BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang Di zaman yang semakin canggih ini, teknologi berkembang dengan sangat
pesat. Kebutuhan manusia juga semakin banyak yang bergantung dengan teknologi, baik dalam bidang komunikasi, pendidikan, bahkan dalam bidang perkebunan. Sampai saat ini teknologi yang membantu manusia di bidang perkebunan kurang berkembang. Buah - buahan merupakan suatu komoditas yang menguntungkan karena keaneragaman varitas dan didukung oleh iklim yang sesuai, sehingga menghasilkan berbagai buah - buahan yang sangat bervariasi dan menarik, tetapi apalbila setelah dipanen tidak ditangani dengan baik, maka kualitas hasil panen buah - buahan akan menurun secara bertahap, sejalan dengan berlangsungnya respirasi, transpirasi, dan pengaruh parasitik atau mikrobiologis yang dapat mengakibatkan kerusakan pada buah. Kerusakan yang terjadi pada hasil buah-buahan dapat mengakibatkan kehilangan bobot, mutu, harga, keamanan, pasar dan kepercayaan. Kegiatan pasca panen buah - buahan : •
Sortasi Sortasi atau seleksi merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan setelah panen yang umumnya dikerjakan di bangsal pengemasan
1
2
dengan tujuan memisahkan buah yang layak dan tidak layak untuk dipasarkan (busuk, terserang penyakit, cacat, terlalu muda/tua). •
Grading (pemutuan) Pemutuan
atau
grading
dilakukan
setelah
sortasi
untuk
mengelompokan buah berdasarkan mutu yaitu, ukuran, berat, warna, bentuk, tekstur, dan kebebasan buah dari kotoran atau bahan asing •
Pengemasan Pengemasan buah bertujuan melindungi buah dari luka, memudahkan pengelolaan
(penyimpanann,
pengangkutan,
distribusi),
mempertahankan mutu, mempermudah perlakuan khusus, dan memberikan estetika yang menarik konsumen •
Penyimpanan Penyimpanan bentujuan untuk memperpanjang daya simpan dengan cara memperlambat aktivitas fisiologis, menghambat perkembangan mikrobia perusak dan memperkecil penguapan
•
Transportasi yang perlu diperhatikan dalam pengangkutan produk buah-buahan mulai dari lapangan (tempat pengumpulan hasil panen) sampai ke konsumen akhir ialah; sifat/ karakteristik dari komoditas buah yang diangkut, lamanya perjalanan, serta alat/sarana pengangkutan yang digunakan.
3
Dalam penganganan pasca panen buah - buahan ini salah satu masalah yang terjadi adalah kurangnya kualitas dalam penyortiran antara buah yang matang dan tidak matang. Dalam proses penyortiran masih dilakukan oleh tenaga manusia, oleh sebab itu penulis berusaha membantu para petani perkebunan buah - buahan dengan membuat alat berupa ”Alat Penyortir dan Pengecek Kematangan Buah Berdasarkan Warna”, dengan adanya alat ini, maka otomatisasi pada tahap penyortiran buah dapat terlaksana.
1.2.
Ruang Lingkup Penaganan pasca panen buah - buahan merupakan kegiatan sejak buah
dipanen sampai menghasilkan produk yang telah siap untuk dipasarkan. Proses pasca panen buah - buahan meliputi sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan, dan transportasi Dari proses/tahap-tahap penanganan pasca panen yang telah dijelaskan diatas, penulis hanya akan fokus terhadap proses sortasi atau penyortiran. Penulis akan membuat sebuah rancangan atau sebuah alat dengan konsep sebagai berikut : 1. Buah dimasukkan ke dalam alat pengecek kematangan dan penyortir buah 2. Alat pengecek kematangan dan penyortir buah akan menentukan buah kondisi buah sudah masak atau belum 3. Setelah hasilnya sudah keluar maka buah akan bergerak sesuai dengan kondisi kematangannya Selain itu alat yang dibuat oleh penulis hanya dapat mengecek kondisi kematangan buah, jika buah yang digunakan mengalami perubahan warna yang
4
signifikan dari kondisi tidak matang menjadi matang. Buah yang dapat dideteksi adalah tomat, pisang dan belimbing. Buah yang sudah dalam kondisi setengah matang dianggap matang, sedangkan buah yang sudah sangat matang (kondisi kematangan tertinggi) di-reject atau dianggap dianggap tidak matang.
1.3. i.
Tujuan dan Manfaat Tujuan ¾ Mengaplikasikan sensor warna sebagai pendeteksi warna ¾ Mengukur kematangan buah dengan memanfaatkan sensor warna
ii. Manfaat ¾ Mengurangi tenaga kerja ¾ Otomatisasi tahap penyortiran kematangan buah
1.4.
Metodologi Penelitian
1. Studi kepustakaan Pada tahap ini, penelitian dilandaskan atas dasar teori dari berbagai berbagai sumber yang berhubugan dengan penelitian yang akan dilakukan seperti membaca literature, jurnal, informasi-informasi dari internet, dan data sheet yang berhubungan dengan skripsi yang dibuat,
5
2. Studi Laboratorium Pada tahap ini, akan dilakukan ujicoba untuk melihat hasil yang didapat dari sensor warna yang digunakan. Ujicoba yang dilakukan adalah seputar tingkat keberhasilan deteksi kondisi kematangan buah, dan pengaruh posisi dan jarak buah dengan sensor
1.5.
Sistematika Penulisan
1. BAB 1: Pendahuluan Bab
ini
berisikan
tentang
latar
belakang
permasalahan,
pokok
permasalahan, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
2. BAB 2: Landasan Teori Pada bab ini berisikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan alat skripsi yang akan dibuat
3. BAB 3: Analisis dan Perancangan Sistem Bab ini menjelaskan tentang perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak, rancang bangun dan metode pengambilan data yang dipergunakan dalam penelitian ini.
6
4. BAB 4: Evaluasi Sistem Bab ini menjelaskan tentang evaluasi terhadap data yang dikumpulkan dari bab sebelumnya.
5. BAB 5: Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian terakhir yang berisikan kesimpulan yang diambil dari bab-bab sebelumnya dan ditambahkan dengan beberapa saran.