BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas mengenai teori yang berhubungan dengan sistem inventori pada PT. CariOnline.
2.1
Pengantar sistem informasi
2.1.1 Pengertian sistem Menurut Marakas dan O’brien (2014:25) ,sistem merupakan gabungan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang melakukan kerja sama untuk meraih suatu tujuan.
2.1.2 Pengertian informasi Menurut Marakas dan O’brien (2014:32), informasi merupakan data yang dikelola menjadi suatu bentuk yang dapat dimengerti dan bermanfaat bagi manusia.menurut Rainer dan Cegielski (2011:10), informasi merupakan data yang dikumpul dan terstruktur sehingga bermakna bagi penerima informasi tersebut.
2.1.3 Pengertian sistem infomasi Menurut Marakas dan O’brien (2014:6), sistem informasi merupakan gabungan dari elemen-elemen yang melakukan kerja sama untuk mendapatkan, memproses dan membagikan informasi agar dapat dijadikan sebagai acuan pengambilan keputusan. Menurut Rainer dan Cegielski (2011:38), sistem informasi merupakan serangkaian elemen yang saling berhubungan yang dikumpulkan, diproses, dan dibagikan untuk meraih suatu tujuan.
2.1.4 Komponen sistem informasi Menurut Shelly dan Vermaat (2010:208), sistem informasi terbagi menjadi 5 komponen yaitu : 1.
People resources Sumber daya manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan seluruh sistem informasi. Yang termasuk sumber daya manusia, yaitu:
5
6 A.
End users Merupakan seseorang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan dan sebagian besar dari end users
adalah
knowledge
menghabiskan
sebagian
workers
besar
waktu
dimana
mereka
mereka
untuk
berkomunikasi dan berkolaborasi dalam tim dan kelompok kerja dan membuat, menggunakan dan mendistribusikan informasi.
B.
Is specialists Merupakan
seseorang
yang
mengembangkan
dan
mengoperasikan system informasi.Sistem analis merancang sistem informasi berdasarkan kebutuhan informasi pada end users, software developer membuat program komputer berdasarkan spesifikasi dari sistem analis, dan sistem operator membantu untuk memonitor dan mengoperasikan sistem komputer dan jaringan dalam skala besar.
2.
Hardware resources Konsep dari hardware resource merupakan semua perangkat fisik dan material yang digunakan didalam pemrosesan informasi.contoh dari hardware dalam komputer yang berbasis sistem informasi yaitu : A. Sistem computer Yang terdiri dari pusat unit pemrosesan yang berisi microprocessor
dan
berbagai
perangkat
pelengkap
interkoneksi.
B. Computer peripherals Merupakan perangkat yang terdiri dari keyboard atau mouse elektronik untuk memasukkan data dan perintah, video screen atau printer untuk menghasilkan informasi dan magnetic atau optical disc untuk menyimpan sumber data.
7 3.
Software resources Konsep dari software resources merupakan kumpulan seluruh instruksi pemrosesan informasi.berikut adalah contoh dari software resources : A.
Sistem software Terdiri dari program pengoperasian sistem yang mengendalikan dan mendukung operasi dari sistem komputer.
B.
Aplikasisoftware Program yang memproses secara langsung sebagian penggunaan dari komputer oleh end users.
C.
Prosedur Instruksi operasional untuk orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi.
4.
Data resources Sumber data sistem informasi biasanya diatur, disimpan dan diakses oleh berbagai teknologi manajemen sumber data kedalam: A.
Database yang menangani pemrosesan dan pengaturan data.
B.
Pengetahuan dasar yang menangani berbagai bentuk ilmu
seperti fakta, aturan, contoh kasus mengenai praktik bisnis yang sukses.
5.
Network resources Konsep dari network resources menekankan pada teknologi komunikasi dan jaringan yang menjadi komponen dasar dari sumber daya di dalam seluruh sistem informasi. Yang termasuk di dalam network resources :
A.
Media komunikasi Contohnya yaitu twisted-pair wire, kabel koaksial, dan fiberoptical cable wireless-satelite.
danmicrowave, cellular dan teknologi
8 B.
Network support Kategori umum ini menekankan pada hardware, software dan teknologi data yang diperlukan untuk mendukung operasi
dan
digunakan
dalam
jaringan
komunikasi,
contohnya yaitu prosesor komunikasi seperti; modem, dan prosesor
jaringan
internet
dan
komunikasi
yang
mengendalikan software seperti jaringan sistem operasi dan internet browser package.
2.1.5 Keuntungan sistem informasi bagi perusahaan Menurut Rainer dan Cegielski (2011:54) keuntungan dari sistem informasi untuk perusahaan yaitu : 1.
IT will reduce the numbers of middle manager IT membuat manajer lebih produktif dan meningkatkan jumlah karyawan yang dapat melaporkannya kepada manajer.
2.
IT will change the manager’s job Salah satu tugas manajer yang paling penting yaitu membuat keputusan.banyak manajer telah melaporkan bahwa it akhirnya dapat memberikan
mereka
waktu
untuk
bisa
merasakan
kerja
di
lapangan.sekarang, manajer dapat mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan lebih cepat dengan menggunakan mesin pencari dan intranet. Dampak kemungkinan lain pada pekerjaan manajer yaitu perubahan dalam persyaratan manajerial. Penggunaan itu mungkin menyebabkan organisasi untuk mempertimbangkan kembali kualitas yang mereka inginkan dalam manajer yang baik. 3.
Will my job be eliminated Salah satu perhatian utama dari setiap karyawan baik yang full-time maupun yang part-time adalah keamanan pekerjaan.karena kesulitan ekonomi, peningkatan persaingan global, permintaan kustomisasi, meningkatkan
tuntutan
konsumen,
banyak
perusahaan
telah
meningkatkan investasi mereka dalam bidang it.faktanya komputer memiliki kecerdasan dan kemampuan yang menguntungkan secara kompetitif sehingga dapat menggantikan sdm dengan mesin yang berkembang dengan pesat.
9
4.
IT impact employees at work Internet dapat mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas di dalam ruangan, seperti berbelanja atau bekerja sehingga dapat menyebabkan efek psikologis yang negatif, sehingga internet dapat memberikan pengisolasian bahkan lebih daripada komputer dan televisi.
5.
IT provides quality-of-life improvement ITdapat memberikan kepada karyawan yang dapat meningkatkan kualitas waktu senggang secara signifikan.It juga menempatkan karyawan secara konstan sehingga mereka tidak benar-benar jauh dari pekerjaan mereka, bahkan ketika mereka berlibur.
2.2
Pengantar database MenurutConnolly dan Begg (2010:65), database merupakan sekumpulan data
yang terbagi dan saling terhubung secara logikal dan gambaran data dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh perusahaan.
2.2.1 Pengertian data Menurut Rainer dan Cegielski (2011:10), data merupakan komponen yang mendeskripsikan
suatu
kejadian,
aktivitas,
dan
transaksi
yang
direkam,
diklasifikasikan dan disimpan tetapi tidak diatur untuk menyampaikan arti khusus.
2.2.2 Database Menurut Connolly dan Begg (2010:65), database merupakan kumpulan data yang terhubung dan terbagi secara logical yang dirancang agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
2.2.3 Database management system (DBMS) Menurut Connolly dan Begg (2010:66), database management system (DBMS) merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk membuat, menjaga dan mengendalikan akses ke database.dbms juga dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang berinteraksi dengan program aplikasi user dan database.
10 Menurut Connolly dan Begg (2010:77), berikut adalah keuntungan dari DBMS: 1.
Adanya pengendalian terhadap redudansi data
2.
Data menjadi lebih konsisten
3.
Memiliki informasi yang lebih pada jumlah data yang sama
4.
Data dapat dibagikan
5.
Meningkatkan integritas data
6.
Meningkatkan keamanan
7.
Adanya penetapan standarisasi pelaksanaan
8. 9.
Skala ekonomi Keseimbangan dari kebutuhan yang bertentangan
10. Meningkatkan aksesibilitas dan respon data 11. Meningkatkan produktivitas 12. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data 13. Meningkatkan konkurensi 14. Meningkatkan layanan back up dan recovery.
Menurut Connolly dan Begg(2010:80), berikut adalah kerugian dari DBMS : 1.
Lebih kompleks / kompleksitas
2.
Ukuran
3.
Biaya dbmss
4.
Biaya tambahan perangkat keras
5.
Biaya konversi
6.
Kinerja
7.
Adanya resiko tinggi terjadinya kegagalan.
2.2.3 Perancangan database konseptual Menurut Connolly dan Begg(2010:470) , perancangan database konseptual merupakan suatu proses yang digunakan untuk membangun sebuah model informasi yang akan digunakan dalam sebuah perusahaan yang bebas dari seluruh pertimbangan fisikal. Berikut merupakan langkah-langkah dari perancangan database konseptual :
11
2.3
1.
Menentukan jenis entitas
2.
Menentukan jenis relasi
3.
Mengidentifikasi dan mengasosiasikan atribut dengan entitas
4.
Menentukan domain atribut
5.
Menentukan kandidat dan atribut dari primary key
6.
Mempertimbangkan penggunaan konsep pemodelan yang ditingkatkan
7.
Mengecek model dari redudansi
8.
Memvalidasi model konseptual local dari pengguna transaksi
9.
Meninjau kembali model data konseptual local dengan data pengguna
Analisis Strategi Pemasaran
2.3.1 Strategi STP (segmentation,targeting,positioning) Menurut (Bagus:2009), Strategi pemasaran merupakan tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. Strategi pemasaran terdiri dari : 1.
Segmentation Menurut (Bagus,2009), Segmentation adalah suatu proses membagi
perusahaan yang besar menjadi bagian-bagian kecil yang memiliki kesamaan karakteristik dan agar menjadi lebih bernilai.Segmentation memiliki beberapa variabel yaitu : a. Geografis Mengelompokkan pasar berdasarkan iklim, wilayah kota,cuaca dan lain-lain. b.
Demografis Membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, pendidikan dan lain-lain.
c. Psikografis Membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. d.
Perilaku Membagi pelanggan ke dalam segmen-segmen berdasarkan tingkah laku, perasaan dan cara pelanggan memakai suatu produk.
12 Menurut (Bagus,2009) Segmentasi memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu : a.
Measurable Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
b.
Accesible Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
c. Substantial Segmen pasar harus cukup besar dan memberikan keuntungan untuk dilayani. d.
Differentiable Segmen-segmen
dapat
dipisahkan
secara
konseptual
dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan Marketing mix yang berbeda. e. Actionable Program efektif yang dibuat untuk menarik dan melayani segmensegmen yang bersangkutan.
2.
Targeting Menurut (Bagus:2009) Targeting adalah proses mengevaluasi dan
menentukan segmen yang akan dijadikan target pasar.Targeting memiliki beberapa strategi yaitu : a. Undifferentiated targeting strategy Strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar yang memiliki kebutuhan yang sama sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. b.
Differentiated targeting strategy Perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik/ciri khas yang berbeda untuk memenuhi keinginan dari pelanggan yang menginginkan adanya variasi pada produk.
c. Concentrated targeting strategy Perusahaan lebih berfokus untuk menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling menguntungkan.
13 d.
Custom targeting strategy Strategi yang lebih mengarah kepada pendekatan terhadap pelanggan secara individual.
3.
Positioning Menurut (Bagus,2009) Positioning adalah penentuan posisi pasar yang
menunjukkan adanya perbedaan produk perusahaan dengan produk pesaing. Ada beberapa strategi penentuan posisi yang dapat dilakukan yaitu : a. Positioning berdasarkan perbedaan produk Pendekatan ini dapat dilakukan apabila produk perusahaan mempunyai keunggulanlebih dibandingkan produk pesaing dan pelanggan harus dapat merasakan adanya perbedaan dan manfaat dari produk tersebut. b.
Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh pelanggan terhadap produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan siapa yang menggunakan produk. d.
Positioning berdasarkan pemakaian produk Pendekatan ini digunakan untuk membedakan kapan produk dapat dipakai/dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing Pendekatan ini digunakan untuk membandingkan kelebihan yang dimiliki oleh pesaing sehingga pelanggan dapat memilih atau memutuskan produk mana yang lebih baik. f. Positioning berdasarkan kategori produk Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan solusi masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
14 g.
Positioning berdasarkan asosiasi Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain.
h.
Positioning berdasarkan masalah Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada pelanggan bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning yang dapat memecahkan masalah.
2.3.2 Marketing mix Menurut Solomon dan Marshall (2013:291), marketing mix adalah suatu strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya. Menurut Solomon dan Marshall (2013:291) ,marketing mix 7p merupakan marketing mix tambahan dari 4p. Meskipun dengan menerapkan marketing mix 4p sudah dapat memberi dampak yang luar biasa dalam usaha penjualan dan jasa tetapi marketing mix 4p masih dianggap kurang dikarenakan keadaan ekonomi sekarang yang semakin modern sehingga dikembangkan menjadi marketing mix 7p.Marketing mix 7p terdiri dari : 1.
Product Menurut (Sukotjo,H& Radix, S, 2010:219), produk merupakan suatu
elemen yang penting dalam kegiatan pemasaran. Menurut Gitman dan Mcdaniel (2007:378), strategi produk berperan penting dalam strategi pemasaran, strategi produkterdiri dari dari memilih nama produk, kemasan, warna, serta jaminan/garansi produk tersebut.strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya karena produk yang dijual harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari customer 2.
Price Menurut (Sukotjo, H & Radix, S, 2010:219), harga menjadi faktor
penting bagi customer dalam memutuskan apakah customerakan membeli produk tersebut atau tidak. Menurut solomon dan marshall (2013:291), customer cenderung menilai harga sebuah produk digunakan sebagai indikator dari kualitas. Menurut Gitman dan Mcdaniel (2007:378), strategi harga (pricing strategy) yaitu strategi penetapan harga pada suatu produk berdasarkan permintaan terhadap produk dan biaya untuk memproduksi produk tersebut.
15 3.
Promotion Menurut Solomon dan Marshall (2013:291), promosi merupakan
kegiatan yang menghubungkan manfaat dari produk ke target pasar yang diinginkan dan menurut (Sukotjo, H & Radix, S , 2010:219), promosi yaitu memberikan informasi dari
penjual ke
customer
dalam saluran
penjualan.perusahaan mempromosikan produk mereka melalui iklan,banner, media seperti media massa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail. 4.
Place Menurut Solomon dan Marshall (2013:291),lokasi perusahaan sangat
penting.Perusahaan harus mencari lokasi yang strategis sehingga customer dapat menemukan lokasi tersebut dengan mudah dan lokasi perusahaan tentunya harus memiliki fasilitas internet agar customer dapat mengakses apabila ingin membeli produk secara online. 5.
People Menurut (Sukotjo, H & Radix, S, 2010:219), people yang dimaksud
adalah orang-orang yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan. Orang- orang tersebut merupakan karyawan yang menyediakan jasa layanan. 6.
Processes Menurut (Sukotjo, H & Radix, S, 2010:220), proses merupakan
kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada customer pada saat customer ingin membeli produk. 7.
Physical evidence Menurut (Sukotjo, H & Radix,S , 2010:220), physical evidence
merupakan keadaan atau kondisi didalam perusahaan seperti dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, layout. Customer akan tertarik untuk masuk apabila dekorasi perusahaan menarik perhatian. Melalui sebuah website, customer akan menilai dari tampilan web, warna, desain dan lain –lain.
16 2.4
Pricing strategy
2.4.1 Market-based pricing Menurut Mohapatra (2012:161) dalam Market-based pricingharga suatu produk ditentukan berdasarkan pada harga yang bersedia dibayarkan oleh customer terhadap suatu produk. Perusahaan memiliki pengetahuan yang cukup banyak mengenai customer dan competitor. Perusahaan akan menetapkan harga produknya berdasarkan pengetahuan tersebut agar bisa bersaing di pasar
2.4.2 Cost-based pricing Menurut Mohapatra (2012:161), cost-based pricing merupakan metode penentuan harga dimana harga suatu produk didasarkan atas besarnya biaya produk ditambah dengan mark-up keuntungan yang diinginkan. Perusahaan
hanya
memiliki
sedikit
pengetahuan
mengenai pricing
competitor dan perusahaan tidak mengetahui dengan jelas seberapa besar kesediaan customer untuk membayar. Cost-based pricing merupakan metode yang paling umum digunakan, berfokus pada pendekatan internal. Harga didasarkan pada biaya produk/jasa dan jumlah margin yang diinginkan.
2.4.3 Competitor-based pricing Menurut Mohapatra (2012:161), competitor based-pricing merupakan strategi yang berfokus pada harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain dalam industri atau pasar yang sama. Harga produk digunakan untuk bersaing dengan perusahaan lain.
2.5
Pengertian persediaan Menurut Ristono (2009:1) inventory/persediaan merupakan produk-produk
milik perusahaan yang disimpan dan tersedia untuk dijual pada waktu tertentu. Menurut Alexandri (2009:135) inventory/persediaan merupakan suatu proses pengerjaan bahan baku yang sudah tersedia dan dapat digunakan pada waktu tertentu.
17 2.5.1 Fungsi persediaan Menurut Deitiana (2011:187) , persediaan dapat menyediakan beberapa fungsi yang dapat menambah fleksibilitas dalam operasi perusahaan. Fungsi persediaan terbagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut : 1.
Menyediakan berbagai macam barang sesuai permintaan pelanggan dan memisahkan perusahaan dari pergerakan harga dalam permintaan.
2.
Memisahkan berbagai bagian dari proses produksi. Sebagai contoh, jika perlengkapan dalam sebuah perusahaan tidak tetap, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk memisahkan proses produksi dari pemasok.
3.
Mengambil keuntungan dari jumlah diskon karena pembelian dalam jumlah yang besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.
2.5.2 Tipe persediaan Menurut Deitiana (2011:187), persediaan dalam perusahaan biasanya terbagi menjadi 4 tipe yaitu sebagai berikut : 1.
Persediaan bahan mentah, yaitu persediaan bahan baku yang sudah dibeli namun belum diproses.
2.
Persediaan barang/produk dalam masa proses, yaitu produk/barang yang berada masa proses dan telah mengalami beberapa perubahan namun belum selesai.
3.
Persediaan mro, yaitu persediaan yang berfokus pada perlengkapan, perbaikan dan operasi .
4.
Persediaan barang jadi, yaitu persediaan barang/produk yang telah selesai diproses dan siap dijual ke pasar.
2.5.3 Pengertian manajemen persediaan Menurut Russel dan Taylor (2011:557) manajemen persediaan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menentukan jumlah persediaan stock serta seberapa banyak barang yang harus di pesan dan kapan harus melakukan pemesanan. Menurut Russel dan Taylor (2011:557) manajemen persediaan memiliki beberapa elemen sebagai berikut : A.
Bahan-bahan mentah
B.
Barang –barang (bagian) yang dibeli dan perlengkapan
18 C.
Sebagian pekerjaan yang sedang berlangsung/berjalan
D.
Barang-barang yang diangkut
E.
Alat dan peralatan
2.5.4 First in first out (FIFO) Menurut Weygandt,kimmel dan kieso (2011:269), fifo merupakan salah satu (Alexandri, 2009)metode dalam persediaan dimana produk yang pertama kali dibeli/diproduksi akan dijual/digunakan terlebih dahulu atau mendahulukan produk yang pertama kali dibeli.
2.5.5 Sistem pengendalian persediaan Menurut deitiana (2011:188), dalam manajemen persediaan terdapat 3 sistem yang mengendalikan persediaan, yaitu : 1.
Abc analysis Abc analysis merupakan sistem pengendalian dalam persediaan yang digunakan untuk membagi persediaan menjadi 3 bagian yaitu a,b dan c yang berbasis jumlah penggunaan biaya persediaan dalam waktu setahun.
2.
Akurasi pencatatan Menjaga pencatatan persediaan dengan baik karena apabila pencatatan persediaan tidak baik maka kebijakan persediaan yang sebelumnya sudah baik akan menjadi tidak berguna/berarti. Pencatatan persediaan yang baik yaitu apabila perusahaan memiliki informasi yang lengkap mengenai pengolahan bahan baku yang akan diolah/ diproses.
3.
Just in time (jit) Merupakan kebijakan persediaan bahan baku minimum yang menjaga supaya sistem produksi dapat berjalan dengan lancar. Melalui kebijakan ini, maka bahan persediaan akan datang tepat waktu tanpa ada delay maupun lebih cepat.
19 2.5.6 Biaya Persediaan Menurut Hanafi (2010:218) Persediaan memiliki beberapa biaya. Berikut adalah beberapa biaya yang berkaitan dengan persediaan : 1. Biaya Investasi Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek dalam jumlah yang cukup besar. 2. Biaya Penyimpanan (holding cost) Biaya penyimpanan (holding costs) adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan atau penahanan (carrying) persediaan sepanjang waktu tertentu. biaya penyimpanan juga mencakup biaya yang berkaitan dengan gudang, seperti biaya asuransi, staffing tambahan, dan pembayaran bunga. 3. Biaya Pemesanan (ordering cost) Biaya pemesanan (ordering / replenishment costs) yaitu semua biaya yang meliputi biaya administrasi untuk pembelian/pemesanan kepada pemasok (supplier/vendor) dari luar, atau penggantian stok material yang dipakai untuk kegiatan produksi (setting-up).
2.5.7 Safety Stock Menurut (Amirjabbari,B& Bhuiyan, N : 2013) Safety Stock merupakan persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan stok. (Stock Out). Untuk menghitung safety stock dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Metode perbedaan pemakaian maksimum dan rata-rata Metode ini digunakan untuk menghitung selisih antara pemakaian maksimum dan pemakaian rata-rata dalam jangka waktu tertentu. Berikut adalah rumus untuk menghitung safety stock menggunakan metode diatas: Safety stock = (Pemakaian maksimum-Pemakaian rata-rata) X lead time 2. Metode statistika yang berdistribusi normal Safety stock = Z Dimana : Z = Standar normal = Standar deviasi
L
20 L = Lead time 2.5.8 Reorder points (ROP) Menurut Heizer dan Render (2011:512) ROP merupakan tingkat persediaan dimana tindakan ini diambil untuk mengisi barang yang telah di stok. ROP memiliki rumus yang dapat digunakan untuk menentukan waktu melakukan pemesanan yaitu : D = permintaan per hari L = waktu pesanan untuk setiap pesanan baru per hari ROP = (Lead time X penggunaan/hari)+Safety stock
2.6
Decision support system (DSS)
2.6.1 Definisi decision support system (DSS) Menurut (Syafrizal:2009) decision support system dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mengolah data menjadi informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan. Menurut (Syafrizal, 2009) dss memiliki beberapa tujuan sebagai berikut : 1.
Membantu manajer dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
2.
Mendukung penilaian manajer
3.
Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer
2.6.2 Jenis - jenis DSS Menurut (Syafrizal, 2009) jenis-jenis dss dibagi menurut tingkat kerumitan dan tingkat pemecahan masalahnya. Berikut adalah jenis-jenis DSS : 1.
Mengambil elemen – elemen informasi
2.
Menganalisis seluruh file
3.
Menyiapkan laporan dari berbagai file
4.
Membuat perkiraan mengenai keputusan yang diambil
5.
Mengusulkan keputusan
6.
Membuat keputusan
2.6.3 Manfaat DSS Menurut (Syafrizal, 2009) dss memiliki beberapa manfaat yang berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan. Berikut beberapa manfaat dari DSS : 1.
Masalah- masalah semi struktur dapat dipecahkan
21 2.
Masalah yang kompleks dapat diselesaikan
3.
Sistem dapat berinteraksi dengan user
4.
Pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik daripada mengambil keputusan menggunakan intuisi
5.
Memberikan acuan data yang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang belum berpengalaman
6.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif
7.
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer agar dapat berkomunikasi dengan lebih baik
8.
2.7
Meningkatkan produktivitas dan pengendalian dari manajer.
Analisis dan perancangan sistem informasi
2.7.1 Analisis sistem Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:4),analisis sistem adalah proses memahami dan menentukan secara detail/lengkapapa yang harus dicapai dalam sistem informasi.
2.7.2 Perancangan sistem MenurutSatzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:4), perancangan sistem adalah proses menentukan secara rinci seberapa banyak komponen dalam sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.juga membagi tahapan rancangan menjadi beberapa aktivitas sebagai berikut : 1. 2. 3.
Merancang services architecture dan deployment environment. Merancang software architecture. Merancang use case realization. (first cut, ssd, multilayer ssd, package diagram, update design class diagram)
4.
Merancang database.
5.
Merancang sistem and user interface.
6.
Merancang pengendalian dan keamanan sistem.
22 2.7.3 Activity Diagram 2.7.3.1 Pengertian Activity Diagram Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.(2010:141),activity diagram merupakan sebuah diagram
yang menggambarkan aliran urutan
kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh pengguna maupun sistem. Banyak analyst yang menggunakan tipe dari diagram arus kerja ini. Activity diagram dapat digunakan untuk menggambarkan proses bisnis yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan.
Gambar2.1 Contoh Activity Diagram, Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.(2010, p.143)
23 2.7.3.2 Notasi activity diagram Penjelasan mengenai notasi yang ada pada activity diagramdapat dilihat pada tabel 2.1: Tabel 2.1Activity Diagram Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:142) No.
Simbol
Kegunaan Swimlane adalah area persegi pada activity
1.
diagram untuk mewakili kegiatan yang dilakukan oleh agen tunggal.
2.
Starting activity ada simbol yang mengawali terjadinya proses bisnis. Transition arrow adalah simbol untuk
3.
memberi tahu arah selanjutnya proses bisnis itu berlangsung. Activity
4.
adalah
simbol
dalam
activity
diagram untuk menggambarkan proses yang sedang berlangsung. Ending
5.
activity
adalah
simbol
yang
digunakan untuk mengakhiri sebuah proses bisnis yang sedang berjalan. Synchronization
6.
digunakan
untuk
mengendalikan pemisahan atau penyatuan jalur berurutan.
7.
Decision adalah simbol yang digunakan ketika terjadi dua kemungkinan .
24
2.7.4 Event table 2.7.4.1 Pengetian Event Table Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:168)event table merupakan sebuah katalog dari use case yang merinci peristiwa pada barisnya dan kunci informasi dari setiap kejadian pada kolomnya yang terdapat: 1.
Baris: dalam informasi tabel catatan tentang salah satu event dan use case.
2.
Kolom : dalam tabel merupakan bagian kunci dari informasi tentang peristiwa itu dan use case
2.7.4.2 Notasi Event Table Berikut adalah contoh gambar dari event table :
Gambar 2.2 contoh event table Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:170)
Berikut merupakan penjelasan event table pada gambar 2.3 : 1.
Event Merupakan sebuah kejadian yang menyebabkan sistem melakukan sesuatu.
2.
Trigger Merupakan suatu sinyal yang memberitahu sistem mengenai peristiwa yang terjadi baik kedatangan data yang membutuhkan pengolahan dan titik waktu.
3.
Source Sumber yang memasok data ke sistem.
25 4.
Use case Menjelaskan peran dari pengguna dan bagaimana pengguna melakukan interaksi dengan sistem.
5.
Response Berupa suatu hasil/output yang dihasilkan oleh sistem dan masukke tujuan.
6.
Destination Agent yang menerima data dari system
2.7.5 Use Case Diagram 2.7.5.1 Pengertian use case diagram Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:242), use case merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh sistem, biasanya berupa sebuah respon permintaan dari pengguna sistem.
Gambar 2.3 usecase diagram Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:244)
Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:243) menjelaskan bahwa aktor tidak selalu sama dengan sumber dari peristiwa di event table karena aktor di use case merupakan orang yang berinteraksi dengan sistem dimana sistem harus meresponnya.
2.7.5.2 Notasi use case diagram Berikut merupakan penjelasan notasi yang ada didalam use casediagram : 1.
System boundary Tempat seluruh kegiatan-kegiatan sistem yang sedang berjalan.
26 2.
Use case Gambaran dari kumpulan aksi-aksi yang berurutan yang ditampilkan dalam sebuah sistem.
3.
Actor Nama dari karakterisitik peran yangmelakukankegiatan.Orang yang berinteraksi dengan sistem.
4.
Connecting line Merupakan
garis
penghubung
antara
actor
dengan
use
case.memungkinkan masing-masing actor untuk berinteraksi dengan setiap use case. 5.
Include Termasuk didalam use case lain (required) / (diharuskan), tidak berdiri sendiri.
Gambar 2.4 usecase menggunakan include Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:247) 2.7.6 Use Case Description 2.7.6.1 Brief Description Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:171) usecase descriptionmerupakan deskripsi yang mencatat mengenai detil pemrosesan dari suatu use case use case memiliki urutan yang lengkap dari tahapan-tahapan untuk menyelesaikan bisnis proses.Scenario atau use case instance merupakan suatu
27 kumpulan unik dari aktivitas internal di dalam use case yang menggambarkan langkah unik sepanjang use case.
Gambar 2.5Contoh Brief Description, Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:172) 2.7.6.2 Intermediate Description MenurutSatzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:172) use case description yang merupakan perluasan dari brief description dimana terdapat aliran dari aktivitas use case. Jika terdapat beberapa skenario, maka setiap aliran dari aktivitas
akan
dijabarkan
secara
individual.
Exception
conditions
dapat
didokumentasikan jika mereka diperlukan. Tabel 2.2Intermediate Description Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:172) Flow of activities for scenario for order clerk creates telephone order Main flow: 1. Customer calls rmo and gets order clerk. 2. Order clerk verfies customer information. If a new customer, invoke maintain customer account information use case to add a new customer. 3. Clerk initiatives the cretion of a new order. 4. Customer requests an item be added to the order. 5. Clerk verifies the item and adds it to the order. 6. Repeat steps 4 d 5 until all items are added to the order. 7. Customer indicates end of order; clerk enters end of order; system computes totals. 8. Customer submits payment; clerk enters amount; sytsem verifies payment. 9. System finalizes order. Exception conditions: 1. If an item is not in stock, the customer can
28 a.
Choose not to purchase item, or
b.
Request item be added as a back-ordered item.
8. If customer payment is rejected due to bad-credit verification, then a.
Order is canceled, or
b.
Order is put on hold until check is received
2.7.6.3 Fully Developed Description MenurutSatzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:173) fully developed description merupakan sebuah metode yang paling formal dalam mendokumentasikan suatu use case. Meskipun memerlukan waktu lebih untuk mengerjakan, jenis dari use case description ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai proses bisnis.
Tabel 2.3Fully Developed Description, Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:174) Use case name:
Melayani pendaftaran peserta seminar
Scenario:
Pendaftaran peserta seminar secara langsung di tempat.
Triggering
Calon peserta seminar datang langsung kepada petugas
event:
pendaftaran di tempat acara untuk mendaftar menjadi peserta seminar.
Brief
Saat ada calon peserta seminar yang datang, petugas
description:
pendaftaran mendaftarkan peserta tersebut, menerima pembayaran, dan membuat surat kwitansi seminar (ks) Petugas pendaftaran.
Actors: Related
use Includes: mendaftarkan peserta kongres, memeriksa
cases:
ketersediaan tempat seminar.
Stakeholders:
Bagian acara dan protokol: mengetahui acara-acara seminar yang tersedia Bagian akomodasi: mengetahui jumlah kapasitas tempat duduk setiap acara seminar.
Preconditions:
Acara seminar yang dipilih harus belum penuh.
29 Postconditions:
-
Jumlah tempat tersisa pada acara seminar yang dipilih harus dikurangi setelah dipesan.
-
Kwitansi seminar harus tersimpan dalam database sebagai bukti pembayaran nantinya.
Flow of events:
Actor
System
1. Petugas
pendaftaran 1.1.
Create peserta seminar
mengisi data diri calon peserta seminar. 2. Petugas mengecek
pendaftaran 2.1.
Menampilkan ketersediaan
ketersediaan
tempat dari acara seminar
tempat yang tersisa
yang dipilih calon peserta
dari
seminar.
dipiliih.
3. Petugas menginput
acara
yang
pendaftaran data
seminar
yang dipilih calon peserta 4.1.
seminar.
Mentotal
biaya
4. Ulangi langkah 2 dan 3 yang harus dibayar sampai semua seminar yang dipilih
calon
peserta 5.1.
seminar terdaftar. 5. Petugas menerima
pendaftaran pembayaran 5.2.
calon peserta seminar dan menginput
jumlah 5.3.
pembayarannya.
Mengecek pembayaran Membuat kwitansi seminar Menyelesaikan pendaftaran
Exception
2.1. Jika tidak ada tempat tersisa pada seminar yang
conditions:
dipilih, calon peserta membatalkan pendaftarannya pada seminar tersebut dan melanjutkan pemilihan acara seminar yang akan diikuti. 5.1. Jika pembayaran ditolak, maka pendaftaran seminar dibatalkan.
30 Penjelasan mengenai notasi fully developed description padatabel 2.3 yaitu sebagai berikut : 1.
Use case name Nama dari use case yang ingin dijelaskan.
2.
Scenario Skenario yang terjadi di dalam use case tersebut.
3.
Triggering event Sebuah kejadian eksternal yang menyebabkan use case tersebut terjadi.
4.
Brief description Menjelaskan secara singkat aktivitas yang dilakukan di use case.
5.
Actors Orang yang melakukan use case tersebut.
6.
Related use case Mengidentifikasikan use case lain yang mungkin berhubungan seperti <
> atau <<extends>>.
7.
Stakeholder Pihak atau actor yang berhubungan dengan hasil dari use case tersebut.
8.
Preconditions Beberapa
kriteria yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
menjalankan use case tersebut. 9.
Postconditions Beberapa kriteria yang harus terpenuhi ketika use case selesai dijalankan.
10. Flow of events Mengidentifikasikan langkah-langkah yang dilakukan oleh actor dan respon yang dibutuhkan oleh sistem. 11. Exception conditions Kondisi yang mungkin terjadi diluar dugaan ketika menjalankan sistem.
31 2.7.7 Domain model class diagram 2.7.7.1 Pengertian domain model class diagram Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:168)class diagram digunakan untuk menunjukkan objek class untuk sistem. Notasinya dari unified modelling language(UML), yang telah menjadi standar untuk model yang digunakan dengan pengembangan system object oriented. Salah satu jenis class diagram uml menunjukkan hal-hal dalam pekerjaan domain user disebut sebagai domain model class diagram. Tipe lain dari notasi class diagram uml digunakan untuk membuat desain class diagram ketika merancang class perangkat lunak. Di classdiagram, persegi panjang mewakili kelas, dan garis yang menghubungkan persegi panjang menunjukkan asosiasi antara kelas. Dalam persegi panjang (kotak) terbagi dua, bagian atas berisi nama kelas, dan bagian bawah merupakan atribut kelas. Nama kelas selalu diawali dengan huruf kapital, dan atribut nama selalu diawali dengan huruf kecil. Diagram class digambarkan dengan menampilkan kelas dan asosiasi antara kelas.
2.7.7.2 Notasi domain model class diagram
Gambar 2.6 domain class diagram Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:187) Penjelasan untuk gambar 2.7 yaitu sebagai berikut : A.
Class
: tipe klasifikasi dari objek yang sama.
B.
Atribut :karakteristik dari sebuah objek yang memiliki nilai.
C.
Method :apa saja yang bisa dilakukan oleh objek dalam suatu kelas.
32 Hubungan di dalam class diagram ada tiga, yaitu sebagai berikut: 1.
Aggregation Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:191), agregasi merupakan hubungan antara objek dengan bagian-bagiannya di mana bagian-bagian tersebut dapat muncul secara terpisah. Berikut adalah contoh dari agregasi :
Gambar 2.7 Contoh Aggregation Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:191) 2.
Association Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:188), asosiasi merupakan class yang merepresentasikan many-to-many relationship antara dua class lainnya. Berikut adalah contoh dari asosiasi :
Gambar 2.8 contoh association Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:188)
33 3.
Generalization Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:190) generalisasi merupakan suatu super class yang menjelaskan properties umum kepada kelas-kelas khusus yang disebut dengan subclass. Berikut adalah contoh dari generalisasi :
Gambar 2.9 contoh generalization Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:190)
Menurut
Satzinger,
J.W.
Jackson,
R.B.,
&Burd,
S.D.
(2010),multiplicity adalah jumlah asosiasi yang dapat terjadi di antara hal-hal yang spesifik, misalnya seorang customer dapat memesan banyak order.Pada UML, terdapat beberapa macam simbol multiplicity, yaitu : a) 0..1
: zero or one
b) 1
: one and only one
c) 1..1
: one and only one alternate
d) 0..*
: zero or more
e) *
: zero or more alternate
f) 1..*
: one or more
34 2.7.8 First Cut Design Class Diagram Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:413)first cut design class diagram dikembangkan dengan memperluas model domain class diagram dan memerlukan dua langkah yaitu mengelaborasi atribut-atribut dengan tipe dan nilai informasi inisial dan langkah ke dua adalah menambahkan panah navigasi visibilitas.Hal ini membutuhkan 2 tahap, yaitu : 1.
Menggabungkan atribut-atribut dengan tipe dan informasi inisial yang bernilai.
2.
Menambahkan anak panah sebagai navigasi.
Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.(2010:415)ada beberapa peraturan/petunjuk yang harus diperhatikan untuk menentukan ada atau tidaknya navigasi antara kelas tersebut dan kemana arah anak panah tersebut antara lain: 1.
Hubungan one-to-many diindikasikan oleh hubungan superior yang biasanya dinivigasikan dari kelas superior to subordinate. Contohnya dari kelas order ke kelas order item. Namun terkadang hubungan ini berasal dari rantai hirarki navigasi.contohnya : dari catalog to productitem to inventoryitem.
2.
Mandatory relationship (hubungan wajib), dimana saat objek dalam suatu kelas tidak dapat ada apabila tanpa adanya objek pada kelas lain.contohnya dari kelas customer ke kelas order.
3.
Saat objek membutuhkan informasi dari objek lainnya, maka arah navigasinya akan mengarah ke objek yang membutuhkan informasi atau data.
35
Gambar 2.10Contoh First-Cut Design Class Diagram Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.(2010:413)
2.7.9 Multilayer design ssd 2.7.9.1 Pengertian multilayer design ssd Menurut
satzinger,
j.w.,
jackson,
r.b.,
&
burd,
s.d.
(2010:435)sequencediagrammemilikitujuanutamauntukmengidentifikasikolaborasi kelasdan apakahkelas tersebut harus mengirim pesan antarasatu sama lain. Multilayersequence diagram adalah sebuah arsitektur yang dibagi menjadi 3 bagian:view layer, business logic layer,dan data access layer.
2.7.9.2 Notasi multilayer design ssd Penjelasan notasi multilayer design system sequence diagram dapat dilihat pada tabel 2.6 sebagai berikut :
36 Tabel 2.4 multilayer design system sequence diagram, satzinger, j.w., jackson, r.b., & burd, s.d. (2010:435) No.
Simbol
Kegunaan
Actor : orang yang menggunakan 1.
sistem dan juga bagaimana actor tersebut berinteraksi dengan sistem.
<> (window) : berfungsi 2.
sebagai automatisai boundary sistem seperti window input.
Handler 3.
:
menjadi
penghubung
diantara boundary dan class, serta juga berperan sebagai switchboard diantara view layer dan domain layer.
4.
5.
6.
Object :class-class yang berhubungan dengan use case tersebut.
Data access :database dari sebuah class.
Lifeline : ekstensi dari object maupun actor yang berupa garis-garis putus.
37 No.
Simbol
Kegunaan Activation : mengindikasikan sebuah
7.
object sedang mengeksekusi sebuah Method.
8.
Input message : sebuah perintah atau pesan yang diinput user ke sistem. Output message : pesan atau hasil yang
9.
dikembalikan atau diberikan kepada user dari sistem. True/false
condition
(fragment)
:
sebuah bagian dari pesan antara object 10.
dan user yang dievaluasi sebelum pesan dikirim untuk memastikan bahwa pesan tersebut bisa dikirim.
38
Gambar 2.11 contoh multi layer design ssd Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D. (2010:449)
Dalam merancang suatu sistem, terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah merancang user interface class dan data access class.oleh karena itu, sequence diagram yang telah dirancang perlu ditambahkan data access layer dan view layer yang disebut dengan Multilayer sequence diagram. Langkah pertama yang perlu dirancang adalah data access layer. Berikut ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan data access layer: 1.
Inisialisasi domain objects dengan data dari suatu database.
2.
Buatlah query untuk database dan kirim sebuah objek referensi.
3.
Masukkan return information di dalam objek referensi.
39 2.7.10 Communication Diagram 2.7.10.1 Pengertian communication diagram Menurut
Satzinger,
S.D.(2010:454)communication
J.W. diagram
Jackson, juga
R.B.,
merupakan
&Burd, interaction
diagram.communication diagram juga menangkap informasi yang sama dengan sequence diagram. Communication diagram berguna untuk menampilkan pandangan berbeda dari sebuah use case.
Gambar 2.12 contoh communication diagram Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.(2010:456)
40 2.7.10.2 Notasi communication diagram Menurut
Satzinger,
J.W.
Jackson,
R.B.,
&Burd,
S.D.(2010:455).
Berikutmerupakan penjelasan notasi yang ada didalam communication diagram : A.
Actor Menunjukkan actor/orang (atau peran) yang berinteraksi dengan sistem.
B.
Link Simbol yang mengirimkan atau menerima pesan.
C.
Object Yang menerima pesan dan mengirimkan pesan lainnya.
D.
Message Panah pesan dan nama deskriptif.
2.7.11Updated Design Class Diagram Menurut satzingerSatzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.(2010:409) updated design class diagram adalah ringkasan dari gambaran akhir yang telah dikembangkan menggunakan detailed sequence diagram dan digunakan secara langsung ketika mengembangkan programming code. Design class diagram memiliki kompartemen baru di bawah yang menentukan sebuah method dari kelas. Langkah-langkah dalam membuat update design class diagram: 1.
Semua handler akan menjadi class baru.
2.
Menentukan tipe data dari atribut.
3.
Hubungan (association) dari setiap handler dilihat berdasarkan communication diagram.
4.
Menentukan method dari masing-masing class.
41 2.7.12 Package Diagram Menurut satzinger, j.w., jackson, r.b., & burd, s.d. (2010, p.459)package diagram adalah suatu diagram tingkat tinggi yang sederhana yang memungkinkan perancang untuk menghubungkan kelas-kelas dengan grup yang terelasi.
Gambar 2.13package diagram Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.(2010:459)
Diagram ini mengilustrasikan three-design layer, yaitu view layer (berisi window yang ada di diagram multilayer), domain layer (berisi objek-objek yang ada di diagram multilayer), dan data access layer(berisi data access yang ada di diagram multilayer) dan memperlihatkan setiap lapisan sebagai paket yang terpisah.
2.7.13 User Interface Menurut Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.
(2010:530) user
interfacemerupakan bagian dari sebuah sistem informasi yang membutuhkn interaksi pengguna untuk membuat input dan ouput.
42
Gambar 2.14 contoh user interface login Satzinger, J.W. Jackson, R.B., &Burd, S.D.(2010:551)
User interface terdiri dari input dan output yang melibatkan pengguna sistem secara langsung. User-centered design merupakan koleksi teknik yang meletakkan pengguna di tengah-tengah proses pengembangan user interface. Ada tiga prinsip penting user-centered design, yaitu sebagai berikut: 1.
Fokus awal pada pengguna dan pekerjaan mereka.
2.
Evaluasi desain untuk memasikan kegunaan.
3.
Gunakan pengembangan yang berulang.
43 2.7.14 Kerangka pikir Berikut adalah gambaran kerangka pikir yang akan dilakukan :
Menentukan Cangkupan dan Tujuan
Mempelajari Struktur Organisasi
Mempelajari Proses bisnis perusahaan Berjalan
Menganalisa Proses bisnis yang berjalan dan kebutuhan perusahaan
Menganalisa strategi segmentation, targeting, positioning
Menganalisa strategy 7p
Activity Diagram proses bisnis yang diajukan
UseCasePT. CariOnline
Updated Class Diagram
Communication Diagram
Package diagram
UseCase Description
Domain Class Diagram
Multi Layer Sequence Diagram
Interface
Sistem Pricing
Sistem Inventory Management
First Cut Class Diagram