BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Media sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari setiap orang pada
umumnya, sehingga mereka sulit membayangkan hidup tanpa media, tanpa koran pagi, tanpa majalah politik yang mengungkap banyak berita baru panggung politik negara, tanpa komik, tanpa tabloid menarik atau tanpa televisi dan film dengan para bintang film terkenal dunia seperti Julia Robert, Tom Cruise, Angelina Jolie, Vin Diesel dan lain-lain. Media massa sama halnya dengan internet yang masa kini sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari dan sebagai kebutuhan manusia maupun sekelompok orang untuk mendapatkan informasi maupun gaya hidup masa kini. (Rivers,2008:25) Karakteristik terpenting dalam media massa adalah sifatnya yang satu arah. Ada televisi atau radio yang mengadakan dialog interaktif yang melibatkan khalayak secara langsung, namun itu hanya untuk keperluan terbatas. Kedua, selalu ada proses seleksi. Maksudnya setiap media memiliki hak untuk memilih khalayaknya. Begitu juga dengan khalayak, juga berhak untuk memilih dan menyeleksi media, baik jenis maupun isi siaran dan berita, serta waktu untuk menikmatinya. Khalayak dan penikmat media massa berhak untuk menentukan mana media yang mampu memberikan informasi menarik dan tidak menarik sesuai dengan selera penikmat media massa dan media massa juga berhak untuk menentukkan sasaran khalayak yang akan memasarkan produk media massa para pemilik perusahaan media massa. ketiga, media juga harus mampu menjangkau khalayak secara luas, jumlah media yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga kompetisinya selalu berlangsung ketat. Media ditantang untuk mampu menyampaikan pesan secara massal dengan menggunakan satu media pemancar dan media ditantang untuk bersaing ketat dalam menyampaikan isi pesan media. Keempat, untuk meraih khalayak sebanyak mungkin, harus berusaha membidik sasaran tertentu. Sebagai contoh, editor koran selalu mengingatkan reporternya untuk mencari berita yang menarik minat orang-orang yang akan menyampaikannya kepada orang lain. Media massa harus mampu menyajikan
Universitas Sumatera Utara
berita-berita menarik untuk menarik perhatian para khalayak sasaran. Kelima, komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang harus peka terhadap kondisi lingkungannya. Ada interaksi tertentu yang berlangsung antara media dan masyarakat. Media juga harus mengetahui kondisi lingkungan sosial dan memahami
keadaan
menyampaikan
lingkungan
anspirasi
sosial.
masyarakat
Media
kepada
juga
berperan
pemerintah
untuk
dalam dapat
menyampaikan pendapat maupun dukungan kepada pemerintah negara. (Rivers, 2008:19) Film adalah bagian dari media massa. Film dianggap sebagai media hiburan ketimbang media pembujuk. Namun yang jelas, film sebenarnya memiliki kekuatan bujukan atau persuasi yang besar. Kritik publik dan adanya lembaga sensor juga menunjukkan bahwa sebenarnya film sangat berpengaruh. Film selain sebagai media hiburan, film juga mampu untuk mengangkat kisah cerita seseorang atau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi melalui cerita film yang dapat membuat khalayak tertarik untuk mengetahui cerita dalam film dan juga mengetahui batasan-batasan dalam membuat isi cerita film. Film juga memerlukan khayalak yang besar, karena pasar luar negeri merupakan sumber pendapatan utama, dan karena kontrol
pemerintah selalu mengancam, para
produser berusaha untuk tidak menyinggung perasaan siapa pun. Film yang baik adalah film yang mampu mengubah pandangan penonton maupun pesan-pesan moral dalam film sehingga penonton semakin terpacu untuk mendapatkan informasi yang positif dan berpengaruh baik dalam kehidupan sehari-hari. Dari semua media yang dipakai oleh masyarakat, film adalah sarana yang tepat dipilih oleh masyarakat untuk mendapatkan pengaruh baru terhadap mereka karena film adalah media massa yang paling digemari oleh remaja, anak-anak hingga dewasa. Untuk mengenal lebih jauh, jenis-jenis film dapat dibedakan antara lain: Film drama, film romantis, film drama keluarga, film kolosal, film thriller, film fantasi, film komedi, film misteri dan film action/ film laga. Saat ini film yang paling digemari oleh para remaja dan anak-anak adalah film drama romantis baru di bioskop yang penggemarnya kebanyakan adalah remaja sekolah dan mahasiswa. Kebanyakan para produser selalu menampilkan pesan film dengan
Universitas Sumatera Utara
cara yang lebih mendidik seperti film 5 cm, film Habibie Ainun, dan film perahu kertas yang tidak hanya menampilkan kisah percintaan saja namun terdapat banyak
pesan
positif
yang
mampu
membius
penontonnya.
(http://id.wikipedia.org) Pada tahun sebelumnya film di Indonesia kurang digemari oleh masyarakat kita dikarenakan banyaknya adegan horor yang mengusung aksi pornografi sehingga masyarakat kurang begitu tertarik untuk menonton film Indonesia ditambah lagi pada saat itu film Hollywood lebih banyak mendominasi di bioskop Indonesia sehingga film Indonesia kurang menarik perhatian pada waktu itu. Sekarang ini perfilman Indonesia kembali bangkit dengan munculnya karya-karya sutradara terbaik Indonesia yaitu Hanung Bramantyo yang mengusung film dari sebuah novel yang dibuat oleh Mantan Presiden RI yaitu Bapak B.J Habibie yang pernah merilis sebuah novel yang menceritakan kisah cinta romantis beliau dan ibu Ainun dan semua cerita itu ditayangkan dalam bentuk sebuah Film Drama Romantis yang berjudul Habibie Ainun yang pada awal peluncurannya banyak disukai oleh masyarakat. Dari banyaknya film Indonesia yang menarik dan salah satunya adalah film Habibie Ainun yang mengangkat semangat intelektual dan pesan moral dalam film yang mampu menarik perhatian penonton baik dari berbagai kalangan seperti pejabat, anak sekolah dan mahasiswa. Mahasiswa fisip adalah para intelektual muda yang akan menjadi penerus bangsa dan menjadi generasi yang akan membangun bangsa. Mahasiswa fisip selain dituntut untuk belajar dan tidak apatis juga memerlukan sarana hiburan untuk menghilangkan kejenuhan selama kuliah di kampus. Banyak cara untuk dapat memotivasi semangat belajar mahasiswa, antara lain dengan menonton berita, membaca koran dan menonton film mendidik di Bioskop. Mahasiswa yang kritis adalah mahasiswa yang berani menyampaikan pendapat maupun pandangan terhadap siapapun dan berani untuk mengubah pandangan orang lain. Sebagai Mahasiswa yang intelektual dan kritis, dengan cara belajar yang tidak hanya membaca buku di perpustakaan, mahasiswa juga perlu melihat dan mengetahui tokoh-tokoh politik di Indonesia yang memiliki segudang karya yang sangat layak untuk dibanggakan dan patut untuk dijadikan panutan. Salah satunya mahasiswa fisip juga perlu menonton film yang
Universitas Sumatera Utara
mendidik seperti film Habibie Ainun. Yang bukan hanya menyajikan kisah percintaan namun juga mendorong semangat penonton dengan keberhasilan Habibie menciptakan sebuah pesawat terbang dan sekolah yang tinggi sampai keluar negeri. Film Habibie juga mendorong semangat belajar mahasiswa untuk terpacu menjadi seperti seorang Habibie, dengan mengandalkan kepintarannya sehingga mampu menjadi pemimpin bangsa yang menjadi panutan dan berdedikasi banyak kepada orang lain. Mahasiswa pada saat ini kebanyakan lebih menyukai film Indonesia yang berceritakan horor dan pornografi tanpa mengetahui isi pesan dalam film yang ditayangkan di bioskop. namun dengan munculnya film Habibie Ainun di bioskop pada tanggal 20 Desember 2012, banyak masyarakat dari berbagai kalangan tentang kesukaan masyarakat terhadap film Habibie Ainun. Masyarakat dari berbagai golongan seperti: presiden, gubernur DKI dan kalangan mahasiswa turut ikut menonton film Habibie Ainun dan mereka sangat kagum dengan akting dan isi cerita/pesan dalam film Habibie Ainun. Kalangan mahasiswa sangat terobsesi dengan kesuksesan seorang Habibie. Film Habibie Ainun yang pada saat pemutaran selama satu bulan mendapat respon luar biasa dari 4,5 juta penonton yang telah menonton film Habibie Ainun. Film Habibie juga mampu mengalahkan jumlah penonton dari film Hollywood lainnya seperti: Iron Man 3 dan Fast and furious 6 yang masingmasing hanya ditonton oleh 3 juta penonton di bioskop tanah air. Film Habibie Ainun yang mampu menarik penonton dengan kualitas akting Reza dan Bunga yang profesional dan pesan-pesan dalam cerita Habibie Ainun yang sangat bagus untuk dijadikan panutan bagi sebagian mahasiswa terutama mahasiswa fisip USU. peneliti pun melakukan wawancara kecil terhadap beberapa mahasiswa Fisip jurusan komunikasi, Politik, Kesejahteraan Sosial dan Antropologi. Dari 15 orang mahasiswa angkatan 2012 jurusan Komunikasi mengatakan suka dengan film Habibie Ainun terutama mahasiswi perempuan yang menyukai akting Reza sebagai Habibie, mahasiswa ilmu Politik juga memberikan pandangan bahwa film Habibie Ainun sangat layak dijadikan film yang cocok untuk dijadikan inspirator mahasiswa menjadi generasi muda yang kritis, kreatif dan berinovasi. Peneliti juga melanjutkan wawancara kecil terhadap mahasiswa kesejahteraan sosial, dari 5 orang mahasiswa kesejahteraan sosial mengatakan film Habibie Ainun sangat
Universitas Sumatera Utara
bagus untuk ditonton dan menjadikan motivasi untuk menjadi seorang sukses dan mau bekerja keras seperti Habibie. Peneliti juga tidak lupa melakukan wawancara sedikit kepada mahasiswa Antropologi sebanyak 10 orang angkatan 2012 mengatakan film Habibie Ainun ada yang tidak sesuai dengan isi cerita dalam novel Habibie yang sebelumnya namun isi pesan film Habibie Ainun memiliki kesamaan dalam novel Habibie.(www.kapanlagi.com) Dari alasan diatas peneliti akhirnya tertarik menjadikan Mahasiswa FISIP USU sebagai responden, karena film ini digemari oleh para remaja dan mahasiswa yang ingin mendapatkan hiburan dan pesan-pesan positif dalam film ini. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti Bagaimana pengaruh Film Habibie Ainun terhadap Sikap dan pengetahuan Mahasiswa Fisip USU angkatan 2012?
1.2 Pembatasan Masalah Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian dengan tujuan untuk dapat menghasilkan uraian penelitian yang sistematis dan analisa yang objektif, diperlukan pembatasan masalah. Maka penulis membuat batasan yang spesifik sebagai berikut: 1. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan Fokus penelitian
pada Sikap
Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU 2. Penelitian berlokasi di Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik USU 3. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU 4. Penelitian Berlangsung dari Mei-Selesai
1.3
Perumusan Masalah Berdasarkan latar masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut: “Sejauhmanakah Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa Fisip USU? “
Universitas Sumatera Utara
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Film Habibie Ainun terhadap Sikap Mahasiswa di Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik USU Medan
2
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dari Mahasiswa/i FISIP USU terhadap film Habibie Ainun
3
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan dan makna dalam film Habibie Ainun.
1.5 Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis, penelitian ini dapat memberi pengaruh positif terhadap khasanah Keilmuan di Departemen Ilmu Komunikasi USU khususnya mengenai Sikap Mahasiswa Fisip USU 2. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang Sikap Mahasiswa Fisip USU 3. Secara Praktis, dapat mengetahui Sikap Mahasiswa khususnya Mahasiswa Fisip USU terhadap Film Habibie Ainun
Universitas Sumatera Utara