BAB 1 PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi, perusahaan dan pelaku bisnis dituntut untuk
dapat bersaing meningkatkan kinerjanya untuk dapat mendapat perhatian dari para stakeholder. Media yang paling utama untuk menarik para stakeholder dengan memberikan informasi terkait kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan dijadikan sebagai tolok ukur bagai stakeholder dalam pengambilan keputusan. Perusahaan melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan kinerjanya sehingga yang tercermin dalam laporan keuangan dapat menarik stakeholder. Namun kondisi ini dapat menyebabkan timbulnya kemungkinan terjadinya fraud pada laporan keuangan. Anggara (2014) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa banyak kasus fraud yang ditangani oleh Bapepam LK yang sekarang beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2002 sampai 2006 dapat menjadi bukti bahwa terdapat kegagalan audit dalam mendeteksi probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan. Bapepam LK juga menyatakan banyak pekerjaan kantor akuntan publik yang hanya sebagai pembenar penyimpangan yang dilakukan kliennya. Seharusnya pihak auditor bertindak sebagai pihak yang independen dan fair dalam melakukan pekerjaannya, sehingga kualitas audit terhadap laporan keuangan dapat meningkat dan mendapat kepercayaan dari pihak-pihak yang 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
berkepentingan dalam menggunakan laporan keuangan tersebut. Dengan demikian stakeholders dapat membuat keputusan yang tepat atas laporan keuangan yang telah diaudit. Anggara (2014) dalam Peterson et. al (2004) menyatakan bahwa skandal dalam laporan keuangan akan merugikan miliaran dolar nilai pemegang saham dan menimbulkan hilangnya kepercayaan investor di pasar keuangan. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Razaee et al. (2005) juga menyatakan bahwa tingginya tingkat kecurangan pelaporan keuangan dan skandal perusahaan menimbulkan
tiga
pertanyaan
penting,
yaitu:
(1)
seberapa
beratkah
penyelewengan yang dilakukan oleh perusahaan; (2) dapatkah laporan keuangan perusahaan dipercaya; (3) bagaimanakah peran auditor dalam mengidentifikasi kemungkinan kecurangan tersebut. Penelitian ini mengacu pada penelitian Chen et al. (2006) yang meneliti corporate governance, struktur kepemilikan, dan fraud di China. Untuk menerapkan good corporate governance, pemerintah menerbitkan peraturan-peraturan yang mengatur dan mendukung tata kelola perusahaan melalui beberapa lembaga negara seperti Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Bappenas dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu upaya perwujudan tata kelola perusahaan adalah peraturan yang diterbitkan pada tanggal 1 Juli 2001 oleh BEI yang mengatur tentang pembentukan dewan komisaris independen dan komite audit. Menurut Egon Zehnder dalam FCGI (2001), board merupakan inti dari corporate governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
perusahaan serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Beasley (1996) menemukan bahwa board yang independen memiliki hubungan negatif dengan kecurangan, sehingga semakin tinggi tingkat komisaris independen dalam suatu perusahaan akan mengurangi probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan. Selain itu, Uzun et al. (2004) juga menyatakan bahwa semakin besar proporsi board yang independen pada suatu perusahaan akan meningkatkan efisiensi dalam ppengawasan perusahaan. Sehingga besarnya proporsi board yang independen dalam suatu perusahaan akan mengurangi probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan, karena independensi board akan membatasi manajemen untuk bertindak oportunis dalam melakukan kecurangan. Chen et. al. (2006) melakukan penelitian tentang kecurangan akuntansi di China dan mengkaitkan permasalahan kecurangan tersebut dengan variabel kepemilikan. Faktor kepemilikan ini dipercaya mempunyai pengaruh terhadap proses kinerja perusahaan yang memiliki kemungkinan untuk terjadinya fraud. Penelitian ini diambil dari fenomena manipulasi laporan keuangan yang terjadi khususnya di Indonesia. Seperti yang kita ketahui manipulasi laporan keuangan pernah dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (persero) pada tahun 2005 dimana saat itu manipulasi dilakukan dengan membukukan keuntungan tahun 2005 sebesar Rp 6,9 Milyar padahal setelah dilakukan audit, ditemukan bahwa PT. Kereta Api Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp 63 Milyar. Manipulasi ini dilakukan untuk menarik para investor dan mempengaruhi para stakeholder. Menurut Pratiwi et., al. (2014) hal tersebut terjadi karena Corporate
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Governance tidak berjalan dengan baik dimana komite audit baru bisa mengakses laporan keuangan setelah dilakukan audit oleh akuntan publik. Fraud yang terjadi dalam laporan keuangan memiliki dampak yang buruk bagi stakeholder terutama dalam proses pengambilan keputusan. Fraud dapat mengakibatkan penurunan terhadap kualitas laporan keuangan yang disajikan sehingga informasi dari laporan keuangan tersebut tidak relevan untuk dijadikan dasar oleh stakeholder untuk mengambil keputusan. Atas dasar tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh efektivitas board, pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan aset terhadap probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan.
B.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah pada penelitian ini antara lain : 1. Apakah terdapat pengaruh efektivitas board terhadap probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan? 2. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan? 3. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan aset terhadap probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
C.
TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
diuraikan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mendapatkan bukti empiris pengaruh efektivitas board terhadap probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan 2. Mendapatkan bukti empiris pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan 3. Mendapatkan bukti empiris pengaruh pertumbuhan aset terhadap probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan
D.
MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian mengenai pengaruh
efektivitas board, pertumbuhan penjualan
dan pertumbuhan aset terhadap
probabilita terjadinya fraud pada laporan keuangan , yaitu : 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan melalui manajemen perusahaan dalam meningkatkan kepedulian dan pengawasan terhadap upaya praktik fraud pada laporan keuangan yang akan mempengaruhi kualitas informasi bagi stakeholder dan kinerja perusahaan.
2. Bagi Penulis Selain sebagai syarat kelulusan akhir dalam menempuh pendidikan tingkat sarjana, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
sebagai bekal untuk memberikan andil yang sesungguhnya dalam menghindari terjadinya fraud pada laporan keuangan.
3. Untuk Lembaga Universitas Mercu Buana Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dalam hal yang berbeda.
http://digilib.mercubuana.ac.id/