BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka akan dibahas secara ringkas hal-hal umum yang berhubungan dengan jaringan komputer dan hal-hal khusus yang berhubungan dengan topik skripsi dan alat bantu implementasi jaringan Mikrotik. 2.1
Teori Umum Berikut ini akan dibahas teori umum yang akan dipakai pada praktek skripsi kami yang meliputi jaringan komputer.
2.1.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer (Sofana, 2013, p3) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah sekumpulan beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras. 2.1.2 Klasifikasi Jaringan Berikut ini adalah contoh beberapa klasifikasi pada jaringan komputer. 2.1.2.1 Berdasarkan Area 1.
LAN (Local Area Network)
Menurut Sofana, (2013, p3) LAN adalah jaringan lokal yang dibuat pada area terbatas. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadangkala jaringan lokal disebut juga jaringan personal atau privat. LAN biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource secara bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya.
7
8
Menurut Tanenbaum, (2011, p19) LAN adalah jaringan privat yang beroperasi di dalam dan di sekitar satu bangunan seperti rumah, kantor, atau pabrik. LAN banyak digunakan untuk menghubungkan komputer pribadi dan peralatan elektronik rumah agar dapat saling bertukar informasi.
2.1 Ilustrasi Gambar LAN
2.
MAN (Metropolitan Area Network)
Daerahnya mencakup sebuah kota. Contoh yang plaing terkenal dari MAN adalah jaringan televise kabel yang tersedia di banyak kota. Sistem ini berkembang dari sistem antena komunitas sebelumnya digunakan di daerah yang susah menerima televisi. Pada awalnya, antena besar ditempatkan di atas sebuah bukit lalu sinyalnya disalurkan ke dalam rumah pelanggan. Pada awalnya, ini dirancang secara lokal, sistem ad hoc (Tanenbaum, 2011, p23).
9
2.2 Ilustrasi Gambar MAN 3.
WAN (Wide Area Network)
Daerahnya mencakup area geografis yang luas, biasanya sebuah Negara atau benua. Pada sebagian besat WAN, subnet terdiri dari dua komponen yang berbeda: jalur transmisi dan elemen switching. Jalur transmisi memindahkan bit antar mesin. Mereka terbuat dari kabel tembaga, fiber optic, atau bahkan sinyal radio. Sebagian besar perusahaan tidak memiliki jalur transmisi, sehingga mereka menyewa dari perusahaan telekomunikasi. Elemen switching, atau hanya switch yang khusus menghubungkan dua atau lebih jalur transmisi. Ketika data tiba di jalur masuk, elemen switching harus memilih jalur keluar untuk diteruskan.
2.3 Ilustrasi Gambar WAN
10
2.1.2.2 Berdasarkan Media Penghantar Terdapat dua jenis media penghantar dalam jaringan yaitu: 1.
Wire Network
Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Jadi, data mengalir pada kabel. Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer biasanya berbahan dasar tembaga. Ada juga jenis kabel lain yang menggunakan bahan sejenis fiber yang disebut fiber optic atau serat optik. Biasanya bahan tembaga banyak digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN atau WAN menggunakan gabungan kabel tembaga dan serat optik. Serat optik saat ini sudah semakin populer (Sofana, 2013, p6). 2.
Wireless Network
Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya infrared atau LASER. Saat ini sudah semakin banyak public area atau lokasi tertentu yang menyediakan layanan wireless network. Sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan akses Internet tanpa kabel. Frekuensi yang digunakan pada radio untuk jaringan komputer biasanya dikisaran 2.4 GHz dan 5.8 GHz. Sedangkan penggunaan infrared dan LASER umumnya hanya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua buah komputer saja atau disebut point to point. 2.1.3 OSI (Open System Interconnection) Layer Model Referensi OSI dibuat tahun 1984 dan dibuat berdasarkan skema dari ISO (International Standard Organization). Model referensi OSI adalah model umum yang digunakan sebagai acuan untuk komunikasi jaringan. Model referensi OSI mendefinisikan fungsi-fungsi jaringan yang terdapat pada tiap layer, dan juga referensi model OSI mendeskripsikan bagaimana informasi, data, paket berjalan dari program aplikasi ke media jaringan. (Cisco Press, 2005: 89-91).
11
model referensi OSI ada 7 layer terdiri dari gambar berikut :
Gambar 2.4 OSI Model (sumber: http://cnap.binus.ac.id/ccna/protdoc/Exploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1 ) 2.1.3.1 Fungsi OSI Layer. •
Layer 7 – Application Layer Merupakan Layer yang paling mendekati dengan user. Layer ini berfungsi untuk menyediakan layanan jaringan ke dalam aplikasi user. Contoh: FTP, HTTP, SMTP, POP3, IMAP.
•
Layer 6 – Presentation Layer Presentation Layer berfungsi memastikan bahwa informasi yang akan dikirim ke application layer dapat diterima dan dibaca oleh application layer. Contoh : .JPEG .mp3 .mp4 (berupa format data)
•
Layer 5 – Session Layer Session layer bertugas untuk mengatur koneksi (membangun dan mematikan koneksi) antara 2 host yang saling berkomunikasi. Contoh: ASP, X-windows systems.
12
•
Layer 4 – Transport Layer Berfungsi untuk mensegmentasi data dari host/komputer yang mengirimkan data dan kemudian data yang sudah dikirim akan digabungkan lagi oleh layer ini. Contoh: TCP dan UDP.
•
Layer 3 – Network Layer Layer ini adalah layer kompleks yang menyediakan konektivitas dan menentukan jalur antara 2 host yang berada dalam jaringan atau tempat yang berbeda. Contoh: IP(internet protocol), IPX.
•
Layer 2 – Datalink Layer Datalink layer adalah layer yang menyediakan transmisi data antar jaringan fisik dan system. Contoh: Ethernet, token ring, frame relay dan PPP.
•
Layer 1 – Physical Layer Layer ini berfungsi untuk menyambungkan koneksi secara fisik dari segi listrik, mekanikal, dan fungsional. Contoh: Fiber Optic, Kabel RJ-45.
2.1.4 Topologi jaringan Topologi jaringan mendefinisikan bagaiman komputer, printer, perangkat jaringan, dan
perangkat
lainnya
terkoneksi.
Dengan
kata
lain,
topologi
jaringan
mendeskripsikan keluaran dari kabel dan perangkat-perangkat dan juga jalur yang digunakan untuk transmisi data. (Cisco Press, 2005: 62). Topologi-topologi fisik yang umumnya digunakan adalah: 2.1.4.1 Topologi Bus Umumnya dikenal linear bus, topologi ini mengkoneksikan semua perangkat menggunakan satu kabel.
Gambar 2.5 Topologi Bus (sumber http://eridesktop.com/topologi-jaringan/)
13
2.1.4.2 Topologi Star dan Extended-star Topologi star paling sering umum digunakan di Ethernet LAN. Topologi star terbuat dari titik koneksi yang terpusat dengan perangkat seperti hub, switch, atau router. Pada saat topologi star sudah mulai meluas dengan menambahkan perangkat jaringan tambahan yang terkoneksi ke perangkat jaringan utama, ini disebut dengan topologi extended-star.
Gambar 2.6 Topologi Star
Gambar 2.7 Topologi extended Star
14
2.1.4.3 Topologi Ring Topologi ring merupakan salah satu topologi yang penting dalam koneksi sebuah LAN. Sesuai namanya, setiap host terkoneksi dalam bentuk cincin atau lingkaran. Tidak seperti topologi fisik bus, topologi ring tidak ada awal atau akhir yang perlu dimatikan.
Gambar 2.8 Topologi Ring ( sumber : http://eridesktop.com/topologi-jaringan/) 2.1.4.4 Topologi Tree (hierarki) Dibuat mirip seperti topologi extended-star. Perbedaan utamanya adalah topologi ini tidak menggunakan node sentral. Tetapi, menggunakan trunk node dari cabangcabangnya ke node lainnya.
Gambar 2.9 Topologi Hierarki (sumber : http://eridesktop.com/topologi-jaringan/)
15
2.1.4.5 Topologi Full-mesh dan Partial-mesh Topologi full-mesh mengkoneksikan semua perangkat satu sama lain untuk redudansi. Sedangkan di topologi partial-mesh setidaknya ada satu perangkat yang menangani banyak koneksi tanpa harus fully meshed.
Gambar 2.10 Topologi full mesh (sumber : http://eridesktop.com/topologi-jaringan/)
Gambar 2.11 Topologi partial mesh (sumber : http://eridesktop.com/topologijaringan/)
16
2.2
Teori Khusus 2.2.1
Serba-Serbi Wireless Network
2.2.1.1 Wi-Fi atau WiFi Merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. Sebagian buku menuliskan “Wi-Fi” sedangkan yang lain menggunakan “WiFi”. Keduanya identik, Wi-Fi adalah nama lain untuk produk-produk spesifikasi 802.11 yang dibuat oleh Wi-Fi Alliance. Pengguna komputer umumnya lebih mengenal istilah Wi-Fi card/adapter dibandingkan dengan 802.11 card/adapter. Wi-Fi merupakan merk dagang sehingga lebih populer dibandingkan “IEEE 802.11”. (Sofana, 2013, p334) 2.2.1.2 Wi-Fi USB USB merupakan singkatan Universal Serial Bus. Port atau slot USB mulai diperkenalkan pada generasi komputer Pentium. Saat ini cukup banyak perangkat Wi-Fi yang dapat dihubungkan dengan port USB. Sehingga lebih praktis dan mudah dibawabawa. 2.2.1.3 Wi-Fi Alliance Sebuah organisasi nonprofit yang mengeluarkan sertifikasi bagi peralatan wireless LAN. Produk-produk yang diberi logo Wi-Fi CERTIFIED telah dibuktikan dapat bekerja atau kompatibel dengan produk buatan vendor lain. Sehingga pengguna tidak raguragu dalam memilih suatu produk. Logo Wi-Fi CERTIFIED dapat dijumpai pada kemasan produk.
17
2.2.1.4 Access Point (AP) Peralatan yang digunakan pada wireless LAN. AP bertugas mengatur dan menghubungkan koneksi beberapa peralatan Wi-Fi. AP dapat dianalogikan dengan hub, hanya saja digunakan pada wireless LAN. AP juga dapat menghubungkan wireless LAN dengan wired LAN. 2.2.1.5 Channel Channel atau kanal dapat dianalogikan seperti jalur-jalur jalan. Bayangkanlah pita frekuensi seperti sebuah jalan dan channel seperti jalur-jalur pemisah pada jalan tersebut. Peralatan 802.11a bekerja pada rentang frekuensi 5,15 hingga 5,875 GHz sedangkan peralatan 802.11b dan 802.11g bekerja pada rentang frekuensi 2,4 hingga 2,497 GHz. Jadi, 802.11a menggunakan pita frekuensi lebih lebar dibandingkan 802.11b atau 802.11g. Semakin lebar pita frekuensi yang digunakan, akan semakin banyak jumlah channel yang tersedia. Setiap channel dapat digunakan untuk mengangkut informasi secara penuh. Pada perangkat standar 802.11a, tersedia hingga 8 buah non-overlapping channel. Masing-masing channel dapat “dibebani” throughput sebesar 54 Mbps atau total throughput 432 Mbps. Sedangkan pada peralatan standar 802.11b/g tersedia 3 buah non-overlapping channel yang masing-masing dapat “dibebani” throughput hingga 11 Mbps atau total throughput 33 Mbps. 2.2.1.6 SSID atau ESSID SSID atau Service Set Identifier merupakan Network ID atau nama untuk jaringan wireless. Beberapa vendor menyebut SSID sebagai Domain ID. Setiap jaringan Wi-Fi harus memiliki SSID yang unik. Peralatan Wi-Fi yang menggunakan SSID sama akan dianggap satu jaringan. Agar setiap peralatan wireless dapat saling berkomunikasi
maka
masing-masing
peralatan
harus
menggunakan SSID dan channel yang sama. SSID bersifat case-
18
sensitive, penulisan huruf besar dan huruf kecil akan sangat berpengaruh.
2.2.1.7 WEP WEP atau Wired Equivalent Privacy merupakan sebuah fitur keamanan/security standar untuk peralatan wireless. Umumnya fitur ini sudah menjadi satu built-in pada setiap peralatan Wi-Fi. Keamanan data adalah hal yang cukup penting. Gelombang radio yang dipancarkan sebuah Wi-Fi yang ada di sekitarnya. Sehingga informasi dapat “ditangkap” dengan mudah. Oleh sebab itu, data yang dipancarkan oleh Wi-Fi card perlu dienkripsi. Ada beberapa tingkatan enkripsi, mulai dari 40 bit, 64 bit, 128 bit, dan 256 bit. Penggunaan WEP akan meningkatkan keamanan ata yang ditransfer meskipun konsekuensinya adalah sedikit penurunan throughput data. 2.2.1.8 WPA WPA singkatan dari Wi-Fi Protected Access. WPA menggunakan protokol enkripsi yang lebih ampuh dibandingkan WEP. Dengan WPA, network key akan diubah secara otomatis dan kemudian diotentikasi secara teratur. Perangkat Wi-Fi yang ada umumya sudah mendukung WPA. 2.2.1.9 WPA2 WPA2 singkatan dari Wi-Fi Protected Access 2 atau dikenal sebagai 802.11i. WPA2 menggunakan protokol enkripsi yang lebih
ampuh
dibandingkan
WEP
maupun
WPA.
WPA2
menggunakan algoritma enkripsi AES dan otentikasi 802.1X. sehingga menjamin keamanan data dan kontrol akses jaringan lebih baik dibandingkan WEP dan WPA.
19
2.2.1.10
Network Keys
Sebuah network key digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi data. Khususnya jika perangkat wireless telah mendukung WEP atau WPA. Network key mungkin saja telah disediakan secara otomatis oleh perangkat wireless network. Mungkin juga harus kita tentukan sendiri (melalui pengetikan langsung). Kita dapat menentukan panjang key, yaitu antara 40 bit hingga 104 bit, format key (ASCII atau heksadesimal), dan key index (berupa lokasi di mana key akan diletakkan). Semakin panjang jumlah bit key-nya akan semakin secure. Setiap penambahan panjang key sebanyak 1 bit. 2.2.1.11
Infrastructure atau Mode Infrastructure
Isitilah Infrastucture digunakan untuk WLAN yang menggunakan access point. Network semacam ini dapat terdiri atas banyak (lebih dari tiga) client Wi-Fi. Kadangkala mode Infrastucture disebut sebagai mode Managed. 2.2.1.12
Hotspot
Hotspot atau area hotspot adalah tempat khusus yang disediakan untuk
mengakses
Internet
menggunakan
peralatan
Wi-Fi.
Umumnya layanan hotspot bersifat gratis. Dengan berbekal laptop atau PDA maka koneksi Internet dapat dilakukan secara cumacuma. Biasanya pengguna terlebih dulu harus melakukan registrasi ke penyedia layanan hotspot untuk mendapatkan login dan password. Kemudian pengguna dapat mencari area hotspot, seperti pusat perbelanjaan, kafe, hotel, kampus, bandara udara, dan tempat-tempat umum lainnya. Proses otentikasi dilakukan ketika browser diaktifkan.
20
2.2.2
Beberapa Peralatan Wi-Fi Berikut ini akan dibahas beberapa peralatan Wi-Fi:
2.2.2.1 Wi-Fi Adapter Wi-Fi adapter merupakan peralatan wireless utama. Tanpa Wi-Fi adapter kita tidak dapat membangun WLAN. Wi-Fi adapter dapat disetarakan dengan ethernet card yang bekerja menggunakan gelombang radio. Sehingga ada yang menyebut Wi-Fi adapter sebagai ethernet radio atau Wi-Fi radio. 2.2.2.2 Access Point (AP) Access Point bisa dianalogikan dengan hub dan repeater (pada wired LAN). Access Point dapat menerima dan meneruskan sinyal dari/ke berbagai peralatan Wi-Fi. Access Point juga dapat menggabungkan jaringan wireless dengan wired dan dapat memperbesar jangkauan WLAN. Pada umumnya access point dibuat dengan kemampuan tambahan, seperti: -
DHCP server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk keperluan alokasi IP address secara otomatis. Sehingga pengguna komputer client tidak perlu melakukan konfigurasi IP address secara manual.
-
Firewall Merupakan software untuk keperluan security. Biasanya firewall digunakan untuk mengatur akses keluar masuk jaringan lokal.
-
NAT NAT (Network Address Translation) merupakan suatu teknik yang memungkinkan komputer-komputer dengan IP address
21
private atau lokal tetap dapat mengakses Internet (IP address public). NAT banyak digunakan pada kantor-kantor atau warung Internet yang alokasi IP address public-nya terbatas. -
ADSL atau dial up modem Access Point tertentu ada yang memiliki fitur sebagai modem. Sehingga akses Internet via provider Internet dapat dilakukan tanpa bantuan modem tambahan.
-
Wireless Bridge Access Point dengan fitur seperti ini dapat digunakan untuk menghubungkan satu jaringan wireless dengan jaringan wireless yang lain. Jika dilihat dari luar, semua access point tampak sama. Padahal fitur disertakan boleh jadi berbeda-beda. Access Point yang memiliki fitur bermacam-macam disebut juga router atau gateaway. Sebuah router atau gateaway memiliki fungsi lebih luas, seperti sharing Internet, alokasi IP address secara dinamis, routing, firewall, dan sebagainya.
2.2.2.3 Komputer Built-in Wi-Fi Saat ini dapat dijumpai komputer laptop dan motherboard yang menyertakan Wi-Fi adapter. Sehingga tidak diperlukan lagi Wi-Fi adapter tambahan. Untuk komputer laptop, tampaknya perangkat Wi-Fi sudah menjadi perlengkapan standar. Sedangkan komputer desktop sangat bergantung pada jenis dan merk motherboard-nya. Salah satunya motherboard yang dibuat ASUS (www.asus.com). ASUS mengeluarkan beberapa jenis motherboard yang sudah menyertakan Wi-Fi adapter. Wi-Fi adapter telah menjadi satu dengan motherboard sehingga dapat menghemat pemakaian slot PCI. ASUS juga menyertakan program utilitas WLAN card dan sebuah antena eksternal untuk dihubungkan dengan Wi-Fi adapter.
22
2.2.2.4 Wi-Fi dan GPRS card Produk buatan BenQ yang satu ini mungkin yang paling unik dibandingkan yang lain. BenQ Multi-function PC Card atau W10/W11 adalah sebuah Wi-Fi adapter sekaligus GPRS card. Sehingga W10 dan W11 dapat digunakan untuk koneksi WLAN sekaligus koneksi GSM/GPRS. 2.2.2.5 Smart Display Smart Display adalah digunakan untuk mengendalikan desktop PC via Microsoft’s Remote Desktop Control (Terminal Services) dan kompatibel dengan peralatan 802.11b. Kita dapat membayangkan smart display seperti sebuah layar monitor portable. Bentuknya tipis dan mudah dibawa-bawa.
Kita dapat
melihat dan
mengendalikan tampilan desktop PC sentral di mana pun sepanjang masih berada dalam jangkauan gelombang Wi-Fi. 2.2.2.6 Printer server Wi-Fi Printer server Wi-Fi merupakan printer server yang dapat langsung terhubung ke jaringan Wi-Fi. Printer server kompatibel dengan standar 802.11b/g. Wi-Fi print server dapat dihubungkan dengan router Wi-Fi dan beberapa buah printer USB. Dengan print server Wi-Fi kita tidak perlu menyediakan komputer khusu untuk sharing printer. 2.2.3
WLAN dan Enterprise Mengimplementasikan jaringan wireless pada perusahaan kelas menengah dan besar (Enterprise) tidaklah sesederhana seperti untuk kantor kecil atau rumah (small home office). Perusahaan besar umumnya telah memiliki jaringan wired yang besar dan kompleks. Boleh jadi jarak dari satu node ke node yang cukup jauh. WLAN biasanya digunakan sebagai salah satu solusi upgrade/pengembangan jaringan wired yang sudah ada. Kondisi ini merupakan suatu hal yang wajar, mengingat pada perusahaan
23
besar jarang sekali komputer server dibawa-bawa atau dipindah lokasinya. Pemilihan WLAN sebagai solusi untuk mengembangkan jaringan utama tidak boleh hanya dengan pertimbangan trend semata. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan penggunaan WLAN pada Enterprise, antara lain: -
Mobility dan Flexibility Berkaitan dengan kemudahan mengakses informasi di mana pun pengguna berada melalui perangkat mobile, seperti laptop, PDA, dan sebagainya. Pada sebuah jaringan berskala besar, cepat atau lambat akan muncul kebutuhan untuk dapat mengakses informasi di secara cepat dan fleksibel.
-
Convenience Mempermudah pengguna mengakses resource yang tersedia, terutama resource yang bersifat terbuka untuk setiap orang. Dan juga mempermudah memperbesar skala jaringan.
-
Efficiency Mengurangi biaya instalasi kabel jaringan. WLAN tidak memerlukan instalasi kabel jaringan. Informasi ditransfer melalui gelombang radio. Sehingga biaya pengeluaran untuk kabel dapat ditekan sekecil mungkin.
-
Easier to setup Adanya fasilitas yang memudahkan proses konfigurasi jaringan wireless menyebabkan WLAN sangat disukai oekh sebagian besar pengguna. Proses instalasi dan setup jaringan wireless rata-rata lebih mudah dibandingkan dengan jaringan wired.
24
2.2.4
Persyaratan Umum Menurut Sofana (2013, p452), ada beberapa persyaratan atau aspek yang harus diperhatikan ketika kita merencanakan membangun jaringan wireless untuk enterprise, yaitu: -
Aspek privacy Menyangkut
kerahasiaan
informasi.
Teknologi
yang
digunakan harus dapat diandalkan sedemikian rupa sehingga pengguna yang tidak berhak tidak dapat mengakses/melihat informasi milik penggna lain. -
Aspek integrity dan reliability Berhubungan dengan keutuhan informasi. Teknologi yang dipilih
haruslah
menjamin
keutuhan
informasi
setiap
pengguna. Tidak boleh sampai hilang atau berubah oleh faktor teknis (non-human error). -
Aspek availability Berhubungan dengan ketersediaan informasi secara terusmenerus. Teknologi yang digunakan harus dapat menyediakan informasi setiap saat, bekerja 24 jam sehari dan 7 hari seminggu tanpa henti.
-
Aspek mobility Menyangkut
kemudahan
memindahkan
node/client
ke
sembarang tempat di dalam area tertentu tanpa mengganggu kegiatan operasional. -
Aspek scalability Jaringan harus dapat diubah ukurannya atau diperbesar secara mudah sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan di masa yang akan datang akan terus meningkat, sehingga diperlukan solusi yang tepat untuk mengembangkan jaringan sesuai kebutuhan.
25
-
Aspek management Aspek management menyangkut kemudahan kesederhanaan dalam mengelola jaringan berskala besar.
2.2.5
dan
MikroTik 2.2.5.1 Sejarah MikroTik Dahulu mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins.John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan
teknologi
Wireless-LAN
(WLAN)
Aeronet
berkecepatan 2 Mbps di Moldova, Negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu Negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) mikrotik yang sekarang
menguasai
dunia
routing
di
negara-negara
berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan mikrotik, mereka juga merekrut tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan mikrotik secara protokol. Tetapi prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal. Produk utama dari mikrotik adalah router berbasis komputer yang dikenal sebagai mikrotik router OS.
26
2.2.5.2
Level Mikrotik
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis, jika ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari Mikrotik untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah level pada lisensinya. Tersedia mulai dari level 0 kemudian 1, 3 hingga 6. •
Level 1 (demo): pada level ini Mikrotik dapat digunakan
fungsi routing standar dengan satu pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya. •
Level 3: sudah mencakup level 1 ditambah dengan
kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolaan perangkat wireless tipe klien. •
Level 4: sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan
kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin. •
Level 5: mencakup level 1, 3, dan 4 ditambah dengan
kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak. (Anonim17, akses tanggal : 29 April 2014) 2.2.5.3 •
Fitur dan komponen Utama Mikrotik
Load Balancing
Secara harafiah, load balancing adalah pembagian beban jaringan kepada beberapa link yang ada menjadi seimbang (balance). Jaringan TCP/IP merupakan jaringan yang menggunakan prinsip packet switching, sehingga paket - paket data dapat melalui jalur (path) yang berbeda - beda untuk sampai ke sebuah host. Prinsip ini memungkinkan untuk memiliki beberapa jalur atau link untuk mencapai sauatu network tujuan. Dan beberapa link tersebut akan digunakan bersama - sama untuk melewatkan paket data.
27
•
Fail Over
Fail over adalah teknik yang menerapkan beberapa jalur untuk mencapai suatu network tujuan. Namun dalam keadaan normal hanya ada satu link yang digunakan. Link yang lain hanya berfungsi sebagai cadangan dan hanya akan digunakan bila link utama terputus.
•
Firewall (Mangle)
Mangle Merupakan sebuah metode Bandwidth Management, dimana apabila diinginkan untuk membagi bandwidth tersebut secara merata pada Mikrotik. Seperti apabila diberikan Bandwidth 256kbps downstream dan 128kbps upstream. Sedangkan client yang akan mengakses sebanyak 10 client, maka akan secara otomatis masing masing client mendapatkan jatah bandwidth downstream 256kbps dibagi 10 dan upstream 128kbps dibagi 10. Jadi nantinya masing-masing client mendapat 25.6kbps untuk downstream dan 12.8kbps untuk upstream. dan apa bila nantinya 2 client yang mengakses maka masing
masing
client
akan
mendapatkan
128kbps
untuk
downstream dan 64kbps untuk upstream.
•
Bandwidth
Bandwidth adalah jumlah data atau volume data dalam satuan bit per second yang dapat ditransmisikan lewat sebuah media transmisi jaringan dalam satu satuan waktu. Secara umum, bandwidth dapat dianalogikan seperti sebuah pipa air, dan data adalah air yang akan melewati pipa tersebut. Semakin besar pipa air (bandwidth) maka semakin besar pula volume air (data) yang dapat dilewatkan. Ada beberapa alasan yang menjadikan bandwith
28
merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah jaringan komputer : 1. Bandwidth berperan penting dalam menentukan kualitas sebuah jaringan karena besarnya saluran data/bandwidth berpengaruh pada kecepatan transmisi data. 2. Bandwidth memiliki keterbatasan dikarenakan hukum fisika dan keterbatasan teknologi. Setiap media yang digunakan utnuk melakukan transmisi data pasti memiliki keterbatasan bandwidth maksimal yang bisa dicapai. 3. Bandwidth tidak didapatkan dengan gratis. Tawaran bandwidth paling sering kita jumpai ketika kita ingin berlangganan internet. 4. Kebutuhan bandwidth akan selalu naik. Dengan adanya teknologi baru dan infrastruktur jaringan yang diperbaharui, aplikasi dan kebutuhan data biasanya juga akan mengalami peningkatan penggunaan bandwidth. 2.3
Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya Menurut jurnal penelitian yang ditulis oleh Raymond Powers Tenggario dan Jonathan Lukas, Keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu jaringan. Dalam penelitian kali ini sistem wireless hotspot ini menggunakan radius server dengan metode EAP authentication yang berguna untuk melakukan autorisasi dan autentikasi dalam suatu jaringan dan dapat membatasi pemakaian tiap user yang ada di dalam sebuah jaringan. Perancangan aplikasi ini juga dilengkapi dengan manajemen pengguna hotspot, biling, pembuatan voucher dan juga dapat membatasi pemakaian waktu/kuota per user. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengimplementasikan sistem autentikasi pengguna hotspot wireless LAN berbasis RADIUS (802.1X) dengan pembatasan akses berdasarkan kuota waktu pemakaian dan kuota paket data. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi lapangan untuk melakukan perancangan dan juga uji coba serta studi pustaka. Hasil penelitian ini membantu mempermudah manajement jaringan wireless hotspot. Sistem manajemen hotspot ini dapat melakukan berbagai skema pembatasan akses termasuk pembatasan berdasarkan lama penggunaan waktu
29
(time based) dan jumlah penggunaan paket data (volume based) dengan pembatasan bandwidth untuk tiap pengguna.
Penelitian jurnal lainnya adalah tentang konsep penggabungan 2 ISP pada satu router yang difungsikan sebagai load balancer, yaitu router yang bisa menggabungkan 2 ISP pada satu jaringan. Jurnal ini dibuat oleh Agus Heriyanto dengan judul “Implementasi load balance dengan 2 ISP dengan menggunakan round robin method”. Pada penelitian ini, salah satu ISP bertugas untuk memback-up jaringan akses internet utama dengan menggunakan teori round robin di router mikrotik. Metode Round Robin yang digunakan jurnal ini bisa menggunakan kedua ISP secara bersamaan. Konsep metode round robin ini juga berfungsi untuk menggunakan kedua gateway dan pada waktu yang sama dengan membagi beban secara berurutan dan bergantian.
Jadi jurnal ini juga menghasilkan peningkatkan kapasitas bandwidth untuk akses internet karena dua gateway yang tersedia dapat digunakan secara bersamaan dengan fungsi failover yang digunakan juga bisa untuk keperluan back up jika terjadi masalah pada gateway atau ISP utama.
30