kandungan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Tajuk Penelitian Penelitian ini berjudul Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Kesan Pemaparan Sinar X kepada anak dalam kandungan. Pengetahuan bermaksud pemahaman tentang suatu dan sikap pula adalah cara berpikir (Oxford Dictionary, 2009). Ibu Hamil adalah wanita yang berada dalam masa membawa janin berkembang di dalam rahim (Oxford Consized Medical Dictionary,2007). Pemaparan di sini bermaksud meletakkan sesuatu di tempat atau situasi di mana mereka tidak terlindungi terhadap kerugian atau bahaya (Oxford Dictionary, 2009). Sinar X atau sinar rontgen adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik (Koran Tempo, 2008). Anak dalam kandungan adalah janin atau embrio mamalia yang berkembang di dalam rahim (Dorland pocket Medical Dictionary, 2004).
2.2. Pengertian Sinar X Sinar X adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan range panjang gelombang berkisar dari 10 sampai 0,01 nanometer, dengan frekuensi 30 PHz sampai 30 EHz.
Universitas Sumatera Utara
Sinar X dihasilkan apabila elektron bergerak pada kelajuan yang tinggi dan secara tiba-tiba berlaku perubahan dari segi kelajuan. Semua ini berlaku di dalam sebuah tiub sinar X. Di dalam sebuah tiub sinar X terdapat katod (-) yang merupakan sebuah filamen yang dipanaskan oleh tenaga elektrik. Pemanasan yang berlaku menyebabkan elektron dihasilkan dari filemen. Ini semua berlaku untuk persediaan elektron bagi di pecutkan untuk mendapatkan sinar X. Sinar X yang dihasilkan dengan tenaga (20 - 40) keV mempunyai panjang gelombang (7 – 10) cm dan sinar ini dikatakan sinar X lembut. Sinar X yang dihasilkan dengan (40 - 125) keV mempunyai gelombang (10 - 8) cm. Sinar ini kerap digunakan untuk pemeriksaan sinar X diagnostik, manakala panjang gelombang yang lebih pendek lagi yang dihasilkan dengan tenaga (200 - 1000) keV digunakan dalam rawatan radioterapi yang lebih dalam .Sinar ini biasanya berukuran kurang dari (10 - 8) cm (Koran Tempo, 2008).
2.3. Aplikasi Sinar X Tes sinar X (radiograf) adalah cara yang cepat dan tidak menyakitkan bagi dokter untuk mendiagnosa dan memantau kondisi kesehatan. Sinar X adalah suatu bentuk radiasi. Tidak seperti radiasi sinar (normal cahaya), yang diserap atau dipantulkan oleh kulit, radiasi sinar X lewat sebagai garis lurus melalui tubuh. Mesin sinar X bekerja dengan memproyeksikan sinar X melalui bagian dari tubuh anda. Sinar X detektor sensitif, mirip dengan film kamera akan menangkap apa yang keluar dari sisi lain sebagai gambar hitam dan putih dan disebut radiograf iaitu gambar sinar X. Struktur dalam tubuh yang padat, seperti tulang akan menyerap sinar X. Ini melemahkan sinar X, sehingga tulang melemparkan 'bayangan'. Sekiranya sinar X melewati udara di paru-paru, sinar X tidak akan menghasilkan bayangan dan bagian gambar akan menjadi hitam.Ini adalah karena bagian tubuh berbeda kepadatan dan ia dapat memblok sinar X dengan jumlah yang berbeda maka
Universitas Sumatera Utara
gambar yang muncul akan terlihat sebagai warna abu-abu atau dari hitam menjadi putih. Foto yang diambil oleh mesin sinar X sekarang biasanya disimpan secara digital dan ditampilkan di layar komputer. Gambar yang dihasilkan juga dapat dicetak atau disalin ke compact disc. Di rumah sakit yang lebih kecil atau operasi gigi, anda masih bisa menemukan sinar X diproses pada film, yang dipandang oleh cahaya bersinar dari belakang.
Sinar X dapat
digunakan untuk melihat tulang, sendi dan jaringan lunak, misalnya, untuk mencari patah tulang setelah jatuh atau cedera. Sebuah foto sinar X dada menunjukkan ukuran dan bentuk jantung dan bagus untuk spotting tanda-tanda infeksi di paru-paru. Pada foto sinar X abdomen akan muncul garis besar usus, dan dapat mengambil batu ginjal pada saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih (Bupa's health information team, 2009). 2.4. Pengukuran Dosis Sinar X Menurut American College of Radiology, harus terlebih dahulu difahami bahawa tidak ada hasil prosedur diagnostik tunggal dalam dosis radiasi yang mengancam kesejahteraan anak dalam kandungan. Risiko janin dianggap dapat diabaikan sekiranya sebesar lima rad atau kurang bila dibandingkan dengan risiko lainnya kehamilan, dan risiko malformasi secara signifikan meningkat sekiranya di atas tingkat kontrol pada dosis di atas 15. Wanita harus dinasihati bahwa pemaparan sinar X dari prosedur diagnostik tunggal tidak mengakibatkan efek berbahaya janin Secara khusus,.pemaparan kurang dari 5 rad belum terkait dengan peningkatan anomali janin atau keguguran (American College of Obstetrician and Gynecologists, 1995) Radiasi pengion (sinar X) yang terdiri dari foton energi tinggi yang mampu merusak DNA . Satu dosis foton pasien diukur dalam warna abu-abu (Gy) dan rem, atau di lebih tua dan lebih umumnya diakui unit, rad tersebut (Applied X – Ray, Clark, 1955). Kisaran dosis yang diberikan oleh radiografi umum adalah yang diuraikan di bawah.
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah beberapa contoh dari dosis radiasi di rad untuk prosedur yang khas. Jumlah tersebut mungkin lebih besar daripada lain, tetapi ini diperkirakan pemaparan ke rahim itu sendiri: a) Upper Gastrointestinal(GI) sampai 1 1 / 2 rad b) Lower GI (barium enema): sampai dengan 12 rad c) Pyelogram Intravena (IVP): sampai 5 1 / 2 rad d) Histerosalpingogram (HSG): sampai 9 rad e) Dental X-Rays: biasanya kurang dari 1 / 1, 000 dari rad f) Chest X-Ray: kurang dari 1 / 100 rad g) Mammogram: lebih kecil dari 1 / 100 rad h) X-sinar tangan, kaki, punggung, bahu, dll: kurang dari 1 / 20 rad (National Hall of Radiation Protection, 1977) Seperti yang anda lihat sinar X untuk memeriksa ginjal (IVP) dan usus (barium enema) adalah yang tertinggi di sini (American College of Obstetrician and Gynecologists, 1995).
2.5. Bahaya sinar X pada Janin 2.5.1. Fisiologi Perkembangan Janin Bagi mengetahui waktu bayi cenderung mengalami perubahan atau kecacatatan, harus dahulu difahami perkembangan normal bayi. Pada umur kehamilan empat minggu, panjang fetus adalah (7, 5 – 10) mm. Pada masa ini terjadi rudimental mata, telinga, dan hidung. Apabila mencapai umur kehamilan 8 minggu, panjang fetus menjadi 2,5 cm dan pada masa ini terbentuk hidung, kuping, jari jemari, dan kepala menekur ke dada. Pada usia gestasi 12 minggu, panjang fetus adalah sembilan cm dan daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai kandungan
terbentuk, alat
luar terbentuk namun belum berdiferensiasi. Pada usia 16 minggu,
panjang fetus adalah (16 – 18) cm. Genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit adalah tipis dan bewarna merah. Pada minggu ke- 20, panjang fetus adalah 25
Universitas Sumatera Utara
cm. Pada masa ini kulit fetus menjadi lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala, dan rambut halus yang dipanggil lanugo tumbuh di kulit. Pada 24 minggu, panjang fetus adalah 30 -32 cm dan kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit Keriput dan kepalanya adalah besar. Sekiranya bayi lahir pada masa ini, bayi dapat bernafas tetapi hanya dapat bertahan hidup untuk beberapa jam saja setelah lahir. Pada 28 minggu, panjang fetus adalah 35 cm dan kulit adalah warna merah ditutupi verniks kaseosa. Apabila bayi lahir pada masa ini bayi dapat bernafas, menangis pelan dan lemah serta bayi disebut imatur. Pada minggu ke 32, panjang fetus adalah (40 – 43) cm, kulit merah dan keriput dan bila lahir bayi kelihatan seperti orang tua kecil (little oldman). Pada 36 minggu, panjang fetus adalah 46 cm, muka berseri tidak keriput tetapi bayi disebut prematur.Pada 40 minggu, panjang fetus adalah (50 – 55) cm , bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa yang banyak, rambut kepala tumbuh baik dan organ-organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita, labia mayora berkembang dengan baik. Tulang – tulang kepala menulang. Pada 80% kasus telah terjadi center- osifikasi pada epifisis tibia proksimal. Kriteria janin cukup bulan boleh dikategorikan, yaitu cukup bulan, dalam kandungan yang lamanya 40 pekan, serta sehat dan sempurna, tumbuh dengan panjang (48 -50) cm dan berat badan 2750 – 3000 gram (Nelson’s Essential Pediatrics,2006). Bagi pernafasan pula, janin dalam kandungan sudah mengadakan gerakan – gerakan pernafasan, namun air ketuban tidak masuk ke dalam alveoli paru – parunya. Pusat pernafasan ini dipengaruhi oleh kadar O2 dan CO2 di dalam janin. Sirkulasi darah janin yaitu foramen ovale, duktur arteriosus Botalli, arteri umbilikales lateralis dan duktus venosus Arantii. Darah yang kaya dengan oksigen dan nutrisi yang berasal dari uri masuk ke tubuh janin melalui vena umbilikalis. Melalui duktus venosus Arantii sebaian besar darah tersebut mengalir ke vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung. Sebagian kecil darah tadi mengalir ke hati dan seterusnya ke vena kava inferior seperti tadi. Dalam atrium kanan, sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
darah ini akan mengalir secara fisiologis ke atrium kiri melalui foramen ovale.Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri yang selanjutnya dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama– sama dengan darah yang datang dari vena kava superior. Karena tekanan dari paruparu yang berkembang, maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini, yang semestinya mengalir ke paru – paru melalui arteri pulmunalis, akan mengalir melalui duktus Botalli ke aorta.Sebagian kecil darah menuju paru – paru kemudian melalui vena, pulmonalis ke atrium kiri. Dari aorta, darah akan mengalir ke seluruh tubuh membawa oksigen dan nutrisi pada sel–sel organ tubuh janin (Review of Medical Physiology, 2005) Saluran pencernaan janin telah siap terbentuk pada kehamilan 16 minggu. Janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang banyak yang diabsorpsi oleh mukosa saluran pencernaan. Mekonium yang ada dalam saluran pecernaan berwarna hijau tua karena penghancuran bilirubin. Hati telah berfungsi pada kehamilan 16 minggu, yaitu untuk hemopoesis dan metabolisme hidrat arang. Glikogen, vitamin A, dan vitamin D disimpan di hati. Saluran kemih (traktus urinarius), ginjal janin mulai terbentuk pada kehamilan 12 minggu, dimana dalam kandung kemih telah ada air kemih yang diekskresikan ke dalam air ketuban. Pada bayi baru lahir, kapasitas kandung kemih kira – kira 45 cc dan produksi air kemih rata – rata (0, 05 – 0, 10) cc per menit(Nelson’s Essential Pediatrics,2006).
2.5.2 Bahaya sinar X pada Janin Suatu sinar X dari tubuh ibu yang lebih rendah (perut, punggung bawah, panggul, dan ginjal) dapat langsung melalui janin. Jika sinar X tidak dapat ditunda hingga setelah kehamilan, teknik khusus digunakan untuk meminimalkan paparan radiasi pada janin. Sinar X dapat dipersempit supaya mengekspos hanya daerah kecil, dan dalam waktu
Universitas Sumatera Utara
bukaan fluoroskopi dapat diminimalisir juga. Jumlah yang diberikan dalam unit yang disebut milligray atau mgy. Namun, jumlah sebenarnya radiasi dapat bervariasi. Janin lebih susceptable daripada orang dewasa terhadap efek merusak dari sinar X bagian karena sel mereka membagi dengan cepat dan tumbuh menjadi sel-sel khusus dan jaringan. Jika sinar X menyebabkan perubahan dalam sel, ada kesempatan terjadinya sedikit peningkatan cacat lahir atau penyakit tertentu, seperti leukemia, di kemudian hari. Kerusakan pada sel-sel janin dapat menyebabkan keguguran, lahir cacat, atau gangguan mental, tergantung pada jumlah radiasi dan tahap kehamilan. Risiko lebih tinggi selama tiga bulan pertama kehamilan (trimester pertama) (Nelson’s Essential Pediatrics, 2005) Terdapat peningkatan risiko kanker anak kecil dari kerusakan DNA akibat paparan radiasi sewaktu kehamilan. Risiko diyakini sebanding dengan jumlah radiasi, yaitu semakin kecil jumlah radiasi, semakin kecil risiko kanker. Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan kanker anak kecil dari jumlah yang kecil radiasi. Namun, sebuah studi mengidentifikasi kemungkinan kanker anak dari perut sinar X (dalam rentang 10 mgy) di sekitar satu dalam 1.000 kelahiran. Sebagai perbandingan, kemungkinan kanker anak di masyarakat umum adalah sekitar dua sampai tiga 1.000 kelahiran (Health Canada,2010). Pancaran sinar-X dapat diperolehi daripada sejenis alat elektronik yang dinamakan tiub sinar X. Daripada kajian ahli sains didapati sinar-X mempunyai sifat-sifat tertentu yang dapat dibagi kepada sifat biasa dan sifat khas. Sifat biasa sinar X bergerak laju dan lurus, tidak boleh fokus oleh kanta atau cermin dipesong oleh medan magnet sekitar arah tertuju yang dilaluinya. Sifat khasnya adalah dapat menembusi jirim padat. Kesan pengion alur sinar X yang melintas melalui gas memindahkan tenaganya kepada molekul-molekul yang akan seterusnya akan berpecah kepada titik yang berkas negatif. Kesan biologi sinar X adalah dengan bertindak dengan tisu hidup yang berada dalam tubuh.
Universitas Sumatera Utara
Sinar-X dan sinar gamma adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang pendek dan memiliki kemampuan menembus semua organ tubuh, sehingga mempunyai potensi bahaya radiasi eksterna yang signifikan. Antara efekefek yang diberikan kepada janin adalah: a) Mutasi Istilah mutasi pertama kali digunakan oleh Hugo de vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotipe yang mendadak pada bunga Oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena adanya penyimpangan dari kromosomnya. Dia berpendapat bahawa mutasi pada sel somatik tidak membawa perubahan, sedangkan mutasi pada sel-sel generatif atau gamet kebanyakan letal dan membawa kematian sebelum atau segera sesudah lahir. Selanjutnya pada tahun 1927 dapat diketahui bahwa sinar X dapat menyebabkan gen mengalami ionisasi sehingga sifatnya menjadi labil. Akhirnya mutasi buatan dilaksanakan pula dengan pemotongan daun atau penyisipan DNA pada organismeorganisme yang kita inginkan. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebab mutasi disebut mutagen. Mutasi jarang terjadi secara alami dan jika terjadi biasanya merugikan bagi makhluk hidup mutannya. Gen-gen yang terkena radiasi, ikatannya akan putus dan susunan kimianya berubah maka akan terjadilah mutasi b) Malignansi Sel mampu melakukan proses perbaikan terhadap kerusakan DNA dalam beberapa jam, tetapi dapat tidak sempurna terutama terhadap kerusakan DNA yang dikenal sebagai double strand breaks (dsb) yaitu patahnya kedua strand DNA. Proses perbaikan dengan kesalahan dapat menghasilkan mutasi gen dan abnormalitas kromosom yang merupakan karakteristik pembentukan malignansi. Kerusakan dsb dianggap sebagai penyebab kerusakan genotoksik dan dengan tidak adanya proses perbaikan yang efisien dapat menyebabkan timbulnya kerusakan jangka panjang, bahkan pada dosis yang paling rendah.
Universitas Sumatera Utara
Kerusakan DNA inti sel dianggap sebagai kejadian utama yang diinisiasi radiasi yang menyebabkan kerusakan sel yang mengakibatkan terjadinya kanker dan penyakit herediter. Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa sel-sel yang tidak secara langsung terpajan radiasi pengion, akan mengalami kerusakan karena berada di sekitar sel yang terpajan radiasi. Fenomena yang dikenal sebagai bystander effects ini dijumpai terutama pada pajanan radiasi dosis rendah. Oleh karena itu, dalam memperkirakan risiko efek stokastik, kedua jenis sel, yaitu sel yang menjadi target radiasi dan sel yang tidak menjadi target tetapi berada di sekitar sel target, harus dipertimbangkan. Dengan demikian kemungkinan risiko kesehatan yang mungkin timbul akan lebih besar dari yang diperkirakan. Selain itu telah dibuktikan pula bahwa sebuah partikel alfa yang melintasi sebuah inti sel akan mempunyai probabilitas tinggi dalam menimbulkan mutasi. Ini berarti bahwa efek yang mungkin timbul akibat dari pajanan radiasi dosis rendah tidak dapat diabaikan. Paparan sebagai sedikit satu atau dua rad juga telah berhubungan dengan sedikit peningkatan dalam keganasan masa kanak-kanak, terutama leukemia. Sebagai contoh, tingkat latar belakang leukemia pada anak adalah sekitar 3,6 per 10,000 (Koran Tempo, 2008). c) Teratogenesis (malformasi janin) Ada hasil eksperimen yang mengkonfirmasi bahawa terdapatnya faktor radiasi yang dapat
mengakibatkan
malformasi
struktural
(Occupational
Hazards
and
Reproduction, 1985). Malformasi janin paling sering disebabkan oleh radiasi dosis tinggi adalah sistem saraf pusat (SSP) perubahan, terutama mikrosefali dan retardasi mental. Suatu graf linear dosis-asosiasi terkait antara keterbelakangan mental yang berat dan radiasi juga ditemukan, dengan peringatan penting bahwa sebagian besar kasus diikuti eksposur selama minggu (10 - 17) dari gestasi. Tren ini mencapai 40 persen pada 100 rad. Namun demikian, sampai lebih banyak data yang tersedia melukiskan janin risiko potensial, adalah bijaksana untuk menunda radiografi yang
Universitas Sumatera Utara
tidak mendesak pada periode sensitif (10 - 17) minggu kehamilan (delapan sampai 15 minggu setelah pembuahan) (Nelson’s Essential Pediatrics, 2005).
2.5.3 Hasil – Hasil Eksperimen yang dilakukan di Negara lain tentang Kesan Buruk pemaparan sinar X – Ray 2.5.3.1 Data pertama: Hubungan antata eksposur X – Ray dengan risiko rhabdomiosarkoma Hubungan antara eksposur X-ray diagnostik antenatal dan risiko rhabdomiosarkoma pada anak-anak dinilai dalam studi kasus-kontrol nasional rhabdomiosarkoma 319 kasus dan 319 kontrol yang cocok. Data dikumpulkan melalui wawancara telefon orang tua subjek. Risiko terbesar untuk eksposur sinar X selama trimester pertama dan juga meningkat untuk trimester ketiga sedangkan trimester kedua eksposur tidak berhubungan dengan peningkatan risiko. Peningkatan nonsignifikan risiko ditemukan untuk sinar X dari perut, panggul, dada, atau punggung. Asosiasi itu kuat antara rhabdomiosarkoma embrional dan eksposur trimester pertama (Pubmed, 2009).
2.5.3.2. Data kedua : Hubungan antara paparan sinar x dengan risiko kanker Hubungan antara paparan sinar X di dalam rahim dan kanker anak kap dipelajari dalam studi kasus-kontrol, bersarang dalam kohort nasional Swedia kelahiran kembar. Sembilan puluh lima kasus kanker anak sebelum usia 16 tahun telah diidentifikasi. Dua kontrol dari Daftar Kembar dipasangkan untuk setiap kasus menurut jenis kelamin dan tahun kelahiran. Tidak ada pengganggu jelas oleh umur ibu, penggunaan narkoba, komplikasi obstetri, keguguran sebelumnya, kelas sosial atau panjang kehamilan. Risiko relatif diamati kanker berikut pralahir sinar-X konsisten dengan studi sebelumnya, menunjukkan bahwa janin yang sedang berkembang mungkin lebih sensitif terhadap efek karsinogenik radiasi pengion daripada adalah anak-anak pasca-iradiasi natally (Excellence in Oncology, 1990).
Universitas Sumatera Utara
2.6. Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut menjadi panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga, perilaku dalam bentuk pengetahuan yakni dengan mengetahui situasi atau rangsangan dari luar. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Apabila perilaku didasari pengetahuan, kesadatran dan sikap positif maka perilaku tersebuat akan bersifat langgeng (long tasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yakni: 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. 2. Memahami (Compression) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real). 4. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
5. Sintesis (Synthesis) Sintesis
menunjukkan
kepada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan
atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu suatu kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara dan kuisioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden yang dipilih (Notoatmodjo, 2003).
2.7. Sikap 2.7.1. Definisi Sikap Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2003).
2.7.2. Fungsi Sikap a) Fungsi penyesuaian Suatu sikap dapat dipertahankan karena mempunyai nilai menolong yang berguna; memungkinkan individu untuk mengurangi hukuman dan menambah ganjaran bila berhadapan dengan orang-orang di sekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan teori proses belajar.
Universitas Sumatera Utara
b) Fungsi pembelaan ego Fungsi ini berhubungan dengan teori Sigmund Freud, yang menjelaskan bahawa sikap itu “membela” individu terhadap informasi yang tidak menyenangkan atau yang mengancam, kalau tidak ia harus menghadapinya. c) Fungsi ekspresi nilai Beberapa sikap dipegang seseorang karena mewujudkan nilai-nilai pokok dan konsep dirinya. Kita semua mengganggap diri kita sebagai orang yang seperti ini atau itu (apakah sesungguhnya demikian atau tidak adalah soal lain) dengan mempunyai sikap tertentu anggapan itu ditunjang. d) Fungsi pengetahuan Kita harus dapat memahami dan mengatur dunia sekitar kita. Suatu sikap yang dapat membantu fungsi ini memungkinkan individu untuk mengatur dan membentuk beberapa aspek pengalamannya.
2.7.3. Faktor–Faktor Sikap Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku yang tertentu. Walaupun demikian sikap mempunyai segi-segi perbedaan dengan pendorong-pendorong lain yang ada dalam diri manusia itu. Sikap adalah:
Universitas Sumatera Utara
a) Sikap bukan dibawa orang sejak ia dilahirkan. b) Sikap itu dapat berubah-ubah. c) Sikap itu tidak berdiri sendiri. d) Objek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu. e) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
2.7.4. Tingkatan Sikap Tingkatan Sikap menurut Notoatmodjo: a) Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). b) Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. c) Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. d) Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi..
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASONAL
3.1. Kerangka Konsep
Universitas Sumatera Utara