BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kanker mulut, istilah untuk tumor ganas yang terjadi dalam rongga mulut, termasuk kanker bibir, gingiva, lidah, langit – langit rongga mulut, rahang, dasar mulut, orofaringeal, kelenjar ludah, sinus maksilaris dan kanker yang terjadi di anterior selaput lendir kulit.1 Prevalensi kanker mulut sangat tinggi di kalangan pria, dan kanker mulut merupakan kanker ke delapan yang paling sering terjadi di seluruh dunia.2 Di Asia tenggara, kanker mulut menempati urutan ketiga. Peningkatan insiden kanker mulut/faring telah dilaporkan pada beberapa negara seperti Denmark, Perancis, Jerman, Skotlandia, Eropa Tengah dan Timur dan tingkat lebih rendah yaitu Australia, Jepang, New Zealand dan Amerika Serikat. Di India, kejadian usia-standar kanker mulut adalah 12,6 per 100 000 penduduk.2 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat merupakan faktor yang paling signifikan dalam tertundanya diagnosis dan pengobatan kanker mulut. Beberapa kanker mulut mungkin asimtomatik atau mungkin mengalami gejala yang berbeda, sehingga ketidaktahuan tanda-tanda awal kanker mulut dapat menyebabkan kanker mulut diabaikan. Kurangnya kesadaran di kalangan tenaga kesehatan juga telah terbukti memberikan kontribusi keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan kanker mulut.3 Kanker merupakan salah satu ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di negara maju maupun negara yang sedang berkembang dan pada negara maju kanker merupakan penyebab kedua yang mengakibatkan kematian. Menurut World Health Report (WHO) 2004 diperkirakan 7,1 juta kematian pada tahun 2003 akibat kanker dan jumlah keseluruhan kasus baru akan meningkat sebesar 50% dalam masa mendatang.2 Faktor predisposisi untuk kanker mulut adalah alkoholisme, penggunaan berat tembakau, paan/mengunyah sirih, ultra violet kebersihan mulut yang buruk dan status
Universitas Sumatera Utara
ekonomi. Diet kekurangan buah dan sayuran juga merupakan faktor predisposisi terhadap perkembangan kanker mulut. Peningkatan risiko kanker mulut juga telah dilihat pada orang dengan HIV/AIDS.4 Faktor – faktor lain yang dapat terlibat dalam menyebabkan kanker adalah candida, kekurangan zat besi, radiasi, imunosupresi, dan karsinogen.4 Setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda dan mengenali tanda dan gejala
sangat penting karena diagnosis dini akan memberikan hasil
perawatan yang lebih baik.4 Lesi prakanker leukoplakia, eritroplakia atau ulkus yang tidak sakit dan tidak sembuh mungkin merupakan tanda pertama dari kanker mulut, rasa nyeri terlokalisir biasanya terjadi kemudian.4 Sebagai langkah pertama, dalam peran pencegahan hal yang terpenting adalah untuk mendapatkan data dasar tentang pengetahuan masyarakat mengenai kanker mulut.5 Hasil dari dua studi tahun 1990 dan 1992 National Health Interview Surveys (NHIS) diperoleh bahwa orang dewasa di Amerika Serikat kurang mempunyai informasi tentang tanda dan faktor risiko kanker mulut. Hanya 25% dari responden dengan benar mengidentifikasi tanda awal kanker mulut dan 44% menjawab bahwa mereka tidak tahu salah satu tanda kanker mulut.6 Penelitian di Iran yang melibatkan 320 orang menemukan bahwa kesadaran masyarakat dan pengetahuan tentang kanker mulut lebih rendah dibandingkan dengan kanker lainnya. Penelitian lain yang melibatkan 255 mahasiswa sarjana kedokteran di United Kingdom menemukan bahwa mahasiswa kedokteran memiliki pengetahuan yang memadai tentang faktor risiko dan tanda-tanda klinis dan gejala kanker mulut.3 Insiden kanker mulut di India terus meningkat karena meningkatnya konsumsi alkohol dan produk tembakau. Sebanyak 69,8% dan 37,8% masing-masing mampu mengidentifikasi tembakau dan alkohol sebagai faktor risiko untuk kanker mulut. Hanya 20,2% dan 18,1% masing-masing mampu mengidentifikasi lesi putih dan lesi merah sebagai tanda-tanda awal kanker mulut. Responden yang lebih muda, usia 12 tahun yang bersekolah mempunyai lebih banyak pengetahuan terhadap faktor risiko kanker mulut.7 Dari penelitian – penelitian yang dilakukan didapati kebanyakan masyarakat masih mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang kanker mulut berbanding
Universitas Sumatera Utara
terbalik dengan meningkatnya kasus – kasus kanker mulut di dunia. Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengetahuan masyarakat tentang kanker mulut di Kota Medan untuk melihat sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang kanker mulut. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan pengetahuan tentang kanker mulut pada masyarakat status ekonomi tinggi dan rendah. Kecamatan Medan Polonia dipilih karena masyarakat dari kecamatan ini kebanyakkan berstatus ekonomi tinggi manakala, Kecamatan Medan Selayang dipilih karena kebanyakkan masyarakat berstatus ekonomi rendah. Tempat penelitian adalah di Rumah Sakit Columbia Asia dan Puskesmas PB Selayang II.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah masyarakat di Kota Medan mempunyai pengetahuan yang baik tentang kanker mulut. 1.2.1 Masalah Umum 1. Apakah ada hubungan antara tingkat status ekonomi dan pengetahuan masyarakat tentang kanker mulut? 1.2.2 Masalah Khusus 1. Apakah ada hubungan antara pendapatan dan pengetahuan tentang kanker mulut? 2. Apakah ada hubungan antara pendapatan dan pengetahuan tentang kanker mulut?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum 1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status ekonomi masyarakat Kota Medan dan tahap pengetahuan tentang kanker mulut.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pendapatan masyarakat dan pengetahuan mereka tentang kanker mulut. 2. Untuk mengetahui hubungan antara pendapatan dan pengetahuan tentang kanker mulut.
1.4 Hipotesis Penelitian 1. Ada hubungan antara status ekonomi dan pengetahuan tentang kanker mulut. 2. Ada hubungan antara pendapatan dan pengetahuan tentang kanker mulut.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis 1. Bagi dinas kesehatan informasi ini digunakan untuk membuat program penyuluhan pencegahan terjadinya kanker mulut pada masyarakat sesuai dengan tingkat pengetahuan masyarakat. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor resiko, gejala dan pencegahan kanker mulut. 3. Bagi Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG USU, untuk dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bahwa status sosial ekonomi mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap kanker mulut. 4. Sebagai data dasar bagi penelitian lanjutan mengenai hubungan status sosial ekonomi terhadap pengetahuan masyarakat tentang kanker mulut.
1.5.2 Manfaat Praktis 1. Memberikan informasi bagi dokter gigi dan tenaga medis lain tentang perlunya edukasi tentang faktor resiko, tanda – tanda serta pencegahan pada masyarakat supaya lebih mengetahui tentang kanker oral.
Universitas Sumatera Utara
2. Informasi ini digunakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan dengan menjaga kebersihan rongga mulut, mengurangi kebiasaan merokok, meminum alkohol serta mengunyah tembakau.
Universitas Sumatera Utara