BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Teori Umum
2.1.1
Definisi Virtualisasi Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk atau versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan.Virtualisasi bisa diimplementasikan kedalam berbagai bentuk, antara lain (Harry Sufehmi, Pengenalan Virtualisasi, 2009): a. Network Virtualization : VLAN, Virtual IP (untclustering), Multilink b. Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster c. Grid Computing : banyak komputer = satu d. Application Virtualization : Dosemu, Wine e. Storage Virtualization : RAID, LVM f. Platform Virtualization : virtual computer Pembahasan kali ini akan menitik beratkan pada materi platform virtualization alias
virtualisasi komputer dan sistem operasi. Cloud
Computing adalah sistem
komputerisasi
dimana
daya,
suatu
sumber
software,
berbasis informasi
jaringan/internet, dan
aplikasi
disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan. Mengapa konsep ini bernama komputasi cloud atau cloud computing?Ini karena internet sendiri bias dianggap sebagai sebuah cloud besar
(biasanya
dalam skema network, internet dilambangkan sebagai cloud) yang berisi sekumpulan besar komputer yang saling terhubung, jadi cloud computing bisa
diartikan sebagai komputerisasi berbasis sekumpulan komputer yang
saling terhubung. Cloud computing bisa dianggap sebagai perluasan dari virtualisasi.Perusahaan bisa menempatkan aplikasi atau sistem yang digunakan di internet, tidak mengelolanya secara internal. Contoh cloud computing untuk versi public adalah layanan-layanan milik Google seperti 7
8 Google Docs dan Google
Spreadsheet. Adanya kedua layanan tersebut
meniadakan kebutuhan suatu aplikasi
office untuk pengolah kata dan
aplikasi spreadsheet di internal perusahaan. Contoh cloud computing untuk keperluan non public adalah Amazon EC2 ( Amazon Elastic
Compute
Cloud). Amazon menyediakan komputer induk, kita bisa mengirim dan menggunakan sistem virtual dan menggunakannya dalam jangka waktu dan biaya sewa tertentu.
2.1.2
Keuntungan Virtualisasi Virtualisasi
dalam
penerapannya
memiliki
banyak
keuntungan
diantaranya adalah sebagai berikut : a. Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru. b. Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya. c. Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu system. d. Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan
9 biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik. e. Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa. f.
Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani.
g. Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik. h. Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful
2.1.3
Kerugian Penggunaan Virtualisasi Virtualiasasi pun memiliki kerugian, dalam penggunaannnyavirtualisasi memiliki resiko yaitu satu pusat masalah artinya jika server induk bermasalah semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan, Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya, dan satu pusat serangan dimana Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server-server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk.
10 2.1.4
Web Service Web service merupakan suatu konsep yang membantu para programmer untuk membuat suatu aplikasi berbasis web dengan fungsi lain di atas platform web itu sendiri. Dalam beberapa kasus, coding – coding yang dihasilkan oleh programer yang menyewa layanan ini membagikan (share) dan dikumpulkan dalam penyimpanan data yang dikelola oleh provider.
Gambar 2.1 Web Service Pada kasus lainnya, aplikasi – aplikasi tersebut dalam bentuk application programming interface (API), plug-ins, atau full aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi berbasis web.Semua aplikasi tersebut tidak hanya tersedia hanya untuk kalangan programer yang menyewa layanan ini, tetapi juga untuk para programer pada umumnya. Pada layanan selain web service, provider hanya bertanggung jawab untuk menjaga dan mengelola infrastruktur penunjang. Sedangkan pada layanan web service ini, secara umum provider berusaha untuk menyediakan dan memberikan sekumpulan tools atau aplikasi penunjang yang lengkap yang dapat mempermudah para programer aplikasi web untuk membuat aplikasi. Kolaborasi dari aplikasi penunjang pada layanan ini diperoleh karena kerja sama antar partner bisnis dimana partner bisnis tersebut merupakan programmer atau institusi independent yang membangun aplikasi
11 berbasis web. Bagi para programer, layanan ini merupakan pendekatan dan cara termudah dalam mendesign, dan membuat aplikasi berbasis web dengan komitmen pembayaran yang lebih murah dan terjangkau pada hardware dan software. Biaya yang dikeluarkan atas layanan ini masih terjangkau dibandingkan dengan menggunakan biaya atas jasa pembuatan aplikasi dan biaya maintenance. Layanan ini membantu programer untuk fokus kepada mendesign dan membuat aplikasi berbasis web. Ada dua faktor yang menentukan suatu aplikasi berbasis web dikategorikan sebagai buruk atau baik yaitu penampilan dan bobot kualitas isinya (content). Penampilan membutuhkan keahlian dan kreatifitas dalam mendesign semua komponen, elemen serta style atau gaya design. Penampilan dari aplikasi berbasis web merupakan factor penentu banyak orang yang berinteraksi dalam aplikasi tersebut, sedangkan content atau kualitas isinya yang mengelola informasi harus mudah dimengerti dan mudah dibaca oleh user. Peranan utama dari web service terletak pada application programming interfaces (API) yang melekat pada web service. Menggunakan web service berbasis API identik dengan mengakses protocol berbasis SOAP (Simple Object Access Protocol). Model pemograman API seperti mengakses dan menggunakan aplikasi di luar dari lingkungan seharusnya aplikasi tersebut berada, dimana lokasi data dan layanan protocol aplikasi tersebut berbeda lokasi. Karena aplikasi dengan lokasi data termasuk protocolnya terpisah dan berbeda lokasi, maka menjadi tanggung jawab programer untuk memastikan aplikasi berbasis API dapat digunakan. Pendekatan model pemograman API sudah digunakan dan diterapkan oleh banyak provider besar, beberapa contoh provider yang menerapkan model ini adalah google, facebook, dan Microsoft. Pada dasarnya web service merupakan aplikasi berbasis web yang mengkombinasikan
antara
data
dan
fungsi
aplikasi
dari
berbagai
12 lokasi.Aplikasi itu sendiri hanya merupakan sekumpulan kode – kode program yang diletakkan pada lokasi yang berbeda dari data dan protocol yang digunakan. Tiga faktor yang menjadi peranan utama dalam kesuksesan layanan web service yaitu sebagai berikut : a. Menyediakan sarana berbasis aplikasi yang memungkinkan para programer untuk membangun atau membuat suatu aplikasi. b. Menyediakan sarana bagi user atau pengguna untuk dapat menggunakan aplikasi yang memberikan efek manfaat atau kegunaan sesuai kebutuhan pengguna dan memiliki koneksitas berskala luas. c. Menyediakan sarana bagi pengguna atau programer untuk dapat melakukan maintenance secara mandiri dan mengintegrasikan dengan aplikasi lainnya. Web service menggunakan platform application programming interface (API).Prinsip dasar dari API identik dengan SOAP (simple object application protocol) seperti pada gambar didalam arsitektur web service terdapat lapisan yang disebut dengan SOAP.SOAP merupakan protocol yang bertanggung jawab terhadap pertukaran data atau informasi yang secara desentralisasi dan terdistribusi.Protocol yang digunakannya adalah http (hypertext transfer protocol). Peranan SOAP di dalam teknologi web service adalah sebagai protocol yang melakukan pemaketan pesan – pesan (messages) yang digunakan secara bersama oleh aplikasi – aplikasi penggunanya.Spesifikasi pemaketannya sendiri tidak lebih dari sebuah amplop biasa berbasis XML untuk sebuah informasi yang akandikirim, serta sekumpulan aturan bagi translasi aplikasi dan tipe – tipe data dari platform yang spesifik. Pesan dari SOAP adalah sebuah dokumen XML yang terdiri atas beberapa element : a. Elemen envelope : elemen yang mengidentifikasi dokumen XML sebagai sebuah pesan SOAP.
13 b. 2. Elemen header : elemen ini bersifat opsional, berisi informasi header. c. 3. Elemen body : berisikan panggilan dan merespon informasi. d. 4. Fault elemen : elemen yang bersifat opsional, berisikan pesan kesalahan yang terjadipada waktu proses. Secara umum web service terbentuk dari semua komponen yang bersifat abstrak, bervariasi dan dinamis.Semua komponen tersebut saling terkait secara berkesinambungan dan menghasilkan suatu aplikasi yang user friendly atau mudah digunakan bagi pengguna.Komponen – komponen tersimpan secara terpusat dalam lokasi yang dikenal sebagai portal. Beberapa provider seperti google, Microsoft dan facebook memperluas jangkauan layanan ini dalam berbagai device atau alat mobile untuk memperluas jangkauan penyebaran informasi.
Gambar 2.2 Penyebaran Informasi
2.1.5
Domain Name System (DNS) Domain Name System(DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan
14 yang
mengunakan
TCP/IP
(Transmission
Control
Protocol/Internet
Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti: a. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer). b. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah. c. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet. DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
15 2.1.6
Struktur DNS
Gambar 2.3 Struktur DNS Domain name yang digunakan dengan hostname akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain
berdasarkan
nama.,
yang
terbagimenjadi
beberapa
bagian
diantaranya: a. Root-Level Domains Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut denganlevel.Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain.Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”). b. Top-Level Domains Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains: •
com Organisasi Komersial
•
edu Institusi pendidikan atau universitas
•
org Organisasi non-profit
16 •
net Networks (backbone Internet)
•
gov Organisasi pemerintah non militer
•
mil Organisasi pemerintah militer
•
num No telpon
•
arpa Reverse DNS
•
xx
dua-huruf
untuk
kode
Negara
id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts. c. Second-Level Domains Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut
dengan
subdomain.
Untuk
contoh
Domain
Bujangan,
bujangan.com terdapat computer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com.Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
2.1.7
Cara Kerja DNS Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers.Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
17
Gambar 2.3 Proses Kerja DNS 1. Resolvers mengirimkan queries ke name server 2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message 3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server.
2.2
Teori Khusus
2.2.1
Definisi Cloud Computing Pengertian
Cloud
Computing
menurut
Onno
w
Purbo(2011:6)mengemukakan bahwa cloud computingadalah sebuah model komputasi / computing, dimana sumber daya seperti processor / computing power, storage, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layann di jaringan / internet menggunakan pola akses remote. Model billing dari layanan ini umumnya mirip dengan modem layanan publik. Ketersediaan on-demand sesuai kebutuhkan, mudah untuk di kontrol, dinamik dan skalabilitas yang hampir tanpa limit adalah beberapa atribut penting dari cloud computing. Menurut jurnal yang dipublikasikan IEEE, Internet Computing/Cloud Computing adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer
18 pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
2.2.2
Karakteristik Cloud Computing 5 karakteristik yang idealnya dimiliki oleh suatu layanan cloud computing : 1. On-Demand
Self-Service Idealnya
pengguna
layanan
cloud
computing bisa secara swalayan mencukupi kebutuhan mereka sendiri, dan aplikasi yang diinginkan bisa langsung ada saat dibutuhkan. Disini campur tangan provider cloud computing seharusnya sangat minim sekali. 2. Ubiquitous / Broad Network Access Layanan cloud computing yang baik harus bisa diakses dari manapun, kapanpun, dengan alat apapun, selama kita masih terhubung dengan jaringan layanan tersebut. 3. Resource Polling Tersedia secara terpusat, tersentralisasi. Sebuah layanan cloud computing yang yang baik harus mampu secara efisien membagi sumber daya yang ada, karena layanan ini digunakan oleh berbagai pelanggan secara bersama-sama, sehingga sumber daya yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal. 4. Rapid Elasticity Cloud computing yang baik harus fleksibel dalam menaikkan atau menurunkan kapasitas penggunaan sesuai kebutuhan. Karena memang inilah salah satu kelebihan layanan cloud computing. Customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan. 5. Measured Service Cloud Computing provider harus bisa mengukur kapasitas yang diberikan dalam layanan ini. Misal untuk resource yang ada, hanya bisa digunakan oleh 10 client, maka jika client telah mencapai batas maksimal ,resource harus segera ditambah. Jadi layanan yang diberikan harus benar-benar terukur.
19 2.2.3
Layanan Cloud Computing
Gambar 2.4 Layanan Cloud Computing Dalam bahasan yang dikutip dari Andreas Eko Widodo (2013:9-10) menyatakan bahwa layanan cloud computing terdiri dari 3 yaitu diantaranya : a. Infrastructure as a Service (IaaS)
Gambar 2.5 Layanan IaaS Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar- nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah
20 computer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bias install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah Amazon EC2, Windows Azure (soon). Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah dengan mudah.Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bias tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera. b. Platform as a Service (PaaS)
Gambar 2.6 Layanan PaaS Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana analoginya seperti kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut.Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut.Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah Windows Azure, Amazon Web Service, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS.
21 Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat. c. Software as a Service (SaaS)
Gambar 2.7 Layanan SaaS Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita hanya tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan.Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh : Office 365, Microsoft Dynamics, SalesForce, layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain. Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bias nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya.Contonya Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365.
2.2.4
Penerapan Cloud Computing Tipe penerapan cloud computing :
a. Private Cloud
22 Private cloud adalah layanan cloud computing, yang disediakan untuk departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai). Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada. b. Community Cloud Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan.Misalnya dari sisi misi organisasi atau tingkat keamanan yang dibutuhkan. Jadi community cloud ini merupakan “pengembangan” terbatas dari privete cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa dimanage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga. c. Public Cloud Public cloud adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum.Sebagai user kita tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan yang ada.Banyak layanan Public Cloud yang bersifat gratis, dan ada juga ada yang perlu membayar supaya dapat menikmati layanan-nya.Contoh pubic cloud yang berbayar: Microsoft Skydrive, iCloud, Microsoft 365. Contoh public cloud yang tidak berbayar: GoogleDrive, Dropbox, box. d. Hybrid Cloud Hybrid Cloud merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Meskiun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu mekanisme yang memungkinkan protabilitas data dan aplikasi antar cloud itu, Misalnya mekanisme
load
balancing
yang
antarcloud,
sehingga
alokasi
sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal. Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri
23 masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang akan menentukan model mana yang akan bertahan.
Gambar 2.8 Penerapan Cloud Computing
2.2.5
Manfaat Cloud Computing Dengan Cloud Computing kita tidak perlu lagi dikuatirkan dengan
adanya kompleksitas Teknologi saat ini. Perusahaan dan organisasi yang dalam usahanya menggunakan Teknologi Informasi tidak perlu takut dengan hal-hal yang dapat mengancam keamanan sistem informasi mereka dan bahkan dalam hal pengupdatetan suatu Teknologi atau aplikasi yang dipakai , karena semuanya itu bias diserahkan kepada penyedia layanan di Cloud Computing. Cloud Computing jangan dijadikan sebagai Core Business bagi sebuah perusahaan tapi sebaliknya jadikan-lah Cloud Computing ini sebaga Support Business, prinsip ini yang benar karena Cloud Computing sebagai penunjang suatu perusahaan dalam mengelola sistem informasi yang ada di perusahaan tersebut dengan maksud dan tujuan untuk kelangsungan bisnis dari perusahaan tersebut, karena Cloud Computing memberikan solusi bagi perusahaan untuk meringankan operasional perusahaan tersebut dalam hal pengolahan data. Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud Computing ini, seperti :
24 a. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya. b. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat. c. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan karena system pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah. d. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kitameningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun.
2.2.6
Resiko PadaCloud Computing Dalam segala hal yang berhubungan dengan teknologi baru, selain menawarkan keunggulan-keunggulan dan segala tentunya ada resiko yang harus siap ditanggung. cloud computing . Di samping segala teknologi cloud computing tetap
Begitu
kemudahannya, pula
dengan
keunggulan dan kemudahannya, memiliki
resiko.
Beberapa
resiko
yang mungkin terjadi antara lain: a.
Service Level Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari
application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time , data protection dan kecepatan data recovery . b.
Privacy Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting
kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda. c.
Compliance Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki,
25 dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data di dalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
d.
Data Ownership Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut
tersimpan di dalam cloud?mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement-nya yang mempertanyakan hal ini. e.
Data Mobility Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan
jika andaterminate cloud.
2.3
Hasil Penelitian Sebelumnya
2.3.1
Efektifitas BisnisDan ReduksiBiaya DenganCloud Computing Hasil Penelitian yang dibuat oleh Siti Nur’ Aini dengan judul “Bisnis Dan Reduksi Biaya Dengan Cloud Computing” ini menjelaskan tentang efektifitas proses bisnis yang berjalan dan menekan biaya teknologi dengan menerapkan cloud computing pada perusahaan sehingga proses bisnis yang berjalan dapat mempercepat kinerja perusahaan tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Ketersediaan sumber daya teknologi informasi (TI) merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas informasi.TI telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. TI dapat membantu segala jenis bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat berubah. Agar selalu bisa menggunakan teknologi yang mutakhir, harus diikuti juga dengan penggunaan sumber daya TI yang diperlukan yang dapat mendukung
26 teknologi tersebut.Tetapi pada kenyataannya hal ini sangat sulit dilakukan karena pertimbangan biaya dan waktu. Untuk menjawab permasalahan tersebut sebuah perusahaan bisa memakai layanan yang disediakan oleh provider cloud computing. Cloud computing merupakan pengembangan dari teknologi web 2.0 yang menekankan pada online sharing dan collaboration. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh cloud computing diharapkan dapat meningkatkan efektivitas bisnis sebuah perusahaan dan mereduksi biaya untuk pengeluaran sumber daya TI. Kata kunci: cloud computing, online sharing, collaboration
2.3.2
Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud ComputingStudi Kasus SMK N 2 Karanganyar Jurnal yang telah ditulis oleh Tina Fajrin dengan judul “Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar” merupakan salah satu hasil penelitian tentang cloud computing dalam pengembangan penyimpanan data. Analisis sistem penyimpanan data di Cloud Computing dengan studi kasus SMK N2 Karanganyar untuk membandingkan efisiensi menggunakan cloud computing. Hal ini disebabkan karena penyimpanan data yang ada di SMK N 2 karanganyar masih menggunakan komputer server.Tanggung jawab apabila menggunakan server harus memiliki hardware yang tepat dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Membeli komputer untuk setiap orang tidak akan cukup, belum lagi harus membeli lisensi perangkat lunak dan alat untuk karyawan yang dibutuhkan. Dengan memiliki seorang karyawan baru harus membeli perangkat lunak yang lebih lisensi perangkat lunak yang memungkinkan bagi pengguna lain. Hal ini membuat merasa sulit untuk penggunaan server. Dalam sistem cloud computing, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer local tidak lagi harus melakukan semua beban berat ketika digunakan.Jaringan komputer yang cloud ini menangani mereka sebagai gantinya.Hardware dan software pada sisi pengguna menurun. Satu- satunya hal dimana komputer pengguna harus mampu untuk menjalankan adalah antarmuka perangkat lunak sistem
27 cloud computing, yang sederhana sebagai peramban Web, dan cloud network akan mengurus sisanya. Oleh sebab itu cloud computing sangat diperlukan demi mengefisien waktu. Kata Kunci :Cloud Computing, SMK N 2 Karanganyar
2.3.3
Komputasi Awan(Cloud Computing) Perpustakaan Pertanian Jurnal yang ditulis oleh Akhmad Syaikhu dengan judul “Komputasi Awan (Cloud Computing) perpustakaan Pertanian” menjelaskan tentang penerapan cloud computing di Perpustakaan Pertanian dimana dalam pengembangannya
diperuntukkan
mengurangi
besaran
biaya
yang
dikeluarkan dalam mengelola sistem yang ada dan menerapkannya untuk proses kepustakaan pertanian tersebut. Cloud computing atau komputasi awan ialah teknologi yang memanfaatkan layanan internet menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan pemeliharaan data dan aplikasi. Keberadaan komputasi awan jelas akan menimbulkan perubahan dalam cara kerja sistem teknologi informasi dalam sebuah organisasi. Hal ini karena komputasi awan melalui konsep virtualisasi, standarisasi dan fitur mendasar lainnya dapat mengurangi biaya Teknologi Informasi (TI), menyederhanakan pengelolaan layanan TI, dan mempercepat penghantaran layanan.Secara umum arsitektur komputasi awan terdiri dari (1) Infrastructure as a Service (IaaS) (2) Platform as a Service (PaaS) dan (3) Software as a Service (SaaS). PUSTAKA sebagai pusat perpustakaan pertanian terbesar di Indonesia tentunya memiliki potensi yang cukup besar dalam penerapan teknologi cloud computing di masa yang akan datang. Potensi-potensi yang tersedia seperti adanya tugas pokok dan fungsi yang jelas, jaringan antar lembaga lingkup KEMTAN, sumberdaya informasi, infrastruktur dan SDM tentunya dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan komputasi awan perpustakaan pertanian di Indonesia. Dibutuhkan perencanaan yang matang dan terintegrasi antar semua pihak agar pengembangan komputasi awan perpustakaan pertanian dapat diwujudkan. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep penerapan cloud computing di perpustakaan, sehingga di masa yang akan datang
28 perpustakaan sebagai penyedia layanan informasi dapat memberikan layanan yang terbaik, mutakhir dan berkesinambungan kepada penggunanya. Kata kunci : Information Technology, Cloud Computing
2.3.4
Integration of E-Commerce and Cloud Computing For Implementation of Business Based on ICT in Indonesia Jurnal internasional yang ditulis oleh Iswarawati, Faradina Vidyani, Nurul Azizah dengan judul “Integration of E-Commerce and Cloud Computing For Implementation of Business Based on ICT in Indonesia” merupakan salah satu contoh dari penerapan cloud computing dalam mengembangkan system e-commerce di Indonesia dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi Cloud computing adalah sebuah inovasi teknologi yang dapat digunakan untuk pelaksanaan bisnis berbasis Teknologi Komunikasi (ICT) Informasi dan di Indonesia. Hal ini didukung oleh meningkatnya pertumbuhan e-commerce dan komputasi awan itu sendiri.Integrasi antara ecommerce dan komputasi awan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
berbasis
teknologi.Dalam
pelaksanaannya, pengusaha dapat memilih layanan yang sesuai dengan mempertimbangkan sumber daya mereka. Dalam tulisan ini, kami akan menjelaskan tentang integrasi e-commerce dan komputasi awan yang mempertimbangkan aspek pertumbuhan bisnis dan teknologi di Indonesia. Kata kunci :Cloud Computing, E-commerce, ICT.