BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Bisa dibayangkan bahwa beberapa tahun yang lalu untuk dapat bisa menikmati internet para pengguna harus menyolok kabel ke komputer yang mana kabel tersebut harus terhubung dengan telepon rumah. Hal ini dikenal dengan Dial-Up Internet yang terkenal dengan mahal dan lamanya kecepatan berseluncur dalam internet. Hari ini jika pengguna ingin menikmati layanan internet cukup hanya dengan menghidupkan jaringan perangkat wireless dan pengguna sudah dapat terhubung dengan internet dimanapun dan kapanpun selama masih dalam jangkauan. Hal ini disebut dengan teknologi Wi-Fi yang memungkinkan pengguna dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun. Tidak itu saja perkembangan dalam dunia teknologi informasi. Pada awal adanya jaringan internet, kecepatan yang disuguhkan oleh ISP (Internet service provider) sangatlah lamban. Tetapi pada saat ini kecepatan internet bisa mencapai kecepatan hingga 1Gbps. Yang memungkinkan setiap pengguna internet rumah dapat menggunakan kecepatan internet 384Kbps. Bahkan menurut data yang diambil menurut Yahoo pada tahun 2012 menemukan bahwa kecepatan internet di Indonesia pada saat ini berada dalam posisi terbawah atau 1
2
dengan kata lain kecepatan internet di Indonesia sangat lamban. Data ini didapat dari melakukan tes kecepatan internet pada 50 negara. Dalam perkembangannya teknologi informasi juga mengembangkan topologi. Yang mana perkembangan topologi ini sendiri bertujuan untuk mendukung perangkat lunak yang berkembang. Sebagai contoh dalam topologi jaringan internet LAN (Local Area Network) memiliki 5 (lima) topologi yaitu star, bus, hierarki dan loop. Pada saat ini untuk topologi jaringan ditambah lagi dengan nama hybrid topologi ini menggabungkan topologi star dengan topologi bus. Dengan adanya perkembangan topologi dalam jaringan internet, sistem jaringanpun ikut berkembang. Contohnya dahulu pengguna hanya dapat menikmati jaringan internet saja, ini yang biasa disebut dengan Metro-Ethernet sekarang pengguna sudah dapat menikmati jaringan internet yang ditambah dengan telepon dan IPTV. Yang kesemua hal tersebut dapat dinikmati oleh pengguna hanya dengan sekali bayar dan dengan menggunakan satu bilah kabel saja. Hal ini disebut dengan Multi Access Service. Untuk dapat mendukung hal tersebut dibutuhkan suatu sistem baru yang dapat menyokong teknologi ini. Ada beberapa sistem yang dapat mendukung teknologi ini antara lain adalah GPON (Gigabit Passive Optical Network) dan MSAN (Multi Service Access Node) Dengan hadirnya hal-hal tersebut, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) memiliki kebijakan untuk mengganti sistem yang lama dengan sistem baru yaitu GPON (Gigabit Passive Optical Network) dan MSAN (Multi Service
3
Access Node). Yang mana sistem yang lama Telkom menggunakan MetroEthernet dan DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer). Karena hal tersebut peneliti mencoba membahas dan membandingakan kedua jenis sistem yang ada, yaitu GPON dan MSAN dalam penelitian ini.
1.2
Ruang Lingkup Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengangkat tema analisa dan perbandingan
jaringan GPON (Gigabyte Passive Optical Network) dengan
jaringan MSAN (Multi Service Access Node) yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dalam penelitian ini penulis mencoba membahas sistem dari jaringan GPON dan MSAN. Mulai dari prosedur yang digunakan, arsitektur sistem, perbandingan dari kedua jenis sistem yang digunakan serta kekurangan dan kelebihan dari kedua jenis jaringan tersebut. Untuk
melakukan
perbandingan
pada
kedua
sistem
tersebut
peneliti
menggunakan layanan Groovia TV. Hal ini membuat penelitian ini menjadi lebih lugas dan jelas. Sehingga penelitian ini menjadi lebih menarik dan dapat mudah dimengerti. Serta hasil yang didapat dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti serta yang membacanya.
4
1.3
Tujuan dan Manfaat Pada sub bab ini akan menguraikan tentang tujuan dan manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini. 1.3.1
Tujuan Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, antara lain adalah : a. Mempelajari jaringan GPON dan MSAN. b. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari jaringan GPON dan MSAN. c. Mencari permasalahan sistem GPON dan MSAN serta memberikan solusi dari permasalahan yang ada. d. Membuat hasil perbandingan mana yang lebih baik dari sistem GPON dan MSAN.
1.3.2
Manfaat Ada beberapa manfaat dari hasil penelitian ini, antara lain adalah : a. Dapat mengetahui jaringan GPON dan MSAN. b. Memberi hasil dari keuntungan dan kerugian pada sistem GPON dan MSAN. c. Memberikan solusi permasalahan dari kedua sistem. d. Manfaat bagi PT. Telkom adalah dapat memaksimalkan kualitas layanan serta membantu dalam hasil perbandingan sistem GPON dan MSAN .
5
1.4
Metodologi Penelitian Untuk menunjang penelitian ini, dibutuhkan beberapa metodologi. Beberapa metodologi itu antara lain adalah : a. Melakukan wawancara pada pihak PT. Telkom. b. Melakukan survei dan pengukuran pada PT. Telkom. c. Studi literatur ke perpustakaan. d. Analisis sistem dan perbandingan. e. Melakukan wawancara pada pelanggan.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Gantt Chart, maka peneliti menyediakan gantt chart untuk melengkapi dan mendukung metodologi penelitian. Gantt chart ini berfungsi untuk penjadwalan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitian.
6
Tabel 1.1 Gantt Chart No
Kegiatan
Start
Finish
Durasi
1.
Melakukan wawancara pada pihak PT. Telkom
1 maret 2012
14 maret 2012
14 hari
2.
Melakukan survey 15 pada PT. Telkom maret 2012
31 maret 2012
17 hari
3.
Studi literatur ke perputakaan
1 april 2012
30 april 2012
30 hari
4.
Melakukan pengukuran jaringan GPON dan MSAN dari kualitas jaringan
15 april 2012
7 may 2012
23 hari
5.
Melakukan pengukuran jaringan GPON dan MSAN dari kualitas gambar
8 may 2012
31 may 2012
24 hari
6.
Melakukan pengukuran jaringan GPON dan MSAN dari kualitas suara
1 juni 2012
21 juni 2012
21 hari
7.
Melakukan wawancara pada pelanggan
22 juni 2012
31 juni 2012
10 hari
Maret 1
2
o
o
April
3
4
o
o
Mei
1
2
3
4
o
o
o
o
o
o
1
Juni
2
3
4
o
o
o
1
2
3
o
o
o
o
Tabel Gantt Chart ini menjelaskan penjadwalan yang dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitian hingga deadline berakhir. Untuk kegiatannya
4
terlihat dari kolom kegiatan, dan penjadwalannya terlihat dari
o
7
kolom bulan dan minggu yang terletak disebelah kanan. Kesimpulannya peneliti telah menjadwalkan kegiatannya untuk menunjang penelitian ini.
1.5
Sistematika Penulisan Pada penelitian ini dibagi menjadi lima (5) bab. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penyusunan penelitian ini. Secara garis besar isinya adalah sebagai berikut : BAB 1
PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang penulisan penelitian, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2
LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi landasan teori yang mendasari penyusunan penelitian ini sendiri. Mulai dari teori umum atau teori dasar jaringan hingga teori khusus yang berisi tentang jaringan GPON dan MSAN.
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Dalam bab ini diuraikan mengenai organisasi, sistem yang sedang berjalan diorganisasi tersebut, permasalah yang ada dalam sistem perusahaan, dan usulan pemecahan atas suatu permasalan.
8
BAB 4
HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan membahas mengenai perbandingan yang akan dilakukan pada penelitian ini serta hasil dari analisa yang dilakukan dalam penelitian ini.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diberikan simpulan tentang apa yang sudah dianalisa dan diuji cobakan, berikut saran-saran dari hasil yang didapat dalam penelitian ini.