10
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Komunikasi
2.1.1
Pengertian komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata
Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common), istilah communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. (Mulyana,2011:46) Komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. (Richard,2008:5) Menurut Hovland, Janis dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lain (khlayak). Kemudian menurut Berelson dan Steiner, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, ahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti katakata, gambar, angka, dan lain-lain. Sedangkan menurut Harold Laswell, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”,
10
11
apa”, “kepada siapa”, “dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”. (who says what in which channel to whom and with what effect).
2.1.2
Tiga Konseptualisasi Komunikasi Sebagaimana dikemukakan John R Wenburg , William W Willmot, Kenneth K
Sereno, dan Edward M Bodaken, setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi yakni komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. (Mulyana,2011:67-77) A. Komunikasi sebagai tindakan satu arah Menurut Michael Burgoon, komunikasi sebagai proses searah biasa disebut “definisi berorientasi sumber” (source – oriented definition). Definisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Komunikasi dianggap sebagai tindakan yang disengeja (intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep ini adalah sebagai berikut: Bernard Berelson dan Gary A Steiner “Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan simbol, kata-kata, gambar, figure, grafik
12
dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.” Theodore M Newcomb “Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.” Carl I Houvland “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah prilaku orang lain (komunikate).” Gerald R Miller “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi prilaku penerima.” Everett M Rogers “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” Raymon S Rose “Komunikasi (Intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.”
13
Mary B Cassata dan Molefi K Asante “Komunikasi adalah transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak.” Harold Laswell “Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut; Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”. B. Komunikasi sebagai interaksi Konseptualisasi kedua yang sering diterapkan pada komunikasi adalah interaksi. Dalam arti sempit interaksi berarti saling mempengaruhi (matual influence). Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi dengan proses sebab akibat atau aksi reaksi, yang arahnya bergantian. Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu arah. Namun pandangan kedua ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan, karena itu masih tetap berorientasi pada sumber, meskipun kedua peran tersebut dianggap bergantian. Jadi, pada dasarnya proses interaksi yang berlangsung juga masih bersifat mekanis dan statis. C. Komunikasi sebagai transaksi Dalam konteks ini komunikasi adalah proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi.
14
Komunikasi dianggap berlangsung bila seseorang telah menafsirkan prilaku orang lain, baik prilaku verbal ataupun prilaku nonverbal. Beberapa definisi yang sesuai dengan pemahaman ini, antara lain: John R Wenburg dan William W Wilmot “Komunikasi adalah usaha untuk memperoleh makna.” Donald Byker dan Loren J Anderson “Komunikasi (manusia) adalah berbagai informasi antara dua orang atau lebih.” William I Gorden “Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.” Judy C Pearson dan Paul E Nelson “Komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna.” Stewart L Tubbs dan Sylvia Moss “Komunikasi adalah proses pembentukan makna diantara dua orang atau lebih.” Diana K Ivy dan Phill Backlund “Komunikasi adalah proses yang terus berlangsung dan dinamis menerima dan mengirim pesan dengan tujuan berbagai makna.” Karl Erik Rosengren “Komunikasi adalah interaksi subjektif purposive melalui bahasa manusia yang berartikulasi ganda berdasarkan simbol-simbol.
15
Dari berbagai macam pengertian komunikasi secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individuindividu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Dengan demikian, penulis dapat mendefinisikan lima istilah kata kunci dalam perspektif pikiran kita mengenai komunikasi : sosial, proses, simbol, makna, dan lingkungan. Ketika kita menginterpretasikan komunikasi secara sosial, maksudnya adalah komunikasi yang selalu melibatkan interaksi / komunikasi dengan melibatkan 2 orang atau lebih. Komunikasi sebagai proses , hal ini berarti komunikasi bersifat berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Istilah yang ketiga adalah komunikasi sebagai simbol. Simbol adalah sebuah label atau representasi dari fenomena. Kata merupakan simbol untuk konsep dan benda. Label dapat bersifat ambigu, dapat berupa verbal dan nonverbal, dan dapat terjadi dalam komunikasi tatap muka dan komunikasi dengan menggunakan media. Selain proses dan simbol, makna juga memegang peranan penting dalam definisi komunikasi. Makna adalah yang diambil orang dari suatu pesan. Dan istilah yang terakhir adalah komunikasi adalah lingkungan. Lingkungan adalah situasi atau konteks dimana komunikasi terjadi. Lingkungan terdiri atas beberapa elemen seperti waktu, tempat, periode sejarah, relasi dan latar belakang budaya. Dan tidak menutup kemungkinan juga lingkungan yang dimaksud adalah komunikasi dapat terjadi dengan adanya bantuan dari teknologi.
16
Lingkungan
Makna
Sosial
Komunikasi
Simbol
Proses
Gambar 2.1 Definisi Komunikasi (Sumber : Richard West, Lynn H Turner . Pengantar Teori Komunikasi, edisi ketiga, Jakarta, 2009:5)
2.1.3
Komponen Komunikasi Komponen Komunikasi terdiri dari 5 komponen penting yaitu : (Fajar,2009:hal
58-59) 1.
Communicator (komunikator, source, sender), yaitu komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. Komunikator akan menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan, ini berarti ia memformulasikan pikiran dan perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
2.
Message (pesan), Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara verbal yakni dengan menggunakan bahasa dan secara nonverbal yakni
17
dengan menggunakan alat, isyarat, gambar atau warna untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari komunikan. 3.
Channel (media), yaitu saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
4.
Communicant , communicate, receiver, recipient (komunikan), yaitu orang yang menerima pesan dari komunikator.
5.
Effect , Impact, Influence (Efek), yaitu tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah menerima pesan dari komunikator.
2.1.4 Tujuan Komunikasi Menurut Carl I Hovland mengenai ilmu komunikasi didefinisikan sebagai upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. (Fajar,2009:60) Tujuan komunikasi menurut Wilbur Scramm (1974) dapat dilihat dari dua perspektif yakni kepentingan sumber (komunikator) dan kepentingan penerima (komunikan). Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa tujuan komunikasi jika dilihat dari perspektif kepentingan sumber yaitu seperti memberikan informasi, mendidik, menyenangkan atau menghibur, dan menganjurkan suatu tindakan/persuasi. Sedangkan
18
tujuan komunikasi jika dilihat dari sisi kepentingan penerima mencakup pemahaman informasi, mempelajari, menikmati, menerima atau menolak anjuran. Tujuan
komunikasi
adalah
membangun/menciptakan
pemahaman
atau
pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, prilaku ataupun perubahan secara sosial. (Fajar,2009:hal 60-61) a.
Perubahan sikap (attitude change), Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah, baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai dengan keinginan kita.
b. Perubahan pendapat (opinion change), Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman adalah kemampuan memahami pesan secara cermat dan sesuai yang dimaksudkan komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan. c.
Perubahan prilaku (behavior change), Komunikasi bertujuan untuk mengubah prilaku atau tindakan seseorang.
d. Perubahan sosial (social change), Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang semakin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengeja meningkatkan kadar hubungan interpersonal.
19
2.2
Komunikasi Massa
2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Istilah ‘komunikasi massa’ yang muncul pertama kali pada akhir tahun 1930-an memiliki banyak pengertian sehingga sulit bagi para ahli untuk secara sederhana mendefinisikan komunikasi massa. Kata “massa” sendiri memiliki banyak arti dan bahkan controversial, dan istilah “komunikasi” sendiri masih belum memiliki definisi yang dapat disetujui bersama. Namun demikian, definisi komunikasi menurut Gebner (1967) yaitu interaksi sosial melalui pesan (social interaction through message). Istilah “massa” menggambarkan sesuatu (orang atau barang) dalam jumlah besar, sementara “komunikasi” mengacu pada pemberian dan penerimaan arti, pengiriman, dan penerimaan pesan. Sedangkan menurut Janowitz (1960), Komunikasi massa terdiri dari lembaga dan teknik dimana kelompok-kelompok terlatih menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan simbol-simbol kepada audience yang luas dan bersifat heterogen. (Morissan,2010:7) “Mass communication is state- and interstate-organized transmission of intelligence, including (1) centralized mass information or entertainment dissemination (encompassing radio, television, newspapers, film, magazines, books, recorded and performed music, and advertising); (2) decentralized information or entertainment dissemination (on the World Wide Web); and (3) provision for decentralized mediabased interaction on a mass scale (via, for example, telephone, the mail, e-mail, pagers, two-way radio, and fax). “ (Lorimer,2002:hal 63-72).
20
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa berupa : Informasi massa terpusat dan penyebaran hiburan baik dilakukan oleh radio, televisi, surat kabar, film, majalah, buku, rekaman musik, dan iklan. Desentralisasi informasi atau penyebaran hiburan. Dan ketentuan untuk desentralisasi media berbasis interaksi dalam skala massal misalnya melalui telepon, surat, email, pager, radio dua arah, dan fax.
2.2.2
Ciri-ciri dan Karakteristik Komunikasi Massa Dennis Mc Quail menjelaskan proses komunikasi massa yang sekaligus
menjelaskan
ciri
atau
karakteristik
komunikasi
massa
sebagai
berikut
:
(Morissan,2010:hal 9-10) - Ciri yang dimiliki oleh media massa adalah bahwa institusi ini dirancang untuk dapat menjangkau masyarakat luas. - Penerima, yakni organisasi media massa atau komunikator professional, seperti wartawan, penyiar, produser, artis dan sebagainya yang bekerja untuk organisasi media massa yang bersangkutan. - Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu pihak (one-sided) dan tidak ditujukan kepada orang-orang tertentu saja (impersional) dan terdapat jarak sosial dan jarak fisik yang memisahkan kedudukan pengirim dan penerima pesan. - Pengirim pesan biasanya memiliki lebih banyak otoritas, keahlian dan juga gengsi (prestige) dibandingkan penerima pesan.
21
- Hubungan antara pengirim dan penerima pesan tidak saja bersifat asimetris, namun juga kalkulatif dan manipulatif. - Pesan komunikasi massa memiliki ciri dirancang dengan cara yang sudah distandarkan (produksi massa) dan kemudian diproduksi dalam jumlah banyak. Pada umumnya, pesan media massa merupakan produk kerja yang memiliki nilai tukar di pasaran media dengan nilai kegunaan bagi penerimanya yaitu konsumen media. - Audiens media massa terdiri atas kumpulan besar orang yang terletak tersebar dan bersifat pasif karena tidak memiliki kesempatan untuk memberikan respons atau bersifat pasif karena tidak memiliki kesempatan untuk memberikan respons atau berpartisipasi dalam proses komunikasi dengan cara yang alami. - Audiens media massa menyadari bahwa mereka adalah bagian dari audiens yang lebih besar, namun mereka memiliki hubungan atau pengetahuan yang terbatas dengan audiens yang lain. - Audiens massa terbentuk untuk sementara waktu karena adanya hubungan yang bersifat serentak dengan pengirim (sumber), sedangkan eksistensi audiens itu sendiri tidak pernah ada kecuali dalam industri media.
22
2.2.3
Fungsi Komunikasi Massa Menurut Harold Laswell, ada 3 fungsi komunikasi massa antara lain fungsi
pengawasan lingkungan, fungsi korelasi / hubungan berbagai bagian di masyarakat dalam menanggapi lingkungannya, dan fungsi transmisi / pewarisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan fungsi komunikasi massa menurut Devito, popularitas dan pengaruh dari media massa hanya dapat dipertahankan apabila menjalankan enam fungsi pokok. Keenam fungsi tersebut antara lain : (Fajar,2009:hal 238-243) 1) Fungsi menghibur. Devito menyebutkan bahwa media mendesain programprogram untuk menghibur khalayak. Media memberikan hiburan tersebut untuk mendapatkan perhatian dari khalayak sebanyak mungkin sehingga mereka dapat menjual hal ini kepada para pengiklan. Inilah sebab utama adanya komunikasi massa. 2) Fungsi keyakinan. Fungsi lain yaitu meyakinkan (to persuade). Persuasi dapat datang dalam banyak bentuk misalnya : - Mengukuhkan sikap : media dengan semua sumber daya dan kekuatan yang ada pada mereka tanpa terkecuali. - Mengubah sikap : media akan mengubah orang yang tidak memihak dalam suatu masalah tertentu. - Menggerakkan : media berfungsi menggerakkan para konsumen untuk mengambil tindakan.
23
- Menawarkan etika atau sistem nilai tertentu : media mengungkapkan secara terbuka adanya penyimpangan tertentu dari suatu norma yang berlaku, media merangsang masyarakat untuk merubah situasi. 3) Menginformasikan. Menurut Devito sebagian besar informasi kita dapatkan bukan dari sekolah melainkan dari media. Kita belajar musik, politik, seni, film, sosiologi, psikologi, dan ekonomi. 4) Menganugerahkan status. Menurut Paul Lazarsfeld dan Robert Merton mengatakan: “Jika anda benar-benar penting, anda akan menjadi pusat perhatian massa dan jika anda menjadi pusat perhatian massa, berarti memang anda penting”. 5) Fungsi membius. Berarti bahwa media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil. 6) Menciptakan rasa kebersatuan. Salah satu fungsi komunikasi massa yang tidak disadari banyak orang adalah kemampuan membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok .
2.3
Media Massa
2.3.1
Pengertian Media Massa Media massa merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi yang
melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas. Media massa juga dapat diartikan sebagai institusi yang menghubungkan
24
seluruh unsur masyarakat satu dengan yang lainnya melalui produk hasil media massa. (Tamburaka,2012:13) Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa adalah tidak ditujukan pada kontrak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani,2009)
“ O'Sullivan and his colleagues provide a definition of mass media by providing a list, which runs as follows: Usually understood as newspapers, magazines, cinema, television, radio and advertising; sometimes including book publishing (especially popular fiction) and music (the pop industry). (O'Sullivan, Hartley, Saunders, & Fiske, 1983, p. 130) “ (Lorimer,2002:hal 63-77)
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa media massa dapat didefinisikan sebagai Koran, majalah, bioskop, televisi, radio, iklan, dan termasuk penerbitan buku fiksi popular dan musik.
25
2.3.2 Karakteristik Media Massa Media massa mempunyai beberapa karakteristik diantaranya sebagai berikut : -
Publisitas, yaitu disebarluaskan kepada publik, khalayak atau orang banyak.
-
Universalitas, yaitu pesannya bersifat umum tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut tentang kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya adalah orang banyak.
-
Periodisitas, yaitu tetap atau berkala. Maksudnya adalah harian atau mingguan, atau siarannya dilakukan setiap beberapa jam sekali.
-
Kontinuitas, yaitu berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan periode yang sudah ditetapkan.
-
Aktualitas, yaitu berisi hal-hal baru seperti informasi dan laporan peristiwa terbaru.
2.3.3
Jenis-Jenis Media Massa Media dalam komunikasi massa terbagi menjadi 3 jenis, yaitu media cetak,
media elektronik, dan media online. 1.
Media Cetak (Printed Media), yaitu media massa yang dicetak dalam bentuk lembaran kertas. Media cetak meliputi Koran atau surat kabar, tabloid, majalah, buku dan newsletter.
2.
Media Elektronik (Electronic Media), yaitu jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara dan gambar dengan menggunakan teknologi elektro seperti radio, film dan televisi.
26
3.
Media Online (Cyber Media), yaitu media massa yang dapat ditemukan melalui internet.
2.3.4
Manfaat Media Massa Media massa memiliki beberapa manfaat antara lain sebagai berikut :
(Zulkarimein,2004:10) 1. Menjangkau setau khalayak yang luas dan cepat. 2. Menciptakan pengetahuan dan penyebaran informasi. 3. Mengarahkan perubahan pada sikap yang dianut.
2.3.5
Efek Media Massa Mc Luhan mengungkapkan medium is the message , media adalah pesan itu
sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Menurut Steven M Chaffee, ada 5 jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik yaitu : -
Efek Ekonomi, kehadiran media massa memberikan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa.
-
Efek Sosial, berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa.
-
Penjadwalan kegiatan sehari-hari, kehadiran media massa membuat aktifitas sehari-hari berpengaruh terhadap kehadiran media massa.
-
Efek hilangnya perasaan tidak nyaman, orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan
27
perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa, dan sebagainya -
Efek menumbuhkan perasaan tertentu, terkadang seorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu.
2.4
Televisi
2.4.1
Pengertian Televisi Media televisi merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan suatu
rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat, berurutan, dan diiringi unsur audio. Kata televisi terdiri dari kata tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani dan kata visi yang berarti “cerita atau gambar” dalam bahasa Latin. Jadi kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar dan suara dari suatu tempat yang berjarak jauh.
2.4.2
Karakteristik televisi Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal
dari kata tele (jauh) dan vision (tampak). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Televisi mempunyai bebrapa karakteristik yaitu audiovisual, berpikir dalam gambar, dan pengoperasian / cara kerja yang kompleks.
2.4.3
Keunggulan dan kelemahan Televisi Televisi merupakan media komunikasi modern, dimana dalam perkembangannya
televisi menjadi barang pokok sebab pada kenyataannya setiap individu mempunyai
28
televisi. Televisi mempunyai beberapa keunggulan diantaranya jangkauan luas, efek suara, gambar, dan warna (gambar bergerak), efek demonstrasi, penentuan watu tayang yang mudah, kontrol mudah dan mempunyai daya rangsang yang tinggi. Kelemahan dari televisi adalah dapat dilihat dan didengar kembali jika ada pengulangan siaran, cepat lewat, dan sewa space yang begitu mahal.
2.4.5
Audience
2.4.5.1 Pengertian Audience Kata khalayak / audience menjadi mengemuka ketika diidentikan dengan “receivers” dalam model proses komunikasi massa (source, channel, message, receiver, dan effect) yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Audience atau khalayak merupakan produk dari konteks sosial (mengarah pada kepentingan cultural yang sama tentang pemahaman akan sebuah informasi) dan tanggapan terhadap informasi yang diberikan oleh media.
2.4.5.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Audience Menurut Herbert, audience memiliki lima karakteristik antara lain : (Nurudin, 2009: hal 104-105) a.
Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagai pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka. Individu-individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran.
29
b.
Audience cenderung besar. Besar ini berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa.
c.
Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu mempunyai sasaran, tetapi heterogenitasnya juga tetap ada.
d.
Audience cenderung anonim. Yakni tidak mengenal satu sama lain. Di samping itu antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung.
e.
Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. Dapat dikatakan juga audience dipisahkan oleh ruang dan waktu.
2.5
Jenis – Jenis Format Acara Televisi
2.5.1
Format Acara Televisi Format Acara Televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara
televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. (Naratama,2000).
2.5.2
Jenis Format Acara Televisi 1.
Program informasi / program berita Program berita adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang
30
berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari baik yang bersifat time less atau time concern. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. Program berita dibagi menjadi 2 : a. Hard news yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak. Media televisi biasanya menyajikan hard news secara regular dan ditayangkan dalam suatu program berita. b. Soft news yaitu segala informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. 1. Program artistik / program hiburan Program artistik adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audiens dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program artistik merupakan sebuah format acara televisi yang diproduksi dan diciptakan melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Program artistik meliputi : a. Drama. Drama adalah program pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang / tokoh yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi.
31
b. Permainan / Game show. Permainan / game show adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok yang saling bersaing untuk menjawab pertanyaan dan / atau memenangkan suatu bentuk permainan. Permainan merupakan suatu produksi acara televisi yang mudah dibuat, biaya produksi yang relatif rendah namun dapat menjadi acara yang paling digemari. Permaianan / game show dibagi menjadi 3 jenis anatara lain : 1) Quiz show. Quiz show merupakan bentuk permainan paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan. 2) Ketangkasan. Ketangkasan adalah suatu bentuk permainan dimana peserta dalam permainan ini harus menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi permainan. 3) Reality show. Reality show merupakan suatu program yang menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Program ini mencoba menyajikan suatu keadaan nyata dengan cara sealamiah mungkin tanpa rekayasa.
32
c. Musik. Musik dapat ditampilkan dalam 2 format yaitu videoklip dan konser. d. Entertainment.
Format Acara Televisi
Drama Timeless & Imajinatif
Dokudrama Opera Musical Reality Show
Infotaiment
Non Drama
&
Berita/News
Sportaiment Timeless & Factual
Others
Musik
Tragedy
Megazine
Aksi
Talk Show
Komedi
Variety Show
Cinta
Repackaging
Legenda
Game Show
Horor
Kuis
Factual & Actual Timeconcern Feature Sport News
Gambar 2.2 Format Acara Televisi
2.5.3 Fungsi Televisi sebagai Media Massa Penonton televisi mempunyai karakteristik yang agak unik, karena masingmasing mempunyai kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Selain itu penonton televisi tersebar dimana-mana. Walaupun menontonnya sama tetapi mereka tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Penonton televisi dapat dikatakan bebas artinya ia menonton televisi bukan karena paksaan tetapi karena tertarik. Program yang ditayangkan sesuai dengan kebutuhannya atau bahkan tidak ada program hiburan yang lain.
33
2.6
Talkshow
2.6.1
Pengertian Talkshow Program wicara di televisi, atau biasa disebut The Talk Program meliputi banyak
format antara lain vox-pop, kuis, interview (wawancara) baik di dalam maupun di luar studio dan diskusi planel di televisi. Semua memang dapat disebut Program Wicara (The Talk Program). Program ini tampil dalam bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik, sedang hangat dibicarakan masyarakat atau Tanya jawab persoalan dengan hadiah yang biasa disebut dengan kuis. (Wibowo,2009:67)
2.6.2
Jenis-Jenis Talkshow Talkshow dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu : a.
Program Uraian Pendek atau pernyataan (The Talk Program) Ketika penonton menyaksikan acara televisi, pada saat itu muncul seorang presenter (penyaji) menceritakan sesuatu yang menarik. Presenter ini muncul ditengah suatu program feature, diantara sajian musik, dan di awal suatu acara sebagai pembukaan atau dalam suatu acara cerita menarik yang disajikan secara khusus. Penonton ini sedang menyaksikan the talk program. Uraian yang disajikan oleh seorang presenter di dalam acara televisi biasanya sangat pendek.
34
b.
Program Vox-pop suara masyarakat Vox-pop kependekan dari vox-populi dalam Indonesia sebagai “suara masyarakat”. Artinya, suatu program yang mengetengahkan pendapat umum tentang suatu masalah.
c.
Program Wawancara (Interview) Program ini termasuk The Talk Show Program. Bentuk yang lain adalah diskusi planel. Dalam hal ini terdapat dua macam wawancara yaitu luar studio dan wawancara di studio.
d.
Program Planel Diskusi Program talk show Diskusi atau planel diskusi sebetulnya sebuah program yang dapat memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan. Kunci utama dari kesuksesan program ini adalah kemampuan moderator dalam hal ini presenter dalam mengendalikan dan menjaga pembicaraan agar tetap segar.
Program talkshow diskusi adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing-masing tokoh diundang dapat saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai moderator yang kadang-kadang juga melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan.
2.7
Program Talkshow “Coffee Break” Keberhasilan sebuah program tidak lepas dari seberapa banyaknya penonton
yang melihat / menonton tayangan di sebuah stasiun televisi. Jika sebuah stasiun televisi
35
berhasil memperoleh penonton yang jumlahnya besar maka hal ini memungkinkan bagi pemasang iklan untuk melakukan promosi dalam program yang memiliki penonton dengan jumlah besar tersebut. Pemasang iklan tidak hanya dapat berpromosi melalui iklan bahkan bisa juga berpromosi di dalam program dengan membeli jam tayang program atau yang biasanya disebut dengan “blocking time”. Coffee Break merupakan program acara televisi yang berformat talkshow informatif yang berisi mengenai informasi yang disampaikan dengan bincang-bincang yang menghadirkan narasumber yang berkaitan dengan tema ataupun narasumber dari sebuah instansi yang sudah membeli jam tayang program. Target audience program ini merupakan masyarakat kelas ekonomi menengah C dan D. Program Coffee Break terdiri dari 9 segmen; 6 segmen dengan acara bincang-bincang dengan narasumber dan 3 segmen mengenai informasi yang disajikan dalam video taping liputan mengenai kuliner dan bisnis rumahan.
2.8
Strategi Produksi Televisi
2.8.1
Pengertian Strategi Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi merupakan rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi juga dapat diartikan sebagai rencana yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Secara sederhana, strategi merupakan perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan. (Effendy,2003:300).
36
Strategi Produksi adalah segala usaha / aktifitas / proses guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Strategi berhubungan dengan pembuatan keputusan atau rancangan desain dan pengawasan produksi termasuk didalamnya semua aktifitas / proses untuk mewujudkan suatu produk sesuai dengan tujuan yang telah disepakati.
2.8.2
Strategi Produksi Program Televisi Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang, dan
biaya yang besar. Selain memerlukan suatu organisasi yang rapih juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap selanjutnya. Tahapan produksi terdiri dari 3 bagian dan biasanya disebut dengan SOP (Standard Operasional Procedure), antara lain : (Mabruri, 2011:23). a.
Pra Produksi (Perencanaan dan Persiapan) Tahap ini sangat penting karena, jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, maka sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan telah selesai. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut : 1) Penemuan ide. Tahap ini dimulai ketika Executive Producer menemukan ide / gagasan, membuat riset, menulis naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah setelah riset dilakukan. 2) Perencanaan. Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan script, pemilihan host, lokasi, dan crew. Selain
37
estimasi biaya, penyedian biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. 3) Persiapan. Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti, dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.
Kegaiatan Pra Produksi meliputi beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut: Penuangan ide gagasan kedalam outline, Pembuatan naskah (script writing) meliputi sinopsis, treatment, dan skenario, Pembuatan kerabat kerja, Pembuatan storyboard, Penentuan host / artis, Penentuan kerabat kerja / crew, Pelaksanaan program meeting, Peninjauan lokasi untuk shooting, Meeting produksi, Pembuatan dekor, dan Perencanaan lain yang mendukung proses produksi maupun proses paska produksi. b.
Produksi Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar baik di studio maupun diluar studio. Asistant Producer bekerja sama dengan para host dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan. Dalam pelaksanaan produksi biasanya menentukan jenis shoot yang akan diambil di dalam adegan (scene). Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shoot dari setiap adegan.
38
c.
Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi tersebut dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Pasca produksi memiliki tiga langkah utama yaitu editing offline, editing online, dan mixing. Kegiatan pasca produksi antara lain : Editing, editing offline dan editing online, memberi ilustrasi musik, efek dan lain-lain, Dubbing, dan Pembuatan master tape.
PRA PRODUKSI BRAINSTORMING Membuat/menentukan detail konsep bersamasama dengan Produser, Tim Creative & Director melakukan analisis script/scenario/rundown berdasarkan konsep/ide yang telah disepakati
Menentukan peralatan pendukung teknis meliputi : kamera, Lighting, Audio dan perangkat teknis lainnya sesuai dengan konsep program.
KOORDINASI Melakukan koordinasi dengan crew pendukung menyangkut konsep dan kebutuhan acara.
Mereview kembali kebutuhan teknis produksi dengan Produser, Tim Creative, dan Director
PRODUKSI PASCA PRODUKSI Ekskusi Membuat/menentukan bloking karma melakukan supervis terhadap penataan set panggung, lighting, kamera, audio, switcher, CG, etc. Bersama-sama TD memastikan kesiapan perangkat teknis lainnya memandu jalannya Gladi resik bersama FD berkoordinasi dengan producer dan krabat kerja yang lain
EVALUASI Bersama Producer dan crew pendukung teknis lainnya melakukan evaluasi
EDITING Mengikuti proses editing program bila dibutuhkan
Melakukan Briefing produksi bersama seluruh crew pendukung acara mengenai rundown acara
SHOOTING PROGRAM (live/Taping) Mengarahkan produksi program acara
Gambar 2.3 Sistem Pra Produksi – Produksi – Pasca Produksi
39
2.9
Konsep Analisis SWOT Analisis SWOT adalah mengkaji sebuah kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman terhadap organisasi, dalam hal ini adalah stasiun televisi (Iriantara,2005:50) Kekuatan dan kelemahan itu berada pada lingkungan internal, sedangkan peluang dan ancaman berasal dari lingkungan eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan, ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi atau popular disebut dengan Analisis SWOT. Dalam menganalisis data, digunakan teknik deskriptif kualitatif untuk menjawab perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang ada pada objek penelitian dan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dari luar yang harus dihadapinya. “As expected priori, SWOT analysis was frequently applied to organizational assessments for strategic planning. Studies report use of the tool for individual organizations, for comparing two companies, and for assessing several companies (but not the entire group of companies comprising an industry). “ (Helms,2010:hal 215–251) Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT digunakan untuk membandingkan dua perusahaan dan melakukan penilaian sendiri terhadap perusahaan tersebut. Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan Analisa SWOT adalah : (Suharyadi,2007:115)
40
a.
Melihat kekuatan (Strength) sesuatu yang dimiliki stasiun televisi dalam hal ini program acara tersebut.
b.
Melihat kelemahan (Weakness) segala sesuatu yang dimiliki agar stasiun beserta tim produksi tidak memaksakan dan melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu.
c.
Melihat
peluang
(Opportunities)
adanya
kesempatan
yang
dapat
dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. d.
Melihat ancaman (Threats) terhadap usaha-usaha yang beresiko tinggi, melihat siklus yang pendek dan tidak teratur. Terlebih pesaing-pesaing kita yang memiliki kemampuan lebih.
Penelitian yang sudah dilakukan penulis dalam program acara Coffee Break di Tv One, program ini dapat dianalisa berdasarkan analisis SWOT yaitu sebagai berikut : -
Strength (Kekuatan) – Menganalisa bagaimana kekuatan yang dimiliki oleh program Coffee Break yang tidak dimiliki oleh program lain. Coffee Break di Tv One mempunyai beberapa kekuatan yang tidak dimiliki oleh program di stasiun televisi lain seperti penyajian tema dan narasumber yang selalu berbeda setiap harinya, blocking venue atau tempat yang digunakan dalam program selalu berbeda di setiap segmen, dan video taping liputan yang disajikan juga selalu berbeda setiap hari disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
41
-
Weakness (Kelemahan) – Menganalisa apa saja yang menjadi kelemahan program Coffee Break untuk bisa bersaing dengan program lain dan menghasilkan program yang lebih baik lagi. Selain mempunyai beberapa kelebihan, program ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti persiapan saat di studio kurang matang karena alat dan studio yang digunakan menunggu program yang sebelumnya selesai terlebih dahulu sehingga pengaturan properti dan alat yang digunakan hanya dilakukan dalam beberapa menit saja, video taping liputan yang dimiliki sangat terbatas sehingga pengulangan pun dapat dilakukan di dalam program ini. Selain itu juga, karena tv One merupakan salah satu tv berita, jadi jika sewaktu-waktu ada Breaking news pada jam Coffee Break maka Coffee Break pun tidak tayang pada hari itu juga.
-
Opportunity (Peluang) – Menganalisa bagaimana peluang yang dimiliki oleh Coffee Break untuk bersaing dengan program lain di stasiun televisi lain. Coffee Break memiliki peluang untuk memaksimalkan jumlah penonton seperti jam tayang yang dikhususkan untuk ibu rumah tangga dan kelas ekonomi C & D sehingga materi yang dibahaspun juga seputar parenting, kesehatan, dan bisnis rumahan. Selain itu, peluang yang didapatkan oleh Coffee Break adalah dengan terus mempertahankan tema yang diangkat supaya penonton dapat terus bertahan untuk melihat program Coffee Break. Disamping itu juga, disaat program stasiun tv yang lain menayangkan
42
program musik dan hiburan lainnya, Tv One menghadirkan program talkshow informasi. -
Threat (Ancaman) – Menganalisa bagaimana ancaman yang dihadapi oleh Coffee Break dengan stasiun tv kompetitor. Ancaman yang dihadapi oleh Coffee Break adalah ketika stasiun lain mencoba berlomba-lomba untuk membuat program yang sama. Konsep yang sudah ada akan terus diperbaiki lagi sehingga konsep program yang sudah ada diperbaharui oleh stasiun televisi yang lain. Selain itu, jika tema dan narasumber kurang menarik perhatian penonton maka mereka akan berpindah ke stasiun televisi yang lain.
43
2.10
Kerangka Pikir
Media Massa
TV ONE
Program Talkshow
Coffee Break
Tahap Pra Produksi
Tahap Produksi
Menarik Minat Penonton
Tahap Pasca Produksi