BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
2.1.1
Jaringan (Network)
Menurut Tanenbaum (2003:10), network (jaringan) adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui fiber optic, microwave, infrared, bahkan melalui satelit. Tujuan dari penggunaan jaringan komputer adalah: •
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
•
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
•
2.1.2
Akses informasi: contohnya web browsing
Klasifikasi Jaringan Komputer •
Berdasarkan Tipe Transmisi Data
Menurut Tanenbaum (2003:15), berdasarkan tipe transmisinya, jaringan (network) dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: broadcast dan point to point. Dalam broadcast network, komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-sama, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan disampaikan ke tiap komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Paket data hanya akan di proses oleh komputer tujuan dan akan dibuang oleh 5
6
komputer yang bukan tujuan paket tersebut. Sedangkan pada point to point network, komunikasi data terjadi melalui beberapa koneksi antar sepasang komputer, sehingga untuk mecapai tujuannya sebuah paket mungkin harus melalui beberapa komputer terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam tipe jaringan ini, pemilihan rute yang baik menentukan bagus tidaknya koneksi data yang berlangsung. •
Berdasarkan Skala Jaringan
o LAN (Local Area Network) Local Area Network (LAN) dapat didefinisikan sebagai kumpulan komputer yang saling dihubungkan bersama didalam satu area tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. LAN dapat juga didefinisikan berdasarkan pada penggunaan alamat IP komputer pada jaringan. Suatu komputer atau host dapat dikatakan satu LAN bila memiliki alamat IP yang masih dalam satu alamat jaringan, sehingga tidak memerlukan router untuk berkomunikasi. Jaringan LAN dapat juga dibagi menjadi dua tipe, yaitu jaringan peer to peer dan jaringan client-server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server, sedangkan pada jaringan clientserver, hanya satu komputer yang bertindak sebagai server dan komputer lain sebagai workstation.
(Sumber: http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=67, akses: 13 Oktober 2014)
7
Gambar 2.1 Local Area Network (Sumber:http://www.indiamart.com/communicationworld-nagpur/networking-solutions.html#local-areanetworking, akses: 13 Oktober 2014)
o MAN (Metropolitan Area Network) Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE, DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan. Setiap bus mempunyai sebuah head–end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi.
8
Gambar 2.2 Metropolitan area network (Sumber:http://www.easytechtips24.com/what-is-lan-manand-wan-network/, akses: 13 Oktober 2014)
o WAN (Wide Area Network) Wide Area Network
(WAN) merupakan jaringan
komputer yang mencakup daerah geografis yang luas, sering kali mencakup sebuah negara atau benua.
(Sumber: http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=67, akses: 13 Oktober 2014)
9
Gambar 2.3 Wide Area Network (Sumber:http://easytechtips24.com/what-is-lan-man-and-wannetwork/, akses: 13 Oktober 2014)
•
Berdasarkan Fungsi
o Client-server Yaitu
jaringan
komputer
dengan
komputer
yang
didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah server dapat berupa sebuah komputer atau lebih. o Peer-to-peer Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan.
2.1.3
Topologi Jaringan
10
Topologi jaringan komputer adalah cara berbagai komponen jaringan (seperti node, link, peripheral, dll) diatur. Topologi jaringan menentukan tata letak, bentuk virtual atau struktur jaringan, tidak hanya secara fisik tetapi juga secara logis.
(Sumber:http://www.ianswer4u.com/2011/05/network-topologytypes-of-network.html#axzz3G2slWc1k, akses: 13 Oktober 2014) •
Topologi Bus
Gambar 2.4 Topologi Bus (Sumber:http://www.ianswer4u.com/2011/05/bus-topologyadvantages-and.html#axzz3PpBor9k0, akses: 13 Oktober 2014)
Topologi bus menggunakan sebuah kabel backbone tunggal untuk menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah network, dan hanya mendukung jumlah peralatan yang terbatas.
•
Topologi Ring
11
Gambar 2.5 Topologi Ring (Sumber:http://www.ianswer4u.com/2011/05/ring-topologyadvantages-and.html#axzz3PpBor9k0, akses: 13 Oktober 2014)
Topologi ring menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya di mana node terakhir terhubung dengan node pertama sehingga node-node yang terkoneksi tersebut membentuk jaringan seperti sebuah cincin.
•
Topologi Star
12
Gambar 2.6 Topologi Star (Sumber:http://www.ianswer4u.com/2011/05/star-topologyadvantages-and.html#axzz3PpBor9k0, akses: 13 Oktober 2014)
Topologi star menghubungkan semua node ke satu node pusat. Node pusat ini biasanya berupa hub atau switch. Jika salah satu segmen kabel putus atau satu/lebih nodecrash, maka hanya segmen itu saja yang lumpuh, sementara jaringan tetap dapat berfungsi. Namun, jika hub atau sentral yang rusak maka jaringan akan lumpuh.
•
Topologi Tree
13
Gambar 2.7 Topologi Tree (Sumber:http://www.ianswer4u.com/2012/01/tree-topologyadvantages-and.html#axzz3PpBor9k0,
akses:
13
Oktober
2014)
Topologi tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus. Topologi tree digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar LAN dilakukan via hub. Masing-masing hub dapat dianggap sebagai akar (root) dari masing-masing pohon (tree). Karakteristik yang dimiliki topologi tree mirip dengan topologi bus dan star. Apabila kabel penghubung antar-hub putus, maka jaringan star masih dapat berfungsi, hanya saja hubungan dengan jaringan star yang lain akan terganggu. Topologi tree banyak digunakan untuk WAN. 2.1.4 Protokol Jaringan
Agar dapat beroperasi, sebuah jaringan membutuhkan protokol jaringan. Menurut Stalling (2007:25), protokol jaringan adalah
14
serangkaian aturan yang mengatur operasi unit-unit fungsional agar komunikasi bisa terlaksana. Terdapat dua protokol jaringan yang umum digunakan yaitu OSI model dan TCP/IP model. •
OSI Layer
Menurut Hands Of Lab Bina Nusantara Computer Network (2011:11), OSI Layer adalah suatu protokol yang digunakan untuk komunikasi data yang berinteraksi melalui jaringan yang dalam prosesnya dibagi disetiap layer. Model OSI diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standar ini dikembangkan agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggung jawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggung jawab untuk memaketkan data
menjadi
frame-frame,
sementara
layer
lainnya
bertanggung jawab untuk mengoreksi terjadinya error selama proses transfer berlangsung. Model layer OSI dibagi menjadi dua grup yaitu upper layer dan lower layer. Upper layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual, bagaimana data dikirimkan dari perangkat yang satu ke perangkat yang lain. Layer-layer yang berhubungan dengan penelitian ini adalah layer data link dan layernetwork.
o Layer Data link
Lapisan
data
link
bertanggung
jawab
untuk
memaketkan data menjadi frameframe transmisi, dan mentransmisikan via media. Untuk melaksanakan halini,
15
seperangkat aturan dan prosedur harus didefinisikan untuk mengontrolaliran data dan error, dan mengalokasikan alamat-alamat fisik ke semuaperangkat yang ada dalam jaringan.
o Layer Network
Lapisan network bertugas dalam membentuk rute komunikasi dari suatu simpul ke simpul lainnya dalam suatu jaringan. Oleh karenanya, perlu dibuat alokasi alamat global yang unik untuk perangkat komputer (misalnya dengan IP Address) dan diperlukan protokol yang bertugas untuk melaksanakan fungsi routing.
•
TCP/IP
Menurut Hands of Lab Bina Nusantara Computer Network (2011:22), Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah suatu protokol (aturan) yang memungkinkan kumpulan komputer dapat berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu jaringan. Fungsi umum TCP adalah memecah pesan-pesan menjadi beberapa paket sehingga bisa dikirimkan dan juga menyatukan kembali (reassemble) paket-paket itu kembali pada stasiun tujuan. Menurut Stalling (2007:26), arsitektur protokol TCP/IP adalah hasil dari penelitian protokol dan pengembangan pada jaringan percobaan packetswitched, ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Protokol utama dalam protocol TCP/IP adalah sebagai berikut:
o Layer 1 Network Access
16
Merupakan layer yang menangani media dan topologi yang digunakan untuk mengirimkan data dan menerima data. Media yang digunakan adalah media fisik seperti kabel, radio, dan sebagainya.
o Layer 2 Internet
Layer ini akan melakukan pemetaan jalur terhadap datagram yang dikirimnya dari layer sebelumnya yaitu transport layer. Layer ini akan memberikan alamat pada datagram sebagai referensi rute yang akan ditempuh. Alamat tujuan bersama diagram akan dikirim menjadi suatu paket diagram.
2.1.5
Perangkat Keras Jaringan •
Router
Gambar 2.8 Perangkat Router
Router adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan suatu LAN ke suatu internetworking/WAN dan mengelola penyaluran lalu-lintas data didalamnya. Router akan menentukan jalur terbaik untuk komunikasi data. Router bekerja pada layer network dari model OSI untuk memindahkan paket – paket antar jaringan menggunakan alamat logikanya. Router memiliki table routing yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui serta waktu
17
tempuhnya. Router bekerja hanya jika protokol jaringan yang dikonfigurasi adalah protokol yang routable seperti TCP/IP atau IPX/SPX. Ini berbeda dengan bridge yang bersifat protokol independent.
(Jurnal Puspitasari, 2007:7) Kemampuan yang dimiliki router, diantaranya: 1. Router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan internet. 2. Router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet. 3. Mengatur jalur sinyal secara effisien dan dapat mengatur data yang mengalirdiantara dua buah protocol. 4. Dapat mengatur aliran data diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star).
•
Modem
18
Gambar 2.9 Perangkat Modem
Modem
adalah
sebuah device yang
digunakan
sebagai
penghubung dari sebuah PC atau jaringan ke Penyedia Layanan Internet (Internet Service Provider / ISP). Salah satu modem yang dipakai untuk koneksi ke internet ialah modem ADSL. Modem ini biasanya digunakan oleh ISP. (Sumber : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=67, akses 13 Oktober 2014)
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Jaringan Wireless
Jaringan wireless merupakan sebuah jaringan komputer yang terdiri dari sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dan lainnya dengan menggunakan media udara atau gelombang sebagai jalur lintas datanya. (Sumber:http://fakti.upy.ac.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi =lihat&id=130, akses 13 Oktober 2014) • Topologi jaringan wireless Menurut Mulyanta (2005:81), Ada dua jenis topologi jaringan komputer yang menggunakan wireless, yakni jaringan peer-to-peer dan jaringan client-server.
19
o peer-to-peer Pada topologi jaringan wirelesspeer-to-peer jaringan akan terhubung secara langsung dengan setiap komputer yang ada dalam jaringan dengan lebih mudah.
Gambar 2.10Peer-to-peer Model (Sumber:http://www.codeproject.com/Articles/614028/Peerto-Peer-File-Sharing-Through-WCF, akses: 13 Oktober 2014)
o client-server Pada
topologi
jaringan
wireless
client-server,
topologi ini harus memiliki titik akses (access point) untuk memungkinkan komputer menerima dan mengirim data melalui titik point, kemudian mengirim ke semua komputer yang diakses oleh jaringan wireless.
20
Gambar 2.11Client-server Model (Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Client%E2%80%93serv er_model, akes: 13 Oktober 2014)
•
Komponen Jaringan Wireless 1. Wireless Client: laptop atau gadget 2. Access Point: router wireless
•
Jenis-jenis Jaringan Wireless Menurut
Mulyanta
(2005:71),
Beberapa
jenis-jenis
jaringan komputer berbasis wireless yang dibagi menurut kecepatan
akses
jaringan
dan
biaya
untuk
mengimplimentasinya. 1. Bluetooth 2. IrDA 3. HomeRF (SWAP) 4. Wi-Fi
2.2.2
Wi-Fi
Wi-Fi adalah singkatan dari wireless fidelity. Teknologi wi-fi digunakan untuk menyediakan akses internet nirkabel di zona terbatas yang dikenal dengan istilah hotspot. 2.2.3
Hotspot
Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa menggunakan koneksi kabel dengan tujuan jaringan internet. Jaringan nirkabel menggunakan radio frekuensi untuk melakukan komunikasi antara perangkat komputer dengan akses point dimana pada dasarnya berupa penerima dua arah yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz (802.11b, 802.11g) dan 5.4 GHz (802.11a)
21
(Sumber : http://noc.eepis-its.edu/hotspot.php, akses : 13 Oktober 2014)
2.2.4
Mikrotik RouterOS
Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan providerhotspot. (Sumber : http://www.mikrotik.co.id/, akses : 13 Oktober 2014) •
Lisensi Mikrotik
(Athailah, 2013:20-21) Lisensi pada Mikrotik RouterOS adalah menggunakan level. Lisensi pada level disesuaikan dengan kebutuhan. Jika membutuhkan fitur yang lebih tinggi, maka level tersebut dapat ditingkatkan. Tingkatan level pada lisensi Mikrotik adalah sebagai berikut: o Level 0 (Gratis) Pada level ini tidak memerlukan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur ini hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan. o Level 1 (Demo) Pada level ini, Mikrotik dapat digunakan secara penuh, semua fungsi yang disediakan oleh Mikrotik dapat digunakan. Namun, waktu penggunaan Mikrotik dalam level ini hanya dibatasi sampai 24 jam saja. Setelah ini, fitur-fitur yang aktif sebelumnya akan dikunci secara otomatis. o Level 3 Lisensi level ini sudah mencakup lisensi level 1, dan dilengkapi dengan kemampuan untuk mengatur semua perangkat keras yang berbasiskan alamat
22
protokol internet (IP Address), baik itu Ethernet Card, maupun hotspot nirkabel yang bertipe client. o Level 4 Lisensi level ini isinya adalah cakupan dari lisensi level 1 dan 3, serta ditambah fitur untuk mengelola jaringan nirkabel tipe akses poin. o Level 5 Lisensi level 5 isinya adalah cakupan lisensi level 1, 3, dan 4, serta ditambah fitur untuk mengelola hotspot nirkabel lebih banyak. o Level 6 Ini adalah level lisensi yang tertinggi di Mikrotik. Pada lisensi level 6 ini diberikan fitur-fitur yang ada pada semua level lisensi Mikrotik sebelumnya, serta ditambah tanpa ada limitasi apapun. •
Hotspot Mikrotik
Sistem
hotspot
pada
mikrotik
digunakan
untuk
memberikan layanan akses jaringan (internet/intranet) di Publik Area dengan media kabel maupun wireless. Hotspot menggunakan autentikasi untuk menjaga jaringan tetap walaupun bersifat publik. Sistem hotspot ini merupakan gabungan atau kombinasi dari beberapa fungsi dan fitur RouterOS menjadi sebuah sistem yang sering disebut 'Plug-nPlay' Access. Jaringan hotspot pada mikrotik bersifat bridge network.
Menu interface yang terdapat pada hotspot mikrotik:
Hotspot Server Profile Hotspot Server Profile digunakan untuk menyimpan konfigurasi- konfigurasi umum dari hotspot server. Profileini digunakan untuk grouping beberapa hotspot server dalam satu router. Pada server profile terdapat
23
konfigurasi yang berpengaruh pada user hotspot seperti metode autentikasi.
Hotspot User Profile Hotspot User Profile digunakan untuk menyimpan konfigurasi-konfigurasi umum dari user hotspot. Profile ini digunakan untuk grouping beberapa user. User Profile mampu melakukan assign pool ip tertentu ke group user. Parameter Time-out juga bisa diaktifkan untuk mencegah monopoli oleh salah satu user. Limitasi juga dapat ditentukan di User Profile berdasarkan Data Rate (Kecepatan Akses) dan Session Time (Waktu Akses).
Hotspot User Hotspot User adalah halaman dimana parameter username, password dan profile dari user disimpan.
Cara kerja hotspot mikrotik adalah sebagai berikut:
User mencoba membuka halaman web
Authentication Check dilakukan oleh router pada hotspot system
Jika belum terautentikasi, router akan mengalihkan ke halaman login
User memasukkan informasi login
Jika informasi login sudah tepat, router akan:
─
Mengautentikasi client di hotspot system
─
Membuka halaman web yang diminta sebelumnya
─
Membuka popup halaman status
User dapat menggunakan akses jaringan
(Sumber : http://www.mikrotik.co.id/, akses : 13 Oktober 2014)
2.2.5 User Manager
24
User Manager merupakan fitur AAA server yang dimiliki oleh Mikrotik. Sesuai kepanjangan AAA (Authentication, Authorization dan Accounting), User Manager memiliki database yang bisa digunakan untuk melakukan autentikasi user yang login kedalam network, memberikan kebijakan terhadap user tersebut misalnya limitasi transfer rate, dan juga perhitungan serta pembatasan quota yang dilakukan user.
Informasi service yang bisa disimpan dalam databaseUserManager meliputi: •
Hotspot Users
•
DHCP Lease
•
Wireless AccessList
•
RouterOS users
(Sumber : http://www.mikrotik.co.id/, akses : 13 Oktober 2014)
2.2.6
Mikrotik Bandwidth Management
Menurut Athailah (2013:22), metode bandwidth management pada Mikrotik RouterOS dibagi menjadi 2, yaitu:
•
Simple Queue Simple Queue adalah cara termudah untuk melakukan limit bandwidth yang dapat digunakan untuk mambatasi bandwidth berdasarkan alamat ip tertentu.
Fitur-fitur Simple Queue o Peer-to-peer traffic queueing
25
o Menerapkan aturan antrian pada interval waktu yang dipilih o Prioritas o Menggunakan multiple packet marks dari/ip firewall mangle o Membentuk lalu lintas dua arah yaitu download dan upload o Membatasi
kecepatan
maksimum
upload
dan
download yang dapat dicapai oleh user •
Queue tree Queue tree digunakan untuk melakukan alokasi bandwidth
berdasarkan protokol, port, kelompok alamat IP, dan lain-lain. Sebelumnya buat mark packet dengan tanda di bawah/ip firewall mangle dan kemudian mark packet tersebut sebagai sebuah pengidentifikasi untuk arus paket pada queue tree.
2.3 State of the art
Mengacu pada jurnal yang ditulis oleh Adik Wijayanto (2013:1-11), dengan judul “Manajemen Bandwidth dan Manajemen User Sebagai Optimasi Jaringan Internet Di MTs NEGERI Giriloyo Bantul Berbasis Mikrotik 5.18” peneliti menggunakan Mikrotik RouterOS versi 5.18 untuk mengoptimasi jaringan internet di sekolah dengan membangun sistem manajemen bandwidth. Selain itu, peneliti juga membangun jaringan hotspot di area sekolah dan membatasi hak akses pengguna dengan melakukan manajemen user. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengumpulan data, survey, studi literature, perancangan topologi jaringan dan uji coba sistem. Untuk pembangun sistem manajemen bandwidth, peneliti menggunakan metode simple queue. Peneliti membagikan bandwidth sebanyak 1 MGHz ke dua titik di sekolah yakni 512 Mbps untuk laboratorium dan 512 Mbps untuk hotspot. Pengujian dan
26
pembagian bandwidth dilakukan dengan menggunakan winbox. Pengujian yang pertama adalah dengan melakukan login user pada jaringan hotspot. Pengujian kedua adalah dengan melihat hasil limitasi bandwidth yang telah dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. Dari pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil pembatasan hak ases internet yang hanya dapat diberikan pada user yang memiliki username dan password, serta pembagian bandwidth yangterbagi secara merata untuk hotspot dan laboratorium. Mengacu pada jurnal yang ditulis oleh Tb. A. Hizbullah A (2012:2-13), dengan judul “Optimalisasi Bandwidth dan Keamanan Jaringan Dengan Filterisasi Pada Warung Internet Menggunakan Mikrotik Routerboard”, peneliti menggunakan Mikrotik Routerboard untuk mengoptimalkan jaringan warnet dan membangun sistem bandwidth management pada warnet tersebut dengan menggunakan metode queue tree agar bandwidth yang digunakan menjadi lebih efisien dan tidak terbuang sia-sia. Konfigurasi pada metode queue tree dilakukan dengan mengatur mangle terlebih dahulu. Pada mangle akan dibuat dua buah mark, yaitu mark packet dan mark conection. Baik konfigurasi pada mangle maupun pada queue tree akan dibua t sesuai jumlah komputer yang akan digunakan. Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan 3 buah komputer sebagai parameter keberhasilan. Masing-masing komputer akan dicoba untuk melakukan proses mengunduh sejumlah data dari internet dengan ukuran yang telah ditentukan oleh penulis. Pengujian dilakukan sebanyak 2 kali. Pada pengujian pertama, nilai level prioritas akan disamakan, sedangkan pada pengujian kedua nilai level prioritas masing-masing komputer akan dibedakan. Pengujian ini ditujukan untuk membuktikan apakah bandwidth terbagi secara merata dan apakah level prioritas berjalan dengan baik. Mengacu pada jurnal yang ditulis oleh Imam Riadi (2010), dengan judul “Optimasi Bandwidth Menggunakan Traffic Shapping”, peneliti menjelaskan tentang pemanfaatanpenggunaan bandwidth untuk mengakses jaringan internet dengan metode traffic shapping bandwidth yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth dan mengoptimalkan kapasitas bandwidth yang ada dari berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan QoS (Quality of Service) yakni dengan menetapkan tipe-tipe jaringan lalu lintas.Metode yang digunakan adalah metode literature sumber data yang terkaitdan metode ekperimen yaitu melakukan penelitian dengan mengkonfigurasi Mikrotik
27
RouterOS untuk melakukan traffic shappingbandwidth. Dalam traffic shapping ada beberapa tahapan yaitu penandaan semua trafik maksudnya adalah menandai semua koneksi yang keluar masuk melewati router mikrotik, penandaan koneksi internasional maksudnya adalah melakukan pengecekan koneksi yang berasal dan tujuan internasional dengan cara mencocokkan IP Address yang ada pada addresslist router mikrotik, penandaan paket nasional yaitu apabila pada bagian pengecekan koneksi internasional terdapat kesamaan IP Address maka secara otomatis akan ditandai menjadi paket nasional, simple queues yaitu paket akan dipisahkan dan dibatasi sesuai dengan kebutuhan. Hasil yang diharapkan router dapat melakukan traffic shapping sehingga kualitas koneksi menjadi lebih baik untuk mengakses dan mengambil data.
28