BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dunia industri saat ini sangat pesat. Hal ini disebabkan karena
semakin tingginya kebutuhan manusia akan suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, banyak industri bersaing untuk merebut pasar dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki. Dengan persaingan yang semakin tinggi dalam dunia usaha inilah yang mendorong para pengusaha untuk dapat mempertahankan perusahaannya dalam jangka waktu yang lama atau bahkan dapat terus meningkatkan keuntungan perusahaannya. Ilmu pengetahuan juga terus berkembang seiring dengan berkembangnya industri manufaktur. Berkembangnya ilmu pengetahuan ini terutama dalam bidang ilmu teknologi. Kebutuhan teknologi informasi merupakan suatu nilai tambah dan kunci sukses (Key Factor) suatu perusahaan agar perusahaan tersebut dapat bersaing baik dengan perusahaan dalam negeri maupun perusahaan luar negeri. Oleh karena itu, dengan adanya pemakaian teknologi informasi ini, efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan dapat terus ditingkatkan. Selain itu jika penerapan teknologi informasi ini dilakukan secara tepat maka teknologi informasi dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan keuntungan dan pengurangan biaya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Fluktuasi permintaan yang tidak menentu merupakan permasalahan dalam perencanaan produksi. Fluktuasi permintaan yang tidak menentu ini terkadang menimbulkan kesulitan untuk mengetahui jumlah produksi yang optimal untuk
2 memenuhi kebutuhan pasar. Fluktuasi permintaan ini dapat menyebabkan kekurangan dan kelebihan produksi pada perusahaan. Peningkatan permintaan menimbulkan kekurangan produksi sehingga seringkali permintaan kurang dapat terpenuhi. Hal ini menyebabkan keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, penurunan permintaan menimbulkan kelebihan produksi dan penumpukan barang jadi yang berlebihan sehingga pengeluaran perusahaan untuk biaya simpan meningkat. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan perbaikan dalam perencanaan produksi dengan memberikan keputusan optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Perencanaan produksi ini dimaksudkan agar kegiatan produksi yang dilakukan dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih optimal. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, PT. Surya Toto Indonesia juga mengalami permasalahan dalam perencanaan produksi tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menentukan jadwal induk produksi yang sesuai dengan kondisi fluktuasi permintaan. Selain itu perlu juga dilakukan penelitian untuk menentukan jumlah produksi yang optimal sesuai dengan sumber daya yang dimiliki sehingga permintaan dapat terpenuhi, penumpukan barang jadi dapat dihindari dan keuntungan perusahaan dapat dioptimalkan. Penerapan teknologi informasi dapat membantu perusahaan untuk mengatasi permasalahan yang dialami PT. Surya Toto Indonesia dengan memodelkan sejumlah variabel terkait dalam suatu persamaan Linear Programming, dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk kemudian menghasilkan suatu sistem aplikasi yang dapat membantu dalam perencanaan produksi.
3 1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana menentukan jumlah produksi yang optimal untuk produk agar sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan?
2. Bagaimana memberikan keputusan optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan? 3. Bagaimana perusahaan mencapai keuntungan yang optimal? 4. Bagaimana menentukan perencanaan produksi agar kegiatan produksi dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih optimal?
1.3
Ruang Lingkup Agar objek penelitian dapat terarah dengan baik sesuai dengan yang diharapkan,
maka penulis melakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan dalam penulisan skripsi, yaitu : ¾ Penelitian dilakukan pada PT. Surya Toto Indonesia, pada Divisi Fitting. ¾ Data yang digunakan untuk peramalan permintaan pada tugas akhir ini adalah data permintaan produk jadi untuk periode 2,5 tahun terakhir, yaitu Januari 2005 sampai Juni 2007. ¾ Peramalan data permintaan dilakukan pada tingkat ketelitian 95 % dan tingkat keyakinan 5%. ¾ Metode Peramalan yang digunakan adalah Double Moving Average 9 bulanan, Single Moving Average 12 bulanan, Single Exponential Smoothing dan Double Exponential Smoothing.
4 ¾ Tipe produk yang diamati adalah semua tipe kran yaitu T205MC, T23B13V7N, TX109LD, TX109LH, dan TX111LRYR yang memiliki proses produksi dan memanfaatkan sumber daya yang sama. ¾ Penelitian dilakukan pada tingkat ketelitian 95 % dan tingkat keyakinan 5%. ¾ Kapasitas produksi yang dibahas adalah kapasitas bahan baku, jam kerja tenaga kerja, dan jam kerja mesin. ¾ Perhitungan biaya produksi yang diperhitungkan hanya mencakup biaya upah tenaga kerja dan biaya bahan, baik bahan langsung maupun tak langsung. Sedangkan biaya lain dianggap telah diperhitungkan dalam harga jual. Perhitungan biaya produksi tidak dapat dilakukan secara mendalam karena merupakan kerahasiaan perusahaan. ¾ Pengolahan data optimasi yang digunakan adalah management operasional dengan model Linear Programming dengan menggunakan metode Simplex. ¾ Perhitungan jumlah produksi optimal dilakukan untuk bulan Juli 2007 sampai dengan September 2007. ¾ Validasi model menggunakan data produksi aktual dan data peramalan bulan Juli 2007. ¾ Perhitungan jumlah produksi optimal dilakukan untuk bulan Juli 2007 sampai dengan September 2007 dengan periode perencanaan 12 minggu
1.4
Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah: 1. Menentukan jumlah produksi yang optimal untuk produk kran dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh.
5 2. Menentukan jumlah permintaan untuk produk kran sehingga perusahaan dapat menentukan target produksi yang sesuai untuk memenuhi permintaan pasar. 3. Menganalisa sumber daya perusahaan yang mempengaruhi maupun tidak mempengaruhi jumlah produksi optimal yang dapat dihasilkan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan. 4. Mengembangkan suatu sistem informasi yang mendukung proses perencanaan produksi agar kegiatan produksi dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih optimal.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dengan penulisan skripsi ini adalah : 1. Perusahaan dapat menentukan berapa besar keuntungan maksimal yang dapat diperoleh berdasarkan jumlah produksi optimal yang dilakukan. 2. Perusahaan dapat menghindari terjadinya lose sale dan juga dapat meningkatkan kepuasan konsumen karena permintaan konsumen terpenuhi, sehingga akan menciptakan keuntungan bagi perusahaan. 3. Perusahaan dapat menentukan sumber daya yang perlu ditambahkan supaya keuntungan meningkat dan sumber daya yang perlu dikurangi supaya menghemat biaya. 4. Perusahaan diharapkan mendapatkan suatu manfaat dari penggunaan teknologi informasi mengenai perencanaan produksi yang optimal untuk memaksimalkan keuntungan.
6 1.5
Definisi Operasional
1.5.1 Sejarah Perusahaan PT. Surya Toto Indonesia (STI) didirikan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1977 yang merupakan usaha patungan (joint venture) antara pihak swasta nasional yaitu CV. Surya yang didirikan tahun 1967 dengan pihak swasta Jepang yaitu Toto Ltd, Kashima Trading Company Ltd. Dengan kepemilikan saham 65% untuk pihak CV. Surya dan 35% untuk pihak asing. Pada tahun 1992, PT. Surya Toto melakukan ekspansi ke Cikupa, Tangerang dengan membangun pabrik di atas area seluas 26 hektar untuk memproduksi saniter sehingga menjadi produsen terbesar di Asia Tenggara dengan total area lebih dari 300.000 m2. PT. Surya Toto Indonesia mempunyai 3 pabrik untuk memproduksi produkproduk TOTO. Pabrik-pabrik tersebut dibagi sesuai dengan jenis produk yang diproduksi. Adapun ketiga pabrik dan kantor pusatnya berlokasi di : •
Kantor Pusat : Jl. Tomang Raya No.16-18 Jakarta 11430 Indonesia
•
Pabrik Fitting : Jl. M.H. Thamrin Km.7 Serpong, Tangerang
•
Pabrik Saniter : Jl. Raya Tiga Raksa No.1 Km.21 Desa Bojong Kecamatan Cikupa - Tangerang
•
Pabrik Kitchen & Vanity : Jl. Raya Pasar Kemis Km.7 Kampung Cilongo Desa Sukamantri Kec Pasar Kemis - Tangerang
7
8
Sumber : PT. Surya Toto Indonesia
1.5.2
Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi di dalam sebuah perusahaan sangat berguna untuk
mempermudah dalam pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing departemen atau bagian, dan sangat penting dalam mengatur hubungan antar bagian sehingga perusahaan dapat beroperasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi yang tidak teratur, menunjukan bahwa pada perusahaan tersebut kurang adanya suatu koordinasi dan tanggung jawab sehingga berpengaruh besar terhadap tingkat produksi dari perusahaan.
9 Adapun tugas dan tangung jawab dari masing-masing bagian dalam Struktur Organisasi PT. Surya Toto Indonesia sebagai berikut : 1. Rapat Umum Pemegang Saham Pemegang saham merupakan pemilik perusahaan dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan kekuatan tertinggi yang menentukan keberadaan perusahaan serta merupakan inti yang selalu mendasari pencapaian tujuan secara umum. 2. Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan pengawas dan penasehat perusahaan secara keseluruhan agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak menyimpang dari hasil RUPS, sewaktu-waktu dapat meminta segala keterangan tentang perusahaan dan mengadakan pemeriksaan secara mendadak 3. Presiden Direktur Tugas-tugasnya antara lain : a. Menentukan rapat direksi yang diadakan untuk membahas dan menjelaskan masalah perusahaan yang dibawahi oleh masing-masing direktur. b. Membuat
keputusan-keputusan
untuk
melakukan
suatu
hal
yang
mengatasnamakan perusahaan. c. Mempunyai kuasa penuh dalam mengangkat dan memberhentikan para direktur. d. Menentukan kebijakan atas operasional perusahaan, di dalamnya termasuk penjualan, pembelian serta dapat melakukan pembatalan.
10 4. Wakil Presiden Direktur Tugasnya antara lain : a. Mengambil alih tugas-tugas presiden direktur, bila berhalangan. b. Menjalankan sebagian tugas presiden direktur dengan memperhatikan ketentuan yang sudah termuat dalam ketetapan kerja. 5. Direktur Bidang Pemasaran Tugasnya antara lain : a. Merencanakan,
menyusun,
melaksanakan,
mengawasi
operasional
penjualan baik ekspor maupun lokal. b. Merencanakan dalam melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan produk. c. Melakukan evaluasi terhadap laporan masalah pemasaran. d. Menentukan strategi, segmen pasar, memperluas dan meningkatkan pasar sesuai target produksi. e. Bertanggung jawab kepada wakil presiden direktur. 6. Direktur Bidang Teknik Saniter dan Fitting Tugas-tugasnya antara lain : a. Memperbaiki segala kerusakan-kerusakan peralatan yang dipergunakan dalam proses produksi. b. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara rutin pada peralatanperalatan yang dipergunakan dalam proses produksi. c. Mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada stafnya. d. Bertanggung jawab kepada wakil presiden direktur.
11 7. Direktur Bidang Produksi Saniter dan Fitting Tugas-tugasnya antara lain : a. Menetapkan prosedur dan cara kerja yang berhubungan dengan proses produksi. b. Melakukan pengawasan dalam produksi. c. Menyusun rencana kebutuhan material sesuai dengan produksi yang akan dilaksanakan, menetapkan kegiatan jadwal induk kerja organisasi. d. Bertanggung jawab kepada wakil presiden direktur. 8. Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan Bertanggung jawab pada wakil presiden direktur dan terbagi atas tiga bagian yaitu : a. Bagian keuangan dan akuntansi, tugasnya antara lain : 1) Menyusun rencana dan kebijakan menyangkut keuangan dan akuntansi serta mengajukan rencana tersebut kepada wakil presiden direktur. 2) Menyusun
sistem
akuntansi
perusahaan
yang
baik
dengan
memperhatikan syarat-syarat pengendalian internal yang baik. 3) Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan sistem akuntansi perusahaan. 4) Mewakili perusahaan dalam urusan perpajakan, asuransi, perbankan. b. Bagian Umum dan Personalia, tugasnya antara lain : 1) Menyimpan arsip-arsip dan mengurus surat-menyurat perusahaan. 2) Menyeleksi, memilih dan menempatkan karyawan sesuai dengan kemampuannya. 3) Mengambil keputusan dalam hal pemberhentian karyawan.
12 4) Menyediakan fasilitas untuk pemeliharaan dan keselamatan kerja. c. Bagian Pengadaan dan Pembelian, tugasnya antara lain : 1) Mengatur pembelian bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan. 2) Mengklasifikasikan bahan baku yang dibutuhkan oleh tiap divisi. 3) Mengawasi dan melaporkan persediaan dan pembelian bahan baku. 9. Direktur Warehouse Tugas-tugasnya antara lain : a. Mengkoordinir fungsi operasional distribusi produk perusahaan. b. Membuat jadwal pembagian pekerjaan. c. Mewakili perusahaan untuk melaksanakan tugas luar menurut wewenang yang telah diberikan. d. Mengevaluasi hasil kerja stafnya dan memberikan persetujuan pengiriman produk. e. Bertanggung jawab kepada wakil presiden direktur.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 mengenai Struktur Oganisasi PT. Surya Toto Indonesia.
13
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Surya Toto Indonesia
Jam kerja untuk karyawan pabrik adalah dengan hari kerja dari Senin hingga Jumat dengan pengecualian waktu istirahat day shift pada hari jumat 11.30 – 13.30 adalah sebagai berikut : •
Day Shift Kerja aktif
:
08.00 – 17.00
Istirahat
:
12.00 – 13.00
14 1.5.3
Produk PT. Surya Toto Indonesia memproduksi bermacam-macam produk. Produk-
produk ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu produk-produk saniter ( sanitary wares ) dan produk-produk peralatan dan perlengkapan saniter ( plumbing fittings ). Oleh karena itu, pada perusahaan ini terdapat dua divisi utama, yakni Divisi Saniter dan Divisi Fitting. Mengingat fokus penelitian penulis dilakukan pada Divisi Fitting, maka penelitian ini hanya akan dijelaskan mengenai proses produksi produk-produk peralatan dan perlengkapan saniter ( plumbing fitting ) di Divisi Fitting saja. Produk yang akan dibahas pada penelitian ini adalah produk kran air yang diproduksi oleh Divisi Fitting.
1.5.4
Proses Produksi Proses produksi fitting yang berlangsung di PT. Surya Toto Indonesia ini terdiri
dari beberapa buah proses, dimana masing-masing tahapan proses disebut seksi, dengan urutan sebagai berikut : 1. Seksi Casting ( C/A ) Proses casting adalah proses pencetakan atau pengecoran logam untuk membuat suatu bentuk dari produk-produk fitting. Proses casting ini meliputi
15 pembuatan cetakan ( mold ), peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan dan pembersihan coran serta proses persiapan awal bagi proses berikutnya. Mold atau cetakan ini terdiri dari dua macam, yaitu cetakan bagian dalam/inti (core mold ) dan cetakan bagian luarnya. Bahan baku utama dari produk-produk fitting ini adalah ingot kuningan (brass ingot ). Ingot ini dimasukan ke dalam tungku listrik (furnace ) berdaya sekitar 12 kW dengan temperatur rata-rata 1005 o
C. Ingot kuningan sendiri mempunyai titik lebur 950oC. Selanjutnya cairan logam
ini dituangkan ke dalam cetakan, proses pengecoran ini menggunakan teknologi LPDC ( Low Pressure Die Casting ). Setelah itu, produk dikeluarkan dari cetakan luarnya. Proses selanjutnya adalah shot blast, yaitu proses pembuangan cetakan inti yang masih berada di dalam produk hasil cetakan tadi. Proses shot blast ini dilakukan dengan menembakan bola-bola besi berdiameter 0,6-0,8 mm ke arah cetakan inti. Pada produk hasil cetakan tadi masih terdapat bagian-bagian yang berlebih, karena adanya ’jalur’ bagi masuknya cairan logam. Untuk itu sebagai persiapan bagi proses-proses berikutnya, dilakukan pemotongan bagian-bagian yang tidak diinginkan tersebut (cutting) berikut penghalusan bagian-bagian itu dan bagian-bagian lain yang sukar dipotong (grinding). Produk yang sudah selesai proses casting ini diperiksa dahulu secara visual dan kemudian langsung dikirim ke Seksi berikutnya. Kemungkinan kerusakan hasil produk cetakan umumnya berupa lobang, yang dikenal dengan istilah blow hole (lubang besar), pin hole (lubang kecil), nakago ore (cetakan inti yang patah), shu, jumawari, dan lain-lain.
16 2. Seksi Forging ( F/O ) Proses forging juga merupakan proses pembentukan dari produk Fitting. Produk dari forging ini umumnya berukuran lebih kecil dan bentuknya tidak terlalu rumit daripada produk casting, namun produknya lebih presisi, lebih halus dan terbebas dari kerusakan akibat lubang-lubang.
3. Seksi Machining ( M/C ) Proses machining adalah proses pengerjaan dengan menggunakan mesin, untuk mendapatkan produk-produk sesuai dengan gambar desain produk yang dikehendaki.
4. Seksi Polishing ( P/O ) Hasil dari proses machining umumnya masih kasar, dan dihaluskan terlebih dahulu. Oleh sebab itu, dilakukan proses polishing, yang pada dasarnya adalah proses memoles produk supaya halus dan mengkilap. Peralatan yang digunakan dalam proses ini ada dua macam, yaitu belt machine dan buff machine. Yang pertama menggunakan semacam amplas berwujud sabuk, yang dikenal dengan abbasive belt, dengan ukuran kekasaran yang bervariasi, yaitu 80, 240, atau 400. Ukuran kekasaran ini menunjukkan banyaknya grain dalam luas amplas 1 inchi persegi, berarti semakin besar ukurannya, semakin halus produk yang dihasilkan. Sedangkan buff machine adalah alat poles dengan putaran, dimana pengunaan alat ini harus disertai dengan polishing compound yang dikenal dengan nama Tripoli. Tripoli ini dibuat dari SiO2, Al2O3 atau CrO3. Tahun ini perusahaan
17 membeli dua robot yang mampu menggantikan tenaga manusia dalam melakukan sekitar 12 proses pemolesan. Setelah proses ini kembali dilakukan inspeksi.
5. Seksi Plating ( P/L ) Setelah melalui proses polishing, produk segera melalui proses plating. Proses ini adalah proses melapisi produk-produk dengan logam lain supaya mengkilat dan kelihatan indah serta mempunyai ketahanan terhadap korosi. Proses ini menggunakan prinsip elektrolisa, yang semuanya sudah dilakukan secara otomatis pada perusahaan ini.
6. Seksi Injection Proses injection digunakan untuk membuat produk-produk dari plastik, seperti pembuatan seat and cover yang digunakan untuk kloset duduk, shower, pegangan keran, dan lain-lain. Bahan bakunya adalah plastik jenis resin atau polypropylene (PP), polypropylene ini mempunyai nilai impact dan kekuatan yang tinggi, serta sangat tahan terhadap suhu dan bahan-bahan kimia.
7. Seksi Assembly ( ASSY ) Proses assembly adalah perakitan produk-produk yang setengah jadi menjadi produk jadi yang telah siap dikirim. Barang-barang yang dirakit di seksi ini, sebagian besar merupakan hasil produk seksi-seksi produksi sebelumnya.
18 8. Seksi Final Inspection Pada akhir dari proses produksi fitting, terdapat seksi Final Inspection, yang bertugas melakukan pemeriksaan akhir terhadap produk-produk yang sudah dirakit, dikemas, dan siap dipasarkan. Pemeriksaan dilakukan secara acak, biasanya diambil 3 unit untuk setiap tipe produk yang dihasilkan pada hari itu. Beberapa hal yang diperiksa antara lain: a. Kelengkapan part dan komponen. b. Kelengkapan merk dan aksesoris lain, seperti petunjuk, dan sebagainya. c. Fungsi dari alat. d. Ketahanan (durability) dari alat, yaitu dengan memberikan tekanan pada alat-alat tertentu.