12
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Stroke merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia. Stroke menempati urutan pertama dari semua kelainan neurologi pada dewasa, lebih dari separuh kelainan neurologi yang terdapat dirumah sakit. Penyakit ini merupakan kedaruratan neurologi dan salah satu penyebab utama kematian serta kecacatan pada dewasa di berbagai negara. Hal ini akan mengakibatkan biaya perawatan kesehatan yang besar dan kehilangan produktivitas pada pasien stroke (Layanto, 2014). Diseluruh dunia, stroke merupakan penyakit yang lebih banyak menyerang manusia pada usia lanjut. Insidens pada usia 75-84 tahun sekitar 10 kali lebih tinggi dari insidens pada usia populasi berusia 55-64 tahun. Di inggris, stroke merupakan penyakit penyebab kematian utama yang ke-2 setelah infark miokard akut. sedangkan di Amerika stroke masih merupakan penyebab kematian ke-3 (Martono dan Kuswardini, 2009). Data dari WHO (2008) menunjukkan bahwa lebih dari 60% penderita stroke didunia hidup di Negara berkembang. Peningkatan kejadian stroke di beberapa Negara Asia (terutama China, India, dan Indonesia) dan khususnya di Asia tenggara disebabkan karena adanya pengaruh polusi, perubahan pola hidup, dan perubahan pola konsumsi makanan (Rau dan Koto, 2011). Hasil dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, mendapatkan sebanyak 13 provinsi mempunyai prevalensi stroke diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Papua Barat. Prevalensi stroke di Indonesia ditemukan sebesar 8,3% per 1000 penduduk, dimana yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 6% per 1000 penduduk. Hal ini menunjukkan sekitar 72,3% kasus stroke di
Universitas Sumatera Utara
13
masyarakat telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan (Rau dan Koto, 2011).
Universitas Sumatera Utara
14
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan kematian jaringan otak sehingga menimbulkan kelumpuhan
dan
kematian.
Berdasarkan
keadaan
patologis,
Stroke
diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke haemoragik. Dari seluruh kasus penderita stroke hampir 80% pasien menderita stroke iskemik 20% menderita stroke haemoragik (Berman et al., 2012). Stroke Iskemik umumnya disebabkan oleh trombosis atau emboli yang menyumbat aliran darah ke otak kurang lebih 83% dari keseluruhan stroke, 17% sisanya merupakan stroke hemoragik yang meliputi perdarahan intraserebral dan perdarahan sub-arachnoid (Hartono, 2005). Berdasarkan survey awal penelitian, pada tahun 2011 hingga 2012, didapati jumlah pasien stroke iskemik di RSUP H. Adam Malik adalah sebanyak 401 orang pasien stroke rawat inap dan 240 orang pasien stroke rawat jalan. Sedangkan pada periode 2013 hingga 2014 adalah sebanyak 751 orang pasien stroke rawat inap dan 211 orang pasien stroke rawat jalan. Didapati jumlah yang semakin meningkat setiap tahunnya terutama pada pasien stroke rawat inap di RSUP H. Adam Malik. Pada penelitian terdahulu tentang Stroke Iskemik Akut, LDL memiliki peranan yang lebih besar. Kadar LDL yang tinggi diperkirakan menjadi sebuah predictor dari penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular pada populasi secara umum. (Luo et al., 2014). Banyak studi epidemiologi pada stroke iskemik maupun hemoragik dapat dilihat dari hubungan peningkatan kadar total kolesterol dan kadar kolesterol LDL dengan meningkatnya risiko dari stroke iskemik. Metaanalisis studi dengan 90.000 pasien termasuk pasien yang menggunakan uji coba statin menunjukkan semakin besar penurunan pada kadar kolesterol LDL, maka semakin besar penurunan risiko terhadap stroke (Furie et al., 2011). Hanya 1 dari 5 pasien dengan TIA ataupun stroke yang mempunya kadar kolesterol LDL <70 mg/dL (Saposnik et al., 2014). Telah menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir ini akan peran asam urat dalam penyakit ginjal dan kardiovaskuler. Beberapa penelitian besar telah melaporkan pengaruh asam urat tinggi risiko penyakit kardiovaskuler dan
Universitas Sumatera Utara
15
infark miokard. Pada tikus percobaan dilaporkan bahwa, hiperuresemia dapat menyebabkan penyakit vaskuler yaitu dengan cara terjadinya penebalan arteri preglomerulus akibat proliferasi dari sel otot polosnya (Syukri, 2007). Hasil penelitian selama 8,4 tahun di Rotterdam, didapati tingginya kadar asam urat serum berhubungan dengan resiko infark miokard dan stroke. Bukti yang luar biasa menunjukkan hiperurisemia terkait dengan obesitas, hipertensi, menurunnya
kolesterol
HDL,
hipertrigliseridemia,
hyperinsulinemia
dan
menurunnya sensitivitas insulin yang merupakan komponen dari sindrom metabolik dan meningkatkan risiko terjadinya stroke. Peningkatan kadar asam urat secara indenpenden dan signifikan terkait dengan resiko kematian oleh karena gangguan kardiovaskular (Bos et al., 2006). Berdasarkan data-data pada latar belakang tersebut, cukup memberikan gambaran bahwa masalah stroke perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang baik mengingat prevalensi dan akibat yang ditimbulkannya cukup tinggi, yaitu dengan cara mengendalikan berbagai faktor risiko pada individu yang berisiko tinggi. Inilah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk mengetahui faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian di atas, adapun rumusan masalah sebagai berikut: a) Apakah kadar serum LDL mempunyai hubungan terhadap kejadian stroke iskemik? b) Apakah kadar serum asam urat mempunyai hubungan terhadap kejadian stroke
iskemik?
Universitas Sumatera Utara
16
1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Penelitian Mengetahui bagaimana peran kadar LDL dan asam urat sebagai faktor independen pada stroke iskemik di rumah sakit umum pusat H. Adam malik. 1.3.2. Tujuan Khusus Penelitian Mengetahui peran mana yang lebih dominan pengaruhnya antara asam urat dan LDL sebagai penyebab stroke iskemik. 1.4. Manfaat Penelitian a) Sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan pengetahuan serta wawasan penulis tentang penyakit stroke iskemik. b) Memberikan gambaran kadar LDL dan asam urat yang berisiko untuk terjadinya stroke iskemik di RSUP H.Adam Malik. c) Sebagai bahan masukan untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian tentang penyakit stroke iskemik. d) Memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang faktor independen dari penyakit stroke.
Universitas Sumatera Utara