Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian Sebelumnya Perancangan Buku Ilustrasi Dewa Ruci, dengan Konsep Visual Jawa Untuk Target Audience Dewasa Awal oleh Rijal Muttaqin. Jurnal ini menceritakan tentang perancangan sebuah media yang komunikatif untuk meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap cerita Wayang, khususnya tentang Dewa Ruci ditengah berkurangnya minat dan apresiasi masyarakat terhadap budaya-budaya bangsa terutama Wayang yang disebabkan oleh derasnya arus Globalisasi. Kemudian ada juga penelitian dari Perancangan Buku Cerita Bergambar Wayang Gatot Kaca Gugur Untuk Anak Usia 4-6 Tahun oleh Prahasto Roesaputra. Tujuan perancangan tersebut adalah membuat sebuah buku bergambar yang mengisahkan tentang lakon Gatotkaca ketika gugur dalam medan pertempuran dengan target anak usia 4-6 tahun
2.2 Wayang 2.2.1 Pengertian Wayang Wayang adalah suatu bentuk seni pertunjukan berupa drama yang khas, yang meliputi juga seni suara, seni sastra, seni musik, seni tutur seni lukis dan lain-lain. Wayang merupakan seni tradisional Indonesia terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal tujuh November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Pasha Lukman, 2011). Wayang juga merupakan salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang, yang
4
5
terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.
2.2.2 Kisah Wayang Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, budaya wayang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan wayang sudah berabad-abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Walaupun cerita wayang yang populer di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia. Kisah Ramayana Kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. Rama memiliki seorang istri yang sangat cantik yang bernama Sinta, yang merupakan hadiah atas keberhasilan Rama dalam menarik busur pusaka milik Prabu Janaka. Dalam pengembaraan Rama bersama saudaranya yang bernama Laksama, mereka menghadapi banyak sekali cobaan. Salah satunya adalah mereka harus berhadapan dengan Rahwana yang menculik Sinta. Kemudian Rama bertemu dengan Sugriwa dan Hanoman yang kemudian mengikat persahabatan. Kemudian Sugriwa dan Hanoman membantu mencari Shinta dan pada akhrnya mereka berhasil bertemu dengan Rahwana yang menculik Shinta. Pertempuranpun tak terelakkan antara Rama dan Rahwana, yang akhirnya dimenangkan oleh Rama dan Shintapun dibebaskan. Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut meriah oleh seluruh rakyat. Dan dengan disaksikan oleh mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi Raja dari Negara Kosala. Kisah Mahabrata
6
Kisah Mahabarata secara garis besar menceritakan tantang kehidupan Prabu Santanu atau Sentanu (Çantanu) beserta keturunan- keturunannya. Dan juga menceritakan tentang perang saudara antara kaum Kurawa dan juga Pandawa yang disebut juga dengan Baratayuda yang artinya perang memperebutkan kerajaan Barata. Peperangan diawali dengan aksi judi dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini menyebabkan mereka harus mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun. Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa memutuskan untuk bersembunyi di istana raja Matsyapati. Pada tahun
berikutnya,
para
Pandawa
keluar
dari
persembunyian
dan
memperlihatkan diri di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa. Namun tuntutan mereka tidak dipenuhi Kurawa hingga terjadi perang 18 hari yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum Pandawa dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di Barata.
2.2.3 Lakon Wayang Asli Indonesia Diantara tokoh–tokoh wayang dari cerita Ramayana dan Mahabrata tersebut ternyata ada beberapa tokoh wayang yang merupakan tokoh asli karya seniman seniman Indonesia. Para tokoh- tokoh tersebut adalah Antareja yang merupakan anak Bima dengan Dewi Nagagini, Antasena yang merupakan anak Bima dengan Dewi Urangayu, Wissanggeni yangg merupakan anak dari Arjuna dan Dresanala, Cakil sosok raksasa yang selalu menjadi tokoh Antagonis, kemudian ada Punakawan yang menjadi tokoh kocak sekaligus sering menjadi penasehat pada Dewa, dan tokoh- tokoh lainnya. Namun agar tidak mengganggu jalannya cerita pakem wayang yang berasal dari Kitab Ramayana dan Mahabharata, sering kali tokoh-tokoh ini dimatikan dengan segala cara. Terlebih Antareja yang sengaja dimatikan agar tidak mengganggu cerita perang Bharatayuda. a. Antareja
7
Antareja adalah putera Bima/Werkundara, salah satu dari lima satria Pandawa, dengan Dewi Nagagini, putri Hyang Anantaboga dengan Dewi Supreti dari Kahyangan Saptapratala. Ia mempunyai 2 (dua) orang saudara lelali lain Ibu, bernama Raden Gatotkaca, putra Bima dengan Dewi Arimbi, dan Arya Antasena, Putra Bima dengan Dewi Urangayu.Lidahnya sangat sakti, makhluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian. Antareja berkulit nagakawaca, sehingga kebal terhadap senjata. Ia juga memiliki cincin mustikabumi, pemberian ibunya, yang mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh tanah/bumi, dan dapatdigunakan untuk menghidupkan kembali kematian diluar takdir. Kesaktian lain Antareja dapat hidup dan berjalan didalam bumi. Antareja memilki sifat dan perwatakan : jujur, pendiam, sangat berbakti pada yang lebih tua dan sayang kepada yang muda, rela berkorban dan besar kepercayaannya kepada Sang Maha Pencipta. Ia menikah denfan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa, raja ular/taksaka di Tawingnarmada, dan berputra Arya Danurwenda. Setelah dewasa Antareja menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda. Ia meninggal menjelang perang Bharatayuda atas kemauannya sendiri dengan cara menjilat telapak kakinya sebagai tawur (korban untuk kemenangan) keluarga Pandawa dalam perang Bharatayuda. (Drs.H.Solichin dan Ki Waluyo dalam Mengenal Tokoh Wayang jilid tiga, 2007). b. Antasena Antasena merupakan saudara bungsu lain ibu dari Antareja. bapaknya adalah Bima/Werkudara dan ibunya adalah Urangayu putri dari Bengawan Mintuna. Ketika masih bayi Antasena pernah diangkat menjadi jago para dewa untuk melawan Prabu Girikadasar, dari Kerajaan Girikadasar dan ternyata Antasena menang. Sebagai ucapan terima kasih, para dewa enghadiahkan negeri Girikadasar pada Antasena dan Bengawan Mintuna diangkat menjadi setingkat para dewa dengan nama Sang Hyang Baruna.
8
Nama Antasena memiliki arti keprajuritan atau keperwiraan yang tidak terbatas. Kata an atau a artinya tidak; kata anta artinya batas; dan kata sena artinya prajurit, keprajuritan, atau keperwiraan. Tokoh Antasena tidak terdapat dalam Kitab Mahabarata, menurut pewayangan mati muksa sebagai tumbal (korban) bagi kemenangan Pandawa, beberapa saat sebelum pecah perang Baratayuda. Dengan ikhlas ia memilih kematian dengan cara memandang mata kakek buyutnya, yaitu Sang Hyang Wenang. Saat itulah tubuhnya mengecil, dan akhirnya hilang. (Drs.H.Solichin dan Ki Waluyo dalam Mengenal Tokoh Wayang jilid tiga, 2007). C. Wisanggeni Dalam Wiracarita Mahabharata, Wisanggeni adalah anak Arjuna dari Dewi Dresanala. Ia lahir karena Dresanala bersikukuh tidak menggugurkan kandungannya seperti tujuh bidadari yang juga hamil karena sebagai anugerah Dewa kepada Arjuna yang telah membebaskan kahyangan dari raksasa Niwatakawaca karena menginginkan Dewi Supraba. Wisanggeni berarti bisanya api. berasal dari wisa = bisa dan geni = api. Pada saat lahirnya, Wisanggeni membuat ontran-ontran di Kahyangan karena hendak dibunuh oleh kakeknya Batara Brama atas perintah Sang Hyang Giri Nata atau Batara Guru karena lahirnya Wisanggeni dianggap menyalahi kodrat. Tapi karena Wisanggeni adalah titisan Sang Hyang Wenang, dia luput dari bala tersebut. Wisanggeni tumbuh dibesarkan oleh Batara Baruna (Dewa Penguasa Lauatan) dan Hyang Antaboga (Rajanya Ular yang tinggal di dasar bumi), yang menjadikan Wisanggeni punya kemampuan yang luar biasa. Di jagat pewayangan, dia bisa terbang seperti Gatotkaca dan masuk ke bumi seperti Antareja dan hidup di laut seperti Antasena. Wisanggeni tinggal di Kahyangan Daksinapati bersama ibunya. Dan meninggal
menjelang
perang
Bharatayuddha
bersama
Antasena
atas
permintaan Batara Kresna sebagai tumbal untuk kemenangan Pandawa atas perang tersebut.
9
Karakter Wisanggeni adalah mungkak kromo (tidak menggunakan bahasa kromo ketika bicara dengan siapapun) seperti halnya Bima. Dan dia punya kemampuan Weruh sadurungin winarah (mampu melihat hal yang belum terjadi). d. Punakawan Panakawan, atau juga disebut Punakawan, adalah sebutan umum untuk para ksatria dalam khasanah kesusastraan Indonesia, terutama di Jawa. Pada umumnya, punakawan ditampilkan dalam pementasan wayang, baik itu wayang kulit, wayang golek ataupun wayang orang, sebagai kelompok penebar humor untuk mencairkan suasana. Namun disamping itu, punakawan berperan penting sebagai penasihat non-formal ksatria yang menjadi asuhan mereka. Istilah Punakawan berasal dari kata Pana yang berarti “paham” dan kawan yang bermakna “teman” maksudnya Punakawan tidak hanya sekedar abdi atau pengikut biasa, namun mereka juga memahami apa yang sedang menimpa majikan mereka. Bahkan, seringkali mereka bertindak sebagai penasihat majikan mereka. (Pasha, Lukman 2011).
2.3 Tinjauan Aspek Perancangan 2.3.1 Buku Cerita Bergambar Buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kumpulan kertas yang berisi tulisan, gambar, ataupun juga keduanya yang dijilid menjadi satu. Cerita bergambar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gambar kartun yang berisikan kisah atau informasi yang dipadukan dengan gambar menarik dan berkaitan dengan topik yang diangkat sebagai pendukung isi cerita. Sehingga dapat didefinisikan buku cerita bergambar adalah kumpulan kertas yang berisi tulisan dan gambar yang berisikan tentang kisah atau informasi. Menurut Iyan WB, buku memiliki beberapa fungsi yaitu: 1.
Sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan dari penulis kepada pembaca
2.
Materi yang disajikan dalam buku dapat berguna bagi pembaca
10
3.
Isi buku ditampilkan secara menarik sehingga memberikan kesan tersendiri bagi pembaca
4.
Setiap buku yang terbit ditujukan untuk meraih pembaca potensial dan sukses dalam pemasaran
2.3.2 Ilustrasi Ilustrasi
menurut
definisinya
adalah
seni
gambar
yang
dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam perkembanganya, ilustrasi secara lebih lanjut terytata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. Ilustrasi bisa berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatural, dan akhir-akhir ini banyak dipakai image bitmap hingga karya foto. (Adi, et.al. 2007). Ilustrasi juga merupakan lukisan atau gambar yang memiliki fungsi untuk memperjelas atau memperindah sesuatu, tampil secara visual dalam bentuk Individu, baik itu warna ataupun Hitam putih, selalu membangkitkan rasa keingintahuan, menyentuh perasaan menusia, mengundang opini dan perdebatan dan terkadang memunculkan aksi dan tindakan. (Robert Ross, Illustration Today). 2.3.4 Kemasan Kemasan adalah seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. kriteria Kemasan yang baik dan benar haruslah meliputi beberapa hal berikut ini: 1.
Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
2.
Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satusatunya cara perusahaan membedakan produknya.
11
3.
Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan memenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. (NIRMANA Vol. 2, No. 1, Januari 2000: 92 – 103). Menurut DR. Dudy Wiyancoko, staf pengajar Desain Produk Industri
ITB, “Desain Kemasan” adalah suatu proses dimulai dari mendesain sampai pada produksinya. Kemasan yang baik harus mencakup lima fungsi yaitu fungsi protektif, fungsi praktis, fungsi informasi, fungsi komunikasi dan fungsi lingkungan. Dalam mendesain kemasan untuk mainan atau action figure, harus mempertimbangkan kelima fungsi dasar kemasan tersebut. 2.3.5 Layout Layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya. Dalam penggunaannya unsur-unsur komunikasi grafis disusun, ditata, dan dipadukan untuk menjadi sebuah komunikasi visual yang komunikatif, estetik, persuasif, menarik perhatian, dan mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan tepat. 2.3.4 Tipografi Tipografi menurut Samara Timothy dalam pemilihannya harus diperhatikan segmen pasar dan karakter yang ingin ditonjolkan. Pada perancangan ini menggunakan jenis tipografi serif dan font yang digunakan adalah jenis font yang memberikan kesan etnik sesuai dengan perancangan ini yang merupakan budaya