BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era sekarang ini pembangunan di Indonesia sedang berjalan dengan sangat pesat, terutama di kota-kota besar di tiap propinsi. Hal ini terjadi karena pelaksanaan otonomi daerah di tiap propinsi di Indonesia, dimana setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengembangkan sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin dengan batasan-batasan yang ditentukan oleh pemerintah. Dengan dilaksanakannya hal tersebut membangkitkan gairah para investor untuk melakukan investasi di daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya yang belum terjamah. Dengan masuknya para investor tersebut muncul kebutuhan akan pembangunan sarana dan prasarana baru. Kebutuhan tersebut dimanfaatkan oleh para perusahaan yang bergerak di bidang properti untuk melebarkan sayapnya dalam melaksanakan pembangunan di tiap daerah tersebut. Dengan munculnya peluang akan proyek-proyek pembangunan sarana dan prasarana tersebut perusahaan-perusahaan properti tentunya membutuhkan dana dalam jumlah besar untuk dapat menjalankan proyek tersebut. Sumber-sumber pendanaan yang digunakan untuk membiayai proyek tersebut tentunya tidak semuanya menggunakan dana dari pemegang saham saja, akan tetapi dapat juga diperoleh dari pihak ketiga. Pendanaan yang diperoleh dari pihak ketiga dapat berupa obligasi, ataupun pinjaman atau hutang.
1
Perusahaan yang memiliki pendanaan dengan menggunakan modal pemegang saham dan penerbitan saham disebut juga perusahaan yang tidak memiliki leverage. Hal tersebut dikarenakan kedua sumber pendanaan tersebut dapat dikategorikan sebagai modal pemegang saham. Adapun perusahaan yang menggunakan pinjaman pihak ketiga sebagai salah satu sumber pendanaannya disebut juga perusahaan yang memiliki leverage. Penggunaan sumber pendanaan tersebut memiliki faktor risikonya masingmasing. Dalam hal ini menjadi penting bagi manajemen perusahaan untuk dapat meminimalisir risiko tersebut. Penggunaan sumber pendanaan tersebut tidak eksklusif antara satu dengan yang lain, dimana manajemen dapat menggunakan kedua sumber pendanaan tersebut secara bersama-sama. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana penggunaan komposisi modal yang ideal dalam penggunaan sumber-sumber pendanaan tersebut. Penggunaan leverage dalam setiap perusahaan dapat berbeda-beda tergantung besar kecilnya leverage yang digunakan. Penggunaan leverage secara tepat akan dapat meningkatkan manfaat para pemegang saham, dan demikian juga sebaliknya, penggunaan leverage yang kurang tepat akan dapat menurunkan manfaat para pemegang saham. Manfaat yang diperoleh pemegang saham dapat diukur dengan membandingkan antara nilai perusahaan berdasarkan hasil valuasi dengan harga saham perusahaan di bursa saham. Dengan penggunaan leverage secara tepat diharapkan nilai perusahaan akan menjadi meningkat. Oleh karena itu, pemanfaatan leverage secara tepat akan menjadi salah satu kunci yang dapat dipergunakan untuk memaksimalkan manfaat para
2
pemegang saham, dimana hal tersebut merupakan tujuan dasar yang biasanya ditemukan didalam setiap perusahaan. Penelitian mengenai analisa leverage dan valuasi perusahaan sudah pernah dilakukan oleh Sanjay J. Bhayani dan dimuat dalam jurnal Paradigm, Vol XIII, No. 2, Juli – Desember, 2009 dengan judul “Impact of Financial leverage on Cost of Capital and Valuation of Firm : A study of Indian Cement Industry”. Kesimpulan pertama dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh struktur modal perusahaan (financial leverage) terhadap nilai struktur modal (cost of capital) perusahaan, dimana tidak terdapat signifikansi hubungan linear yang terjadi antara financial leverage dan cost of capital. Kesimpulan lainnya menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara financial leverage dengan nilai valuasi perusahaan. Dengan kata lain,
financial leverage tidak
mempengaruhi nilai valuasi perusahaan pada industri semen di India. Sebelumnya Sanjay J. Bhayani pada tahun 2006 telah mengadakan penelitian mengenai financial leverage dan dampaknya terhadap return pemegang saham dalam industri semen di India. Kesimpulan yang diperolehnya adalah profitabilitas perusahaan memiliki korelasi positif terhadap financial leverage.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan
latar
belakang
masalah diatas,
penulis
merumuskan bahwa masalah yang akan diangkat pada karya tulis ini adalah : “Apakah financial leverage memiliki hubungan yang signifikan dengan biaya modal dan nilai perusahaan di pasar Indonesia?”
3
1.3. Pertanyaan dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan pada penelitian ini adalah : a. Apakah financial leverage memiliki pengaruh terhadap cost of capital? b. Apakah financial leverage memiliki pengaruh terhadap price earning ratio? c. Apakah financial leverage memiliki pengaruh terhadap nilai valuasi perusahaan? d. Apakah financial leverage, cost of capital, dan price earning ratio secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap nilai valuasi perusahaan?
1.3.2. Tujuan Penelitian Harapan yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah agar dapat membuktikan secara empiris dampak dari financial leverage terhadap cost of capital dan nilai valuasi perusahaan di Indonesia, sehingga dapat dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan properti di Indonesia sebagai
dasar pengambilan keputusan pendanaan yang akan
dilakukan di kemudian hari. Adapun penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain : a.
Menganalisa pengaruh financial leverage di dalam industri properti untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4
b.
Menganalisa pengaruh dari financial leverage terhadap cost of capital di dalam industri properti untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
c.
Menganalisa pengaruh dari financial leverage terhadap price earning ratio di dalam industri properti untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
d.
Menganalisa pengaruh dari financial leverage terhadap nilai valuasi perusahaan di dalam industri properti untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
e.
Meneliti pengaruh financial leverage, cost of capital, dan price earning ratio terhadap valuasi perusahaan
1.4. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini terdapat batasan-batasan yang dilakukan, antara lain : a. Data industri properti yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum periode tahun 2008. b. Rentang waktu yang dipergunakan sebagai dasar penelitian adalah 3 (tiga) tahun, yaitu periode tahun 2008 – 2010.
5
1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab yaitu, pendahuluan, landasan teori, tinjauan umum perusahaan dan industri, analisis dan valuasi perusahaan, serta kesimpulan dan saran, dengan perincian:
a. Bab I : Pengantar Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah atas penelitian yang akan dilakukan, tujuan penelitian dan sistematika penulisan tesis. b. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini akan membahas mengenai konsep dan teori yang berhubungan dengan financial leverage, struktur biaya modal, penilaian perusahaan, pengembangan hipotesis. c. Bab III : Metode Penelitian & Profil Perusahaan Bab ini menjelaskan mengenai bahan atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, definisi operasi variabel dan pengujian hipotesis. d. Bab IV : Analisis Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan mengenai : i. Analisa financial leverage dan biaya modal ii. Pengaruh financial leverage terhadap biaya modal iii. Pengaruh financial leverage terhadap price earning ratio
6
iv. Analisa financial leverage dan penilaian perusahaan v. Analisa struktur modal terhadap penilaian perusahaan, financial leverage, biaya modal keseluruhan dan price earning ratio e. Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan disertai dengan saran saran yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan dan investor dalam pengambilan keputusan investasi.
7