16
Daftar pustaka dan lampiran.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian – pengertian Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan – tulisan atau karangan – karangan mengenai rakyat atau penduduk. Menurut Donald J Bogue ( dasar – dasar demografi, 1981 ), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi, dan distribusi penduduk serta perubahan – perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial. Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah.
17
Pengetahuan tentang kepandudukan penting bagi lembaga - lembaga swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah, sebab masalah kepndudukan pada saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah. Pure demografi ( demogarfi murni ) atau disebut juga demografi formal menghasilkan teknik – teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk masa didepan atau dimasa lampau, bila seseorang mengetahui seberapa banyak perkembangan di suatu daerah atau negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk tahun sebelumnya, dan ada juga demogarfi formal yang hanya mempersoalkan hubungan antara variabel dependen. Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian unit skala besar dan sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa, dan kesatuan – kesatuan wilayah, sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang umumnya bersifat internal.
2.2 Teori – teori Kependudukan Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara –negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan para ahli memahami faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah – masalah yang bersifat universal yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan mengusai kerangka teori
untuk
18
mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial. Menurut (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila
tidak ada pembatasan pertumbuhan
penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.
2.3
Komposisi atau Struktur Penduduk menurut Umur
Komposisi pendududuk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel penting dalam demografi. Hampir semua pembahasan mengenai masalah kependudukan melibatkan variabel umur dan jenis kelamin penduduk. Struktur umur penduduk antar daerah satu dengan yang lainnya tidak sama. Membagi penduduk atas beberapa kelompok tertentu dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu. Komposisi penduduk menurut umur dapat disebut struktur umur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur dan diantara kelompok umur yang satu dengan yang berikutnya berinterval 5 tahun. Misalnya kelompok umur 0 – 4, 5 – 9, 10 – 14, 15 – 19, ..... , 70 – 74, 75+ .
19
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel terpenting dalam demografi. Hampir semua pembahasan mengenai masalah kependudukan
melibatkan
variabel
umur
dan
jenis
kelamin
penduduk.
Misalnya pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan wajib belajar penduduk usia sekolah, maka perlu diketahui jumlah penduduk usia dewasa ini maupun masa yang akan datang. Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh satu dengan yang lainnya. Kalau salah satu dari variabel berubah maka kedua variabel yang lain juga ikut berubah. Struktur penduduk antara suatu negara dengan negara yang lain tidak sama. Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur penduduk negara – negara maju, antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Suatau negara dikatakan berstruktur umur muda apabila kelompok penduduk yang berumur di bawah 15 tahun jumlahnya lebih besar ( lebih dari 35 persen ), sedang besarnya kelompok penduduk usia 65 tahun jumlahnya lebih kurang dari 3 persen. Sebaliknya suatu negara dikatakan berstruktur umur tua apabila kelompok penduduk yang berusia 15 tahun ke bawah jumlahnya kecil ( kurang dari 35 persen dari seluruh penduduk) dan persentase penduduk di atas 65 tahun sekitar 15 persen. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini : Tabel 2.1. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Umur
Penduduk Tua
Penduduk Muda
0 – 14
≤ 35%
≥ 35%
20
15 – 64
≥ 50%
≤ 62%
65+
≥ 15%
≤ 3%
2.4 Metode yang Digunakan Statistik dalam pengertian sebagai metode diperlukan untuk menyusun data yang telah dikumpulkan. Masalah kependudukan akan timbul apabila kita dihadapkan pada dua alternatif atau lebih yang harus kkita pilih. Dengan menggunakan statistika kita akan dapat mengambil keputusan dengan cepat. Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis kependudukan Kota Medan sebagai berikut :
2.4.1 Rasio Jenis Kelamin ( Sex Ratio ) Rasio adalah perbandingan dua pangkat yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu. Jadi
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan jumlah antara jenis kelamin
laki – laki dan perempuan yang dalam pengerjaannya, perbandingan dikalikan 100. Maka rasio jenis kelamin (SR) dapat ditulis dengan rumus : SR
=
X 100
2.4.2 Rasio Beban Tanggungan ( Depedency Ratio ) Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya kelompok penduduk yang tidak produktif ( penduduk yang berumur lima belas tahun ke bawah dan penduduk yang berumur enam puluh empat tahun ke atas )
21
dan banyaknya penduduk yang termasuk ke dalam usia produktif ( penduduk yang berusia lima belas tahun sampai enam puluh empat tahun ).
Rumus rasio beban tanggungan adalah :
DR
=
Keterangan
:
DR
= rasio beban ttanggungan
P(0-4)
= jumlah penduduk di bawah umur 15 tahun
P(65+)
= jumlah penduduk berusia di atas 65 tahun
P(15-64)
= jumlah penduduk 15 – 64 tahun
K
= konstant, biasanya bernilai 100
2.4.3 Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi yang merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Adapun rumus Kepadatan Penduduk sebagai berikut :
KP =
22
Kepadatan penduduk kasar menunjukkan bahwa jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi luas wilayah. Kepadatan penduduk merupakan ukuran persebaran penduduk yang paling umum digunakan karena selain data dan cara perhitungannya sederhana, ukuran ini sudah distandarisasi dengan luas wilayah.
2.4.4 Angka pertumbuhan penduduk Angka pertumbuhan penduduk menunjukan rata – rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dalam persen. Ada beberapa macam ukuran untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya, yaitu : 1. Pertumbuhan Penduduk Geometris (Geometri Rate Of Growth) Pt = P0 ( 1+r) Keterangan : Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antar P0 dan Pt
2. Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Pt
= P0 . ert
log Pt
= log P0 + log ert
rt log e
= log Pt – log P0
23
r
=
r
=
Keterangan : Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antar P0 dan Pt e = bilangan pokok logaritma ( 2,718282 )
2.4.5 Proyeksi Penduduk Proyeksi merupakan suatu istilah yang ditujukan untuk memberikan arti tentang perhitungan ilustratif yang didasarkan atas beberapa asumsi. Berpegang kepada sejumlah data yang telah tersedia, biasanya dapat disusun suatu proyeksi dengan cara mengintroduksikan arah berbagai peristiwa vital yang diasumsikan, baik yang bergerak menuju ke arah masa yang akan datang maupun periode sebelumnya. Setiap perhitungan mengenai jumlah penduduk pada masa mendatang senantiasa dilakukan dengan menggunakan ciri hipotetis penduduk. Ramalan tersebut biasanya tidak begitu tepat. Untuk dapat menyusun estimasi masa depan yang dapat dipertanggungjawabkan, kondisi masa depan yang mempengaruhi semua proses vital harus juga diramalkan. Pada saat ini hal tersebut tidak mungkin kecuali kebetulan.
24
Walau demikian mengenai jumlah penduduk pada umumnya tidak pasti. Pengetahuan manusia mengenai kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan mortalitas, fertilitas, perkawinan dan migrasi pada hakikatnya sangat tidak lengkap, dan pengaruh yang tepat mengenai sebab-sebabnya pun tidak mudah ditentukan begitu saja. Bahkan bila pemahaman manusia mengenai masa lampau juga boleh dikatakan lengkap, tetapi masa depan mau tidak mau akan tetap serba tidak menentu. Dengan demikian tidaklah mungkin untuk meramalkan arah elemen-elemen tersebut untuk masa yang akan datang dengan penuh keyakinan. Pertumbuhan jumalah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan suatu daerah atau negara. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk bedasarkan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2004 – 2009. Dikarenakan informasi salah satu komponen kependudukan yakni migrasi tidak tersedia untuk tingkat kabupaten /kotamadia . Penulis memproyeksikan penduduk Kota Medan dengan metode eksponensial, yakni : Pt = Po . ert Keterangan : Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antar P0 dan Pt e = bilangan pokok logaritma ( 2,718282 )