BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian – Pengertian
Beberapa pengertian singkat yang perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada, yaitu :
2.1.1. Penduduk
Penduduk ialah semua orang yang yang tinggal atau menetap di suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama. Penduduk Indonesia ialah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebihdan mereka yang berdomisili kurang dari tiga bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Penduduk suatu negara adalah semua orang yang tinggal di daerah tersebut dan mempunyai bukti kewarganegaraan yang secara hukum mereka berhak tinggal di daerah tersebut.
2.1.2. Fertilitas ( Kelahiran )
Fertilitas adalah salah satu istilah yang digunakan di dalam bidang demografi untuk menggambarkan jumlah bayi yang dilahirkan hidup. Atau dengan kata lain fertilitas adalah suatu ukuran yang ditetapkan untuk mengukur hasil reproduksi dari wanita yang diperoleh dari data statistika kelahiran anak.
Universitas Sumatera Utara
Istilah lain menjelaskan fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup ( live birth ) yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda – tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda – tanda kehidupan disebut lahir mati ( still birth ). Istilah dari fertilitas sama dengan dengan natalitas hanya saja keduanya berbeda dalam ruang lingkupnya. Di mana fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahn penduduk dan reproduksi manusia.
Di samping istilah fertilitas ini ada juga istilah fekunditas ( fecundity ) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk untuk menghasilkan anak. Seorang perempuan yang secara biologis subur tidak selalu melahirkan anak yang banyak, karena mungkin mengatur fertilitas dengan abstinensi atau dengan alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan untuk melahirkan sangat sulit diukur walaupun secara medis dapat ditetapkan usia subur seorang perempuan adalah umur 15 – 49 tahun.
Tingkat kesuburan dan angka kelahiran ini dipengaruhi oleh : 1. Umur memulai hubungan kelamin dan lamanya berstatus kawin. 2. Kesuburan atau kemandulan biologis baik disengaja atau tidak disenhgaja. 3. Peningkatan pelayanan kesehatan pada umumnya. 4. Kematian janin yang disengaja atau yang tidak disengaja. 5. Keluarga berencana pada khususnya. 6. Keadaan sosial ekonomi dan budaya, lingkungan
Universitas Sumatera Utara
Fertilitas merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi pertambahan penduduk selain migrasi masuk. Ahli demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup. Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas, karena seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia mampu melahirkan lebih dari seorang bayi. Selain itu, seorang yang meninggal pada hari dan waktu tertentu, berarti mulai saat itu orang itu tidak mempunyai resiko kematian lagi. Dan sebaliknya seorang perempuan yang telah melahirkan anak tidak berarti resiko melahirkan perempuan tersebut menurun.
Kompleksnya pengukuran fertilitas, karena kelahiran melibatkan dua orang ( suami dan istri ) sedangkan kematian hanya melibatkan satu orang saja. Dalam melakukan pengukuran fertilitas ini, ada beberapa kendala. Masalah yang dijumpai adalah tidak semua perempuan mengalami resiko melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapat pasangan untuk berumah tangga, ada juga sebagian dari mereka yang mengalami resiko perceraian atau menjanda.
Kelahiran merupakan indikator yang penting dalam melaksanaan perencanaan kesehatan. Dari kebijaksanaan jangka panjang kependudukan Indonesia umumnya adalah penurunan pertumbuhan penduduk, perbaikan penyebaran dan peningkatan kualitas manusia. Berdasarkan faktor – faktor di atas angka kelahiran di setiap daerah mengalami perbedaan.
Namun seperti halnya dengan adanya perbedaan itu, angka kelahiran juga dapat ditekan dan dapat dilakukan melalui cara seperti : a. Partisipasi wanita dalam Keluarga Berencana ( KB ) b. Tingkat pendidikan wanita mempengaruhi umur kawin pertama dan penggunaan kontrasepsi
Universitas Sumatera Utara
c. Partisipasi dalam angkatan kerja mempunyai hubungan negatif dalam fertilitas. d. Peningkatan ekonomi dan sosial masyarakat
Melihat masalah tersebut terdapat variasi pengukuran fertilitas dan setiap pengukuran mempunyai kelemahan dan keuntungannya. Memperhatikan perbedaan antara kematian dan kelahiran tersebut di atas , memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas yaitu pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif. Pengukuran fertilitas kumulatif adalah mengukur jumlah rata – rata yang dilahirkan oleh seorang perempuan sampai batas usia subur. Sedangkan pengukuran fertilitas tahunan adalah mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.
2.1.2. Mortalitas ( Kematian )
Mortalitas ( kematian ) adalah peristiwa menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran. Dari defenisi di atas terlihat bahwa keadaan mati itu hanya bisa terjadi jika terjadi kelahiran hidup. Dengan kata lain mati tidak akan pernah ada apabila kehidupan tidak ada sedangkan kehidupan dimulai dari lahir hidup.
Mortalitas merupakan salah satu dari ketiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya tingat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat ksesehatan masyarakat di daera tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Komponen ini bukan saja berpengaruh bagi pemerintah secara keseluruhan melainkan perlu juga bagi pihak swasta, terutama yang berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan.
Konsep mati perlu diketahui guna mendapatkan data kematian yang benar. Dengan kemajuan ilmu kedokteran, kadang – kadang sulit untuk membedakan keadaan hidup secara klinik. Apabila pengertian mati tidak dikonsepkan, maka akan dikhawatirkan bisa terjadi perbedaan penafsiran antara berbagai orang tentang kapan seseorang dikatakan mati. Menurut konsepnya, tedapat tiga keadaan vital yang masing – masing saling mutually exclusive yang artinya keadaan yang satu tidak mungkin tejadi bersamaan dengan salah satu keadaan lainnya. Ketiga keadaan vital yang dimaksud adalah : 1. Lahir hidup adalah peristiwa kkeluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi hasil konsepsi tersebut mempunyai tanda – tanda kehidupan. 2. Lahir mati adalah peristiwa menghilangnya tanda – tanda kehidupan dari hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya. Dari defenisi ini lahir mati tidak temasuk mati dan tidak termasuk hidup. 3. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa saja terjadi setiap saat setelah kelahiran.
Mortalitas dapat terjadi oleh dua faktor, yaitu : 1. Kematian bayi endogen Kematian bayi endogen disebabkan oleh faktor – faktor yang dibawa sejak lahir, diwariskan oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya sejak kehamilan. Kematian endogen disebut juga dengan kematian dalam janin. Peristiwa –
Universitas Sumatera Utara
peristiwa yang dapat digolongkan pada kematian janin ini adalah abortus, immatur dan prematur 2. Kematian bayi eksogen Kemtian bayi eksogen ini disebabkan oleh faktor – faktor yang berkaitan dengan pengaruh
lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah perawatan dan
kesehatan bayi setelah dilahirkan. Kematian bayi eksogen disebut juga dengan kematian di luar rahim. Yang termasuk dalam kematian bayi di luar rahim adalah : a. Kematia baru lahir adalah kematian bayi sebelum berumur satu bulan tetapi kurang dari satu tahun. b. Kematian lepas bayi lahir adalah kematian bayi setelah berumur satu bulan tetapi kurang dari satu tahun. c. Kematian bayi adalah kematian setelah bayi lahir hidup hingga bayi lahir hidup.
Angka kematian bayi meupakan salah satu indikator penting dalam menentukan kesehatan masyarakat. Angka ini sangat sensitif terhadap perubahan tingkat kesehatan masyarakat. Angka kematian perlu ditekan melalui cara : a. Pelayanan kesehatan yang lebih baik. b. Peningkatan gizi keluarga. c. Peningkatan kebersihan lingkungan d. Peningkatan pendidikan ( Kesehatan Masyarakat )
Universitas Sumatera Utara
2.2. Proyeksi
Proyeksi adalah suatu perkiraan atau taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian yang akan datang dimana hasil proyeksi tersebut menggambarkan kemampuan dimasa yang akan datang. Atau dengan kata lain proyeksi adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datangdengan menggunakan beberapa asumsi atas data tahun dasar.
Kualitas hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang sekecil mungkin atau mendekati nol. Bila dirumuskan adalah : Error = hasil ramalan – kenyataan
Pengertian lain mengenai proyeksi adalah perhitungan dengan meramalkan dan menduga kejadian – kejadian atau hal – hal yang mungkin terjadi baik itu mengenai kependudukan, ketenagakerjaan, maupun pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1. Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk adalah perkiraan atau perhitungan yang meramalkan dan memperkirakan keadaan mortalitas, fertilitas, dan migrasi pada masa yang akan datang dengan asumsi data tahun dasar.
Manfaat atau kegunaan dari proyeksi ini adalah sangat banyak. Di samping untuk meramalkan kejadian atau hal – hal yang mungkin terjadi, juga sebagai alat perencanaan pembangunan di masa yang akan datang untuk lebih baik lagi sehingga dapat dipergunakan dan dikembangkan secara efektif dan efisien. Pada dekade akhir – akhir ini, pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana.
Ada beberapa model matematika yang digunakan dalam menghitung proyeksi pertumbuhan jumlah angka kelahiran dan kematian bayi yaitu secara eksponensial dan secara geometri. 1. Eksponensial adalah pertumbuhan penduduk secara terus – menerus setiap hari. Adapun rumus eksponensial adalah sebagai berikut : Pt = po.ert di mana : pt
= jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t
po
= jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar.
e
= angka eksponensial ( 2,718282 )
t
= jangka waktu ( dalam tahun )
r
tingkat pertumbuhan fertilitas atau mortalitas.
Universitas Sumatera Utara
2. Geometri adalah pertumbuhan bertahap ( discrate ) di mana grafik tiap tahunnya merupakan satu tahap. Adapun rumus geometri adalah sebagai berikut : Pt = P0 ( 1 + r ) t di mana : pt
= jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t
po
= jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar.
e
= angka eksponensial ( 2,718282 )
t
= jangka waktu ( dalam tahun )
r
= tingkat pertumbuhan fertilitas atau mortalitas.
Universitas Sumatera Utara