BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) adalah ide-ide untuk membuat suatu perangkat lunak komputer yang memiliki kecerdasan sehingga perangkat lunak komputer tersebut dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia (Artanti, 2004), dengan kata lain membuat sebuah komputer dapat berpikir dan bernalar seperti manusia. Tujuan dari kecerdasan buatan ini adalah membuat komputer lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan dan membuat mesin lebih berguna bagi manusia. Kecerdasan buatan dapat membantu meringankan beban kerja manusia misalnya dalam membuat keputusan, mencari informasi secara lebih akurat, atau membuat komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan yang lebih mudah dipahami. Cara kerja kecerdasan buatan adalah menerima input, untuk kemudian diproses dan kemudian mengeluarkan suatu output yang berupa suatu keputusan. Kecerdasan buatan memungkinkan komputer untuk berpikir dengan cara menyederhanakan program. Kecerdasan buatan dapat menirukan proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat digunakan sebagai acuan di masa-masa mendatang.
Kecerdasan itu didapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, untuk itu agar perangkat lunak yang dikembangkan dapat mempunyai kecerdasan maka perangkat lunak tersebut harus diberi suatu pengetahuan dan kemampuan untuk menalar dari pengetahuan yang telah didapat dalam menemukan solusi atau kesimpulan layaknya seorang pakar dalam bidang tertentu yang bersifat spesifik. Kecerdasan buatan menawarkan media dan uji teori kecerdasan. Teori ini dapat dinyatakan dalam bahasa program komputer dan dibuktikan melalui eksekusinya pada komputer nyata.
Universitas Sumatera Utara
Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua faham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan metoda-metoda yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence). Metoda-metodanya meliputi: 1. Sistem pakar : menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi tersebut. 2. Petimbangan berdasar kasus. 3. Jaringan Bayesian. 4. AI berdasar tingkah laku: metoda modular pada pembentukan sistem AI secara manual.
Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan atau pembelajaran interaktif (misalnya penalaan parameter seperti dalam sistem koneksionis). Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan dengan AI nonsimbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak. Metoda-metoda pokoknya meliputi: 1. Jaringan Syaraf : sistem dengan kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat 2. Sistem Fuzzy : teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian, telah digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk konsumen. 3. Komputasi Evolusioner : menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara biologis seperti populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik.
Metoda-metoda ini terutama dibagi menjadi algoritma evolusioner (misalnya algoritma genetik) dan kecerdasan berkelompok (misalnya algoritma semut). Dengan sistem cerdas hibrid, percobaan-percobaan dibuat untuk menggabungkan kedua kelompok ini. Aturan inferensi pakar dapat dibangkitkan melalui jaringan syaraf atau aturan produksi dari pembelajaran statistik seperti dalam ACT-R. Sebuah pendekatan
Universitas Sumatera Utara
baru yang menjanjikan disebutkan bahwa penguatan kecerdasan mencoba untuk mencapai kecerdasan buatan dalam proses pengembangan evolusioner sebagai efek samping dari penguatan kecerdasan manusia melalui teknologi.
2.2 Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer, sehingga komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh seorang pakar (Kusumadewi, 2003).
Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Muhammad Arhami, 2005). Menurut Turban (1995), sistem pakar merupakan sistem komputer yang mampu menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu domain (wilayah) pengetahuan tertentu. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain : 1. Menurut Durkin (1994): Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar. 2. Menurut Ignizio (1991): Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar. 3. Menurut Giarratano dan Riley (1993): Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
2.2.1 Konsep Dasar Sistem Pakar
Pengetahuan dari suatu sistem pakar mungkin dapat direpresentasikan dalam sejumlah cara. Salah satu metode yang paling umum untuk merepresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan (rule) if..then (Jika..maka). Walaupun cara diatas
Universitas Sumatera Utara
sangat sederhana, namun banyak hal yang berarti dalam membangun sistem pakar dengan mengekspresikan pengetahuan pakar dalam bentuk aturan diatas. Konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu: (Muhammad Arhami, 2005).
1. Keahlian Keahlian merupakan suatu penguasaan pengetahuan dibidang tertentu yang didapatkan dari pelatihan, membaca atau pengalaman.
2. Ahli Seorang ahli adalah seorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan, memecah aturan-aturan jika diperlukan dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.
3. Pengalihan keahlian Pengahlian keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi keorang lain yang bukan ahli (tujuan utama sistem pakar). Proses ini membutuhkan 4 aktivitas, yaitu: tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan yang berupa fakta dan prosedur (ke komputer), inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.
4.
Inferensi Mekanisme inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir.
5. Aturan Aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.
Universitas Sumatera Utara
6. Kemampuan menjelaskan. Kemampuan komputer untuk memberikan penjelasan kepada pengguna tentang sesuatu informasi tertentu dari pengguna dan dasar yang dapat digunakan oleh komputer untuk dapat menyimpulkan suatu kondisi.
2.2.2 Ciri-Ciri Sistem Pakar Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristic yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang spesifik (khusus). Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan pencarian masalah secara selektif, yang memandu proses pencarian yang dilakukan disepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
Disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada pengetahuan, maka umumnya sistem pakar bersifat:
1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-langkah antara maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
proses
penyelesaian. 2. Mudah dimodifikasi, yaitu: dengan menambah atau menghapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya. 3. Heuristik
dalam
menggunakan
pengetahuan
untuk
mendapatkan
penyelesaiannya. 4. Dapat digunakan dalam berbagai komputer, karena kemampuan untuk beradaptasi.
2.2.3 Komponen Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu: lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment) (Muhammad Arhami, 2006). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar kedalam lingkungan sistem pakar, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar, yaitu:
1. Antarmuka pengguna (user interface) Perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara pengguna dengan sistem. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya kedalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai.
2. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah yang dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah, dan sumber pengetahuan lain.
3. Akuisisi Pengetahuan (knowledge acquisition) Akuisisi pengetahuan merupakan tranformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan kedalam program komputer. Terdapat empat metode utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu: wawancara, analisis protocol, observasi pada pekerjaan pakar dan induksi aturan dari contoh.
4. Mesin inferensi Mesin inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan permodelan proses berfikir manusia.
5. Fasilitas penjelasan Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
6. Workplace Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja yang digunakan untuk merekam hasil-hasil dan kesimpulan yang dicapai.
7. Perbaikan pengetahuan Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dan kinerjanya.
Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini: LINGKUNGAN KONSULTASI Pemakai
LINGKUNGAN PENGEMBANGAN
Fakta tentang Kejadian tertentu
Antar Muka
Basis Pengetahuan: Fakta dan aturan
Fasilitas Pen jelasan Knowledge Enginner Akuisisi Pengetahuan
Mesin Inferensi
Pakar
Aksi yang direkomendasikan
Blackboard Solusi, Rencana
Perbaikan Pengetahuan
Gambar 2.1 Komponen sistem pakar (sumber: Sri K. (2003))
2.2.4 Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan berisi pengetahuan penting untuk pengertian, formulasi, dan pemecahan masalah.
Basis pengetahuan memasukkan dua elemen dasar, yaitu : 1. Facts (fakta), seperti situasi masalah dan teori dari area masalah.
Universitas Sumatera Utara
2. Heuristic (heuristik) khusus atau rule-rule yang menghubungkan penggunaan pengetahuan untuk pemecahan masalah spesifik dalam sebuah domain khusus.
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah yang dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah, dan sumber pengetahuan lain. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
Ada 2 bentuk basis pengetahuan yang umum digunakan, yaitu : (Kusumadewi, 2003). 1. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning) Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk : If-Then. Penalaran ini digunakan jika terdapat sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan pakar dapat melakukan penyelesaian secara berurutan. 2. Penalaran berbasis kasus (Cased-Based Reasoning) Pada penalaran ini, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang.
Dalam perancangan basis pengatahuan untuk sistem yang akan dirancang disusun berdasarkan data penunjang dari buku yang ditulis oleh mekanik yang merupakan pakar dibidangnya. Data yang didapat dari buku dibandingkan dengan kejadian di lapangan, yaitu dengan menguji data yang ada untuk diagnosis kerusakan yang terjadi. Setelah diuji, data dirancang menjadi basis pengetahuan dan dikelompokkan berdasarkan permasalahan yang terjadi pada bagian mesin.
2.2.5 Representasi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan merepresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu objek.
Universitas Sumatera Utara
Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. Perepresentasian dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan masalah.
2.2.6 Model Representasi Pengetahuan Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk yang sederhana atau kompleks, tergantung dari masalahnya. Beberapa model representasi pengetahuan yang penting, adalah:
a. Logika (logic) Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Bentuk logika komputasional ada 2 macam, yaitu:
1. Logika Proporsional atau Kalkulus Logika proporsional merupakan logika simbolik untuk memanipulasi proposisi. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah yang dihubungkan dengan operator logika diantaranya operator And (dan), Or (atau), Not (tidak), Impilikasi (if..then), Bikondisional (if and only if). Contohnya: Jika hujan turun sekarang maka saya tidak akan ke pasar, dapat dituliskan dalam bentuk: ( p => q)
2. Logika Predikat Logika predikat adalah suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proposional yang sama dengan rinci. Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian, yaitu: argumen (objek) dan predikat (keterangan). Predikat adalah keterangan yang membuat argument dan predikat. Contohnya: Mobil berada dalam garasi, dapat dinyatakan menjadi (didalam = keterangan, mobil = argumen, garasi = argumen).
Universitas Sumatera Utara
b. Jaringan semantic (semantic nets) Representasi jaringan semantic merupakan penggambaran grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarkis dari objek-objek yang terdiri atas simpul (node) dan penghubung (link). Contohnya: Merepresentasikan pernyataan bahwa semua komputer merupakan alat elektrnika, semua PC merupakan komputer, dan semua komputer memiliki monitor. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa semua PC memiliki monitor dan hanya sebagian alat elektronik yang memiliki monitor hal ini dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:
PC
Merupakan
Komputer
Merupakan
Alat elektronik
Memiliki
Monitor
Gambar 2.2 Representasi jaringan semantik c. Object-Atributte-Value (OAV) Object dapat berupa bentuk fisik atau konsep, Attribute adalah karakteristik atau sifat dari object tersebut, Value (nilai) - besaran spesifik dari attribute tersebut yang berupa numeric, string atau boolean. Contoh: Object: mangga; Attribute: warna, rasa; Value: hijau, manis.
d. Bingkai (frame) Bingkai berupa ruang (slots) yang berisi atribut untuk mendeskripsikan pengetahuan yang berupa kejadian. Bingkai memuat deskripsi sebuah objek dengan menggunakan tabulasi informasi yang berhubungan dengan objek.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: Bingkai penyakit yang dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini: Ruang(slots)
Isi (fillers) Katarak
Nama Gejala
A. Mata Kabur B. Peka terhadap cahaya C. Penglihatan seperti berasap
Obat
Operasi mata
Tabel 2.1 Contoh Bingkai
e. Kaidah produksi (production rule) Kaidah menyediakan cara formal untuk merepresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi dalam bentuk jika-maka (If-Then) yang menghubungkan anteseden dengan konsekuensi. Contohnya: JIKA bersin-bersin dan pusing MAKA terserang penyakit flu.
2.2.7 Akuisisi Pengetahuan
Akuisisi pengetahuan dilakukan sepanjang proses pembangunan sistem yang dibagi kedalam enam tahap, yaitu: (Kusrini, 2006)
a. Tahap identifikasi Tahap identifikasi meliputi penentuan komponen-komponen kunci yang meliputi knowledge engineer, pakar, karakteristik masalah, sumber daya, dan tujuan. Knowledge engineer dan pakar berkerja bersama untuk menentukan aspek masalah.
b. Tahap Konseptualisasi Konsep-konsep kunci dan hubungannya yang telah ditentukan pada tahap pertama dibuat lebih jelas dalam tahap konseptualisasi.
Universitas Sumatera Utara
c. Tahap formalisasi Tahap ini meliputi pemetaan konsep-konsep kunci, sub-masalah dan bentuk aliran informasi yang telah ditentukan dalam tahap-tahap sebelumnya kedalam representasi formal yang paling sesuai dengan masalah yang ada.
d. Tahap implementasi Tahap ini meliputi pemetaan pengetahuan dari tahap sebelumnya yang telah diformalisasi kedalam skema representasi pengetahuan yang dipilih.
e. Tahap pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian dengan menggunakan beragam sampel masalah, yang meliputi: kesalahan logika, kegagalan input/output serta strategi control.
f. Revisi prototipe Unsur yang terpenting diantara semua tahapan karena memiliki kemampuan untuk kembali ketahap-tahap sebelumnya untuk memperbaiki sistem.
2.2.8 Motor Inferensi
Inferensi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis (logical conclusion) atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia dalam hal ini akan digunakan metode inferensi dalam pengambilan kesimpulan. Metode inferensi yang digunakan dalam sistem pakar untuk menarik kesimpulan dalam masalah adalah metod berantai ke depan (forward chaining). Berantai kedepan adalah cara membentuk penalaran dari fakta menuju hipotesa. Seluruh fakta diberikan kepada sistem dan sistem melakukan deduksi terhadap hipotesa yang paling mungkin. Metode forward chaining ini digunakan dalam menangani masalah pengendalian (controlling) dan peramalan (prognosis).
Universitas Sumatera Utara
Cara ini dapat ditunjukkan pada gambar 2.4 berikut ini:
Gambar 2.3 Proses forward chaining
2.2.9 Metoda Pelacakan
Ada 2 macam pendekatan pelacakan ruang keadaan dalam perancangan suatu kecerdasan buatan, yaitu blind search (pelacakan buta) dan heuristic search (pelacakan heuristik). Penggunaan metoda heuristik digunakan untuk membantu mengurangi wilayah pelacakan atau regenerasi node yang bisa menimbulkan berbagai alternatif solusi, dan berusaha memberikan satu solusi yang jelas (Suparman 2007).
Pada perancangan program menggunakan metoda heuristik generate and test yang pada dasarnya melakukan pelacakan berdasarkan prosedur sebagai berikut (Deborah D. Wolfgram, 1959) :
1. Membangkitkan satu kriteria yang menjadi awal proses 2. Melacak suatu titik yang mungkin bersesuaian dengan tujuan awal 3.
Jika pelacakan sudah menemukan satu kesimpulan maka pelacakan akan berhenti, namun jika tidak maka pelacakan akan diteruskan ke titik selanjutnya
4. Pelacakan akan terus dilakukan sampai mencapai satu kesimpulan.
2.3 Katarak
Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh,
menyebabkan
gangguan
pada
penglihatan.
Katarak-katarak
akan
mempengaruhi kebanyakan orang-orang jika mereka hidupnya cukup lama (panjang
Universitas Sumatera Utara
umur). Kelainan-kelainan ini mempengaruhi 60 persen dari orang-orang yang lebih tua dari 60 tahun dan terjadi ketika lensa-lensa mata berukuran aspirin yang normalnya jernih mulai menjadi berkabut mengganggu atau memperburuk penglihatan.
Ahli-ahli memperkirakan bahwa lebih dari 1,2 juta penduduk Amerika didiagnosis setiap tahun dengan katarak-katarak yang memerlukan perawatan. Ketika ada jumlah-jumlah orang tua di Amerika yang membesar, kejadian katarak-katarak meningkat. Orang-orang ini seringkali ingin melanjutkan mengendarai mobil, membaca dan aktivitas-aktivitas berpergian untuk mana penglihatan yang jelas adalah vital.
Suatu katarak terbentuk pada lensa mata yaitu struktur yang transparan (jernih) dibelakang iris (selaput berwarna yang mengelilingi pupil). Lensa menfokuskan sinar pada retina, selaput dibelakang mata yang sensitif terhadap sinar yang mengkonversi (merubah) impuls-impuls sinar kedalam signal-signal syaraf untuk menghasilkan gambar-gambar penglihatan yang jelas. Pengkabutan lensa, banyak menyerupai pencorengan minyak gemuk diatas sebuah lensa kamera, dapat berkembang pada umur berapa saja namun paling sering tampak pada orang-orang yang berumur lebih dari 42 tahun.
2.3.1 Klasifikasi Katarak
Klasifikasi katarak berdasarkan usia : 1. Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun 2. Katarak juvenil, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun 3. Katarak senilis, katarak setelah usia 50 tahun
2.3.1.1 Katarak Kongenital
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak kongenital merupakan penyebab
Universitas Sumatera Utara
kebutaan pada bayi yang cukup berarti terutama akibat penanganannya yang kurang tepat.
Katarak kongenital sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita penyakit rubela, galaktosemia, homosisteinuri, toksoplasmosis, inklusi sitomegalik,dan histoplasmosis, penyakit lain yang menyertai katarak kongenital biasanya berupa penyakit-penyakt herediter seperti mikroftlmus, aniridia, koloboma iris, keratokonus, iris heterokromia, lensa ektopik, displasia retina, dan megalo kornea.
Katarak kongenital digolongkan dalam katarak : 1. Kapsulolentikular, dimana pada golongan ini termasuk katarak kapsular dan katarak polaris. 2. Katarak lentikular, termasuk dalam golongan ini katarak yang mengenai korteks atau nukleus saja.
Dalam kategori ini termasuk kekeruhan lensa yang timbul sebagai kejadian primer atau berhubungan dengan penyakit ibu dan janin lokal atau umum. Untuk mengetahui penyebab katarak kongenital diperlukan pemeriksaan riwayat prenatal infeksi ibu seperti rubela pada kehamilan trimester pertama dan pemakainan obat selama kehamilan. Kadang-kadang terdapat riwayat kejang, tetani, ikterus, atau hepatosplenomegali pada ibu hamil. Bila katarak disertai uji reduksi pada urine yang positif, mungkin katarak ini terjadi akibat galaktosemia. Sering katarak kongenital ditemukan pada bayi prematur dan gangguan sistem saraf seperti retardasi mental.
Pemeriksaan darah pada katarak kongenital perlu dilakukan karena ada hubungan katarak kongenital dengan diabetes melitus, fosfor, dan kalsium. Hampir 50% katarak kongenital adalah sporadik dan tidak diketahui penyebabnya.
Pada pupil bayi yang menderita katarak kongenital akan terlihat bercak putih atau suatu leukokoria. Pada setiap leukokoria perlu pemeriksaan yang lebih teliti untuk menyingkirkan diagnosis banding lainnya. Pemerisaan leukokoria dilakukan dengan melebarkan pupil.
Universitas Sumatera Utara
Pada katarak kongenital penyulit yang dapat terjadi adalah makula lutea yang tidak cukup mendapat rangsangan. Makula tidak akan berkembang sempurna hingga walupun dilakukan ekstraksi katarak maka visus biasanya tidak akan mencapai 5/5.
Hal ini disebut ambliopia sensoris (ambyopia ex anopsia). Katarak kongenital dapat menimbulkan komplikasi berupa nistagmus dan strabismus. Kekeruhan katarak kongenital dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan gambaran morfologik.
Dikenal bentuk-bentuk katarak kongenital : 1.
Katarak piramidalis atau polaris anterior
2.
Katarak piramidalis atau polaris posterior
3.
Katarak zonularis atau lamelaris
4.
Katarak pungtata dan lain-lain
Penanganan tergantung jenis katarak unilateral dan bilateral, adanya kelainan mata lain, dan saat terjadinya katarak. Katarak kongenital prognosisnya kurang memuaskan karena bergantung pada bentuk katarak dan mungkin sekali pada mata tersebut telah terjadi ambliopia. Bila terdapat nistagmus maka keadaan ini menunjukan hal yang buruk pada katarak kongenital.
Tanda dan gejala katarak kongenital yang mudah dilihat pada bayi adalah: 1. Pupil tampak berwarna putih atau abu-abu. 2. Penglihatan yang buruk. 3. Nystagmus atau strabismus (mata juling).
Tindakan pengobatan pada katarak kongenital adalah operasi. Operasi katarak dilakukan bila refleks fundus tidak tampak. Biasanya bila katarak bersifat total, operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih muda bila telah dapat dilakukan pembiusan. Tindakan bedah yang umum dilakukan pada katarak kongenital adalah disisio lensa, ekstraksi liniar, ekstraksi dengan aspirasi.
Universitas Sumatera Utara
Pengobatan katarak kongenital bergantung pada : 1.
Katarak total bilateral, dimana sebaiknya dilakukan pembedahan secepatnya segera setelah katarak terlihat.
2.
Katarak total unilateral, dilakukan pembedahan 6 bulan sesudah terlihat atau segera sebelum terjadinya juling; bila terlalu muda akan mudah terjadi ambliopia bila tidak dilakukan tindakan segera; perawatan untuk ambliopia sebaiknya dilakukan sebaik-baiknya.
3.
Katarak total atau kongenital unilateral, mempunyai prognosis yang buruk, karena mudah terjadi ambliopia; karena itu sebaiknya dilakukan pembedahan secepat mungkin, dan diberikan kacamata segera dengan latihan bebat mata.
4.
Katarak bilateral partial, biasanya pengobatan lebih koservatif sehingga sementara dapat di coba dengan kacamata midriatika; bila terjadi kekeruhan yang progresif disertai mulainya tanda-tanda juling dan ambliopia maka dilakukan pembedahan, biasanya mempunyai prognosis yang lebih baik.
2.3.1.2 Katarak Juvenil Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda, yang mulai terbentuknya pada usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan. Katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital. Katarak juvenil biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik dan penyakit lainnya seperti: 1. Katarak metabolik a. Katarak diabetika dan galaktosemik (gula) b. Katarak hipokalsemik (tetanik) c. Katarak defisiensi gizi d. Katarak aminoasiduria (termasuk sindrom Lowe dan homosistinuria) e. Penyakit Wilson f. Katarak berhubungan dengan kelainan metabolik lain 2. Otot Distrofi miotonik (umur 20-30 tahun) 3. Katarak traumatik 4. Katarak komplikata
Universitas Sumatera Utara
a. Kelainan kongenital dan herediter (siklopia, koloboma, mikroftalmia, aniridia, pembuluh hialoid persisten, heterokromia iridis) b. Katarak degeneratif (dengan miopia dan distrofi vitreoretinal), seperti Wagner dan retinitis pigmentosa, dan neoplasma) c. Katarak anoksik d. Toksik (kortikosteroid sistemik atau topikal, ergot, naftalein, dinitrofenol, triparanol (MER-29), antikholinesterase, klorpromazin, miotik, klorpromazin, busulfan, besi). e. Lain-lain kelainan kongenital, sindrom tertentu, disertai kelainan kulit (sindermatik),
tulang
(disostosis
kraniofasial,
osteogenesis
inperfekta,
khondrodistrofia kalsifikans kongenita pungtata), dan kromosom f. Katarak radiasi
Gejala klinis yang dapat muncul pada penderita katarak juvenil antara lain : a. Penurunan ketajaman penglihatan secara progresif (gejala utama katarak). b. Mata tidak merasa sakit, gatal atau merah. c. Berkabut, berasap, penglihatan tertutup film. d. Perubahan daya lihat warna. e. Gangguan mengendarai kendaraan malam hari, lampu besar sangat menyilaukan mata. f. Lampu dan matahari sangat mengganggu. g. Sering meminta ganti resep kaca mata. h. Lihat ganda. i. Baik melihat dekat pada pasien rabun dekat (hipermetropia).
2.3.1.3 Katarak Senilis Katarak senilis ini adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun.( Ilyas, Sidarta: Ilmu Penyakit Mata, ed. 3). Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti. Katarak senile ini jenis katarak yang sering ditemukan dengan gejala pada umumnya berupa distorsi penglihatan yang semakin kabur pada stadium insipiens pembentukkan katarak, disertai penglihatan jauh makin kabur. Penglihatan dekat mungkin sedikit membaik, sehingga pasien dapat membaca
Universitas Sumatera Utara
lebih baik tanpa kaca mata (second sight). Miopia artificial ini disebabkan oleh peningkatan indeks rafraksi lensa pada stadium insipient.( Vaughan, G, Asbury,T, Eva-Riordan, P, ed 14). Tanda dan Gejala: 1. Penglihatan kabur dan berkabut 2. Merasa silau terhadap sinar matahari, dan kadang merasa seperti ada film didepan mata 3. Seperti ada titik gelap di depan mata 4. Penglihatan ganda 5. Sukar melihat benda yang menyilaukan 6. Halo, warna disekitar sumber sinar 7. Warna manik mata berubah atau putih 8. Sukar mengerjakan pekerjaan sehari-hari 9. Penglihatan dimalam hari lebih berkurang 10. Sukar mngendarai kendaraan dimalam hari 11. Waktu membaca penerangan memerlukan sinar lebih cerah 12. Sering berganti kaca mata 13. Penglihatan menguni ng 14. Untuk sementara jelas melihat dekat
Katarak senilis biasanya berkembang lambat selama beberapa tahun. Kekeruhan lensa dengan nucleus yang mengeras akibat usia lanjut yang biasanya mulai terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. (Ilyas, Sidarta: Ilmu Penyakit Mata, ed. 3) Konsep penuaan: 1. Teori putaran biologic 2. Jaringan embrio manusia dapat membelah diri 50 kali -> kemudian mati 3. Imunologis; dengan bertambahnya usia akan bertambah cacat imunologik yang mengakibatkan kerusakan sel. 4. Teori mutasi spontan 5. Teori “ a free radical “ a. Free radical terbentuk bila terjadi reaksi intermediate reaktif kuat b. Free radical dengan molekul normal mengakibatkan degenerasi c. Free redical dapat dinetralisasi oleh antioksidan dan vit. E
Universitas Sumatera Utara
6. Teori “ a cross-link”
Ahli biokimia mengatakan terjadi pengikatan bersilang asam nukleat dan molekul protein sehingga mengganggu fungsi.
Dikenal 3 bentuk katarak senilis, yaitu (Ilyas, Sidarta, 2002): 1. Katarak Nuklear Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik. Lama kelamaan inti lensa yang mulanya menjadi putih kekuning-kuningan menjadi coklat dan kemudian menjadi kehitam-hitaman . Keadaan ini disebut katarak BRUNESEN atau NIGRA. 2. Katarak Kortikal Terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi lensa . Dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari. 3. Katarak Kupuliform Mulai dapat terlihat pada stadium dini katarak kortikal atau nuklear.Kekeruhan terletak dilapis korteks posterior dan dapat memberikan gambaran piring.
2.4 Borland Delphi Borland Delphi merupakan bahasa pemrograman berbasis windows yang digunakan untuk merancang suatu aplikasi program. Borland Delphi merupakan pilihan bagi sebagian programmer untuk membuat aplikasi, hai ini disebabkan kelebihan yang ada pada Borland Delphi tersebut. Berikut ini sebagian kecil dari banyak kelebihan Borland Delphi diantaranya : 1. Berbasiskan OOP ( Object Oriented Programming ). Setiap bagian yang ada pada program dipandang sebagai suatu object yang mempunyai sifat-sifat yang dapat diubah dan diatur. 2. IDE yang berkualitas. Delphi memiliki lingkungan pengembangan yang lengkap.Terdapat menumenu ysng memudahkan anda mengatur proyek pengembangan software. 3. Proses Kompilasi yang cepat.
Universitas Sumatera Utara
Delphi memiliki kecepatan kompilasi yang tidak perlu diragukan. Saat aplikasi yang anda buat dijalankan dilingkungan Delphi , aplikasi tersebut otomatis dicompile secara terpisah. Kecepatan kompilasi Delphi lebih baik dibanding dengan Visual Basic dan C++ Builder, namun C++ Builder memiliki ukuran file hasil kompilasi yang lebih kecil dibanding Visual Basic dan Delphi. 4. Mudah digunakan. Delphi
menggunakan
bahasa
object
pascal
yang
telah
mendunia.
Menggunakan Delphi, anda dapat membangun aplikasi apa saja, bahkan yang kompleks sekalipun, akses ke hardware misalnya. Anda mungkin sedikit lebih lelah jika menggunakan Delphi untuk mengakses hardware tetapi itu lebih mudah dibanding bahasa lain dan tidak ada artinya dibanding kompleksitas pemrogramman hardware. 5. Aplikasi yang dapat dihasilkan. Delphi bersifat multi-purpose, dapat digunakan untuk berbagai keputusan pengembangan aplikasi mulai perhitungan sederhana sampai aplikasi multimedia bahkan yang terkoneksi ke internet. Tetapi harus dipahami bahwa kehebatan Delphi paling utama adalah cara termudah untuk mengakses Database menggunakan komponen-komponen yang disediakan. 6. Satu file Exe. Setelah
anda
merancang
program
dala
IDE
Delphi,
Delphi
akan
mengkompilasinya menjadi sebuah file executeable tunggal. Program yang anda buat langsung didistribusikan dan dijalankan pada computer lain tanpa perlu menyertakan file DLL dari luar. Ini merupakan sebuah kelebihan yang sangat berarti. 7. Borland Delphi hadir bersama Borland Kylix 3.0 yang berbasis linux, sehingga memungkinkan anda untuk aplikasi multi-platform. Delphi dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi apa saja tetapi kekuatan utama adalah untuk aplikasi basis data ( database ) dan aplikasi database inilah yang paling banyak digunakan oleh dunia industri atau perkantoran dewasa ini.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Microsoft Office Access
Microsoft Access merupakan salah satu program pengolah database yang cukup canggih dengan berbagai kemudahan yang ada seperti pengaturan data, pembuatan form, pembuatan laporan, menyaring data dan lain-lain. Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berhubungan dan memiliki tujuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara