BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori yang berhubungan dengan tugas akhir ini. Teori ini meliputi pengertian Aplikasi, pengertian Bahasa Pemrograman Komputer, Pengertian Virus (Rindra Yustianto, 2008), Pengertian Antivirus(A.M. Hirin,2010), dan Pengenalan Sistem Operasi Windows.
2.1
Pengertian Aplikasi
Ada
banyak
pengertian
mengenai
aplikasi
oleh
para
ahli
dalam
situs
http://www.ilmukomputer.com/ yaitu:
1. Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001). 2. Aplikasi adalah sistem lengkap yang mengerjakan tugas spesifik (Post, 1999). 3. Aplikasi basis data terdiri atas sekumpulan menu, formulir, laporan dan program yang memenuhi kebutuhan suatu fungsional unit bisnis/organisasi/instansi (Kroenke, 1990).
Dari banyak pengertian tentang aplikasi dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah sebuah program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang dirancang untuk penggunaan praktisi khusus. Klasifikasi aplikasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2. Aplikasi paket, dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu.
2.2
Pengertian Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah kumpulan instruksi untuk memerintah komputer atau bahasa yang dipakai untuk membuat sebuah program, sehingga dapat dieksekusi pada sebuah sistem operasi. Masing-masing sistem operasi memiliki bahasa pemrograman dan penggunaan yang berbeda-beda.
Secara umum, bahasa pemrograman minimal punya tiga komponen utama, yaitu : code editor, interpreter, dan compiler. Code editor berfungsi untuk mempermudah programmer dalam menuliskan kode pada bahasa pemrograman yang dipakai. Interpreter berfungsi untuk menerjemahkan kode program dari baris per baris. Compiler berfungsi untuk melakukan kompilasi serta penerjemahan seluruh kode pada sebuah program menjadi sebuah program executable.
Hingga saat ini, sangat banyak bahasa pemrograman yang digunakan programmer untuk membuat sebuah program. Diantaranya adalah ADA, AGOL, BASIC, COBOL, C, COLD FUSSION, FORTRAN dan lain-lainnya. Masing-masing bahasa pemrograman biasanya memiliki ciri dan karakterisktik tertentu yang membedakan antara satu bahasa dengan bahasa lainnya.
Dalam pembuatan karya ilmiah ini, penulis memilih menggunakan pengembangan dari bahasa BASIC yaitu VISUAL BASIC.
2.2.1
Bahasa Pemrograman Visual Basic
Universitas Sumatera Utara
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang berbasis Microsoft Windows, sebagai bahasa pemrograman yang mutakhir, Microsoft Visual Basic 6.0 didesain untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam Microsoft Windows. Microsoft Visual Basic 6.0 juga merupakan bahasa pemrograman Object Oriented Programming (OOP), yaitu pemrograman yang berorientasi obyek . Visual Basic adalah salah satu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk pengkodeannya menggunakan bahasa basic yang cenderung mudah dipelajari.
Visual Basic juga merupakan salah satu software untuk membuat program yang cukup sederhana tetapi banyak cakupan yang dapat dikerjakan, karena Visual Basic dapat mengakses banyak software, seperti Excel, Acces dan sebagainya. Visual Basic lebih sederhana dari pemrogaman C++, Java, Delphi, atau pemrograman yang lain. Keserdehanaan Visual Basic terletak pada kemudahan membuat bahasa pemrograman dan bentuk tampilan yang dikehendaki. Tidak seperti
Bahasa pemrograman seperti pascal di mana kita harus menuliskan sendiri kode program untuk segala sesuatunya Visual Basic mampu menambahkan sendiri sebagian kode program secara otomatis ke dalam program sehingga pekerjaan programmer menjadi semakin mudah.
2.2.1.1 Struktur aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Menu Utama Micrsoft Visual Basic 6.0
a. Form
Merupakan jendela desain dari sebuah program aplikasi yang akan dibuat user interface atau tampilan.
b. Toolbox
Adalah kotak perangkat yang berisi kumpulan tombol objek atau kontrol untuk mengatur desain dari program aplikasi yang akan dibuat. Semua ikon yang terdapat dalam tool box disebut dengan Kontrol . Kontrol adalah suatu objek yang akan menjadi penghubung antara program aplikasi dan menggunakannya, dan kesemuanya harus diletakkan didalam jendela form.
Adapun secara grafis besar fungsi dari masing-masing instrinsik kontrol adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Toolbox
1) Pointer, berfungsi untuk memilih, mengatur ukuran dan memindah posisi control yang terpasang pada bagian form. 2) Picture Box, berfungsi untuk menampilkan gambar dengan format BMP, DIB(Bitmap), ICO(Icon), CUR(Cursor), WMF(Metafile), GIF, dan JPEG. 3) Label, berfungsi untuk menampillkan teks yang tidak dapat diubah oleh pemakai. 4) TextBox, berfungsi untuk menambahkan kotak teks. 5) Frame, berfungsi untuk menambahkan kontrol yang dapat diisi dengan control OptionButton atau CheckBox. 6) Command Button, berfungsi untuk menambahkan kontrol tombol perintah atau digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu ketika pemakai melakukan klik padanya. 7) CheckBox, berfungsi untuk menambahkan kontrol kotak periksa atau digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no, true/false.
Universitas Sumatera Utara
8) OptionButton, berfungsi untuk menambahkan kontrol tombol pilihan atau digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap option yang hanya dapat dipilih satu. 9) ListBox, berfungsi untuk menambahkan kontrol daftar pilihan yang mengandung sejumlah item dan user dapat memilih lebih dari satu. 10) ComboBox, berfungsi untuk menambahkan kontrol kotak combo yang merupakan kontrol gabungan antara TextBox dan ListBox dimana pemasukan data dapat dilakukan dengan pengetikan maupun pemilihan. 11) HScrollBar, berfungsi untuk menambahkan kontrol batang penggulung horisontal. 12) VscrollBar, berfungsi untuk menambahkan kontrol batang penggulung vertikal. 13) Timer, berfungsi untuk menambahkan kontrol sebagai kontrol pencacah waktu atau digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan interval waktu tertentu. 14) DriveListBox, berfungsi untuk menambahkan kontrol daftar disk drive pada komputer. 15) DirListBox, berfungsi untuk menambahkan kontrol daftar direktori pada drive aktif. 16) FileListBox, berfungsi untuk menambahkan kontrol daftar file pada direktori aktif. 17) Shape, berfungsi untuk menambahkan kontrol gambar berupa lingkaran, oval, persegi, panjang, bujur sangkar dan lain-lain. 18) Line, berfungsi untuk menambahkan kontrol gambar garis lurus. 19) Image, berfungsi untuk menambahkan file gambar dengan pilihan properti yang lebih sedikit dibandingkan kontrol PictureBox. 20) Data, berfungsi untuk menampilkan kontrol yang berupa database dalam form. 21) DBGrid, berfungsi untuk menampilkan data dalam bentuk grid seperti di worksheet Excel.
Universitas Sumatera Utara
22) Object SSTab, adalah objek berbentuk lembaran-lembaran. Setiap lembaran dapat berisi kelompok informasi, sehingga objek ini biasanya di pakai untuk menampilkan data dengan banyak informasi dengan cara membagi informasi ke data dalam beberapa kelompok, sehingga pengguna program dapat menampilkan data sesuai dengan kebutuhan.
c. Properties
Adalah sebuah jendela yang digunakan untuk menampung nama properti dari kontrol yang terpilih.
Gambar 2.3 Properties
1) Name, Berfungsi untuk menentukan nama yang digunakan pada kode program untuk mengidentifikasi sebuah form, kontrol atau objek yang diakses. 2) Appearance, Berfungsi untuk mengatur tampilan form dengan dua nilai pilihan. 3) AutoRedraw, Berfungsi untuk mengatur output dari suatu metode grafis.
Universitas Sumatera Utara
4) BackColor dan ForeColor, Berfungsi untuk mengatur warna latar balakang kontrol dan ForeColor digunakan untuk mengatur warna teks dalam kontrol. 5) BorderStyle, Berfungsi untuk mengatur bentuk garis bingkai (border) suatu objek. 6) Caption, Berfungsi untuk menampilkan teks tambahan dalam form. 7) ClipControls, berfungsi untuk menentukan apakah metode grafis pada event Paint dapat menggambar ulang seluruh objek atau hanya menampilkan area gambar yang baru. 8) ControlBox, berfungsi untuk mengatur suatu nilai yang mengindikasikan apakah kotak menu kontrol ditampilkan dalam form pada saat program dijalankan. 9) DrawMode, berfungsi untuk mengatur atau merubah nilai untuk menentukan tampilan output dari metode grafis atau tampilan kontrol Shape atau line. 10) DrawStyle, berfungsi untuk mengatur nilai yang menentukan apakah bentuk garis output dari metode grafis. 11) DrawWidth, Berfungsi untuk menggambar tujuh garis pada form, masing-masing garis ditampilkan dengan properti DrawStyle yang berbeda. 12) Enabled, berfungsi untuk menentukan nilai apakah form atau kontrol dapat menerima respon dari suatu kejadian atau event. 13) FillColor, berfungsi untuk menentukan warna yang akan diisikan dalam suatu kontrol. 14) FillStyle, berfungsi untuk menentukan bentuk pola arsir yang akan diisikan dalam kontrol Shape seperti yang terdapat dalam lingkaran dan kotak yang dibuat dengan menggunakan metode grafis Circle dan Line. 15) Font, berfungsi untuk menentukan jenis, bentuk dan ukuran objek font. 16) FontTransparent, berfungsi untuk menentukan apakah gambar dan teks latar belakang pada sebuah form atau objek printer atau sebuah kontrol PictureBox ditampilkan dalam ruang di sekitar karakter.
Universitas Sumatera Utara
17) HasDC, berfungsi untuk menentukan apakah konteks tampilan yang unik (hDC) akan digunakan pada suatu kontrol. 18) Height dan Width, berfungsi untuk menentukan atau mengatur ukuran suatu objek atau lebar kolom dari suatu kontrol DataGrid. 19) HelpContextID, berfungsi untuk menentukan teks informasi atau bantuan (Help) yang berhubungan suatu objek. 20) Icon, berfungsi untuk menentukan gambar ikon yang akan ditampilkan saat ukuran jendela form diminimalkan (pada saat program aplikasi dijalankan) 21) KeyPreview, berfungsi untuk mengatur sebuah nilai yang menentukan event keyboard untuk form dijalankan sebelum event keyboard untuk kontrol-kontrol. 22) Left dan Top, a. Berfungsi untuk mengatur jarak antara batas tepi kiri dari sebuah objek dan tepi sisi kiri objek dalam suatu kontainer. b. Berfungsi untuk mengatur jarak antara batas tepi atas dari sebuah objek dan tepi atas objek dalam suatu kontainer. 23) LinkMode, berfungsi untuk menentukan jenis hubungan yang digunakan pada DDEconversation. 24) LinkTopic, berfungsi untuk menentukan aplikasi dan topik sumber. 25) MaxButton, berfungsi untuk menentukan sebuah nilai yang mengindikasikan apakah form memiiki tombol maximize. 26) MDIChild, berfungsi untuk menentukan atau mengukur sebuah nilai yang mengindikasikan apakah form ditampilkan sebagai sebuah form MDI anak didalam sebuah form MDI. 27) MinButton, berfungsi untuk menentukan sebuah nilai yang mengindikasikan apakah form memiliki tombol minimize.
Universitas Sumatera Utara
28) MouseIcon, berfungsi untuk menentukan gambar ikon mouse pilihan yang akan digunakan. 29) MousePointer, berfungsi untuk menentukan sebuah nilai yang mengindikasikan jenis pointer mouse yang akan ditampilkan saat mouse berada di atas sebuah objek pada saat program aplikasi dijalankan 30) Moveable, berfungsi untuk menentukan sebuah nilai yang menyatakan bahwa objek dapat dipindahkan. 31) NegotiateMenus, berfungsi untuk menentukan sebuah nilai yang menyatakan bisa tidaknya form digabungkan dengan menu dari sebuah objek pada form dari suatu menu bar. 32) OLEDropMode, berfungsi untuk menentukan atau mengatur bagaimana sebuah komponen tujuan mengendalikan operasi drop. 33) Palette, berfungsi untuk menentukan sebuah gambar yang berisi palet yang akan digunakan pada kontrol. 34) PaletteMode, berfungsi untuk menentukan sebuah nilai yang dapat menentukan palet yang akan digunakan pada kontrol-kontrol pada sebuah objek. 35) Picture, berfungsi untuk menentukan sebuah gambar yang dapat ditampilkan dalam sebuah kontrol. 36) RightToLeft,
berfungsi
untuk
menghasilkan
sebuah
nilai
logika
yang
mengindikasikan penulisan teks dan kontrol-kontrol yang ditampilkan dalam sistem dua arah. 37) ScaleHeight dan ScaleWidth, berfungsi untuk menentukan angka satuan sistem pengukuran horisontal (ScaleWidth) dan vertikal (ScaleHeight) sebuah objek saat menggunakan metode grafis atau pada saat mengontrol posisi kontrol-kontrol.
Universitas Sumatera Utara
38) ScaleLeft dan ScaleTop, berfungsi untuk menentukan koordinat horisontal (ScaleLeft) dan vertical (ScaleTop) untuk sisi kiri dan atas sebuah objek saat menggunakan metode grafis atau pada saat mengatur posisi kontrol-kontrol. 39) ScaleMode, berfungsi untuk menentukan dan mengatur nilai yang mengindikasikan satuan pengukuran koordinat sebuah objek saat menggunakan metode grafis atau pada saat mengatur posisi kontrol-kontrol. 40) ShowInTaskbar, berfungsi untuk menentukan nilai apakah objek form ditampilkan pada bagian taskbar dari program windows. 41) StartUpPosition, berfungsi untuk menentukan sebuah nilai posisi objek saat pertama kali ditampilkan. 42) Tag, berfungsi untuk menentukan sebuah pernyataan yang digunakan untuk menyimpan data tambahan yang diperlukan. 43) Visible, berfungsi untuk menentukan apakah sebuah nilai yang mengindikasikan apakah objek akan ditampilkan (visible) atau disembunyikan (hidden) pada saat aplikasi dijalankan. 44) WhatsThisButton, berfungsi untuk menentukan sebuah nilai untuk menentukan apakah tombol What’s This ditampilkan pada bagian title bar suatu objek form. 45) WhatThisHelp, berfungsi untuk memberikan nilai untuk menentukan apakah Help menggunakan popup Whats This yang disediakan oleh Help Windows atau jendela utama Help. 46) WindowState, berfungsi untuk menentukan sebuah nilai yang digunakan untuk mengindikasikan status tampilan suatu jendela form pada saat program aplikasi dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
d. Metode Adalah suatu kumpulan perintah yang memiliki kegunaan yang hampir sama dengan suatu fungsi atau prosedur, tetapi perintah-perintah tersebut sudah disediakan dalam suatu objek. e. Event Procedure Adalah kode-kode yang berhubungan dengan objek. Kode ini akan dieksekusi ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu. f. General Procedure Adalah kode yang tidak berhubungan dengan suatu objek. Kode ini harus diminta oleh aplikasi
2.3
Pengertian Virus
Dalam sebuah pertempuran, harus dikenali lawan agar tidak salah dalam melakukan penyerangan. Demikian pula dalam pembuatan antivirus, seorang pembuat antivirus harus mengenali lawan dari antivirus itu sendiri yang tentunya adalah sekumpulan virus. Jangan sampai sistem yang dimiliki oleh sistem operasi yang sehat dikenali oleh antivirus sebagai sebuah virus.
Secara garis besar virus dimasukkan dalam daftar malware yang artinya program jahat. Namun malware tidak hanya virus namun juga dapat berupa trojan, spyware, worm, keyloger dan jenis lainnya. Cara kerja dari hampir semua malware dapat dikatakan sama, namun memiliki tujuan yang berbeda. Dari beberapa jenis malware, virus dan worm adalah yang paling perlu diwaspadai. Hal ini karena tujuan dari virus dan worm itu adalah untuk mengacaukan sistem komputer atau sekedar menakut-nakuti pengguna komputer. Sedangkan program jahat lainnya seperti trojan dan keyloger lebih ditujukan untuk mencuri data pengguna yang tentunya dengan pengguna yang lebih spesifik.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun memiliki tujuan yang sama, sebenarnya antara virus dan worm memiliki beberapa perbedaan yang mendasar yang akan dijabarkan dalam tabel dibawah ini.
WORM Tidak
sanggup
VIRUS
melakukan
infeksi
Dapat melakukan infeksi terhadap file
terhadap file, dalam penyebarannya
yang dapat dijadikan inang seperti exe,
melakukan
scr,
penggandaan
diri
yang
com
dll.
Sehingga
bila
file
dilakukan secara otomatis atau manual.
dijalankan akan mengaktifkan virus.
Manipulasi yang dilakukan lebih rendah,
Manipulasi yang dilakukan lebih tinggi
sehingga beberapa jenis worm dapat
dari worm, sehingga lebih bertahan
dibasmi denga mudah. Namun ada juga
dalam
yang memiliki manipulasi tingkat tinggi.
dengan sebuah worm.
Sebagian besar membuat file duplikat
Hampir tidak ada duplikasi karena
lebih banyak, sehingga lebih mudah
dilengkapi teknik infeksi file lain.
sebuah
sistem
dibandingkan
dicari sumber aslinya. Kebanyakan memakai ikon yang unik,
Memakai ikon standar executable
seperti folder, dokumen, xls, game dll Contoh : brontok, tati, confiker dll
Contoh : alman, sality, virut dll
Dalam menganalisa sebuah program jahat adalah sebuah virus atau worm, dapat didasarkan pada kemampuannya dalam menginfeksi file. Bila sebuah program jahat tidak dapat menginfeksi file lain maka dapat dipastikan itu adalah sebuah worm sedangkan bila sebaliknya, maka file tersebut adalah sebuah virus.
Universitas Sumatera Utara
2.4
Pengertian Antivirus
Hampir seluruh pengguna komputer pernah memakai dan menggunakan antivirus. Dilihat dari suku kata, setiap orang dapat menafsirkan bahwa antivirus merupakan sebuah program yang berfungsi melindungi, baik mencegah maupun membasmi virus sebelum dan sesudah masuk dalam sebuah sistem operasi yang ada dalam sebuah komputer. Contohnya AVG, NORTON, AVIRA, SMADAV dan lain-lainnya. Program tersebut sekarang sudah banyak diproduksi oleh berbagai kalangan baik perorangan maupun perusahaan.
Biasanya produsen antivirus besar mengeluarkan produk dengan berbagai macam kebutuhan, namun terkadang tidak jarang muncul virus canggih yang berlum tentu dapat ditangani sepenuhnya oleh program antivirus utama. Dengan demikian, produsen akan mengeluarkan produk baru sejenis yang memiliki kegunaan serta manfaat yang lebih spesifik, yaitu untuk membasmi virus khusus yang lebih canggih tersebut. Program tersebut biasanya disebut remover atau cleaner (misalnya, rmvirut dan rmsality) keduanya merupakan produk AVG untuk membasmi virus canggih, yaitu sality dan virut.
2.4.1
Konsep pembuatan Antivirus
Dalam pembuatan antivirus pada dasarnya tidak perlu memiliki kemampuan khusus dan keahlian khusus. Namun, dalam pembuatan antivirus yang profesional diperlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang antivirus dan sistem operasi yang dijalankan dalm sebuah komputer. Tujuannya agar antivirus yang dibuat tidak memiliki kesalahan-kesalahan yang dapat mengganggu kinerja komputer itu sendiri.
Beberapa syarat dasar yang diperlukan dalam pembuatan antivirus dari tahap awal hingga profesional diantaranya adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Mengerti salah satu bahasa pemrograman komputer serperti visual basic dan sebagainya. b. Mengenal salah satu sistem operasi. c. Mengenal “lawan”. Lawan disini tentunya virus itu sendiri sehingga kita tidak salah mengenali “kawan” sebagai “lawan” yang justru akan menciptakan kerugian untuk kita.
2.4.2
Cara kerja Antivirus
Cara kerja antivirus antar satu dan lainnya relativ tidak berbeda. Hanya teknik pendeteksian dan akuransinya saja yang berbeda-beda. Semua antivirus akan membaca byte demi byte file yang ditemui, kemudian melakukan penghitungan cheksum file. Hasil perhitungan akan dicocokkan dengan database yang dimiliki oleh antivirus. Apabila cheksum yang dihitung dengan yang ada dalam database memiliki nilai yang sama, maka antivirus memberikan pemberitahuan kepada user bahwa file tersebut terinfeksi virus atau merupakan sebuah virus dengan nama yang dimiliki oleh antivirus.
Pada umumnya, proses pengecekan file untuk menentukan sebuah virus atau bukan, tidak hanya sampai pada tahap pencocokan ceksum. Tetapi antivirus yang lebih modern akan menggunakan metode pendekatan untuk melakukan metode pencurigaan terhadap sebuah file. Metode ini disebut metode heuristic, metode inilah yang berperan penting dalam pendeteksian virus saat ini.
Universitas Sumatera Utara
2.5
Mengenal Sistem Operasi Windows
Dalam pembuatan sebuah antivirus, kita harus benar-benar mengenal sistem yang digunakan. Jangan sampai melenceng dari tujuan awal pembuatan antivirus. Antivirus yang seharusnya memberikan pelindungan pada sistem berbalik menghancurkan sistem yang sudah ada.
Sistem operasi seperti Windows memilki pusat penyimpanan informasi pengaturan atau konfigurasi. Pusat sistem informasi ini berguna sebagai sistem konfigurasi ketika sistem berjalan. Informasi tersebut tersimpan dalam sebauh database yang bernama registry.
Untuk dapat melakukan manipulasi terhadap sistem windows, data pada registry dirubah sesuai dengan keinginan pengguna. Terdapat beberapa komponen yang sering diserang dalam sistem operasi Windows. Beberapa diantaranya adalah :
1. Regedit Regedit adalah singkatan dari registry editor. Merupakan sebuah aplikasi yang secara default disediakan windows untuk mengolah data-data registry. Peran aplikasi ini sangat vital, karena menjadi salah satu pintu utama untuk mengakses registry dengan mudah. 2. MSConfig MSConfig atau System Configuration Utility adalah aplikasi bawaan dari Windows yang berfungsi untuk membantu mengkonfigurasikan sistem. Beberapa pengaturan yang dapat diberikan melalui aplikasi ini adalah untuk memantau service dan startup yang ada dalam sistem. Dengan menggunakan aplikasi ni, pengguna akan mudah mencari sebuah virus yang akan menuliskan informasi start-up pada registry sebagai pemicu saat sistem di-load. Dengan aplikasi ini, pengguna komputer dapat dengan mudah mematikan sebuah virus.
Universitas Sumatera Utara
3. Task Manager Seperti halnya Regedit dan MSConfig, Task manager merupakan aplikasi dari Windows yang dapat digunakan untuk mengotrol task dan proses sera melakukan beberapa tugas penting lainnya. Sama halnya seperti program, virus pada saat dijalankan juga memiliki proses. Maka dengan mengenali proses-proses virus tersebut, pengguna dapat mematikan virus yang sedang berjalan. 4. Folder Option Folder Option berfungsi untuk megelola tampilan file pada sebuah folder atau explorer. Pada umumnya virus melakukan manipulasi tampilan programnya agar tidak diketahui oleh pengguna, seperti hidden, program ber-icon folder dan sebagainya. Maka dengan menggunakan folder option kita dapat melihat tampilan sesungguhnya dari sebuah program apakah itu virus atau tidak.
Universitas Sumatera Utara