1 BAB II DASAR TEORI Pada landasan teori akan diterangkan teori-teori yang berhubungan dengan laporan ini. 2.1 Sejarah Singkat Internet Sejak pertama ...
BAB II DASAR TEORI Pada landasan teori akan diterangkan teori-teori yang berhubungan dengan laporan ini. 2.1 Sejarah Singkat Internet Sejak pertama kali dikembangkan pada tahun 1973 oleh lembaga Riset Amerika Serikat DARPA (Defence Advanced Research Project Agency), perkwmbangan internet sangat pesat. Internet yang merupakan kepanjangan dari Interconnection Networking atau juga yang telah menjadi International Networking merupakan suatu jaringan yang menghubungkan komputer di seluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa saling mengakses satu sama laln. Dengan internet, satu komputer dapat berkomunikasi secara langsung dengan komputer lain dari berbagai belahan dunia. Pada dasarnya jaringan komputer pada internet dibagi menjadi dua,yaitu webclient dan web-server. Web-server merupakan komputer yang menyimpan file-file web pages yang nantinya akan di akses oleh web-client. Web pages sendiri adalah halaman informasi tentang segala sesuatu yang ingin ditampilkan oleh orang membangun sebuah website sesuai dengan tujuan pembangunannya. Sedangkan yang dimaksud web client adalah komputer-komputer yang yang mengakses dan membaca web pages yang terdapat pada web server. Pemrograman web merupakan teknik pemrograman yang dilakukan untuk menciptakan
sebuah
web
pages
oleh
5
karena
web
pages
menggunakan
kode hypertext, bahasa yang digunakan adalah bahasa hypertext. Contohnya adalah HTML. HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa pemrograman standar yang digunakan di lingkungan berbasis web. Namun bahasa ini memiliki kelemahan yang sangat mendasar, yaitu tidak bisa digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data di database server. Seiring dengan perkembangan web dan internet, berkembang pula banyak bahasa pemrograman untuk membangun sebuah aplikasi berbasis web. Mulai dari HTML, XML, Perl, CGI Script, Javascript, Java Servlets, ASP, PHP dan lain sebagainya.
2.2 World Wide Web (WWW) World Wide Web (WWW) atau disebut sebagai web, adalah fasilitas yang menyediakan interface yaitu saling keterkaitan dan interaksi antar subsistem [Gordon B Davis, 1995, P.28] yang sederhana ke sumber daya internet yang sangat besar. Jika kita
menggunakan web, kita mengikuti apa yang kita inginkan dan kita meloncat dari satu tempat ke tempat-tempat yang lain mencari apa saja yang kita inginkan. Satu hal yang menarik adalah kita cukup menggunakan sejumlah perintah yang sederhana untuk menelusuri web. WWW sering disebut sebagai Web, W3. secara teoritis, web tidak membatasi diri untuk data teks, tetapi juga menyertakan data grafik. Sebagai contoh, misalnya kita membaca artikel hypertext tentang pepohonan dan kita meloncat ke artikel tentang sebuah pohon, maka kita mungkin menemukan gambar untuk pohon tersebut, atau video klip untuk pohon tersebut, atau suara gemersik daun-daun pohon tersebut. Artikel hypertext yang menyertakan data grafik disebut sebagai artikel hypermedia. Selain itu web tidak membatasi diri untuk hubungan ke file, tetapi juga menyertakan hubungan ke segala tipe sumber daya internet, salah satu contoh adalah Terminal
6
Emulation (Telnet) yaitu suatu aplikasi program komunikasi interaktif dua arah berbasiskan protokol TCP/IP (sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet) yang digunakan untuk Telnet ke remote komputer dari komputer lokal atau terminal server, serta menikmati fungsi yang sama dengan terminal yang dihubungkan langsung ke komputer tersebut. Sekarang kita dapat menyimpulkan bahwa web adalah fasilitas hyperteks yang mengorganisir semua informasi dalam internet. Meskipun ini tampak tidak masuk akal, web memberi kesempatan kita mengakses semua sumber daya internet secara cepat dan mudah.
2.2.1 Web Server Web Server adalah suatu server internet yang menggunakan protokol Hypertext Transfer Protocol (HTTP) untuk melayani semua proses pentransferan data. Web Server hingga saat ini merupakan server yang dapat dikatakan sebagai tulang punggung bagi semua pengguna internet. Hal ini dekarenakan, web server bukan hanya bisa melayani jenis data dalam bentuk text, akan tetapi juga dapat menampilkan format-format data dalam bentuk gambar, suara dan juga dapat berinteraksi dalam dunia wireless internet dengan menjadikannya sebagai sebuah Wireless Access Protocol (WAP) gateway dan sebagainya. Banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat suatu webserver akan tetapi dalam dunia linux, Apache adalah satu-satunya aplikasi yang digunakan untuk web server, yang disebabkan karena beberapa alasan yaitu: a. Kecepatan yang dimiliki lebih baik jika dibandingkan dengan aplikasi-aplikasi lain yang digunakan untuk web server.
7
b. Performance (kemampuan) yang sangat baik. c. Dapat diperoleh dengan gratis.[ Andri Syahputra, 2003, P.1]
2.2.2 Server dan Client Server biasanya merupakan sebuah komputer yang menyediakan informasi, file, halaman web, atau layanan lainnya kepada client. Istilah server juga dapat digunakan untuk software (perangkat lunak) atau sistem operasi yang dirancang untuk menjalankan hardware (perangkat keras) server [Fathful Wahid, 2002, P.292]. Client adalah suatu sistem atau komputer yang meminta layanan jaringan dari sistem atau komputer lain (server). [Suryadi MT, 1997, P.258]
2.3 Sistem Pengolahan Bagian terpenting dalam urutan menghasilkan informasi adalah dengan melakukan pengolahan data. Data yang telah diolah tersebut disimpan dalam beberapa tabel sehingga mudah di akses oleh yang berkompeten. Berikut akan dijelaskan mengenai konsep pengolahan data. 2.3.1 Data Flow Diagram Data Flow Diagram memodelkan kejadian dan proses (aktifitas yang mengubah data) dalam sebuah system [Studio Komputer Akuntansi, 2008, P.72]. Dari DFD dapat terlihat bagaimana data mengalir kedalam, keluar dan didalam system tersebut. Prinsip dasar DFD: a. System dapat dipecah menjadi beberapa subsistem, dan subsistem dapat dipecah menjadi subsistem yang levelnya lebih rendah lagi, dan seterusnya.
8
b. Setiap subsistem mewakili / menggambarkan sebuah proses atau aktifitas dimana data diproses. c. Pada level terrendah subsistem, proses sudah tidak dapat dipecah lagi. d. Setiap proses (subsistem/aktifitas) dalam DFD memiliki karakteristik dasar dari sistem yang dibentuknya. e. Sebagaimana sebuah sistem harus memiliki input dan output, setiap proses juga harus memiliki input dan output. f. Data masuk ke dalam sistem dari lingkungan sekitar sistem, data mengalir diantara proses di dalam sistem, dan data dihasilkan sebagai output keluar dari sistem.
Secara singkat, DFD memperlihatkan: a. Proses di dalam sistem b. Penyimpanan data (file) yang membantu operasi sistem tersebut c. Informasi yang mengalir dalam sistem d. Batasan sistem e. Interaksi dengan pihak eksternal (External Entity) Peraturan dasar DFD: a. Entitas adalah sumber data input atau penampung data output (Originator or terminator) b. Data mengalir dari entitas harus mengalir pada proses c. Data mengalir pada entitas harus mengalir dari proses d. Proses dan penyimpanan data harus memiliki baik input maupun output (Apa yang masuk harus bisa keluar) e. Input pada penyimpanan data hanya berasal dari proses
9
f. Output dari penyimpanan data hanya menuju proses Notasi DFD: a. Proses, mengubah atau memanipulasi data. Setiap kotak memiliki nomer unik sebagai pengidentifikasi dan nama yang unik pula. b. Data flow, menggambarkan data/informasi yang mengalir menuju atau dari sebuah proses. Setiap data flow harus memiliki nama. Penggunaan notasi panah bolak-balik harus diperhatikan secara seksama. c. Entitas Eksternal, merupakan entitas yang menberikan kontribusi
data atau
inforamsi pada sistem atau yang menerima data/inforamsi dari sistem tersebut. d. Data Storage (Penyimpanan data), merupakan tempat dimana data disimpan secara sementara atau permanen. DFD terdiri atas satu set grafik, yaitu: a. DFD tingkat 0, yang disebut juga dengan model sistem fundamentasi atau model konteks (Diagram Konteks), merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah buble tunggal dengan data input dan output yang ditunjukan oleh anak panah. [roger pressman, 2002, P.365] b. Decomposition Diagram, alat untuk menggambarkan dekomposisis (pemecahan) dari system. Memiliki bentuk seperti hierarki organisasi. c. DFD Level 1, DVD Level 2, …, DFD level 1menunjukan rincian dari proses 0 pada Context Diagram (DFD level 0), DFD Level 2 menunjukan salah satu proses pada DFD level 1, dst. Pada DFD level 1 dan seterusnya, mulai muncul notasi penyimpanan data (data storage). Hal ini disebabkan data storage yang perlu didokumentasikan adalah data storage yang relevan bagi sistem terkait. Strategi kunci dari penyusunan DFD level 1 dan seterusnya ini adalah jumlah external entity
10
dan data flow yang terkait dengan external entity tersebut harus memiliki jumlah dan nama yang sama. Batasan Level DFD yang dapat dibuat untuk sebuah system
adalah
ketika
suatu proses sudah tidak dapat di pecah lagi. [Studio
Komputer Akuntansi, 2008, P.72]
2.3.2 Flowmap Flowmap atau flowchart merupakan grafik formal yang menggambarkan urutan logis dari. pekerjaan suatu proyek atau proses [Studio Komputer Akuntansi, 2008, P.82]. Setiap notasi flowmap memiliki arti khusus. Bagan, nama dan fungsinya seperti yang disajikan pada tabel berikut:
Simbol
Keterangan Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen,yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Nama dokumen dicantumkan ditengah 11ystem. Input/output. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya didalam dokumen atau formulr. Nama catatan dicantumkan di dalam 11ystem ini. Garis alir (flowline). Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah kebawah dan kekanan. Jika arus dokumen mengalir ke atas atau ke kiri, anak panah perlu dicantumkan. Penghubung pada halaman yang sama. (on page connector). Dalam menggambarkan bagan alir, arus dokumen dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri kekanan. Karena keterbatasan ruang halaman kertas untuk menggambar, maka diperlukan 11 ystem penghubung untuk memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama.
11
Penghubung pada halaman yang berbeda (off-page connector). Jika untuk menggambarkan bagan alir suatu system akuntansi diperlukan lebih dari satu halaman, 12 ystem ini harus digunakan untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan yang lainnya. Kegiatan Manual. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual seperti: menerima order, mengisi formulir, membandingkan, memeriksa. Uraian singkat kegiatan manual dicantumkan di dalam smbol ini. Proses. Simbol ini menggambarkan pengolahan data dengan 12 ystem 12 r. Nama program ditulis didalam 12ystem. Keying (typing, verifying). Simbol ini menggambarkan pemasukan data ke dalam 12ystem12r. Storage. Simbol ini menggambarkan arsip yang tersimpan di dalam memori 12ystem12r. Keputusan. Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis didalam 12ystem. Mulai/berakhir (terminal). Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir suatu 12ystem. Tabel 2.1 Simbol Flowmap Beberapa prinsip yang harus ditaati dalam membuat flowmap: a. Tidak ada bagan yang menggantung b. Percabangan hanya ada 2 dengan indikasi Ya dan Tidak. Ya untuk menyatakan bahwa kondisi dipenuhi, Tidak untuk menyatakan sebaliknya c. Selalu diawali dengan Mulai dan Selesai atau Start dan Stop dengan bagan terminator d. Memanfaatkan konektor yang sesuai jika flowchart akan dibagi menjadi beberapa bagian e. Gunakan bahasa sederhana pada bagan yang digunakan
12
2.4 Bahasa Pemrograman 2.4.1 HTML (HyperText Markup Language) HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, yang memiliki fungsi sebagai bahasa pemrograman yang lazim digunakan dalam pembuatan halaman web [Oliver,2006,
p.11]. HTML merupaka
bahasa
standar
web
di
intenet
yang
direkomendasikan oleh W3C. W3C merupakan penentu standar penulisan web yang terbentuk pada tahun 1990-an untuk mengakhiri perbedaan dalam penulisan web. Dengan menggunakan HTML, maka halaman web yang telah dibuat dapat ditampilkan di world wide web. Berikut ini adalan struktur penulisan halaman web dengan HTML: … …
Gambar 2.1 Struktur penulisan halaman web dengan HTML
2.4.2 Cascading Style Sheet (CSS) Css (Cascading Style Sheet) adalah pengaturan format standar halaman web yang direkomendasikan oleh W3C. css memiliki fungsi mengatur tampilan dari halaman web yang akan dibuat. Dengan menggunakan css, maka halaman web dapat memiliki tampilan yang sesuai dengan yang dikehendaki dan format penulisannyapun cukup mudah. Dalam penulisannya, css memiliki tiga macam format penulisa yaitu: a. External style sheet
13
Cara penulisan external style sheet adalah dengan menliskan semua style yang dipakai pada suatu dokumen HTML yang terpisah dengan dokumen HTML. Untuk mengakses file css pada dokumen HTML yang diinginkan maka pada bagian kepala dokumen HTML perlu ditambahkan tag . Pengunaan cara penulisan external style sheet lebih memiliki keuntungan daripada dua cara penulisan lainnya. Dengan menggunakan cara penulisan ini, maka 1 file css dapat dipakai untuk beberapa dokumen yang berbeda. Selain itu, dengan memisahkan file css dengan HTML, maka proses pengubaha masing-masing file menjadi lebih mudah karena antara file css dan HTML tidak saling tercampur.
b. Internal style sheet Penulisan dengan menggunakan internal style sheet ini hamper sama dengan metode external style sheet, namun berbeda dengan external style sheet, style yang dipakai tidak ditulis terpisah dengan HTML melainkan langsung ditulis dibagian kepala HTML. <style type="text/css"> <style type="text/css"> hr hr {color: sienna} {color: sienna} p {margin-left: 20px} p {margin-left: 20px} body { body { background-image: urlurl ("images/back40.gif")} background-image: ("images/back40.gif")}
Gambar 2.2 Struktur penulisan Internal style sheet
14
c. Inline style sheet Cara penulisan inline style sheet ini dilakukan dengan cara menuliskan langsung efek style yang ingin dipakai pada tag yang diinginkan di dokumen HTML dan diletakkan di bagian tubuh HTML. Sekilas cara ini tampak lebih mudah daripada cara lainnya. Tetapi bila style yang akan digunakan sama untuk setiap bagian atau dokumen HTML, maka cara ini sangat merepotkan karena style yang dipakai harus ditulis berulang kali pada tag yang diinginkan.
This issienna; a paragraph
This is a paragraph
Gambar 2.3 Struktur penulisan Inline style sheet
2.5 Database 2.5.1 Penjelasan Database Basis data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sebagai sistem basis data (database system). Basis data terdiri dari kata basis dan data. Menurut [ Fathansyah, 2001, p.2 ] Basis Data diartikan sebagai gudang atau tempat bersarang dan Data yang berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. 15
Jadi dapat disimpulkan bahwa Basis Data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan file atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elekronis. Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut : a. Entity Relationship Diagram ERD atau biasa disebut dengan diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol. b.
Normalisasi Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam membangun basis data relasional
yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data tetapi menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Adapun langkah-langkah untuk menghasilkan struktur tabel yang normal diantaranya yaitu : 1) Bentuk Unnormallized Bentuk unnormal adalah bentuk tabel dengan mencantumkan semua field data yang ada. 2) Bentuk Normal Pertama / 1 NF (First Normal Form) Bentuk normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.
16
3) Bentuk Normal Kedua / 2 NF (Second Normal Form) Bentuk normal kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional pada key primer secara utuh. 4) Bentuk Normal Ketiga / 3 NF (Third Normal Form) Bentuk normal ketiga terpenuhi jika dan hanya jika semua atribut bukan kunci memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. 5) Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Suatu tabel dikatakan berada pada BCNF jika dan hanya jika semua ketergantungan fungsional dengan notasi X→Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut. 6) Bentuk Normal Keempat / 4 NF (Fourth Normal Form) Suatu tabel dikatakan berada pada normal keempat jika tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak. 7) Bentuk Normal Kelima / 5 NF (Fifth Normal Form) Bentuk normal kelima berkaitan dengan ketergantungan relasi antar table (join dependency). c.
Relasi Tabel
Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi tabel tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi kardinalitas yaitu satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu (many to one) dan banyak ke banyak (many to many).
17
2.5.2 Database Management Sistem (DBMS) Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini yang menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Disamping itu sistem ini juga menerapkan mekanisme pengaman data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data tersebut. Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya dBase II +, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS-Access dan Borland Paradox atau Borland-Interbase, MS-SQL Server, CAOpen, Oracle, Informix dan Sybase. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan fakta-fakta atau pesan-pesan yang belum dievaluasi atau bahan mentah dari informasi yang melalui pengolahan tertentu dibentuk menjadi suatu informasi. Data terbentuk dari karakter – karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun simbol khusus. Data disusun untuk diolah dalam bentuk struktur data, struktur file dan database. Database Management System (DBMS) merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Cara berinteraksi atau berkomunikasi antara pemakai dengan basis data tersebut diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Bahasa itu dapat kita sebut sebagai bahasa basis data yang terdiri atas sejumlah perintah (statement) yang diformulasikan dan dapat diberikan user dan dikenali atau diproses oleh DBMS untuk melakukan suatu aksi atau pekerjaan tertentu. Contoh-contoh bahasa basis data adalah SQL, dBase, QUEL dan sebagainya. Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk, yaitu : 1.
Data Definition Language (DDL) dan
2.
Data Manipulation Language (DML)
18
2.5.3 MySQL MySQL adalah perangkat lunak Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya, tapi tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat Closed Source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structur Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Kehandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja Optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibanding database server lainnya dalam query data. Sebagai database server yang memiliki konsep database modern, MySQL memiliki banyak keistimewaan. Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL. a.
Portability MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, dan lain-lain.
b.
Open Source MySQL didistribusikan secara Open Source, sehingga dapat digunakan secara bebas.
c.
Multi-user MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah. Hal ini memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses client secara bersamaan.
19
d.
Performance Tuning MySQL memiliki kecepatan yang tinggi dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
e.
Column Types MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, time, timestamp, year, set dan enum.
f.
Command dan Function MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
g.
Security MySQL memiliki lapisan lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan system perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
h.
Scalability dan Limits MySQL mampu menangani database dengan skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 juta table serta 5 miliar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya.
i.
Connectivity MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socet (UNIX), atau Named Pipes (NT).
j.
Localization Deteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa
k.
Interface Interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface)
20
l.
Client dan Tools Dilengkapi dengan berbagai Tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.