BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pertumbuhan Rambut 2.1.1. Anatomi Rambut Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku, dan bibir. Rambut juga berupa batang-batang tanduk yang tertanam secara miring di dalam kantung (folikel) rambut. Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat di golongkan 2 jenis : 1.
Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen. Terdapat di kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia eksterna. Rambut terminal diproduksi oleh folikel-folikel rambut besar yang ada di lapisan subkutis. Secara umum diameter rambut > 0,03mm.
2.
Rambut velus, rambut halus sedikit mengandung pigmen, terdapat hampir di seluruh tubuh. Rambut velus di produksi oleh folikel-folikel rambut yang sangat kecil yang ada dilapisan dermis, diameternya < 0,03mm. (Lily Soepardiman. 2010; Kusumadewi, dkk; Olsen. 1994)
Rambut dapat dibedakan menjadi bagian-bagian sebagai berikut: a. Folikel Rambut, yaitu suatu tonjolan epidermis ke dalam berupa tabung yang meliputi: 1) Akar rambut ( folicullus pili), yaitu bagian rambut yang tertanam secara miring di dalam kulit dan terselubung oleh folikel rambut. 2) Umbi rambut (bulbus pili), yaitu ujung akar rambut terbawah yang melebar. Bagian terbawah umbi rambut adalah matriks rambut, yaitu
Universitas Sumatera Utara
daerah yang terdiri
dari sel-sel yang membelah dengan cepat dan
berperan dalam pembentukan batang rambut . Dasar umbi rambut yang melekuk ini mencakup gumpalan jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf yang berguna untuk 16drene makanan kepada matriks rambut. (Kusumadewi, dkk; Robin dan Tony Burns) Selain itu, folikel rambut juga menyelubungi akar rambut, mulai dari permukaan kulit, mulai dari permukaan kulit sampai di bagian terbawah umbi rambut. Pada selubung ini dapat di bedakan 16drene yang bersal dari dermis dan 16drene yang berasal dari epidermis. (Kusumadewi, dkk) Unsur dari epidermis terdiri dari kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandung akar luar terdiri atas sel bening, dan baru mulai berdifrensiasi pada daerah ismus tanpa membentuk stratum granulosum. Kandung akar dalam terdiri atas 3 bagian yaitu: lapisan Henle, lapisan Huxley, dan kutikula kandung dalam. (Kusumadewi, dkk; Erdina H.D. 2002) b.
Batang Rambut, yaitu bagian rambut yang berada di atas permukaan kulit berupa benang-benang halus yang terdiri dari zat tanduk atau keratin. Batang rambut terdiri atas 3 bagian, yaitu kutikula (selaput rambut), yang terdiri dari 6-10 lapis sel tanduk dan tersusun seperti genteng atap; korteks(kulit rambut), terdiri atas sel-sel tanduk yang membentuk kumparan, tersusun secara memanjang , dan mengandung butir-butir melanin; dan medulla (sumsum rambut), yang terdiri atas 3-4 lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan rongga udara. (Lily Soepardiman. 2010; Kusumadewi, dkk; Endang, Zahida. 2001)
c.
Otot Penegak Rambut (muskulus arector pili), merupakan otot polos yang berasal dari batas dermo-epidermis dan melekat di bagian bawah kandung rambut. Otot-otot ini dipersarafi oleh saraf-saraf 17 drenergic dan berperan
Universitas Sumatera Utara
untuk menegakkan rambut bila kedinginan serta sewaktu mengalami tekanan emosional. (Kusumadewi, dkk; Robin dan Tony Burns)
Struktur
Isi
Lokasi
Infundibulum
-
Epidermis
Papila dermis
Mesenkima embrionik
-
Itsmus
Keratinisasi trikhilemma
Dermis
Kandung akar dalam
Trikohialin, sitrullin
-
Medula
Trikohialin, sitrullin
-
Bulb
-
Subcutis
2.1.2 Fisiologi Rambut 1. Pengaturan Suhu Badan Rambut pada manusia memiliki fungsi yang beraneka ragam, salah satunya adalah sebagai pengaturan suhu tubuh. Rambut yang menutupi kulit dapat mengurangi kehilangan panas dari tubuh. Dalam kondisi dingin, pori-pori rambut akan mengecil. Apabila dalam kondisi panas, maka kondisi tersebut berlaku sebaliknya. (M. Ridwan) 2. Fungsi Sebagai Alat Perasa Rambut memperbesar efek rangsang sentuhan terhadap kulit. Sentuhan terhadap bulu mata menimbulkan reflex menutup kelopak
Universitas Sumatera Utara
mata. Kepekaan kulit terhadap sentuhan berbanding sejajar dengan kelebatan pertumbuhan rambut. Maka kulit kepala dengan kelebatan pertumbuhan
rambut 312/cm2 sangat peka terhadap sentuhan.
(Kusumadewi, dkk). Rambut meningkatkan kepekaan kulit terhadap rangsangan sentuhan. Pada beberapa spesies yang lebih rendah, fungsi ini mungkin lebih disempurnakan. Sebagai contoh, sungut kucing sangat peka dalam hal ini. Peran rambut yang lebih penting pada hewan-hewan rendah adalah konservasi panas, tetapi fungsi ini tidak begitu bermakna bagi manusia yang relative tidak berbulu. (Sherwood. 2001)
2.1.3 Siklus Aktivitas Folikel Rambut Setelah pembentukan folikel rambut dan rambut, perkembangan folikel rambut selanjutnya akan berhenti pada bulan ke-5 kehamilan. Folikel mengalami involusi memasuki fase katagen, dimana papilla dermis akan mengalami regresi dan akhirnya folikel memasuki fase istirahat. Sampai saat ini belum diketahui mengapa papilla dermis yang telah terbentuk harus mengalami regresi terlebih dahulu dan kemudian mengalami aktivitas kembali. (Erdina H.D. 2002) Siklus pertumbuhan folikel rambut adalah demikian. Sejak pertama kali terbentuk folikel rambut mengalami siklus pertumbuhan yang berulang. Fase pertumbuhan dan fase istirahat bervariasi berdasarkan umur dan regio tempat rambut tersebut tumbuh dan juga dipengaruhi faktor fisiologis maupun patologis. Siklus pertumbuhan yang normal adalah masa anagen, masa katagen, dan masa telogen. (Lily Soepardiman. 2010) 1. Masa anagen: sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel yang lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya antara 2-6 tahun. (Lily Soepardiman. 2010)
Universitas Sumatera Utara
2. Masa katagen: masa peralihan yang didahului oleh penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut, disusul oleh penebalan dan mengeriputnya selaput hialin. Papil rambut lalu mengelisut dan tidak lagi berlangsung mitosis dalam matriks rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian dibawahnya melebar dan mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club). Masa peralihan ini berlansung 2-3 minggu. (Kusumadewi, dk; Lily Soepardiman. 2010) 3. Masa telogen atau masa istirahat dimulai dengan memendeknya sel epitel dan berbentuk tunas kecil yang membuat rambut baru sehingga rambut gada akan trdorong keluar. (Lily Soepardiman. 2010)
Lama masa anagen adalah berkisar 1000 hari, sedang masa telogen sekitar 100 hari sehingga perbandingan rambut anagen dan telogen berkisar antara 9:1. Jumlah folikel rambut pada kepala manusia sekitar 100.000, rambut pirang dan merah jumlahnya lebih sedikit dari rambut hitam. Jumlah rambut yang rontok per hari 100 helai. Densitas folikel rambut pada bayi 1135/cm2 dan berkurang menjadi 615/cm2 pada umur tiga puluhan, karena meluasnya permukaan kulit. Pada umur 50 tahunan ada pengurangan atau kerusakan beberapa folikel sehingga jumlah menjadi 485/cm2. Untuk mengetahui jumlah rambut anagen dan telogen yang disebut trikogram, sedikitnya 50 helai rambut harus dicabut dan diperiksa untuk menghindari deviasi standar yang tinggi. Jumlah rambut anagen pada wanita + 85% dan laki-laki 83% dan jumlah rambut telogen pada wanita + 11%, sedang pada laki-laki 15%. (Lily Soepardiman. 2010)
Tabel 2.2: Siklus Rambut Fase Anagen
Masa 3 tahun, 84% kulit kepala
Universitas Sumatera Utara
Telogen
3 bulan, 14% kulit kepala
Katagen
3 minggu, 2% kulit kepala Sumber: (Jaffer, Saeed N dan Abrar A. Qureshi)
2.1.4 Pengaturan dan Siklus Pertumbuhan Rambut Pertumbuhan dan perkembangan folikel rambut dipengaruhi beberapa oleh beberapa sitokin dan growth factor (GF) yang diproduki oleh sel papilla dermis. Substansi ini memulai dan mengontrol epitel intrafolikular dan interaksi mesenkimal. Juga mempengaruhi poliferasi dan diffrensiasi sel matriks folikel rambut dengan mengeluarkan sinyal spesifik yang menginduksi berbagai stadium siklus rambut. Molekul bioaktif tersebut antara lain interleukin-1 alfa, FGF, EGF, KGF, substansi P, IGF-1, hormone tiroid, paratiroid, dan androgen. Aktivitas sel papilla dermis sendiri dikontrol oleh substansi yang diproduksi oleh lapisan spinosum sarung akar luar dan hormon. Beberapa peptida yang dihasilkan lapisan spinosum dan mempengaruhi papilla dermis antara lain basic fibroblast growth factor (bFGF), platelet derived growth factor (PDGF), dan transforming growth factor beta (TGF-beta). (Erdina H.D. 2002) Berbagai macam molekul sinyal yang mengontrol siklus rambut tersebut digolongkan dalam3 kelompok: 1. Memulai fase anagen, IGF 1,bFGF, EGF,VEGF, TGF-alfa yang merupakan faktor mitrogenik kuat untuk keratinosit dan sel endotel. 2. Mempertahankan folikel anagen matang, IGF 1, VEGF, yang menstimulasi poliferasi vaskularisasi dan proses diferensiasi. 3. Menginduksi fase katagen dan degradasi folikel rambut, IL 1, IL 4, TNFalfa, TNF-beta, merupakan sitokin pro-apoptotic dan penghambat pertumbuhan. (Erdina H.D. 200)
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut adalah sebagai berikut: 2.1.5.1 Keadaan Fisiologik 1. Hormon Hormon yang berperan adalah androgen,estrogen, tiroksin, dan kortikosteroid. Masa pertumbuhan rambut 0,35 mm/hari, lebuh cepat pada wanita daripada pria. Hormon androgen dapat mempercepat pertumbuhan dan menebalkan rambut di daerah janggut, kumis, ketiak, kemaluan, dada, tungkai laki-laki, serta rambut-rambut kasar lainnya. Namun, pada kulit kepala penderita alopesia androgenetik hormone androgen bahkan memperkecil diameter batang rambut serta memperkecil waktu pertumbuhan rambut anagen. Pada wanita aktivitas hormon androgen akan menyebabkan sebaliknya hormon estrogen dapat
hirsutisme,
memperlambat pertumbuhan
rambut, tetapi memperpanjang anagen. (LiLy Soepardiman. 2010)
2.
Nutrisi Malnutrisi
berpengaruh
pada
pertumbuhan
rambut
terutama
malnutrisi protein dan kalori. Pada keadaan ini rambut menjadi kering dan suram. Adanya kehilangan pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai warna. Kekurangan vitamin B12, asam folat, dan zat besi
juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. (Lily
Soepardiman. 2010)
3.
Kehamilan Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlah rambut telogen masih dalam batas normal, tetapi pada kehamilan tua menurun sampai 10%. (Kusumadewi, dkk)
Universitas Sumatera Utara
4.
Masa baligh Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat pertumbuhan rambut ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepal justru akan rontok. (Kusumadewi, dkk)
5.
Kelahiran Dalam masa 3 bulan setelah melahirkan folikel-folikel rambut kepala sang ibu dengan cepat beralih ke fase telogen, sehingga selama masa ini dijumpai nilai telogen 35%. (Kusumadewi, dkk)
6.
Masa baru lahir Jika rambut janin dalam rahim seluruhnya berada dalam fase anagen, maka beberapa minggu setelah bayi lahir akan tampak kerontokan rambut, yang disusul dengan pertumbuhan rambut baru selama tahun pertama dan kedua kehidupannya. (Kusumadewi, dkk)
7.
Masa menjadi tua Wanita dan pria sama-sama menderita kerontokan rambut karena usia lanjut. Kerontokan dimulai di ubun-ubun, dahi, dan pelipis, lalu bergeser ke belakang. Di bagian-bagian ini fase anagen rambut menjadi singkat, rambut lebih cepat rontok dan rambut halus tumbuh sebagai gantinya (Kusumadewi, dkk), folikel rambut mengalami atrofi, fase pertumbuhan bertambah singkat, rambut lepas lebih cepat dan densitas rambut juga berkurang. (Erdina H.D. 2002)
8.
Vaskularisasi Vaskularisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut, namun bukan merupakan penyebab primer dari gangguan pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan rambut, karena destruksi bagian 2/3 bawah folikel sudah berlangsung sebelum susunan pembuluh darah mengalami perubahan. (Pieter)
2.1.5.2 Keadaan Patologik 1. Peradangan sistemik atau setempat Kuman lepra yang menyerang kulit akan menyebabkan kulit menjadi atrofi dan folikel rambut rusak, akan terjadi kerontokan rambut pada alis mata dan bulu mata (madarosis). Pada penyakit eritematosis sifilis stadium II dapat menyebabkan rambut menipis secara rata maupun setempat secara tidak rata sehingga disebut moth eaten appearance. Infeksi jamur di kulit kepala dan rambut akan menyebabkan kerontokan, maupun kerusakan batang rambut. (Lily Soepardiman. 2010)
2. Obat Setiap
obat
menghalangi
pembentukan
batang
rambut
menyebabkan kerontokan, umunya obat antineoplasma
dapat
misalnya
bleomisin, endoksan, vinkristin, dan obat antimitotik, misalnya kolkisin. Obat antikoagulan heparin atau kumarin dapat mempercepat terjadinya folikel anagen ke dalam fase telogen dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan effluvium telogen. Logam berat yang akan terikat pada grup sulfhidril dalam keratin anatara lain talium, merkuri dan arsen. (Lily Soepardiman. 2010; Pieter)
3. Mekanis Mencabut rambut gada atau melukai folikel rambut akan mempercepat terjadinya masa anagen dengan mempersingkat masa telogen. (Kusumadewi, dkk)
Universitas Sumatera Utara
4. Kelainan endokrin Kelainan endokrin dapat mempengaruhi fisiologi folikel rambut, menambah atau mengurangi produksi rambut. Hipotiroidisme dapat menyebabkan mengecilnya diameter rambut dan meningkatkan kerontokan rambut. (Erdina H.D.2002; Pieter)
5. Penyakit Kronis Kerontokan rambut tidak selalu didapatkan pada penyakit kronis, kecuali terdapat kekurangan protein dalam jumlah besar. (Pieter)
2.1.6 Efluvium (Kerontokan Rambut) 2.1.6.1 Definisi Kerontokan rambut adalah kehilangan rambut yang berkisar lebih kurang 120 helai per hari. Dapat terjadi difus atau setempat (lokal). Kelainan setempat dapat berupa unifokal atau multifokal. Bila kerontokan ini berlanjut dapat terjadi kebotakan (alopesia). (Lily Soepardiman. 2010)
2.1.6.2 Etiologi dan Patogenesis Klasifikasi etiopatogenesis kerontokan rambut dapat membantu menentukan jenis kerontoka rambut: 1.
Kegagalan pertumbuhan rambut, umumnya disebabkan oleh karena dysplasia ektodermal akibat gangguan genetik.
Universitas Sumatera Utara
2.
Abnormalitas batang rambut: a). instrinsic hair breakage dan b). unruly hair, dapat terjadi secara kongenital akibat kelainan metabolik atau didapat akibat kerusakan mekanik atau kimia.
3.
Abnormalitas siklus rambut (jumlah rambut yang lepas meningkat), dapat menyebabkan effluvium telogen, effluvium anagen, dan alopesia areata.
4.
Kerusakan folikel rambut dapat disebabkan (trauma/tekanan),
faktor
endogen
oleh faktor eksogen
(infeksi/keganasan/beberapa
penyakit dengan proses destruktif) dan aplasia kutis kongenital (Pieter)
2.1.6.3 Klasifikasi Berdasarkan penyebabnya, klasifikasi kerontokan rambut dapat dibagi menjadi: congenital, kelainan siklus pertumbuhan rambut, kelainan batang rambut, obat, gangguan hormonal, trauma, infeksi, dan penyakit dengan proses destruktif. (Pieter )
Kerontokan rambut akibat trauma Secara umum, kerontokan rambut atau alopesia yang disebabkan oleh trauma mekanis dapat dibagi menjadi 3 tipe, trauma, tekanan, dan tarikan. a. Alopesia traumatic Kerontokan rambut sampai alopesia akibat trauma memiliki daerah yang berbatas tegas dan merupakan penyebab tersering alopesia sikatrisial.
b. Alopesia karena tekanan. Tekanan yang lama, misalnya pada pasien yang berbaring lama dapat menyebabkan iskemia, nekrosis, dan ulserasi di kulit kepala. Keadaan
Universitas Sumatera Utara
ini mengakibatkan kerontokan rambut yang berkembang menjadi alopesia sikatrisial yang umumnya bersifat irreversibel.
c. Alopesia karena tarikan Tarikan kronis dapat menyebabkan atrofi folikel rambut disertai inflamasi folikular dan rambut yang patah mengakibatkan kerontokan rambut sampai alopesia setempat. Keadaan ini dapat dijumpai pada gadis-gadis remaja dengan kuncir ekor kuda yang kencang, dan anakanak Afro-Karabia dengan kuncir-kuncir kecil di rambut serta pada keadaan trikotilomania. (Pieter)
2.2 Pelurusan Rambut 2.2.1 Meluruskan Rambut Dengan Teknik Rebonding Ada beberpa teknik pelurusan rambut, diantaranya adalah teknik pengepresan, teknik smoothing (tanpa alat), dan teknik rebonding. Namun penulis akan membahas tentang teknik rebonding saja sesuai judul penelitian ini.
2.2.1.1 Sejarah rebonding Rebonding atau teknik pelurusan rambut sudah ada sejak zaman dahulu, dengan tahun 1996 penglurusan dilakukan dengan menggunakan teknik papan, dari tahun 1997 sampai 1999 hanya melakukan teknik smoothing, dimana hasil yang didapatkan belum sempurna dan tidak terlihat natural. Pada tahun-tahun tersebut digolongkan pada “Era Straightener”. Memasuki tahun 2000 sampai 2002 ada terobosan baru/penemuan alat catok Ceramid, kemudian sekitar tahun 2003 sampai2005 maju lagi dengan teknik rebonding system, dimana hasil yang didapatkan terlihat alami dan lebih tahan lama. Pada tahun-tahun ini digolongkan pada “Era Rebonding”. Sekitar tahun 2006 sampai 2007
Universitas Sumatera Utara
berkembang teknik terbaru dengan “Natural Express Rebonding”. Dengan kemajuan teknologi canggih, digital turbo ion dan bionic hair drayer dalam waktu tidak sampai 2 jam kita sudah dapat merasakan dan melihat hasilnya dan kita sudah dapat membentuk style sesuka hati ala Natural Express Rebonding. Pada tahun 2007 berkembang Rebon cling with I zone. (Rostamailis,dkk. 2008)
2.2.1.2
Rebonding Rebonding adalah suatu teknik meluruskan rambut dimana
setelah dilakukan smoothing, rambut dicuci dan dikeringkan dengan tingkat kekeringan 50 sampai 70%, kemudian rambut dicatok dengan memakai alat. Kelebihan dari teknik rebonding adalah rambut bisa lurus lebih maksimal dan hasil pelurusan lebih tahan lama. Akan tetapi teknik ini juga mempunyai kekuranagan, dalam penggunaan alat iron hendaklah ekstra hati-hati dan pelaksanaan harus sesuai dengan standar teknik produk yang digunakan. (Rostamaili, dkk. 2008) Sebelum melakukan pelurusan rambut dengan teknik rebonding, rambut juga harus dianalisa terlebih dahulu seperti yang sudah dijelaskan pada uraian sebelumnya guna menentukan: 1) Formula apa yang akan digunakan/dipakai (sesuai dengan jenis dan kondisi rambut). 2) Rambut re-growth dan rambut yang sudah di rebonding. a.
Rambut tumbuh baru dengan jenis keriting, terbagi: keriting asli dan keriting ikal, maka dilakukan pengolesan cream.
b.
Rambut yang sudah di rebonding beberapa waktu yang lalu, maka dilakukan treatment terlebih dahulu.
3)
Perlu tidaknya di treatment terlebih dahulu (dengan menggunakan HAIR
REPAIR).
Ini
tergantung
tingkat
kerusakan
rambut.
(Rostamailis,dkk. 2008)
Universitas Sumatera Utara
Tingkat kerusakan rambut umumnya dapat dikelompokkan pada tingkatan ringan, sedang (pourositas area 1 dan 2) dan rusak parah (pourositas area 3). 1)
Kerusakan ringan, penyebabnya adalah sinar matahari, air dan proses styling. Adapun ciri-ciri rambut terlihat kusam, kering dan kemerahan.
2)
Kerusakan sedang (pourositas area 1 dan2), penyebabnya adalah proses kimia. Ciri-cirinya rambut kusam, kering dan kasar serta kemerahan.
3)
Rusak parah (pourositas area 3), penyebabnya bleaching. Ciri-cirinya rambut terlihat kusam, kering dan kasa, kemerahan serta seperti kapas. Sebelum melakukan pelurusan teknik rebonding, lakukan terlebih dahulu; persiapan kerja, peralatan, lenan dan bahan komestika yang diperlukan. Jangan lupa mensterilkan semua peralatan dan lenan yang akan digunakan. Tempatkan model/pelanggan pada tempat yang sudah disediakan.
Lakukan
pendekatan
dan
konsultasikan
model
keinginannnya. Analisa kondisi kulit kepala dan rambut klien dengan seksama, untuk menentukan produk yang cocok untuk dipergunakan. (Rostamailis, dkk. 2008)
Dengan
semakin
majunya
perkembangan
IPTEK
dibidang
kecantikan rambut, maka saat ini banyak produk yang ditawarkan dengan kualitas yang lebih bagus untuk menanggulanngi kerusakan rambut. Seperti halnya produk pelurus rambut telah disediakan berbagai jenis kosmetika yang dalam pemakaiannya disesuaikan dengan kondisi rambut dan penggunaannya secara step by step. (Rostamailis, dkk. 2008)
2.3. Bahan-Bahan Kimia Untuk Kosmetika Rambut 2.3.1 Jenis-jenis Bahan Kimia
Universitas Sumatera Utara
Bahan penyusun atau pembuat kosmetika perawatan rambut biasanya berasal dari campuran bahan-bahan kimia. Beberapa bahan-bahan kimia yang kimia yang digunakan untuk kosmetika rambut, adalah sebagai berikut: 1. Asam Asam adalah senyawa dengan pH dibawah 7 yang sangat berguna untuk rambut dan kulit kita. Pada dasarnya kulit juga bersifat asam. Oleh karena itu, rambut dapat lebih bertahan bila terdapat senyawa asam selama senyawa tersebut tidak terlalu keras. Larutan ataupun bahan-bahan kosmetika rambut yang bersifat asam banyak digunakan dalam perawatan rambut guna mencapai berbagai tujuan sebagai berikut: a. Untuk menutup dan memperkecil imbrikasi rambut, yang karena berbagai faktor menjadi terbuka lebih lebar. b. Untuk memperkuat batang rambut dengan cara membuatnya menyusut lebih padat. c. Untuk membersihkan secara lebih sempurna sisa sampo, yang pada dasarnya bersifat basa atau mencuci. d. Untuk membuat hidrogen peroksida stabil dalam penyimpanan. Dalam keadaan stabil, hydrogen peroksida dapat disimpan lebih lama. (Endang; Zahida. 2001)
Menurut Kusumadewi dkk, asam dapat dibedakan dalam dua golongan seperti dibawah ini: a) Asam inorganik, yaitu asam keras yang banyak digunakan dalam industri pupuk, pewarna, obat-obatan, dan sebagainya. Asam ini tidak digunakan untuk bahan kosmetika rambut. Yang termasuk dalam golongan ini ialah asam sulfat, asam klorida, asam fosfat, dan asa nitrat. b) Asam organik, yaitu asam yang berasal dari hewan dan tumbuhtumbuhan, seperti asam sitrat dari buah jeruk, asam asetat dari cuka,
Universitas Sumatera Utara
dan asam laktat dari susu. Asam-asam tersebut merupakan asam lemah yang banyak digunakan sebagai pembilas rambut, lotion kulit, dan sebagainya.
Beberapa golongan asam yang dipakai sebagai bahan dasar kosmetika rambut adalah sebagai berikut: a) Asam asetat: penggunaan asam asetat dalam penataan rambut adalah untuk membuat rambut mudah disisir dan diatur serta untuk mengkilapkan rambut. b) Asam sitrat: asam sitrat digunakan dalam penataan rambut sebagai lemon rinse agar rambut mudah diatur. c) Asam salisilat: dalam penataan rambut, asam ini digunakan sebagai bahan dasar beberapa komestika perawatan kulit seperti tonik atau lotion rambut. d) Asam tioglikolat (thioglycolyc acid): sebagai bahan dasar larutan pengeriting (cold wave solution) yang dapat mengubah susunan/bentuk rambut dengan melepaskan ikatan-ikatan antara molekul-molekul tanduk.
2. Garam Garam adalah hasil persenyawaan antara asam dengan basa. Garam yang banyak dipakai sebagai bahan dasar dalam pembuatan kosmetika untuk penataan rambut biasanya berupa kristal, bisa bewarna maupun tidak berwarna. 3. Basa Senyawa basa atau alkali juga banyak digunakan dalam pembuatan kosmetika untuk rambut. Jika pemakaiannya kurang berhati-hati, dapat
Universitas Sumatera Utara
menjadi penyebab utama berbagai kerusakan rambut. Larutan dan kosmetika rambut yang bersifat basa digunakan untuk mencapai beberapa tujuan sebagai berikut: a.
Untuk membuka dan memperbesar imbrikasi rambut yang menutup terlalu rapat.
b.
Untuk membuat batang rambut mengembang dan menjadi lebih lunak sehingga mudah dibentuk.
c.
Untuk membersihkan minyak/lemak alami terutama yang berada di celah-celah antara sisik selaput rambut secar lebih bersih dan lebih mudah.
d.
Untuk membuat larutan hidrogen peroksida menjadi tidak stabil sehingga larutan tersebut siap digunakan.
Basa atau alkali yang banyak digunakan dalam pembuatan kosmetika untuk penataan rambut adalah sebagai berikut: a) Amonium hidroksida, yang berguna untuk mengaktifkan hidrogen peroksida dalam proses bleaching. b) Kalsium oksida, sebagai sumber panas eksoternik dalam keriting panas. c) Kalsium hidroksida, untuk membuat sabun lunak atau sabun hijau (green soap). d) Natrium hidroksida, berguna untuk menghilangkan lemak dan minyak serta dapat digunakan juga sebagai bahan dasar kosmetika pelurus rambut. 4. Hidrogen Peroksida Di dalam bahan kosmetika untuk pengeritingan rambut, hydrogen peroksida digunakan untuk meregangkan hubungan antara sirip-sirip kutikula rambut dan menghentikan daya kerja larutan pengeritingan dengan memulihkan ikatan antara molekul-molekul tanduk.
Universitas Sumatera Utara
5. Amonium Tioglikolat Larutan garam ini adalah cairan dingin dengan pH 9-9,5. Bila pH-nya terletak antara 9-11, garam ini dapat digunakan untuk menghilangkan bulu. Di dalam penggunaannya, harus memakai sarung tangan karena dapat mengakibatkan kemerah-merahan bila di dalam rambut terdapat garam besi. 6. Tembaga Sulfat Tembaga sulfat digunakan dalam cat rambut yang memberikan warna cokelat dan hitam. Warna tersebut terjadi karena tembaga sulfat berubah menjadi tembaga oksida. 7. Seng Oksida Seng oksida berwujud serubuk putih dan digunakan bersama seng karbonat dalam calamine lotion yang sangat berguna untuk mengatasi rasa terbakar pada kulit setelah melakukan pengecatan rambut. 8.
Damar gandarukem diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dan digunakan untuk mempercepat pengeringan setting lotion dan membuat rambut menjadi mengilap. (Endang; Zahida. 2001)
Universitas Sumatera Utara