BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil sudah menjadi kebutuhan untuk menjawab permasalahan akan kemudahan dalam perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain. Tiap tahunnya jumlah kendaraan khususnya di Indonesia meningkat karena banyak orang yang lebih memilih untuk memiliki mobil sendiri daripada menggunakan sarana transportasi umum. Dilihat dari Tabel 1.1, tahun 2008 terdapat 7.489.852 mobil di Indonesia dan terlihat peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2012, terjadi peningkatan hingga jumlahnya menjadi 10.432.259 mobil (Badan Pusat Statistik, 2012). Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Sepeda Motor
Tahun
Mobil berpenumpang
Bus
Truk
2008
7.489.852
2.059.187
4.452.343
47.683.681 61.685.063
2009
7.910.407
2.160.973
4.452.343
52.767.093 67.336.644
2010
8.891.041
2.250.109
4.687.789
61.078.188 76.907.127
2011
9.548.866
2.254.406
4.598.738
68.839.341 85.601.351
2012
10.432.259
2.273.821
5.286.061
76.381.183 94.373.324
Jumlah
Pada umumnya, mobil baru menjadi idaman setiap orang, tetapi permasalahannya adalah tidak semua orang mampu membelinya. Sehingga, mau tidak mau pilihan jatuh pada mobil bekas (second car). Untuk membeli mobil bekas, poin pertama yang harus diperhatikan adalah surat dan dokumen kendaraan tersebut seperti BPKB, STNK, faktur, dan dokumen lainnya. Seluruh surat dan dokumen harus diperhatikan dan diperiksa serta dipastikan asli dan sah (UU RI No. 22 Tahun 2009, Pasal 68). Poin kedua adalah mengenai kendaraan itu sendiri. Perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada bagian-bagian penting dalam mobil, seperti mesin, chasis, suspensi,
1
2
ban, dll. Pengendara yang membeli mobil bekas dengan kondisi yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan lain, dan juga kecelakaan. Berdasarkan data dari Direktorat Lalu Lintas Jabodetabek, terdapat 4 penyebab umum terjadinya kecelakaan lalu lintas, yaitu pengemudi, kendaraan, jalan lingkungan, dan alam. Penyebab yang paling sering menyebabkan kecelakaan adalah pengemudinya sendiri. Pengemudi harus diberi wawasan dan kesadaran mengenai cara berkendara dengan baik. Namun kendaraan juga menjadi penyebab terbanyak kedua. Dalam tabel 1.2 diperlihatkan data kecelakaan yang terjadi khususnya di wilayah Jabodetabek. Tabel 1.2 Jumlah Kecelakaan di Wilayah Jabodetabek
Tahun
Jumlah Kecelakaan
Jumlah Kecelakaan Akibat Kendaraan
2009
7.329
807
11.762
12.393
2010
8.333
622
13.157
17.978
2011
8.114
210
12.526
18.608
2012
8.020
153
12.383
21.885
2013
6.498
128
10.279
23.795
Jumlah Kendaraan yang Terlibat
Kerugian Materi (juta rp)
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kendaraan menjadi penyebab kecelakaan adalah seperi rem, ban, tidak layak jalan, dll. Hal-hal tersebut dapat merugikan pengendara itu sendiri dan pengendara lainnya, sehingga menyebabkan kerugian materi, maupun nyawa. Untuk mengurangi jumlah kemungkinan kecelakaan yang akan terjadi, pengendara harus memahami seluk beluk kendaraannya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem pakar yang dapat memberikan tingkat kesehatan pada mobil bekas dan dapat membantu mencegah terjadinya kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan. Sistem pakar adalah salah satu cabang dari intelegensia semu yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang pakar untuk menyelesaikan permasalahan tertentu (Giarratano and Riley, 2005: p5). Dasar dari
3 sistem pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu. Penerapan sistem pakar mengenai kerusakan pada mobil pernah dilakukan beberapa peneliti, seperti Deepa dan Packiavathy (2012) yang menggunakan metode forward chaining, Mostafa, Ahmad, Mohamed, & Obaid (2012) mengembangkan sistem CFMDAS (Car Failure and Malfunction Diagnosis Assitance System) dari sistem pakar yang sejenis, dan Budiharto (2013) yang menerapkan teorema Bayes untuk masalah yang serupa. Ketiga pihak tersebut telah sukses membuat sebuah sistem pakar untuk mengatasi kerusakan pada mobil. Dengan menerapkan sistem pakar mengenai kerusakan pada mobil untuk memberikan tingkat kelayakan pada mobil bekas, diharapkan dapat membantu pengguna dalam memutuskan pada saat hendak membeli mobil bekas. 1.2 Rumusan Masalah Untuk mempermudah pemahaman, maka masalah dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan seperti berikut : •
Bagaimana kondisi kelayakan mobil dinilai dari bagian mesin, transmisi, dan rem?
•
Apakah mobil masih layak untuk digunakan berdasarkan tingkat kelayakan yang diperoleh?
1.3 Hipotesis Sistem pakar yang dibuat memiliki keakurasian sekitar 80 hingga 90%. 1.4 Ruang Lingkup Agar lebih fokus dalam pembahasan topik, maka pembahasan akan dibatasi dengan lingkup penilaian sebagai berikut : - Mesin, - Transmisi, - Rem. Hal-hal yang diluar lingkup pembahasan seperti bagian interior, exterior (body), dan chasis mobil. Yang dimaksud interior adalah semua bagian yang ada di kabin penumpang, yang dimaksud dengan exterior (body) adalah semua bagian yang bisa dilihat dari luar, dan yang dimaksud dengan chasis adalah rangka mobil.
4
1.5 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari pembuatan sistem pakar ini adalah : •
Membuat sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan pada mobil bekas.
•
Memberikan arahan kepada pengguna dalam menguji kesehatan mobil bekas.
Adapun manfaat dari aplikasi ini adalah : •
Membantu pengguna dalam mendapatkan informasi tentang tingkat kesehatan mobil yang akan dibeli.
•
Pengguna akan terbantu dalam mengambil keputusan.
1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Pencarian Data serta Referensi Pencarian referensi diperoleh dari perpustakaan maupun internet. 1.6.2 Wawancara dengan Pakar Wawancara dilakukan dengan pakar di bidang otomotif, lulusan dari Chisholm Institute dengan penghargaan International Outstanding Student Year 2000, Light Vehicle Mechanic. Memiliki pengalaman kerja di Jonas Racing selama 1,5 tahun, di Twin Cam Garage selama 1 tahun, di Hyundai selama 1 tahun dan di Caltex selama 1 tahun. Membuka bengkel sebagai pemilik sekaligus kepala mekanik sejak tahun 2004 hingga sekarang. 1.6.3 Perancangan Decision Tree Dari data yang telah diperoleh, akan dibuat decision tree untuk mempermudah penghitungan kelayakan mobil bekas. 1.6.4 Perancangan User Interface Perancangan user interface yang membantu memberikan gambaran mengenai tampilan aplikasi yang akan dibuat. 1.6.5 Implementasi dan Evaluasi Aplikasi yang sebelumnya telah dirancang akan di implementasikan, lalu dievaluasi untuk mengetahui apakah aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibagi menjadi lima bab dan isi dari masing-masing bab diuraikan secara ringkas sebagai berikut :
5 •
BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang pemilihan topik skripsi, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi, metodologi penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan yang diterapkan.
•
BAB 2 Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang menunjang pembuatan skripsi
dan
menjadi
dasar
permasalahan
yang
diangkat
beserta
pemecahannya, yang didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan penelitian. •
BAB 3 Metodologi Pada bab ini akan dijelaskan analisa masalah yang diangkat, analisa datadata pendukung, aplikasi dan sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna.
•
BAB 4 Hasil dan Pembahasan Pada bab ini akan dilakukan implementasi sistem yang telah dirancang sesuai kebutuhan pengguna dengan cara pengujian langsung dari pakar serta evaluasi hasil dari implementasi sistem tersebut.
•
BAB 5 Simpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil implementasi dan evaluasi babbab sebelumnya dan memberikan saran untuk pengembangan aplikasi yang telah dibuat.
6