Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan implementasi manajemen bandwidth menggunakan router mikrotik di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Pekalongan dimana sistem pembagian bandwidth yang ada dibagi berdasarkan kebutuhan setiap bagian yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Pekalongan. Pada implementasi manajemen bandwidth tersebut diterapkan topologi tree dimana ditambahkan router mikrotik di bawah modem ISP (Internet Service Provider) untuk membatasi dan mengatur akses data yang masuk ke server dan jaringan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga. selain itu penerapan mangle serta queue tree pada mikrotik diatur sesuai dengan kebutuhan setiap bagian guna didapat hasil yang ingin didapat (Khoirul, 2010).
8
Gambar 2.1 Hasil konfigurasi mangle (Khoirul, 2010).
Gambar 2.2 Hasil konfigurasi queue tree (Khoirul, 2010). Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 merupakan hasil konfigurasi mangle serta queue tree pada mikrotik router yang telah diterapkan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Pekalongan yang menjelaskan bahwa pembagian bandwidth pada queue tree dilakukan bukan disama ratakan semua user namun disesuaikan dengan kebutuhan setiap bagian yang ada di kantor. 9
Pada
penelitian
yang
berjudul
“Sistem
Manajemen
Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client” membahas tentang pembagian
bandwidth
internet
yang
ada
dibagi
dengan
menggunakan router Mikrotik dengan memanfaatkan tools mangle dan queue tree dengan prioritas ip client sehingga bandwidth yang ada terbagi sesuai dengan ip client yang telah didefinisikan. Selain itu juga dibahas tentang bagaimana manajemen bandwidth yang dilakukan untuk memberi prioritas sesuai pada ip client (Yoga, 2013). Beberapa penelitian di atas telah memberikan beberapa pengetahuan yang sangat berguna. Maka dari itu, selanjutnya dapat digunakan sebagai pendukung dalam proyek tugas akhir ini, yaitu untuk membangun sebuah sistem manajemen bandwidth yang baik dan sesuai dengan kondisi di perusahaan CV. TRI POLA JAYA. Dari hasil manajemen bandwidth tersebut, diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada di perusahaan sehingga lalu lintas akses internet yang ada dapat berjalan dengan baik sehingga kinerja perusahaan pun juga dapat meningkat.
2.2 Jaringan Komputer 2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang saling terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna dapat saling bertukar data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware ataupun software yang terhubung dengan jaringan. Setiap 10
komputer, printer atau periperal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.(http://www.wikipedia.com, 2007).
2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Kabel a.
Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN), adalah jaringan komputer dengan
jangkauan area yang terbatas dan hubungan fisik antar komputer saling berdekatan. Misalnya jaringan komputer disebuah kantor, labolatorium,
kampus.
LAN
seringkali
digunakan
untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakaian bersama sumber daya dan saling bertukar informasi. b.
Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network (MAN), adalah penggabungan dari
beberapa jaringan LAN ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan pada Bank ataupun kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. Pada dasarnya MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. c.
Wide Area Network (WAN) \ Wide Area Network (WAN), adalah jaringan computer dengan
area geografi yang paling luas, antar negara, antar benua bahkan 11
keluar angkasa.. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program pemakai. d.
Jaringan Nirkabel (Tanpa Kabel) Jaringan Nirkabel adalah jaringan yang tidak menggunakan
media kabel sebagai media penyampaian data. Jaringan nirkabel mengirimkan data melalui udara menggunakan base stations atau access points, yang mengirimkan frekuensi radio, yang terhubung ke Ethernet hub atau server. Dengan berada di area yang telah menyediakan layanan nirkabel, kita dapat terhubung ke internet menggunakan laptop, PDA, telepon genggam, atau perangkat nirkabel lain. Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan. Hal ini karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit. (http://www.ilmukomputer.com, 2008) 2.2.3 Topologi Jaringan Komputer Topologi jaringan komputer adalah infrastruktur fisik jaringan komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan LAN. Topologi tersebut dapat dibedakan menjadi :
12
a.
Topologi BUS Topologi BUS adalah topologi jaringan komputer yang
menggunakan sebuah kabel utama (backbone) sebagai tulang punggung jaringan.
Gambar 2.3 Topologi Bus Keuntungan menggunakan topologi Bus adalah hemat kabel, layout kabel sederhana serta mudah dikembangkan. Sedangkan kerugiannya adalah deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, padatnya lalu lintas, bila salah satu client rusak maka jaringan tidak bisa berfungsi, serta diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal untuk pemasangan jarak jauh. b.
Topologi Ring Topologi Ring adalah topologi jaringan yang berupa ingkaran
tertutup yang berisi node-node. Semua komputer yang saling tersambung membentuk lingkaran (seperti Bus, tetapi ujungujungnya disambung). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop. Data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Keuntungan
menggunakan
topologi
Ring
adalah
pemeliharaanya mudah, jarak jangkauan lebih luas daripada Bus, 13
laju data (transfer rate) tinggi, dapat melayani lalu lintas data yang padat, tidak diperlukan pengendali pusat (hub/switch), dan komunikasi antar terminal mudah. Sedangkan kerugiannya adalah penambahan atau pengurangan terminal sangat sulit, tidak kondusif untuk pengiriman suaradan gambar, dan kerusakan pada media pegirim dapat menghentikan kerja seluruh jaringan.
Gambar 2.4 Topologi Ring c.
Topologi Star Topologi Star adalah topologi jaringan komputer yang
menggunakan concentrator (hub/switch) sebagai pengatur paket data. Topologi Star memiliki kontrol yang terpusat. Semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
14
Gambar 2.5 Topologi Star Topologi Star merupakan topologi yang paling fleksibel. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain. Selain itu juga memiliki kemudahan dalam pengelolaan jaringan. Kerugian dari topologi ini diantaranya boros kabel, dan hub atau switch menjadi elemen kritis d.
Topologi Tree Topologi Tree adalah kombinasi atau penggabungan dari
topologi Bus dan topologi Star. Dalam topologi ini tidak semua Node mempunyai kedudukan yang sama. Node yang mempunyai kedudukan tinggi menguasai node dibawahnya, sehingga Node yang terbawah sangat tergantung pada Node diatasnya. Penerapan teknologi ini biasa digunakan pada infrastruktur jaringan LAN antar dua gedung.
15
Gambar 2.6 Topologi Tree
e.
Topologi Mesh Topologi Mesh adalah topologi jaringan yang semua komputernya saling
terkoneksi satu sama lain, yang penerapanya pada jaringan WAN (Wide Area Network).
Gambar 2.7 Topologi Mesh
2.2.4 Manfaat Jaringan Komputer a.
Sharing Resource ( Berbagi Sumber Daya) Resource Sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, dan khususnya data 16
dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruhi oleh lokasi resource dan pemakai. b.
Media
komunikasi
terjadinya
jaringan
komunikasi
antar
komputer pengguna,
memungkinkan baik
untuk
teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainya. Dengan demikian, orang-orang yang jaraknya berjauhan akan lebih mudah untuk bekerja sama. Contohnya adalah pengerjaan sebuah dokumen bersama dari dua tempat yang berbeda. Hal seperti ini yang dapat membuat kinerja tim menjadi efektif. c.
Integrasi data yakni pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya.
d.
Pengembangan dan pemeliharaan dengan adanya jaringan komputer, maka pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah, karena adanya kemampuan berbagi peralatan melalui jaringan. Jaringan komputer juga dapat memudahkan pemakai dalam merawat hard disk dan peralatan lainnya. Contohnya untukmemberikan perlindungan terhadap serangan virus. Kemudahan tersebut disebabkan karena pengguna hanya perlu memusatkan perhatian pada hard disk yang ada pada server atau komputer pusat.
e.
Keamanan data yakni Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan 17
password, serta perlindungan terhadap hard disk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif. f.
Sumber daya lebih efisien dan informasi yang terkini. Dengan pembagian sumber daya pada jaringan komputer, maka pemekai dapat memperoleh hasil maksimal dan kualitas yang tinggi. Kemudahan pengaksesan juga berakibat pada tingginya kecepatan pembaharuan informasi yang ada.
2.3 Bandwidth Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi (band). Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti dari istilah Bandwidth dan Data Transfer, yang biasa digunakan dalam internet, khususnya pada paket – paket web hosting. Bandwidth sendiri menunjukkan volume data yang dapat di transfer per unit waktu. Sedangkan Data Transfer adalah ukuran lalu lintas data dari website. Lebih mudah kalau dikatakan bahwa bandwidth adalah rate dari data transfer (http://fullcolours.web.id, 2009). Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Secara umum, koneksi dengan 18
bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation (http://www.channel-11.net, 2005). 2.3.1 Jenis-Jenis Bandwidth a.
Digital Bandwidth Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat
dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi. (http://fullcolours.web.id, 2009) b.
Analog Bandwith Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah
dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat. (http://fullcolours.web.id, 2009)
2.4 Manajemen Bandwidth Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah
kemampuan
pencapaian
didalam
untuk
menggambarkan
suatu
sistem
suatu
tingkatan
komunikasi
data
(http://.sourceforge.net, 2009) Manajemen Bandwidth merupakan pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan 19
kualitas suatu layanan jaringan QoS (Quality Of Services) (http://overflow.web.id, 2009). Di dalam manajemen bandwidth terdapat proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk. Maksud
dari
manajemen
bandwidth ini
adalah
bagaimana
menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.
2.5 Mikrotik Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan untuk memfungsikan komputer sebagai router. PC router tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan alat, baik untuk jaringan kabel maupun nirkabel. Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, penyedia hotspot, ataupun oleh pemilik warnet. Pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) mikrotik dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Sedangkan aplikasi yang dapat diterapkan dengan Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth), manajemen, firewall, wireless access point (WiFi), backhaul link, sistem hotspot, Virtual Privati Network
(VPN)
server
dan
(http://www.mikrotik.com, 2008). 20
masih
banyak
lainnya.
Mikrotik memiliki 2 jenis yakni Mikrotik RouterOS yang berbentuk software, dimana dapat diinstal pada komputer rumahan (PC), dan BUILT-IN Hardware MikroTik, yakni dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router, yang di dalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS.
2.5.1 Metode Queue Simple Queue simple adalah salah satu metode yang digunakan untuk membaut manajemen bandwidth suatu lalu lintas data sehinggan lalu lintas tersebut dapat tertangani. Metode ini digunakan untuk membatasi keseluruhan traffic semua port yang digunakan dalam mengirim paket data. Pada metode ini memiliki kelebihan yakni lebih mudah dalam mengkonfigurasi dan semua downloader yang menggunakan highport terlimit. Selain memiliki kelebihan metode ini juga memiliki kekurangan yakni saat filesharing atau mengkopi data dari user satu ke user yang lain kecepatan mengkopi data terbatasi oleh queue tree sehingga membutuhkan waktu lama dalam mengkopi file file besar. 2.5.2 Metode Queue Tree Queue Tree berfungsi untuk melimit bandwidth pada mikrotik yang mempunyai 2 koneksi internet karena packet mark-nya lebih berfungsi daripada di Simple Queue digunakan
untuk
membatasi
satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload. Penjelasan beberapa argumen di Queue Tree :
21
1.
Parent Berguna untuk menentukan apakah queue yang dipilih bertugas sebagai child queue. Ada beberapa pilihan default di parent queue tree yang biasanya digunakan untuk induk queue: a.
Global-in : Mewakili semua input interface pada umumnya. Maksudnya disini interface yang menerima input data/trafik sebelum difilter seperti trafik upload.
b.
Global-out : Mewakili semua output interface pada umumnya.
Maksudnya
disini
interface
yang
mengeluarkan output data/trafik yang sudah difilter seperti trafik download c.
Global-total : Mewakili semua input dan output interface secara bersama, dengan kata lain merupakan penyatuan dari global-in dan global-out.
d.
: ex: lan atau wan : Mewakili salah satu interface keluar. Maksudnya disini hanya trafik yang keluar dari interface ini yang akan di-queue.
2.
Packet Mark : Digunakan untuk menandai paket yang sudah ditandai di /ip firewall mangle.
3.
Priority ( 1 s/d 8) : Digunakan untuk memprioritaskan child queue dari child queue lainnya. Priority tidak bekerja pada induk queue. Child queue yang mempunyai priority satu (1) akan mencapai limit-at lebih dulu dari pada child queue yang berpriority (2).
4.
Queue Type : Digunakan untuk memilih type queue yang bisa dibuat secara khusus dibagian queue type. 22
5.
Limit At : Bandwidth minimal yang diperoleh oleh target/ip yang diqueue. Limit At memiliki acuan yakni Limit At = Total Bandwidth / Jumlah rata-rata maksimal client yang aktif.
6.
Max Limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/ip yang diqueue. Max Limit memiliki rumus Max Limit = Total bandwidth / jumlah rata-rata minimal client yang aktif.
7.
Burst limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/ip yang diqueue ketika burst sedang aktif
8.
Burst time : Periode waktu dalam detik ,dimana data Rate rata2 dikalkulasikan.
9.
Burst Threshold : Digunakan ketika data Rate dibawah nilai burst threshold maka burst diperbolehkan. Ketika data Rate sama dengan nilai burst threshold burst dilarang. Untuk mengoptimalkan burst nilai burst threshold harus diatas nilai Limit At dan dibawah nilai Max Limit.
2.5.3 Hierarchical Token Bucket (HTB) Hierarchical Token Bucket (HTB) merupakan teknik penjadwalan paket yang baru-baru ini diperkenalkan bagi router berbasis Linux, dikembangkan pertama kali oleh Martin Devera pada akhir 2001 untuk diproyeksikan sebagai pilihan (atau pengganti) mekanisme penjadwalan yang saat ini masih banyak dipakai yaitu CBQ. HTB diklaim menawarkan kemudahan pemakaian dengan teknik peminjaman dan implementasi pembagian trafik yang lebih akurat. Pada HTB terdapat parameter ceil sehingga kelas akan selalu mendapatkan bandwidth diantara base link dan nilai ceil link nya. Parameter ini dapat dianggap sebagai Estimator kedua, sehingga setiap kelas dapat meminjam bandwidth selama bandwidth total 23
yang diperoleh memiliki nilai di bawah nilai ceil. Hal ini mudah diimplementasikan
dengan
cara
tidak
mengijinkan
proses
peminjaman bandwidth pada saat kelas telah melampaui link ini (keduanya leaves dan interior dapat memiliki ceil ). Sebagai catatan, apabila nilai ceil sama dengan nilai base link, maka akan memiliki fungsi yang sama seperti parameter bounded pada CBQ, di mana kelas-kelas tidak diijinkan untuk meminjam bandwidth. Sedangkan jika nilai ceil diset tak terbatas atau dengan nilai yang lebih tinggi seperti kecepatan link yang dimiliki, maka akan didapat fungsi yang sama seperti kelas non-bounded.
24