantor pusatnya di Racine dan Waxdale, Amerika Serikat.
49
Gambar 3.2
Topologi Wide Area Network PT Johnson Home Hygiene Products
50
Pada skripsi ini penulis mengadakan studi kasus pada PT JHHP yang berlokasi di MidPlaza yang juga merupakan kantor pusat PT JHHP di Indonesia. Di MidPlaza PT JHHP menempati dua lantai yaitu lantai 16 dan 17. Jaringan LAN-nya terdiri dari delapan server, 161 PC Client, 15 printer, 3 access point ,16 switch, dan 2 router Cisco.
Tabel 3.1 Distribusi komputer client PT Johnson Home Hygiene Products Lantai
16
Printer
9
17
6
Total
15
PC
Keterangan
2
Managing Director
2 10 1 2 16 2 20 15 5
Human Resource Director Human Resources Poliklinik Marketing Director Marketing Sales Director Sales Sales Support Services Operation Director
7 8 2 3 3 12 7 6 10 7 6 14 1 161
Purchasing Supply Chain Export Finance Director Finance & Accounting Acounting & Tax Account Payable Treasure / AR Bussiness Support Commercial Control General Service Bussiness Process & Technology Help Desk
51
Gambar 3.3 Topologi Local Area Network PT JHHP MidPlaza
52 Pada Head Office PT Johnson Home Hygiene Products Indonesia yang bertempat di Jl Sudirman terdapat delapan server utama yang berjalan : 1. SQL Server MS SQL Server adalah sistem manajemen database yang dikembangkan dan dipasarkan oleh Microsoft. Sistem ini merupakan bagian penting dari Microsoft Back Office, sebuah aplikasi client/server untuk enterprise. MS SQL Server berjalan dibawah sistem operasi Microsoft Windows NT/2000 dan Windows 9x. Keuntungan utama dari MS SQL Server adalah sebagai berikut : -
MS SQL Server terintegrasi langsung dengan sistem operasi Windows, ole karena itu pengguna tidak perlu untuk mempelajari aplikasi lain untuk bekerja di sistem database ini.
-
MS SQL Server memiliki kemudahan dalam instalasi dan maintenance. Hal ini disebabkan adanya penghapusan tugas-tugas yang rumit yang menyangkut administrasi database. Selain itu juga menggunakan GUI yang sudah dikenal oleh pengguna untuk setiap tugas administrasi sistem.
-
MS SQL Server menggunakan layanan Windows NT/2000 untuk menambah kemampuan pengolahan database seperti mengirim dan menerima pesan-pesan serta memanage keamanan login.
Spesifikasi Komputer : -
CPU
: Dual 2.4 GHz Intel Pentium 4 Xeon
-
Memory
: 1024 MB
-
Harddisk
: C:\ 30.11 GB
53 D:\ 105.47 GB F:\ 76.17 GB -
IE Version
: 6.0.3790.449
-
Network Card : BCM5703 Gigabit Ethernet
-
Network Speed: 100 MB/s
-
Network Type : Ethernet
-
OS Version
-
System Type : Server, Stand alone, Terminal Server
: Windows NT 5.2
2. Web Server Web Server ini bertugas sebagai EPR/PO (Electronic Purchase Request / Purchase Order) , yaitu suatu sistem otomatisasi untuk pembelian suatu unit melalui web, dimana EPR/PO bertugas untuk mengirimkan notifikasi ke departemen – depatemen terkait lewat mail server. Spesifikasi Komputer : -
CPU
: 850 MHz Intel Pentium III
-
Memory
: 512 MB
-
Harddisk
: C:\ 14.93 GB D:\ 12.95 GB
-
IE Version
: 6.0.3790.449
-
Network Card : NetServer 10/100 TX PCI LAN Adapter
-
Network Speed: 100 Mb/s
-
Network Type : Ethernet
54 -
OS Version
: Windows NT 5.2
-
Service Pack : Service Pack 1
-
System Type : Server, Stand alone, Terminal Server
3. File Server 1 Server dimana menjadi tempat penyimpanan data semua client yang ada di perusahaan secara terpusat. Pada PT JHHP terdapat 3 buah File Server yang mempunyai fungsi sama dan menangani user – user tiap divisi. Spesifikasi Komputer : -
CPU
: 700 MHz Intel Pentium III Xeon
-
Memory
: 1024 MB
-
Harddisk
: C:\ 10 GB D:\ 150 GB
-
Network Card : HP NetServer 10/100TX PCI LAN Adapter
-
Network Speed: 100 Mb/s
-
Network Type : Ethernet
-
IE Version
: 6.0.3790.1830
-
OS Version
: Windows NT 5.2
-
Service Pack : Service Pack 1
-
System Type : Server, Stand alone, Terminal Server
55 4. File Server 2 Spesifikasi Komputer : -
CPU
: Quad 2,8 GHz Intel Pentium 4 Xeon
-
Memory
: 2560 MB
-
Harddisk
: C:\ 28.79 GB D:\ 475.2 GB
-
Network Card : HP NC7781 Gigabit Server Adapter HP NC7781 Gigabit Server Adapter #2
-
Network Speed: 100 Mb/s
-
Network Type : Ethernet
-
IE Version
: 6.0.3790.1830
-
OS Version
: Windows NT 5.2
-
Service Pack : Service Pack 1
-
System Type : Server, Stand alone, Terminal Server
5. File Server 3 Spesifikasi Komputer -
CPU
: Dual 3,0 GHz Intel Pentium 4 Xeon
-
Memory
: 1024 MB
-
Harddisk
: C:\ 40 GB D:\ 70 GB E:\ 160 GB
-
Network Card : HP NC7781 Gigabit Server Adapter
56 -
Network Speed: 100 Mb/s
-
Network Type : Ethernet
-
IE Version
: 6.0.3790.2783
-
OS Version
: Windows NT 5.2
-
Service Pack : Service Pack 1
-
System Type : Server, Stand alone, Terminal Server
6. NAS (Network Attached Storage) NAS (Network Attached Storage) pertama kali diperkenalkan bersamaan dengan file sharing pada operating system server Novell Netware dan protokol NCP (Network Control Protocol) pada tahun 1983. NAS (Network Attached Storage) berbeda dengan file server tradisional dan Direct Attached Storage yaitu bahwa operating system dan software pada NAS hanya menyediakan fungsi penyimpanan data (data storage), akses data (data access) dan manajemen dari fungsi-fungsi tersebut. NAS tidak membatasi client ke hanya satu file transfer protocol. System NAS biasanya memiliki satu atau lebih harddisk. NAS mengambil alih tanggung jawab sebagai file server dari server-server lain pada jaringan dan dapat tersedia dalam bentuk unit NAS tersendiri atau komputer standar yang menjalankan software NAS. NAS menggunakan protokol berbasis file seperti NFS yang popular dalam sistem UNIX atau SMB (Server Message Block) yang digunakan dalam sistem MS Windows.
57 Keuntungan dari penggunaan NAS yaitu ketersediaan data (data availability) secara potensial dapat ditingkatkan karena akses data tidak bergantung ke satu server. Ketika server down, user masih dapat mengakses data pada NAS. Spesifikasi Komputer : -
Memory
: 512 MB
-
Harddisk
: C:\ 11.94 GB E:\ 14.39 GB F:\ 883.69 GB
-
Network Speed: 100 Mb/s
-
Network Type : Ethernet
-
IE Version
: 6.0.3790.1830
-
OS Version
: Windows NT 5.2
-
Service Pack : Service Pack 1
-
System Type : Server, Stand alone, Terminal Server
7. Mail Server Server yang mengatur lalu lintas email pada jaringan internal perusahaan PT JHHP.
8. SMS (System Management Server) SMS adalah software yang diproduksi oleh Microsoft yang berfungsi untuk mengatur kumpulan komputer – komputer yang berbasis Windows. SMS dapat
58 melakukan control suatu client secara remote, patch management, dan distribusi software.
3.2.2
Utilitas Jaringan Observasi beban jaringan diperoleh dari pengamatan terhadap bandwidth yang
melalui network interface card pada masing – masing server. Dalam mengukur utilitas jaringan komputer pada PT Johnson Home Hygiene Products, penulis menggunakan software MRTG. Tujuan tahapan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai seberapa banyak jumlah pemakaian bandwidth pada tiap-tiap server dan kapan server tersebut diakses. Berikut data grafik yang didapat dari pengamatan :
1. SQL Server Grafik traffic pada server SQL Server setelah dimonitor menggunakan MRTG : Harian :
Gambar 3.4 Grafik traffic harian SQL Server Tabel 3.2 Beban traffic harian pada SQL Server Max 1263.0 kB/s (10.1%) In Out 5039.1 kB/s (40.3%)
Average 23.7 kB/s (0.2%) 464.3 kB/s (3.7%)
Current 1720.0 B/s (0.0%) 2459.0 B/s (0.0%)
59 Mingguan
: Gambar 3.5 Grafik traffic mingguan SQL Server
Tabel 3.3 Beban traffic mingguan pada SQL Server
In Out
Max 371.6 kB/s (3.0%) 5575.8 kB/s (44.6%)
Average 15.5 kB/s (0.1%) 314.3 kB/s (2.5%)
Current 742.0 B/s (0.0%) 528.0 B/s (0.0%)
Bulanan :
Gambar 3.6 Grafik traffic bulanan SQL Server
Tabel 3.4 Beban traffic bulanan pada SQL Server
Max 7080.9 kB/s (56.6%) In Out 7773.9 kB/s (62.2%)
Average 687.0 kB/s (5.5%) 864.9 kB/s (6.9%)
Current 975.0 B/s (0.0%) 320.0 B/s (0.0%)
60 Tahunan :
Gambar 3.7 Grafik traffic tahunan SQL Server Tabel 3.4 Beban traffic bulanan pada SQL Server
In Out
Max 7080.9 kB/s (56.6%) 7773.9 kB/s (62.2%)
Average 687.0 kB/s (5.5%) 864.8 kB/s (6.9%)
Current 8855.0 B/s (0.1%) 4524.0 B/s (0.0%)
Grafik harian diatas menunjukkan aktifitas server pada saat melakukan backup, dimana besar data maksimal yang ditransfer sebesar 5039.1 kB/s pada sekitar jam 21.20. Pada grafik mingguan menunjukkan adanya kesamaan pola grafik pada hari senin, rabu, jumat dan minggu, hal ini menunjukkan jadwal backup data dari SQL server ke NAS.
2. Web Server Grafik traffic pada web server setelah dimonitor : Harian :
Gambar 3.8 Grafik traffic harian Web Server
61 Tabel 3.6 Beban traffic harian pada Web Server Max 191.1 kB/s (1.5%) In Out 4797.8 kB/s (38.4%)
Average 4060.0 B/s (0.0%) 71.0 kB/s (0.6%)
Current 211.0 B/s (0.0%) 43.0 B/s (0.0%)
Mingguan :
Gambar 3.9 Grafik traffic mingguan Web Server Tabel 3.7 Beban traffic mingguan pada Web Server
In Out
Max 118.4 kB/s (0.9%) 2924.0 kB/s (23.4%)
Average 4225.0 B/s (0.0%) 79.4 kB/s (0.6%)
Current 4282.0 B/s (0.0%) 150.2 kB/s (1.2%)
Bulanan :
Gambar 3.10 Grafik traffic bulanan Web Server
Tabel 3.8 Beban traffic bulanan pada Web Server
In Out
Max 121.4 kB/s (1.0%) 3290.4 kB/s (26.3%)
Average 13.4 kB/s (0.1%) 345.5 kB/s (2.8%)
Current 1022.0 B/s (0.0%) 641.0 B/s (0.0%)
62 Tahunan :
Gambar 3.11 Grafik traffic tahunan Web Server Tabel 3.9 Beban traffic tahunan pada Web Server
In Out
Max 121.4 kB/s (1.0%) 3290.4 kB/s (26.3%)
Average 13.3 kB/s (0.1%) 344.5 kB/s (2.8%)
Current 5038.0 B/s (0.0%) 94.8 kB/s (0.8%)
Grafik traffic harian pada Web Server tersebut menunjukkan traffic paling tinngi biasanya terjadi pada pukul 20.00. Berdasarkan hasil wawancara dengan staff IT PT Johnson Home Hygiene Products, hal ini dikarenakan sedang dilakukan backup data web server tersebut ke NAS (Network Attached Storage). Grafik network traffic mingguan pada web server tersebut menunjukkan bahwa jumlah packet yang keluar dari NIC jauh lebih tinggi dari jumlah packet yang masuk. Hal ini menunjukkan terjadinya backup pada jam-jam tertentu yaitu pada 07.45 PM. Backup data web server dilakukan setiap hari kecuali pada hari sabtu, yang terlihat dari tidak adanya packet yang keluar atau masuk ke NIC pada hari tersebut.
63 3. File Server 1 Grafik traffic pada File Server 1 setelah dimonitor : Harian :
Gambar 3.12 Grafik traffic harian File Server 1 Tabel 3.10 Beban traffic harian pada File Server 1 Max 256.5 kB/s (2.1%) In Out 4492.5 kB/s (35.9%)
Average 68.7 kB/s (0.5%) 1308.8 kB/s (10.5%)
Current 72.9 kB/s (0.6%) 20.8 kB/s (0.2%)
Mingguan :
Gambar 3.13 Grafik traffic mingguan File Server 1 Tabel 3.11 Beban traffic mingguan pada File Server 1
Max 659.3 kB/s (5.3%) In Out 4454.9 kB/s (35.6%)
Average 50.8 kB/s (0.4%) 873.3 kB/s (7.0%)
Current 32.5 kB/s (0.3%) 210.2 kB/s (1.7%)
64 Bulanan :
Gambar 3.14 Grafik traffic bulanan File Server 1 Tabel 3.12 Beban traffic bulanan pada File Server 1
In Out
Max 192.3 kB/s (1.5%) 4193.0 kB/s (33.5%)
Average 27.6 kB/s (0.2%) 521.3 kB/s (4.2%)
Current 78.0 kB/s (0.6%) 1094.4 kB/s (8.8%)
Tahunan :
Gambar 3.15 Grafik traffic tahunan File Server 1 Tabel 3.13 Beban traffic tahunan pada File Server 1
In Out
Max 72.1 kB/s (0.6%) 1491.5 kB/s (11.9%)
Average 26.1 kB/s (0.2%) 493.6 kB/s (3.9%)
Current 56.0 kB/s (0.4%) 1081.2 kB/s (8.6%)
Dari grafik network traffic di atas, dapat disimpulkan bahwa file server 1 tersebut melakukan backup. Hal ini dapat dilihat dari tingginya grafik warna biru yang menandakan bahwa packet yang keluar melalui NIC jauh lebih banyak
65 dibandingkan dengan packet yang masuk melalui NIC tersebut. Kesamaan pola grafik pada hari – hari tertentu menunjukkan jadwal backup data dari file server 1. Grafik harian diatas menunjukkan aktifitas server pada saat melakukan backup, dimana besar data maksimal yang ditransfer sebesar 4492.5 KB/s pada jam 23.00.
4. File Server 2 Grafik traffic pada File Server 2 setelah dimonitor : Harian :
Gambar 3.16 Grafik traffic harian File Server 2 Tabel 3.14 Beban traffic harian pada File Server 2
In Out
Max 146,2 kB/s (1.2%) 915.0 kB/s (7.3%)
Average 16.2 kB/s (0.1%) 28.2 kB/s (0.2%)
Current 117.8 kB/s (0.9%) 82.9 kB/s (0.7%)
Mingguan :
Gambar 3.17 Grafik traffic mingguan File Server 2
66 Tabel 3.15 Beban traffic mingguan pada File Server 2
In Out
Max 559.8 kB/s (4.5%) 838.6 kB/s (6.7%)
Average 15.2 kB/s (0.1%) 35.3 kB/s (0.3%)
Current 27.4 kB/s (0.2%) 42.9 kB/s (0.3%)
Bulanan :
Gambar 3.18 Grafik traffic bulanan File Server 2 Tabel 3.16 Beban traffic bulanan pada File Server 2
In Out
Max 213.8 kB/s (1.7%) 548.5 kB/s (4.4%)
Average 11.1 kB/s (0.1%) 23.0 kB/s (0.2%)
Current 29.5 kB/s (0.2%) 31.0 kB/s (0.2%)
Tahunan :
Gambar 3.19 Grafik traffic tahunan File Server 2 Tabel 3.17 Beban traffic tahunan pada File Server 2
In Out
Max 41.7 kB/s (0.3%) 88.2 kB/s (0.7%)
Average 10.7 kB/s (0.1%) 22.3 kB/s (0.2%)
Current 15.2 kB/s (0.1%) 35.9 kB/s (0.3%)
67 5. File Server 3 Grafik traffic pada File Server 3 setelah dimonitor : Harian :
Gambar 3.20 Grafik traffic harian File Server 3 Tabel 3.18 Beban traffic harian pada File Server 3 Max 677.3 kB/s (5.4%) In Out 4553.3 kB/s (36.4%)
Average 142.4 kB/s (1.1%) 824.6 kB/s (6.6%)
Current 334.0 B/s (0.0%) 923.0 B/s (0.0%)
Mingguan :
Gambar 3.21 Grafik traffic mingguan File Server 3 Tabel 3.19 Beban traffic mingguan pada File Server 3 Max 505.0 kB/s (4.0%) In Out 5374.5 kB/s (43.0%)
Average 73.3 kB/s (0.6%) 721.7 kB/s (5.8%)
Current 107.2 kB/s (0.9%) 173.9 kB/s (1.4%)
68 Bulanan :
Gambar 3.22 Grafik traffic bulanan File Server 3 Tabel 3.20 Beban traffic bulanan pada File Server 3
In Out
Max 490.1 kB/s (3.9%) 5167.9 kB/s (41.3%)
Average 48.4 kB/s (0.4%) 526.6 kB/s (4.2%)
Current 219.1 kB/s (1.8%) 382.5 kB/s (3.1%)
Tahunan :
Gambar 3.23 Grafik traffic tahunan File Server 3 Tabel 3.21 Beban traffic tahunan pada File Server 3
In Out
Max 187.8 kB/s (1.5%) 1142.7 kB/s (9.1%)
Average 45.5 kB/s (0.4%) 519.1 kB/s (4.2%)
Current 123.4 kB/s (1.0%) 1018.2 kB/s (8.1%)
Dari grafik network traffic di atas, dapat dilihat dari tingginya grafik warna biru yang menandakan bahwa packet yang keluar melalui NIC jauh lebih banyak dibandingkan dengan packet yang masuk melalui NIC tersebut. Kesamaan pola
69 grafik pada hari – hari tertentu menunjukkan aktifitas backup data dari file server 3. Menyesuaikan dengan jadwal backup server. Pada grafik harian diatas menunjukkan aktifitas server pada saat diakses oleh client dan saat melakukan backup, dimana besar data maksimal yang ditransfer sebesar 4553.3 kB/s pada jam 22.10.
6. NAS ( Network attached-storage ) Grafik traffic pada NAS (Network Attached Storage) ini setelah dimonitor : Harian :
Gambar 3.24 Grafik traffic harian NAS (Network attached-storage) Tabel 3.22 Beban traffic harian pada NAS (Network Atthached-storage)
In Out
Max 7596.2 kB/s (60.8%) 241.8 kB/s (1.9%)
Average 2094.6 kB/s (16.8%) 74.4 kB/s (0.6%)
Current 214.0 B/s (0.0%) 19.0 B/s (0.0%)
Mingguan :
Gambar 3.25 Grafik traffic mingguan NAS (Network attached-storage)
70 Tabel 3.23 Beban traffic mingguan pada NAS (Network Atthached-storage)
In Out
Max 7432.1 kB/s (59.5%) 255.8 kB/s (2.0%)
Average 1960.3 kB/s (15.7%) 65.4 kB/s (0.5%)
Current 451.0 B/s (0.0%) 66.0 B/s (0.0%)
Bulanan :
Gambar 3.26 Grafik traffic bulanan NAS (Network attached-storage) Tabel 3.24 Beban traffic bulanan pada NAS (Network Atthached-storage)
In Out
Max 7200.0 kB/s (57.6%) 8219.8 kB/s (65.8%)
Average 1866.9 kB/s (14.9%) 830.5 kB/s (6.6%)
Current 1095.1 kB/s (8.8%) 40.5 kB/s (0.3%)
Tahunan :
Gambar 3.27 Grafik traffic tahunan NAS (Network attached-storage) Tabel 3.25 Beban traffic tahunan pada NAS (Network Atthached-storage)
In Out
Max 7200.0 kB/s (57.6%) 8219.8 kB/s (65.8%)
Average 1834.8 kB/s (14.7%) 827.0 kB/s (6.6%)
Current 2164.3 kB/s (17.3%) 76.1 kB/s (0.6%)
71 Dari grafik network traffic harian di atas, dapat disimpulkan bahwa NAS tersebut berfungsi sebagai backup. Hal ini dapat dilihat dari tingginya grafik warna hijau yang menandakan bahwa packet yang memasuki NIC jauh lebih banyak dibandingkan dengan packet yang keluar dari NIC tersebut. Terdapat lima server yang datanya di-backup pada NAS tersebut, berikut adalah tabel yang menunjukkan jadwal backup dari kelima server tersebut : Tabel 3.26 Jadwal Backup dalam 1 Minggu
Server
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Minggu
File Server1
-
Ya
-
Ya
-
-
Ya
File Server2
Ya
-
Ya
-
Ya
-
Ya
File Server3
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
-
SQL Server
Ya
-
Ya
-
Ya
-
Ya
Web Server
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
Ya
Berikut ini adalah tabel waktu dilakukannya backup pada NAS untuk masingmasing server : Tabel 3.27 Waktu Backup Masing – masing Server
Server
Waktu Backup
File Server1
09.02 PM – 10.00 AM
File Server2
09.04 PM
File Server3
10.10 PM
SQL Server
08.37 PM
Web Server
07.45 PM
72
7.
Mail Server
Grafik traffic pada server Mail Server setelah dimonitor menggunakan MRTG : Harian :
Gambar 3.28 Grafik traffic harian Mail Server Tabel 3.28 Beban traffic harian pada Mail Server
In Out
Max 71.3 kB/s (0.6%) 325.5 kB/s (2.6%)
Average 18.7 kB/s (0.1%) 28.3 kB/s (0.2%)
Current 24.6 kB/s (0.2%) 36.7 kB/s (0.3%)
Mingguan :
Gambar 3.29 Grafik traffic mingguan Mail Server Tabel 3.29 Beban traffic mingguan pada Mail Server Max 58.0 kB/s (0.5%) In Out 116.3 kB/s (0.9%)
Average 15.3 kB/s (0.1%) 19.5 kB/s (0.2%)
Current 28.0 kB/s (0.2%) 39.1 kB/s (0.3%)
73
Bulanan :
Gambar 3.30 Grafik traffic bulanan Mail Server Tabel 3.30 Beban traffic bulanan pada Mail Server
In Out
Max 44.4 kB/s (0.4%) 67.9 kB/s (0.5%)
Average 13.2 kB/s (0.1%) 12.4 kB/s (0.1%)
Current 26.2 kB/s (0.2%) 40.4 kB/s (0.3%)
Tahunan :
Gambar 3.31 Grafik traffic tahunan Mail Server Tabel 3.31 Beban traffic tahunan pada Mail Server
In Out
Max 20.2 kB/s (0.2%) 23.9 kB/s (0.2%)
Average 12.9 kB/s (0.1%) 11.8 kB/s (0.1%)
Current 16.3 kB/s (0.1%) 21.8 kB/s (0.2%)
Grafik diatas menunjukkan bahwa traffic jaringan pada Mail Server tidak didapati adanya pengunaan bandwitdh yang besar besar. Hal ini dikarenakan server ini hanya digunakan untuk melayani email secara lokal intranet. Sesuai
74 informasi yang kami dapat, server ini langsung berhubungan dengan mail server yang ada di Amerika.
8.
SMS ( System Management Server )
Grafik traffic pada server SMS setelah dimonitor menggunakan MRTG : Harian :
Gambar 3.32 Grafik traffic harian SMS (System Management Server) Tabel 3.32 Beban traffic harian pada SMS (System Management Server) Max 42.3 kB/s (0.3%) In Out 37.9 kB/s (0.3%)
Average 1493.0 B/s (0.0%) 1065.0 B/s (0.0%)
Current 713.0 B/s (0.0%) 585.0 B/s (0.0%)
Mingguan :
Gambar 3.33 Grafik traffic mingguan SMS (System Management Server)
75 Tabel 3.33 Beban traffic mingguan pada SMS (System Management Server)
Max 27.0 kB/s (0.2%) In Out 12.5 kB/s (0.1%)
Average 1232.0 B/s (0.0%) 738.0 B/s (0.0%)
Current 1133.0 B/s (0.0%) 809.0 B/s (0.0%)
Bulanan :
Gambar 3.34 Grafik traffic bulanan SMS (System Management Server) Tabel 3.34 Beban traffic bulanan pada SMS (System Management Server)
Max 26.2 kB/s (0.2%) In Out 47.0 kB/s (0.4%)
Average 1102.0 B/s (0.0%) 799.0 B/s (0.0%)
Current 1091.0 B/s (0.0%) 805.0 B/s (0.0%)
Tahunan :
Gambar 3.35 Grafik traffic tahunan SMS (System Management Server) Tabel 3.35 Beban traffic tahunan pada SMS (System Management Server)
In Out
Max 6710.0 B/s (0.1%) 5467.0 B/s (0.0%)
Average 1072.0 B/s (0.0%) 784.0 B/s (0.0%)
Current 1381.0 B/s (0.0%) 1157.0 B/s (0.0%)
76 3.2.3
Utilitas Server Pengamatan terhadap beban kerja ( workload ) tiap server diperoleh dari
pengamatan terhadap processor usage ( %Processor Time ) dan memory usage ( Available bytes dan cache byte ). 1. SQL Server
Gambar 3.36 Grafik Performance Monitoring dari SQL Server
77
Gambar 3.37 Hasil Performance Monitoring dari SQL Server
vc
Berdasarkan hasil performance monitoring di atas, tampak bahwa workload (beban kerja) yang dijalankan SQL server 1 tidak terlalu berat. Processor time atau CPU Utilization pada server tersebut hanya mencapai 0,650%. Sedangkan Memory Usage pada server tersebut mencapai 36,242%. Berdasarkan data diatas, maka kami menyimpulkan bahwa SQL server tersebut underutilized atau memiliki resource dan kemampuan lebih yang belum digunakan secara optimal.
78 2. Web Server
Gambar 3.38 Grafik Performance Monitoring dari Web Server
79
Gambar 3.39 Hasil Performance Monitoring dari Web Server
Berdasarkan hasil performance monitoring di atas, tampak bahwa workload (beban kerja) yang dijalankan file server 1 tidak terlalu berat. Processor time atau CPU Utilization pada server tersebut hanya mencapai 1.599%. Sedangkan Memory Usage pada server tersebut hanya mencapai 20.067%. Berdasarkan data diatas, maka kami menyimpulkan bahwa file server 1 tersebut underutilized atau memiliki resource dan kemampuan lebih yang belum digunakan secara optimal.
80 3. File Server 1
Gambar 3.40 Grafik Performance Monitoring dari File Server 1
81
Gambar 3.41 Hasil Performance Monitoring dari File Server 1
Berdasarkan hasil performance monitoring di atas, tampak bahwa workload (beban kerja) yang dijalankan file server 1 tidak terlalu berat. Processor time atau CPU Utilization pada server tersebut hanya mencapai 13,817%. Sedangkan Memory Usage pada server tersebut hanya mencapai 18,145%. Berdasarkan data diatas, maka kami menyimpulkan bahwa file server 1 tersebut underutilized atau memiliki resource dan kemampuan lebih yang belum digunakan secara optimal.
82 4.
File Server 2
Gambar 3.42 Grafik Performance Monitoring dari File Server 2
83
Gambar 3.43 Hasil Performance Monitoring dari File Server 2
Berdasarkan hasil performance monitoring di atas, tampak bahwa workload (beban kerja) yang dijalankan file server 2 tidak terlalu berat. Processor time atau CPU Utilization pada server tersebut hanya mencapai 0.937%. Sedangkan Memory Usage pada server tersebut hanya mencapai 9.048%. Berdasarkan data diatas, maka kami menyimpulkan bahwa file server 2 tersebut underutilized atau memiliki resource dan kemampuan lebih yang belum digunakan secara optimal.
84 5.
File Server 3
Gambar 3.44 Grafik Performance Monitoring dari File Server 3
85
Gambar 3.45 Hasil Performance Monitoring dari File Server 3
Berdasarkan hasil performance monitoring di atas, tampak bahwa workload (beban kerja) yang dijalankan file server 3 tidak terlalu berat. Processor time atau CPU Utilization pada server tersebut hanya mencapai 16.885%. Sedangkan Memory Usage pada server tersebut hanya mencapai 19.041%. Berdasarkan data diatas, maka kami menyimpulkan bahwa file server 1 tersebut underutilized atau memiliki resource dan kemampuan lebih yang belum digunakan secara optimal.
86 6. NAS ( Network attached-storage )
Gambar 3.46 Grafik Performance Monitoring dari NAS (Network Attached-storage)
87
Gambar 3.47 Hasil Performance Monitoring dari NAS (Network Attached-storage)
Berdasarkan hasil performance monitoring di atas, tampak bahwa workload (beban kerja) yang dijalankan file server 3 tidak terlalu berat. Processor time atau CPU Utilization pada server tersebut hanya mencapai 0.650%. Sedangkan Memory Usage pada server tersebut hanya mencapai 36.242%. Berdasarkan data diatas, maka kami menyimpulkan bahwa file server 1 tersebut underutilized atau memiliki resource dan kemampuan lebih yang belum digunakan secara optimal.
88 7. Mail Server Untuk Mail Server tidak dilakukan performance monitoring karena server tersebut di-manage oleh tim IT lain dari perusahaan sehingga penulis tidak memiliki akses ke server tersebut.
8. SMS ( System Management Server ) Untuk SMS ( System Management Server ) tidak dilakukan performance monitoring karena server tersebut di-manage oleh tim IT lain dari perusahaan sehingga penulis tidak memiliki akses ke server tersebut.
89 3.3
Rumusan Permasalahan Infrastruktur teknologi informasi di PT JHHP sebenarnya sudah cukup baik, dari hasil monitoring menggunakan MRTG dapat dilihat bahwa traffic yang masuk dan keluar server tidak terlalu besar, dan data – data hasil performance monitoring menunjukkan semua server masih sangat memadai, dimana CPU Utilization masih rendah, tingkat page fault-nya juga cukup rendah sementara idle time-nya masih sangat tinggi, sehingga penulis berkesimpulan bahwa semua server masih mampu untuk menangani beban workload untuk saat ini, namun pada hasil analisa penulis juga ditemukan bahwa ada beberapa server yang kurang diberdayakan, sehingga beban workload yang diterima pada beberapa server kurang sesuai dengan kemampuan aslinya. Dari sisi utilitas jaringan LAN, penulis tidak mendapatkan akses untuk memonitor kinerja utilitas jaringan yang ada, namun diketahui bahwa PT JHHP menggunakan switch dengan topologi star, dan berdasarkan wawancara dengan IT staff PT JHHP, untuk saat ini tidak terdapat kekurangan dari kinerja jaringan LAN PT JHHP. Dari hasil analisa dan wawancara kami, dapat disimpulkan berbagai permasalahan sebagai berikut : 1.
Kurangnya efisiensi kinerja beberapa server, sehingga akan menyebabkan pemborosan resource hardware.
2.
PT JHHP menggunakan metode full backup dalam menjamin availabilitas datanya, metode ini memiliki kelemahan, yaitu akan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan proses backup yang sempurna, terutama bila data yang di-backup berukuran sangat besar.
90
3.3.1
Wawancara Selain melakukan monitoring terhadap sistem yang berjalan peneliti juga
melakukan wawancara kepada salah satu IT staff pada perusahaan tersebut. Hasil yang diperoleh dari wawancara ini telah diedit tanpa mengubah maksud dan inti dari hasil wawancara. Hasil wawancara pada IT staff perusahaan PT JHHP dicantumkan dalam lampiran. Dari hasil wawancara peneliti terhadap IT staff yang bertanggung jawab, dapat diketahui bahwa infrastuktur teknologi informasi pada perusahaan sangat baik untuk memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan untuk waktu sekarang. Dan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukannya peng-upgrade-an terhadap resource hardware dengan menyesuaikan kebutuhan bisnis perusahaan di masa yang akan datang.
3.4
Usulan Pemecahan Masalah Berdasarkan hasil analisa terhadap data-data yang didapat dari monitoring
terhadap performa sistem. Penulis berkesimpulan bahwa infrastruktur teknologi informasi pada PT Johnson Home Hygiene Products belum digunakan secara optimal, sedangkan kapasitas yang tersedia cukup besar. Masalah penggunaan strategi backup yang kurang tepat mencakup jenis backup dan penjadwalannya. Dan adanya server yang underutilized sehingga perlu dilakukan Server Consolidation.