BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian mengenai jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan (model OSI dan model TCP/IP), alamat IP (IP Address), media transmisi, serta perangkat-perangkat keras yang dipakai pada jaringan. 2.1.1 Jaringan Komputer (Computer Network) Jaringan adalah suatu kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih jumlah komputer, yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui suatu media (Tanenbaum, 2003:10). Media yang bisa dipakai untuk menghubungkan
komputer
adalah
sebagai
berikut:
kabel
tembaga,
gelombang radio, infrared, fiber optic, satelit. Kecepatan transfer dari suatu jaringan disebut dengan bandwidth, dimana satuan yang dipakai dalam mengukur bandwidth adalah bit per-detik (bps) ataupun byte per-detik (Bps). 2.1.2 Klasifikasi Jaringan A. Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Tipe Transmisi Jaringan dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tipe transmisinya yaitu: 1. Broadcast network Broadcast network yaitu suatu komunikasi yang terjadi dalam sebuah jaringan, dimana paket data dikirimkan dari sebuah sumber ke seluruh komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Namun paket data hanya akan di proses oleh komputer tujuan. Sedangkan paket yang di terima bukan oleh komputer tujuan akan diabaikan (Tanenbaum, 2003:20).
5
6
2. Point to point Pada tipe transmisi point to point komunikasi pertukaran data terjadi antar dua komputer saja, sehingga untuk mencapai alamat tujuan sebuah paket data mungkin harus melalui beberapa host perantara terlebih dahulu. Karena itu, pada tipe jaringan ini pemilihan rute yang diambil sangat menentukan baik dan tidaknya koneksi (Tanenbaum, 2003:20). B. Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Skala - LAN (Local Area Network) LAN adalah jaringan komputer yang dibatasi oleh suatu area geografis yang kecil dan umumnya dipakai pada lingkungan seperti rumah, pabrik, gedung perkantoran atau gedung sekolah yang ruang lingkup yang hanya beberapa kilometer saja. (Stallings, 2007:24) Ciri-ciri yang dimiliki oleh LAN adalah: 1. Ruang lingkup yang kecil 2. Kecepatan transfer tinggi 3. Dikontrol secara private oleh admin lokal 4. Menghubungkan alat-alat komputer yang berada dalam jaringan - MAN (Metropolitan Area Network) MAN merupakan jaringan yang terdiri dari dua atau lebih LAN dalam satu area geografis cukup besar seperti perkotaan. Contoh dari MAN ini adalah bank dengan beberapa cabang dalam satu kota, dan TV cable dalam satu kota. (Tanenbaum, 2003:22) - WAN (Wide Area Network) WAN
merupakan
jaringan
yang
ruang
lingkupnya
terpisahkan oleh batas-batas geografis dan biasanya menggunakan penghubung melalui kabel fiber optic bawah laut maupun satelit. (Stallings, 2007:22)
7
Ciri-ciri yang dimiliki oleh WAN adalah: 1. Wilayah operasi yang sangat luas 2. Kecepatan transfer yang tidak terlalu cepat 3. Memerlukan pelayanan dari network provider 2.1.3 Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah peta atau struktur jaringan yang terdiri dari kumpulan switch dan hub, yang mampu menghasilkan komunikasi interkoneksi di antara tiap node dari jaringan tersebut. Topologi jaringan dapat dibedakan menjadi dua yaitu topologi fisikal dan topologi logical. (Stallings, 2007:451) A. Topologi Fisikal Topologi yang mendefinisikan bagaimana posisi node diletakan pada suatu jaringan. terdapat beberapa macam topologi fisikal yaitu: 1. Topologi Bus 2. Topologi Tree 3. Topologi Ring 4. Topologi Mesh 5. Topologi Star B. Topologi Logikal Topologi logikal adalah suatu gambaran bagaimana cara media dapat di akses oleh host untuk melakukan pengiriman data. Terdapat dua jenis topologi logikal yaitu: 1. Broadcast Pada topologi ini semua host yang terhubung dalam jaringan dapat mengirimkan data kepada seluruh node yang terhubung dalam jaringan tersebut, dimana prinsip yang digunakan adalah prinsip FCFS (first come first serve).
8
2. Token passing Topologi ini mengontrol akses jaringan dengan cara mengirimkan token kepada semua host satu-persatu. Suatu host dapat mengirimkan data hanya jika sudah menerima sebuah token, namun bila ternyata tidak ada data yang dikirim maka secara otomatis token tersebut akan diteruskan ke host berikutnya. Penggunaan topologi ini dapat ditemukan pada FDDI (fiber distributed data interface) 2.1.4 Protokol Jaringan Protokol jaringan adalah aturan yang menagatur komunikasi data dalam jaringan. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi atau himpunan-himpunan yang memungkinkan komputer satu dapat berhubungan dengan komputer lain. Terdapat 2 protokol jaringan yang umum di gunakan yaitu OSI model dan TCPI/IP model (Tanenbaum, 2003:37). •
OSI MODEL OSI model merupakan suatu refrensi yang digunakan dalam protokol komunikasi jaringan. OSI terdiri dari 7 buah lapisan yang terpisah namun saling terhubung satu dengan yang lainnya. Setiap lapisan mempunyai fungsi dan tugas tersendiri dalam jaringan (Tanenbaum, 2003:37). Berikut ini adalah 7 lapisan pada OSI model: -
Layer 1: Physical layer Physical
layer
memiliki
tanggung
jawab
atas
pendefinisian media transmisi, sinkronisasi bit, pada layer ini juga terjadi interaksi antara NIC (Network Interface Card) dengan media perantara transmisi seperti kabel atau wi-fi.
9
-
Layer 2: Data link Data Link berfungsi untuk mengatur bit-bit data yang telah diterima untuk dikelompokan menjadi suatu format yang disebut frame. Pada layer ini juga terdapat error correction, flow control dan pengalamatan perangkat keras (MAC address).
-
Layer 3: Network Network
Layer
memiliki
tanggung
jawab
untuk
mendefinisikan alamat IP, serta melakukan routing dan membuat header untuk paket data yang akan dikirim. Layer ini juga bertugas untuk memilih jalur terbaik (Path Determination). -
Layer 4: Transport Transport layer berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket serta mengurutkannya agar dapat disusun kembali setelah data diterima. Layer ini juga bertugas untuk memberikan tanda atau sinyal bila paket telah diterima dengan sukses dan mentransmisikan ulang bila ada paket yang hilang di tengah jalan.
-
Layer 5: Session Session Layer bertugas untuk mengatur sesi yang meliputi pembukaan sesi, pemeliharaan sesi dan penutupan sesi. Session layer juga berfungsi untuk memberikan service kepada presentation layer.
-
Layer 6: Presentation Presentation Layer memiliki tugas untuk memastikan format data yang akan dikirim dapat dibaca. Layer ini juga melakukan enkripsi, dekripsi, translasi dan kompresi data untuk mengamankan data.
10
-
Layer 7: Application Application Layer merupakan layer yang berfungsi sebagai perantara antara software dan resources network yang dipakai untuk mengatur bagaimana software dapat berinteraksi dan mengakses jaringan. Pada layer ini terbagi menjadi 2 aplikasi yaitu client-server dan non client-server. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP.
•
TCP/IP TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) mengacu pada sekumpulan set protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan. Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana. Oleh karena itu pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP (Tanenbaum, 2003:39). Berikut ini adalah 4 lapsisan pada TCP/IP : -
Network Access Layer Berfungsi mengatur penyaluran data pada media fisik yang digunakan. Lapisan ini memberikan layanan dan koreksi terhadap kesalahan data yang ditransmisikan.
-
Internet Layer Berfungsi mendefinisikan bagaimana hubungan antara dua pihak dapat terjadi pada suatu jaringan. Pada jaringan Internet, lapisan ini bertugas untuk memastikan agar semua paket data yang dikirimkan dapat sampai di tujuannya masing-masing. Tugas yang ada pada lapisan ini adalah addressing, yaitu untuk melengkapi data dengan alamat Internet tujuan. Alamat ini yang biasa disebut dengan
11
IP address. Kemudian routing, yaitu menentukan kemana data akan dikirim agar mencapai tujuan. Proses routing ini akan ditentukan oleh jaringan karena pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirim. Router yang berada pada jaringan TCP/IP lah yang akan menentukan kemana paket data akan di kirim. -
Transport Layer Berfungsi mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host. Lapisan ini menjamin agar data yang dikirim sampai ditujuan serta informasi yang diterima oleh penerima adalah sama dengan informasi yang dikirim oleh pengirim. Lapisan ini memiliki beberapa fungsi antara lain Flow Control, yaitu pengaturan pengiriman paket data yang telah dipecah agar tidak melebihi kemampuan penerima dalam proses menerima data. Kemudian Error Detection, yang berfungsi untuk memeriksa data apakah terdapat kesalahan dalam paket data yang diterima. Jika terdapat kesalahan maka pengirim akan mengirim ulang paket data yang salah tadi.
-
Application Layer Lapisan ini berfungsi untuk mendefinisikan aplikasi apa saja yang dijalankan pada jaringan. Lapisan ini berisi protokolprotokol yang dipakai dalam jaringan, seperti: SMTP, FTP, HTTP dan lain-lain.
12
Gambar 2.1 Layer OSI Model (Kiri) dan TCP/IP (Kanan) (http://www.thebryantadvantage.com/images/OSI%20TCP%20Model%2 0Comparison.jpg, 9 Oktober 2013) 2.1.5 Alamat IP Alamat IP atau yang sering disebut dengan IP address merupakan alamat yang dikenal oleh jaringan secara software, alamat ini digunakan untuk berkomunikasi antar jaringan yang berbeda. Alamat IP ini sendiri mempunyai 32-bit informasi, dan masing-masing dari bit ini terbagi atas 4 bagian yang dikenal sebagai byte. Dimana tiap byte terdiri atas 8-bit (Tanenbaum, 2003:332). Cara penulisan IP dapat dibagi menjadi 3 metode, yaitu: 1. Dotted-decimal, contoh: 202.148.8.10 2. Biner, contoh: 10000111.01000111.00011101.00011000 3. Heksadesimal, contoh: AB.24.3A.4F
13
A. Pembagian Kelas Alamat IP Pembagian kelas alamat IP bertujuan untuk memberikan identifikasi yang unik dari setiap jaringan. Setiap host pada jaringan yang sama mempunyai alamat network yang sama atau yang biasa disebut netID / network address. Sedangkan masing-masing host dalam jaringan mempunyai alamat host yang berbeda-beda satu dengan yang lain nya, biasa nya di sebut hostID / host address (Tanenbaum, 2003:333). Pembagian kelas alamat IP terdiri atas 5 kelas, yaitu: 1. Kelas A: dalam jaringan ini, byte pertama digunakan sebagai alamat network dan tiga byte berikutnya untuk alamat host. Pada kelas ini bit pertama dari byte harus selalu bernilai 0 atau off sehingga kelas ini dapat menampung sebanyak 27-2 (126) jaringan dengan 224-2 (16777214)
host addres. Range IP kelas A adalah 0.0.0.0 –
127.255.255.255
2. Kelas B: pada jaringan kelas B, dua byte pertama menunjukan alamat network dan dua byte terakhir menunjukan alamat host. Pada kelas ini bit pertama dari byte harus bernilai 1 atau on, namun bit kedua harus dalam kondisi off. Sehingga kelas ini dapat menampung sebanyak 214-2 (16382) jaringan dengan 216-2 (65534) host address. Range IP kelas B adalah 128.0.0.0 – 191.255.255.255
3. Kelas C: dalam jaringan kelas C, tiga byte pertama digunakan untuk menunjukan alamat network dan satu byte berikutnya untuk alamat host. Pada kelas ini bit pertama dan kedua dari byte harus bernilai 1 atau on, lalu bit ketiga harus selalu off atau 0. Sehingga kelas ini dapat menampung sebanyak 221-2 (2097150) jaringan dengan 28-2 (254) host address. Range IP kelas C adalah 192.0.0.0 – 223.255.255.255
4. Kelas D: IP pada kelas ini digunakan untuk multicast address. Biasanya multicast address ini digunakan oleh software yang
14
memerlukan real time data communication seperti layanan video conference.
Range
IP
pada
kelas
ini adalah
224.0.0.0 –
239.255.255.255
5. Kelas E: IP pada kelas ini tidak diperuntukan pada penggunaan normal, melainkan merupakan cadangan yang digunakan untuk keperluan eksperimental. Range IP pada kelas ini adalah 240.0.0.0 – 255.255.255.255 Berikut ini adalah tabel pembagian kelas IP:
Gambar 2.2 Pembagian Kelas IP (http://astranugraha.files.wordpress.com/2009/11/m.png, 9 Oktober 2013)
2.1.6 Media Transmisi Media transmisi merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan data dari suatu tempat ke tempat lain. Media-media yang dapat
15
dipakai untuk membangun jaringan komputer dapat berupa cahaya, gelombang listrik atau eletromagnetik. Pada dasarnya media ini di bagi menjadi dua macam yaitu kabel dan nirkabel (wire and wireless). Pada masing-masing media tersebut juga dapat beberapa macam teknologi tersendiri. (Stallings, 2007:103) A. Media Transmisi Berbasis Kabel 1. Kabel twisted pair Pada kabel ini terdapat empat pasang core atau inti, yang tiap pasangnya dipilin satu dengan yang lain, kabel ini merupakan media yang paling sering digunakan karena harganya yang murah. Jarak maksimum yang dapat di tempuh oleh kabel ini hanya 100m. Kabel ini terbagi atas 2 jenis yaitu:
a. Shielded Twisted Pair (STP) Pada kabel ini setiap core dibungkus lagi oleh pelindung, lalu setelah setiap corenya dilapisi kemudian seluruh kabel dilapisi lagi dengan lapisan terluar. Fungsi dari pelapisan ini adalah untuk mengurai noise yang dapat berasal dari dalam kabel tersebut maupun dari luar. Biasanya pelindung yang digunakan adalah aluminium foil. Harga kabel ini lebih mahal dikarenakan pelindung yang dipakai.
b. Unshielded Twisted Pair (UTP) Kabel ini hanya dilindungi satu buah pelindung berupa insulator berupa karet untuk mengurangi interferensi atau noise dari luar. Kabel UTP lebih mundah dipasang dan juga mempunyai diameter yang tidak terlalu tebal. Kekurangan kabel ini adalah dapat terkena noise dari alat elektronik lainnya. Kabel UTP ini sendiri mempunyai beberapa jenis tipe lagi yang di kategorikan berdasarkan kemampuan penyaluran datanya yaitu UTP Cat-1, Cat-2, Cat-3, Cat-4, Cat-5.
16
2. Kabel Optik (Optical Fiber) Kabel ini mempunyai diameter yang sangat kecil dan mampu mengtransmisikan sinyal cahaya ataupun data. Biasanya kabel ini terbuat dari serat kaca ataupun plastik. Kabel ini mempunyai kelebihan yaitu dapat mengirimkan jumlah data yang besar, berukuran lebih kecil dan ringan, mempunyai isolasi elektromagnetik yang sangat baik, dan jarak tempuh yang besar, tidak menggunakan penghantar (aman dari percikan api). Namun kabel ini mempunyai kelemahan yaitu harga yang cukup mahal dibandingkan UTP dan STP. B. Media Transmisi Nirkabel Media
transmisi
nirkabel
memanfaatkan
gelombang
elektromagnetik untuk memancarkan sinyal melalui medium udara. Sehingga perangkat apapun yang mempunyai kemampuan untuk menerima sinyal yang dipancarkan dapat terhubung (Stallings, 2007:117). Berikut ini adalah teknologi nirkabel yang umum dipakai: • Wi-Fi Wi-Fi merupakan sebutan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel (Wireless Local Area Networks- WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Tipe-tipe Wi-Fi yang umum digunakan adalah Wi-Fi dengan standar 802.11 a, b, g, n.
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Wi-Fi (http://compnetworking.about.com/cs/wireless80211/a/aa80211standar d.htm, 8 November 2013)
17
Spesifikasi
Kecepatan (Up To)
Frekuensi Band
Kompatibilitas
802.11a
54 Mbps
~ 5 GHz
a
802.11b
11 Mbps
~ 2.4 GHz
b
802.11g
54 Mbps
~ 2.4 GHz
b,g
802.11n
600 Mbps
~ 2.4 / 5 GHz
b,g,n
Kelebihan Wi-Fi: •
Memungkinkan LAN untuk digunakan tanpa kabel, biasanya mengurangi biaya penyebaran jaringan dan ekspansi. Ruang di mana kabel tidak dapat dijalankan, seperti area outdoor dan bangunan bersejarah, dapat menggunakan LAN Wireless
•
Harga Wi-Fi yang relative murah, membuat Wi-Fi merupakan pilihan yang sangat ekonomis mengenai jaringan
•
Produk Wi-Fi tersedia di pasar secara luas
Kelemahan Wi-Fi: •
Penyaluran gelombang dan keterbatasan operasional yang tidak konsisten di seluruh dunia
•
Konsumsi daya yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan beberapa standar lainnya, membuat masa pakai baterai berkurang dan panas
•
Jaringan Wi-Fi memiliki rentang yang terbatas
2.1.7 Perangkat Jaringan Komputer
1. Network Interface Card (NIC)
18
NIC yang biasa disebut dengan Network Card atau Network Adapter adalah sebuah kartu yang merupakan penghubung antara komputer dengan jaringan komputer, serta mengontrol aliran data antara komputer
dengan
sistem
kabel
artikel.com/2012/04/perangkat-jaringan-komputer.html,
(http://www.it9
Oktober
2013). NIC yang banyak beredar saat ini terdiri dari 2 jenis, yaitu NIC yang bersifat fisik dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik antara lain Token Ring, NIC Ethernal, dan yang lainnya, sementara NIC yang bersifat logis antara lain loopback adapter dan dial-up adapter (Wahana Komputer, 2012:9).
Gambar 2.3 Network Interface Card (Sumber: http://images.esellerpro.com/2131/I/510/3/DCP_3429.JPG, tanggal akses 8 November 2013)
2. Switch Switch adalah sebuah perangkat yang berfungsi memindahkan frame-frame dari satu bagian jaringan ke bagian jaringan lainnya (Tittel,
19
2004:120) . Apabila dibandingkan dengan hub, switch dapat mengurangi traffic network yang biasa terjadi jika mentransimikan paket ke semua host, hal itu dapat terjadi karena switch mempunyai kemampuan untuk meneruskan paket secara langsung ke host yang dituju (Enterprise, 2008:6). Secara teknis switch bekerja di datalink layer pada model OSI . Switch beroperasi dengan mode full-duplex yang berarti switch dapat menerima dan mengirim data secara bersamaaan (Enterprise, 2008:7).
Gambar 2.4 Switch 24 Port (Sumber: http://uk.tp-link.com/resources/images/products/Large/TLSG2424-01.jpg, tanggal akses 8 November 2013)
3. Router Router
adalah
sebuah
perangkat
jaringan
yang
menghubungkan antara suatu jaringan dengan yang lain, selain itu router juga melakukan penyaringan lalu lintas data dengan memilih jalur routing yang terbaik. Router mengirimkan paket data berdasarkan alamat
20
IP address yang telah tersimpan dalam routing tabelnya (Stallings, 2007:566). Router bekerja pada network layer pada model OSI.
Gambar 2.5 Router
4. Access Point Access Point adalah perangkat jaringan yang penting dalam jaringan nirkabel. Access Point berfungsi untuk mengkonversi sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi kembali
21
menjadi
sinyal
frekuensi
radio.
(http://prakom.lipi.go.id/index.php/aplikasi/145sejarahdanperkembangan-wireless-lan, 9 Oktober 2013). Access Point biasanya dilengkapi dengan antena dan port RJ45. Access point paling umum dipakai dalam teknologi wireless jaringan karena lebih mudah instalasi nya (Yani, 2009:26).
Gambar 2.6 Access Point (Sumber: http://www.tp-link.com.au/resources/images/products/large/TLWA701ND-1.0-01.jpg, tanggal akses 8 November 2013)
2.2 Teori Khusus Pada bagian ini akan dijelaskan secara lebih khusus mengenai jaringan berbasis router Mikrotik, dan definisi dari metode automatic failover. 2.2.1 Sejarah Mikrotik
22
Pada mulanya pembentukkan MikrotikOs [dengan trade name Mikrotik®] yang berlokasi di Riga (ibukota negara Latvia) dengan 80 orang karyawan ini, diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia, saat di
Latvia ia berjumpa dengan Arnis, seorang sarjana fisika dan
mekanik. Pada tahun 1995, John Trully dan Arnis Riekstin mulai merintis Mikrotik, kemudian pada tahun 1996, mereka muslai melakukan visi mereka yaitu me-routing dunia
dengan
dikombinasikan
teknologi
dengan
sistem Linux dan MS-DOS yang Wireless-LAN
(WLAN)
Aeronet
berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Tahun 2002 Mikrotik memutuskan untuk
membuat
perangkat
kerasnya
sendiri,
dan
menghasilkan
RouterBOARD . Prinsip dasar Mikrotik bukan untuk membuat Wireless ISP, melainkan untuk membuat program router yang handal
dan dapat di
jalankan di seluruh dunia. Seiring dengan berjalannya waktu, Mikrotik saat ini telah mendukung sistem ISP dengan wireless untuk jalur data Internet di banyak negara, antara lain Iraq, Kosovo, Sri Lanka, Ghana dan banyak negara lainnya.Mikrotik juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk pengembangan routerOS software.
Pada Akhirnya
Mikrotik dikenal dengan sistem operasi berbasis Linux yang diperuntukkan sebagai networkrouter. Mikrotik didesain untuk membantu atau memberikan kemudahan bagi para penggunanya.Untuk administrasinya, Mikrotik dapat di akses melalui Windows Application (Winbox). (http://Mikrotik.co.id/index_lihat.php?id=1, 9 Oktober 2013)
2.2.2 Jenis-jenis Mikrotik
Mikrotik terbagi pada 2 jenis yaitu Mikrotik hardware dan Mikrotik software. Mikrotik hardware adalah semua alat-alat yang dibuat oleh Mikrotik untuk perangkat jaringan seperti router, switch, access point,
23
dan antenna. Mikrotik jenis ini biasa disebut dengan Build in Hardware Mikrotik. Sedangkan Mikrotik software adalah perangkat lunak yang dibuat oleh Mikrotik untuk pengelolaan jaringan yang dikenal sekarang yaitu Mikrotik router OS. Mikrotik router OS adalah sebuah sistem operasi berbasis Linux yang dapat membuat komputer sebagai network router yang didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Mikrotik router OS dapat dijadikan sebagai gateway network yang handal, mencakup berbagai fitur lengkap untuk network dan wireless, serta tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi untuk penggunaan standar. Konfigurasi dapat dilakukan melalui Windows Application (WinBox) ataupun dengan menggunakan command line interface melalui console. Mikrotik RouterOS berupa sebuah file image yang merupakan versi trial yang dapat diunduh di website resmi Mikrotik. Untuk menggunakan full version, diharuskan untuk membeli license key. Router Mikrotik dan Mikrotik router OS hadir dalam beberapa level. Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai dari level 1, hingga level 6. Secara singkat, level 1 untuk free trial untuk orang yang ingin mencoba, level 3 digunakan untuk router ber interface ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface, level 5 untuk wireless access point, dan level 6 tidak mempunyai limitasi apapun. Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user) dan level 6 (unlimited user). Untuk detail perbedaan masing-masing level dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Level-level Mikrotik (Sumber: http://www.Mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=7, 8 November 2013)
24
1 (DEMO)
3 (ISP)
4 (WISP)
5 (WISPAP)
6 (Controller)
-
-
Yes
Yes
yes
-
-
-
Yes
yes
-
-
Yes
Yes
yes
EoIP tunnels
1
Unlimited
Unlimited
unlimited
unlimited
PPPoe tunnels
1
200
200
500
unlimited
PPTP tunnels
1
200
200
unlimited
unlimited
L2TP tunnels
1
200
200
unlimited
unlimited
1
Unlimited
Unlimited
unlimited
unlimited
1
Unlimited
Unlimited
unlimited
unlimited
1
1
200
500
unlimited
RADIUS client
-
Yes
Yes
Yes
yes
Queues
1
Unlimited
Unlimited
unlimited
unlimited
Web proxy
-
Yes
Yes
Yes
yes
-
Yes
Yes
Yes
yes
Yes
Yes
Yes
yes
Level Number Wireless Client and Bridge Wireless AP Synchronous Interfaces
VLAN interfaces NAT rules HotSpot active users
RIP, OSPF, BGP protocols
configuration erased on Upgrade
upgrade
2.2.3 Fitur-fitur Mikrotik
25
Mikrotik mempuyai fitur-fitur yang cukup sebagai router. Dibawah ini adalah fitur-fitur yang sering digunakan yaitu: 1. Address list Merupakan salah satu fitur dalam router Mikrotik yang digunakan untuk mengelompokkan IP Address berdasarkan nama.
2. Bridge Router Mikrotik juga bias difungsikan seperti bridge. Dengan fiturnnya yang bias digunakan untuk bridge spinning tree dan multiple bridge interface, serta bridging firewalling.
3. Bonding Fitur dalam router Mikrotik yang digunakan dengan mengkombinasikan beberapa Ethernet dalam satu pipa pada koneksi yang sangat cepat.
4. VLAN Merupakan Virtual LAN dimana Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk digunakan dalam jaringan Ethernet dan wireless. Dapat juga digunakan untuk multiple VLAN, dan VLAN bridging.
5. Dynamic Host Configuration Protocol Dengan menggunakan fitur Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) client dapat diberi alamat IP, netmask dan default gateway secara dinamik. Pada saat client mendapatkan semua informasi maka secara otomatis client tersebut diset alamat IP dan netmask sesuai yang diberikan DHCP server.
6. NAT Dengan fitur Network Address Translation (NAT) dapat memungkinkan client yang mempunyai alamat yang tidak terdaftar atau private address, untuk bisa mengakses Internet. 7. Firewall
26
Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu mem-filter berdasarkan MAC, alamat IP, range port, protokol IP, pemilihan protokol.
8. Monitoring Laporan traffic IP, catatan log, statistic graph yang dapat diakses melalui HTTP.
9. Tools Fitur tools berguna untuk memonitor pemakaian jaringan, karena besar kecilnya pemakaian juga akan mempengaruhi konektifitas lambat atau cepatnya Internet.
10. WinBox Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi router Mikrotik.
(http://tutorial.netkromsolution.com/?p=899, 8 Oktober 2013)
2.2.4 Kelebihan dalam Penggunaan Mikrotik A. Kelebihan 1. Fitur Banyaknya fitur yang ditawarkan oleh Mikrotik ini membuat pengguna merasa lebih mudah untuk melakukan pengaturan.
2. Load Balance Adanya kemaampuan load balance memungkinkan Mikrotik unttuk menggabungkan 2 line ataupun lebih dalam satu router yang akan mempercepat koneksi Internet.
3. Dibangun dengan Core Linux
27
Dikarenakan dibangun dengan Core Linux yang Open Source, Mikrotik mempunyai harga yang relative lebih murah dibandingan dengan router merek lainnya.
4. Friendly user Dari seri pengoperasiannya, Mikrotik tergolong friendly user karena mempunyai berbagai fiitur dan winbox yang memudahkan admin untuk melakukan setting. (http://tutorial.netkromsolution.com/?p=899, 8 Oktober 2013) 2.2.5 Winbox Winbox
merupakan
utility
kecil
yang
digunakan
untuk
konfigurasi RouterOS. Winbox berjalan di Windows, akan tetapi bisa juga dijalankan di Linux dan Mac OS dengan menggunakan program bantu Wine. (http://www.trainingmikrotik.co.id/artikel/winbox-22.html, 8 Oktober 2013) Secara default, terdapat beberapa fitur yang dapat di temukan pada Winbox, antara lain: •
Connect Button, tombol Connect merupakan akses untuk log on ke router dengan menggunakan IP yang sudah ditentukan sebelumnya. Modifikasi MAC address, nama pengguna dan password.
•
Save Button, berfungi sebagai perintah penyimpanan semua sesi ke dalam list, sehingga nantinya dapat dijalankan dengan mudah hanya dengan klik dua kali ke salah satu daftar.
•
Remove, untuk menghapus item yang sudah disimpan atau dipilih dari list.
•
Tools, terdapat beberapa pengaturan yang dapat dilakukan pada menu Tools antara lain; menghapus cache, import alamat dari file, eksport file dan menghapus seluruh item yang ada pada daftar.
•
Secure Mode, secure mode merupakan jenis hubungan dengan tingkat keamanan yang relatif lebih ketat karena sistem akan menyediakan protokol yang bersifat privacy antar router.
Fungsi Umum Winbox :
28
•
Interface pengaturan router Mikrotik secara remote
•
Memberikan akses kepada admin untuk mengatur bandwidth jaringan
•
Memblokir situs tertentu
•
Membatasi kecepatan jaringan
•
Mengetahui dan mengatur alamat IP dan akses ke situs tertentu
•
Mengatur proxy
(http://gadgetan.com/inilah-yang-dimaksud-program-winbox-danfungsinya/41635, 8 Oktober 2013) 2.2.6 Automatic Failover Menurut jurnal yang ditulis oleh Zamzami (2013 : 3) definisi failover dalam istilah jaringan komputer adalah kemapuan sebuah sistem untuk dapat berpindah secara manual atau otomatis jika salah satu sistem mengalami kegagalan sehingga menjadi backup untuk sistem yang mengalami kegagalan. Contoh
failover ditunjukkan pada Gambar 2.7
berikut.
Gambar 2.7 Konsep Automatic Failover
Untuk
mempermudah dan
memperjelas maksud automatic
failover dapat melihat contoh gambar 2.7. Pada gambar tersebut dapat dilihat sebuah local area network menggunakan lebih dari satu jalur jaringan ISP. Jaringan lokal dengan ip 192.168.0.1/24 menggunakan gateway 1,
29
sedangkan ip 192.168.1.1/24 menggunakan gateway 2. Jika gateway 1 mengalami disconnect (putus) maka gateway backup akan menggantikan gateway 1. Jika gateway 1 sudah kembali normal maka jalur koneksi yang digunakan kembali menjadi gateway 1. Dan begitu juga dengan gateway 2 apabila mengalami disconnect (putus). Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tujuan dari failover adalah digunakan untuk menggantikan atau sistem backup koneksi ISP yang terputus dengan koneksi ISP yang lainnya.