Bab 2 Landasan teori 2.1 Definisi Semantik. Semantik berasal dari bahasa Yunani semantikos yang artinya adalah cabang linguistik yang mempelajari tentang makna yang terkandung pada suatu bahasa,kode atau jenis representasi lain. Dengan kata lain semantik adalah pembelajaran tentang makna.
Semantik
didalam
bahasa
Indonesia
berasal
dari
bahasa
Inggris
“semantics”,yang istilah tersebut digunakan para pakar untuk menyebut bagian ilmu bahasa yang mempelajari makna. Selanjutnya menurut Saeed ( 2003 :3), “semantics is the study of meaning communicated of through language “,yang berarti semantik adalah ilmu yang mempelajari makna yang dikomunikasikan melalui bahasa. Jadi teori semantik adalah teori yang mempelajari ilmu tentang makna yang dikomunikasikan melalui bahasa. Semantik dinyatakan dengan tegas sebagai ilmu murni , pada tahun sekitar tahun 1990 keatas ditandai dengan munculnya essai de semantique dari Breal yang kemudian disusul oleh karya Stern (1931). Seorang ahli semantik modern yang bernama Heijima ( 1991 : 1 -3 ) menyatakan bahwa semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna dari kata ,frase dan kalimat. Menurut yang bersangkutan jika melihat sebuah makna dari kata atau frase atau kalimat dengan sudut pandang secara objektif atau secara fisik banyak hal yang memiliki pengertian yang berbeda dan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Dalam melihat sebuah makna dalam kondisi seperti itu, lebih baik menggunakan sudut pandang secara subyektif . Hal tersebut disebabkan karena kata atau
kalimat merupakan sesuatu yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dari masing-masing individu manusia akan lahir makna-makna yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Semantik merupakan bagian dari linguistik yang membahas tentang makna kata,frase dan klausa dalam suatu kalimat. Peranan semantik sangat penting dalam kehidupan berkomunikasi, karena bahasa yang digunakan dalam komunikasi tiada lain hanya untuk menyampaikan suatu makna. Selanjutnya jenis makna menurut buku berjudul DasarDasar Linguistik Bahasa Jepang, oleh Dedi Sutadi ( 2003 : 106 -109 ) menyebutkan diantaranya : makna lesikal dan makna gramatikal. Dalam pembahasan yang dimaksud makna lesikal dalam bahasa Jepang disebut dengan jishouteki –imi atau goiteki – imi. Makna lesikal adalah makna kata yang sesungguhnya sesuai dengan referensinya, makna yang sesuai dengan observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita, atau dapat juga dikatakan makna asli suatu kata. Sedangkan makna gramatikal dalam bahasa Jepang disebut bunpouteki – imi yaitu makna yang muncul akibat proses gramatikalnya. Dalam bahasa jepang joshi , < partikel > dan jodoushi < kopula > tidak memiliki leksikal, tetapi memiliki makna gramatikal. Hal tersebut disebabkan karena baru jelas maknanya jika digunakan dalam kalimat. 2.2 Pengertian Jodoushi(助動詞) (助動詞)
Jodoushi (助動詞)jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah kata kerja bantu, yang secara linguistik disebut verba bantu. Dalam beberapa bahasa seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris verba bantu digunakan sebagai pembantu verba dan pemakaiannya selalu beriringan dengan kelas kata verba. Tetapi berbeda dengan halnya
jodoushi. Kelas kata bahasa jepang ini dalam penggunaannya juga dapat mengikuti kelas kata adjektiva dan nomina. Tanaka (1990:147) menjelaskan secara rinci pengertian jodoushi :
「何は」「何が」 と主語によって示された事柄は、文末で 「どうする」 「どんなだ」 「何だ」と術語によって 表されます。その術語文は 主に動 詞、名詞、形容詞から 成り立ち、それでも表現が 不十分なときは 文末に 助動詞を付けて表します。助動詞は 主に文末で 話し手の判断を表します。 (nani wa) (nani ga) to shugoniyotte shimesareta kotogarawa, bunmatsu de (dou suru) (donna da) (nani da) to futsugo ni yotte arawasaremasu. Sono jutsugobun wa omo ni doushi, meishi, keiyoushi kara naritachi, soredemo hyougen ga fujuubun na toki wa bunmatsu ni jodoushi wo tsukete arawashimasu. Jodoushi wa omo ni bunmatsu de hanashite no handan wo arawashimasu. Terjemahan : ‘Sesuatu yang melakukan’,’ sesuatu yang menjadi sasaran’, adalah kata yang bertindak sebagai subjek, sedangkan ‘apa yang dilakukan’, ‘bagaimana hal tersebut’ atau ‘sesuatu perihal adalah kata yang berlaku sebagai predikat. Pada predikat ini jika kata kerja, kata benda maupum kata sifat yang bertindak di dalamnya tidak cukup untuk mengekspresikan sesuatu keadaan maka dibutuhkan kata kerja bantu yang diletakkan di akhir kata untuk menunjukkan kata tersebut. Kata kerja bantu adalah kata kerja tunggal yang terletak di akhir kalimat yang menunjukkan anggapan si pembicara akan suatu hal.
らしい & よう) 2.3 Rashii dan you (らしい よう
Menurut Tanomura (2007 :1) rashii (らしい)dan you (よう)merupakan salah satu jodoushi (verba bantu). Dalam bahasa indonesia rashii(らしい) dan you (よ う)dapat diartikan sebagai seperti. Walaupun seperti itu terdapat perbedaan antara rashii (らしい)dan you(よう) dari segi pembentukan kalimat serta pemakaian makna.
2.3.1
Rashii
(らしい らしい) らしい
Rashii ( ら し い ) merupakan salah satu jodoushi
(助動詞)
yang memiliki
beberapa fungsi yakni untuk penyampaian informasi serta untuk menduga atau berasumsi seperti menurut Tanomura (2007). Di dalam bahasa Indonesia rashii (らし い ) memiliki arti sepertinya atau kayaknya. Untuk lebih lengkapnya akan dibahas tentang macam-macam fungsi dari rashii serta pembentukan pola kalimat untuk rashii (らしい).
2.3.1.1 Rashii sebagai denbun Untuk rashii ( ら し い ) yang ini adalah rashii ( ら し い ) yang mendengar informasi dari orang lain, biasanya disebut dengan denbun. Seperti yang dikatakan oleh Tanomura (2007 :68)
推定の根拠となることがらが表現されない第二の場合は、他から聞いた情報と なっている場合である。一般に「らしい」の伝聞の用法呼ばれているものに相 当する。 Suitei no konkyo to naru koto gara ga hyougen sarenai dai ni no baai wa, hoka kara kiita johou to natte iru baai de aru. Ippan ni [rashii] no denbun no youhou yobareteiru mononi soutou suru. Terjemahan : Untuk rashii ini bukan ekspresi akan asumsi sesuatu, tapi merupakan sebuah informasi yang didengar dari luar. Biasanya rashii ini disebut denbun. Kemudian untuk mempertegas pernyataan Tanomura akan didukung oleh Murata (2008:276)
「らしい」は 「花子の話では、月子が入院したらしい」のような形で文を 現れ、月子が入院したと情報の確度は高いと評価しつつ、自身は 事実してい ない、 という述べ方を表現する。
このような述べ方は、情報源が 話し手自身ではなく、自身は月子の 近況 を 知らないことなどを 表す。また、「らしい」は「勤続年数から 考えて、 次は私は 転勤する番らしい」のように、一定のこと がらから 相応と評価 した根拠(勤続年数)を設定した文にも現れる。 (Rashii) wa (hanako no hanashi dewa, tsukiko ga nyuuin shita rashii) no youna katachi de bun o araware, tsukiko ga nyuuin shita to jouhou no kakudo wa taakai to hyouka shitsutsu, jishin wa jijiitsu shiteinai, to iu nobekata o hyougen suru. Kono you na nobekata wa, jouhougen ga hanashite jishin dewanaku, jishin wa tsukiko no kinkyou o shiranai koto nado o arawasu. Mata (rashii) wa (kinzokunensuu kara kangaete, tsugi wa watashi wa tenkin suruban rashii.) no you ni, ittei no koto garakara souo to hyouka shita konkyo (kinzokunensuu) o settei shita bun mo arawareru. Terjemahan : Bentuk rashi bila seperti kalimat “menurut Hanako,Tsukiko sepertinya masuk rumah sakit”, itu merupakan informasi yang menyampaikan tentang informasi Tsukiko masuk rumah sakit, Dimana dapat digambarkan bahwa diri sendiri tidak mengetahui fakta yang sebenarnya. Bila penyampaian seperti itu pembicara bukanlah diri sendiri karena tidak mengetahui keadaan atau informasi yang sebenarnya. Lalu bila seperti kalimat “dilihat dari jumlah servis yang ada sepertinya saya akan dipindahkan tempat kerjanya.” Hal tersebut menggambarkan sesuatu informasi yang telah diputuskan. Sebagai contoh 天気予報によると 明日は 晴れるらしい。 Tenki yohou ni yoru to ashita wa hareru rashii Terjemahan Menurut ramalan cuaca besok sepertinya cerah. Dari kalimat diatas dapat dilihat bahwa kalimat tersebut adalah sebuah informasi yang disampaikan dari sebuah acara ramalan cuaca. Bukan dari asumsi diri sendiri tapi merupakan sebuah informasi tentang cuaca yang terjadi di esok hari.
2.3.1.2 Rashii sebagai hikyou Rashii sebagai hikyou merupakan fungsi rashii yang kedua yaitu untuk membandingkan suatu subjek satu dengan subjek yang sama bukan subjek yang berbeda seperti yang dikatakan oleh Tanomura (2007 : 66)
「らしい」の使用が、現にそうであると推定されている場合に限られるという は、いわゆる接尾語の「らしい」「その物の 典型的な性質を 示している」 という 意味を 表すについても言えることである。したがって、「彼は男ら しい態度」とは言えるが、「彼女の男らしい態度」はあり得ない。「らしい」 を否定的にしても事情では同様で、「彼は男らしくない態度」はよいが、「彼 女の男らしくない態度」は不可能である。 [rashii] no shiyou ga, gen ni sou de aru to suitei sareteiru baai ni kagirareru ti iu wa, iwayuru setsubigo no rashii, sono mono no tenkeiteki na seishitsu wi shimeshiteiru] to iu imi o arawasu ni tsuitemo ieru koto de aru. Shitagatte, [kare wa otoko rashii taido] to wa ieru ga,[kanojo no otoko rashii taido] wa arienai. [rashii] wo hiteiteki ni shitemo jijou dewa dousama de, [kare wa otoko rashikunai taido] wa yoi ga, [kanojo no otoko rashikunai taido] wa fukanou de aru. Terjemahan : Penggunaan rashii yang satu ini amat terbatas. Penggunaan akhiran rashii, Dimana biasanya disampaikan dengan hal atau barang yang sama. Seperti contoh {laki laki itu seperti laki laki sungguhan, (sifat pria pada umumnya) bisa dikatakan ,tapi bila ( wanita seperti pria} tidak bisa menggunakan rashii. Begitu juga dengan kalimat negatif. Seperti contoh {pria itu tidak seperti pria[dilihat dari segi sifat pria]} rashii bisa digunakan namun bila {wanita seperti pria} rashii tidak bisa digunakan.
2.3.1.3 Pola pembentukan らしい らしい dapat digabung dengan nomina, adjektiva serta verba. Penggunaan rashii bila untuk verba harus dirubah dalam bentuk 普通形, sedangkan untuk nomina dan adjektiva bisa langsung digabung dengan kata らしい.
Verba + らしい
行くらしい 行かないらしい 行ったらしい 行かなかったらしい Adjektiva い+らしい 痛いらしい 痛くないらしい 痛かったらしい 痛くなかったらしい
Nomina + らしい
休みらしい 休みじゃないらしい 休みだったらしい 休みじゃなかったらしい Adjektiva な+らしい 元気らしい 元気じゃないらしい 元気だったらしい 元気じゃなかったらしい
Sumber : Ichikawa (2005:140)
2.3.2 You (よう よう) よう You merupakan salah satu jodoushi (助動詞)yang memiliki beberapa fungsi yakni untuk membandingkan sesuatu serta bisa untuk berasumsi seperti yang dikatakan oleh Tanomura (2007). Di dalam bahasa Indonesia you (よう) memiliki arti sepertinya. Untuk lebih lengkapnya akan dibahas tentang macam-macam fungsi dari よう serta pembentukan pola kalimat untuk you (よう).
2.3.2.1 You sebagai 比況 Untuk fungsi you pertama biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu dengan cara melihat sesuatu kemudian membayangkan hal tersebut dengan yang lain. Seperti yang dikatakan oleh Tanomura (2007:70)
(06)( 猫に 似いている犬を見て) 「この犬、猫のようだね」
い
この場合は、話し手、自分の知覚しているものが犬であることを知って て、その犬を猫に似いていると捉え、(猫のようだ)と述べている。
(07)(屋根に積もった雪が溶けて水滴が落ちているのが窓から見える) 「ずいぶん、雪が 溶けてるね」
「なんか、雨が降っているようだね」 この例えでも られている。
知覚している事態が、雨が降っていることと似いていると捉え
(08)食べた料理の味が 辛いとも言えない甘いとも言えないものだと感 じて) 「これ、食べてみて。どんな味する?」 「辛いような甘いような。。。」 この例えでは、食べた料理の味を正確に表す言葉が ないので、その味と類似 の味を 意味として持つ言葉で 述べていると考えられる。(06)(07) も(08)も知覚した事物を それとつ類似の事物の意味として 持つ言葉で 述べているという点で共通している。 06 (neko ni niite iru o mite) [kono inu, neko no youda ne] Kono baai wa, hanashi te wa, jibun no chikaku shite iru mono ga inu de aru koto o shitteite, sono inu o neko ni niiteiru to torae, [neko no you da] to nobete iru. 07 (Yane ni tsumotta yuki ga tokete suiteki ga ochite iru no ga mado kara mieru.) [zuibun, yuki ga toketeru ne] [nanka, ame ga futteiru you da ne] Kono tatoe demo, chikaku shite iru jitai ga, ame ga futteiru koto to niite iru to toraerarete iru. 08 (Tabeta ryouri no aji ga karai to mo ienai amai to mo ienai mono da to kanjite) [kore, tabetemite, donna aji suru?] [karai you na amai you na] Kono tatoe de wa, tabeta ryouri no aji o seikaku ni arawasu kotoba ga nai node, sono aji to ruiji no aji o imi toshite motsu kotoba de nobete iru to kangaerareru. 06,07 mo 08 mo, chikakushita jibutsu o, sore to ruiji no jibutsu o imi toshite motsu kotoba de nobete iru to iu ten de wa kyoutsuu shite iru. Terjemahan : 06.
“Ada kucing yang mirip anjing. Anjing ini seperti kucing.”
Apabila seperti ini, si pembicara menyampaikan asumsinya bahwa ia melihat anjing
yang kemudian membandingkan anjing tersebut dengan kucing. 07.
“Salju yang menumpuk diatas atap yang jatuh ke bawah meleleh menjadi air
terlihat dari jendela. Semua saljunya meleleh dan terlihat seperti hujan.” Dari contoh ini pun disampaikan bahwa lelehan salju disamakan dengan air hujan. 08.
“Saat makan, rasa dari makanan itu apakah pedas atau manis tidak terasa”
“(Coba makan ini apa rasanya?)” “(seperti pedas tapi juga seperti manis.)” Dari contoh terakhir karena rasa dari makanan tersebut secara akurat tidak disampaikan, maka dijelaskan bahwa kesamaan rasa makanan tersebut dijelaskan dengan membandingkan rasa makanan yang ada yakni manis dan pedas. Dari ketiga contoh tersebut, pointnya adalah asumsi, kemudian membandingkan dengan sesuatu hampir sama dengan yang diasumsikan pada awalnya. (外見)inshou(印象) (印象) 2.3.2.2 You sebagai gaiken(外見) (外見) Untuk fungsi you yang selanjutnya biasanya you digunakan untuk menduga susuatu memberikan suatu asumsi akan suatu hal seperti yang dikatakan oleh Tanomura : (2007:68) 「ようだ」は、基本的に、外見や印象がどのであるかを 表現するものであっ て、ある根拠に基づいた事実の 推定を表現するものではない。このことから 考えて当然の ことであるが、根拠―推定、推定―根拠といった構成には な っていない 用例が多い。外見や印象を、言われば単刀直入に表現するだけで ある。 [youda] wa, kihonteki ni, gaiken ya inshou ga dono de aru ka o hyougen suru mono de ate, aru konkyo ni kizuita jujitsu no suitei o hyougen suru mono dewanai. Kono koto kara kangaete touzen no koto de aru ga, konkyo- suitei, suitei-koonkyo to itta kousei ni wa natte inai yourei ga ooi. Gaiken ya inshou o, iwareba tantou chokunyuu ni hyougen suru dake de aru. Terjemahan : Arti dari you da adalah sebuah tanggapan yang tampak dari luar, tapi bukan sebuah asumsi yang berdasarkan dengan fakta. Hal tersebut biasanya dipikirkan secara natural tapi ada juga antara basis - asumsi serta asumsi – basis yang tidak bisa digabungkan dan diorganisasikan. Terkadang youda pun dianggap hanya sebagai dugaan serta asumsi berasal dari diri sendiri.
2.3.2.3 Pola pembentukan you (よう よう) よう よう dapat digabung dengan nomina, verba dan adjektiva. Untuk penggabungan よ う dengan verba, verba tersebut harus berbentuk 普通形, jika untuk nomina sebelum digabung dengan よう ditambah partikel の, untuk adjektiva い bisa digabung dengan よう sedangkan untuk adjektiva な harus ditambahkan な sebelum よう. Berikut pola kalimat よう.
Verba + よう
Nomina +よう
行くようです
休みのようです
行かないようです
休みじゃないようです
行ったようです
休みだったようです
行かなかったようです
休みじゃなかったようです
Adjektiva-い+よう -い+よう
Adjektiva―な+よう な+よう
痛いようです
元気なようです
痛くないようです
元気じゃないようです
痛かったようです
元気だったようです
痛くなかったようです
元気じゃなかったようです
Sumber : Ichikawa (2005 : 132)