BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Steganography berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu steganos, terjemahannya
adalah untuk menyamarkan penulisan. Teknik steganograph memberi akses atau mengijinkan satu pihak untuk berkomunikasi berupa informasi kepada pihak lain tanpa perantara pihak ketiga, walaupun kejadian tersebut sedang terjadi. Tatacara untuk mengirimkan pesan rahasia ini sangat bervariasi dan banyak macam. Ada perbedaan penting yang dapat dilakukan antara ilmu membaca sandi (cryptography) dan ilmu menyamarkan informasi atau pesan dalam suatu objek atau wadah (steganography). Cryptography merubah pesan tersebut walau jika hal tersebut terbaca dan terdeteksi oleh pihak ketiga, pesan tersebut tidak dapat dipahami. Sedangkan Steganography, pada sisi lain, melibatkan pesan tersembunyi sehingga pihak ketiga atau peninjau tidak mampu mendeteksi dan mengetahui informasi yang ada. Steganography adalah suatu pilihan yang baik didalam situasi prioritas untuk mengamankan dan menyembunyikan komunikasi berupa informasi seperti data rinci atau teks. Steganography sering dikombinasikan dengan Cryptography untuk menyediakan suatu lapisan keamanan tambahan. Steganography digunakan oleh para pemilik hak cipta yang ingin memberi sandi atau pesan tersembunyi didalam karya-karya mereka, untuk menghindari pencurian dan pembajakan hak cipta yang telah mereka ciptakan. Sandi atau pesan
2 dapat berupa teks dan logo yang mengindentifikasikan hak milik dari perusahaan atau individu. Teknologi di jaman saat sekarang sudah semakin maju pesat, komunikasi sudah seperti sesuatu hal yang pokok dan wajib, siapapun dan dimanapun pasti berkomunikasi dengan cara lisan dan tulisan, ada yang menggunakan alat seperti : telepon, telepon selular, komputer ( intranet dan internet ). Tapi perkembangan teknologi itu tidak diimbangi dengan keamanan informasi yang dijamin kerahasiaannya. Informasi yang disampaikan lewat telepon rumah dan telepon selular masih bisa disadap atau direkam dan kemudian informasi tersebut bisa dibocorkan, begitupun halnya dengan media komputer, data atau informasi yang bersifat rahasia dalam dunia maya juga bisa diambil dan disalahgunakan, seperti : data dan informasi didalam surat eletronik, pengiriman data melalui FTP ( File Transfer Protocol ), ataupun data dan informasi yang tersimpan aman sekalipun diserver intranet bisa diambil secara sepihak dan tanpa sepengetahuan pemiliknya. Bahkan berbicara lisan tentang hal yang bersifat rahasia pun bisa direkam dari jarak tertentu tanpa diketahui orang bersangkutan, dengan cara menentukan titik koordinat posisi orang tersebut, maka semua informasi lisan akan terekam, alat tersebut biasa digunakan untuk merekam pembicaraan pemain dilapangan yang penuh suara penonton pada siaran langsung dipertandingan olah raga. Kerahasiaan dan privasi untuk data dan informasi tidak lagi bersifat aman, perlu mencari solusi untuk hal tersebut, maka dengan teknik menyamarkan data dan informasi kedalam suatu wadah berupa image yang tidak ada kaitannya dengan data atau informasi yang disamarkan. Hal tersebut belum cukup dianggap aman, kemudian
3 dipadukan dengan teknik pemberian kode sandi, untuk kombinasi yang lebih baik dalam menyamarkan data yang bersifat rahasia. Dalam bidang ilmu steganography, informasi atau pesan yang tersembunyi yang tidak dapat dilihat merupakan data teks, gambar atau bahkan gelombang suara. Dengan cara menempelkan data tersebut dengan data yang terlihat ( gambar yang tidak ada kaitannya dengan informasi yang disembunyikan didalamnya ).
1.2
Perumusan Masalah Dibutuhkan sistem keamanan berbasis Steganography untuk membantu pihak terkait ( individu atau perusahaan ) untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi berupa data dengan cara yang aman tanpa diketahui pihak ketiga.
1.3
Ruang Lingkup 1. Inputan file hanya berupa file dengan format BMP. 2. Inputan pesan atau informasi yang disembunyikan berupa file teks datar. 3. Inputan teks datar diproteksi dengan sandi 6 karakter. 4. CASE SENSITIVELY untuk sandi yang digunakan. 5. File image digital yang telah berisi file teks pesan rahasia tidak boleh diubah. 6. Pengujian pada hasil implementasi sistem aplikasi steganography dilakukan pada image BMP dengan format indexed color, RGB color dan grayscale – 8 bpp ( Bits Per Pixsel). 7. Pengujian dibatasi pada pengujian kualitas dari cover image dan stego image, pengujian tidak melakukan pengubahan kontras, penajaman ( sharping ), rotasi, pembesaran gambar ( resize ).
4 1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membuat sistem aplikasi berbasis steganography dengan menggunakan metode LSB ( Least Significant Bit ) dan metode Haar Wavelet. 2. Mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam sistem steganography.
1.4.2
Manfaat Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi software developer : sebagai referensi untuk membuat aplikasi komputer yang berhubungan dengan Steganography. 2. Bagi peneliti lain : sebagai referensi penelitian untuk masalah serupa secara lebih mendalam. 3. Bagi pembaca : memberikan informasi Steganography, serta implementasi dari penggunaan metode matematika yang digunakan. 4. Bagi penulis : sebagai kesempatan untuk mengimplementasikan pengetahuan yang dipelajari ke dalam karya nyata.
1.5
Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Rekayasa Sistem a. Pengumpulan kebutuhan yang berkaitan dengan penelitian untuk kemudian dianalisa, serta didefinisikan sebagai keperluan merekayasa sistem aplikasi steganography.
5 b. Merancang sistem aplikasi steganography. 2. Implementasi Sistem Mengimplementasikan perancangan sistem aplikasi steganograph dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual C++. 3. Pengujian Sistem Ujicoba yang memfokuskan pada keperluan fungsional sistem aplikasi steganography, memungkinkan pengembang sistem aplikasi untuk membuat himpunan kondisi input yang melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu aplikasi, ujicoba dilakukan untuk menemukan kesalahan dalam bebebrapa kategori, yaitu : a. Kesalahan tampilan. b. Kesalahan performa. c. Kesalahan terminasi.
1.6
Sistematika Penulisan Dibawah ini adalah tahapan pelaksanaan sistematika sebagai penyelesaian
penulisan tugas akhir dari pengimplementasian sistem aplikasi steganography, sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Pada Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi rekayasa, dan sistematika penulisan yang diterapkan.
6 Bab II Landasan Teori Bab ini berisi pembahasan sejarah perkembangan steganography, pengertian ilmu steganography, penerapan steganography pada media file digital ( gambar, suara, teks, film ), kriteria steganography metode LSB dan metode Haar Wavelet, dan file yang berformat BMP. Rekayasa perangkat lunak.
Bab III Analisis dan Perancangan Sistem Aplikasi Steganography Pada Bab ini menjelaskan metode yang digunakan untuk enkripsi dan
dekripsi,
serta
membahas
perancangan
sistem
aplikasi
steganography.
Bab IV Implementasi Sistem dan Hasil Pengujian Bab ini membahas mengenai implementasi sistem aplikasi steganography dan mengenai hasil pengujian dari implementasi tersebut.
Bab V Kesimpulan dan Saran. Pada Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis mengenai keseluruhan dari penulisan tugas akhir.