BAB 2
LANDASAN PERENCANAAN
2.1
Tinjauan Perancangan
2.1.1 Tinjauan Data Dalam perancangan komunikasi visual film serial animasi ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode yang telah dilakukan diantaranya adalah literatur buku, literatur artikel, wawancara, kuisioner dan referensi video.
2.1.1.1 Sumber Data Sumber Data yang di dapatkan penulis berasal dari beberapa metode pengumpulan data, Beberapa metode yang dilakukan tersebut adalah literatur buku, literatur artikel, wawancara, kuisioner dan referensi video.
2.1.1.1.1 Literatur Buku Penulis merancang film 3D animasi ini dengan literatur buku dan e-book yang memuat hal-hal yang berkaitan dengan desain yang digunakan sebagai referensi bentuk visual. Buku dan e-book tersebut adalah : - Littauer, F. (1983). Personality Plus. - Hall, C., & Lindzey, G. (1993). Teori teori pskikodinamik. - Yustinus Semiun,Y.(2006).Kesehatan Mental 1 - Suwardi, S.Pd.(2008).Ilmu Pengetahuan Sosial - Woodrow, R. (2006).Seni Membaca Wajah - Young, L. (1997).Membaca Karakter Lewat Wajah - Feist, J. (2010).Theory of Personality - Solso, R.L. (2009)Psikologi Kognitif - Brown B. (2002).Cinematography: Theory and Practice - Williams, R. (2002). The Animator Survival Kit.
3
4 2.1.1.1.2 Literatur Artikel Penulis menggunakan beberapa sumber artikel sebagai sumber data penulis, sumber lebih lengkap penulis lapirkan pada daftar pustaka. website artikel tersebut adalah : -www.gerbangilmu.com -www.academia.edu - www.studiotari.com -www.psikologizone.com -www.ahlidesain.com
2.1.1.1.3 Observasi Langsung Dalam pengumpulan data pembuatan film pendek ini, penulis melakukan observasi langsung ke lokasi referensi tempat toko topeng berada, lokasi yang di pilih adalah gunung papandayan, Garut. Gunung Papandayan sesuai konsep penulis, yaitu bukit dengan tanah kering dan pohon kering yang hanya di tumbuhi sedikit tumbuhan hidup.
2.1.1.1.4
Wawancara
Dalam pembuatan film pendek ini, penulis melakukan wawancara secara langsung dengan seorang pakar film animasi pendek yang bernama Firdyanza Pramono, beliau biasa membuat
filmanimasi pendekdan sering memenangkan
pestival film pendek Indonesia. Penulis juga melakukan wawancara melalui email dengan seorang sarjana psikologi muda Calvina Veronica lulusan Universitas Tarumanegara yang saat ini bekerja di PT. Denko Wahana Sakti. Penulis juga melakukan wawancara secara langsung kepada penjaga gunung di gunung Papandayan, pak Nanang, beliau sudah tinggal dan kerap menjadi tour guide disana sejak sebelum gunung disana meletus pada tahun 2001.
2.1.1.1.5
Kuisioner
Dalam pengumpulan data pembuatan film pendek ini, penulis melakukan pembagian kuisioner kepada 55 orang, kuisioner yang dibagikan bertujuan untuk mengetahui minat penonton dan melihat apakah masalah yang di bahas di film pendek ini sesuai dengan masalah target audiens.
5 2.1.1.1.6 Referensi Video Referensi Video dipergunakan sebagai pendukung sumber data umum dan perbanding cerita diantaranya adalah film pendek Plastic, identity yang memiliki tema serupa yaitu pemalsuan jati diri.
2.1.2.2 Manusia sebagai makhluk sosial dan Individu ( Suwardi,2008) Dalam bukunya yang berjudul Politica, Aristoteles menyebutkan manusia sebagai zoon politicon. Zoon politicon berarti Makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama sama dalam satu kelompok masyarakat. manusia Saling bersosialisasi antara satu sama lainnya membuat interaksi yang kuat untuk mengenal kepribadian manusia lain. Manusia yang mudah bersosialisasi adalah manusia yang mampu menjalankan komunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Dengan berlandaskan pancasila manusia sebagai makhluk yang social dan budaya disatukan untuk saling menghormati dan menghargai antara manusia yang memiliki budaya yang berbeda-beda. Individu adalah manusia perseorangan yang memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang percis sama, masing masing memiliki keunikan sendiri sekalipun orang itu terlahir kembar. setiap manusia memiliki ciri khas yang berbeda, baik itu ciri fisik, maupun ciri psikisnya. keunikan dan ciri masing masing orang itulah yang dijadikan faktor perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. walaupun secara umum manusia memiliki perangkat tubuh yang sama,
namun jika di lihat lebih detail, maka akan terdapat perbedaan-
perbedaan. perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran, sifat, dan lainnya.
2.1.2.3 Pengertian Topeng Secara umum topeng merupakan salah satu wujud ekspresi simbolis yang dibuat oleh manusia untuk maksud tertentu. Topeng sebagai tiruan wajah yang dibentuk atas bahan dasar yang tipis atau ditipiskan dengan memperhitungkan kelayakan untuk dikenakan di muka wajah manusia sehingga wajah yang mengenakannya sebagian atau seluruhnya tertutup ( Sedyawati, 1993 ). Hall, C., & Lindzey, G. (1993) Tujuan Topeng adalah untuk menciptakan kesan tertentu pada orang orang lain dan seringkali, meski tidak selalu, ia menyembunyikan hakikat pribadi yang sebenarnya. Penyimpanan wajah asli ini
6 dimaksudkan sebagai simbol, bahwa sifat yang sesungguhnya selalu disembunyikan agar tidak di ketahui oleh orang lain, bahkan banyak orang yang sengaja mencari wajah baru yang membuat dirinya tampil seperti apa yang dipikirkan. Wujud topeng yang diekspresikan oleh manusia pada awalnya adalah untuk upacara keagamaan, dan kemudian diekspresikan juga melalui bentuk atraksi untuk menyertai berbagai ritual tertentu. Bentuk topeng bermacam-macam, Pada perkembangannya, topeng lebih sepesifik juga menggambarkan watak manusia, dan tempramental emosionalnya, seperti marah, lembut, bijaksana dan pemalu. Dalam kehidupan masyarakat modern saat ini, topeng sudah dianggap sebagai salah satu bentuk karya seni, karena artistik dan menyimpan nilai-nilai yang bersifat simbolis. Penggunaan topeng pada zaman dulu di awali dari sesuatu yang dianggap tabu hingga harus menutupi wajah. pada umumnya rakyat juga tidak diperkenankan untuk menatap langsung raja, oleh karena itu untuk menunjukan kepatuhan seringkali rakyat yang menghadap raja selalu mengenakan topeng. Aspek yang dianggap tabu itu mendasari berbagai konsep kesenian etnik, dimana jika seseorang tampil di atas panggungmaka akan selalu mengenakan topeng, atau membuat sikapnya berubah dan bertentangan dengan watak aslinya (Calvin and Gardner, 1993).
2.1.2.4 Kaitan Topeng dan Kepribadian Sejak dulu topeng sudah dikaitkan dengan kepribadian atau personality. kata personality dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin: persone, yang berarti kedok atau topeng. Persona adalah topeng yang kita gunakan untuk menyajikan diri kita yang lain daripada yang sebenarnya. Kita menggunakan topeng yang berbeda untuk mencocokan tuntutan dari orang yang berbeda beda ( Yustinus, 2006 ). Menurut Jung ( dalam Yustinus, 2006), persona dapat bermanfaat untuk menghadapi persoalan persoalan di kehidupan modern. Namun persona sangat berbahaya jika seseorang mengira bahwa topeng yang digunakannya benar benar mencerminkan dirinya sendiri sehingga kepribadiannya sendiri tidak berkembang dan semakin menipis, bahkan tampa sadar orang tersebut telah mengasingkan diri dari dirinya sebenarnya. Jung berpendapat bahwa orang yang seperti itu kerap kali sadar bahwa mereka telah menghidupkan kebohongan dalam seluruh kehidupan mereka, menipu diri sendiri dengan tidak membiarkan diri mereka sebenarnya terungkap. Kepribadian di gambarkan seperti bagaimana individu tampil dan kesan yang di terima oleh individu-individu lainnya.kepribadian manusia itu sendiri dicerminkan sebagai
7 topeng. kepribadian masih dapat berubah ubah tergantung situasi dan lingkungan yang dihadapi seseorang.
2.1.2.5 Topeng Malang Di Indonesia, topeng digunakan sebagai sebuah karya seni yang dipergunakan dalam sebuah pertunjukan atau tarian tradisional. Ciri bentuk topeng disesuaikan dengan karakter watak setiap tokoh topeng. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki topeng yang khas adalah topeng dari daerah Malang. Pada masa dahulu Topeng Malang ini diwujudkan dengan bentuk pertunjukan yaitu saat ada acara tertentu seperti pernikahan, selamatan, dan hiburan pejabat tinggi kala itu. Terdapat banyak ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai karakter yang sifatnya tidak teratur. Ciri Topeng Malangan dikuatkan dari pewarnaan dengan kombinasi lima warna dasar yakni, merah melambangkan keberanian, putih melambangkan kesucian, hitam melambangkan kebijaksanaan, dan kuning melambangkan kesenangan, serta hijau melambangkan kedamaian. Mewarnai topeng ibarat memasukkan “Roh” pada topeng. (Suwaji. 1986) Untuk itu setiap warna dalam topeng memiliki arti yang berbeda beda : • Warna merah, dari semua warna merah adalah warna terkuat dan paling menarik perhatian, bersifat agresif lambang premitif. Warna ini diasosiasikan sebagai darah, marah, berani, bahagia, kekuatan, kejantanan, cinta, dan kebahagiaan. (Titib, 2001). • Warna kuning, kuning adalah warna cerah, oleh karenanya sering dilambangkan sebagai kesenangan, kelincahan, dan lambang intlektual. Kuning adalah warna yang paling terang setelah putih, tetapi tidak semurni putih. Warna kuning memaknakan kemulyaan cinta serta pengertian yang mendalam dalam hubungan antara manusia. • Warna Putih merupakan warna yang memiliki karakter positif, merangsang, cemerlang, ringan dan sederhana. Putih melambangkan kesucian, polos, jujur, dan murni. Putih juga melambangkan kekuatan maha tinggi lambang cahaya, kemenangan yang mengalahkan kegelapan. • Warna hitam, melambangkan kegelapan atau ketidak hadiran cahaya serta sebagai warna kehancuran, atau kekeliruaan. Umumnya warna hitam diasosiasikan dengan
8 sifat negatif namun warna hitam juga dapat menunjukan sifat-sifat yang positif, yaitu sifat tegas, kukuh, formal, struktur yang kuat. • Warna hijau melambangkan pertumbuhan, kesuburan, pembaruan, harmoni dan romantik. Hijau adalah warna menenangkan dan menyegarkan memberikan kehidupan. Sifat positif dari warna ini adalah, optimisme, kebebasan, dan keseimbangan. Sifat negatifnya, iri hati dan kebohongan.
Gambar 2.1 Topeng Tradisional Indonesia ( Sumber : http://blog-senirupa.tumblr.com/post/50331822587/karya-senikriya-nusantara )
Gambar 2.2 Topeng Modern Indonesia ( Sumber : http://wysukarya.blogspot.com/2013/04/bentuk-topeng-modernkarya-ida-bagus.html )
2.1.2.6 Wawancara a. Wawancara langsung dengan pakar film pendek animasi Dalam pembuatan film pendek ini, penulis melakukan wawancara dengan seorang pakar film pendek animasi yang bernama Firdyanza Pramono, beliau biasa membuat
film pendek animasi dan sering memenangkan pestival film pendek
Indonesia.saat ini beliau bekerja sebagai animator di Gapetto Studio.Pertanyaan yang penulis ajukan dan jawaban wawancara akan penulis lampirkan sebagai lampiran 1. Berikut ini adalah rangkuman dari hasil wawancara yang di lakukan penulis
9 secara langsung. •
Film pendek adalah film yang berdurasi sekitar 3-5 menit, film pendek yang baik memiliki cerita yang menarik, dan memiliki visual yang bagus sehingga dapat menghibur penonton.
•
Dalam pembuatan film pendek dalam waktu terbatas, sebaiknya pembuatannya focus kepada salah satu aspek, visual atau cerita, penulis sebaiknya sudah tau target audiens dengan pasti agar penyampaian pesan dalam film tersebut tepat sasaran dan dapat tersampaikan dengan baik
•
Untuk film pendek, penilan utama jatuh pada 3 aspek, yaitu visual, cerita dan etnik. Untuk pestival, sebaiknya film pendek di sesuaikan dari target audiens dalam pestival tersebut.
•
Hal hal yang harus di hindari dalam pembuatan film pendek dalam waktu yang singkat agar pembuatan film pendek dapat berjalan denganlancer dan tepat waktu, penulis sebaiknya membuat perhitungan jadwal pembuatan tiap tahapnya agar pembuatan film pendeknya dapat teratur dan selesai tepat waktu, dan penulis harus bisa memanfaatkan waktu sebaik baiknya, serta meminimaliskan proses pengerjaan agar lebih mudah. Penulis juga sebaiknya hindari suatu teknik yang kurang di kuasai agar tidak memakan waktu untuk mempelajarinya lagi.
b. Wawancara dengan ahli psikologi Dalam pembuatan film pendek ini, penulis melakukan wawancara melalui email dengan Calvina Veronica, beliau merupakan sarjana psikologi lulusan Universitas Tarumanegara yang saat ini bekerja di
PT. Denko Wahana Sakti.
Pertanyaan yang penulis ajukan dan jawaban wawancara akan penulis lampirkan sebagai lampiran 2. Berikut ini adalah rangkuman dari hasil wawancara yang di lakukan penulis melalui email. •
Personality adalah pola sifat dan karakteristik yang unik dan relatif permanen yang bersifat konsisten dalam perilaku manusia
•
Menurut Five Factor Theory of Personality, karakter tiap individu berbeda karna adanya kecenderungan manusia untuk menjadi fleksibel yang mengacu pada adaptasi manusia dengan lingkungannya. Adaptasi karakter manusia dengan lingkungannya dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kebiasaan, perilaku, dan hubungan dengan orang
10 lain sehingga menghasilkan interaksi yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya terhadap lingkungannya.
•
Manusia mulai menutupi jati diri ketika masa remaja (Erik Erikson's stage of
development, in the stage of identity vs identity confusion). Menurut psikologi perkembangan, remaja adalah individu yang berada pada rentang usia 11-20 tahun. •
Umumya individu yang tidak menjadi dirinya sendiri dikarenakan sedang ada pada fase identity confusion, dimana pada masa ini individu cenderung mengalami masalah dalam menjalani hubungan yang intim, keadaan dan waktu yang mendesak, kurangnya konsentrasi, dan penolakan dari keluarga atau komunitas terdekat. (Erik Erikson). Hal ini cenderung menyebabkan individu melakukan eksperimen dalam berbagai cara untuk menjalani peran baru yang berbeda sambil tetap mencari peran sesungguhnya yang seharusnya dijalani secara sosial. Individu tidak menjadi dirinya sendiri karena adanya hubungan dengan konteks sosial dimana individu mengikuti dengan standar2 tertentu yang ada dilingkungannya pada saat itu. Dalam berbagai peristiwa, lingkungan sosial tempat individu paling banyak menghabiskan waktu akan membentuk identitas baru bagi individu tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjadi pertimbangan individu dalam menentukan nilai dan perilaku yang dirasa paling nyaman dan benar menurut mereka.
•
Agar dapat menjadi dirinya sendiri, individu harus memiliki komitmen sehingga individu memiliki kepercayaan, setia pada pilihan dan dapat membangun nilai diri yang stabil, Individu yang mengalami krisis jati diri harus membangun fidelity, yaitu kesetiaan, loyalitas, dan rasa kebersamaan yang terus menerus pada orang yang dicintai teman ataupun rekan terdekat. Individu juga harus memiliki kemampuan bebas untuk memilih bagaimana mereka seharusnya berperilaku, memiliki kepercayaan terhadap orang terdekat, dan percaya diri terhadap pilihan yang telah dibuatnya.
c. Wawancara dengan penjaga gunung Papandayan Dalam pembuatan film pendek ini, penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pak Nanang yang berlokasi di Gunung Papandayan, kabupaten Garut. Beliau adalah penjaga Gunung disana yang biasanya menjadi Tour Guide di daerah sana. Wawancara dan survei langsung di lokasi tersebut membantu penulis untuk membuat environtment lokasi tempat tokoh topeng pak Mamang yang direncanakan mengambil referensi dari gunung Papandayan. Pertanyaan yang penulis
11 ajukan dan jawaban wawancara akan penulis lampirkan sebagai lampiran 3. Berikut ini adalah rangkuman dari hasil wawancara yang di lakukan penulis secara langsung. •
Gunung Papandayan terletak di kabupaten Garut.
Gunung papandayan
pertama kali meletus sekitar tahun 1700an , Gunung Papandayan terakhir meletus kembali pada tahun 2002. Tepatnya saat bulan ramahdan 2002. •
Gunung Papandayan memiliki sebuah lokasi yang menjadi salah satu lokasi dampak gunung meletus, lokasi tersebut di sebut Hutan Mati. dimana pada lokasi tersebut dipenuhi tumbuhan tumbuhan mati
•
Tumbuhan di gunung Papandayan hitam akibat letusan gunung, namun tetap berdiri kokoh
•
Tanah di sebagian besar lokasi gunung Papandayan dan wilayah Hutan Mati adalah tanah belerang
•
Walau di penuhi tumbuhan mati, Hutan Mati mulai di tumbuhi dengan tumbuhan tumbuhan hidup walau sedikit.
2.1.2.7 Kuisioner Dari kuisioner yang disebarkan penulis, penulis berhasil mendapat 55 orang responden, pertanyaan yang penulis ajukan dan jawaban lengkapnya akan penulis lampirkan sebagai lampiran 4. Berikut ini rangkuman kesimpulan data yang di dapatkan dari para responden sebagai berikut : - Audiens menyukai cerita yang mengandung moral - Audiens suka menonton film animasi - Dari 54 audiens, 43 orang menyatakan bahwa mereka pernah tidak menjadi diri sendiri - Dominan audiens menyatakan bahwa alasan mereka untuk tidak menjadi diri sendiri adalah agar diterima dalam sebuah lingkungan, dan agar disukai oleh individu, sebagian kecil menjawab agar terlihat keren dan tidak ketinggalan jaman - sebagian besar audiens sadar bahwa mereka tidak menjadi diri sendiri semenjak dari remaja, dan sebagian menyadarinya semenjak dewasa. - Dominan audiens menyatakan bahwa menjadi diri sendiri sangat penting
12 - Media penyampaian pesan moral yang dipilih oleh sebagian besar audiens adalah melalui media animasi yaitu sebanyak 52%, dan 30 % melalui real shoot, hanya 20 % yang tertarik jika penyampaian pesan moral di sampaikan secara langsung atau dalam penyuluhan. - Audiens sangat tertarik jika penyampaian pesan moral untuk menjadi diri sendiri disampaikan melalui animasi. Dalam data ini tidak ada yang berpendapat kurang menarik - Sebanyak 56% audiens tertarik dengan penggunaan topeng sebagai media penutup jati diri, 34% sangat tertarik, dan 20% kurang tertarik.
2.1.2.8 Sinopsis Cerita Seorang pria setiap hari berjualan topeng di tokonya yang kecil, di atas sebuah bukit kecil. Setiap pagi ia datang ketokonya dan menjual koleksi koleksi topengnya yang lengkap. Berbagai topeng di jual olehnya, seperti topeng cantik, topeng bahagia, topeng berani, dewasa dan lain lain. Topeng ini sendiri dapat menutupi jati diri seseorang. umumnya topeng ini digunakan orang dewasa yang mulai mengenal ego dan ingin dianggap tinggi oleh kelompoknya. Mereka mulai tidak menjadi diri sendiri dan topeng sudah menjadi tren bagi masyarakat. Hingga suatu hari, di toko kecil pria tersebut, datang seorang anak kecil, pria itu melihat wajah murung anak tersebut, tidak ceria seperti anak seusianya., ia mencoba menyenangkan anak tersebut dengan berbagai cara, namun anak tersebut akhirnya meminta topeng dewasa. .Pria itupun terkejut karena mendapati kenyataan bahwa dunianya saat ini bahkan anak kecilpun ingin memalsukan diri. Ia menolak namun anak tersebut tetap memaksa, hingga ia akhirnya terpaksa memberikan topeng tersebut. Keesokan harinya, pria itu terkejut melihat berita di koran bahwa anak tersebut telah diculik oleh seorang penculik buronan yang padahal selama ini hanya mengincar wanita remaja hingga dewasa. Ia menyadari bahwa hal itu terjadi berkaitan dengan keputusannya memberikan topeng kepada anak tersebut. Pria itupun membuat keputusan untuk menutup tokonya dan menjadi diri sendiri dengan melepaskan topeng bahagianya, dimana sebenarnya selama ini dia tidak bahagia dalam menjual topeng, tampak raut di wajah aslinya sebenarnya murung.
13 2.1.2.9 Environment 2.1.2.9.1 Toko Topeng Film animasi pendek ini akan di buat di dalam sebuah toko topeng yang mana interiornya lebih dominan dari kayu sebagaimana interior rumah tradisional Indonesia pada umumnya.
Gambar 2.3 Atribut barang ( Sumber : Gabungan foto dari Penulis )
Gambar 2.4 Rumah Kayu I ( Sumber : http://yank1recipes.com/rumah-joglo-bagus)
14
Gambar 2.5 Rumah Kayu II (Sumber : http://www.phuket101.net/2014/03/phuket-town-walking-
guide.html)
Gambar 2.6 Contoh rumah kayu ( Sumber :http://www.imagebali.net/detail-artikel/769-desain-rumah-kayu-
yang-unik-di-taman-mekarsari-bogor.php)
2.1.2.9.2 Lokasi Toko Topeng Lokasi toko topeng dalam film pendek ini berada di atas bukit kecil, bukit yang menjadi referensi penulis adalah hutan mati di gunung papandayan yang di penuhi ranting kering.
15
Gambar 2.7 Gunung Papandayan ( Sumber : Penulis )
2.1.3 Tinjauan Teori Gambaran secara umum teori yang digunakan adalah sebuah teori pembuatan animasi pendek yang menceritakan tentang kisah seorang pria yang pekerjaannya sehari hari menjual topeng, yang mana topeng ini digambarkan sebagai wujud sosok yang diinginkan seseorang sesuai tren yang ada atau sesuai personality baru yang ingin di tunjukkan secara instan untuk menutupi jati diri seseorang sebenarnya.
2.1.3.1 Teori Pembuatan Cerita Pendek a. Ciri ciri cerita pendek Ciri ciri cerita pendek adalah cenderung singkat dan padat, yang di tampilkan dalam cerita hanya hal hal yang penting dan berarti, menggambarkan bagaimana seorang tokoh cerita mengahadapi suatu pertikaian. Dan bagaimana solusi untuk menyelesaikananya. Cerita pendek harus bisa meninggalkan suatu kesan yang menarik dalam hati pembaca serta memiliki sifat fiktif dan naratif. b. Unsur cerita pendek Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.Unsur unsur cerita pendek dianalisa dari dua segi yaitu :
16 1.
Unsur Intrinsik Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur
intrinsik mencakup: Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber
•
cerita. Latar (setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita.
•
Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung. Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah
•
cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu: -
Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
-
Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
-
Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur. Perwatakan,
•
perwatakan
adalah
sifat
atau
karakter
suatu
tokoh.
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui: Dialog tokoh, Penjelasan tokoh, dan penggambaran fisik tokoh. Jenis tokoh dalam sebuah cerita terbagi 3 :
•
-
Tokoh protagonis, tokoh yang mendukung cerita
-
Tokoh antagonis, tokoh penetang cerita
-
Tokoh tritagonis, tokoh pembantu dalam sebuah cerita Nilai ( amanat ), amat adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan
pengarang melalui cerita.
2.
Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi
secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi: •
Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
•
Latar belakang kehidupan pengarang
•
Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.
17
2.1.3.2 Teori Erik Erikson Menurut (Human Development, 1978) Teori perkembangan psikososial berkaitan dengan prinsip-prinsip perkembangan psikologi dan sosial. Teori ini merupakan bentuk pengembangan dari teori psikoseksual yang dicetuskan oleh Sigmund Freud. Erik erikson menyimpulkan bahwa perkembangan anak itu mengalami delapan tahap dan setiap tahapnya menawarkan potensi kemajuan dan potensi kemunduran. Yaitu : •
Tahap I ( lahir-18 bulan)
: Trust vs Mistrust ( percaya vs tidak percaya)
•
Tahap II (18 bulan-3 tahun) : Autonomy vs Doubt ( Kemandirian vs keraguan)
•
Tahap III (3 tahun – 6 tahun) : Initiative vs Guilt (inisiatif vs rasabersalah)
•
Tahap IV (6 tahun – 12 tahun) :Industry vs Inferiority (ketekunan vs rasa rendah diri)
•
Tahap V (12 tahun -18 tahun) :Identity vs Role Confusion (identitas vs kekacauan identitas)
•
Tahap VI (± 18 tahun – 40 tahun): Intimacy vs Isolation (keintiman vs isolasi)
•
Tahap VII (40tahun – 65 tahun) : Generativity vs Self Absorption (generativitas vs stagnasi)
•
Tahap VIII(± 65 ke atas)
:
Integrity
vs
Despair
(integritas
vs
keputusasaan) Dalam laporan ini penulis akan membahas mengenai empat tahap yang berkaitan langsung dengan tema film pendek ini. empat tahap tersebut adalah : a. Industry vs Inferiority Tahap ini dilalui ketika anak-anak melalui usia sekolah atau sekitar usia 5-6 tahun, hingga usianya 12 tahun. Pada tahap ini anak-anak akan mempelajari keterampilang yang lebih formal, seperti berhubungan dengan teman sebaya yang berdasarkan aturan-aturan tertentu, Berkembang dari pola main yang bebas menuju permainan yang menggunakan aturan dan memerlukan kerja sama kelompok, serta menguasai materi pelajaran sosial, membaca dan matematika. b. Identity vs Role Confusion (12 tahun -18 tahun) Pada tahap ini anak sudah memasuki usia remaja dan mulai mencari jati dirinya. Masa ini adalah masa peralihan antara dunia anak-anak dan dewasa. Secara
18 biologis anak pada tahap ini sudah mulai memasuki tahap dewasa, namun secara psikis usia remaja masih belum bisa diberi tanggung jawab yang berat layaknya orang dewasa. Pertanyaan “Siapa Aku?” menjadi penting pada tahapan ini. Pada tahap ini, seorang remaja akan mencoba banyak hal untuk mengetahui jati diri mereka yang sebenarnya. Biasanya mereka akan melaluinya dengan teman-teman yang mempunyai kesamaan komitmen dalam sebuah kelompok. c. Intimacy vs Isolation (± 18 tahun – 40 tahun) Pada tahap ini, seseorang sudah mengetahui jati diri mereka dan akan menjadi apa mereka nantinya. Jika pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Pada fase ini seseorang sudah memiliki komitmen untuk menjalin suatu hubungan dengan orang lain. Dia sudah mulai selektif untuk membina hubungan yang intim hanya dengan orang orang tertentu yang sepaham. Namun, jika dia mengalami kegagalan, maka akan muncul rasa keterasingan dan jarak dalam berinteraksi dengan orang. Pada tahap ini, bantuan dari pasangan ataupun teman dekat akan membantu seseorang dalam melewati tahap ini. d. Generativity vs Self Absorption (± 40 tahun – 65 tahun) Erikson (dalam Slavin, 2006) mengatakan bahwa generativitas adalah hal terpenting dalam membangun dan membimbing generasi berikutnya. Generativitas adalah perluasan cinta ke masa depan. Sifat ini adalah kepedulian terhadap generasi yang akan datang. Melalui generativitas akan dapat dicerminkan Sikap memperdulikan orang lain. Pemahaman ini sangat jauh berbeda dengan arti kata stagnasi yaitu pemujaan terhadap diri sendiri dan sikap tidak perduli terhadap siapapun. Dalam tahap ini, diharapkan seseorang yang telah memasuki usia dewasa menengah dapat menjalin hubungan atau berinteraksi secara baik dan menyenangkan dengan generasi penerusnya dan tidak memaksakan kehendak mereka pada penerusnya berdasarkan pengalaman yang mereka alami.
2.1.3.3 Teori Personality Menurut Florence ( 1983) setiap manusia dilahirkan dengan ciri khas yang berbeda, tidak ada manusia yang percis sama, begitu juga dengan watak atau kepribadian manusia. watak adalah kepribadian manusia sesungguhnya, contoh
19 kepribadian asli seorang individu adalah ketika mereka baru bangun tidur dan masih polos, kepribadian tersebut kemudian disamarkan atau dibuat menjadi pribadi yang baru melalui makeup, atau baju sebagai penyamar bentuk tubuh atau personality yang ingin di tutupi. Jika kita sudah bisa memahami jiwa kita, dan meningkatkan kepribadian kita, maka kita tidak akan lagi berusaha meniru gaya orang lain, dan kita akan mensyukuri diri kita apa adanya kemudian melakukan yang terbaik dengan melatih potensi yang kita miliki. Untuk memahami diri kita, terlebih dahulu kita harus mengetahui sifat yang dasar kita miliki, teori sifat dasar manusia ini awalnya di tetapkan oleh Hippocrates (460 SM), sifat dasar manusia tersebut adalah adalah : a. Sanguinis Sanguini adalah salah satu sifat dasar manusia yang mana orang yang masuk dalam kategori sifat sanguini ini memiliki kepribadian menarik, suka berbicara, dan memiliki selera humor yang hebat sehingga dapat menghidupkan pesta. Orang dengan sifat dasar sanguinis memiliki sifat periang, lugu dan polos, kekanak kanakan, antusias dan kreatif dan suka hal baru. Sifat sifat sanguinis ini membuat orang senang berteman dengannya dan dapat menghidupkan suasana serta mengilhami orang untuk ikut atau bekerja bersamanya. Sifat Sanguinis memiliki beberapa kelemahanyaitu sanguini sering kali berbicara terlalu banyak, memiliki ingatan yang belum dikembangkan karena mereka seling kali tidak benar benar peduli dengan orang lain sehingga tidak berusaha mengingat nama dan sebagainya, tidak tertib, tidak dewasa, serta tidak melakukan tindakan lanjut dalam sebuah rencana. b. Melankolis Melankolis adalah salah satu sifat dasar manusia yang mana orang yang masuk dalam kategori melankolis ini memiliki kepribadian serius dan tekun, jenius, berbakat, kreatif, filosofis dan puitis, artistik dan musikal,idealis, penuh kesadaran dan suka berkorban, dalam sebuah pekerjaan, orang dengan sifat melankolis cendrung tertib, perfeksionis, dan berstandar tinggi. Melankolis cendrung menghindari perhatian dan berhati hati dalam memilih teman, namun jika sudah berteman, ia akan menjadi teman yang baik karna sangat memperhatikan orang lain, mau mendengarkan keluhan, setia, dan bisa memecahkan masalah orang lain.
20 Melankolis memiliki beberapa kelemahan yaitu : mudah tertekan, memiliki rasa citra diri yang rendah, menunda nunda memulai suatu pekerjaan karena terlalu perfeksionis dan ingin melakukan suatu pekerjaan dengan perancangan yang sempurna sehingga memakan waktu banyak untuk merencanakan suatu hal. Melankolis juga suka mengajukan tuntutan yang tidak realis kepada orang lain karena standarnya yang tinggi dan memaksakan standarnya itu kepada orang lain. c. Koleris Koleris adalah salah satu sifat dasar manusia yang mana orang yang masuk dalam kategori Koleris ini memiliki kepribadian tegas, bebas dan mandiri, dinamis dan aktif, serta memiliki bakat memimpin. Koleris cendrung tidak terlalu membutuhkan teman, mau bekerja dan memimpin, serta selalu benar. Koleris memiliki beberapa kelemahan yaitu : selalu merasa benar karena mereka selalu dapat memberikan pertimbangan rasional mengapa kelemahan atau kesalahan bukan milik mereka. Mereka tidak dapat rileks karena pekerja keras dan merasa setiap hal bisa di ubah menjadi lebih baik lagi. Orang korelis merasa gelisah jika ia tidak memegang kendali, orang koleris kuat selalu yakin bahwa ia benar sehingga ia tidak populer dilingkungan pertemanan. d. Phlegmatis Phlegmatis adalah salah satu sifat dasar manusia yang mana orang yang masuk dalam kategori Phlegmatis ini memiliki kepribadianyang rendah hati, mudah bergaul, santai, sabar, tenang, baik hati, menyembunyikan emosi dan cerdas. Phlegmatis selalu menjadi pemecah masalah serta cendrung menghindari konflik, phlegmatis disukai untuk berteman karena menyenangkan dan tidak suka menyinggung. Orang Phlegmatis memiliki beberapa kelemahan yaitu : karena sifatnya yang terlalu tidak antusias, orang phlegmatis sering kali seperti tidak ada dan melawan perubahan, orang phlegmatis cendrung malas dan memiliki kemauan baja yang tenang, dan tidak memiliki pendirian yang tetap. Setiap orang merupakan campuran yang unik, orang dengan sifat Phlegmatis dominan bisa saja memiliki sifat melankolis sebagai sifat sekunder, atau juga bisa
21 memiliki keempat sifat secara merata. Sehingga tiap individu memiliki kepribadian yang berbeda beda dan unik.
Gambar 2.8 Kepribadian manusia (Sumber : http://www.psychoshare.com/wp-content/uploads/2015/01/tipekepribadian.jpg)
Gambar 2.9 Kepribadian manusia II (Sumber : http://wapannuri.com/a.buku/_image/4- kepribadian-manusia.jpg)
1.1.3.4 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi optik gerak karena fenomena visual yang saling menggantikan, dan dapat dibuat dan didemonstrasikan dalam beberapa cara. Metode yang paling umum dari presentasi animasi sebagai film atau program video, walaupun ada metode lainnya. Menurut (Thomas, 1995) dua orang animator Disney, yang bernama lengkap Ollie Johnston dan Frank Thomas didalam bukunya yang berjudul The Illusion of Life Disney Animation.
22 Berikut ini akan dijelaskan ke-12 prinsip animasi tersebut : a.
Solid Drawing Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi,
berat, keseimbangan, pencahayaan dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana salah satu observasi yang harus dilakukan adalah menggambar. Meskipun kini peran gambar yang dihasilkan sketsa manual sudah bisa di gantikan dengan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip menggambar akan menghasilkan animasi yang lebih peka ( Williams, R. 2002). b.
Timing & Spacing Timing adalah mengenai menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus
dilakukan, sementara spacing adalah mengenai menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam macam jenis gerak. c.
Stretch and Squash Gerak sebuah obyek agar terlihat lebih hidup dan luwes dalam animasi.
Stretch and Squash memberikan sentuhan kelenturan pada suatu benda hingga memberikan kesan benda yang berbobot dan bervolume dalam gerak animasi. d.
Anticipation Anticipatiom merupakan persiapan atau awalan gerak atau ancang ancang.
Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukan badannya terlebih dahulu sebelum benar benar berdiri. Pada grakan memukul, sebelum tangan maju harus ada gerakan tangan mundur terlebih dahulu. e.
Slow in Slow out Dalam setiap gerakan, memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda
beda. Slow in terjadi ketika sebuah gerakan diawali secara lambat, kemudian menjadi cepat. Dan Slow out sebaliknya.
23 f . Arch Gerakan yang bersifat melingkar atau melengkung. Pada prinsipnya setiap gerakan mempunyai gerak melengkungnya, agar gerakan animasi obyek terlihat lebih luwes, dinamis, hidup dan indah. g.
Straight Ahead Action and Pose to Pose Pose to pose merupakan penentuan posisi key animation dan in betweeb dan
menjadi cara animator untuk menentukan gerak selanjutnya hingga gerakan penutup. h.
Secondary action Secondary action adalah gerakan tambahan yang tidak menjadi pusat
perhatian yang mana dimaksud untuk memperkuat gerakan utama agar sebuah animasi tampak lebih realistik. i.
Follow through and overlapping action Follow through adalah bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak mesikup
seseorang telah berhenti. Overlapping action adalah gerakan saling silang atau mendahului seperti gerakan kaki dan tangan. j.
Staging Staging meliputi bagaimana sebuah lingkungan dibuat untuk menciptakan
suasana atau mood yang ingin dicapai dalam sebuah scene. k.
Appeal Prinsip appeal merupakan cara yang baik untuk menyampaikan sesuatu pesan
dalam bentuk kesan yang menarik, cantik, dan komunikatif dari sebuah karakter yang ingin disampaikan. l.
Exaggeration Biasanya teknik ini dipakai dikartun, yaitu teknik mendramatisir adegan agar
tampak lebih ekspresif, dan komunikatif, gerakannya teresan di lebih-lebihkan bahan secara ekstrim.
24 2.1.3.5 Teori Warna Menurut Brewster (1831) Warna disederhanakan menjadi warna-warna yang ada di alam yang terdiri dalam 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Pembagian Warna : •
Primary Colors, Primary Colors adalah warna dasar atau warna utama yang tidak dicampur dengan warna lain. warna primari terdiri dari warna merah, kuning, biru
•
Secondary Colors, Secondary Colors adalah warna kedua yang terbentuk dari pencampuran antara dua warna primer seperti, merah dan kuning menghasilkan orange, kuning dan biru menghasilkan hijau, dan biru dan merah menghasilkan ungu.
•
Tertiary Colors, Tertiary Colors adalah warna gabungan antara warna primari dan secondary, kombinasi warna yang di hasilkan sangat banyak. Warna memiliki sistem kombinasi warna yang harmonis dan selaras yang
disebut Harmony colors, Harmony Colors terdiri dari 6 jenis warna, yaitu : -
Warna Analogous (Analogous Color), warna Analogous adalah warna-warna yang disusun saling bersebelahan dalam roda warna.
-
Warna Komplementer (Complementary Color), Warna Komplementer adalah warna-warna yang saling berseberangan antara satu dengan yang lainnya, sehingga warna-warna ini akan sangat kontras.
-
Warna Split Komplementer (Split Complementary Color), Warna Split Komplementer adalah hampir sama dengan warna komplementar, tapi salah satu ujung tanda panah dibagi menjadi dua. Contoh dapat dilihat pada gambar di bawah, yang mana warna split komplementernya adalah merah-ungu dan hijau. Formula-nya mirip dengan huruf "Y" terbalik.
-
Warna Triads (Triads Color), Warna Triads adalah kombinasi warna dengan bentuk segitiga di dalam roda warnanya.
-
Monotone Achromatic Color, Monotone Achromatic adalah warna yang dihasilkan berurutan dari warna putih ke hitam
25
-
Monotone Chromatic Color, Monotone Chromatic adalah warna yang dihasilkan dari satu warna namun dengan perbedaan saturasi.
Warm and Cool Colors Tipe warna dapat dibagi menjadi dua kelompok mood warna, yaitu warm colors dan cool colors : -
Warm Colors adalah warna yang memberikan kesan hangat seperti warna merah, oren, kuning, hijau kekuningan. Warm color biasa digunakan dalam sebuah design untuk menggambarakan nafsu atau keinginan, kebahagiaan, energi, dan semangat
-
Cool Colors adalah warna yang memberikan kesan sejuk seperti warna hijau kebiruan, biru, dan ungu. Cool colors biasa digunakan untuk menggambarkan ketenangan dan profesional.
2.1.3.6 Teori Tipografi Tipografi sebagai salah satu disiplin ilmu dalam Desain Komunikasi Visual juga memiliki peran yang penting dalam menyampaikan komunikasi. Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia sehingga dapat di baca senyaman mungkin. Kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan jenis tipografi adalah : a. Clarity, yaitu kejelasan suatu huruf untuk dilihat. b. Readability, yaitu keterbacaan dari suatu huruf. c. Legability, yaitu kemudahan suatu huruf untuk dibaca. d. Visibility, yaitu kemudahan suatu jenis huruf untuk dilihat Tingkat kenyamanan susunan huruf saat dibaca dipengaruhi oleh jenis huruf, ukuran, pengaturan seperti alur, spasi, seta kontras warna terhadap latar belakang pada huruf. Secara garis besar huruf digolongkan menjadi beberapa tipe : •
Roman
Roman bercirikan memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya.
26 Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. Contoh huruf roman adalah times new roman. •
Egyptian
Egyptian memiliki kaki atau serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang di timbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil •
Serif
Serif memiliki jenis huruf yang berbentuk garis garis kecil yang disebut counterstroke pada ujung-ujung badan huruf. Huruf serif lebih mudah dibaca karena kaitnya menuntun pembaca membaca baris teks yang sedang dibaca. •
Sans Serif
San Serif memiliki ciri bentuk tanpa serif dan counterstroke, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang di timbulkan huruf ini adalah modern, kontemporer dan efisien. •
Script
Script merupakan jenis huruf yang menyerupai goresan tangan dengan pena, kuas, atau pensil yang tajam. Script biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab. •
Miscellaneous (Decoratif Font)
Miscellaneous merupakan jenis huruf yang dikembangkan dari bentuk bentuk huruf yang sudah ada. Huruf yang sudah ada di tambah hiasan atau garis dekoratif. Kesan yang di timbulkan adalah dekoratif dan ornamental.
2.1.3.7 Teori Cinematography Menurut ( Brown B, 2002) Cinematography berasal dari bahasa Yunani, Kinema berarti gerakan sedangkan Photos adalah cahaya dan Graphos adalah lukisan sehingga Cinematography dapat diartikan melukis gambar yang bergerak dengan cahaya. Cinematography dibagai menjadi beberapa kategori, yaitu : -
Frame Frame adalah bagaimana kita menempatkan karaktek atau pemain sehingga penonton mengerti apa yang ingin kita sampaikan.
-
Light and Color
27 Cahaya dan warna berperan penting dalam pembentukan estetika dalam suatu animasi. Penggunaan cahaya dan warna yang tepat dapat menghasilkan efek dan kesan emosional yang berbeda. -
Lens Lens adalah pengetahuan tentang lensa kamera. efek yang diberikan dari setiap lensa berbeda beda dan sangat mempengaruhi gambar yang diambil.
-
Movement Movement atau pergerakan. Dengan pergerakan kamera suatu film akan terasa lebih hidup namun pergerakan kamera ini harus dipikirkan secara matang agar tidak film animasi yang diciptakan terlihat menarik.
-
Establishing Establishing berfungsi untuk memperlihatkan suatu tempat atau tujuan sebelum suatu karakter melakukan suatu kegiatan. Berfungsi supaya penonton tidak bingung.
-
POV (Point-Of-View) Point of view adalah menempatkan kamera sebagai sudut pandang pertama, sehingga kamera berfungsi semangat mata pemain atau karakter animasi.
Dalam pengambilan gambar sebuah film, menggunakan beberapa acuan tipe shot, antara lain adalah : 1.
EWS (Extreme Wide Shot), Extreme wide shot merupakan tipe shot yang digunakan untuk menunjukkan sebuah lingkungan yang sangat luas sehingga bentuk visual objek terkadang tidak terlihat dengan jelas. Tipe shot ini seringkali dipakai untuk memperlihatkan sebuah keramaian contohnya pasukan dalam jumlah yang sangat banyak, tipe shot ini dapat membangun suasana sebuah adegan.
2. Very Wide Shot (VWS), Very Wide Shot merupakan tipe shot sangat luas, namun secara visual lebih sempit jika dibandingkan dengan tipe Extreme wide shot. Meskipun objek film sudah dapat terlihat dengan shot ini, tetapi belum ada penekanan, karena tipe shot ini masih dalam rangka membangun suasana lingkungan yang ada. 3. Wide Shot (WS) Dalam Wide Shot, subjek sudah dapat terlihat dengan jelas karena telah memenuhi frame meski terdapat jarak diatas kepala dan dibawah kaki.
28 Penggunaan jarak diatas dan dibawah subyek tersebut digunakan untuk “ruang aman” agar lebih nyaman untuk dilihat. 4. Medium Shot (MS), Medium Shot merupakan tipe shot yang menunjukkan beberapa bagian dari subjek secara lebih rinci, contohnya saja shot dari sebatas pinggang sampai atas kepala.shot ini sering digunakan sebagai permulaan pengambilan gambar sebelum pengambilan gambar lebih dekat untuk mengekpose reaksi dan emosi subyek. 5. Medium Close Up (MCU), Medium Close Up merupakan jenis shot untuk menunjukkan wajah subyek agar lebih jelas dengan ukuran shot sebatas dada hingga kepala. 6. Close Up (CU), Tipe Close Up Shot merupakan jenis shot yang digunakan untuk menekankan keadaan emosional subyek. Close up juga berguna untuk menampilkan detail dan dapat digunakan sebagai cut-in. 7. Extreme Close Up (ECU, XCU), ECU (juga dikenal sebagai XCU) merupakan tipe shot untuk menampilkan detail obyek, misalnya mata, hidung, atau telinga. 8. Two Shot, Two Shot merupakan tipe shot yang menampilkan dua orang dalam satu frame kamera yang digunakan untuk membangun hubungan antara subjek satu dengan lainnya. 9. Over the Shoulder Shot (OSS), Over the Shoulder Shot merupakan tipe shot yang dilakuakan untuk dua subyek yang mana pengambilan gambarnya dilakuakan dari belakang bahu salah satu subyek. Sudut pengambilan gambar : a. High Angle (Bird Eye View) Pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih tinggi daripada objek yang di ambil. b. Normal Angle Pengambilan gambar sejajar dengan ketinggian mata objek yang di ambil c. Low Angle (Frog Eye View) Pengambilan gambar lebih rendah dari objek yang diambil.
29 2.1.3 SWOT 2.1.4.1 Strength Pemalsuan jati diri merupakan masalah sosial yang sedang terjadi pada masyarakat dunia khususnya Indonesia tanpa disadari maupun disadari. berdasarkan survey yang saya buat, orang lebih tertarik untuk menerima masukan moral melalui film animasi dibandingan film real shot maupun penyuluhan secara langsung yang berarti memberikan kesempatan lebih besar untuk menyampaikan pesan moral dalam bentuk film animasi.
2.1.4.1 Weakness Penggunaan topeng sebagai wajah tokoh membuat pengekspresian ekspresi menjadi lebih sulit ditampilkan.
2.1.4.2 Opportunity Film-film animasi di Indonesia masih belum ada yang membahas tentang pemalsuan jati diri melalui topeng.
2.1.4.3 Threat Ancaman yang terjadi adalah kurangnya minat audien karena pengambilan tema pemalsuan jati diri untuk film animasi pendek belum ada di Indonesia sehingga audiens belum terbiasa dengan tema ini.
2.1.5 Target Audience Secara keseluruhan, animasi ini ditargetkan untuk audiens dengan minimal umur 18 sampai 25 tahun, karena pada usia tersebut penonton sudah mampu menangkap moral cerita dan maksud film yang ingin disampaikan. pada usia tersebut, seseorang sudah memalsukan jati diri. Demografi dari target audiens adalah penduduk kota, karena penduduk kota banyak yang terlalu mengejar gengsi dan cendrung tidak menjadi diri sendiri agar di terima dalam sebuah kelompok.
2.1.6 Data Pembanding Berikut adalah beberapa film animasi pembanding yang memiliki tema yang berkaitan dengan topeng sebagai penutup jati diri :
30 a. Plastic Plastic adalah short film yang menceritakan tentang seorang wanita yang biasa biasa saja dan cendrung bertubuh besar yang akan pergi dengan pasangannya. Ia tidak suka dengan wajah dan bentuk badannya, sehingga dia sadar bahwa ia dapat mengatur bentuk badan dan mukanya layaknya plastic, iapun mengubah bentuk badan dan wajahnya sesuai referensi foto yang dianggap cantik oleh kebanyakan orang, sehingga akhirnya dia sadar bahwa dia lebih baik menjadi dirinya sendiri.
Gambar 2.10 Plastic movie b. IDENTITY Identity adalah short film yang menceritakan sebuah dunia, dimana semua orang menggunakan topeng.Di dunia ini kebanyakan orang cendrung mengikuti topeng kelompoknya, atau berganti ganti topeng sesuai selera kelompok atau sesuai patokan yang dianggap orang bagus.tokoh utama di cerita ini menggunakan topeng yang berbeda dari yang lain. Iapun hidup sendiri diantara kelompok kelompok yang menggunakan topeng seragam, hingga akhirnya dia muak dengan dunianya, dan melepas topengnya menjadi dirinya seutuhnya.
Gambar 2.10 Identity movie