BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar BAB ini akan menjelaskan topik yang berkaitan dengan pengetahuan dasar jaringan komputer. Susunan terdiri dari teori-teori umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan penelitian. Teori umum akan menjelaskan definisi jaringan komputer, klasifikasi jenis-jenis jaringan komputer, konsep dan model jaringan komputer dan protokol TCP/IP, sedangkan teori khusus akan menjelaskan mengenai mikrotik dan fitur-fiturnya. 2.1.1 Pengertian Jaringan Menurut Tanenbaum (2003:11), definisi dari jaringan komputer adalah sekumpulan dua atau lebih komputer, dan masing-masing komputer berdiri sendiri dan terhubung melalui suatu media. Komputer terhubung berbagai macam media contohnya kabel tembaga, fiber optic, pancaran gelombang radio, infrared, satelit. Suatu jaringan memiliki kecepatan transfer yang disebut dengan bandwidth, satuan yang biasa dipakai untuk mengukur bandwidth tersebut berupa byte per-detik. Tujuan dari penggunaan jaringan komputer dapat sebagai media komunikasi, pembagian pemakaian perangkat hardware, dan akses informasi didalam suatu jaringan tersebut. 2.1.2.2 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Skala Berdasarkan skalanya, jaringan komputer terbagi menjadi empat bagian, yaitu : 1. PAN (Personal Area Network) Menurut Tanenbaum (2007:18), PAN adalah jaringan komputer dengan skala paling kecil yang dibentuk oleh beberapa buah komputer ataupun
komputer
dengan
7
hardware
non-komputer
dengan
8
menggunakkan Bluetooth seperti printer, mesin fax, headset, telepon genggam.
Gambar 2.1 Jaringan Komputer PAN (http://www.imaginatifzone.com/2013/08/jenis-jenis-jaringankomputer.html)
2. LAN (Local Area Network) Menurut Stallings (2007:24), LAN adalah jaringan komputer private dalam suatu ruangan bangunan sampai jarak beberapa kilometer. Dua komputer yang terhubung juga sudah merupakan LAN dan umumnya dipakai pada lingkungan seperti rumah, pabrik, perkantoran atau sekolah.
Gambar 2.2 Jaringan Komputer LAN (http://www.imaginatifzone.com/2013/08/jenis-jenis-jaringankomputer.html)
3. MAN (Metropolitan Area Network) Menurut Tanenbaum (2003:22), MAN merupakan jaringan metropolitan yang luasan areanya mencakup sebuah kota. MAN dapat
9
berupa jaringan yang tunggal seperti jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, jaringan televisi kabel, atau dapat berupa gabungan dari sejumlah LAN yang ada di dalam 1 kota. MAN juga merupakan jaringan yang ukurannya berada diantara LAN dan WAN. Didesain untuk pelanggan yang membutuhkan kecepatan yang tinggi yang biasanya untuk akses internet dan akses jaringan yang ada pada sebuah kota. Jarak jangkauan MAN bisa mencapai 10km sampai 50km.
Gambar 2.3 Jaringan Komputer MAN (http://www.golekilmu.com/wp-content/uploads/2013/07/jaringankomputer-MAN.jpg)
4. WAN (Wide Area Network) Menurut Tanenbaum (2003:23), Merupakan jaringan yang menghubungkan antar banyak LAN yang mencakup jarak geografis yang sangat luas, WAN mencangkup area dalam suatu wilayah dengan wilayah lain atau suatu negara dengan negara lainnya. Dibandingan LAN, WAN memiliki kecepatan data lebih lambat karena membutuhkan permintaan koneksi ketika ingin mengirim data.
10
Gambar 2.4 Jaringan Komputer WAN (http://webexplorations.com/web/secretOfTheWeb/01Www/tutor/cli entServer/images/pic007.jpg)
2.1.2.3 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Topologi Jaringan Menurut J.Bigelow (2005:23), Topologi adalah suatu cara yang mengacu pada jalur sebuah komputer dengan perangkat lainya yang disambung dengan kabel didalam sebuah jaringan komputer. Topologi jaringan juga dapat didefenisikan sebagai gambaran fisik atau pola hubungan antara komponen-komponen jaringan yang meliputi server, switch, hub, workstation, dan pengkabelannya. Topologi jaringan dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Physical Menurut Feriantano S (2013), topologi jaringan physical adalah gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus.
11
2. Logical Menurut Feriantano S (2013), topologi jaringan logical merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya.
Jenis-Jenis Topologi Jaringan : •
Topologi Bus
Gambar 2.5 Topologi Bus (http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-danjenis-jenis-topologi-jaringan.html) Menurut J.Bigelow (2005:23-24), komputer dan perangkat lainnya tersambung didalam sebuah jalur dengan masing-masing sistem komputer dihubungkan secara langsung pada media. Topologi bus ditransmisikan menggunakan kabel coaxial sebagai media transmisi. Setiap panjang kabel menentukan banyaknya komputer yang terhubung kedalam jaringan tersebut. Setiap komputer didalam jaringan memiliki kegunaan untuk transmitter/receiver yang berarti memiliki tanggung jawab untuk mentransmisikan dan menerima data didalam topologi jaringan bus.
12
Keunggulan topologi Bus menurut Feriantano S (2013) : 1. Menggunakan kabel yang sedikit, sehingga terlihat sederhana dan lebih hemat 2. Pengembangan jaringan ini lebih mudah
Kelemahan topologi Bus menurut Feriantano S (2013) : 1. Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak. 2. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan. 3. Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh (jika menggunakan kabel coaxial). 4. Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada pengontrol user. 5. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut.
•
Topologi Star
Gambar 2.6 Topologi Star
13
(http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-danjenis-jenis-topologi-jaringan.html) Menurut
J.Bigelow
(2005:24-25)
setiap
workstation
harus
dihubungkan dengan penghubung yang terpusat atau yang disebut konsentrator. Masing-masing komputer tidak saling berhubungan, yang terhubung dengan Hub dengan kabel terpisah. Jadi setiap workstation tidak dapat berinteraksi apabila kosentrator tidak dihidupkan. Bila konsentrator mati maka seluruh jaringan pada topologi ini akan terputus. Dibandingkan dengan topologi bus, sistem topologi ini memiliki tingkat kerumitan yang lebih sederhana namun pada sistem ini membutuhkan konsentrator.
Keunggulan topologi Star menurut Feriantano S (2013) : 1. Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah ada sebelumnya. 2. Bila salah satu kabel koneksi user putus, maka hanya komputer user yang bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi user yang lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).
Kelemahan topologi Star menurut Feriantano S (2013) : 1. Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan luas. 2. Jika Hub sebagai konsentrator mengalami gangguan maka akan mengakibatkan seluruh jaringan menjadi lumpuh. 3. Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadinya tabrakan saat pengiriman data.
14
•
Topologi Ring
Gambar 2.7 Topologi Ring (http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-danjenis-jenis-topologi-jaringan.html) Pada jaringan topologi ini, pola yang dibentuk adalah pola seperti cincin. Menurut Stallings (2007:428), setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berhubungan dengan sentral yang berdekatan ataupun berjauhan. Dengan rancangan ini maka setiap sentral memiliki kemampuan untuk switching ke berbagai arah workstation.
Keunggulan topologi Ring menurut Feriantano S (2013): 1. Hemat kabel. 2. Untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila dibandingkan dengan topologi Star.
Kelemahan topologi Ring menurut Feriantano S (2013): 1. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.
15
2. Sulit untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan terlihat menjadi kaku. 3. Biaya pemasangan lebih besar.
•
Topologi Tree
Gambar 2.8 Topologi Tree (http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-danjenis-jenis-topologi-jaringan.html) Menurut J.Bigelow (2005:25), topologi Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan yang berbeda. Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada topologi Tree setiap tingkai atau node akan dihubungakan pada pusat (Hub atau Switch) yang berada pada awal Traffic rangkaian.
Keunggulan topologi Tree menurut Feriantano S (2013) : 1. Mudah dalam pengembangan jaringan. 2. Mudah dalam mendeteksi kerusakan.
16
3. Jika salah satu kabel sub-node terputus, maka sub-node yang lain tidak akan terganggu.
Kelemahan topologi Tree menurut Feriantano S (2013) : 1. Jika salah satu konsentrator atau sentral node mengalami kerusakan, maka sub-node yang ada dibawahnya akan terganggu.
•
Topologi Mesh
Gambar 2.9 Topologi Mesh (http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-danjenis-jenis-topologi-jaringan.html) Menurut J.Bigelow (2005:27), topologi Mesh merupakan topologi yang masing-masing komputer memiliki sebuah koneksi ke setiap komputer lainnya didalam topologi jaringan Mesh. Keunggulan topologi Mesh menurut Feriantano S (2013) : 1. Topologi Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu node dapat mencari link yang lainnya.
17
Kelemahan topologi Mesh menurut Feriantano S (2013) : 1. Membutuhkan biaya yang cukup besar, karena membutuhkan banyak kabel, setiap node harus dipasang LAN 2. Card sebanyak n-1 (n=Jumlah Node). 3. Jaringan ini tidak praktis.
2.1.2.4 Berdasarkan Pengoprasian
1. Client Server Menurut Syafrizal (2005:2), kalsifikasi jaringan dengan model Client – server adalah model jaringan yang menggunakkan satu atau beberapa komputer sebagai server untuk mendistribusikan suatu informasi atau data kedalam dua pihak, serta mekanisme komunikasi antar node dalam jaringan. Client hanya bisa menggunakan resource yang di sediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator.
2. Peer to Peer Menurut Syafrizal (2005:2), klasifikasi jaringan dengan model Peer to peer network adalah jaringan yang terdiri dari beberapa komputer yang saling berhubungan secara dinamis. Peer to peer adalah suatu model dimana tiap komputer dapat memakai resource pada komputer lain atau memberikan resource-nya untuk dipakai komputer lain. Tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang terdapat di jaringan. Jadi komputer dapat berfungsi sebagai client maupun server pada waktu yang sama.
18
2.1.3 Perangkat Jaringan 2.1.3.1 Kabel Tembaga (Twisted Pair) Menurut Syafrizal (2005:14-19), UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shieled Twisted Pair). Kabel ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal digital ataupun sinyal analog. Untuk sinyal digital dibutuhkan repeater setiap dua sampai tiga kilometer dan untuk sinyal analog dibutuhkan amplifier setiap jarak lima sampai enam kilometer. Kelemahan dari kabel jenis ini adalah lebih terbatas dalah hal jarak transmisi, bandwidth ,dan kecepatan transfer data. Dalam pengaplikasian twisted pair dibagi menjadi dua yaitu: 1.
Straight
Through
Cable
(patch
cable)
digunakan
untuk
menghubungkan 2 device yang berbeda jenis seperti komputer dengan HUB / switch.
Gambar 2.10 Model susunan Straight (http://www.ve7ed.com/documents/wiring5.gif) Ujung 1 dan 2 standar (568B) dengan susunan kabelnya adalah sebagai berikut: Pin 1 : Putih-orange Pin 2 : Orange Pin 3 : Putih-hijau Pin 4 : Biru Pin 5 : Biru-putih
19
Pin 6 : Hijau Pin 7 : Putih-coklat Pin 8 : Coklat
2. Cross Over Cable digunakan untuk menghubungkan device yang berjenis sama seperti: komputer dengan komputer.
Gambar 2.11 Model susunan Cross (http://www.wlh-wlh.com/vb/imgcache/2/33017_geek4arab.com.jpg) Terdapat perbedaan pada ujung 1 dan ujung 2 pada gambar di atas karena ujung 1 mengikuti standar 568 B sedangkan ujung 2 mengikuti standar 568 A. Susunan kabel dari standar 568 B adalah sebagai berikut: Pin 1 : Putih-orange Pin 2 : Orange Pin 3 : Putih-hijau Pin 4 : Biru Pin 5 : Biru-putih Pin 6 : Hijau Pin 7 : Putih-coklat Pin 8 : Coklat
20
Susunan kabel dari standar 568 A adalah sebagai berikut: Pin 1 : Putih-hijau Pin 2 : Hijau Pin 3 : Putih- oranye Pin 4 : Biru Pin 5 : Putih-biru Pin 6 : Oranye Pin 7 : Putih- coklat Pin 8 : Coklat
2.1.3.2 Kabel Koaksial (Coaxial) Menurut Abusajid (2008), kabel coaxial adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolasi plastik), dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Pelindung luar merupakan bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar berguna untuk melindungi kabel coaxial dari benturan fisik yang keras. 2. Pelindung berupa anyaman serat tembaga yaitu untuk melindungi kabel dari EMI (Electro Magnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabel twisted pair (kabel yang rentan dengan gangguan kabel lain). 3. Isolasi plastik yaitu untuk membantu melakukan filter sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi dari luar.
21
Gambar 2.12 Kabel Coaxial (http://4.bp.blogspot.com/hiJzg0o1COU/UfdXQXB82WI/AAAAAAAAAZo/uBSKveLplU8/s16 00/1.jpg)
Kegunaan kabel coaxial adalah untuk melakukan transmisi data berkecepatan tinggi dan juga digunakan untuk membagi sinyal broadband atau sinyal frekuensi tinggi. Kabel coaxial biasa digunakan pada barang-barang elektronik salah satunya antena TV. 2.1.3.3 Kabel Serat Optik (Fiber Optic) Menurut Syafrizal (2005:19-21), kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar setiap terminal. Pada umumnya, kabel jenis ini digunakan pada instalasi jaringan yang besar dan pada perusahaan multinasional serta digunakan untuk antar lantai atau antar gedung. Fiber optic mempunyai dua mode transmisi, yaitu single mode dan multi mode. Single mode menggunakan sinar laser untuk media transmisi sehingga mempunyai jangkauan yang lebih jauh. Sedangkan multi mode menggunakan light-emitting diode (LED) sebagai media transmisi.
Karakteristik kabel fiber optik : 1. Dapat mentransmisi pada bit rate tinggi. 2. Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar. 3. Reliabilitas lebih baik dari kabel coaxial. 4. Memiliki bit error rate kecil.
22
5. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Teknologi fiber optic memungkinkan menjangkau jarak yang lebih besar dan menyediakan perlindungan terhadap gangguan elektrik. Kabel fiber optic tidak terganggu oleh lingkungan cuaca dan panas tetapi kabel fiber optic tidak boleh terdapat banyak tekukan yang dapat memicu kebocoran jaket pelindung yang bisa menyebabkan kebocoran optic.
Gambar 2.13 Kabel Fiber Optik (FO) (http://202.67.224.136/pdimage/29/s_1030529_32491_fiberoptic.j pg)
2.1.3.4 Network Interface Card (NIC) Menurut Syafrizal (2005:22), NIC adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer, biasanya sering disebut juga dengan Ethernet card. Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan. Fungsi NIC Menurut J.Bigelow (2005:p270-271) : 1. Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan. 2. Mengontrol data flow antara komputer dan sistem kabel. 3. Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel da menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer.
23
Gambar 2.14 Network Interface Card (http://zim.goe.net/sites/default/files/images/netzwerkkarte.preview.j pg)
2.1.3.5 Router
Menurut Forouzan (2007:455), router merupakan data perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 3, merupakan sebuah alat yang menghubungkan tiga transmisi atau lebih dan menentukan mana data yang harus di kirim dan mana yang harus diterima. Router mengirimkan paket data berdasarkan alamat IP address yang telah tersimpan dalam routing tabelnya. Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Gambar 2.15 Router (http://images.besteproduct.nl/product/640x480/sitecom_wirel ess_router_300n_x3_wlr_3000__1_.jpg)
24
2.1.3.6 Hub Menurut Lammle (2012:118), Hub merupakan perangkat jaringan yang berfungsi untuk menyambungkan berbagai segmen yang ada pada suatu jaringan secara bersamaan. Hub bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga bekerja tak lebih sebagai penyambung atau kosentrator, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB tidak Mengenal MAC Addressing/ Physical Addressing sehingga tidak dapat memilah data yang harus ditransmisikan. Fungsi HUB : 1.
Memfasilitasikan
penambahan
penghilangan
atau
penambahan
workstation. 2.
Menambah jarak network (fungsi sebagai repeater).
3.
Menyediakan fleksibilitas dengan men-support interface yang berbeda.
4.
Memberikan management yang tersentralisasi.
Gambar 2.16 Hub (http://www.ethernet-serialconverter.com/photo/pl6988294_port_rs_232_485_serial_port_hub_for_speedway_charge_system.j pg)
25
2.1.3.7 Switch Menurut Lammle (2012:120), Sama halnya seperti hub, switch menghubungkan berbagai segmen dari suatu jaringan, tetapi memiliki perbedaan yang signifikan, switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer. Switch mengenal MAC Addressing sehingga dapat memilah paket data. Switch digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Gambar 2.17 Switch (http://www.ionetec.co.kr/ione/g_img/net5.jpg)
2.1.4 Konsep Network Model 2.1.4.1 Model OSI Menurut Iwan Sofana (2012:17-20), OSI diciptakan oleh International Organization for Standardization pada tahun 1977 di eropa yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standar OSI Model ini untuk
merancang
komunikasi
komputer
dan
sebagai
kerangka
dikembangkan untuk industri komputer agar dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Model referensi OSI terdiri atas lapisan tujuh layer yaitu:
26
1. Application Layer (Layer 7) Application layer berfungsi untuk menyediakan servis bagi berbagai aplikasi network layer ini berisi protokol-protokol yang biasanya sering dibutuhkan oleh users. Yaitu HTTP, DHCP. Selain itu juga ada protokol yang berfungsi untuk transfer data ,email,dan network news.
2. Presentation Layer (Layer 6) Presentation layer mengatur struktur data dan translasi berbagai format ata seperti kompresi data dan enkripsi data. Salah satunya yaitu ASCII.
3. Session Layer (Layer 5) Session
layer
mengatur
sesi
yang
meliputi
memulai
sesi,
mempertahankan sesi, dan mengakhiri sesi antar entitas yang dimiliki oleh presentation layer.
4. Transport Layer (Layer 4) Transport layer menyediakan end-to-end communication protocol. Transport layer bertanggung jawab terhadap keselamatan data dan segmentasi data seperti flow control, deteksi error, koreksi , urutan data dan juga urutan paket data.
5. Network Layer (Layer 3) Network layer berfungsi sebagai penyedia fasilitas transportasi yang dapat menentukan rute yang dilalui oleh data agar data dapat sampai ke tujuan.
6. Data Link Layer (Layer 2) Data Link layer berfungsi untuk menentukan pengalamatan fisik, kontrol error, dan kontrol flow. Menyediakan akses ke media menggunakan MAC address.
7. Physical Layer (Layer 1) Physical layer didesain lebih ke arah mechanical elecrical,timing interface, dan physical transmission medium yang berkaitan dengan link
27
fisik seperti besar tegangan/arus listrik, panjang maksimal media transmisi, jenis kabel dan konektor. 2.1.4.2 Model TCP/IP Menurut Iwan Sofana (2012:22-23), Model Referensi DARPA adalah sebuah referensi protokol jaringan yang diusulkan oleh Department of Defence di Amerika Serikat.
Model ini kemudian
digunakan untuk mengembangkan protokol TCP/IP yang digunakan oleh jaringan internet. Protokol TCP/IP menyediakan sebuah metode pengalamatan bagi semua host yang terhubung dengan network TCP/IP. Alamat host ini disebut juga IP address. Model ini hanya memiliki lapisan empat layer yaitu : 1. Application Layer (Layer 4) Application layer berfungsi untuk menyediakan servis bagi aplikasi TCP/IP. Application layer menangani masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan.
2. Transport Layer (Layer 3) Transport layer mengatur komunikasi antar host. Transport layer menyediakan layanan pengiriman data dengan cara membuat logical connection di antara pengirim dan penerima.
3. Internet Layer (Layer 2) Internet layer memiliki tugas utama dalam penentuan rute terbaik yang akan dilewati oleh paket data. Pada Internet Layer ditentukan juga alamat logika yaitu IP address.
4. Network Interface Layer (Layer 1) Network interface Layer berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan dikirim ke media jaringan.
28
Perbedaan dari OSI Layer dengan TCP/IP Layer yaitu sebagai berikut : OSI
TCP/IP
Application Presentation
Application
Session Transport
Transport
Network
Internet
Data Link Physical
Network Interface
Gambar 2.18 Perbandingan OSI Layer & TCP/IP Layer
1. OSI layer memiliki 7 layer, sedangkan TCP/IP hanya memiliki 4 layer. 2. 3 layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan layer TCP/IP, yaitu layer application. 3. Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai layer Internet pada TCP/IP layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama. 4. Layer Network Interface pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari layer Data Link dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, layer Network Access merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu Data Link dan Physical.
29
2.2 Teori Khusus Pada bagian ini akan dijelaskan lebih khusus mengenai jaringan berbasis router mikrotik.
2.2.1
Sejarah Mikrotik
Menurut Athaila (2013:18-19), Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang berpusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia, yang bertujuan untuk mengembangkan sistem ISP router dan jaringan nirkabel. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis, Seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis dengan misinya untuk merouting seluruh dunia mulai me-routing dunia pada tahun 1996. John dan Arnis menggunakan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi WirelessLAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. John dan Arnis bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis. Pengalaman yang sudah cukup banyak dalam menggunakan standar industri hardware dan sebuah sistem routing yang lengkap menjadi modal yang sangat kuat bagi mikrotik hingga pada tahun 1997 mikrotik memutuskan untuk membuat sistem software RouterOS yang dikenal dengan MikroTik RouterOS. Mikrotik RouterOS menyediakan stabilitas yang luas, kontrol, dan fleksibilitas untuk semua jenis data interface dan routing. Dan pada tahun 2002 mikrotik memutuskan untuk membuat hardware sendiri dengan merek RouterBOARD. Dengan jaringan bisnis yang sangat kuat dan reseller yang ada di sebagian besar belahan dunia, mikrotik berkembang dengan sangat cepat dan dikenal di berbagai negara termasuk Indonesia.
30
2.2.2
Jenis-jenis Mikrotik
1. MikroTik RouterOS MikroTik RouterOS adalah mikrotik dalam bentuk software yang dapat yang dapat di-install pada komputer melalui Compact Disc (CD). File image dapat diunduh dari website resmi mikrotik di www.mikrotik.com yang didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya karena membuat komputer sebagai network router. Namun file image ini merupakan versi trial yang digunakkan dalam waktu 24 jam saja, dan jika ingin mendapatkannya secara full time maka harus membeli license key. Namun 1 license key hanya untuk 1 harddisk. 2. Built In Hardware MikroTik Built In Hardware MikroTik merupakan mikrotik dalam bentuk hardware yang dikemas dalam bentuk board router yang di dalamnya sudah ter-install MikroTik RouterOS. Lisensi sudah termasuk dalam harga dari router board MikroTik itu sendiri.
2.2.3
Sistem Level Lisensi Mikrotik Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika anda ingin
memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Menurut Athaila (2013:18-19), mikrotik tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1 adalah versi Demo mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:
31 •
Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
•
Level 1 (demo); pada level ini dapat menggunakan mikrotik secara penuh sebagai fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
•
Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala hardware yang berbasiskan kartu jaringan atau Ethernet dan pengelolaan perangkat wireless tipe klien.
•
Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan fitur untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.
•
Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.
•
Level 6; merupakan level tertinggi pada mikrotik, pada level 6 fitur-fitur telah mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun. 2.2.4
Syarat Instalasi Mikrotik
Mikrotik OS dapat di install di komputer dengan syarat, yaitu: 1. Komputer minimal Pentium I dengan random access memory (RAM) 64Mb.
2. Pada komputer yang akan dibuat menjadi router harus ada minimal dua Ethernet dengan 1 ke IP Public dan 1 lagi ke LAN atau IP Private.
3. Menggunakan CD instalasi mikrotik OS atau dengan men-download file berekstensi .ISO yang tersedia dan melakukan burn ke dalam CD kosong.
2.2.5 Bandwidth Management Bandwidth adalah besaran yang menujukan berapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah jaringan. Bandwidth menunjukan total jarak atau kisaran antara tinggi rendahnya sinyal pada
32
saluran komunikasi. Dalam jaringan komputer bandwidth digunakan sebagai data transfer yaitu jumlah data yang dibawa dari salah satu titik ke titik lain dengan jangka waktu tertentu. Jenis bandwidth biasanya diukur dalam bps (bits per second), adakalanya dinyatakan juga dalam Bps (Bytes per second). Iqbal (2013). Manajemen Bandwidth untuk Meningkatkan Quality of Service mengatakan bandwidth yaitu “besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Lebar pita atau kapasitas saluran informasi. Kemampuan maksimum dari suatu alat untuk menyalurkan informasi dalam satuan waktu detik“. Management bandwidth adalah suatu alat yang digunakan untuk memanejemen dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan QoS (Quality Of Service), yang berguna untuk menetapkan tipe-tipe lalu-lintas jaringan, pengertian dari QoS sendiri adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian dalam suatu komunikasi data. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi suatu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS. Manajemen bandwidth memberikan kemampuan mengatur suatu bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan. Tafaul Mujahidin (2011). OS Mikrotik Sebagai Manajemen Bandwidth dengan Menerapkan Metode Per Connection Queue mengatakan manajemen bandwidth yaitu “Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Berdasarkan definisi tersebut maka Manajemen Bandwidth dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengatur agar data yang lewat tidak melebihi kapasitas maksimal di dalam sebuah jaringan komputer yang terhubung dengan internet”. Semakin banyak pengguna dan pengakses komunikasi data, maka akan semakin rumit dan kompleks pula jalur komunikasi tersebut, hal ini akan mempengaruhi kualitas dari pelayanan Internet Service Provider (ISP).
33
Menurut Towidjojo (2013:93), mikrotik mempunyai fitur queue yang dapat mengalokasikan bandwidth setiap komputer client-nya. Queue yang dipakai untuk skripsi ini adalah queue simple yaitu merupakan fitur mikrotik untuk bandwidth manajemen, diterapkan pada jaringan kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download pada setiap client-nya
Ada dua tipe queue yang sering dipakai dalam mikrotik, yaitu queue simple dan queue tree. Dua tipe queue ini memiliki keunggulan masing masing.
2.2.5.1
Jenis-Jenis Management Bandwidth
Queue Simple Menurut Towidjojo (2013:93), Queue Simple adalah fitur mikrotik untuk mengatur bandwidth management, diterapkan pada jaringan kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download setiap client. Queue simple juga merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user
Queue Tree Menurut Towidjojo (2013:93), Queue Tree adalah fitur mikrotik untuk mengatur bandwidth management, namun dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan kelompok dan queue tree harus menggunakan fitur mangle pada firewall jika akan menggunakan queue tree. Untuk pengelompokan dalam bandwidth management harus mengaktifkan fitur mangle pada firewall jika ingin menggunakan Queue Tree
2.2.5.2
Metode Pembagian Bandwidth Share
Konsep Limitasi bertingkat, dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps. Jika hanya ada 1 client yang melakukan akses, maka client
34
tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps. Jika terdapat beberapa client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Kondisi 1 Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. Perhitungan : pertama router akan memenuhi Limit-at client yaitu 128kbps.
Bandwitdth
yang
tersedia
masih
sisa
512kbps-
128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke client 1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit.
Kondisi 2 Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth. Perhitungan : pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps. Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan akan dibagi rata ke kedua client. Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps
Kondisi 3 Kondisi 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth. Perhitungan: pertama router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
35
2.2.6
Fitur - Fitur Mikrotik Software router mikrotik memiliki seluruh fasilitas routing yang
dibutuhkan, mampu mengendalikan jaringan yang kompleks. Fitur komputer router mikrotik ini mencakup load balancing untuk membagi beban akses jaringan, fasilitas tunneling untuk membuat akses aman VPN (Virtual Private Network), bandwidth management untuk mengatur berbagai protokol dan port, serta memiliki kemampuan untuk dikombinasikan dengan jaringan nirkabel. Mikrotik juga menyediakan fasilitas firewall untuk melindungi akses dari berbagai ancaman yang tersebar di internet karena cara kerja firewall dapat memblokir paket data yang datang dari sumber atau tujuan yang tidak diinginkan yang masuk ke PC (Personal Computer). Mikrotik juga memiliki keunggulan dari segi harga yaitu harga mikrotik jauh lebih murah di bandingkan router milik CISCO dan juga mikrotik memiliki fitur yang lengkap sebagai network router. Untuk mereka yang memiliki dana terbatas tapi menginginkan akses jaringan di dalam dan luar yang aman, mudah digunakan, murah, dan tangguh, menggunakan mikrotik adalah pilihan yang menarik. 1. Load Balance Menurut Towidjojo (2013:9) load balance dalam jaringan adalah teknik untuk membagi beban ke dalam beberapa jalur sehingga tidak ada jalur yang mendapatkan beban yang lebih besar dari jalur yang lain. Dengan membagi beban ke dalam beberapa jalur tersebut maka akan tercapai keseimbangan. 2. Fail Over Fail over adalah kemampuan untuk memindahkan server secara otomatis apabila pada sistem jaringan yang sedang terpakai mengalami kegagalan yang abnormal dari server yang sedang aktif.
36
Untuk dapat mengakses mikrotik dapat dilakukan dengan : 1. Console atau command Mikrotik router board ataupun komputer dapat diakses langsung via console atau command prompt. 2. Web Mikrotik bisa juga diakses via web dengan port 80 di browser. 3. Winbox Mikrotik bisa juga diakses menggunakkan tool winbox. Winbox dapat mendeteksi mikrotik yang sudah ter-install dalam satu jaringan yaitu dengan mendeteksi Media Access Control Address (MAC) dari ethernet yang terpasang di mikrotik. Dibawah ini adalah fitur-fitur mikrotik yang dipergunakan untuk membuat skripsi ini yaitu:
1. Dynamic Host Configuration Protocol Menurut Towidjojo (2013:83), Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah fitur mikrotik yang membuat client dapat diberi konfigurasi IP address, subnetmask dan default gateway secara dinamik. Setelah client mendapatkan informasi dari DHCP server maka secara otomatis client tersebut diset alamat IP dan subnetmask.
2. NAT Menurut Towidjojo (2013:44-45), Network Address Translation (NAT) adalah fitur mikrotik yang dapat memungkinkan client untuk mempunyai alamat yang tidak terdaftar atau IP private address, dan melakukan masquerade untuk menyembunyikan IP private address agar bisa mengakses internet.
37
3. Firewall Menurut Towidjojo (2013:43-44), Firewall adalah fitur mikrotik yang berfungsi untuk melakukan filter terhadap koneksi paket data yang masuk maupun keluar. Dan fitur ini mampu melakukan filter berdasarkan alamat IP, range port, jenis protokol.