Bab 2. Landasan Teori
2.1 Teori Dake
Menurut Tomita (1992:147) fungsi dake dibagi menjadi 4 1. 制限や限度があることを表します
Seigen ya gendo ga aru koto o arawashimasu Menunjukkan adanya pembatasan. あの人は言うだけで、何もしません
ano hito wa iu dake de, nani mo shimasen Orang itu hanya berbicara, tapi tidak melakukan apa-apa. Hal tersebut juga dibuktikan dengan pendapat menurut Tanaka (2000) bahwa dake (hanya) diletakkan di belakang K. keterangan bilangan atau K. benda, dan dipakai untuk membatasi tingkat jumlah atau lingkungan. Sudjianto (2000) juga mengatakan bahwa partikel dake dapat dipakai untuk menyatakan adanya keterbatasan jumlah benda, orang, dan sebagainya dan dapat menyatakan adanya keterbatasan suatu aktivitas/ keadaan. Sanjikan dake kakarimasu Hanya memakan waktu tiga jam 2. 程度を表します. Teido o arawashimasu. Menunjukkan adanya taraf atau tingkatan 好きなだけ、持ってきなさい
Sukinadake, motte ki nasai Walau hanya suka, harap dibawa Sudjianto (2000) juga mengatakan bahwa partikel dake dapat dipakai untuk menyatakan derajat, ukuran, tingkatan, atau taraf-taraf dalam batas tertentu. 7
8
Dekiru dake doryoku shimasu. Sebisa mungkin cepatlah dating 3. 「A だけ B」という言い方で、「「A」に比例して「B」になる/なった」と いう意味を表します。
``A ' ni hirei shite `B ' ni naru/ natta' to iu imi o arawashimasu. Dalam susunan A dake B, apabila melakukan A maka akan terjadi B 勉強するだけ日本語が上手になる
Benkyō suru dake nihongo ga jōzuninaru Kalau hanya belajar Bahasa Jepang, bisa pandai Bahasa Jepang. 4. A だけ B という言い方で、A であるから、かえって B であるという意味を 表します。
A dake B to iu iikata de, A dearukara, kaette B dearu to iu imi o arawashimasu. Dalam susunan A dake B, keadaan A berbalik dengan B. A さんは、普通、体が大序であるだけに、重い病気になってしまった
A-san wa, futsū,-tai ga daijodearu dake ni, omoi byōki ni natte shimatta Padahal biasanya A selalu menjaga kesehatannya, tapi ia sedang sakit keras.
2.2 Teori Shika
Menurut Tomita (1992: 148) Shika dapat dibagi menjadi 3 jenis
1. Shika dan dake mempunyai makna yang sama まだ、一人しか来ていません。
mada, ichi-ri shika kite imasen. Hanya satu orang yang datang. Menurut Tanaka (2001) shika mengikuti K. benda, K. keterangan Bilangan, dll. Selalu digunakan bersama-sama predikat negatif. Penekanannya memeilih satu hal tetapi tidak memilih hal yang lain. Shika menggantikan K. Bantu ga dan wo, tetapi harus mengikuti K. Bantu yang lain. Shika memiliki nuansa yang negatif, sedangkan dake memiliki nuansa positif.
9
2. Dake dan shika mempunyai makna yang berbeda 数学の試験で、できなかったのは1問しかありませんでした
Sūgaku no shiken de, dekinakatta no wa 1-mon shika arimasendeshita Di ujian matematika, hanya tidak bisa menjawab 1 soal 数学の試験で、できなかったのは1問だけあります
sūgaku no shiken de, dekinakatta no wa 1-mon dake arimasu Di ujian matematika, hanya bisa menjawab 1 soal
3. Menunjukkan penolakan 英語がそれしか話せなければ、仕事の役には立ったないでしょう
eigo ga sore shika hanasenakereba, shigoto no yaku ni wa tatta naideshou Kalau kemampuan Berbahasa Inggrisnya hanya segitu, sulit mendapatkan pekerjaan
2.3
Teori Bakari
Menurut Tomita (1992: 148) bakari dapat dibedakan menjadi 5 jenis. Namun yang penulis pakai adalah teori bakari dan bakari ni
1. Partikel bakari menunjukkan kurang lebih すみません、5分ばかり待ってください
sumimasen, 5-bu bakari mattekudasai Maaf, mohon tunggu 5 menit Sudjianto (2000) juga mengatakan bahwa partikel bakari dapat dipakai setelah kata-kata yang menyatakan jumlah untuk menyatakan perkiraan jumlah, batas, atau derajat tertentu. Fungsi partikel bakari ini sama dengan fungsi kurai/gurai atau partikel hodo. Kami o gojuumai bakari kudasai. Tolong kertas sepuluh lembarnya Jippun bakari omachi kudasai. Mohon tunggu kira-kira sepuluh menit
10
2. Partikel bakari ni menunjukkan karena telah melakukan A, maka langsung melakukan B 料理がおいしかったばかりに、食べすぎてしまった。
ryōri ga oishikatta bakari ni, tabe sugite shimatta Karena masakannya enak, jadi kebanyakan makan. Sudjianto (2000) juga mengatakan bahwa partikel bakari bisa ditambah partikel ni sehingga menjadi bakari ni. Partikel bakari ni bisa dipakai setelah verba bentuk lampau, atau setelah nomina yang ditambah verba bantu data. Pemakaian partikel bakari ni ini berfungsi untuk menyatakan sebab-sebab atau alasan. Bagian kalimat yang ada sebelum partikel bakari ni merupakan sebab-sebab atau alasan, sedangkan bagian kalimat yang ada pada bagian berikutnya merupakan akibat yang (bisa) terjadi.
2.4
Teori Jenis Kata
Menurut Tomita (1992) jenis kata dibagi menjadi 10 bagian yaitu 1. 名詞(meishi) kata benda Menurut Masuoka (1993: 33) yang termasuk kategori meishi di dalam bahasa jepang adalah seperti nama orang, nama hewan, nama situasi, nama tempat, nama arah dan nama waktu. 2. 動詞(Doushi)kata kerja Menurut Masuoka (1993: 12) yang termasuk kategori doushi adalah seperti gerakan
– sedang bergerak, transitif dan intransitif, yang ingin
atau tidak ingin dilakukan. 3. 形容詞(Keiyoushi)kata sifat 1 Menurut Masuoka (1993: 21) keiyoushi terbagi menjadi dua jenis yaitu: 1.
属性形容詞 (zokuseikeyoushi):
adalah kata sifat yang berasal dari
dalam hati seperti: hoshii, natsukashii, kayui, iyada, dan sebagainya. 2. 感性形容詞(kanseikeiyoushi): adalah kata sifat yang berasal dari apa yang terlihat seperti: tsuyoi, nagai, kinben, kouka, dan sebagainya.
11
4. 形容動詞(Keiyoudoushi)kata sifat 2 5.
福祉(Fukushi) kata keterangan
Menurut Masuoka (1993: 41) fukushi digunakan untuk memodifikasi suatu kata di dalam kalimat sepetri untuk predikat, taraf atau tingkatan, dan sebagainya. 6.
連体詞(Rentaishi) kata sebelum nomina
Menurut Masuoka (1993: 55) rentaishi terpusat pada penggunaan kata benda. 7.
接続詞(Setsuzokushi) kata sambung
Menurut Masuoka (1993: 57) setsuzokushi, yang berada pada awal kalimat, berfungsi untuk menghubungkan dengan kalimat sebelumnya. Seperti shikashi, nazenara, sunawachi, mata, nao, aruiha, dan sebagainya. Dibandingkan dengan jenis kata yang lain, setsuzokushi lebih bisa menyatukan antar kalimat. 8.
感動詞(Kandoushi) kata seru
Menurut Masuoka (1993: 60) kandoushi jika dibandingkan dengan kata-kata yang lain lebih menggambarkan perasaan emosi penulis. Dan hanya terdapat satu kata. 9.
助動詞(Joudoushi) kata bantu atau partikel
Menurut Masuoka (1993: 29) yang disebut joudoushi adalah sebutan untuk kata-kata yang membantu pengertian dari kata-kata predikat (joshi, keiyoushi, hanteishi), bentuk ~ta, dan kata sambung untuk sebelum nomina. 10. 助詞(Joushi) kata kerja bantu Menurut Masuoka (1993: 49) Joshi berperan sebagai penghubung kata benda dengan pelengkap, subjek dan sebagainya. Penghubung bagi kata dengan kata, bagian dengan bagian, dan sebagainya.
2.5
Teori Toritatejoshi
Menurut Masuoka (1993: 50) Toritatejoshi adalah partikel yang digunakan untuk menggantikan klausa.
12
花子からも返事がなかった。
Hanako kara mo henji ga nakatta Hanako juga tidak menjawab Jadi karena itu kata bantu mo menunjukkan bahwa yang tidak menjawab bukan hanya Hanako. Tapi yang ditekankan di partikel mo adalah Hanako. Kata-kata yang termasuk Toritatejoshi adalah: wa, mo, sae, demo, sura, date, made, dake, bakari, nomi, shika, koso, nado, nanka, nande, kurai.
Toritatejoshi secara umum berarti menempatkan kata tambahan dan partikel. Secara umum berarti proses untuk menampilkan predikat dan bahasa pengganti. Bahasa Pengganti adalah kata-kata yang ditampilkan sebelum kata penyambung. あなただけにお話します。(だけ+に)
Anata dake ni ohanashi shimasu. (dake +ni) Saya hanya berbicara dengan anda. 1.
Untuk menunjukkan posisinya. A 氏は、地元でさえ知名度が低い。(で+さえ)
A-shi wa, jimotode sae chimeido ga hikui. (De + Sae) Walaupun A adalah orang lokal, Tapi pengenalan namanya jelek. 2.
Untuk menjelaskan posisis predikat ( konjungsi, bentuk ~te, bentuk dasar) 太郎はテレビを見てばかりいる。(テ形+ばかり)
Tarou ha terebi wo mitebakari iru. (tekei+ bakari) Tarou baru sedang menonton televisi. 3.
Untuk menjelaskan hal-hal yang terperinci. 課長にして話しただけだ。(タ形+だけ)
Kachō ni hanashita dakeda. (Takei+dake) Saya baru saja berbicara dengan kepala bagian.
13
2.6
Teori Sintaksis
Menurut Tjandra (2013: 1) Sintaksis adalah bidang yang mempelajari masalah pembentukan termasuk satuan-satuan bahasa lain yang lebih besar daripada kata. Kalimat dan satuan-satuan lain semua dibentuk dari kata, maka di dalam sintaksis, kata menjadi satuan terkecil dan kalimat adalah satuan terbesar. Pembentukan kalimat termasuk pembentukan satua lain sudah tentu melibatkan juga makna yang muncul dari akibat pembentukan tersebut.
14