BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada Tahun (1990) terbentuklah Daerah pedesaan di sekitar bukit, tanah yang subur, tumbuhan yang menghijau, di atas tanah yang datar di tumbuhi pohon dan semak yang masih lebat, yang di namai dengan Desa Sukamaju yang masyarakatnya rukun dan damai meskipun penduduk dalam kehidupan primitif, Desa
Sukamaju yang terletak dibawah
bukit
dan hamparan sawah yang
menghijau. Konon Desa Sukamaju merupakan pemekaran dari Desa Reset, Desa Reset di mekarkan menjadi beberapa Desa termasuk Desa Sukamaju1. Desa Sukamaju,
lama – kelamaan menjadi ramai dengan adanya
pendatang yang ingin menetap dan tinggal di Desa Sukamaju, dan mereka hidup dengan bercocok tanam ( bertani ) Tak kalah lagi Desa Sukamaju sudah terkenal di kalangan penduduk atau Desa sekitarnya. Tradisi yang muncul setiap tahun setelah era perubahan terjadi, yaitu Pembentukan Pemilihan Kepala Desa yang pertama secara di pilih langsung oleh seluruh warga masyarakat di wilayah Desa Sukamaju, dan terbentuklah Pemerintahan Desa Sukamaju yang memimpin perubahan untuk pembangunan diDesa Sukamaju tersebut.
1 Wawancara dengan bapak Kusno Moyiu. kepala Desa Sukamaju. Tanggal 14 juni tahun 2013
Dari tahun ke tahun Desa Sukamaju mulai berkembang dalam segi pemerintahannya yang di awali dengan membentuk Organisasi Pemerintahan dan membangun Kantor Desa untuk kepentingan masyarakat Desa Sukamaju dan sarana umum yang di bangun secara gotong royong serta swadaya masyarakat Desa Sukamaju. Seiring berjalannya Pemerintahan Desa Sukamaju berjalan dengan lancar dan penuh dengan perubahan pada setiap kepemimpinan Kepala Desanya, dan perubahan itu bisa dirasakan sampai dengan saat ini, Perubahan Desa Sukamaju yang di motori oleh para perangkat desa, tokoh, masyarakat dan pemuda, bersatu untuk mengubah Desa Sukamaju menjadi ikon baru yang terang benderang di era modern. Daerah Desa Sukamaju berbukit-bukit dengan penebaran penduduk saling berdekatan antara rumah satu dengan rumah yang satunya. Hal ini disebabkan oleh karena kepadatan penduduk desa Sukamaju semakin bertambah. Keadaan wilayah yang sebahagian besar dataran rendah serta curah hujan yang relatif stabil berkisar 106 mm sampai 615 mm sangat mendukung bagi desa Sukamaju sebagai daerah pertanian. Hal itu juga didukung oleh luas lahan sawah yang tersedia. Hal ini terlihat pada tabel berikut:
4.1.2 Keadaan Geografis Desa Sukamaju
Desa Sukamaju merupaka salah satu desa yang berada di kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Dengan luas 718.018 ha, jumlah penduduk 2044 jiwa. Terdiri dari 5 kadusunan diantaranya2 : - Dusun Perintis - Dusun Mekar - Dusun Minang - Dusun Makmur - Dusun Setia Desa sukamaju sampai saat ini letak Desa Sukamaju berbatasan dengan : Sebelah Utara
: Desa Dulohupa
Sebelah Selatan
: Desa Harapan, Jatimulya
Sebelah Barat
: Desa Trirukun, Bongo dua
Sebelah Timur
: Desa Mutiara, Lakeya
Sebagian besar masyarakat di wilayah ini mempunyai mata pencaharian sebagai petani, dan pedagang. Masyarakat Desa Sukamaju sebahagian menggantungkan hidupnya sebagai petani penggarap tanah yang merupakan prioritas utama bagi kehidupannya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian, terutama diarahkan pada peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan ketrampilan, etos kerja, disiplin, dan 2 Kantor Desa Sukamaju tanggal 14 juni tahun 2013
motivasi usaha yang bertanggung jawab. Keadaan ini akan meningkatkan daya nalar dan produktivitas kerja mereka. Pengembangan sumberdaya manusia tidak hanya mencakup dimensi-dimensi teknologi, tetapi lebih dari itu adalah peningkatan tanggung jawab sebagai warga negara. 4.1.3 Keadaan Demografi Jumlah Penduduk Desa Sukamaju No
Dusun
L
P
Jumlah
1
Perintis
353
338
691
2
Makmur
241
229
470
3
Mekar
244
239
483
4
Setia
167
178
345
5
Minang
116
111
227
1031
1013
2044
Sumber Data dari Desa Sukamaju Tahun 2013
4.1.4 Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan
No 1
Dusun Perintis L 29
Belum sekolah
T. SD 48
T.T SD 39
T.SLTP T.SLTA 33
23
Akademik PT 10
2
3
4
5
P 37
55
24
22
22
31
L 12
22
68
5
6
2
P 18
35
85
3
9
3
L 8
70
63
5
11
13
P 11
87
34
9
3
12
L 12
64
24
2
3
5
P 9
87
20
1
2
13
L 9
21
30
8
2
3
P 11
26
25
4
2
8
Mamur
Mekar
Setia
Minang
Jumlah Kesesluruhan
4.1.5 Keadaan Penduduk Menurut Pekerjaan No
Pekerjaan
Jumlah
1
Petani
286
2
Pedagang
25
3
Mantri Kesehatan
3
4
Tukang
23
5
Dukun Bayi
4
6
TNI Polri
2
7
Pegawai Negeri
41
8
Pensiun
1
9
Buruh
149
10
Lain-lain
82
4.1.6 Keadaan Penduduk Menurut Agama No 1 2 3
Agama Islam Kristen Katolik Jumlah keseluruhan
Jumlah 2040 4 2044
4.2 Hasil dan Pembahasan Desa Sukamaju merupakan desa agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, sehingga sektor pertanian memegang peranan penting sebagai penyedia pangan nasional. Upaya peningkatan produksi dan mutu tanaman padi sawah tersebut dapat melalui cara dan dikerjakan atau budidaya dengan baik dan benar.
Kebutuhan pangan dalam masyarakat khsusnya yang berada di Desa Sukamaju semakin meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang terus bertambah. Kondisi perekonomian masyarakat yang terpuruk dan dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan merupakan cobaan berat yang harus dihadapi oleh masyarakat sukamaju. Upaya peningkatan produksi tanaman padi sawah dapat melalui cara dan dikerjakan atau budidaya dengan baik dan benar, agar supaya dapat meningkatkan produksi dan mutu tanaman padi sawah. Dengan demikian, tanaman padi dapat tubuh dan berkembang dengan baik serta memperoleh hasil yang tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, Bekerja merupakan hal yang amat penting bagi manusia untuk kelangsungan hidup. Setiap orang yang ingin memperoleh penghasilan yang lebih besar dan tingkat penghidupan yang lebih baik haruslah siap dan bersedia untuk bekerja keras (anoraga,1992). Ini berarti bahwa etos kerja yang tinggi merupakan keharusan bagi setiap orang untuk mencapai produktivitas kerja yang optimal. “ Kalau mo lia masyarakat desa sukamaju ini sebagian besar petani jadi sehari-hari karja mobangun pagi langsung ka sawah atau di kebun, biasanya kalau torang yang disawah mo turun pagi mo pulang nanti sore sekitar jam-jam 2 siang atau jam 3 sore dan isoma jam 12 pas sholat zuhur, tapi biasanya juga ada petani yang pulang pas sholat zuhur meskipun pekerjaan blum selesay” 3 “Maksud dari Bapak Abubakar R. Asuna, juga sebagai ketua kelompok tani ( Tunas Muda ) Etos kerja petani di Desa Sukamaju yang merupakan lokasi penelitian cukup tinggi dilihat dari segi kerajinan, kesederhanaan dan suka bekerja keras. Bekerja keras merupakan keharusan bagi petani di 3 Wawncara dengan Bapak Abubakar R. Asuna pada tgl 15 juni 2013
daerah ini. Berangkat pagi hari dan pulang sore hari. Jumlah jam kerja sehari berkisar antara lima sampai Sembilan jam”. Pola hidup mereka sangat sederhana, baik dilihat dari cara berpakaian maupun keadaan tempat tinggal. Namun jika dilihat dari kesediaan untuk berubah dari orientasi ke masa depan masih tergolong rendah. Hal ini diduga terutama disebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya penyuluhan. Jika dikaitkan dengan rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya penyuluhan, maka tingkat perubahan yang terjadi cukup menggembirakan dan mengisyaratkan adanya kemauan di kalangan petani untuk melakukan perubahan guna mencari hasil
pertanian
yang
lebih
baik
dan
menguntungkan
serta
dengan
mempertimbangkan resiko yang minimal. Tanah yang dijadikan tempat bercocok tanam baik sawah maupun ladang tidak diolah terlebih dahulu. Pada lahan sawah khususnya, cara yang dilakukan meliputi: pertama , membersihkan rumput, kedua, memperbaiki pematang untuk penahan air sambil membiarkan potongan rumput tersebut sampai membusuk selama dua sampai empat minggu, ketiga membersihkan potongan rumput dan keenpat menanam. Kecenderungan para petani tetap bertahan dengan cara ini hingga sekarang, diduga disebabkan adanya keterbatasan tenaga kerja dan modal. “Sebagian besar masyarakat desa sukamaju ini pekerjaannya adalah hanya dengan bercocok tanam. Tentunya dari cara kerja yang dilakukan pertama adalah membajak sawah yang akan ditanami padi, Karena tidak mungkin petani menanami padi kalau sawah itu dikerjakan lebih awal apalagi sawah yantg dulunya akan dibajak dengan ternak sapi tapi kalau sekarang petani disini membajak sawah sudah menggunakan mesin
traktor,ada
juga
yang
masi
menggunakan
cara
manual
yaitu
menggunakan tenaga ternak sapi dan untuk membajak sawah itu diperkiran 1 orang hanya dapat menghabiskan 1 pantango dalam sehari tergantung berapa hektar sawah yang dimiliki, seperti lahan milik saya sendiri hanya 1 ha jadi saya hanya mengerjakannya sendiri. Jika jumlah lahan sawah diatas dari 150 ha itu biasanya sudah menyewa tenaga kerja selama 3 hari paling lambat, dan biasanya tenaga kerja ini sudah membentuk kelompok. Jadi kalau mo bapangge padorang cukup hanya menghubungi orang yang memegang kelompok itu atau ketua. Setelah pembajakan itu dilakukan kalau orang petani bilang mo heidu atau mo ba sisir guna untuk membersihkan rumput” “Maksud dari Bapak Suma Imbran juga sebagai anggota kelompok tani (Sejahtera) bahwa sebagian besar masyarakat Desa Sukamaju adalah petani dan merupakan lahan persawahan juga lahan pertanian dengan memiliki etos kerja yang tinggi mereka membajak sawah yang 1 (Ha) yang seharunya bisa dikerjakan selama 2 hari tapi dilakukan hanya dalam jangka waktu sehari. Dan untuk lahan yang diatas 150 (Ha) itusudah menyewa tenaga kerja dan dikerjakan selama 3 hari tergantung tenaga kerja dan biasanya tenaga kerja yang khusus untuk membajak itu biasanya sudah membuat kelompok-kelompok tersendiri jadi pemilik dari lahan bisa langsung hanya menghubungi ketua dari kelompok membajak ini tanpa harus memanggi satu-4persatu tenaga kerja. Dan setelah proses pembajakan selesai biasanya petani Desa Sukamaju melakukan proses penyisiran, proses ini berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa kotoran rumput dari proses pembajakan agar hasil panen bagus dan sesuai yang diharapkan dan pada proses perawatan pun tidak terlalu banyak bermasalah, karena biasanya petani selalu mengalami yang namanya gagal panen, tanpa mereka sadari itu semua karena ulah mereka sendiri yang
4 wawancara dengan Bapak Suma Imbran. Tanggal 15 juni 2013
tidak jeli dalam proses pengolahan tanah, mereka selalu beranggapan bahwa gagal panen biasanya terjadi karena hama”5 Dilihat dari Cara kerja petani yang berada di Desa Sukamaju, sangat memperhatikan pola dan kerja yang benar untuk dalam menanam padi, hal ini sangat berguna bagi petani-petani yang akan mengola lahan persawahan dalam penanaman bibit padi. Oleh karena itu para petani sangat memperhatikan jadwal yang baik “ bulan di langit” untuk menanam padi sesuai tradisi yang mereka dapatkan dari orang tua mereka dahulu. Untuk menanam padi sendiri mereka sudah dapatkan dari penyuluhan-penyuluhan dari sosialisasi oleh dinas pertanian yang berkerja sama dengan kepala desa sukamaju, hal ini di lakukan agar mereka dapat menanam padi yang baik dan benar, karena dari cara menanam padi yang baik maka akan menghasilkan produksi yang baik pula, jika dalam menanam padi tidak di lakukan dengan baik maka hasil yang di dapatkan juga tidak memuaskan. Petani yang berada di Desa Sukamaju sangat memperhatikan cara tanam baik melihat bulan di langit atau mengikuti prosedur mereka dapatkan dari sosialisasi di desa yang berada di lingkungan kantor desa sukamaju. Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat desa sukamaju selalu memperhatikan tehnik budidaya yang baik dan benar yaitu mulai dari 4.2.1. Memilih Varitas Padi Unggul Di usahakan kita memilih bibit padi yang bersertifikat atau sudah resmi dari pemerintah. Setelah bibit padi didapat lebih baik direndam selama satu
5 Ibid
sampai lima baru air rendaman diganti satu hari sekali. Contoh padi yang bersertifikat padi ciherang. “Pengunaan varitas itu bermacam-macam dan itu terjadi pada saat pergantian musim tanam benih, dan kebanyakan yang di gunakan oleh petani yang di desa sukamaju adalah ciheran karena 1) tahan hama, 2) potensi produksi tinggi, 3) rendahnya tinggi gabah, 4) dicari oleh pasar” “Maksud dari Bapak Ismet Abdul, pengunaan varitas bermacam-macam dan hal itu terjadi pada saat pergantian musim tanam benih dan kebanyakan yang di gunakan dan di sukai oleh petani yang berada di Desa Sukamaju adalah benih ciheran yang banyak keungulannya yaitu : 1) tahan hama 2) potensi produksi 3) rendahnya tinggi gabah 4) di cari oleh pasar”6 Ada pula bantuan bibit padi yang disarankan oleh pemerintah yang di berikan oleh pemerintah kepada petani melalui Kepala Desa Sukamaju, akan tetapi sebagian besar masyarakat petani tidak menyukai bibit padi yang di sarankan dan di berikan oleh pemerintah, dalam arti bukan menolak bibit padi yang diberikan oleh pemerintah, akan tetapi bibit padi yang di sarankan dan berikan pemerintah kepada petani. Bibit padi yang di sarankan oleh pemerintah telah di coba oleh masyarakat petani, akan tetapi hasil dan juga pemasarannya sangat rendah, dari itu petani tidak menyukai bibit padi yang diberikan oleh pemerintah, melaikan mereka lebih banyak memakai bibit padi yang di berikan oleh kepala dinas melalui bantuan kepada masyarakat petani di desa sukamaju.
6 wawancara dengan bapak Ismet Abdul 24 september 2013
Bibit padi yang banyak di pakai oleh petani yang berada di Desa Sukamaju yaitu jenis bibit padi ciheran, karena bibit padi ciheran dari segi hasil pruduksinya sangat bagus dan mempunyai nilai jual tinggi jika di pasarkan, hal tersebut membuat masyarakat petani lebih banyak dalam menanan bibit padi ciheran. Bibit padi ciheran sudah menjadi pilihan petani sejak dulu, karena petani yang berada di desa sukamaju lebih mengutamakan hasil produksi padi yang sangat memuaskan. “Kalau masalah bibit padi biasanya torang ba pilih bibit yang proses sebelumnya masi dia mo rendam dan tentunya bibit ini juga harus mo lia depe hasil sebelumnya , kalau misalnya dia bagus berarti nantinya hasil dari bibit ini bagus juga, ada juga petani yang biasa menggunakan bibit yang biasa dijual ada yang depe nama bibit Ciheran, bikongga. Itu merupakan bibt unggul tapi biasanya dorang hanya menggunakan bibit ciherang, dan caranyapun seperti bibit yang saya pakai yaitu melalui perendaman selama 1-2 hari kemudian itu di hamburkan agar bisa jadi bibit padi dan waktu untuk menunggunya biasanya dibutuhkan waktu sebulan lebih setelah itu sudah bisa di tanam. Dan Caranya untuk mencabil bibit tersebut adalah, 5 sampai 10 batang bibit kita pegang menjadi satu kemudian ditarik ke arah badan kita, usahakan batangnya jangan sampai putus.” “Maksud dari bapak Yasin Koba Bahwa petani khususnya yang ada di desa sukamaju itu biasanya memilih jenis bibit yang digunakan yaitu bibit padi yang sudah direndam selama 1-2 hari, selama menunggu bibit padi yang direndam, maka di persiapkan lahan persemaian dan kemudian dilakukan penghamburan disuatu lahan, setelah bibit padi mulai bertunas, maka akan di pindahkan pada lahan yang sudah berlumpur, dan apabila padi sudah berumur 15 sampai 20 hari, maka padi tersebut akan dicabut
kembali dan di tanam pada lahan persawahan berjarak 30cm dari padi yang satu ke padi yang lain.”7 Dalam pemilihan bibit, bibit yang di gunakan adalah bibit padi yang sudah tua dan memiliki standar padi ungul, sebelum bibit padi di samaikan maka terlebih dahulu, harus di rendam dalam air, pada saat petani menunggu padi yang di rendam selama 1 sampai 2 hari, maka petani menyiapkan lahan sebagai media tanam dalam penanaman bibit padi, padi yang di rendam kemudian di samaiakan, hal ini bertujuan agar padi mendapatkan perawatan selama pada lahan peyamaian, sebelum akan dipindahkan pada lahan persawahan. Bibit padi yang sudah siap untuk di pindahkan jika bibit padi sudah berumur 15 sampai 20 hari, tingginya 15cm dan sudah mempunyai daun 5 sampai 7 helai, dalam menanam padi tidak sembarangan untuk menanamnya, padi-padi yang akan di tanam harus berjarak 30cm dengan hal demikian maka petani menggunakan tali agar bibit padi yang akan di tanam sejajar. Perkembangan tanaman padi yang berada di Desa Sukamaju sangat bagus karena tergantung pada perawatan yang tereratur, mereka juga sering melakukan kegiatan rutin setiap hari seperti, pemupukan, pencabutan rumput, penyemprotan dan pengecekan pada tanaman padi. 4.2.2 Tanaman Padi “Biasanya kalo dorang mo ba tanam padi itu lagi mo ba lia bulan di langit supaya torang pe padi yang dorang ada tanam mo jadi gaga pas mo ba panen ,biasanya orang-orang dulu mo ba tanam padi sudah ada penyuluhan-penyuluhan dari sosialisasi oleh dinas pertanian yang ada
7 Wawancara dengan bapak Yasin Koba 17 juni 2013
bakarja sama dengan kepala desa dorang juga mo batanam padi lagi mo ba lia orang yang mo suru ba tanam akang .” “Maksud dari bapak Salim Akase biasanya mereka akan melakukan penanaman padi ketika mereka akan melihat bulan yang tepat di mana meraka akan menanam padi dengan bagus, dan mereka juga sudah ada penyuluhan-penyuluhan dari kepala dinas pertanian bekerja sama dengan kepala Desa Sukamaju”8
4.2.2.1 Pengaturan Pola Tanam Lahan pasang surut mempunyai karakteristik masing-masing sesuai tipologi dan tipe luapannya. Penerapan pola tanam lebih berkorelasi dengan tipe luapan air, karena menyangkut ketersediaan air selama pertumbuhan tanaman. Pola tanaman padi dapat di lakukan pada saat menjelang musim hujan. Pola tanaman ini sangat sesuai untuk wilayah Desa Sukamaju yang penduduknya masih suka terhadap padi lokal seperti; ciheran bikongga, pada pola ini ditanam pada musim hujan pada umumnya. Penetapan awal musim tanam padi dilakukan lebih awal, hal ini dilakukan oleh petani untuk menghindari gagal panen. Kegagalan panen padi, kalau dihubungkan dengan waktu tanam padi yaitu antara lain: (1) air, jika waktu lebih awal dapat menyebabkan tanaman padi yang baru ditanam akan kekurangan air
8 Wawancara dengan bapak Salim Akase tanggal 17 juni 2013
dan menyebabkan kematian. Namun jika waktu menanam padi terlambat maka tanaman dapat digenangi oleh air yang menyebabkan pertumbuhannya terganggu. (2) angin, jika waktu menanam padi terlambat dari waktu tanam yang tepat maka akan menyebabkan tanaman mudah roboh oleh angin, pada waktu bulir padi masih muda, karena akar tanaman padi belum mampu menahan batang padi terkena terpaan angin, sehingga menyebabkan bulir bulir padi tidak berisi atau kosong. Namun sebaliknya jika waktu menanam padi terlambat akan menyebabkan tanaman yang bulir bulirnya telah terisi, tanaman akan mudah roboh oleh terpaan angin karena tanaman keberatan menyangga bulir bulir padi tersebut. (3) Hama dan penyakit, penanaman yang tidak tepat waktu tanam, sering tanaman padi terserang oleh hama dan atau penyakit. Seperti tahun tahun sebelumnya, pada tahun ini di setiap daerah menentukan sendiri waktu awal musim tanam padi, karena pertimbangan curah hujan dan kondisi tanah di masingmasing daerah tersebut. 4.2.2.2 Penentuan waktu tanam “Kalau menurut torang petani waktu mo ba tanam padi berumur 20-25 hari tapi, tergantung hari yang bagus untuk mo ba tanam akang, karena padi tersebut tidak akan mudah terkena hama dan penyakit dan padi akan menghasilkan hasil yang bagus pula. Petani juga mempunyai kesamaan dengan menentukan kapan waktu terbaik mo ba tanam akang padi,” “Maksud dari Bapak Yusuf Rahman , Penanaman padi tergantung padi sudah berumur 20-25 hari setelah itu padi tersebut akan di pindahkan ke lahan yang sudah di bajak, di Situlah petani akan melakukan penanaman padi. Untuk keberhasilan usaha tani padi di lahan pasang surut berikut ini
dianjurkan varitas-varitas yang di tanam menurut berbagai tipe lahan dan musim. Di lahan pasang surut yang bertipe luapan air pada padi sawah dapat diusahakan dua kali setahun.”9 4.2.3
Cara pemberantasan hama dan waktu pemupukan Dalam budi daya padi masyarakat desa sukamaju menggunakan pupuk
organik yang berfungsi untuk memperbaiki fisik kesuburan tanah. Pada penggunaan Pestisida organik merupakan pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan maupun hewan. Pestisida organik relatif mudah dibuat dengan penggunaan bahan-bahan yang ada disekitar kita. Oleh karena itu terbuat dari bahan organik maka pestisida ini bersifat mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan. Dalam pengaplikasiannya pun pestisida organik ini relatif aman bagi petani. Meskipun namanya pestisida organik, bahan-bahan yang digunakan untuk beberapa ramuan masih mengandung unsur lain seperti sabun detergen yang fungsinya sebagai pencampur dan peningkat daya bunuh. Namun demikian, persentasi bahan tersebut sangat kecil dan masih dibawah ambang bahaya, baik terhadap tanah maupun manusia. Berikut hasil wawancara dengan Bapak Harun Puana. “Kalau mo pake pupuk pestisida biasanya padi sudah ba umur 25 hari dan pupuk pestisida yang mo pake spontan deng montap yang biasa petani jaga pake di sini paling banyak petani suka mo ba pake spontan dengan montap Informan Bapak Harun Puana”
9 Wawancara dengan dari bapak Yusuf Rahman 21 september 2013
“Maksud dari Bapak Harun Puana, pengunaan pestisida, biasanya padi yang sudah berumur 25 hari dan pestisida yang di gunakan adalah spontan dengan montap yang di pakai oleh petani biasanya petani lebih banyak memakai spontan dengan mantap”10. Pemmupukan di lakukan secara merata di sebar atau hambur merata pada areal tanaman. Untuk aplikasi urea dapat di campur secara meraata tapi harus segera di aplikasikan. Pemupukan yang dilakukan dengan cara ditaburkan.
“Hasil Wawancara dengan Bapak Yasin Ahmad, biasanya torang kalau mo ba buang pupuk sponka deng urea di sawah itu biasa padi so ba umur 25 hari ka atas baru torang mo buang akan pupuk dan pengunaan pupuk torang mo kase sesuai dengan barapa pandango pupuk yang torang mo buang, kalau dia satu pandango biasa torang mo pake pupuk 25kg dengan pupuk ponska npk dengan Urea , tergantung kalo so ada pupuk yang dorang mo kase kamari “ Wawancara tanggal 22 september 2013” “Maksud dari Bapak Yasin Ahmad, jika pada saat mengamburkan pupuk sponka dengan urea di sawah , biasanya padi yang sudah berumur 25 keatas itu harus di hamburkan pupuk dan pada saat pengunaan pupuk sesuai dengan berapa hektar sawah yang akan di hamburkan pupuk, kalau misalnya satu hektar biasanya pupuk yang akan di hamburkan 25kg dan mengunakan pupuk sponka Np dengan urea, karena tergantung pada pupuk yang sudah ada”11
10 Wawancara denga bapak Harun Puana tanggal 11 Wawancara dengan Yasin Ahmad 22 september 2013
24 september 2013
Hama yang perlu di waspadai adalah binatang-binatang seperti; tikus,weren, dan harus diadakan pengendalian atau pemberantasan hama penyakit. Apabila ada serangan sebaiknya di semprot dengan insektisida dan kalau tidak ada tidak perlu. “Kalau cuman mo bicara pemberantasan hama samua hanya tergantung pada jenis penyakit yang baserang padi dan biasa yang dia mo serang itu padi yang masi berumur 15 hari, misalnya ulat yang biasa jaga makan daun padi dan biasanya torang jaga pake obat spontan”. “Maksud dari bapak Yasin Muslim, pada saat pemberantasan hama, semua tergantung pada jenis penyakit seperti hama, wereng yang menyerang padi dan biasanya, padi yang di serang oleh hama adalah ulat sawah yang masih berumur 15 hari dan jenis penyakit ini biasanya di basmi dengan obat spontan dengan montap”12. Beberapa cara tehnik aplikasi pupuk pada tanaman padi : 1. Taburkan pupuk secara merata pada areal sawah jika anda menggunakan sistem tegel. 2. Jika petani menggunakan sistem tanam maka pemberian pupuk hanya pada tempat yang ada tanamannya. Pemberian pupuk ada juga yang dijimpitkan dan ditaruh diperempatan jarak tanaman padi. Jadi tidak disebar secara merata.
12 Wawancara dengan Bapak Yasin Muslim. Tanggal 22 september 2013
3. Ada juga petani yang kreatif yang memberikan pupuk tersebut dengan cara dijimpitkan di perempatan di antara tanaman lalu diinjak dengan satu kaki. Semua itu terserah petani, jika ada waktu dan tenaga pemberian pupuk dengan cara dijimpit dan diinjak merupakan pemberian pupuk paling efektif karena bisa mengurangi terbuangnya pupuk oleh penguapan maupun terbawa aliran air. Namun jika petani merasa repot dan nggak ada waktu boleh disebar saja secara merata. 4.2.4
Pasca panen Pasca panen adalah tindakan yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan
pasca panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri. Penanganan pasca panen hasil pertanian meliputi semua kegiatan perlakuan dan pengolahan langsung terhadap hasil pertanian yang karena sifatnya harus segera ditangani untuk meningkatkan mutu hasil pertanian agar mempunyai daya simpan dan daya guna lebih tinggi. pascapanen meliputi kegiatan rutin sehari-hari oleh petani, yaitu pemungutan hasil (pemanenan), perawatan, pengawetan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, penggundangan dan standardisasi mutu ditingkat produsen. Khususnya terhadap komoditas padi, tahapan pascapanen padi meliputi pemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, pengolahan, transportasi, penyimpanan, standardisasi mutu dan penanganan limbah. Berdasarkan uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa penanganan pasca panen mempunyai peranan yang sangat luas guna mengatasi masalah yang
dihadapi petani. Namun demikian, karena terlalu banyaknya masalah yang dihadapi, maka penanganan pasca panen tidak dapat menyelesaikan semua masalah secara sekaligus. Oleh karena itu perlu menetapkan prioritas masalah yang akan diatasi. “Hasil Wawancara dari Bapak Tu.u s Pakaya bahwa pada saat menanam padi pada bulan-bulan sepuluh, atau panen raya, hasil yang di dapatkan sekitar 200 gantang atau 25 karung biarpun bagaimana depe
cara
merawat padi itupun kalau mo ba tanam bulan-bulan 10 atau panen raya.” “Maksud dari Bapak Tu.u s Pakaya bahwa pada saat menanam padi pada bulan-bulan oktober atau pada saat panen raya, maka hasil panen yang dapat di hasilkan sekitar 200 gantang atau 25 karung, walaupun cara dan perawatannya baik itupun hanya pada saat- saat bulan 10 (oktober) akan di sebut panen raya”13 4.2.4.1 Alat dan bahan yang di gunakan Alat panen yang digunakan dalam pemanenan padi yaitu: sabit bergerigi, alat perontok, timbangan, meteran/mistar, besi, kayu, ball poin, buku, terpal. Sedangkan cara panennya yaitu dengan menggunakan perontok padi merupakan tahapan pascapanen padi setelah pemotongan padi (pemanenan). Tahapan kegiatan ini bertujuan untuk melepaaskan gabah dari malainya. Perontok padi dapat dilakukan secara manual atau dengan alat dan mesin perontok. Prinsip untuk melepaskan butir gabah dari malainya adalah dengan memberikan tekanan atau pukulan terhadap malai tersebut. Proses perontok padi seperti membersihkan padi 13 Wawancara dengan bapak Tu.u s Pakaya, 22 september 2013
dari batangnya, memberikan kontribusi cukup besar pada kehilangan hasil padi secara keseluruhan. Setelah di bersihkan, butir-butir gabah dikumpulkan di gudang penyimpanan sementara. Oleh karena itu tidak semua petani memiliki gudang sementara, jadi pengumpulan padi dapat dilakukan di teras rumah atau bagian lain dari rumah yang tidak terpakai. Gabah tidak perlu dimasukkan ke dalam karung, tetapi cukup ditumpuk setinggi maksimal 50 cm. Dari beberapa penjelasan tentang etos kerja dan semangat kerja diatas kita dapat simpulkan bahwa kerja adalah nilai-nilai yang diyakini sebagai cita-cita ideal tentang kerja, yang diwujudkan dalam kebiasaan kerja sehari-hari. Etos kerja tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh sekelompok orang dalam masyarakat. Etos kerja dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai (agama dan kepercayaan) yang diyakininya. Dalam hal ini etos kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu14 1. Agama Pada dasarnya
agama merupakan suatu sistem nilai yang akan
mempengaruhi atau menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir, bersikap dan bertindak seseorang tentu diwarnai oleh ajaran agama yang dianut jika seseorang sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama. Etos kerja yang rendah secara tidak langsung dipengaruhi oleh
14 http://sahabudinrasyid.blogspot.com/etos kerja.dan semangat kerja. Html .diakses pada tanggal 20 agustus 2013
rendahnya kualitas keagamanya dan orientasi nilai budaya yang konservatif turut menambah kokohnya tingkat etos kerja yang rendahnya. 2. Budaya sikap mental, tekad, disiplin, dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos budaya dan secara operasional etos budaya ini juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas ini ditentukan oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat yang memiliki sistem nilai budaya maju akan memiliki etos kerja yang konservatif akan memiliki etos kerja yang rendah, bahkan bisa sama sekali tidak memiliki etos kerja. 3. Sosial politik, tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja keras dengan penuh. Etos kerja harus
dimulai dengan kesadaran akan pentingnya arti tanggung
jawab kepada masa depan bangsa dan negara. Dorongan untuk mengatasi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan hanya mungkin timbul jika masyarakat secara keseluruhan memiliki orientasi kehidupan yang terpacu kemasa depan yang lebih baik. 4. Kondisi lingkungan/geografis, etos kerja dapat muncul dikarenakan faktor kondisi geografis. Lingkungan alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada didalamnya melakukan usaha untuk dapat mengelolah dan mengambilo manfaat, dan bahkan dapat mengundang pandatang untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut.
5. Pendidikan, Etos kerja tidak dapat di pisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras. Meningkatnya kualitas penduduk dapat tercapai apabila ada pendidikan yang merata dan bermutu disertai dengan peningkatan dan perluasan pendidikan, keahlian, dan keterampilan sehingga semakin meningkat pula aktivitas dan produktivitas masyarakat sebagai pelaku ekonomi. 6. Struktur ekonomi. Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur ekonomi, yang mampu memberi intensif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh. 7. Motivasi individu. Individu yang akan memiliki etos kerja yang tinggi adalah individu yang bermotivasi tinggi. Etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap yang didasari oleh nilai-nilai yang diyakini seseorang. Keyakinan inilah yang menjadi suatu motivasi kerja. Maka etos kerja juga dipengaruhi oleh motivasi seseorang yang bukan bersumber dari luar diri, tetapi yang terutama dalam diri sendiri, yang sering disebut dengan motivasi instrinsik.