BAB 1 Sejarah PT. Toyota Motor Manufakturing
1.1 Sejarah PT. TMMIN PT. Toyota Motor Manufakturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain merakit mobil, membuat alat pencetak body mobil (jig dan dies), membuat komponen kendaraan juga sebagai exportir kendaraan dan part komponen kendaraan. Dalam proses produksinya PT. TMMIN membutuhkan inventory yang efektif dan efisien. Selain itu inventory juga harus memperhitungkan sefety stock untuk menghindari berhentinya produksi karena kurangnya bahan baku atau inventory. Semenjak berdiri tahun 1974, PT. TMMIN telah 5 kali merubah model kendaraan yang diproduksinya, dari Kijang Generasi I hingga Kijang Generasi V. Perubahan model tersebut berpengaruh terhadap mesin dan inventory yang digunakan.Ada mesin yang hanya dapat digunakan untuk kijang generasi III, sehingga saat produksi berubah ke kijang generasi IV mesin tersebut tidak dapat digunakan lagi.Mesin tersebut saat beroperasi memiliki inventory untuk suku cadangnya (safety stock), sehingga saat mesin tidak digunakan suku cadang tersebut juga tidak digunakan dan tetap disimpan sebagai inventory. Perubahan model selain berpengaruh terhadap mesin yang digunakan juga mempengaruhi inventory bahan baku atau material produksi. Inventory seperti ini disebut sebagai dead stockinventory. PT
TMMIN
sebagai
perusahaan
otomotif
terbesar
di
Indonesia
mengalamipermasalahan inventory dengan begitu banyaknya inventory yang termasuk dalam kategori dead stock.Angka dead stock di PT TMMIN mencapai Rp. 10.705.762.482,-per 31 maret 2007 (laporan finance division-costing department PT TMMIN, 2007). Nilai dead stock terbesar terjadi pada plant Sunter I sebesar Rp. 5.716.379.408,-. Inventory suku cadang mesin dan bahan baku produksi yang tidak digunakan lagi karena pengaruh dari perubahan model semakin lama akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Dead stock inventory ini akan menyebabkan adanya inventory yang tidak berguna menumpuk tanpa memberikan nilai tambah (addedvalue) bagi perusahaan. Analisis dead stock inventory akan memberikan
gambaran keuntungan bagi perusahaan, jika dilakukan tender penjualan atasnya. Sehinggainventory atas dead stock tidak menumpuk dan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan tersebut.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Dead stock adalah suatu part, material, atau suku cadang yang telah tidakdapat digunakan lagi karena adanya run out model pada produksi kendaraan.Run outmodel adalah berubahnya model yang diproduksi, hal ini menyebabkan cetakan,mesin dan peralatan yang digunakan untuk produksi berubah atau tidak digunakanlagi. Jika mesin dan peralatan tersebut tidak digunakan lagi, maka suku cadang darimesin dan peralatan tersebut akan mati atau tidak bergerak yang biasa disebut deadstock. Dead stock hanya dapat diminimalisasi tetapi tidak dapat dihapuskan, karenainventory untuk part, material, atau suku cadang tersebut sangat dibutuhkan untukmenunjang jalannya produksi. Terjadinya dead stock pada inventory ini disebabkanoleh beberapa hal di antaranya adalah: 1) Run out model, atau biasa disebut tidak diproduksinya kembali kendaraanyang sebelumnya diproduksi karena telah diganti dengan model yang baru.
Hal ini menyebabkan, part, material dan suku cadang yang sebelumnyasebagai safety stock menjadi tidak terpakai (dead stock).
2) Mesin yang telah habis umurnya (life-time), sehingga tidak digunakan lagi,tetapi masih memiliki safety stock suku cadang. Safety stock suku cadangyang tidak terpakai ini akan menjadi dead stock.
Run out model adalah penyebab utama terjadinya dead stock pada inventory karena saat run out model terjadi, safety stock masih banyak sehingga safety stocktersebut nantinya menjadi dead stock. Safety stock tidak bisa kita hilangkan karenasafety stock diperlukan dalam proses produksi untuk menunjang kelancaran produksi.Begitu juga dengan suku cadang mesin produksi, tidak bisa dihilangkan karena akansangat menghambat produksi, jika sewaktu-waktu komponen mesin rusak
dan untukmenggantinya kita membutuhkan waktu untuk memesannya. Dead stock yang telah terjadi di PT. TMMIN belum memiliki metodepenyelesaian, sehingga dead stock masih menumpuk di gudang atau storage location.Penulis membahas permasalahan dead stock di sunter1, karena memiliki nilai terbesardi bandingkan plant yang lain.
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada inventory PT TMMIN yangtermasuk dalam kategori dead stock yang ada di plant PT TMMIN Sunter 1. Lingkupinventory pada kategori dead stock adalah material, alat, serta suku cadang yang telahberkurang nilainya atau tidak digunakan lagi disebabkan oleh run out model danmesin yang telah habis umurnya.
Penetuan
ruang
lingkup
pembahasan
dalam
penelitian
ini
bertujuan
untukmemberikan arah dan batasan yang jelas dalam penelitian, sehingga peneliti dapatmembahas
sesuai
dengan
permasalahan
dan
tujuan
penelitian.ruang
lingkuppembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di pabrik Sunter-1 PT. TMMIN pada PAD Painting(2100), PAD Engine2 (2300), Assy Kaizen (5004), Welding Maintenance, danUtility (5005). 2. Penelitian pada bulan Maret 2007 sampai denga Desember 2007. 3. Obyek penelitian adalah dead stock pada inventory di PT TMMIN Sunter 1. 4. Penulis
membatasi
pada
bahasan
penyelesaian
dead
stock
yang
telahmenumpuk di inventory.
1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Mengetahui kondisi inventory yang termasuk dead stock di PT TMMIN Sunter 1. b. Memberikan solusi pengelolaan inventory yang termasuk dead stock di PT TMMIN Sunter 1.
1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Perkembangan Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) yang sebelumnyabernama PT. Toyota-Astra Motor berdiri pada tanggal 12 April 1971 hanya sebagaiimporter kendaraan Toyota namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagaidistributor. Pada tanggal 31 Desember 1988, Toyota Astra Motor yang 51%sahamnya dikuasai oleh PT. Astra Internasional dan 49% dimiliki oleh Toyota MotorCorporation Jepang melakukan merger bersama tiga perusahaan antara lain : 1. PT. Multi Astra, yaitu pabrik perakitan yang didirikan pada tahun 1973. 2. PT. Toyota Mobilindo, yaitu pabrik komponen body yang didirikan padatahun 1976. 3. PT. Toyota Engine Indonesia, yaitu pabrik mesin yang didirikan pada tahun1982.
Merger
ketiga
perusahaan
tersebut
dengan
nama
PT.
Toyota
Astra
Motor.Merger ini dilakukan dengan tujuan untuk menyatukan langkah efisiensi dalammenjawab tuntutan dan kualitas serta menghadapi ketatnya persaingan di duniaotomotif. Berikut ini sekilas catatan sejarah sejak berdiri hingga tahun 2004 :
a. 1971 PT TMMIN pada awalnya bernama PT Toyota Astra Motor (TAM) yangdidirikan pertama kali tanggal 12 April 1971.Perusahaan ini didirikan dengan tujuanmenjadi perusahaan importir dan distributor produk-produk mobil Toyota diIndonesia. b. 1973 PT Multi Astra didirikan khusus untuk pabrik perakitan mobil. c. 1976 Berdiri PT Toyota Mobilindo sebagai pabrik karoseri dan bodi komponen. d. 1977 Kijang pertama kali diluncurkan ke publik. e. 1982
PT Toyota Engine Indonesia didirikan.Perusahaan ini didesain untukmemproduksi mesin mobil. f. 1987 Expor perdana Kijang ke beberapa negara Asia-Pasifik. g. 1989 Untuk
memperkuat
kinerja
perusahaan
Toyota,
maka
pada
31
Desember
1989,dilakukan merger empat perusahaan Toyota di Indonesia : PT Toyota-Astra Motor,PT Multi Astra, PT Toyota Mobilindo dan PT Toyota Engine Indonesia.
h. 1996 Peluncuran unit produksi Toyota ke-1.000.000.
i. 2000 Karena dirasa areal pabrik yang berada di daerah Sunter, Jakarta Utara sudahtidak memadai
lagi,
maka
pada
tahun
2000
didirikanlah
pabrik
Toyota
yang
berlokasidikawasan Karawang, Jawa Barat di atas tanah seluas 100 hektar. j. 2003 Pada 15 Juli 2003, TAM berubah menjadi PT Toyota Motor ManufacturingIndonesia (TMMIN) dan didirikan TAM sebagai distributor. Produksi Kijang ke-1.000.000 unit.
k. 2004 Peluncuran Toyota Avanza sebagai kendaraan hasil kolaborasi antara TAM -TMMIN dan PT. Astra Daihatsu Motor. Peluncuran Toyota Kijang Generasi V,Kijang Innova. Gambar kantor pusat PT TMMIN dapat dilihat pada gambar 1.1
Gambar 1. 1 Kantor pusat PT. TMMIN
Untuk mewujudkan industri yang solid, PT. TMMIN didukung oleh 4.952karyawan (per Januari 2003), dua pusat industri di Sunter dan Kerawang, serta pusatpenyediaan suku cadang (Part Center) terbesar di Indonesia. Sementara untukpelayanan pelanggan, PT. TMMIN didukung oleh lima dealer utama yaitu :
1. PT.
Astra
Internasional
Tbk
(Auto
2000)
untuk
daerah
DKI
Jakarta
dansekitarnya. 2. PT. New Ratna Motor untuk Daerah di Jawa Tengah. 3. PT. Agung Automall untuk daerah Riau, Jambi, Bengkulu dan sekitarnya. 4. PT. Hadji Kalla Trd. Co. untuk daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,dan sekitarnya. 5. PT. Hasjrat Abadi untuk daerah Sulawesi Utara, Maluku, Irian Jaya dansekitarnya.Gambar lokasi persebaran kantor pusat dealer utama Toyota dapat dilihatdalam gambar 1.2
Gambar 1. 2 Persebaran kantor pusat dealer utama TOYOTA
Demi
kepuasan
para
penggunanya,
PT.
TMMIN
menghadirkan
beragam
produkterbaiknya yang terbukti banyak diminati, variasi produk andalannya meliputi : Kendaraan serba guna : Kijang Innova, Fortuner dan Dyna Sedan unggulan : Yaris, New Vios, Corolla, Camry yang diimport dalambentuk CBU (Completely Built Up) dati TMT (Toyota Motor Thailand). Selain itu PT. TMMIN juga mengimport mobil mewah dalam bentuk CBUyaitu :Crow,. Previa, RAV4, dan Land Cruiser.
PT. TMMIN menyadari bahwa inovasi dalam menciptakan mobil berkualitastinggi mutlak dilakukan demi memenuhi komitmen utama, yaitu kepuasan pelanggan.Inilah yang
mendorong
dandevelopment
PT. dengan
TMMIN
untuk
teknologi
melengkapi
tinggi,
misal
setiap
robotisasi,
fasilitas
produksi
digunakan
pada
prosespengecatan dan pencetakan bodi untuk konsistensi dan hasil yang akurat.
Rancangbangun dengan CAD/CAM, analisa hasil proses dengan computer, serta pengelasanberteknologi mutakhir spot welding untuk memberikan hasil yang akurat. Selain itu,di Divisi Engineering juga telah memiliki software mutakhir, yaitu Catia (softwareuntuk design engineering) dan Alias (software untuk design styling), inimembuktikan PT. TMMIN sangat memperhatikan bidang development.
PT
TMMIN
kualitasproduknya
selalu tanpa
menggunakan
mengesampingkan
teknologi pentingnya
tinggi
untuk
menjamin
memelihara
kelestarian
lingkungan.Produk yang dihasilkan lebih ramah lingkungan karena menggunakan teknologimesin VVT-i (Variable Value Timing-intelligent) yang dapat mengurangi emisi gasbuang
tanpa
mengurangi
optimasi
hasil
pembakaran
dan
efisiensi
termal.Gambarmesin VVT-i dapat dilihat dalam gambar 1.3.
Gambar 1. 3 Mesin VVT-i Sebagai upaya menjadi pelopor dalam era perdagangan bebas, berbagai eksporke mancanegara terus dilakukan baik dalam bentuk produk mobil (CBU), part produk(CKD), mesin maupun alat-alat produksi. Kegiatan ekspor ini dilakukan mulai tahun1987 dengan tujuan utama negara-negara Asia Pasifik, bahkan ke negara asal Toyota,yaitu Jepang.Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia untuk program alihtehnologi, PT. TMMIN secara berkesinambungan mengirim teknisi berbakatnya keTMC (Toyota Motor Corporation) Jepang untuk mengikuti pelatihan ICT (Intra-Company Transfer), selama satu sampai dua tahun, disamping program jangkapendek selama tiga sampai sepuluh bulan. Selain training-training di luar negeri PT.TMMIN juga mengadakan training-training lokal yang diadakan rutin setiap
tahun,yang diperuntukan untuk semua level karyawan.Kemampuan wira niaga PT.TMMINjuga
terus
ditingkatkan
workshop.Dengandemikian
mutu
melalui
beragam
pelayanan
sales
terhadap
training pelanggan
maupun selalu
ditingkatkan.Guna lebihmemacu teknisi untuk terus berkembang, PT.TMMIN menggelar kontes ketrampilanteknisi yang diadakan setiap tahun, Para juara diikutsertakan di tingkat internasional.Dan berkali-kali pula para teknisi dari PT.TMMIN memperoleh juara. Hal inimenandakan bahwa teknisi PT. TMMIN kemampuannya tidak kalah dengan teknisiteknisiToyota dari negara lain. Pada tahun 1991, PT.TMMIN mendirikan fasilitas.Pusat Pelatihan Toyota di atas lahan seluas 1200 m².Dalam setahun rata-rata 1500peserta dari berbagai tingkatkan teknisi dan service
advisor, baik dari
PT.TMMINsendiri maupun dealer, telah memanfaatkan fasilitas ini. Kesejahteraan karyawan pun selalu diperhatikan, dengan menyediaakan fasilitas seperti : olah raga, rohani,kesehatan hingga koperasi karyawan.
1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah menjadi yang terdepandi dalam bidang manufaktur maupun distribusi sebagai upaya untuk menjadiperusahaan otomotif berkelas internasional.
Misi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah: 1. Menjadi pemimpin dalam industri otomotif Indonesia, 2. Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, 3. Selalu memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial, 4. Meningkatkan
kesejahteraan
melalui
pembinaan
kepercayaan
dengan
karyawan,dealer, dan pemasok, 5. Memelihara kelangsungan lingkungan hidup dan keselamatan kerja, 6. Serta
menjunjung
tinggi
mengesampingkankerjasama tim.
kemampuan
individu
tanpa
Filosofi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah : 1. Memberikan kontribusi kepada negara, masyarakat, bangsa, dan dunia melaluilangkah-langkah
secara
profesional
dalam
proses
produksi
dan
pelayanan yangberkualitas global, serta 2. Berkembang
bersama-sama
karyawan,
dealersdan
supplier
atas
dasarkepercayaan dan saling menghargai.
1.5.4 Uraian Pekerjaan
PT. TMMIN yang merupakan perusahaan otomotif besar dan terkenal disetiap bagiannya
mempunyai
tugas
masing-masing,
untuk
uraian
pekerjaan
di
setiapbagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Board of Directors Board of Directors merupakan jajaran direksi yang terdiri dari PresidentDirectors, Vice President Directors, dan Directors dan memegang manajementertinggi di perusahaan. Beberapa directorsmengepalai sebuah direktorat dengansatu atau lebih divisi di dalamnya.
2. Corporate Planning Corporate Planning merupakan struktur organisasi yang terpisah dari direktoratdengan seorang General Manager yang mengepalainya. Fungsi utama CorporatePlanning adalah sebagai badan independent yang menangani masalah YayasanToyota dan Astra, komite TQM (Total Quality Maintenance), komitekesejahteraan karyawan meliputi keamanan kerja, kesehatan dan kenyamananlingkungan, serta reporting yang harus dilaporkan ke jajaran Board of Directorsterutama yang berhubungan dengan area kerja perusahaan.
a. Plant Karawang PT. TMMIN memiliki Plant Karawang yang tepatnya berada di KawasanIndustri KIIC (Karawang International Industrial City).Pada direktorat ini terdiri dari 2 divisi, yaitu Assembly (Assy) and Painting, serta Press andWelding.
Divisi Assembly and Painting
Divisi Assembly and Painting merupakan divisi yang memproduksi unitkendaraan mulai proses pengecatan (painting) hingga instalasi interior (body/cabin) dan exterior (frame) untuk kijang baru yaitu Kijang Innova yang barudi-launching pada bulan Septenber 2004.Pada
umumnya
line
produksi
Assembly
terdiri
dari
2
pos,
yaitu
TrimmingdanChassis. Beberapa komponen yang terpasang di setiap pos seperti contoh dipos Trimming adalah wiring, weatherstrip, glass, instrument panel, receiverassy dan sebagainya. Sementara di pos Chassis akan dipasang beberapa jeniskomponen seperti engine assy, axle, carpet, tyre assy, fuel tank, seat assy,battery, dan sebagainya.
Divisi Press and Welding
Divisi Press and Welding adalah divisi yang menghasilkan produk press partdan dilanjutkan ke proses pengelasan (welding) untuk membuat cabin assysebagai hasil akhir produk sebelum dilanjutkan ke proses painting danassembling. Selain ini, divisi ini pun menghasilkan produk press part yangdipesan khusus oleh Divisi Service Parts sebagai produk after market.Untukkebutuhan ekspor dihasilkan pula side door dan engine hood yang dikirimkanke packing plant.
Divisi Machining
Divisi Machining atau lebih sering disebut sebagai Engine Plant memproduksiengine assy baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk ekspor.Selain itudiproduksi pula beberapa engine components. Divisi ini menyuplai unitengine assy untuk kendaraan model Kijang, Dyna, Starlet, Forklift, Crown,Corona, Camry, Corolla, dan Soluna. Selain itu negara-negara Jepang danMalaysia juga menjadi tujuan ekspor untuk Cylinder
Block, serta Malaysia,Taiwan, Philippine, dan Vietnam menjadi tujuan ekspor untuk engine assydengan tipe engine 7K (1800 cc).
Divisi Jig Tooling
Divisi ini khusus memproduksi jig-jig untuk ekspor yang sudah dilakukansejak 1987.Negara tujuan ekspor dari Divisi Jig Tooling yaitu Venezuela,Pakistan, Jepang, Malaysia, dan Philippine.
Divisi Kijang Pick-Up Project
Divisi ini khusus untuk memproduksi kendaraan Kijang jenis Pick Up. Divisiini merupakan pengembangan dari divisi terdahulu yaitu Divisi Assembly yangterbagi karena terkait adanya relokasi plant Sunter I – Karawang.
b. Plant Sunter II Merupakan area produksi TMMIN yang lain berada di Sunter II dan terdiri atas4 divisi. Hasil produk utamanya adalah press part, stamping tools, sertapersiapan packing dan vanning untuk ekspor.
Divisi Stamping Production
Merupakan divisi yang memproduksi press part untuk kebutuhan produksidomestik dan ekspor melalui Packing Plant. Produk utamanya adalah stampingparts (untuk model Kijang, Dyna, Daihatsu Delta, Hino truck, dan Soluna),pembuatan frame (Kijang dan Dyna), pembuatan fuel tank (Kijang), sertaekspor packing set CKD/CBU Kijang ke Philippine, Taiwan, Malaysia,Vietnam, dan Afrika Selatan.
Divisi Stamping Tools
Produk utama divisi ini adalah manufacturing dies untuk Inner Panel Corolladan Daihatsu (1993), manufacturing dies untuk Mitsubishi (1994), pembuatandies untuk Kijang serta dirintis penggunaan CAD / CAM (1996), danpembuatan dies untuk AFC (Affordable Family Car) suatu kendaraan yangdipersiapkan menjadi Asean Passenger Car (1997).
Divisi Casting
Divisi Casting memproduksi Cylinder Block, Crank Cap, Crank Shaft, danFlywheel.Hasil produk divisi ini akan dikirimkan ke divisi StampingProduction dan Machining. Kapasitas prouksinya cukup tinggi mencapai 1000ton / bulan yang dikerjakan dalam 2 shift.
Divisi Packing and Vanning
Merupakan divisi yang khusus melakukan proses ekspor dan vanning.Beberapa pemasok lokal mengirimkan komponen ke Divisi Packing andVanning dalam satuan pieces maupun lot set. Kemudian komponen-komponentersebut dimasukkan dalam case dan di-vanning ke kontainer sebelum dikirimmelalui pelabuhan Tanjung Priok.
c. Technical Merupakan directorate yang menangani masalah-masalah tehnik yang terdiridari Divisi Engineering dan Divisi Quality.
Engineering Divisi Engineering merupakan salah satu divisi yang ada di PT. TMMIN disinilah
Accessories Development dilakukan, yang merupakan localdevelopment, selain itu di Divisi Engineering juga menangani administrative yang menyangkut spesifikasi komponen / material. Semua komponen / materialakan diterima dari mother company PT. TMMIN di Jepang, yaitu ToyotaMotor Corporation (TMC). Routing parts untuk yang pertama kali diterima,kemudian drawing untuk setiap komponen / material akan diinformasikankemudian. Divisi Engineering akan membuat suatu prototype atas drawingyang
telah
diterima,
dan
dilakukan
trial
sesudahnya.
Hasil
trial
akandikonfirmasikan ke TMC, apabila mendapat persetujuan maka divisi ini akanmengeluarkan ECI (Engineering Change Instruction) ke Divisi Purchasinguntuk mulai dilakukan pembelian ke pemasok. Setelah komponen / materialterpasang dalam unit produksi Divisi Engineering masih harus mengecekdimensinya agar tidak terjadi kesalahan ukuran.
Quality
Terdiri
atas
satu
divisi
saja
yaitu
Divisi
Quality
dengan
definisi
kerja
untukmengamankan jalannya produksi serta mengontrol semua kualitas bahan baku(raw material), komponen, barang setengah jadi (semi-finished goods), barangjadi (finished goods / units), maupun kualitas kendaraan yang telah dijual sertamelayani pengaduan konsumen atas produk yang telah dibeli. Divisi ini mempunyai peran penting terhadap
kepuasan
pelanggan
ditinjau
dari
kualitasproduk
karena
akan
mempertaruhkan kelangsungan produk Toyota di masayang akan datang.
d. Plant Administration Plant administration juga terdiri atas satu divisi saja yaitu Divisi PlantAdministration yang bertugas untuk menangani semua proses administrativeproduksi, seperti penyediaan consumable parts (bahan bakar, sarung tangan(gloves), ear plug, safety shoes, helmet, cat, dan sebagainya) serta keamanandan kenyamanan kerja karyawan di lingkungan perusahaan seperti pengolahanlimbah, pengurusan kepersonaliaan, fasilitas toilet, dan sebagainya.
e. Production Control and Export Import Production Control and Export Import merupakan satu-satunya divisi yangberwenang untuk mengatur penyediaan komponen untuk kebutuhan produksi,mengatur produksi, menentukan rencana produksi melalui MRP (MaterialRequirement Plan), menyuplai komponen ekspor dari warehouse ke lineproduksi, merencanakan serta mengontrol sistem operasional logistik diseluruh plant, dan sebagainya.
f. Purchasing Di dalam Direktorat Purchasinghanya terdapat satu divisi saja, yaituPurchasing Division. Divisi ini memiliki tugas untuk mencari referensikomponen / material yang akan digunakan untuk proses produksi denganharga yang murah dan berkualitas tinggi. Apabila harga penawaran telah disepakati, maka Divisi Purchasing akan membuat PO (Purchase Order) yangdikirimkan kepada semua pemasok, dan penagihannya oleh pemasokditeruskan langsung ke divisi Finance.
g. Finance and ISTD Pada bagian ini terdiri dari 2 divisi yang bertugas menangani masalahkeuangan perusahaan dan sistem jaringan informasi internal (InformationTechnology).
Divisi Finance
Divisi Finance merupakan divisi yang berfungsi untuk mengatur keuanganperusahaan dan melakukan transaksi atas semua komponen/ material yangdiperlukan untuk proses produksi. Sistem transaksi perusahaan telah difasilitasioleh suatu sistem yang terintegrasi dengan nama SAP (Speed, Accuration,Precision). Sistem ini mampu memonitor pergerakan material di semua areauntuk menjaga keakurasian asset perusahaan.
Divisi Information, System and Technology (ISTD)
Divisi ISTD menangani masalah sistem jaringan komputer.Database mengenaipart list disediakan oleh divisi ini dan bisa diakses oleh masing-masing useryang telah diberi wewenang untuk mengaksesnya.Selain itu divisi ini jugamemiliki workshop untuk menangani masalah kerusakan komputer maupunhardware.
Human Resources and General Affairs
Terdapat 2 divisi dalam Direktorat ini.Secara umum kedua divisi ini bertugasuntuk menangani masalah kepersonaliaan serta perawatan aset-aset fisikperusahaan.
Divisi Human Resources
Divisi ini menangani masalah administratif kepegawaian, seperti prosesrekrutmen tenaga kerja, pengangkatan karyawan, pemberhentian kerjakaryawan, penentuan jabatan, surat-surat perijinan, pembayaran gaji dankesejahteraan karyawan lainnya. Selain itu, divisi ini juga memiliki TrainingCentre yang bertugas untuk membekali keterampilan kerja karyawan untukmendukung kerja di masing-masing bagian.
Divisi General Affairs
Divisi General Affairsberfungsi untuk perawatan dan pengadaan aset-asetperusahaan seperti gedung, instalasi listrik/ air/ telepon, kendaraan pool,fasilitas parkir, keamanan perusahaan (Security), dan sebagainya.
BAB 1