BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemanasan Global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur
global
dari
tahun
ketahun
karena
terjadinya
efek
rumah
kaca
(greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti CFC, CO2, dan Dinitrooksida(N2O) yang mengakibatkan dampak luas bagi lingkungan biogeofisik seperti pelelehan es dikutub(kenaikan muka air laut). Kenaikan muka air laut secara umum akan mengakibatkan terjadinya intrusi air laut. Intrusi air laut juga dipicu oleh terjadinya land subsidence akibat penghisapan air tanah secara berlebihan melalui sumur gali dan sumur bor. Penggunaan air tanah sebagai sarana kehidupan semakin meningkat terutama untuk kebutuhan pokok dan sanitasi umat manusia, misalnya kepentingan air minum, kebutuhan rumah tangga, produksi berbagai barang industri, serta untuk produksi makanan, irigasi dan serat kain. Karena air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan mahkluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tidak akan dapat tergantikan oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan manusia membutuhkan air (Achmad, 2004). Peningkatan pemanfaatan air tanah ini dapat kita jumpai pada daerah-daerah dekat pantai dan daerah dimana sarana Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) yang sangat terbatas. Kota Dumai adalah termasuk daerah dekat pantai yang merupakan kota yang sangat cepat perkembangannya. Secara geografis kota Dumai terletak pada posisi antara 101023’37’’ – 101028’13’’ Lintang Utara dan 1023” – 1024’23” Bujur Timur dengan luas 1.727,385km2. Dengan ketinggian tiga meter dari permukaan laut. Daerah Dumai merupakan daerah yang berpenduduk padat dengan populasi 262.111 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 51,95/km2. Lahan yang tertutupi bangunan lebih banyak dibandingkan lahan terbuka. Di samping itu, kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga cukup tinggi, sementara penggunaan air dari perusahaan air minum dirasakan cukup mahal
Universitas Sumatera Utara
sehingga masyarakat banyak menggunakan air dari sumur gali dan sumur bor untuk memenuhi kebutuhannya yang harganya jauh lebih murah. Tetapi penyedotan air tanah secara terus menerus tanpa memperhatikan daya dukung lingkungannya dapat menyebabkan permukaan air tanah melebihi daya produksi dari suatu akifer(lapisan pembawa air) yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap sumber air bawah tanah berupa intrusi air laut. Perembesan air laut menjadi persoalan serius dipemukiman penduduk didekat pantai seperti Jakarta, Semarang, Medan, dan Dumai. Di Jakarta persoalan ini terus berlangsung dan semakin menjadi lebih berat dan harus diupayakan pemecahannya. Pada Tahun 1988 intrusi air laut telah merambah kebagian kota Jakarta sejauh 2 - 3 km, dipastikan saat sekarang intrusi air laut ini lebih jauh dibandingkan dengan yang terjadi pada tahun 1988 (Kodoatie, 1996). Sehubungan dengan hal di atas, penelitian seperti ini sebelumnya pernah dilakukan didaerah Kawasan Industri Medan(KIM) Belawan, Hamparan Perak dan Pantai Cermin yang menunjukkan bahwa semua daerah yang diteliti telah mengalami intrusi air laut. Karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang sama pada daerah yang berbeda yaitu kota Dumai-Riau, dengan Judul ”Analisis intrusi air laut dengan Daya Hantar Listrik pada sumur gali dan sumur bor di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai”. Dalam upaya untuk mengetahui sejauh mana intrusi air laut akibat penyedotan air
bawah tanah disekitar garis pantai dengan Daya Hantar Listrik(DHL) pada sumur gali dan sumur bor, jika lebih dari 200µmho/cm, pada Temperatur 25°C berarti sudah terjadi intrusi air laut dan hal ini dapat mengurangi kualitas air sumur gali dan sumur bor.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini memiliki rumusan masalah yang akan diteliti, antara lain: 1. Bagaimana pengaruh pencemaran air laut pada air sumur gali dan sumur bor di kecamatan Dumai Timur kota Dumai. 2. Apakah Daya Hantar Listrik berpengaruh terhadap kedalaman air sumur dan jarak sumur dari garis pantai.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan bagaimana terjadinya intrusi air laut terhadap air bawah tanah 2. Mengukur Daya Hantar Listrik air sumur gali dan sumur bor 3. Mengukur Daya Hantar Listrik air laut murni dari garis pantai 4. Membahas parameter-parameter yang mempengaruhi Daya Hantar Listrik air sumur gali dan sumur bor di Kecamatan Dumai Timur yang terintrusi air laut, meliputi: •
Kedalaman sumur gali dan sumur bor
•
Jarak sumur gali dan sumur bor kegaris pantai
•
TDS(Total Dissolved Solid) air sumur gali dan sumur bor
•
Kandungan air sumur (Cl, Na, dan Fe)
•
Suhu air sumur gali dan sumur bor
Universitas Sumatera Utara
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan memilki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui intrusi air sumur gali dan sumur bor di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai, dan layak tidaknya air sumur gali dan sumur bor untuk dikonsumsi. 2. Untuk mengetahui pengaruh kedalaman dan jarak sumur dari garis pantai terhadap Daya Hantar Listrik. 3. Untuk mengetahui TDS(Total Dissolved Solid), suhu, dan kandungan air sumur gali dan sumur bor terhadap Daya Hantar Listrik. 4. Untuk mengetahui Daya Hantar Listrik air sumur gali dan sumur bor di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan memiliki banyak manfaat, antara lain: 1. Sebagai informasi bagi masyarakat Dumai dalam pemakaian sumur gali dan bor untuk mendapatkan air yang bersih. 2. Sebagai informasi kepada instansi yang terkait terutama Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah dalam pemakaian air sumur dan penyediaan sarana air bersih bagi penduduk Dumai . 3. Memperoleh informasi mengenai hubungan antara Daya Hantar Listrik terhadap Kedalaman sumur gali dan sumur bor, jarak sumur dari garis pantai yang jadi indicator kualitas air bersih, TDS air sumur, kandungan air sumur gali dan sumur bor.
Universitas Sumatera Utara
1.6. Sistematika Penulisan
Urutan penulisan dalam skripsi ini dipaparkan sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan Bab ini mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tempat penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
Tinjauan Pustaka Bab ini merupakan landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengambilan data, analisa data, dan pembahasan.
BAB III
Metodologi penelitian Bab ini membahas tentang peralatan , bahan, diagram alir dan prosedur kerja.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan Bab ini merupakan pengolahan analisa data yang berisi tentang pengolahan data hasil pengamatan dan analisa data penelitian.
BAB V
Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan penutup yang memuat kesimpulan hasil penelitian dan saran - saran untuk penelitian lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara