BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia membawa dampak terhadap
pertumbuhan perusahaan konstruksi. Dimana permintaan akan pembangunan sarana tempat tinggal, hiburan, perkantoran, dan lain - lain semakin meningkat. Hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan perusahaan konstruksi terutama perusahaan kontraktor yang lebih berperan aktif untuk
melakukan
suatu
pembangunan.
Pertumbuhan
perusahaan
kontraktor
tersebut
mengakibatkan terciptanya persaingan yang ketat untuk memperebutkan para konsumen. Didalam persaingan yang terjadi dalam bidang usaha konstruksi ini sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan pendatang baru. Perkembangan dunia bisnis saat ini mengarah pada semakin ketatnya persaingan yang terjadi. Kondisi seperti ini menyebabkan perusahaan – perusahaan dituntut untuk semakin meningkatkan kinerjanya agar mampu bertahan dalam jangka waktu panjang. Untuk menghadapi persaingan yang ketat maka perusahaan harus membenahi dirinya dengan menerapkan manajemen yang modern dan strategi – strategi bersaing yang unggul. Perusahaan kontraktor perlu mengerti betul bagaimana mereka bisa bersaing dengan perusahaan yang sudah didirikan terlebih dahulu. Didalam usahaanya agar dapat bersaing sebuah perusahaan baru perlu mengerti betul peta kekuatan dari perusahaan lain. Melihat kondisi yang sedang berkembang dicoba ditelusuri faktor – faktor apa yang perlu dimiliki oleh sebuah perusahaan konstruksi terutamanya perusahaan kontraktor agar memiliki nilai lebih dibandingkan dengan perusahaan yang lain sehingga mampu bertahan dan bersaing.
Keunggulan bersaing berasal dari aktivitas- aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya. Masing – masing aktivitas ini dapat mendukung produknya. Masing – masing aktivitas ini dapat mendukung posisi biaya relative perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi. Cara sistematik untuk memeriksa semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana semua aktivitas ini berinteraksi untuk menganalisis sumber keunggulan bersaing adalah dengan analisa Value Chain. Value Chain merupakan suatu alat analisis biaya yang dapat digunakan untuk menganalisis sumber keunggulan bersaing suatu perusahaan, caranya yaitu dengan memilah – milah berbagai kegiatan suatu perusahaan dalam kelompok kegiatan yang relevan secara strategic guna memahami perilaku biaya serta sumber diferensiasi yang ada dan potensial. Perusahaan akan memperoleh keunggulan bersaing dengan melakukan kegiatan yang relevan secara strategic ini lebih murah atau lebih baik dibandingkan para pesaingnya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan studi kasus pada PT. XYZ yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. PT. XYZ telah berdiri selama 31 tahun, dimana PT. XYZ telah menangani berbagai proyek diantaranya seperti gedung perkantoran, rumah sakit, hotel, pabrik-pabrik dan residential. Seiring berkembangnya perusahaan, PT. XYZ bergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia yaitu GAPENSI, dimana perusahaan ini yang tadinya bergerak dalam bidang jasa konstruksi yang kemudian dikembangkan menjadi pelaksana pembangunan. Berdasarkan sertifikat yang diberikan oleh GAPENSI, PT. XYZ mendapatkan grade ke-7.
Gambar 1.1 Sertifikat GAPENSI Sumber: data intern perusahaan
Seiring berjalannya waktu, timbulah banyak perusahaan – perusahan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi yang semakin berkembang, sehingga PT. XYZ masih terbelakang dibandingkan dengan perusahaan jasa konstruksi lainnya terutama dalam menanggapi masalah sumber daya manusia, pengembangan mutu tenaga ahli dan perkembangan tekhnologi perusahaan. Berikut merupakan daftar dari para pesaing yang termasuk dalam Grade ke-7 PT. XYZ:
Tabel 1.1 Perusahaan Saingan PT. XYZ
No.
Nama Perusahaan
1.
PT. Totalindo
2.
PT. Pulau Intan
3.
PT. Nugraha Adi Trauma
4.
PT. Ide Murni
5.
PT. PP Dirganeka Sumber: data intern perusahaan
PT. XYZ masih menggunakan sistem informasi yang tergolong tradisional, belum menggunakan sistem informasi yang kompleks. Maka dari itu, untuk dapat menyaingi perusahaan jasa konstruksi lainnya, PT. XYZ perlu melakukan banyak perubahaan, salah satunya dengan mengubah sistem infomasinya dengan menggunakan analisis Value Chain, dimana menurut David analisis Value Chain (2009,p 227) bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan (advantage) atau kelemahan (disadvantage) biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah sampai aktivitas layanan konsumen. Perusahaan ini belum menggunakan analisis Value Chain pada aktivitasnya sehingga tidak dapat diketahui aktivitas mana yang merupakan aktivitas primer dan sekunder yang pada akhirnya dapat menjadi keunggulan bersaing bagi perusahaan tersebut. Selain itu juga belum menggunakan analisis Value Chain dalam perhitungan nilai margin perusahaan,, yang bertujuan untuk mengetahui nilai keuntungan PT. XYZ guna untuk memacu perusahaan dalam era persaingan jasa konstruksi. Oleh karenanya penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penerapan analisis Value Chain dalam suatu badan usaha untuk melihat prospek keuntungan PT. XYZ. Selain itu juga penulis dapat mengetahui strategi yang tepat untuk PT. XYZ dalam menyikapi persaingan saat ini.
1.2
Identifikasi Masalah Sesuai latar belakang di atas, maka rumusan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengalokasikan biaya – biaya PT. XYZ ke dalam aktivitas – aktivitas Value Chain ? 2. Bagaimana penerapan analisis Value Chain sebagai alat analisa untuk menghitung nilai margin pada PT. XYZ ? 3. Strategi generik apa yang tepat untuk PT. XYZ dalam menyikapi persaingan saat ini ?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Dapat mengalokasikan biaya – biaya PT. XYZ ke dalam aktivitas – aktivitas Value Chain.
2. Mengetahui penerapan analisis Value Chain dalam menghitung nilai margin pada PT. XYZ. 3. Mengidentifikasi strategi generik yang tepat untuk PT. XYZ dalam menyikapi persaingan saat ini.
1.4
Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat serta nilai tambah
bagi peneliti, perusahaan dan bagi pembaca. A. Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini, peneliti pun akan mempunyai banyak sekali tambahan wawasan dan ilmu seiring dengan berjalannya penelitian yang dilakukan. Selain itu, penulis dapat mengetahui penerapan dan kegunaan dari analisis Value Chain, sserta menambah wawasan atas pemahaman secara praktik dari teori – teori yang diperoleh selama di perkuliahan dengan kenyataan yang sebenarnya B. Bagi Perusahaan Memberi bahan masukan bagi perusahaan mengenal model rantai nilainya dan cara mengembangkan keunggulan bersaing melalui penerapa analisis Value Chain, memberi masukan dalam memilih alternative tindakan korektif yang diperlukan untuk masa yang akan datang. C. Bagi Pembaca Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi referensi penelitian dalam pengembangan penelitian lebih lanjut, memberi sumbangan pemikiran bagi pihak – pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang pembahasan Value Chain.
1.5
Sistematika Skripsi Penulisan skripsi ini akan mengikuti sistematika berikut ini : BAB 1
: Pendahuluan Di dalam bab ini akan diuraikan secara singkat mengenai
apa yang
akan dibahas dalam skripsi ini. Meliputi latar belakang masalah,
permasalahan, batasan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika skripsi.
BAB 2
: Landasan Teori Merupakan penjelasan tentang teori – teori pendukung yang terkait dengan masalah yang dirumuskan dalam permasalahn penelitian ini dan kajian penelitian terdahulu.
BAB 3
: Metodologi Penelitian Menjelaskan metode penelitian yang meliputi jenis
penelitian yang
dilakukan, jenis data dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB 4
: Pembahasan Menjelaskan mengenai teknik analisa dan pembahasan yang meliputi gambaran umum perusahaan, deskriptif penelitian dan hasil analisa rumusan masalah serta pembahasannya.
BAB 5
: Simpulan dan Saran Bab ini terdiri atas simpulan dan saran. simpulan diperoleh dari analisis dan pembahasan hasil penelitian. Saran merupakan tindakan korektif yang dapat dilakukan oleh perusahaan.