BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka akan diuraikan secara ringkas hal-hal yang berhubungan dengan basis data, antara lain : data, entitas, basis data, DBMS, komponen DBMS, keuntungan dan kerugian DBMS, DBLC, ER modeling, normalisasi dan delapan aturan emas. Dan juga akan diuraikan secara ringkas hal-hal yang berhubungan dengan topik dan pendukung analisis dan perancangan basis data, antara lain : manajemen sumber daya manusia, pelatihan, metode pelatihan, flowchart, DFD, STD, internet, web server, PHP, phpMyAdmin, dan SQL
2.1
Teori yang berkaitan dengan Database Teori ini merupakan kumpulan dari beberapa teori yang akan digunakan
dalam aplikasi yang akan dibuat seperti pengertian mengenai sistem database dan pengertian umum tentang database. Berikut ini akan dibahas teori-teori yang berkaitan dengan database.
2.1.1 Pengertian Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end user. Data berguna sebagai jembatan antara mesin dan pengguna. Menurut Hoffer (2005,p5), data sebagai representasi dari objek dan peristiwa yang memiliki arti dan makna dalam lingkungan pengguna. Menurut Indrajani (2011, p2), data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus lagi data adalah ukuran objektif atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang-orang, tempat, benda atau kejadian.
2.1.2 Pengertian Entitas Menurut Fathansyah (2004, p10), Entitas adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. 7
8
2.1.3 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), database adalah kumpulan dari data yang saling berelasi secara logikal dan sebuah deskripsi dari data tersebut, yang didesain untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), database adalah kumpulan data, secara khusus menggambarkan aktivitas dari satu atau lebih organisasi yang berhubungan.
2.1.4 Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System) Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), DBMS adalah sebuah perangkat lunak yang memberikan kebebasan pada pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke database. Menurut
Ramakrishnan
dan
Gehrke
(2003,
p4),
Database
Management System atau DBMS adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam memelihara dan menggunakan koleksi data dalam jumlah yang besar.
2.1.4.1 Komponen Utama DBMS Terdapat komponen utama pembentukDBMS yaitu :
Gambar 2.1 Komponen Utama DBMS (Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p68) 1. Hardware -
Meliputi
personal computer sampai dengan jaringan
computer. -
Tempat penyimpanan secondary (magnetic disk), I/O device, contohnya disk drivers, device controller, I/O channels, dan yang lainnya.
9 -
Hardware processor dan main memory, digunakan untuk mendukung saat eksekusi system perangkat lunak database.
2. Software DBMS, sistem operasi, network software (jika diperlukan) dan program aplikasi pendukung lainnya. 3. Data Data pada sebuah sistem database baik single-user system maupun multi-user system harus terintegrasi dan dapat digunakan bersama (integrated and shared). 4. Procedures Instruksi dan aturan yang harus disertakan dalam mendesain dan menggunakan database dan DBMS. 5. People -
Data Administrator (DA) adalah sesorang yang bertanggung jawab mengatur sumber data.
-
Database Admistration (DBA), bertanggung jawab terhadap realisasi fisikal database.
-
Database designer (logical dan physical) Database designers terbagi menjadi dua tipe yaitu logical database designer dan Physical database designer.
-
End Users merupakan “Client” dari database, dimana database yang telah didesain dan diimplementasikan, dan dipelihara
sehingga
dapat
memenuhi
informasi
yang
diperlukan.
2.1.4.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS Keuntungan DBMS Beberapa keuntungan dalam penggunaan DBMS berdasarkan Connolly dan Begg (2010, p77) : -
Redudansi data dapat dikontorl (control of data redundancy).
-
Data yang konsisten (data consistency).
-
Banyak informasi yang didapat dari sejumlah data yang sama (more information from the same amount of data).
-
Penggunaan data bersama (sharing of data).
10 -
Meningkatkan integritas data (improved daata integrity).
-
Meningkatkan keamanan (improved security).
-
Pelaksanaan standarisasi (enforcement of standard).
-
Skala ekonomi (economy of scale).
-
Kebutuhan user yang kompleks dapat teratasi (balanced of conflicting requirement).
-
Meningkatkan aksesibilitas daata dan responsive (imporved data accessibility and responsiveness).
-
Meningkatkan produktivitas (increased productivity).
-
Meningkatkan
pemeliharaan
dan
melalui
kebebasan
data
(improved maintenance through data independence). -
Meningkatkan concurrency (increased concurrency).
-
Meningkatkan layanan back up dan pemulihan semakin baik (improved back up and recovery services).
Kerugian DBMS Beberapa kelemahan dari penggunaan DBMS berdasarkan Connolly dan Begg (2010, p77) : -
Kompleksitas (complexity).
-
Memerlukan ukuran yang besa (size).
-
Biaya DBMS yang mahal (cost of DBMS).
-
Biaya penambahan perangkat keras (additional hardware costs).
-
Biaya konversi tinggi (cost of conversion).
-
Performa
sistem
dapat
tidak
sesuai
dengan
keinginan
(performance). -
Menimbulkan pengaruh yang besar jika terjadi kegagalan sistem (higher impact of a failure).
2.1.5 Siklus Hidup Basis Data (Database Life Cycle) Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), sebuah Sistem Database adalah komponen dasar dari sistem inforrnasi organisasi yang lebih besar, yaitu berupa aplikasi database life cycle yang berhubungan erat dengan life cycle dari sistem informasi.
11
Gambar 2.2 Tahap - Tahap Siklus Hidup Aplikasi Basis Data (Sumber : Connolly, 2010, p313)
Penjelasan lebih rinci mengenai siklus hidup database adalah sebagai berikut : 1) Perancangan Database (Database Planning) Perencanaan
database
adalah
kegiatan
pengaturan
yang
memungkinkan tahap-tahap dalam siklus hidup aplikasi database dapat diwujudkan se-efisien dan se-efektif mungkin (Connolly dan Begg, 2010,
12 p313). Ada tiga masalah pokok yang harus diperhatikan dalam merumuskan strategi sistem informasi : -
Mengidentifikasikan rencana dan tujuan dengan menentukan sistem informasi yang diperlukan.
-
Mengevaluasi sistem informasi yang ada untuk melihat kelebihan dan kekurangannya.
-
Penilaian mengenai peluang IT
yang mungkin dapat menghasilkan
keuntungan yang kompetitif. Tahap perencanaan database juga harus menjelaskan : a) Mission statement merupakan sasaran utama sistem database. Mission statement ini menjelaskan tujuan sistem database dan menyediakan maksud yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi database se-efektif dan se-efisien mungkin. b) Mission objectives, selain merumuskan tujuan dari sebuah proyek database, harus diperhatikan juga mengenai tugas yang harus didukung oleh database dengan asumsi jika database mendukung mission objectives, maka mission-statement-nya juga akan sesuai.
2) Definisi Sistem (System Definition) Definisi sistem menjelaskan batasan dan ruang kingkup aplikasi database dan user view (Connolly dan Begg, 2010, p316).
3) Pengumpuan dan Analisis Kebutuhan (Requirement Collection and Analysis) Pengumpulan
dan
analisis
kebutuhan
merupakan
proses
pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian dari organisasi yang didukung sistem database dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasikan kebutuhan untuk sistem baru (Connolly dan Begg, 2010, p316). Informasi yang dikumpulkan mencakup : - Deskripsi tentang data yang digunakan. - Keterangan secara lengkap bagaimana data tersebut digunakan. -
Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi data yang baru.
13 Ada tiga pendekatan utama untuk memenuhi kebutuhan informasi dari aplikasi sistem database,yaitu : 1. Terpusat Kebutuhan dari setiap pemakai digabung ke dalam satu sel kebutuhan untuk aplikasi database. 2. Tinjauan terintegrasi Kebutuhan dari setiap pemakai akan digunakan untuk membangun model data yang terpisah untuk merepresentasikan pandangan dari pemakai. 3. Kombinasi dari dua pendekatan Dalam hal ini ada beberapa teknik untuk mendapatkan analisis informasi yang dinamakan fact finding techniques. Terhadap lima teknik fact finding yang umum digunakan,yaitu : - Pemeriksaan dokumentasi, - Wawancara, - Observasi, - Penelitian, - Kuesioner.
4) Desain Database (Database Design) Design database merupakan proses menciptaka desain yang akan mendukung tujuan dan objektif untuk kebutuhan sistem database (Connolly dan Begg, 2010, p320). Ada empat pendekatan perancangan database yaitu : -
Bottom-up Pendekatan ini dimulai dari tingkat paling dasar adari atribut (yakni property dari entitas dan hubungan relasional) dimana melalui analisis gabungan antar atribut , dikelompokkan ke dalam relasi yang mempresentasikan tipe entitas dan hubungan antar entitas.Pendekatan ini lebih cocok untuk perancangan database yang sederhana dengan jumlah atribut yang relative kecil.
-
Top-down Pendekatan ini dimulai dari pengembangan model data yang terdiri dari beberapa entitas tingakt tinggi dan hubungannya.
14 -
Inside-out Hampir sama dengan bottom-up tetapi berbeda pada saat identifikasi himpunan
entitas
utama
dan
kemudian
menyebar
untuk
mempertimbangkan entitas yang lain, hubungan, dan himpunan atribut dengan identifikasi pertama. -
Mixed-strategy Strategi ini menggunakan kedua pendekatan terdahulu yaitu bottom-up dan
top-down
untuk
bermacam-macam
bagian
model
sebelum
digabungkan dengan semuanya.
a) Desain Konseptual Database (Conceptual Database Design) Menurut Connolly dan Begg (2010, p322) Conceptual Database Design adalah suatu proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang digunakan yang bersifat independent dari keseluruhan aspek fisik. Langkah-langkah dalam perancangan basis data konseptual adalah sebagai berikut : Langkah 1 Membangun Conceptual Data Model Langkah 1.1 Mengidentifikasi entity type Langkah 1.2 Mengidentifikasi relationship type Langkah 1.3 Mengidentifikasikan dan menghubungkan atribut-atirbut dengan entity atau relationship type Langkah 1.4 Menentukan atribut domain Langkah 1.5 Menentukan atribut – atribut candidate, primary dan alternate key Langkah 1.6 Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concept (pilihan) Langkah 1.7 Memeriksa model dari redundancy Langkah 1.8 Memvalidasi conceptual data model terhadap transaksi user Langkah 1.9 Meninjau kembali conceptual data model terhadap user
b) Desain Logikal Database (Logical Database Design) Menurut Connolly dan Begg (2010, p323) Logical Database Design adalah suatu proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang
15 digunakan yang berdasarkan model data tertentu, namun independent terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya. Langkah-langkah dalam perancangan basis data logikal adalah sebagai berikut : Langkah 2 Membangun dan Memvalidasi Logical Data Model Langkah 2.1 Menentukan realsi untuk logical data model Langkah 2.2 Menvalidai relasi dengan menggunakan normalisasi Langkah 2.3 Memvalidasi realsi terhadap transaksi user Langkah 2.4 Memeriksa Integrity constraint Langkah 2.5 Meninjau kembali logical data model terhadap user Langkah 2.6 Menggabungkan beberapa logical data model menjadi model global (pilihan) Langkah 2.7 Memeriksa kemungkinan perkembangan di masa yang akan datang
c) Desain Fisikal Database (Physical Database Design) Menurut Connolly dan Begg (2010, p324) Physical Database Design adalah proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder. Langkah-langkah dalam perancangan basis data fisikal adalah sebagai berikut: Langkah 3 Menerjemahkan logical data model menjadi target DBMS Langkah 3.1 Merancang base realtion Langkah 3.2 Merancang representasi dari derived data Langkah 3.3 Merancang batasan umum Langkah 4 Merancang pengaturan file dan indeks Langkah 4.1 Menganalisis transaksi Langkah 4.2 Memilih organisasi file Langkah 4.3 Pemilihan indeks Langkah 4.4 Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan Langkah 5 Perancangan user view Langkah 6 Perancangan mekanisme keamanan Langkah 7 Mempertimbangkan pengenalan pengontrolan redundancy Langkah 8 Memantau dan merubah sistem operasional
16
5) Pemilihan DBMS (DBMS Selection) Seleksi DBMS yang sesuai untuk mendukung sistme database (Connolly dan Begg, 2010, p325). Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam memilih DBMS : • Mendefinisikan syarat sebagai referensi Dimulai dengan membuat tujuan dan batasan pembelajaran, dan tugas yang akan dikerjakan, penjelasan kriteria yang kemudian dapat digunakan untuk evaluasi produk DBMS, daftar produk-produk yang mungkin, dan semua batasan dan skala waktu untuk pembelajaran • Membandingkan dua sampai tiga produk Kriteria yang dianggap penting untuk keberhasilan implementasi yang dapat digunakan untuk membuat daftar produk-prdouk DBMS untuk dievaluasi. • Mengevaluasi produk Evaluasi produk DBMS dikelompokkan dalam definisi data, definisi fisik, kemampuan akses, penanganan transaksi, pengembangan dan fitur lainnya. • Memberikan rekomendasi pemilihan dan membuat laporan Langkah
terakhir
dalam
mendokumentasikan
proses,
pemilihan memberikan
DBMS
adalah
pernyataan
dan
Mendesain antarmuka pengguna dan aplikasi program
yang
rekomendasi atas produk DBMS tertentu.
6)
Desain Aplikasi (Application Design)
menggunakan dan memproses database (Connolly dan Begg, 2010, p329). Dua aspek data desain aplikasi yaitu : a. Desain transaksi Sebuah aksi atau serangkaian aksi, yang dilakukan oleh pengguna tunggal atau apikasi programyang mempunyai akses untuk merubah isi database. Ada tiga tipe transaksi, yaitu : -
Retrieval transactions Digunakan untuk mendapatkan data dari tampilan pada layar atau laporan.
17 -
Update transactions Digunakan untuk meng-insert data baru, menghapus data lama, dan memodifikasi data yang sudah ada dalam database.
-
Mixed transactions Melibatkan kedua tipe transaksi sebelumnya. Contohnya operasi untuk mencari deyail data, menampilkan, kemudian memperbaharuinya.
b. Panduan desain antarmuka pengguna
7) Prototipe (Prototyping) Membangun model kerja dari sistem basis data (Connolly dan Begg, 2010, p333). Tujuan utama prototipe adalah memungkinkan pengguna untuk menggunakan prototipe untuk mengidentifikasi fitur dari sistem yang bekerja dengan baik atau tidak memadai, dan untuk menyarankan perbaikan atau bahkan fitur baru untuk sistem basis data.
8) Implementasi (Implementation) Implementasi adalah perwujudan fisik dari database dan desain aplikasi (Connolly dan Begg, 2010, p333). Pengendalian keamanan intergritas untuk aplikasi juga telah diterapkan.Implementasi dapat dicapai dengan menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang terpilih atau dengan Graphical User Interface (GUI).
9) Data Conversion and Loading Konversi data dan loading adalah perubahan data yang ada ke dalam database yang baru, dan konversi aplikasi yang ada untuk berjalan pada database yang baru (Connolly dan Begg, 2010, p334). Langkah ini diperlukan ketika suatu sistem databse baru sedang menggantikan suatu sistem database yang lama.
10) Testing Testing adalah proses yang berjalan pada sistem basis data yang bertujuan untuk menemukan error atau kesalahan (Connolly dan Begg, 2010, p334). Sebelum diterapkan dalam suatu sistem, database harus dilakukan testing terlebih dahulu.
18
11) Perawatan Operasional (Operasional Maintance) Merupakan suatu proses mengawasi dan memelihara sistem database setelah instalasi (Connolly dan Begg, 2010, p334). Yang termasuk dalam perawatan operasional yaitu : •
Mengawasi kinerja sistem, jika kinerja turun dibawah tingkat yang dimaklumi, maka dibuthkan reorganisasi.
•
Memelihara dan meng-upgrade sistem database.
2.1.6 ER Modelling Pengertian ER Modelling ER Modelling adalah sebuah pendekatan top-down untuk merancang database yang dimulai dengan mengidentifikasi data yang penting yang disebut entitas dan relationship antar data harus dipresentasikan dalam model (Connolly, 2010, p371). Menurut Connolly (2010, p372), entity type adalah sekumpulan objek yang memiliki property yang sama, yang diidentifikasikan di dalam organisasi karena keberadaannya yang bebas. Contoh representasi dari tipe entitas dapat di lihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.3 Representasi Diagram dari tipe entitas Staff dan Branch Relationship Type Menurut Connolly (2010, p374), relationship type adalah hubungan antar entity yang memiliki arti. Sedangkan relationship occurrence adalah sebuah hubungan yang dapat diidentifikasikan secara unik, yang meliputi sebuah kejadian (occurrence) dari setiap entity di dalam relationship. Contoh reltionship type dapat dilihat pada 2.3.
19
Gambar 2.4 Representasi Diagram Dari Entity Branch Has Staff
Relationship Type Setiap relasi di presentasikan dengan garis yang menghubugkan tipe entitas yang saling berhubungan. Garis tersebut diberi nama sesuai dengan nama hubungannya. Biasanya nama relasi yang digunakan merupaka kata kerja dan huruf pertama dari nama relasi ditulis dalam huruf besar. Setelah menentukan nama relasi, tanda panah diletakkan disamping nama relasi yang mengindikasikan arah bbagi pembaca untuk mengartikan nama dari sebuah relasi. a) Degree of Reationship Type Degree of Relationship Type adalah jumlah tipe entitas yang berpartisipasi dalam suatu relasi. Sebuah relasi yang memiliki derajat dua disebut binary. Sebuah relasi yang memiliki derajat tiga disebut ternary, dan untuk relasi yang memiliki derajat emat disebut quaternary.
b) Recursive Relationship Recursive Relationship adalah tipe relasi dimana entitas yang sama ikut serta lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda. Recursive Relationship dapat diberikan nama perannya (role names) untuk mengindikasikan tujuan dari peranan setiap entitas di dalam relationshi, role names sangat penting pada Recursive Relationship untuk menegaskan fungsi dari setiap entitas yang berpartisipasi. Contoh Recursive Relationship dapat dilihat dari gambar 2.4.
20
Gambar 2.5 Recursive relationship
Attribute Menurut Connolly (2010, p379), atribut adalah property sebuah entity atau relationship. Attribute dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu :
a) Simple and Composite Attributes Menurut Connolly (2010, p379), simple attribute adalah atribut yang terdiri dari komponen tunggal dengan keberadaan yang bebas. Menurut Connolly (2010, p380), composite attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen dan keberadaan komponen tersebut adalah bebas.
b) Single –Valued and Multi – Valued Attributes Menurut Connolly (2010, p380), single value attribute adalah atribut yang hanya memiliki sebuah nilai untuk setiap tipe entity. Sebagian besar atribut merupakan single value. Menurut Connolly (2010, p380), multi value attribute merupakan atribut yang memiliki banyak nilai untuk setiap entity.
c) Derived Attributes Menurut Connolly (2010, p380), derived attribute merupakan sebuah atribut yang merepresentasikan sebuah nilai yang berasal dari nilai sebuah atribut yang berhubungan atau set atribut, dan tidak harus berada dalam tipe entity yang sama.
21 d) Keys Candidate Key adalah sejumlah kecil atribut yang secara unik mengidentifikasikan setiap occurence dari sebuah entity (Connolly, 2010, p381). Primary Key adalah candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasikan secara unik setiap occurence dari sebuah entity (Connolly, 2010, p381). Composite Key adalah sebuah candidate key yang terdiri atas dua atau lebih atribut (Connolly, 2010, p382).
Strong and Weak Entity Types Strong entity, yaitu suatu jenis entitas yang tidak bergantung pada keberadaan entitas lain (Connolly dan Begg, 2010, p383). Karakteristik dari strong entity yakni setiap entitas diidentifikasi secara unik menggunakan atribut primary key dari tipe entitas. Weak entity, yaitu jenis entitas yang keberadaannya bergantung pada tiep entitas lain (Connolly dan Begg, 2010, p384). Karakteristik dari weak entity yakni setiap entitas tidak dapat diidentifikasi secara unik hanya menggunakan atribut yang terkati dengan tipe entitas.
Structural Constraints Multiplicity
merupakan
sejumlah
kejadian
(occurrence)
yang
mungkin dari sebuah tipe entity yang berhubungan dengan suatu kejadian dari sebuah tipe entity yang berhubungan melalui relasi tertentu (Connolly, 2010, p385). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tingakt derajat yang umum adalah binary . relasi binary yang umumnya terjadi yaitu :
1) One-to-one (1:1) Relationship Relasi dimana setiap entitas yang ada hanya dapat mempunyai maksimal satu relasi dengan entitas lain.
22
Gambar 2.6 Relasi One-to-One antara Cabang dan Staff Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah one-to-one yakni satu staf hanya mengatur cabang.
2) One-to-Many (1:*) Relationship Relasi dimana entitas dapat mempunyi satu atau lebih dari satu relasi dengan entitas lain.
Gambar 2.7 Relasi One-to-Many antara Staff dan Konsumen Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah one-to-many yakni satu staf dapat melayani lebih dari satu konsumen.
3) Many-to-Many (*:*) Relationship Relasi dimana setiap entitas dapat mempunnyai lebih dari satu relasi dengan entitas yang lain.
23
Gambar 2.8 Relasi Many-to-Many antara Koran dan Iklan Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah relasi many-to-many, dimana setiap Koran dapat mengkliemkan lebh dari satu rumah.
4) Cardinality dan Participation Constraint Menurut Connolly (2010, p390 - p391), multiplicity terdiri dari dua batasan yaitu cardinality dan participation. Cardinality menggambarkan jumlah maksimum relasi yang mungkin terjadi dari sebuah entity yang berpartisipasi dalam tipe relasi. One-to-one (1:1), one-to-many (1:*), many-to-many
(*:*)
merupakan
cardinality
dari
relasi
binary
participation menentukan apakah semua atau hanya sebagian dari entity yang berpartisipasi dalam relasi.
Gambar 2.9 Cardinality dan Participation Constraint antara Cabang dan Staff
24
2.1.7 Normalisasi Menurut Connolly (2010, p416), normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan properti yang diperlukan dan berguna untuk menyediakan kebutuhan data. Langkah-langkah normalisasi menurut Connolly (2010, p430 - p436) dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Unnormalized Form (UNF) UNF merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih grup data
yang berulang-ulang. UNF dilakukan dengan memindahkan data dari sumber informasi ke dalam format dengan baris dan kolom. 2.
First Normal Form (1NF) 1NF merupakan sebuah relasi di mana setiap irisan antar baris dan
kolom berisikan satu dan hanya satu nilai saja. Cara mengubah dari bentuk UNF ke 1NF adalah memilih satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel unnormalized. Kemudian identifikasi grup yang berulang dalam tabel unnormalized yang berulang untuk kunci atribut. Hapus grup yang berulang dengan cara memasukkan data yang semestinya ke dalam kolom yang kosong pada baris yang berisikan data yang berulang atau dengan cara menggantikan data yang ada dengan salinan dari kunci atribut yang sesungguhnya. 3.
Second Normal Form (2NF) 2NF berdasarkan pada konsep ketergantungan fungsional penuh yang
mengindikasikan bahwa, jika X dan Y merupakan atribut dari sebuah relasi, Y dikatakan tergantung penuh terhadap X jika Y tergantung secara fungsional kepada X tetapi tidak pada proper dari subset dari X. 2NF merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut non primary key bersifat fully functional dependent pada primary key. Cara mengubah 1NF menjadi 2NF adalah mengidentifikasi primary key untuk relasi 1NF. Kemudian mengidentifikasi functional dependency dalam relasi. Jika terdapat partial dependency terhadap primary key, maka hapus dengan menempatkan dalam relasi baru bersama dengan salinan determinannya. 4.
Third Normal Form (3NF) 3NF adalah suatu relasi yang ada dalam 1NF dan 2NF di mana tidak
25 terdapat atribut non primary key yang bersifat transitively dependent pada candidate key. Atribut yang tidak memberikan kontribusi terhadap penjelasan karakteristik primary key, akan dipindahkan ke sebuah tabel yang terpisah.
2.1.8 Delapan Aturan Emas Desain Interface Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010, p88-89), terdapat delapan aturan emas dalam merancang suatu interface, yaitu: 1. Berusaha konsisten Konsisten dalam bentuk urutan tindakan dalam situasi yang sama. 2. Memenuhi kegunaan universal Karena adanya pengguna yang beragam, desain yang dirancang harus mempertimbangkan perbedaan dalam hal rentang usia, cacat, dan keanekaragaman teknologi. Ini mungkin berarti termasuk penjelasan bagi para pemula sambil memberikan cara pintas bagi pengguna. 3. Memberikan umpan balik yang informatif Untuk setiap tindakan dari user atau pengguna, harus ada tindakan umpan balik. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan Urutan dari tindakan – tindakan yang ada harus diatur menjadi bagian awal, tengah, dan akhir. 5. Mencegah kesalahan Sebisa mungkin membuat desain dari sistem yang ada agar pengguna tidak berbuat kesalahan yang serius. 6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya Fitur ini berguna untuk mengurangi kecemasan user karena user tahu bahwa kesalahan dapat dibatalkan. 7. Mendukung tempat pengendali internal Operator
berpengalaman
atau
user
yang
sudah
berpengalaman
menginginkan sistem untuk berjalan sesuai dengan keinginannya dan memberikan respon yang tepat sesuai dengan tindakan yang dilakukan olehnya. 8. Mengurangi beban memori jangka pendek
26 Keterbatasan manusia dalam mengolah informasi dalam jangka waktu pendek memerlukan sesuatu seperti petunjuk yang jelas untuk pengguna sehingga pengguna tidak perlu banyak menghafal.
2.2 Teori yang terkait tema penelitian
Berikut ini akan dibahas teori-teori yang berkaitan dengan topik yang dibuat.
2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia
secara
efektif
dan
efesian
guna
mencapai
tujuan-tujuan
organisiasional. (Robert L.Mathis, 2004, p3).
2.2.1.1 Pelatihan
Pelatihan adalah sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional. Tiga sumber analisis penilaian kebutuhan pelatihan -
Analisis Pekerjaan/Tugas Analisis yang berfokus pada kebutuhan pelatihan dengan membandingkan kebutuhan dalam pekerjaan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan, kebutuhan-kebutuhan pelatihan dapat diidentifikasi.
-
Analisis Individual Analisis yang berfokus pada individu dan bagaimnaa mereka melakukan pekerjaan mereka.
-
Organizational Analysis Analisa kebutuhan pelatihan yang didasarkan dengan pernacnagan SDM strategis organisasional adalah identifikasi dari pengtahuan, keterampilan, dan kemampuan yang akan dibutuhkan di masa depan seiring berubahnya pekerjaan dan organisasi.(Robert L.Marthis,2004,p309)
27
2.2.1.2 Metode Pelatihan
Pelatihan dapat digunakan secara internal maupun eksternal, berikut penjelasan mengenai training internal maupun eksternal : 1. Pelatihan Internal Pelatihan secara internal biasanya dapat diterapkan pada aspek-aspek spesifik dari pekerjaan.contoh dari pelatihan internal yaitu pelatihan informal,Praktik Kerja Lapangan (PKL). 2. Pelatihan Eksternal Pelatihan eksternal digunakan secara ekstensif oleh organisasiorganisasi dari berbagai ukuran. (Robert L.Marthis,2004,p321)
2.2.2 Flow Chart
2.2.2.1 Pengertian Dasar Flow Chart
Adalah
bagan-bagan
menggambarkan
yang
langkah-langkah
mempunyai
penyelesaian
arus
suatu
yang
masalah.
Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
2.2.2.2.
Simbol – Simbol Flow Chart
Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok : 1. Flow direction symbols -
Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain
-
Disebut juga connecting line
2. Processing symbols -
Menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses prosedur
28 Simbol process, yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang di lakukan oleh komputer Simbol manual, yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer Simbol decision, yaitu menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban : ya / tidak Simbol terminal, yaitu menyatakan permulaan atau akhir suatu program Simbol predefined process, yaitu menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal Simbol keying operation, menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard Simbol offline-storage, menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu Simbol manual input, memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard Tabel 2.1. Tabel Simbol Proses
3. Simbol Input/Output -
Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output. Simbol input/output, menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya Simbol magnetic tape, menyatakan input berasal dari pota magnetis atau output disimpan ke pita magnetis
29 Simbol disk storage, menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk
Simbol document, mencetak keluaran dalam bentuk dokumen (melalui printer)
I/O yang menggunakan pita kertas berlubang
Simbol display, mencetak keluaran dalam layar monitor
Tabel 2.2 Tabel Simbol Input/Output
2.2.3 Data Flow Diagram (DFD) Menurut Whitten (2004, p327), atau data flow diagram diagram aliran data adalah sebuah alat yang menggambarkan aliran data dalam sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan sistem tersebut. Ada 4 komponen dalam DFD, yaitu : 1. Proses Menurut Whitten (2004, p329), proses adalah kerja yang dilakukan sebagai respon terhadap aliran data yang masuk atau respon terhadap suatu kondisi. Ada beberapa bentuk notasi atau symbol yang digunakan untuk menggambarkan sebuah proses : a. Bentuk DeMarco atau Yourdon
Nama Proses
Gambar Simbol Proses Menurut DeMarco/Yourdon b. Bentuk Gane dan Sarson Nama Proses
Gambar Simbol Proses Menurut Gane dan Sarson
30 c. Bentuk SSADM/IDEF0 Nama Proses Gambar Simbol Proses Menurut SSADM/IDEF0 2. Data Store Menurut Whitten (2004, p346), data store adalah inventori data atau penyimpanan data. Ada beberapa jenis notasi atau simbol dari data store : a. Bentuk DeMarco atau Yourdon
Data Store
Gambar Simbol Data Store Menurut DeMarco/Yourdon b. Bentuk Gane dan Sarson
Data Store
Gambar Simbol Data Store Menurut Gane dan Sarson c. Bentuk SSADM/IDEF0
Data Store
Gambar Simbol Data Store Menurut SSADM/IDEF0
3. External Agent Menurut Whitten (2004, p345), external agent atau agen eksternal adalah orang, unit organisasi, sistem lain atau organisasi lain, yang berada di luar lingkup proyek tetapi berinteraksi dengan sistem yang sedang dipelajari. Ada beberapa jenis notasi atau simbol dari agen eksternal : a. Bentuk DeMarco atau Yourdon External Agent Gambar Simbol External Agent Menurut DeMarco/Yourdon b. Bentuk Gane dan Sarson External Agent Gambar Simbol External Agent Menurut Gane dan Sarson
31 c. Bentuk SSADM/IDEF0 External Agent Gambar Simbol External Agent Menurut SSADM/IDEF0
4. Data flow Menurut Whitten (2004, p338), data flow atau aliran data adalah data dalam pergerakan. Notasi atau simbol dari data flow adalah : Nama data flow
Gambar Simbol Data Flow
2.2.4 State Transition Diagram (STD) Menurut Whitten (2004, p636), State Transition Diagram (STD) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna. Dua macam simbol yang menggambarkan proses dalam State Transition Diagram (STD), yaitu: 1.
State, digambarkan dengan gambar persegi panjang yang menunjukkan
state dari sistem.
Gambar Simbol State dalam STD 2.
Transition, digambarkan dengan gambar panah yang menunjukkan
transisi antar state.
Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan.
Label yang di atas menunjukkan kejadian yang menyebabkan transisi yang terjadi. Label yang di bawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi.
Gambar Simbol Transition dalam STD
2.2.5 Pengertian Internet Menurut O`Brien (2003, p10), Internet merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan
32 pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah penggunanya lebih dari 200 negara.
2.2.5.1 Istilah-istilah Internet -
H TML HTML
(Hypertext
membangun
suatu
Markup halaman
Language) web.
digunakan
untuk
Sekalipun banyak orang
menyebutnya sebagai suatu bahasa pemograman, HTML sebenarnya sama sekali bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin dari namanya, HTML adalah suatu bahasa mark up. HTML digunakan sebuah
untuk
melakukan
dokumen
teks.
mark Tanda
up
(penandaan) terhadap
tersebut digunakan untuk
menentukan format atau style dari teks yang ditandai. -
HTTP HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol
yang diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen yang disediakan di web server. HTTP merupakan serangkaian aturan untuk pertukaran file (teks, grafik, gambar, suara, video, dan file multimedia yang lain) di dalam world wide web. Berhubungan dengan protokol TCP/IP yang merupakan protokol utama dalam pertukaran informasi di internet, HTTP adalah sebuah protokol aplikasi.
2.2.6 Pengertian Web World wide web
merupakan jaringan dokumentasi yang sangat
besar yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Satu set protokol yang mendefinisikan bagaimana sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web menggunakan teknik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah digunakan, dijelajahi, dan dikontribusikan. Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar : a.
Server
web
:
sebuah
komputer
dan
software
yang
33 menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet. b.
Browser web : software yang dijalankan pada komputer pemakai atau
klien
yang
meminta
informasi
dari
server
web
yang
menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri.
2.2.6.1 Pengertian Web Server Web server berfungsi untuk menyimpan dokumen yang disebut web pages (halaman web) dalam format HTML dan mengirimkannya ke web klien berdasarkan permintaan klien, yang disebut browser. Meminta dokumen dari server dengan mengirimkan URL dokumen ke server. Bila sebuah browser mengirimkan sebuah URL yang hanya menamai web server dan bukan sebuah hal tertentu, maka server mengirimkan sebuah hal default, yg dikenal sebagai
homepage
ke
browser.
Server mengirim hal-hal ke
browser atau mengirim sebuah tanggapan bila halaman tidak tersedia dengan menggunakan protokol HTTP.
2.2.7 Pengertian PHP Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut
Dodit
Suprianto
(2008,
p17) PHP merupakan kependekan dari Hypertext Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general purpose licences (GPL). PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. Contoh
terkenal
dari
aplikasi
PHP
adalah
phpBB
dan
MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain. PHP memiliki 8 (delapan) tipe data yaitu, Integer, Double, Boolean, String , Object, Array, Null, dan Resource
34
2.2.8 Pengertian phpMyAdmin Menurut Bunafit Nugroho (2009,p13), phpMyAdmin adalah aplikasi berbasis web yang dibuat dari pemrograman PHP dan diramu dengan JavaScript. phpMyAdmin juga dapat disebut sebagau tools yang berguna untuk mengkases ang ada database MySQL Server dalam bentuk tampilan web. Dengan adanya phpMyAdmin semua pekerjaan menjadi lebih mudah.
2.2.9 Pengertian SQL Menurut Fathansyah (2004, p52), SQL merupakan bahasa query yang paling banyak dipilih oleh DBMS dan Development Tools (Seperti Visual Basic, Delphi,Power Builder, Java, dll) dalam menyediakan media bagi penggunanya untuk berinteraksi dengan basis data.
2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya Pada jurnal “Sistem Informasi Katalog Diklat Dan Registrasi Online Badan Pendidikan Dan Pelatihan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral”, ditulis oleh Bernadeth Gresiana Malewa pada 13 Oktober 2012, menyatakan bahwa dalam dunia pemerintahan, informasi merupakan hal yang penting untuk terus diperbaharui terlebih yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat seperti membuat sebuah web agar informasi dapat dengan mudah diakses. Selain itu, pada jurnal “Perancangan Sistem Informasi Pelatihan Koperasi Uji Mutu Berbasis Web”, ditulis oleh Darmawan Baginda Napitupulu pada 19 Oktober 2012, menyatakan bahwa sistem
informasi
yang
dirancang
memungkinkan
pendokumentasian
tanpa
menggunakan kertas (paperless documentation) karena data-data disimpan dalam bentuk elektronik. Sedangkan pada jurnal internasional “A Contemplation of Training Decision Support System”, ditulis oleh P.Kalpana dan Dr. T. Bhuvaneswari, pada 4 April 2011, menyatakan bahwa Keputusan tentang pelatihan umumnya dibuat di bagian atas piramida pelatihan terkait strategi dan tingkat pendanaan ditentukan oleh manajemen senior umumnya.