BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian-pengertian Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” yang artinya rakyat atau penduduk dan “Grafien” yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan mengenai rakyat atau penduduk.
Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk dan pengaruhnya dari proses demografis itu sendiri, yakni: fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Menurut Hawthorn, demografi adalah ilmu mengenai interaksi tingkat perkembangan dari kelahiran, kematian, dan migrasi serta dampak dari perubahan tersebut dan perkembangannya.
Menurut Philip M.Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena fertilitas, mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial.
Universitas Sumatera Utara
Ketiga defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa demografi memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan-tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut. Pertama, mempelajari jumlah dari hasil distribusi suatu daerah. Kedua, mendeskripsikan pertumbuhan dan persebaran pada masa lampau dengan sebaikbaiknya. Ketiga, mengembangkan sebab akibat dari perkembangan penduduk dan aspek organisasi lain. Keempat, memprediksi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dari hasil telaah yang sudah ada.
2.1.1 KomposisiPenduduk Komposisi penduduk adalah perbandingan atau susunan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan ekonomi Ada dua bagian yang dibahas dalam komposisi penduduk, yaitu komposisi penduduk menurut umur dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin. Komposisi penduduk menurut umur dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut kelompok umur tertentu. Komposisi menurut umur dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Usia belum produktif (kelompok umur <14 tahun) 2. Usia produktif (kelompok umur antara 15-64 tahun), dan 3. Usia tidak produktif (kelompok umur > 64 tahun)
Universitas Sumatera Utara
Komposisi menurut jenis kelamin adalah pengelompokan penduduk berdasarkan jenis kelaminnya. Komposisi ini untuk mengetahui perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dalam satu wilayah tertentu. Adanya ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (rasio jenis kelamin) dapat mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan penduduk.
2.1.2 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk dan luas wilayahnya. Satuan luas wilayah yang umumnya digunakan adalah km2 . Kepadatan penduduk (KP) dapat dihitung menggunakan rumus:
Kepadatan penduduk (KP) =
Jumlah Penduduk suatu wilayah Luas wilayah
Kepadatan penduduk di suatu daerah tidaklah sama. Ada beberapa macam kepadatan penduduk, yaitu: 1. Kepadatan penduduk Aritmatik 2. Kepadatan penduduk Agraris
Universitas Sumatera Utara
3. Kepadatan penduduk Fisiologis 4. KepadatanpendudukEkonomis
2.1.3 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio=SR) Rasio jenis kelamin/Sex Ratio merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui komposisi penduduk menurut jenis kelamin. Angka ini dinyatakan dengan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah. Rasio jenis kelamin (Sex Ratio=SR) dapat ditulis dengan rumus:
SR =
Male
Female
x 100
Keterangan: SR
= Rasio jenis kelamin
Male
= Jumlah penduduk laki-laki
Female = Jumlah penduduk peerempuan
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio = CWR)
Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio = CWR) adalah perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk di bawah usia lima tahun terhadap jumlah perempuan usia subur (usia melahirkan atau usia reproduksi) yaitu umur 15 tahun sampai dengan 49 tahun. Rasio anak perempuan merupakan salah satu ukuran kelahiran yang sederhana dan datanya didapat dari hasil sensus penduduk. Makin besar angka rasio anak perempuan memberikan gambaran semakin tinggi tingkat kelahiran. Rasio anak perempuan dapat dihitung dengan rumus:
CWR =
P(0−4)
Pf (15−49)
x 100
Keterangan : CWR
= Rasio Anak Perempuan ( Child Women Ratio)
P(0-4)
= Jumlah penduduk usia di bawah 5 tahun
Pf(15-49) = Jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun
Universitas Sumatera Utara
2.2 Manfaat proyeksi penduduk
Proyeksi penduduk adalah perhitungan kondisi masa depan yang mungkin terjadi dengan menggunakan asumsi, seperti angka kelahiran, kematian, dan migrasi saat ini tidak berubah. Manfaat proyeksi penduduk, yaitu:
1. Mengetahui keadaan penduduk pada masa kini, yaitu berkaitan dengan penentuan kebijakan kependudukan serta perbandingan tingkat pelayanan yang diterima penduduk saat ini dengan tingkat pelayanan yang ideal. 2. Mengetahui dinamika dan karakteristik kependudukan di masa mendatang, yaitu berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana. 3. Mengetahui pengaruh berbagai kejadian terhadap keadaan penduduk di masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. 2.3 Metode yang digunakan
Metode Eksponensial memiliki asumsi bahwa persentase pertumbuhan penduduk sama setiap hari. Metode eksponensial dalam proyeksi penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
Pt = Po .ert
Keterangan: Pt : jumlah penduduk tahun ke t (jiwa)
Po : jumlah penduduk tahun ke awal (jiwa) r
: laju pertumbuhan penduduk (% pertahun)
t
: rentang waktu antara Po dan Pt (tahun)
Universitas Sumatera Utara