BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses sosial di mana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.
Oleh sebab itu, komunikasi
bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another). Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah: •
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
•
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. 11
12 •
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
•
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
•
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
•
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
2.1.2 Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak. Terdapat berbagai macam pendapat tentang komunikasi massa. Ada yang menilai dari segmen khalakanya, dari segi medianya dan ada pula dari sifat pesannya. Komunkasi massa dapat di defenisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di
13
mana pesannya di kirim dari sumber melembaga kepada khalayak yang sifatnya missal melalui alat-alat bersifat mekanisme seperti radio, televisi, surat kabar, dan film. Media massa merupakan salah satu komponen atau saran yang memungkinkan berlangsungnya proses yang dimaksud. Menurut Wright (1975) terdapat tiga hal yang mencirikan suatu komunikasi dapat disebut sebagai komunikasi massa, yaitu dengan melihat pada: 1. Keadaan atau sifat khalayak (the nature of audience) 2. Pengalaman komunikasi (communication experience), dan 3. Keadaan komunikator Selain itu, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama diterima secara serentak dan sesaat. Komunikasi massa menggunakan mendia massa sebagai media untuk menyalurka informasi. Media massa yang dimaksud di sini adalah media cetak, media elektronik, dan cyber media. Media cetak adalah terdiri dari koran atau surat kabar, tabloid, dan majalah. Media elektronik yang terdiri dari radio dan televisi, sedangkan cyber media yang dimaksud adalah internet. Maka komunikasi massa yang dimaksud emiliki pengertian penyampaian pesan, gagasan atau informasi yang ditujukan kepada orang banyak melalui media massa (communicating with media). Komunikasi massa merupakan bagian dari hidup manusia itu sendiri. Setiap saat manusia dipengaruhi oleh komunikasi massa. Baik media cetak, media elektronik, atau cyber media sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan pada umumnya. Masingmasing media tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Karakterisitk yang jelas
14
perbedaannya di antara ketiganya adalah bentuk atau tampilan yang disajikan oleh masing-masing media. Komunikasi massa menurut Hafied Cangara (2000: 37), dalam bukunya Pengantar ilmu Komunikasi, mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Sifat pesannya yang terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan maupun segi kebutuhan. 2. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Sumber juga meruakan suatu lembaga atau intitusi yang terdiri dari banyak orang. Misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi dan sebagainya. 3. Komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya. Lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Tapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat khususnya media massa. Elektronik seperti radio dan televisi maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar. 4. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak, dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan. 5. Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya..
15
Ada beberapa karakteristik Komunikasi Massa sebagai berikut: (Ardianto & Erdinaya 2005: 7-12) 1. Komunikasi massa berlangsung satu arah. Komunikator pada komunikasi massa menyampaikan pesan secara satu arah, umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) biasanya berlangsung secara tertunda. 2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga. Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni institusi atau organisasi. Komunikator dalam komunikasi massa disebut komunikator kolektif karena hasil yang dihasilkan merupakan hasil kerjasama sebagai kerabat kerja. 3. Pesan pada Komunkasi Massa bersifat umum. Pesan yang disebarluaskan pada komunikasi massa ditujukan untuk umum dan mengenai kepentingan umum. 4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan. Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan (stimultanaeity) pada pihak khalayak yang menonton televisi, khalayak secara serentak dan sesaat menerima pesan yang diberikan oleh media massa tersebut. 5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Khalayak ini dalam keberadaannya
16
terpencar-pencar, tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi dan masing-masing berbeda dalam berbagai hal yakni jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan dan sebagainya. 6. Stimulasi alat Indera terbatas. Ciri komunikasi massa yang dapat di tanggap salah satu kelemahannya, adalah sitmulasi alat indera yang terbatas. Pada komunikasi antarpersonal yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. Pada karakteristik ini kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan mungkin merasa. Pada komunikasi massa simulasi alat indra bergantung pada jenis media massa seperti surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Lalu pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanay mendengar, sedangkan pada pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. 7. Umpan balik tertunda. Pada umumnya umpan balik tertunda efektifitas seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik berfungsi sebagai respons dan mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi antarpersonal.
17
2.1.3. Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan kepada khalayak (penerima) dengan mengginakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, televisi, radio, dan film. Media massa yaitu sarana atau saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesat kepada masyarakat luas. Media massa memberi informasi dan membantu masyarakat luas untuk mengetahui secara jelas tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya dalam ingatan masyarakat. Media massa berguna sebagai pengawas bagi masyarakat untuk mengajukan perbandingan dari apa yang kita lihat dan kita dengar, tentang dunia lain di lura lingkungan masyarakat hidup. Media massa sejak awal sebenarnya melakukan tugas kemudian membagikan informasai yang di inginkan masyarakat pada umumnya. Secara umum saluran komunikasi dibedakan atas saluran media massa (Mass Media Channels) dan saluran antarpribadi (Interpersonal Channels). Saluran media massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan sebagainya yang memungkinka suatu sumber terjadi dari seseorang/beberapa orang untuk menjangkau khalayak yang banyak. Manfaat Media Massa adalah: 1. Menjangkau satau khalayak yang luas dan cepat 2. Menciptakan pengetahuan dan penyebaran informasi 3. Mengarahkan perubahan pada sikap yang di anut (Zulkarimein Nasution 2004:2.10)
18
2.1.4 Televisi Perkembangan televisi sebagai media massa elektronik pada awalnya dimulai dengan hadirnya kamera yang dikemukakan oleh Vladimir Zworykin pada tahun 1923.(Liliweri, 1997:13) Televisi merupakan media dalam komunikasi massa atau biasa disebut media massa elektronik pandang–dengar (audio visual). Televisi gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat informatif, hiburan dan pendidikan atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikan. Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi akan lebih mudah dimengerti karena lebih jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual (Kuswadi, 1996:8). Hiburan yang diinginkan masyarakat dapat terpenuhi dengan adanya media massa sebagai alat penyampaian pesan yang semakin beragam dan berkembang dengan kehadiran televisi di setiap rumah. Televisi pada pokoknya mempunyai fungsi sebagai berikut: fungsi penerangan, fungsi pendidikan, dan fungsi hiburan. Menurut fungsi ini segala sesuatu yang disiarkannya kepada masyarakat tergantung pada sistem negara dan pemerintah negara yang bersangkutan (Effendy 1984:39). 1. Fungsi Penerangan (the information fungtion) Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan berbagai informasi, hal ini disebabkan oleh dua faktor yang terdapat didalamnya yaitu “Immediacy and Realism”. Immediacy yaitu mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang
19
disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemrsa dan saat peristiwa berlangsung seolah-olah mereka berada di tempat peristiwa itu terjadi. Realism yaitu mengandung makna kenyataan , ini berarti stasiun tv menyiarkan informasi secara audiovisual sesuai denga kenyataan. 2. Fungsi Pendidikan (the education function) Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya banyak secara simultan. Sesuai dengan pendidikan yakni meningkatkan pengatahuan dan penalaran masyarakat , televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara implisit mengandung pendidikan seperti film, kuis dan sebagainya yang disebut Education Television (ETV). 3. Fungsi Hiburan (the entertainment function) Fungsi hiburan yang melekat pada televisi sangat dominan. Sebagian besar sari alokasi waktu massa siaran disi acara-acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapan dinikmati sekalipun khalayak yang tidak mengerti bahasa asing.
Media massa televisi juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sendiri. Adapun kelebihan TV adalah karena siarannya bersifat audio visual, yang lebih menarik karena layar kacanya dengan ”gambar hidup” yang menarik khalayak penontonnya dan kekurangan TV adalah dalam penyiaran acara-acara budaya massal yang menimbulkan
20
dampak negatif bagi khalayak tertentu, di samping itu isi pesannya tidak dapat di simpan dibanding surat kabar. (Henny & Rumondor, 2004: 2.29)
2.1.5. Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai program yang jumlahnya sangat banyak dan dan jenisnya sangat beragam. Seperti yang telah kita ketahui bahwa naskah televisi ada beberapa macam bentuknya, tetapi mengingat bahwa nsakah sarana pembawa pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penonton, maka penulisan harus disesuaikan dengan format acara yang telah ditetapkan, sebab format dipandang sebagai suatu penyampaian pesan, sehingga antara naskah dan format tidak dapat dipisahkan. Televisi merupakan suatau media massa yang banyak kelebihan dari segi audiovisual. Untuk itu diperlukan program acara yang menarik dalam penyajiannya. Dalam dunia televisi program acara tersebut terdiri dari: (Morissan, 2008: 208219) 1. Program Informasi Segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). (1) Berita keras sebuah berita yang sajiannya berisi segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiara kerena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak dan disebut dengan straight news. Contoh
21
infotaiment yang merupakan salah satu bentuk program berita dan fungsinya lebih besar sebagai hiburan bagi audiens. Berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: straight news, features, dan infotainment. (2) Berita lunak adalah sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan (misalnya: news magazine, current affair, talk show dan lain-lain). 2. Program Hiburan Segala bentuk siaran yang dibentuk untuk menghibur audiens dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan yang termasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game). Berikut yang termasuk dalam kategori hiburan tersebut. (a) Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sintron dan film. (b) Sinetron disebut juga dengan opera sabun (soap opera atay daytime serial) merupakan drama yang mnyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan, masing-masing tokong memilki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulkan. (c) Film adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film. (d) Program permainan (game show) adalah berbagai program yang member
22
hadiah uang dalm jumlah besar selalu menarik minat audien yang menjadi pemenang kepada audien.
2.1.6. Program Features Features adalah suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkapkan lewat berbagai pandangan yang saling melengkapi, negurai, menyoroti secara kritis, dan disajikan dengan berbagai format. Dalam satu features, satu pokok bahasan boleh disajikan dengan merangkai beberapa format program sekaligus. Misalnya, wawancara (interview), show, vox-pop, puisi, musik, nyanyian, sandiwara pendek, atau fragmen. Features merupakan gabungan antara unsur dokumenter, opini, dan ekspresi. Karya puisi, musik dan nyanyian merupakan ungkapan ekspresi dari pokok bahasan yang disajikan, namun kurang bernilai faktual. Unsur ekspresi biasanya lebih dipakai untuk menciptakan suasana. Salah satu contoh program features adalah acara kuliner (Wibowo, 2007: 186-187).
2.1.7. Program “Hao Ce” “Hao Ce” dalam bahasa mandarin memilikia arti “enak; lezat”. “Hao Ce” merupakan program informasi kuliner baik itu makanan, minuman, dan juga jajanan yang ada disekitar Kampus Binus University. Program ini dipandu oleh seorang host yang bergaya oriental seperti pakaian dan gaya bicara dari host tersebut.
23
2.2. Teori Khusus 2.2.1. Kerangka Berpikir
STRATEGI PRODUKSI KOMUNIKASI ORGANISASI
ANALISIS SWOT
PRODUKSI PROGRAM HAO CE
PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
2.2.2. Teori Komunikasi Organisasi Adapun definisi dari komunikasi organisasi dibagi menjadi dua yaitu definisi fungsional
dan
defini
interpretif.
“Secara
fungsional,
komunikasi
organisasi
didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unitunit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan” (Pace & Faules, 2006: 31).
24
Kemudian di sisi lain, “Secara interpretif, komunikasi organisasi didefinisikan sebagai proses penciptaan makna atas interaktsi yang merupakan organisasi. Proses interaksi tersebut tidak mencerminkan organisasi; ia adalah organsisasi. Komunikasi organisasi adalah “perilaku pengorganisasian” yang terjadi dan bagaimana mereka terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Lebih jelasnya, komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah” (Pace & Faules, 2006: 33). Dari pemaparan definisi di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah bentuk interaksi yang terjadi di antara anggota organisasi, di mana di dalam proses komunikasi tersebut terjadi pemaknaan sebagai hasil dari interaksi. Arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikan dan komunikasi horizontal. Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyaii perbedaan dan fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George Roadman dalam buku “Understanding Human Communication”, mencoba menguraikan masing-masing kedua fungsi arus komunikasi dalam organisasi tersebut. Fajar (2008:122-123) Pertama adalah down ward communication. Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (jobs instruction) b. Penjelasan dari pimppinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
25
c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedure and practices) d. Pemberian motivasi kepada karyawan agar bekerja lebih baik. Sedangkan Upward communication terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a. penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan. b. Penyampaian informasi tentang persoalnan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapaat diselesaikan oleh bawahan. c. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya. Arus komunikasi berikutnya adalah Horizontal Communication. Tindak komunikasi ini berlangsung di antara karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi komunikasi horizontal ini adalah: a. Memperbaiki kordinasi tugas b. Upaya pemecahan masalah c. Saling berbagi komunikasi d. Upaya memecahkan konflik e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama
2.2.3. Tahapan Produksi Menurut Fred Wibowo, tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang lazim disebut standart operation procedure (SOP): pra-produksi, produksi, pasca produksi. a. Pra-Produksi
26
Tahap ini meliputi 3 bagian, sebagai berikut: 1. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika produser menemukan ide atau gagsan, membuat riset dan menuliskan naskah meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. 2. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. 3. Persiapan Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. b. Produksi Pada tahap ini mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script). c. Pasca-Produksi Tahap ini memiliki tiga langkah utama yaitu editing offline, editing online, dan mixing. 1. Editing offline (digital / non linear) adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing. Tahapan pertama yaitu capturing, yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi file, yang ketika diperlukan dapat dipanggil untuk disusun berdasarkan urutan yang diinginkan. 2. Editing online (digital / non linear) sebenarnya tinggal penyempurnaan
27
hasil editing offline dalam komputer, sekaligus mixing dengan music ilustrasi atau efek gambar dan suara.
2.2.4. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah mengkaji sebuah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap organisasi, dalam hal ini adalah stasiun televisi (Iriantara, 2005: 50). Kekuatan dan kelemahan itu berada pada lingkungan internal, sedangkan peluang dan ancaman berasal dari lingkungan eksternal. Hasil dari analisis SWOT ini bisa memetakan posisi organisasi di antara organisasi serupa atau dalam lingkungan organisasi secara keseluruhan. Analisis SWOT dilakukan untuk melihat apa dan bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana peluang dan ancaman yang berasal dari luar. Setelah memetakan posisi organisasi berdasarkan rancangan analisis SWOT itu, bisa dimulai dengan membuat rancangan. Dalam membuat rancangan program, terlebih dahulu tetapkanlah tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang baik adalah tujuan yang bisa dicapai, realistis dan terukur. Bila tujuan telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah menetapkan siapa khalayak program tersebut. Langkah berikutnya menyusun strategi yang dipergunakan untuk menjangkau khalayak sasaran, guna mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam program. Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT adalah: (Suharyadi et al, 2007:115) a. Melihat kekuatan (Strengths) sesuatu yang dimiliki pada stasiun televisi
28
dalam hal ini program acara tersebut. b. Melihat kelemahan (Weaknesses) segala sesuatu yang dimiliki agar stasiun beserta tim produksi tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu. c. Melihat peluang (Opportunities) adanya kesempatan yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. d. Melihat ancaman (Threats) terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, melihat siklus hidup yang pendek dan tidak teratur. Terlebih pesaingpesaing kita memiliki kemampuan yang lebih dari kita.