BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum 2.1.1 Jaringan Komputer Jaringan adalah “sebuah kelompok atau sistem yang menghubungkan orang atau sesuatu”. Didalam dunia komputer, kata jaringan berarti dua atau lebih komputer terhubung yang dapat berbagi sumber daya seperti data dan aplikasi, koneksi internet, atau perpaduan dari itu.( Lammle, 2012: 2)
2.1.2 Klasifikasi Jaringan Komputer 2.1.2.1 Berdasarkan Teknologi Transimisi
Terdapat dua teknologi transmisi dalam sistem jaringan, yaitu : • Jaringan broadcast: Komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin- mesin lainnya. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu. Bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut akan mengabaikannya. • Jaringan point-to-point: Jaringan yang terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk pergi dari sumber ketempat tujuan,sebuah paket pada jaringan jenis ini harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.
1
8
2.1.2.2 Berdasarkan Jarak
Berdasarkan skala, jaringan komputer dibagi menjadi: • Local Area Network (LAN) LAN merupakan jaringan milik pribadi yang dimiliki oleh suatu bangunan atau kampus yang jaraknya hanya beberapa kilometer. (Tanenbaum, 2003:16). LAN sering kali digunakan untuk menguhubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai sumber daya secara bersama (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
Gambar 2.1 Local Area Network (Sumber : http://cvhow102.tripod.com/lan/id3.html : 2014)
• Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network (MAN) merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan atau juga dalam sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
9
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network (Sumber : http://dc193.4shared.com/doc/yRhpXH-B/preview.html : 2005)
• Wide Area Network (WAN) Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sering kali mencakup sebuah Negara atau benua. Wan terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pengguna.
Gambar 2.3 Wide Area Network (sumber : http://www.mrmung.com/2011/07/wide-area-network-wan.html : 2011 )
2.1.2.3 Berdasarkan Media Transmisi Data
Berdasarkan media transmisi data, jaringan komputer dibagi menjadi: • Jaringan Berkabel (Wired Network)
10
Pada jaringan ini,untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirimkan informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
Gambar 2.4 Jaringan Berkabel (Wired Network) (Sumber : http://zokamers.com/2013/03/16/contoh-gambar-wired-wireless-lan/ : 2013)
• Jaringan Nirkabel (Wireless Network) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.
Gambar 2.5 Jaringan Nirkabel (Wireless Network) (Sumber : http://www.channelcctv.com/jaringan-nirkabel-wireless-network/ : 2014)
11
2.1.2.4 Berdasarkan Hubungan Fungsional
Berdasarkan fungsi, jaringan komputer dibagi menjadi: • Jaringan Client– Server Jaringan client– server pada dasarnya ada satu komputer yang disiapkan menjadi server dari komputer lainnya yang sebagai client. Server menjadi jantung dari sistem dengan menyediakan akses dan sumber daya serta menyediakan keamanan. • Jaringan Peer-to-peer Setiap perangkat dalam jaringan peer-to-peer dapat menjadi client dan server secara bersamaan. Semua perangkat dalam jaringan mampu mengakses data, software, dan sumber daya jaringan lain secara langsung. Jaringan ini biasanya hanya bias diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25.
2.1.3 Topologi Jaringan
Topologi jaringan dibagi mejadi dua yaitu topologi fisik dan topologi logika. 2.1.3.1 Topologi Fisik Merupakan susunan geometris dari komponen yang membentuk LAN. Topologi bukanlah peta dari jaringan. Topologi fisik menyampaikan secara grafis bentuk dan struktur dari LAN. Topologi fisik yang dikenal saa tini adalah bus, ring, star, tree, dan mesh. 1.Topologi Bus (Sofana, 2008:9) Topologi Bus merupakan topologi yang menggunakan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Kabel ini hanya dapat mendukung satu saluran transmisi, kabel tersebut disebut bus. Kelebihan topologi bus:
12
•Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. •Jumlah node tidak dibatasi,tidak seperti hub yang dibatasi oleh jumlah dari port. •Kecepatan pengiriman data lebih cepat karena data berjalan searah. •Lebih mudah dan murah jika ingin menambah atau mengurangi jumlah node karena yang dibutuhkan hanya kabel dan konektor. Kekurangan topologi bus: •Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Gambar 2.6 Topologi BUS (Sumber : http://compnetworking.about.com/od/networkdesign/ig/Komputer Network-Topologies/Bus-Network-Topology-Diagram.htm : 2014)
2. Topologi Ring Topologi ring dimulai dengan peer-to-peer sederhana topologi LAN. Setiap workstation jaringan memiliki dua sambungan, masing- masing
untuk tetangga
terdekat. Interkoneksi tersebut harus membentuk loop atau cincin. Kelebihan topologi ring : •Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan server. •Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat, karena data dapat bergerak kekiri atau kekanan.
13
•Waktu untuk mengakses data lebih optimal. Kekurangan topologi ring : •Penambahan terminal atau node akan menjadi lebih sulit bila port sudah habis. •Jika pada salah satu terminal mengalami kerusakan, maka semua terminal pada jaringan tidak dapat digunakan.
Gambar 2.7 Topologi RING (Sumber : http://compnetworking.about.com/od/networkdesign/ig/Komputer Network-Topologies/Ring-Network-Topology-Diagram.htm : 2014)
3.Topologi Star Topologi Star menghubungkan semua komputer pada sentral atau kosentrator. Biasanya kosentrator berupa perangkat hub atau switch. Kelebihan topologi star : •Jika
terjadi penambahan atau pengurangan terminal tidak mengganggu operasi
yang sedang berlangsung. •Jika salah satu terminal rusak, maka terminal lainnya tidak mengalami gangguan. •Arus lalu lintas informasi data lebih optimal. Kekurangan topologi star : •Jumlah terminal terbatas, tergantung port yang ada pada hub. •Lalu lintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.
14
Gambar 2.8 Topologi STAR (Sumber : http://compnetworking.about.com/od/networkdesign/ig/Komputer Network-Topologies/Star-Network-Topology-Diagram.htm : 2014)
4.Topologi Tree Kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung. Kelebihan topologi tree : •Seperti topologi star perangkat terhubung pada pusat pengendali/HUB. •Tetapi HUB dibagi menjadi dua, central HUB, dan secondary HUB. •Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB. Kekurangan topologi tree : •Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
15
Gambar 2.9 Topologi TREE (Sumber : http://compnetworking.about.com/od/networkdesign/ig/Komputer Network-Topologies/Tree-Network-Topology-Diagram.htm : 2014)
5.Topologi Mesh Suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung keperangkat lainnya yang ada didalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju. Kelebihan topologi mesh : •Terjaminnya kapasitas channel
komunikasi, karena memiliki hubungan yang
berlebih. •Relatif lebih murah untuk dilakukan troubleshoot. Kekurangan topologi mesh : •Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya. •Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
16
Gambar 2.10 Topologi MESH (Sumber : http://compnetworking.about.com/od/networkdesign/ig/Komputer Network-Topologies/Mesh-Network-Topology-Diagram.htm : 2014)
2.1.3.2 Topologi Logika Topologi Logika Jaringan adalah gambaran bagaimana aliran data dalam suatu jaringan. Topologi logika dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu : 1.
Topologi Logika Bus
Pada topologi logika bus, setiap data akan di-broadcast ke semua node. Namun hanya komputer tujuan saja yang akan merespon pesan broadcast tersebut. Sebuah node memiliki rangkaian elektronika yang telah menyatu antara fungsi transmit (pengiriman) dan receive (penerimaan) data. Setiap node dapat mengirim data kapan saja sepanjang jaringan tidak sibuk. Pada sebuah jaringan bus dikenal beberapa metode akses, seperti: •
CSMA/ CD (Carrier Sense Multiple Access Methods with Collision Detection) yang digunakan pada jaringan Thicknet dan Thinnet.
•
CSMA/ CA (Carrier Sense Multiple Access Methods with Collision with Collision Avoidance) yang digunakan pada jaringan komputer Apple atau AppleTalk.
•
Token bus yang digunakan oleh ARCNET pada implementasi jaringan bus.
17
2.
Topologi Logika Ring
Pada topologi logika ring, data akan dikirim dari satu node ke node yang lain membentuk loop atau lingkaran tertutup. Kondisi semacam ini mudah dipahami manakala secara fisik jaringannya pun berbentuk ring. Namun ketika banyak jaringan bentuk jaringan bukan ring, misal star atau bus, maka kita akan sulit membayangkan seperti apa sesungguhnya topologi logika yang digunakan jaringan tersebut. Sebuah node memiliki rangkaian elektronika yang membedakan transmit (pengiriman) dan receive (penerimaan) data. Sehingga sebuah node berfungsi juga sebagai repeater. Pada topologi logika ring, setiap node harus menunggu giliran kapan diizinkan mengirim data.Pada jaringan ring hanya ada satu metode akses, yaitu token passing.
2.1.4 Perangkat Jaringan
1. Router (Comer, 2009) Router merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 3, Network Layer. Pada layer ini sudah dikenal pengalamatan jaringan menggunakan IP address dan router ini berperan penting sebagai penghubung atau penerus paket data antara dua segmen
jaringan atau lebih. Router adalah
perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada jaringanjaringan lainnya, maka dengan menggunakan router sebagai sebuah protocol maka bisa melakukan sharing ke perangkat jaringan lainnya. Misalnya, jika ingin membagi IP Address cukup menggunakan router, jadi, jika suatu perangkat jaringan komputer memiliki IP Address 192.168.0.1, dan ingin menghubungkannya dengan komputer lain agar bisa berkomunikasi, maka harus memberikan IP Address dengan Network Identification 192.168.0 dan Host Identification 2-254, misalnya 192.168.0.11, 192.168.0.12 dan seterusnya. Fungsi router adalah untuk mengarahkan paket data atau informasi ke lokasi tertentu dari satu jaringan ke yang lain. Ketika sebuah paket data yang dikirimkan dari
18
jaringan, router berguna mengarahkan ke lokasi yang diperlukan melalui rute terbaik untuk mentrasfer data tertentu. Router menentukan rute terbaik dengan bantuan table forwading, header dan protocol misalnya Internet Control Message Protocol (ICMP).
Gambar 2.11 Router (Sumber: http://store.lacrossetechnology.com/router) 2. Switch (Comer, 2009) Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer2, yaitu Data Link Layer. Alat ini bekerja sebagai penyambung atau konektor dalam jaringan. Switch mengenal MAC address sehingga bisa memilah paket data mana dan akan di teruskan ke mana.
Gambar 2.12 Switch (Sumber: http://www.ztenterprise.com/index.php?option=com_content&view=article&id=18 &Itemid=29)
19
2.1.5 Model Referensi TCP/IP dan OSI (Open Sistem Interconnection)
(Comer, 2009) TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah hasil penelitian yang dibuat dan dikembangkan oleh DARPA (Defence Advanced Research Project Agency) yang merupakan protokol standar yang umum digunakan oleh pengguna internet
dalam
melakukan proses pertukaran data dalam suatu
jaringan. TCP/IP merupakan kombinasi dari dua protokol terpisah. TCP adalah protokol layer 4, suatu service connection-oriented yang meyediakan pengontrolan aliran data yang sering disebut sebagai reliability. IP adalah protokol layer 3, suatu service connectionless yang menyediakan layanan pengantar data terbaik dalam jaringan. Penggabungan kedua protokol ini memungkinkan disediakan layanan yang meluas. TCP/IP adalah protocol layer 3 dan layer 4 dimana internet dibangun.
Gambar 2.13 TCP/IP vs OSI Layer (Sumber: http://www.vicomsoft.com/images/learningcenter/firewalls/firewalldiagram4.gif)
Adapun OSI pada dasarnya dibagi kedalam tujuh lapisan dimana tiap-tiap lapisannya memiliki fungsi-fungsinya masing-masing. Sehingga perubahan yang terjadi dari masing-masing lapisan tidak mempengaruhi lapisan lainnya. Dan adapun pembagian dari 7 layer tersebut adalah (Lammle, 2005 : 8-24):
1. Layer 1 – Physical Layer Physical Layer adalah lapisan terbawah dari 7 pembagian layer OSI ini.Dimana lapisan ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (sebagai contoh pada Ethernet atau
20
Token Ring), topologi jaringan dan cabling. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Adapun peralatan yang merupakan physical layer antara lain adalah hub dan repeater.
2. Layer 2 – Data Link Layer Data link layer berfungsi menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan(error
notification),
penggunaan
pengiriman
data(flow
control),
pengalamatan perangkat keras(seperti Media Access Control Address (MAC Address)), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi.Spesifikasi IEEE 802 membagi level ini mejadi dua level turunannya,yaitu lapisan Logic Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). Switch dan
bridge merupakan peralatan yang
bekerja pada layer ini.
3. Layer 3 – Network Layer Network layer menyediakan koneksi dan pemilihan jalur. Layer ini berfungsi sebagai pendefinisi alamat-alamat IP (addressing),membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing.
4. Layer 4 – Transport Layer Transpot layer bertanggung jawab untuk menjaga komunikasi jaringan antar node. Layer ini berfungsi untuk memecah data kedalam paket paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket data sehingga nantinya dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu juga pada level ini dibuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan terhadap paket-paket data yang
mentransmisikan ulang
hilang di tengah jalan. Dalam penyediaan
layanan yang reliable, lapisan ini menyediakan error detection dan recovery serta flow control.
5. Layer 5 – Session Layer Session layer adalah lapisan yang bertanggung jawab mengatur, membangun dan memutuskan sesi antara aplikasi serta mengatur pertukaran data antar entitas
21
presentation layer. Lapisan ini juga mengkoordinasikan komunikasi antar perangkat atau nodes serta mengkoordinasikan komunikasi antar sistem dan mengatur komunikasi.
6.Layer 6 – Presentation Layer Presentation layer adalah lapisan yang bertugas untuk mempresentasikan data ke application layer dan bertanggung jawab untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan agar dapat dimengerti oleh aplikasi di sistem lain.Jika diperlukan, lapisan ini juga dapat menterjemahkan beberapa data format yang berbeda, kompresi dan enskripsi. Teknik transfer data dilakukan dengan cara mengadaptasi data ke format standar sebelum dikirimkan ke tujuan. Komputer tujuan dikonfigurasikan untuk menerima format data yang standar untuk kemudian diubah kembali kebentuk aslinya agar dapat dibaca oleh aplikasi yang bersangkutan.
7.Layer 7 – Application Layer Application layer merupakan lapisan teratas pada model OSI dan merupakan lapisan yang paling dekat dengan pengguna (user) dimana user dapat berinteraksi secara langsung dengan komputer. Lapisan ini berfungsi sebagai interface antar aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan dan membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Mikrotik (http://mikrotik.co.id/)Mikrotik adalah sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet dulunya atau Rusia sekarang ini. Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP,
22
provider hotspot, dan warnet. Mikrotik mulai didirikan tahun 1995 yang pada awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Mikrotik adalah sebuah perangkat lunak yang termasuk dalam Open Source system namun bukanlah free software, artinya pengguna harus membeli lisensi terhadap segala fasiltas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam saja. Pengguna bisa membeli software mikrotik dalam bentuk CD yang diinstalasi pada Harddisk atau disk on module (DOM). Jika pengguna membeli DOM, tidak perlu menginstalasi perangkat lunak pada PC yang akan dipakai tetapi tinggal menancapkan DOM pada slot IDE PC. Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot, ataupun oleh pemilik warnet. Mikrotik OS menjadikan komputer menjadi router network yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless. Mikrotik router OS merupakan sistem operasi linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui windows application (winbox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standart komputer PC (personal Komputer ). PC yang dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standart, misalnya hanya sebagai gateway.Untuk keperluan beban besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai. Fasilitas pada mikrotik antara lain sebagai berikut : a. Management Bandwidth b. Statefull firewall c. HotSpot for Plug and Play access d. Remote winbox GUI admin
2.2.1.1 Metode Konfigurasi Mikrotik Perangkat Router Mikrotik dapat diakses dengan menggunakan berbagai media, dan cara akses nya pun berbeda-beda. Ada 4 cara mengakses Router :
23
1.
Via Console/Command Mikrotik
Mikrotik dapat diakses secara langsung via console/shell maupun remote access menggunakan PUTTY (www.putty.nl). Caranya dengan memasukkan alamat IP Mikrotik ke dalam kolom Host Name nya. 2.
Via Winbox
Mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan tool winbox (utility kecil di Windows yang sangat praktis dan cukup mudah digunakan). Winbox merupakan tool untuk meremote Mikrotik yang paling popular, karena selain mudah juga dapat menampilkan menu-menu pada Mikrotik secara GUI. 3.
Via Web browser akses
Mikrotik diakses via web port 80 pada browser dengan memasukkan IP Mikrotik pada kolom web browser. 4.
Via Telnet
MikroTik dapat di-remote menggunakan telnet melalui program aplikasi ”command prompt” (cmd) yang ada pada windows yang fitur Telnet nya sudah diaktifkan. Namun, penggunaan telnet tidak dianjurkan dalam jaringan karena masalah keamanannya.
2.2.2 Bandwidth (Sofana, 2008) Bandwidth sebagai salah satu media yang menentukan performance dari suatu jaringan karena bandwidth merupakan media pembawa informasi, bandwidth juga menjadi faktor batasan dalam transfer data. Bandwidth adalah jumlah data yang dapat ditransfer pada jaringan selama interval tertentu. Biasanya diukur dalam bit per detik, dan jaringan dapat beroperasi pada kecepatan dari 10 juta bit per detik (10 Mbps) hingga 10 Gigabit per detik (Gbps). Bandwidth ini ditentukan oleh seberapa cepat jaringan perangkat dapat mengirim bit data ke media. Contoh :
24
Sebuah PC memiliki NIC dengan spesifikasi 10/100 kbps, terkoneksi kedalam jaringan menggunakan media kabel UTP dan bandwidth internet yang dimiliki adalah sebesar 32 Kbps, dan user akan mengirim data sebesar 100 KB maka yang terjadi adalah data yang dikirim akan memakan waktu yang cukup lama untuk sampai pada komputer tujuan. 2.2.2.1 Manajemen Bandwidth (Sofana, 2008) Pengaturan bandwidth (bandwidth management) pada jaringan komputer diperlukan untuk mengatur tiap data yang lewat,sehingga pembagian bandwidth menjadi adil. Dalam hal ini Mikrotik RouterOs juga menyertakan packet software untuk mengatur lebar maksimum bandwidth yang diizinkan. Trek jaringan berhubungan dengan paket data yang dibangkitkan oleh kartu ethernet (NIC) pada komputer pengirim kemudian data ini akan diterima oleh kartu ethernet komputer penerima, kemudian teruskan oleh driver kartu ethernet (Network Driver) ke bagian kernel linux untuk diproses. Proses ini hanya mengatur paket data yang keluar maupun masuk melalui satu kartu ethernet. Kernel linux yang bertanggung jawab mengatur aliran data disebut kernel trafic control. Komputer dengan sistem operasi linux yang dioperasikan sebagai gateway atau router memungkinkan aliran paket data dapat diatur secara bidirectional (dua arah) melalui NIC0 dan NIC1. Gateway linux dikonfigurasi untuk memisahkan trek dari jaringan lain atau koneksi internet yang disediakan oleh ISP. Hubungan komputer klien yang dibagian NIC1 ke ISP dapat dikendalikan, misalnya bandwidth smtp di jatah.
2.2.2.2 Throughput Bandwidth Bandwidth adalah sebagai media yang membawa paket data dalam suatu jaringan, transfer data yang terjadi tergantung dari jarak, waktu, perangkat yang digunakan misalkan sebuah komputer desktop memiliki NIC dengan kemampuan mengirim data sebesar 100 Mbps tetapi bukan berarti data yang mengalir 100 Mbps hal ini disebut sebagai throughput dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : •
Perangkat Jaringan
25 •
Tipe atau jenis data yang mengalir
•
Topologi jaringan
•
Jumlah pengguna dalam jaringan
•
Jumlah komputer
•
komputer server
•
Kondisi power (listrik)
•
Perhitungan transfer data sebagai berikut :
Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan manajemen bandwidth, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue.
2.2.3 Firewall (Mangle) Mangle merupakan sebuah metode Bandwidth Management yang digunakan untuk membagi bandwidth tersebut secara merata pada Mikrotik. Apabila diberikan Bandwidth 256kbps downstream dan 128kbps upstream, sedangkan client yang akan mengakses sebanyak 10 client maka akan secara otomatis masing-masing client mendapatkan jatah bandwidth downstream 256kbps dibagi 10 dan upstream 128kbps dibagi 10. Jadi, nantinya masing-masing client mendapat 25.6kbps untuk downstream dan 12.8kbps untuk upstream. Apabila nantinya 2 client yang mengakses maka masing-masing client akan mendapatkan 128kbps untuk downstream dan 64kbps untuk upstream .
2.2.4 Queue Tree Queue tree digunakan untuk membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload. Queue tree juga dapat melakukan pembatasan bandwidth
26
berdasarkan group bahkan secara hierarki. Queuing digunakan saat trafik meninggalkan router menuju interface fisik atau menuju ke interface virtual (globalin, global-out, dan global-total). Masing-masing virtual interface tersebut berfungsi sebagai berikut. 1.
Global-in
merupakan informasi yang diterima semua interface router sebelum di-filter seperti trafik upload. Global-inqueuing dieksekusi setelah mangle dan dst-nat. 2.
Global-out
merupakan informasi yang keluar dari interface router setelah di-filter, seperti trafik download. 3.
Global-total
merupakan informasi semua trafik yang keluar dan masuk interface router. Dengan kata lain, global-total adalah gabungan dari global-in dan global-out. Argumen yang terdapat pada queue tree ialah sebagai berikut: a.
Packet Mark
Packet Mark diigunakan untuk menandai paket yang sudah ditandai di IP Firewall Mangle. b.
Priority (1 s/d 8)
Priority digunakan untuk memprioritaskan child queue dari child queue lainnya. Priority tidak bekerja pada induk queue. Child queue yang mempunyai priority satu (1) akan mencapai limit-at lebih dulu daripada child queue yang berpriority dua (2). c.
Queue Types
Queue types digunakan untuk memilih type queue yang bisa dilihat secara khusus dibagian queue types. d.
Limit At
27
Limit at merupakan bandwidth minimal yang bisa dicapai oleh target yang ada di queue. e.
Max Limit
Max limit merupakan bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target yang ada di queue. f.
Burst Limit
Burst Limit merupakan bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target yang ada di queue ketika burst sedang aktif. g.
Burst Time
Burst Time merupakan periode waktu dalam detik, di mana data rate rata-rata dikalkulasikan. h.
Burst Threshold
Burst threshold digunakan ketika data rate dibawah nilai burst threshold maka burst dibolehkan. Ketika data rate sama dengan nilai burst threshold, burst dilarang untuk mengoptimalkan burst limit. Nilai burst threshold harus diatas nilai limit at dan dibawah nilai max limit. 2.2.5
Simple Queue
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client. Contoh : Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimitasi. Bisa berupa : •
Single IP (192.168.10.2)
28 •
Network IP (192.168.10.0/24)
•
Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian. Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second). 2.2.6
Hierarchical Token Bucket (HTB) vs Per Connection Queue (PCQ)
Hierarchical Token Bucket (HTB) adalah kelas yang berbasiskan queue discipline (qdisc), yang mampu mengantri paket sesuai urutan dan waktu yang tertulis dalam sebuah algoritma. HTB ditulis oleh Martin Devera dengan sekumpulan konfigurasi yang lebih sederhana dibanding teknik class Based Queue (CBQ). Secara konseptual, HTB adalah sejumlah Token bucket yang disusun dalam suatu hirarki. Secara sederhana, disiplin antrian yang utama pada perangkat jaringan manapun dikenal sebagai disiplin antrian (qdisc) root. Ada 3 tipe kelas dalam HTB, y aitu: Root, Inner, dan leaf. Root class berada di paling atas, dan semua trafik harus melewati kelas ini. Inner class mempunyai father classes dan daughter classes. Sedan gkan leaf class adalah terminal class dimana mempunyai father classes, namun tidak memiliki daughter classes. Pada leaf classes, trafik dari layer yang lebih tinggi mengikuti klasifikasi yang harus dilakukan menggunakan filter, sehingga memungkinkan untuk membedakan jenis trafik dan prioritas. Sehingga, sebelum trafik memasuki sebuah leaf class, harus diklasif ikasikan melewati filter dengan berbagai rules yang berbeda. Rules dapat memfilter berbagai jenis services, IP Address dan bahkan Network Address. PCQ adalah salah satu metode dari mikrotik untuk pembagian bandwidth yang sering digunakan jika ingin mengkonfigurasi secara cepat, karena PCQ bekerja dengan membuat satu konfigurasi yang akan langsung dipasang, sama persis tanpa ada penyesuaian, untuk semua client dalam jaringan tersebut. Sehingga, jika memiliki banyak client yang harus di konfig dengan aturan atau kebijakan yang berbeda, maka tidak akan bisa diselesaikan dengan menggunakan PCQ.
29